Anda di halaman 1dari 53

SMP Eka Tjipta Tengkawang

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

Materi /Topik Bahasan : Dahsyatnya Keutamaan Bersyukur

Bidang Bimbingan : Pribadi

Jenis Layanan : Informasi

Tujuan Layanan : Peserta didik/konseli dapat menyadari nikmat dari pemberian-


Nya serta memiliki sikap bersyukur terhadap nikmat yang
telah diberikan oleh-Nya

Fungsi Layanan : Pemahaman

Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII/Ganjil

Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

Waktu Penyelenggaraan : 1 X 35 menit

Penyelenggara Layanan : Guru BK

Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan

Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Membuka dengan salam dan berdoa


Pembukaan 5’
- Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan
kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
- Guru BK menjelaskan tentang pengertian bersyukur, manfaa 25’
Kegiatan inti
t bersyukur, dan sebab-sebab kurang bersyukur.
- Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan
dengan materi layanan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok
8 orang.
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang dahsyatnya keut
amaan bersyukur.
- Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing.
- Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
- Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang 5’
Penutup
terkait dengan materi layanan
- Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
- Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
- Evaluasi : Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling
2. Buku yang relevan dengan materi
Rencana Penilaian
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap cara
bersyukur yang baik dan benar.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang cara bersyukur yang
baik dan benar.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu


sampai 1 Bulan ). Peserta didik dapat mengucap syukur
dengan baik dan benar di kehidupan sehari-hari.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat menerapkan cara
bersyukur yang baik dan benar.

Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui, Semitau, 10 Juli 2023


Pjs.Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK. 23073

LAMPIRAN-LAMPIRAN
-Uraian materi
-Lembar kerja siswa
-Instrumen penilaian
-Media
Lampiran 1: Uraian Materi

DAHSYATNYA KEUTAMAAN BERSYUKUR

Masihkah kita berkeluh-kesah mengingkari nikmat dari Tuhan? Bahkan karena begitu dahsyatnya
keutamaan bersyukur. The Science of Getting Rich, ditulis oleh Wallace Wattles di tahun 1910, syukur
adalah bab yang terpanjang. Sebagian besar dari mereka memulai hari dengan pikiran dan perasaan syukur".
Jika kita perhatikan dari pernyataan diatas, sungguh begitu pentingnya bersyukur dan bersyukur merupakan
sesuatu yang universal untuk seluruh umat manusia yang ingin meraih kebahagiaan,tidak memandang
apakah dia muslim atau non muslim bersyukur merupakan suatu daya tarik menarik atas apa yang kita
inginkan. Manfaat bersyukur diantaranya:
1. Hidup dalam keberuntungan
2. Hidup dalam kebahagiaan
3. Memiliki wibawa dimata orang lain
4. Terlihat lebih rupawan
5. Awet muda dan umur panjang
Akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur
1) Hidup menderita: hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan enggan
untuk berusaha lebih baik.
2) Hidup menjadi selalu sial: penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat neg
atif pada diri sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka).
3) Mudah terserang penyakit: Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau b
ersyukur dengan keadaan yang dia miliki.
4) Di akhirat disiksa oleh Tuhan
Sebab-sebab kurang bersyukur:
1. Lalai dari nikmat Tuhan : Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar, bai
k nikmat yang umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.
2. Kebodohan terhadap hakikat nikmat : Sebagian orang tidak mengetahui nikmat, tidak mengenal dan tida
k memahami hakikat nikmat. Dia tidak tahu bahwa dirinya berada dalam kenikmatan, karena dia tidak m
engetahui hakikat nikmat.
3. Pandangan sebagian manusia kepada orang yang berada di atasnya : Jika seorang manusia melihat kepad
a orang yang diatasnya, yaitu orang-orang yang diberi kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia
yang Allah berikan kepadanya
4. Melupakan masa lalu : Di antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan dan s
empit. Dia hidup pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa takut, baik dalam masalah harta, p
enghidupan atau tempat tinggal.
Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1. Apa dampak jika kita selalu bersyukur kepada Tuhan? Jelaskan!


2. Contohkan dampak positif yang berkaitan dengan selalu mengucap syukur kepada Tuhan!

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan dari


materi yang disampaikan

Saya memperoleh banyak pengetahuan dan informasi dari


materi yang disampaikan

Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan materi


yang disampaikan

Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila bersikap sesuai


dengan materi yang disampaikan

Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif


setelah mendapatkan materi yang disampaikan

Saya dapat mengubah perilaku sehingga kehidupan saya


menjadi lebih teratur dan bermakna
SMP Eka Tjipta Tengkawang

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

Materi /Topik Bahasan : Belajar Kelompok Efektif

Bidang Bimbingan : Belajar

Jenis Layanan : Informasi

Tujuan Layanan : Peserta didik mampu mengembangkan keterampilan belajar


dan relasi sosialnya melalui kegiatan belajar kelompok belajar

Fungsi Layanan : Pemahaman

Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII/Ganjil

Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

Waktu Penyelenggaraan : 1 X 35 menit

Penyelenggara Layanan : Guru BK

Pihak-pihak yang Dilibatkan : Guru bidang studi.

Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan

Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Membuka dengan salam dan berdoa


Pembukaan 5’
- Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan ka
bar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
- Guru BK menjelaskan tentang pengertian belajar kelompok, bel 25’
Kegiatan inti
ajar kelompok efektif, dan hal yang harus diperhatikan dalam k
egiatan belajar kelompok.
- Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan dengan
materi layanan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8
orang.
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang belajar kelompok ef
ektif.
- Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing.
- Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
- Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
Penutup 5’
terkait dengan materi layanan
- Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
- Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling
2. Buku yang relevan dengan materi
Rencana Penilaian
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap cara
belajar kelompok yang efektif.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang cara belajar kelompok
yang efektif di sekolah.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu


sampai 1 Bulan). Peserta didik dapat melakukan kegiatan
belajar kelompok yang efektif.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun). Peserta didik dapat menerapkan cara
belajar kelompok yang efektif di sekolah.

Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui, Semitau, 10 Juli 2023


Pjs.Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK. 23073

LAMPIRAN-LAMPIRAN
-Uraian materi
-Lembar kerja siswa
-Instrumen penilaian
-Media
Lampiran 1: Uraian Materi

BELAJAR KELOMPOK EFEKTIF

Untuk mendapatkan nilai baik di sekolah bukanlah hal perkara yang mudah. Kita harus tekun belajar.
Sekarang bagaimana cara kita untuk bisa melakukannya. Niat saja tidak cukup bila tidak dilaksanakan. Lalu
bagaimana bila ada materi pelajaran yang tidak kita mengerti? Kita menanyakan ini ke guru di sekolah atau
guru di tempat Bimbingan Belajar (Bimbel). Selain itu, kamu juga bisa menanyakan pelajaran yang tidak
kamu mengerti dengan cara belajar kelompok. Belajar kelompok merupakan salah satu metode belajar yang
dianggap bagus untuk perkembangan seorang siswa. Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran d
imana peserta didik belajar bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar. Belajar
kelompok adalah kegiatan belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan yang ad
a. Belajar kelompok yang efektif diantaranya:

1. Pilih teman yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-5 orang.

2. Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas serta apa yang perlu dipersiapk
an untuk keperluan belajar kelompok.

3. Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan mengatur diskusi dan siap
a penulis yang akan mencatat hasil diskusi.

4. Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.

5. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi ruang lingkupnya agar
pembahasan tidak menyimpang.

6. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas.

7. Bila terdapat persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar anggota, tangguhkan
saja kemudian minta pendapat guru. Lanjutkan ke persoalan yang lain.

8. Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok untuk dipelajari lebih la
njut di rumah masing-masing.

Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan belajar kelompok, diantaranya:

1. Pembentukan Kelompok
2. Tempat Belajar
3. Persiapan Belajar
4. Pengantar Bicara
5. Waktu Belajar
6. Cara Pelakasanaan
Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1. Apa manfaat kegiatan belajar kelompok? Jelaskan!


2. Apa dampak positif dan dampak negatif dari kegiatan kelompok belajar? Jelaskan!

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk menem


ukan cara memilih dan melakukan kegiatan kelompok belajar
yang efektif di kelas
SMP Eka Tjipta Tengkawang

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL

Materi /Topik Bahasan : Eksplorasi Bakat Secara Mandiri

Bidang Bimbingan : Karir

Jenis Layanan : Informasi

Tujuan Layanan : Peserta didik/konseli dapat mengenal dan memahami


pengertian bakat serta mengaktualisasikan bakat yang
dimilikinya
Fungsi Layanan : Pemahaman

Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII/ Ganjil

Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

Waktu Penyelenggaraan : 1 X 35 menit

Penyelenggara Layanan : Guru BK

Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan

Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Membuka dengan salam dan berdoa


Pembukaan 5’
- Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kaba
r, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
- Guru BK menjelaskan tentang pengertian bakat, jenis-jenis bakat,
Kegiatan inti 25’
dan perbedaan antara potensial dan aktual.
- Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan dengan
materi layanan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8
orang.
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang eksplorasi bakat secar
a mandiri.
- Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing.
- Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok
lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
- Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
Penutup 5’
terkait dengan materi layanan
- Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
- Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan.
Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling
2. Buku yang relevan dengan materi
Rencana Penilaian
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap cara
mengaktualisasikan bakat yang dimilikinya.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang cara mengaktualisasikan
bakat yang dimilikinya.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 Bulan ). Peserta didik dapat mengaktualisasikan
bakat yang dimilikinya.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat mengembangkan
setiap bakat yang dimilikinya.

Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui, Semitau, 10 Juli 2023


Pjs.Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK. 23073

LAMPIRAN-LAMPIRAN
-Uraian materi
-Lembar kerja siswa
-Instrumen penilaian
-Media
Lampiran 1: Uraian Materi

EKSPLORASI BAKAT SECARA MANDIRI

Eksplorasi merupakan tahapan alamiah yang harus dilalui oleh siswa. Dengan memberikan kebebasan
bereksplorasi, siswa dapat mencoba berbagai macam hal positif. Bakat tidak sama dengan kecerdasan. Bakat
lebih mengacu pada motorik maupun keterampilan yang ditampilkan anak. Dengan kata lain, bakat bisa
terlihat oleh orang lain. Cara yang dilakukan adalah terus-menerus mengasah bakat melalui latihan. Bakat
tidak akan berkembang bila tak ada penguat, sehingga kemudian hilang. Selain bakat, mereka juga
mempunyai minat terhadap bidang yang digeluti. Adanya minat juga akan menguatkan bakat tersebut.

1. Acting Ability (akting/gerakan)


2. Adventuresomeness (kepetualangan)
3. Aesthetic perceptiveness (estitika)
4. Artistic Talent (artistik)
5. Athletic prowess (keatlitan)
6. Common sense (pengetahuan umum)
7. Compassion (peduli orang lain, mudah tersentuh)
8. Courage (keberanian)
9. Creativity (kreativitas)
10. Emotional maturity (kematangan emosi)
11. Excellent memory (kehebatan menyimpan data/menghafal)
12. Imagination (imajinasi)
13. Inquiring mind (keingintahuan)
14. Intuition (intuisi)
15. Inventiveness (daya cipta, penemuan)
16. Knowledge of a given subject (Pengetahuan spesifik)
17. Leadership abilities (kepemimpinan)
18. Literary aptitude (bakat kesastraan)
19. Logical-reasoning ability (kemampuan berlogika)
20. Manual dexterity (ketangkasan manual/ketrampilan tangan)
21. Mathematical ability (kemampuan matematis)
22. Mechanical know-how (penguasaan mekanis)
23. Moral character (karakter moral)
24. Musicality (permusikan)
25. Passionate interest in a specific topic (kegairahan mengikuti/mendalami topik tertentu)
26. Patience (kesabaran)
27. Persistence (ketangguhan)
28. Physical coordination (kerapian fisik)
29. Political astuteness (kelihaian berpolitik)
30. Problem-solving capacity (kemampuan menghadapi masalah)
31. Reflectiveness (kemampuan merefleksikan)
32. Resourcefulness (kepandaian mengatasi masalah)
33. Self-discipline (disiplin-diri)
34. Sense of humor (naluri melucu)
35. Social savvy (pemahaman sosial)
36. Spiritual sensibility (ketajaman spiritual)
37. Strong will (kemauan keras)
38. Verbal ability (kemampuan mengungkapkan secara verbal)
Daftar di atas baru sebagian dari sekian. Masih banyak kemampuan alamiah manusia yang belum
atau tidak bisa dijabarkan. Dan lagi, kalau kita perhatikan praktek hidup, amat sangat jarang ada orang yang
hanya diberi satu kemampuan dari daftar di atas. Dalam diri setiap manusia ada sekian kemampuan dari
daftar di atas. Orang yang hebat di bidang IT tidak berarti hanya dibekali kemampuan tekun dalam meng-
otak-atik komputer. Ia juga punya kemauan keras, punya disiplin, kreatif, mau mempelajari hal-hal baru dan
seterusnya. Seorang tokoh agama tidak berarti hanya dibekali kemampuan spiritual sensibility saja. Ia juga
punya kemampuan lain yang mendukung keunggulannya, seperti verbal, sosial, dan lain-lain.

Jenis-Jenis Bakat
Menurut Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya:
 Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap
orang memiliki.

 Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki
misalnya bakat seni, memimpin, berceramah, olahraga. Bakat khusus ini terbagi lagi menjadi beberapa
macam, diantaranya:

1. Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-kata.

2. Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka.

3. Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk

jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain-lainnya.

4. Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk
laboratorium, kantor dan dalam kerohanian.

5. Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau
berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat
menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta
dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.

6. Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat-
alat lainnya.
7. Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram,
ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya. Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata
(logika) dan angka-angka. (Termasuk didalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan,
berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola
numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional).

Antara Potensial & Aktual


Untuk mengaktualkan energi potensial itu dibutuhkan pembangkit, pengolahan atau pendeknya bisa disebut
proses aktualisasi. Proses aktualisasi seperti apa saja yang bisa kita lakukan? Berdasarkan temuan ilmiyah
para ahli atau juga pengalaman orang lain yang sudah menemukannya :

1. Hasrat sejati (inner calling) : Di sini yang perlu kita lakukan adalah menemukan keinginan-keinginan ya
ng selalu mendorong kita untuk meraihnya atau melakukannya. Konon, di setiap diri manusia sudah dipa
sang semacam stasiun radio yang selalu menyuarakan dorongan kepada kita untuk melakukan sesuatu ya
ng sifatnya sangat spesifik. Inilah yang disebut hasrat sejati – yaitu sebuah hasrat yang terus menggelora
di dalam diri kita. Supaya hasrat sejati itu teratur dan tersalurkan, cobalah merumuskan dan memperjuan
gkan tujuan hidup yang sudah kita buat berdasarkan kemampuan kita hari ini. Kesimpulan Mary Lou Re
tton mengatakan,“Setiap orang memiliki bara api yang menyala-nyala di dalam hatinya untuk meraih ses
uatu. Tujuan hidup adalah alat untuk menemukannya dan menjaganya supaya tetap menyala.”

2. Pembuktian diri: Membuktikan diri artinya kita memunculkan ide, gagasan atau keinginan lalu kita mem
perjuangkannya sampai berhasil. Agar kita tidak terlalu sering gagal, pilihlah yang kira-kira bisa kita lak
ukan dengan kapasitas yang kita miliki hari ini. Semakin banyak yang bisa kita realisasikan, semakin tah
u di mana sebetulnya keunggulan dan kelemahan kita. “Selama Anda belum bisa melihat hasil karya An
da, selama itu pula Anda belum tahu kemampuan Anda”, pengalaman Martine Grime. Biasanya, selama
kita belum bisa membuktikan apa yang sanggup kita lakukan (menghasilkan kreasi atau karya), penilaia
n kita tentang kemampuan kita masih belum akurat. Terkadang kita hanya merasa mampu padahal belu
m tentu kita memiliki kemampuan. Pembuktian adalah jalan untuk mengetahui apakah kita sudah memil
iki kemampuan atau baru merasa mampu.

3. Perbandingan positif: Ini juga bisa kita lakukan. Tehniknya, kita dapat membuat perbandingan antara kit
a dengan orang lain. Orang lain itu bagaikan cermin buat kita. Mengetahui di mana keunggulan dan kele
mahannya, biasanya akan menunjukkan di mana keunggulan dan kelemahan kita. Tehnik melihat dan m
elakukan sesuatu dengan orang lain (bersinergi atau bekerja sama) inilah yang pernah dilakukan Bruce L
ee. Cuma ada satu yang perlu dicatat. Model perbandingan yang kita butuhkan adalah perbandingan posi
tif. Maksudnya, kita membandingkan diri kita dengan orang lain, bukan untuk tujuan yang macam-maca
m, tetapi murni untuk memperbaiki diri.

4. Pengasahan (Practicing): Konon, sekitar tahun 1998, tim ahli dari Universitas Exter di Amerika pernah
melakukan studi terhadap kehidupan orang-orang berprestasi, seperti Mozart, Picasco, dan macam-maca
m. Hasilnya, mereka merekomendasikan kepada umat manusia untuk membuang mitos yang selama ini
diyakini. Mitos seperti apa yang biasa kita yakini? Kita sering meyakini bahwa orang-orang berprestasi t
inggi itu meraih prestasinya karena Tuhan “mengistimewakan” mereka dengan bakat yang dimiliki seme
ntara kita bukan seperti mereka. Mengapa keyakinan semacam ini disebut mitos? Telaah di lapangan me
nyimpulkan, ternyata bukan karena bakat semata yang membuat mereka berhasil. Memang benar, merek
a meraih prestasi tinggi karena punya bakat, ada peluang, ada dukungan dan ada pelatihan, tetapi faktor
yang paling banyak mendukung keberhasilan mereka adalah “practicing” atau mengasah bakat, keunggu
lan atau kelebihan alamiah yang melekat pada dirinya. “Orang selalu berkata kepada saya bahwa bakat s
aya dan kejelian saya yang menjadi alasan kesuksesan saya. Mereka tidak pernah berkata tentang prakte
k, praktek, dan praktek yang saya jalankan.” (Ted Williams, 1918)

5. Penempatan/penyaluran: Tidak semua keunggulan alamiah itu berada di lokasi yang sangat jauh dari kita
sehingga kita perlu mencarinya setengah mati. Ada kalanya bisa muncul dari hobi, kegemaran-kegemara
n kecil, kegiatan tertentu yang kita lakukan tanpa beban seperti orang main-main atau dari hal-hal yang s
angat dekat dengan kebiasaan kita sehari-hari. Di sini yang dibutuhkan adalah menyalurkan atau menem
patkannya pada saluran atau bidang-bidang yang kira-kira menguntungkan kita lalu kita perbaiki dan kit
a kembangkan. Sebagai tambahan, saya ingin mengutip hasil telaah dua orang pakar dari dunia yang ber
beda. Mudah-mudahan ini juga bisa kita jadikan referensi. Pertama, dari seorang konsultan olahraga yan
g banyak menggeluti kehidupan atlet, Marie Dalloway, Ph.D, (2000-2004). Ia mensyaratkan adanya lima
hal mendasar bagi seorang atlet untuk mengaktualkan bakat potensialnya, seperti berikut:

1. Bakat (Talent)

2. Kemauan keras untuk maju (Steel Will)

3. Dedikasi (cinta pekerjaan atau profesi)

4. Pembinaan dan Latihan

5. Training diri

Sidney Moon dalam konferensi tahunan kedelapan tentang bakat di Yunani (2002) menjelaskan

bahwa supaya bakat seseorang itu muncul dan bermanfaat bagi orang itu (teraktualkan), maka ini

menuntut tiga hal, yaitu :

1. Kemampuan memahami diri (tahu kelebihan, tahu kelemahan, tahu tujuan)

2. Kemampuan membuat keputusan hidup yang bagus (berpikir positif, ber-aksi positif, bergaul di lingkun
gan kondusif, dst)

3. Kemampuan menaati disiplin diri (kemauan, ketekunan, kegigihan, dst). Harus diakui memang bahwa a
da rahasia Tuhan di balik istilah bakat itu. Maksudnya, bakat dalam arti keunggulan alamiah (potensi) m
emang dimiliki oleh semua orang, tetapi kenyataannya ada orang yang tahu (“ditunjukkan”) harta karun
nya lebih dini sementara yang lain tidak. Ada bakat tertentu yang punya nilai sendiri untuk masa tertentu
sementara yang lain tidak atau belum. Mengapa ini harus terjadi, tentu kita tidak tahu seratus persennya.

Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1. Sebutkan jenis-jenis bakat yang ada dilingkungan sekitar kalian! dan apa yang menjadi tugas
dari masing-masing bakat tsb?

2. Kegiatan-kegiatan apa yang bisa dilakukan saat ini untuk mengembangkan bakat anda kelak?

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencetang ( V ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “TIDAK’

Apabila anda tidak setuju.

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk menemukan bak
at yang sesuai dengan diri saya

SMP Eka Tjipta Tengkawang

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL

Materi /Topik Bahasan : Motivasi Berprestasi

Bidang Bimbingan : Belajar

Jenis Layanan : Informasi

Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat mengetahui dan menerapkan cara
untuk meningkatkan motivasi berprestasi dalam dirinya
Fungsi Layanan : Pemahaman

Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII/Ganjil

Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

Waktu Penyelenggaraan : 1 X 35 menit

Penyelenggara Layanan : Guru BK

Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan

Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Membuka dengan salam dan berdoa


Pembukaan 5’
- Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan k
abar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
- Guru BK menjelaskan tentang pengertian motivasi, motivasi b 25’
Kegiatan inti
erprestasi, dan cara menumbuhkan motivasi berprestasi.
- Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan dengan
materi layanan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8
orang.
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang motivasi berprest
asi.
- Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing.
- Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
- Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
Penutup 5’
terkait dengan materi layanan
- Guru BK memberi penguatan dan materi layanan selanjutnya
- Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
- Evaluasi : Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling
2. Buku yang relevan dengan materi
Rencana Penilaian
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap cara
meningkatkan motivasi berprestasi dalam dirinya.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang cara meningkatkan
motivasi berprestasi dalam dirinya
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu


sampai 1 Bulan ). Peserta didik dapat meningkatkan
motivasi berprestasi dalam dirinya.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat menemukan cara
meningkatkan motivasi berpretasi dalam dirinya.

Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui, Semitau, 10 Juli 2023


Pjs.Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK. 23073

LAMPIRAN-LAMPIRAN
-Uraian materi
-Lembar kerja siswa
-Instrumen penilaian
-Media
Lampiran 1: Uraian Materi

MOTIVASI BERPRESTASI

A. Pengertian Motivasi

1. Motivasi

Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat sendiri. Motivasi merupakan
kondisi internal individu yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Peran motivasi adalah sebagai pemasok
daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman 1986).

2. Filosofi Motivasi

a. Pada hakekatnya motivasi diyakini sebagai hasil penguatan (reinforcement). Contoh : Perolehan nilai
bagus atau pujian guru akan menambah motivasi belajar.

b. Dorongan seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya positif (seorang yang baik) adalah motivasi
untuk mendapatkan standar kepuasan diri (cognitive dissonance).

c. Teori atribusi menemukan dua fenomena motivasi, yaitu : 1) Siswa yang meyakini bahwa sukses atau
gagal itu disebabkan oleh faktor kemampuan dan usaha dalam diri (internal) 2) Siswa yang percaya
bahwa berhasil atau gagal itu disebabkan oleh faktor luar diri (external). Keyakinan inilah yang perlu
diluruskan.

d. Teori Self-Worth : Seorang individu itu belajar dari persepsi masyarakat bahwa seseorang itu
dinilai/dihargai karena prestasinya. Kegagalan akan membuat perasaan diri yang tidak berharga.

e. Teori Ekspektasi : Motivasi seseorang tergantung pada besarnya kemungkinan berhasil dan bagaimana
makna suatu keberhasilan itu bagi dirinya, contohnya : 1) Saya yakin dapat memperoleh nilai tinggi
kalau saya mau mencoba, dan bagi saya nilai itu adalah sesuatu yang sangat penting. 2) Ada keyakinan
bahwa saya bisa tergolong sebagai orang-orang yang berprestasi itu penting.

f. Teori Humanistik : Dorongan jiwa tergerak karena ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.


Kebutuhan yang menggerakkan orang bertingkah laku: 1. Kebutuhan fisik (makan, pakaian, tempat
tinggal, air dan udara), kebutuhan ini paling dasar sifatnya. 2. Kebutuhan rasa aman, bebas suasana
ancaman dan bahaya 3. Kebutuhan untuk diterima dan dikasihsayangi atau dicintai 4. Kebutuhan untuk
memperoleh pengakuan & persetujuan 5. Kebutuhan ingin tahu, mengerti, dan menyelidiki 6.
Kebutuhan mendapatkan keindahan dan kondisi teratur 7. Kebutuhan aktualisasi diri menjadi apapun
yang diinginkan.

g. Maslow dalam teori kebutuhannya menggambarkan motivasi dalam bentuk Piramid sebagai berikut :
Kebutuhan
Aktualisasi
(actuallyzation needs)

Kebutuhan Harga Diri


(self esteem needs)

Kebutuhan Sosial (social need)


Bergaul, berteman, berkelompok

Kebutuhan Rasa Aman (savety needs)


Rasa aman, tentram, kasih saying dan cinta

Kebutuhan Dasar (biological needs)


Makan, minum, rumah, uang, materi, dan lain-lain

3. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Secara umum motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

 Motivasi Instrinsik, yaitu : Dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang Contoh : dorongan ingin
minum, dorongan ingin bisa dan lain-lainnya.

 Motivasi Ekstrinsik, yaitu : Dorongan untuk berbuat sesuatu yang berasal dari luar diri Contoh :
seseorang bertingkah laku karena adanya penghargaan, pengakuan, pujian, hadiah dan sebagainya
Dalam praktik kedua motivasi tersebut harus dikombinasikan.

4. Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berjuang, bekerja habis-habisan untuk mencapai sukses.
Daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu
tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat
berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Orang yang motivasinya tinggi bukan berarti tidak
pernah gagal. Tetapi bila gagal ia akan bangkit, bahkan berusaha lebih keras lagi. Sampai akhirnya sukses
(Weiner, 1980) Ada tiga jenis tingkatan motivasi seseorang yaitu :

1. Motivasi pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia
melakukansesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh
pada bos karena takut dipecat, anak belajar karena diancam tidak diberi uang saku.

2. Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih
baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan
sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.
3. Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner
motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi berprestasi, meliputi: a. Faktor Individual Dalam hal ini, faktor individual yang dimaksud
terutama adalah faktor intelegensi dan faktor penilaian individu tentang dirinya. b. Faktor Lingkungan
Maksud dari faktor lingkungan disini adalah segala sesuatu yang berada diluar diri individu, yang turut
mempengaruhi motivasi berprestasinya. Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3, yaitu : 1) Lingkungan
Keluarga Relasi yang kurang harmonis dalam keluarga dapat menimbulkan gangguan-gangguan
emosional pada anggota keluarga, termasuk anak sebagai anggota sebuah keluarga. 2) Lingkungan
Sosial Merupakan lingkungan sekitar tempat individu hidup dan bergaul sehari-hari. Lingkungan sekitar
yang banyak memberikan rangsangan akan membantu meningkatkan rasa ingin tahu individu 3)
Lingkungan Akademik Lingkungan akademik menyangkut sejauh mana sebuah institusi pendidikan
dapat memenuhi kebutuhan individu sebagai siswa berprestasi di sekolahnya, Pastikan Motivasi
Berprestasi Anda Tinggi Tanda-tanda orang yang memiliki dorongan kesuksesan tinggi : 1. Lebih suka
dan puas terhadap prestasi hasil usaha sendiri 2. Sukses itu bukan karena nasib mujur, tetapi hasil
perjuangan 3. Kegagalan bukan berarti sial, tetapi karena volume usahanya masih kurang 4. Mereka
kreatif, lebih gigih, energik, lebih suka bertindak daripada berdiam diri, produktif, dan penuh inisiatif 5.
Suka tantangan dan memilih tugas yang resikonya realistik sesuai kemampuan nyata yang dimiliki. 6.
Selalu mengevaluasi dan mencari umpan balik untuk lebih giat lagi

B. Cara Menumbuhkan Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi tidak dibawa sejak lahir, tetapi suatu proses yang dipelajari, dilatih,
ditingkatkan, dan dikembangkan. Berikut ini kiat-kiatnya : 1. Tetapkan tujuan (goal setting), yakin dan
optimislah bahwa kita dapat berubah, bahkan kita memang harus berubah untuk mencapai titik maksimum 2.
Susunlah target yang masuk akal. Saya harus meraih peningkatan dalam setiap kurun waktu, 2 atau 3 poin
seminggu 3. Belajar menggunakan bahasa prestasi. Gunakanlah kata-kata optimistis misalnya “masih ada
peluang lagi”. Jadikan konsep ini sebagai budaya berfikir, berbicara, berdialog, dan bertindak 4. Belajar
sendiri cermat menganalisis diri. Masih adakah cara berfikir, perilaku, dan kebiasaan saya yang kurang
menguntungkan 5. Perkaya motivasi. Kekayaan motivasi membuat kita tidak kehabisan pemasok daya
penggerak. Fokuskan pada motivasi instrinsik (dalam diri). Sentuhan perasaan, fikiran, dan motivasi dari
orang-orang terdekat juga dapat dimanfaatkan.
Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1. Pentingkah motivasi berprestasi bagi kalian sebagai seorang pelajar?


2. Apa yang sudah kalian lakukan agar kalian lebih termotivasi dalam berprestasi?

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk dapat


lebih termotivasi lagi dalam berprestasi baik di sekolah maupu
n di masyarakat
SMP Eka Tjipta Tengkawang

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

Materi /Topik Bahasan : Cara Belajar Efektif dan Efisien

Bidang Bimbingan : Belajar

Jenis Layanan : Informasi

Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami hakekat belajar,


memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
serta cara belajar secara efektif dan efisien.
Fungsi Layanan : Pemahaman
Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII/Ganjil

Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

Waktu Penyelenggaraan : 1 X 35 menit

Penyelenggara Layanan : Guru BK

Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

Metode : Diskusi dan Penugasan

Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

Pembukaan - Membuka dengan salam dan berdoa 5’


- Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan
kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
- Guru BK menjelaskan tentang pengertian belajar, faktor-fak 25’
Kegiatan inti
tor yang mempengaruhi hasil belajar, dan strategi belajar efe
ktif dan efisien.
- Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan
dengan materi layanan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok
8 orang.
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang cara belajar efek
tif dan efesien.
- Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing.
- Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
- Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang 5’
Penutup
terkait dengan materi layanan
- Guru BK memberi penguatan dan materi layanan selanjutny
a
- Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
- Evaluasi : Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling
2. Buku yang relevan dengan materi
Rencana Penilaian
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap cara
Belajar yang efektif dan efisien.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang cara belajar yang efektif
dan efisien.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 Bulan ). Peserta didik dapat melakukan kegiatan
belajar dengan efektif dan efisien.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat menerapkan cara
belajar yang efektif dan efisien.

Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui, Semitau, 10 Juli 2023


Pjs.Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK. 23073

LAMPIRAN-LAMPIRAN
-Uraian materi
-Lembar kerja siswa
-Instrumen penilaian
-Media

Lampiran 1: Uraian Materi


CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan
yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan
menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar
adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubahmelalui praktek dan latihan
(Dalyono, 2006: 104). Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya: Seorang anak yang
ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai
melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan
kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan dengan sempurna. Demikian juga bila seorang siswa ingin
mengetahui,dapat serta memahami sesuatu dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses
belajar. Proses belajar akan menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional (disengaja)”, positif, aktif,
efisien, efektif dan fungsional.

A. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan belajar
ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri (faktor Internal) dan
faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut diantaranya:
Kondisi Internal

Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :

1. Fisik/Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan sehat,maka akan
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi
sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-paru,
kecelakaan lalu lintas sejenisnya.

2. Psikis/Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang stabil,maka akan
mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan,
kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.

3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat tersebut benar-
benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa niat
belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri
apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi
orang yang sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan
dalam hidup ini, saya harus bekerja keras”.

4. Kecerdasan (IQ): Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil psykhotes),
maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia
tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan
dibawah normal, tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding
dengan seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat: Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang kuat
terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai rasa ketertarikan
yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak
optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar
mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik
yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya motivasi
belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam belajarnya.

6. Motivasi: Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu
/suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan
motivasieksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya ;
Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik
adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya :
Hadiah/Reward. Siswa akan dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi
tersebut sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang
memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat
tercapai.

Kondisi Eksternal

Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan adalah keadaan
alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan personal maupun lingkungan-
lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi eksternal tersebut yaitu :

1. Sarana dan Prasarana: Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas
dan hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan.
Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan belajar, sedangkan di
sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil
belajar yang maksimal akan tercapai. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku
catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan sejenisnya

2. Lingkungan Sekitar: Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung kemajuan
individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya, termasuk didalamnya
adalah lingkungan bermain dan kelompok individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam
menyikapi dirinya untuk hidup bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana
yang tidak.

Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :

1. Belajar Mandiri: Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal
itu sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena dengan begitu diri
kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena kita tertarik pada hal tersebut. Cara ini
adalah cara paling efektif untuk belajar sehingga kita terus mengingatnya, tetapi cara ini juga sangat sulit
karena butuh kemauan pada dirinya sendiri. Dan kemauan itu tumbuh dengan sendirinya karena
kebiasaan diri orang tersebut.
2. Media belajar: Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena
kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut ini juga butuh
kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar banyak diantaranya ; buku, transparansi,
film dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.

3. Strategi atau cara belajar: Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang
ingin dicapai. Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein, diantaranya :

B. Strategi Belajar Efeketif dan Efisien


1. Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan dengan rapi di atas meja
belajar.

2. Mulailah pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam pertama dan seterusnya.

3. Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20 menit.

4. Pahami setiap alenia materi yang dipelajari.

5. Catat hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka tanyakan pada guru atau teman
yang mengerti.

6. Untuk pelajaran non eksakta (yang tidak menggunakan rumus-rumus), cobalah sambil berbicara sendiri
layaknya seorang guru ketika berdiri di depan kelas. Hal itu untuk menguji berapa persen anda
menguasai materi yang baru dipelajari.

7. Untuk pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda tulis rumus-rumus tersebut pada
folio, karton manila dsb. Tempelkan/gantungkan pada tempat belajarmu atau di kamarmu agar sering
terlihat dan mudah untuk mengingatnya.

8. Kerjakan latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal yang belum dimengerti
untuk ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti.

9. Seringlah mendiskusikan atau menanyakan soal-soal atau materi pelajarnmu baik dengan teman maupun
bapak/ibu guru.

10. Upayakan kelompok belajar kecil yang solid.


Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1. Apa saja langkah-langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang efektif?
2. Adakah manfaat yang didapatkan jika kita belajar efektif dan efisien?

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk memper


oleh cara belajar yang efektif dan efisien bagi saya
SMP Eka Tjipta Tengkawang

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL

Materi /Topik Bahasan : Strategi Belajar Sesuai Gaya Belajar

Bidang Bimbingan : Belajar

Jenis Layanan : Informasi

Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat mengetahui dan memahami tentang
gaya belajar serta strategi belajarnya untuk masing-masing
gaya belajar
Fungsi Layanan : Pemahaman

Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII/Ganjil

Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

Waktu Penyelenggaraan : 1 X 35 menit

Penyelenggara Layanan : Guru BK

Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan

Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Membuka dengan salam dan berdoa


Pembukaan 5’
- Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking)
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Menanyakan kesiapan kepada peserta didik.
- Guru BK menjelaskan tentang pengertian belajar, macam-macam g 25’
Kegiatan inti
aya belajar, dan modalitas belajar, ciri-ciri serta strategi belajarnya.
- Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan dengan materi
layanan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 orang.
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang strategi belajar sesuai g
aya belajar.
- Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing.
- Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya kemudian kelompok
lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
- Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait 5’
Penutup
dengan materi layanan
- Guru BK memberi penguatan dan materi layanan selanjutnya
- Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
- Evaluasi : Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas
yang sudah disiapkan.

Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi
Rencana Penilaian
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap cara
strategi belajarnya untuk masing-masing gaya belajar.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang cara strategi belajarnya
untuk masing-masing gaya belajar.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 Bulan ). Peserta didik dapat melakukan cara
strategi belajarnya untuk masing-masing gaya belajar.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat menerapkan cara
strategi belajarnya untuk masing-masing gaya belajar.

Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui, Semitau, 10 Juli 2023


Pjs.Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK. 23073

LAMPIRAN-LAMPIRAN
-Uraian materi
-Lembar kerja siswa
-Instrumen penilaian
-Media
Lampiran 1: Uraian Materi

STRATEGI BELAJAR SESUAI DENGAN GAYA BELAJAR

A. Pengertian Belajar
Menurut para ahli James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar) Belajar adalah
Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Winkel, belajar adalah
aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap R. Gagne (Djamarah,
Syaiful Bahri, Psikologi Belajar) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
Ciri-ciri Belajar-Hakikat belajar
Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut:
1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif).
2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan.
3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi
dengan lingkungan.
4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena
kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.
Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus melalui
bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan
perubahan tingkah laku yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap, tingkah laku dan daya penerimaan.
Strategi adalah sebuah cara yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan sesuatu smart (cerdik).
B. Tentang Gaya Belajar
Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan preferensi atau pilihan
individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsir kan, mengorganisasi, merespon, dan
memikirkan informasi tersebut. Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika Kamu sudah bisa mengenal gaya belajar
Kamu yakni bagaimana Kamu menyerap dan mengolah informasi, maka Kamu akan dapat menjadikan
belajar dan berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya belajar Kamu sendiri.
Ada tiga macam gaya belajar, yaitu :
1. Gaya Belajar Visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai alat untuk
menyerap informasi. Orang-orang visual banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi sendiri.
2. Gaya Belajar Auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan telinga sebagai alat untuk
menyerap informasi yang masuk. Orang-orang auditorial lebih senang informasi itu dia dengarkan dari
orang lain.
3. Gaya Belajar Kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan praktik langsung atas apa yang
sedang dipelajari. orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau praktik
langsung.
C. Modalitas Belajar , Ciri-ciri serta Strategi Belajarnya
Lingkungan belajar memberi pengaruh besar pada keberhasilan belajarmu. Karena itu, ciptakanlah
suasana belajar yang nyaman, sehat, dan santai. Lingkungan yang nyaman bersifat subjektif karena terkait
dengan modalitas belajar. Jika Anda adalah seorang dengan modalitas VISUAL, pengingat-pengingat visual
seperti poster, akuarium atau lukisan akan membuatmu memiliki sikap positif dalam belajar. Jika Anda
memiliki modalitas AUDITORIAL, penggunaan musik untuk belajar atau suasana yang tenang tanpa suara
merupakan syarat mutlak untuk membantu Anda lebih berkonsentrasi. Jika Anda memiliki modalitas
KINESTETIK, biasanya senam ringan diperlukan sebelum belajar. Bahkan, sekadar melompat-lompat di
ruang belajar dapat membantu Anda berkonsentrasi dalam belajar. Setiap modalitas memiliki ciri-ciri
tersendiri, adapun ciri-ciri tersebut sebagai berikut :
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Visual 1. Rapi dan teratur 2. Berbicara dengan cepat 3.
Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik 4. Teliti terhadap detail 5. Mementingkan penampilan 6.
Pengeja yang baik dan dapat melikat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka 7. Lebih mengingat
apa yang dilihat daripada yang didengar 8. Mengingat dengan asosiasi visual 9. Biasanya tidak terganggu
oleh keributan 10. Mempunyai masalah untuk menginat instruksi verbal kecuali ditulis dan seringkali minta
bantuan orang untuk mengulanginya. 11. Pembaca cepat dan tekun 12. Lebih suka membaca daripada
dibacakan 13. Memerlukan pandangan hidup dan tujuan yang menyeluruh serta sikap waspada sebelum
secara mental merasa pasti mengenai suatu masalah atau proyek 14. Mencorat-coret tanpa arti selama
berbicara di telepon dan dalam rapat 15. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain 16. Sering
menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak” 17. Lebih suka melakukan demonstrasi
daripada berpidato 18. Lebih suka seni lukis daripada seni musik
Strategi Belajar Efektifnya : 1. Belajar dengan gambar, diagram dan peta 2. Membuat coretan,
simbol, tanda-tanda penting 3. Gunakan video, gambar-gambar berwarna 4. Membuat pengelompokan
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Auditorial 1. Berbicara kepada diri sendiri pada saat bekerja 2.
Mudah terganggu oleh keributan 3. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca 4. Senang membaca dengan keras dan mengdengarkan 5. Dapat mengulangi kembali dan
menirukan nada, irama dan warna suara 6. Merasa kesulitas untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita 7.
Berbicara dalam irama yang terpola 8. Biasanya merupakan pembicara yang fasih 9. Lebih suka seni musik
daripada seni lukis 10. Belajar dengan mendengarkan dan lebih mengingat apa yang didiskusikan daripada
yang dilihat 11. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar 12.
Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-
bagian hingga sesuai satu sama lain. 13. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskan sesuatu
14. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
Strategi Belajar Efektifnya : 1. Membaca dengan suara / cerita 2. Menulis ulang yang dipelajari /
ringkasan 3. Diskusi, berdebat, wawancara 4. Mendengar melalui kaset, seminar, lokakarya
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Kinestetik 1. Berbicara dengan perlahan 2. Menanggapi
perhatian fisik 3. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka 4. Berdiri dekat ketika berbicara
dengan orang 5. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak 6. Mempunyai perkembangan awal otot-
otot yang besar 7. Belajar melalui manipulasi dan praktik 8. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat 9.
Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca 10. Banyak menggunakan isyarat tubuh 11. Tidak
dapat duduk diam untuk waktu lama
Strategi Belajar Efektifnya : 1. Melakukan Praktek 2. Mengamati demo/contoh konkret 3. Drama,
permainan, aktivitas lapangan 4. Menggunakan model, lego, alat praktik, kerajinan tangan, puzzle 5.
Menggunakan gerak dalam belajar.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apakah kalian sudah mengetahui dan memahami minat kalian?


2. Bagaimana cara kalian untuk mengetahui dan memahami minat kalian?
3. Perlukah menumbuhkan minat kalian, adakah manfaat terhadap karier kalian kelak?

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk menge


mbangkan strategi belajar saya yang sesuai dengan gaya belaj
ar saya
SMP Eka Tjipta Tengkawang

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL

Materi /Topik Bahasan : Etika Pergaulan dengan Teman Sebaya

Bidang Bimbingan : Sosial

Jenis Layanan : Informasi

Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami norma-norma dalam


masyarakat, dapat bersosialisasi dan bergaul dengan teman
sebaya sesuasi dengan norma-norma dalam masyarakat
Fungsi Layanan : Pemahaman

Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII/Ganjil

Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

Waktu Penyelenggaraan : 1 X 35 menit

Penyelenggara Layanan : Guru BK

Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan

Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Membuka dengan salam dan berdoa


Pembukaan 5’
- Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan k
abar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
- Guru BK menjelaskan tentang pengertian pengertian etika 25’
Kegiatan inti
pergaulan, cara untuk membina persahabatan, dan etika yang
perlu diperhatikan dalam pergaulan.
- Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan dengan
materi layanan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8
orang.
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang etika pergaulan de
ngan teman sebaya.
- Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing.
- Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
- Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
Penutup 5’
terkait dengan materi layanan
- Guru BK memberi penguatan dan materi layanan selanjutnya
- Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
- Evaluasi : Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling
2. Buku yang relevan dengan materi
Rencana Penilaian
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap cara
beretika dengan teman sebaya.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang cara beretika bergaul
dengan teman sebaya.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 Bulan ). Peserta didik memiliki etika pergaulan
dengan teman sebaya.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat menerapkan cara
beretika pergaulan dengan teman sebaya.

Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui, Semitau, 10 Juli 2023


Pjs.Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK. 23073

LAMPIRAN-LAMPIRAN
-Uraian materi
-Lembar kerja siswa
-Instrumen penilaian
-Media
Lampiran :1. Uraian Materi

ETIKA PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA

A. Etika pergaulan
Yaitu sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta
tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain. Kita
semua manusia disebut sebagai makhluk sosial dan makhluk individu. Jadi kita semua walaupun
mementingkan dan mendahulukan kebutuhan secara pribadi tetap membutuhkan dan memerlukan orang lain,
untuk mengantar ketujuan yang kita butuhkan. Agar terjadi hubungan yang harmonis kalian perlu pembinaan
dari sekarang ini sehingga nantinya tercipta hubungan yang selaras, serasi dan seimbang jauh dari
pertentangan dan permusuhan yang dinilai dari masyarakat. Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara
remaja, atau dalam kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut, juga
menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya itu
bisa menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu apabila pola perilaku para anggotanya tidak dilandasi
moral, atau melecehkan norma agama, seperti: meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang
(drug addiction), kriminalitas, sadisme, pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex (samen leven atau
kumpul kebo).
B. Macam-Macam Pergaulan Remaja
Untuk memahami labih lanjut, tentang bagaimana bentuk pergaulan remaja, yang mungkin juga
sedang anda alami sekarang, adalah sebagai berikut: 1. Pergaulan Persahabatan Pergaulan ini sifat
hubungannya hanya sebatas berteman yang didasari adanya kesamaan di antara mereka, seperti: kesamaan
sekolah, agama, hobi, tempat tinggal, pekerjaan, dan latar belakang status sosial ekonomi. 2. Pergaulan
Percintaan Masa remaja ditandai dengan mulai matangnya (terjadi perubahan fungsional) organ-organ
reproduksi dan postur tubuh. Perubahan-perubahan itu dapat menimbulkan hasrat libido pada lawan jenisnya.
Pada masa ini, remaja hidupnya makin romantis, senang berhias diri, menyusun atau mengarang puisi-puisi
cinta, dan senang membaca novel-novel percintaan. Remaja mulai berminat, atau menaruh perhatian yang
lebih dalam untuk bergaul lebih akrab dengan lawan jenisnya. Keinginan remaja untuk menjalin cinta kasih
dengan lawan jenisnya, merupakan fitrah manusiawi yang tidak mungkin dihilangkan atau dihalang-halangi.
Persoalannya adalah bagaimana agar dalam menyalurkan fitrah cinta kasihnya itu tidak melanggar norma
agama atau adat istiadat.
C. Cara Membina Persahabatan
Ada beberapa cara untuk Membina hubungan persahabatan yang baik (Pergaulan) dengan sesama
teman,antara lain: 1. Belajar menghargai Pada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli apakah ia
orang berpangkat atau tidak, orang miskin atau kaya, sesama agama atau tidak seagama, sesama suku atau
tidak sesama suku, semuanya ingin dihargai secara proporsional. Namun sayangnya, banyak orang
dikalangan kita yang tidak mau menghargai orang lain. Padahal menghargai orang lain bukan berarti
memberikan sesuatu yang besar nilainya. Misalnya saja menghargai pendapat orang lain. Hal ini sangat
penting dilakukan dalam membina hubungan yang baik. Kalau kita tidak mau menghargai orang lain, jangan
berharap orang lain akan mau menghargai kita. 2. Belajar menghormati: Setiap orang selalu ingin dihormati.
Oleh karena itu, janganlah kita menghormati orang lain karena ia kebetulan punya pangkat atau kedudukan.
Kita perlu menghormati orang bahkan orang yang seumuran dengan kita, bila kita melihat orang lain tersebut
melakukan sesuatu yang baik. Dengan kata lain, ciptakan suasana saling menghormati di antara kita. 3.
Mempunyai sikap mau mengerti Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada dasarnya merupakan
perbuatan sangat terpuji. Sebab, orang mempunyai sikap mau mengerti keadaan orang lain ini membutuhkan
kesadaran yang harus ditumbuhkan dari dalam hati nurani yang terdalam. Oleh karena itu dalam membina
hubungan yang baik, sudah seharusnya kita mau mengerti keadaan orang lain tanpa pandang bulu. Artinya
kita harus menghindari sikap acuh tak acuh atau tidak peduli terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita.
4. Mau menberikan pujian Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu bidang apapun karena hasil
keras dan jujur, maka sebaiknya kita mau memberikan pujian terhadap teman kita tadi dengan penuh
keihklasan. Sebab, pemberian pujian yang sesuai dengan keadaannya, artinya tanpa dibuat-buat, akan
memberikan pengaruh positif bagi teman kita, meskipun pujian yang kita berikan itu dalam bentuk sekecil
apapun. Oleh karena itu, dalam rangka membina hubungan yang baik antar sesama teman, sebaiknya kita
jangan pelit memberikan pujian. 5. Mau memberikan motivasi Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya
berjalan mulus, artinya ada kalanya ia mengalami masalah, seperti patah semangat atau putus asa dan lain
sebagainya, sehingga ia kehilangan semangat, malas, tidak bergairah. Bila kita mempunyai teman yang
mengalami demikian itu, maka sebagai teman yang baik tentunya akan memberikan motivasi (dorongan),
sehingga teman kita tadi tumbuh kembali rasa percaya dirinya. Oleh karena itu dalam membina hubungan
yang baik, sebaiknya kita harus pandai-pandai memberikan motivasi, khususnya terhadap teman yang sedang
mengalami suatu masalah. 6. Tidak bercanda keterlaluan Kalau kita bersenda gurau hal hal yang kecil
mugkin tidak masalah, tetapi kalau sudah diluar batas, maka hubungan itu bisa langsung retak. 7. Hal yang
dapat menjaga persabahatan adalah menjadi pendengar baik dan saling menghormati satu sama lain Hormati
saran teman dan dengarkan apa yang sahabat ungkapkan, ambil sisi positifnya sebagai kritik yang
membangun. Kepribadian yang berbeda antara kita dan sahabat, akan dapat menjadi pelengkap satu sama
lain. Tetapi bukan berarti kita harus menceritakan segala hal kepada sahabat. 8. Jangan pernah mengkhianati
kepercayaan sahabat kita Percayalah, ketika kita mengkhianati sebuah persahabatan, maka tidak akan
mendapatkan sahabat terbaik lagi. Beri dukungan ketika sahabat kita sukses dan selalu mengagumi
prestasinya. Ketika ada konflik di antara persahabatan dapat diselesaikan dengan saling terbuka satu sama
lain. Memaafkan memang tidak gampang, tapi memaklumi bahwa setiap orang dapat membuat suatu
kesalahan dan demi kebaikan dan menjaga persahabatan agar tetap utuh.
D. Etika yang Perlu Diperhatikan dalam Pergaulan
Diantara beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan teman sebaya itu,
adalah: 1. Pilihan teman yang berakhlak baik 2. Bertemanlah dengan yang memiliki semangat belajar yang
tinggi 3. Kembangkanlah sikap saling membantu, dan memberi saran, dalam kelompok anda 4.
Kembangkanlah sikap saling menghormati, dan menghargai diantara teman kelompok 5. Jadikanlah sikap
solidaritas semua (buta) diantara teman, seperti solidaritas terhadap teman yang melakukan tawuran 6.
Hindarkan pola perilaku yang melanggar norma agama (tidak normal) 7. Jadikanlah kelompok anda itu
sebagai wahana untuk belajar bersama, seperti mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan
masalah-masalah yang dihadapi, baik oleh pribadi masing-masing, maupun oleh bersama.
Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1. Apa dampak negatif jika etika pergaulan dengan teman sebaya tidak ada? Jelaskan!
2. Bagaimana pendapat anda jika seseorang tidak memiliki etika pergaulan dengan teman sebaya?

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI


Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk lebih


memahami dan dapat mengamalkan tentang etika bergaul den
gan teman sebaya dalam kehidupan sehari-hari
SMP Eka Tjipta Tengkawang

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL

Materi /Topik Bahasan : Sikap Sopan Santun dalam Kehidupan

Bidang Bimbingan : Sosial

Jenis Layanan : Informasi

Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami nilai-nilai dan cara
bertingkah laku sosial dalam kehidupan diluar kelompok
sebaya
Fungsi Layanan : Pemahaman

Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII/Ganjil

Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

Waktu Penyelenggaraan : 1 X 35 menit

Penyelenggara Layanan : Guru BK

Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan

Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Membuka dengan salam dan berdoa


Pembukaan 5’
- Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan ka
bar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
- Guru BK menjelaskan tentang pentingnya perilaku sopan santu 25’
Kegiatan inti
n dan belajar untuk berperilaku sopan santun.
- Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan dengan
materi layanan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8
orang.
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang sikap sopan santun
dalam kehidupan.
- Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing.
- Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
- Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
Penutup 5’
terkait dengan materi layanan
- Guru BK memberi penguatan dan materi layanan selanjutnya
- Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
- Evaluasi : Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling
2. Buku yang relevan dengan materi
Rencana Penilaian
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap cara
bersikap sopan santun dalam kehidupan.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang cara bersikap sopan
santun dalam kehidupan.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 Bulan ). Peserta didik dapat bersikap sopan santun
dalam kehidupan.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat menerapkan cara
bersikap sopan santun dalam kehidupan.

Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui, Semitau, 10 Juli 2023


Pjs.Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK. 23073

LAMPIRAN-LAMPIRAN
-Uraian materi
-Lembar kerja siswa
-Instrumen penilaian
-Media
Lampiran 1: Uraian Materi

SIKAP SOPAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN

Salah satu upaya untuk membangun budi pekerti yang luhur melalui pendidikana budi pekerti ialah latihan-
latihan bersikap dan berperilaku sopan santun. Latihan bersikap dan bereperilaku sopan santun ialah bersikap
dan berperilaku baik dalam segala hal. Dengan demikian maka manusia akan dikatakan sebagai orang yang
tahu adat, tau dalam ungkapan bahasa jawa disebut ”wong sing ngerti unggah-ungguh lan tata krama”.
Banyak cara dapat dilakukan dalam rangka untuk melatih diri bersikap dan berperilaku sopan santun. Para
orang tua kita dahulu memberikan latihan tidak selalu dalam bentuk tindakan nyata, namun ada kalanya
melalui berbagai cerita dongeng, melalui pembacaan syair, puisi, cerita rakyat, bahkan ada yang dalam
bentuk sindiran atau kiasan-kiasan. Pada masyarakat jawa dilakukan pula dalam bentuk tembang, baik itu
tembang macapat atau gending. Salah satu tembang macapat di dalamnya memberikan gambaran terhadap
pribadi yang tahu adat sebagai “ wong sing ngerti unggah-ungguh lan tata karma” adalah tembang macapat
Dhandhang Gula berikut ini :

Werdiningkang wasita jinarwi,


Wruh ing hukum iku watek ira,
Adoh marang kanisthane,
Pemicara punika,
Weh resep ingkang miyarsi,
Tata krama punika,
Kagunan ing kanarya,
Ngupa boga denen kelakuan becik,
Weh rahayuning raga.

Secara bebas di dalam tembang macapat dhandhang Gula tadi terkandung unsur-unsur sikap dan perilaku
baik sebagi tuntunan dan perilaku sopan santun ialah:

1. Bahwa jika mengetahui dan melaksanakan peraturan-peraturan hukum dengan bersungguh-sungguh, kita
aka terhindar dari kenistaan dan kehinaan.

2. Apabila bercakap-cakap maka berbicaralah dengan sopan , sebab yang demikian akan disenangi oleh
lawan bicara kita dan yang yang mendengarkannya.

3. Bersikap dan berperilakulah yang sesuai dengan tuntunan tatkrama dan sopan santun akan menjauhkan
dari gunjingan orang.

4. Apabila kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik maka dapat dipergunakan untuk mencari
nafkah, sehingga akan tecukupi kebutuhan hidup kita.

5. Sedangkan sikap dan perilaku yang baik itu dapat menyelamatkan manusia dalam hidupnya.

Pendek kata, makna dari temabang macapat dhandhang gula diatas memberikan tuntunan bahwa jika kita
bersikap dan berperilaku baik akan selamat dan sejahtera hidup kita. Dalam kenyataannya, banyak hal yang
harus kita ketahui dan kita laksanakan dalam kaitannya untuk bersikap dan berperilaku baik, sehinga apabila
kita pelajari secara keseluruhan kadang kala dapat menjadikan diri kita enggan untuk memulainya. Oleh
sebab itu, secara garis besar tuntunan bersikap dan berperilaku yang baik itu dapat dimulai dari hal-hal yang
sederhana. Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan karena tak
mampu, tetapi semat-mata agar kita mudah mempelajarinya dan malaksanakannya.berikut ini beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk memulai belajar dan berperilaku sopan santun itu.

 Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun : Hubungan sosial merupakan kunci pembuka
silaturahmi. Oleh karena itu dalam keseharian ketika kita bertemu dan berhadapan dengan orang lain apa
salahnya menampakkan wajah ceria dan bersahabat. Bertegur sapa untuk menambah keakraban,
senyuman akan menambah teman dan saling mengucapkan salam melekatkan tali persaudaraan.
Sekalipun sangat sederhana dan mudah namun dengan senyum, sapa dan salam damailah hidup bersama
kita.

 Iman dan Taqwa : Perilaku Iman dan Taqwa dapat disederhankan dalam bentuk dan sikap yang selalu
ingat (eling) kepada Tuhan bahwa kita ini adalah makhluk Tuhan, oleh karena itu harus percaya
(pithados) akan adanya Tuhan. Dengan demikian kita kita harus taat (mituhu)terhadap perintah dan
larangan Tuhan. Demikianlah cara sederhana memahami iman dan taqwa. Iman dan taqwa dapat
mendatangkan watak jujur, watak jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal akan
menumbuhkan watak sabar dan akan menuntun kapada watak ikhlas.

 Patuh terhadap orang tua : Orang tua adalah perantaraan lahir di dunia ini, tanpa kedua orang tua kita
tidak mungkin lahir dan berada di dunia ini. Kedua orang tualah yang memberikan pendidikan kepada
kita untuk pertama kali, karena orang tua kita adalah pendidik yang pertama dan utama. Tidaklah
mungkin kita sekarang dapat menjadi seperti manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan
oleh kedua orang tua kita . Kita dapat berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian, dan sebagainya
karena jasa kedua orang tua kita, maka sepatutnyalah kita petuhi kedua orang tua kita itu.

 Hormat kepada guru : Guru adalah pengganti orang tua kita ketika kita berada di sekolah. Merekalah
yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan seseuatu yang sebelumya tidak dapat
melakukan. Kita dapat membaca, menulis, berhitung, memahami ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
sebagainya berkat jasa guru. Semua hal yang tidak kita dapatkan dari orang tua kita dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi kita dapat memperoleh dari guru. Seharusnya kita hormati para guru kita.

 Menghormati saudara tua : Saudara adalh pengganti orang tua kita apabila kedua orang tua kita telah
tiada. Dari merekalah pada saatnya nanti kita minta pendapat, nasehat, pertimbangan, bahkan bantuan
dalam membentuk apapaun jika kita menghormati mereka dengan tulus niscaya mereka juga akan tulus
mebimbing dan membantu kita.

 Menghoramti para pemimpin : Di sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik for
mal, misalnya ketua RT, ketua RW, kepala dukuh, Lurah, Camat, Bupati, Walikota, Gubernur, Menteri ,
Presiden, dan lain-lain, maupun para pemimpin yang tidak formal, misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh
masyarakat dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya
yang lainnya untuk kepentingan kehidupan masyarakat. Dibawah kepemimpinan merekalah kehidupan s
osial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.

 Menghormati sesama : Seseungguhnya keberadaan kita dalam masyarakat sangat tergantung kepada se
sama. Kita akan kelihatan pintar jika ada teman kita yang bodoh, kita akan kelihatan kaya, jika ada tema
n kita yang miskin, kita akan kelihatan tampan/cantik jika ada teman kita yang tidak tampan/cantik. Sehi
ngga karena merekalah kita ini akan dapat mewujudkan eksistensi kita. keberadaan orang-orang di sekita
r kita itu ternyata merupakan peluang agar kita dapat tampil lebih daripada mereka, baik itu kawan/tema
n, sahabat, ‘lawan” konflik, “ lawan” kompetisi, tetangga, dan bentuk-bentuk lain dari kehidupan kemas
yarakatan kita. Secara sadar atau tidak, mereka ternyata berjasa kepada kita, oleh sebab itu adalah suatu
kewajiban kita untuk menghormatinya.

 Menghargai kedudukan setiap insan : Tidak semua orang seberuntung kita dan tidak semua orang ser
ugi kita. Keberuntungan dan kerugian bagi manusia adalah takdir Illahi yang harus diterimanya , karena
hal itu bukan kemauan manusia. Ada orang yang pangkatnya tinggi, ada pula yang pangkatnya rendah.
Ada orang yang tidak sempurna jasmani dan rohani. Ada orang yang terampil dan cerdas tetapi ada pula
yang malas dan bodoh. Tetapi itu semua bukan atas kehendak yang bersangkutan tetapi karena kehendah
Tuhan. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita ini sa
ma, karena yang membedakan hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita saja.

 Memanfaatkan alam secara wajar : Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat ma
nusia. Namun demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan alam diluar batas kewaj
aran, sebab kerakusan dan ketamakan kita kepada alam, maka itu merupaka awal dari bencana. Alam seb
agai sumber daya hendaklah kita pelihara untuk kita wariskan kepada generasi berikutnya. Alam menyed
iakan sarana untuk hidup dan kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga kelestariannya.

 Cinta tanah air : Tanah air adalah wahana kehidupan kita sebagai bangsa dan negara. Dengan memilik
i tanah air maka eksistensi kita sebagai suatu bangsa akan dihormati oleh bangsa lain didunia ini. Negara
lah yang mengatur segala hal untuk hidup dan kehidupan bersama kita. Negara pulalah yang menfasilitas
i kepentingan kita dalam pergaulan Internasioal. Mencintai tanah air merupakan kewajiban setiap warga
negara , demikian pula menjaga kedaukatan negara adalah kewajiban setiap warga negara , sebab dari ne
gara kita mendapat hak-hak kita sebagai warga negara.
Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1. Coba tuliskan sikap sopan santun yang sudah Anda lakukan selama ini!
2. Upaya apa saja yang Anda lakukan agar dapat bersikap sopan santun ?

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menyadarkan saya akan bersikap sopan santun dalam kehidupa
n
SMP Eka Tjipta Tengkawang

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL

Materi /Topik Bahasan : Stop Bullying

Bidang Bimbingan : Sosial

Jenis Layanan : Informasi

Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami tentang bullying, bahaya
perilaku bullying serta berani melawan tindakan bullying
Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pencegahan

Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/Ganjil

Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

Penyelenggara Layanan : Guru BK

Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan

Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Membuka dengan salam dan berdoa


Pembukaan 5’
- Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan
kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
- Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
- Guru BK menjelaskan tentang pengertian bullying,jenis- 30’
Kegiatan inti
jenis bullying, sebab-sebab perilaku bullying, dampak
negatif bullying, dan cara mencegah dan melawan bullying.
- Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan
dengan materi layanan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok
8 orang.
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang stop bullying.
- Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing.
- Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
- Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang 5’
Penutup
terkait dengan materi layanan
- Guru BK memberi penguatan dan materi layanan selanjutny
a
- Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
- Evaluasi : Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling
2. Buku yang relevan dengan materi
Rencana Penilaian
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
bullying.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang stop bullying.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu


sampai 1 Bulan ). Peserta didik dapat berhenti membully di
sekolah.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat menerapkan stop
bullying.

Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui, Semitau, 10 Juli 2023


Pjs.Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK. 23073

LAMPIRAN-LAMPIRAN
-Uraian materi
-Lembar kerja siswa
-Instrumen penilaian
-Media
Lampiran 1: Uraian Materi

STOP BULLYING

A. Pengertian Bullying
Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk
fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban
yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat
korban menderita. Istilah bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu "bull" yang berarti banteng. Secara
etimologi kata "bully" berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah. Bullying dalam bahasa
Indonesia disebut "menyakat" yang artinya mengganggu, mengusik, dan merintangi orang lain
(Wiyani,2012). Perilaku bullying melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak seimbang, sehingga
korbannya berada dalam keadaan tidak mampu mempertahankan diri secara efektif untuk melawan tindakan
negatif yang diterimanya. Bullying memiliki pengaruh secara jangka panjang dan jangka pendek terhadap
korban bullying. Pengaruh jangka pendek yang ditimbulkan akibat perilaku bullying adalah depresi karena
mengalami penindasan, menurunnya minat untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru,
dan menurunnya minat untuk mengikuti kegiatan sekolah. Sedangkan akibat yang ditimbulkan dalam jangka
panjang dari penindasan ini seperti mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan baik terhadap lawan
jenis, selalu memiliki kecemasan akan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-teman
sebayanya (Berthold dan Hoover, 2000).

B. Jenis dan Contoh Bullying


Menurut Coloroso (2006), perilaku bullying dapat dikelompokkan menjadi empat bentuk, yaitu:

a) Bullying secara verbal, Bullying dalam bentuk verbal adalah bullying yang paling sering dan mudah
dilakukan. Bullying ini biasanya menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat
menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut. Contoh bullying secara verbal
antara lain yaitu: julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan
pelecehan seksual, teror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, kasak-
kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya.
b) Bullying secara fisik, Bullying ini paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian
bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur
melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan
cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut. Contoh bullying secara
fisik adalah: memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan
merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas, dan lain-lain.
c) Bullying secara relasional, Bullying secara relasional dilakukan dengan memutuskan relasi-hubungan
sosial seseorang dengan tujuan pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian,
pengucilan atau penghindaran. Bullying dalam bentuk ini paling sulit dideteksi dari luar. Contoh
bullying secara relasional adalah perilaku atau sikapsikap yang tersembunyi seperti pandangan yang
agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek.
d) Bullying elektronik Bullying elektronik merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan
pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room,
e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan
tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau
menyudutkan.

C. Sebab-Sebab Munculnya Perilaku Bullying


a) Bullying terjadi karena tradisi turun temurun dari senior
b) Keinginan untuk balas dendam karena dulu pernah mendapatkan perlakuan yang sama
c) Perasaan ingin menunjukkan kekuasaan dan kekuatan (superior)
d) Kecewa karena orang lain tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
e) Dorongan untuk mendapatkan kepuasan.
f) Dianggap menghina atau mengganggu kelompok tertentu (gank).

D. Dampak Negatif Bullying Bagi Orang yang Menjadi Korban


a) Terganggu fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan sebagainya.
b) Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut, cemas, rasa tidak nyaman, resah, tertekan dan gejala
tekanan psikis lain.
c) Pergaulan sosial terganggu, seperti minder, menyendiri, grogi, pendiam dan tertutup.
d) Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek, tidak konsentrasi belajar, lupa mengerjalkan tugas,
sampai menurunnya rangking atau tidak naik kelas.

E. Bagaimana Mencegah dan Melawan Bullying

Untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban tindakan bullying anatara lain yang dapat kita
lakukan adalah :

1) Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang berlebihan.
2) Jangan sendirian terutama di tempat sepi.
3) Hindari cari gara-gara dengan pelaku bullying.
4) Jangan berada di dekat dengan orang yang suka melakukan tindakan bullying atau berada di
sekitar mereka.
5) Kenali dan perhatikan pelaku bullying.
6) Jangan ikut-ikutan melakukan tindakan bullying dalam bentuk apapun.

F. Sedangkan untuk Melawan Pelaku Bullying Kita dapat Mengambil Sikap Sebagai Berikut

a) Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukan ketahanan diri bahwa kita tidak mau mengganggu dan
diganggu.
b) Bersikap tenang saat ada yang mengganggu.
c) Jangan biarkan emosi terpancing.
d) Jika melihat ada tenman yang menjadi korban, maka tolonglah korban dan laporkan.
e) Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun sambil mencari pertolongan.
f) Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka lakukan, laporkan pada
orang tua, guru atau pihak berwajib.

Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1. Bagaimana sikapmu terhadap seseorang yang melakukan bullying (Positif/negatif)!

2. Apakah tindakan yang akan kamu lakukan jika melihat seseorang yang dibully(Positif/negatif)!

3. Bagaimana menurutmu tindakan apa yang harus diberikan kepada seseorang yang membully seseorang
(Positif/negatif)!

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk menceg


ah perilaku bullying di sekolah
SMP Eka Tjipta Tengkawang

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL

Materi /Topik Bahasan : Membangun Rasa Percaya Diri

Bidang Bimbingan : Pribadi

Jenis Layanan : Informasi

Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami dan meningkatkan rasa
percaya diri dengan baik untuk mencapai tujuan hidupnya
Fungsi Layanan : Pemahaman

Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII/Ganjil

Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

Waktu Penyelenggaraan : 1 X 35 menit

Penyelenggara Layanan : Guru BK

Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan

Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Membuka dengan salam dan berdoa


Pembukaan 5’
- Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyaka
n kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
- Guru BK menjelaskan tentang pentingnya rasa percaya dir 25’
Kegiatan inti
i, ciri-ciri dan manfaat orang yang mempunyai rasa percay
a diri, proses pembentukan rasa percaya diri dan membang
un rasa percaya diri.
- Peserta didik mengamati slide ppt yang berhubungan
dengan materi layanan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok
8 orang.
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang membangun ra
sa percaya diri.
- Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing.
- Setiap kelompok mempresentasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
- Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
Penutup 5’
yang terkait dengan materi layanan
- Guru BK memberi penguatan dan materi layanan selanjutn
ya
- Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
- Evaluasi : Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling
2. Buku yang relevan dengan materi
Rencana Penilaian
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik dapat memahami
dan meningkatkan rasa percaya diri dengan baik untuk
mencapai tujuan hidupnya.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah
menerima layanan informasi tentang meningkatkan rasa
percaya diri dengan baik mencapai tujuan hidupnya.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik
setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 Bulan ). Peserta didik dapat memahami dan
meningkatkan rasa percaya diri dengan baik untuk mencapai
tujuan hidupnya.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun ). Peserta didik dapatmeningkatkan rasa
percaya diri dengan baik mencapai tujuan hidupnya.

Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui, Semitau, 10 Juli 2023


Pjs.Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK. 23073

LAMPIRAN-LAMPIRAN
-Uraian materi
-Lembar kerja siswa
-Instrumen penilaian
-Media
Lampiran 1: Uraian Materi

MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI

1. Pentingnya Rasa Percaya Diri

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis,
bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi
mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau
melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya
pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri. Menurut Spencer (2003 ) percaya diri adalah
keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan dirinya yang
diwujudkan dalam lingkungan yang semakin menantang serta percaya pada keputusan dan pendapatnya
utnuk mengatasi kegagalan secara konstruktif.

2. Ciri-ciri Orang yang Mempunyai Rasa Percaya Diri

Apa yang membedakan orang antara yang mempunyai rasa percaya diri dan tidak? Ternyata ada
banyak hal yang membedakan mereka antara lain:

a. Berani Tampil Beda : Orang yang PD adalah sesorang yang hampir pasti memahami dirinya sendiri. Ia
mengerti kebutuhan dirinya, mengerti keterbatasannya, sehingga jadilah ia seorang yang berani tampil
beda, tentunya dalam hal positif.

b. Berani Menerima Tantangan : Bukankah ketika kita belum mencoba, kita belum tahu persis kapankah
kesiapan kita? Berani menerima tantangan berarti berani untuk belajar sesuatu yang baru.

c. Asertif : Asertif berarti tegas, punya pendapat, serta berani berkata tidak. Seseorang yang PD tentu
bersikap tegas, sebab ia berilmu ia tahu kapan saat untuk berkata “ya” dan kapan saat untuk berkata
“tidak”.

d. Mandiri : Seorang yang PD adalah seorang yang mandiri. Ia percaya pada kemampuan dan kekuatan
dirinya dalam mengatasi permasalahan.

e. Selalu bereaksi Positif dalam Menghadapi Masalah : Reaksi positif ini misalnya dengan tetap tegar,
sabar, dan tabah dalam menghadapi permasalahan hidup.

3. Manfaat Rasa Percaya Diri

a. Menjadi pribadi yang tahan banting, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

b. Mampu mengatasi keadaan dengan baik.

c. Mengetahui kemampuan diri sendiri, sehingga mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien.

d. Memandang semua hal secara optimis.

e. Kualitas kepribadian akan meningkat.

f. Mampu mengontrol emosi dengan baik.


g. Hidup akan lebih sistematis.

h. Proses Pembentukan Rasa Percaya Diri

Rasa Percaya Diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang. Ada proses tertentu dalam pribadi seseorang
sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri. Secara garis besar, terbentuknya rasa percaya yang kuat
terjadi melalui proses sebagai berikut:

a) Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan-
kelebihan tertentu.

b) Pemahaman seseorang terhadap kelebihan – kelebihan yang dimiliknya dan melahirkan keyakinan kuat
untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan tersebut.

c) Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan – kelamahan yang dimilikinya agar tidak
menimbulkan rasa rendah diri atau kesulitan menyesuaikan diri.

d) Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang
ada pada dirinya.

4. Membangun Rasa Percaya Diri

Rasa Percaya Diri sangat diperlukan setiap orang. Tanpa rasa percaya diri, seseorang akan merasa
kikuk, serba salah, dan tidak dapat melakukan sesuatu secara maksimal. Berikut ini ada tujuh (7) pilar untuk
membangun rasa percaya diri yang dikutip dari buku Sukses Membangun rasa Percaya Diri karya
Wishnubroto Widarso, antara lain:

1) Sadar bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak dasar yang sama yaitu, hak untuk hidup, hak
untuk merdeka, dan hak untuk mencari kebahagiaan kita sendiri.

2) Hidup Mandiri, dalam arti mempunyai pikiran sendiri, mempunyai minat dan hobi sendiri, dan berani
secara terbuka menyatakan pendapat/pikiran sendiri, serta melakukan apapun yang menjadi minat dan
hobi, sejauh itu tidak merugikan orang lain.

3) Menemukan keunggulan/kelebihan diri dan kemudian mengembangkannya dengan sungguh – sungguh.

4) Menimba ilmu dan mengumpulkan pengetahuan umum sebanyak yang mampu dilakukan.

5) Berfikir realistis bahwa setiap manusia pasti punya keunggulan/kelebihan disamping


kelemahan/kekurangan.

6) Berfikir asertif, tulus mengakui hak orang lain, tetapi pada saat yang sama mampu menegakkan haknya
sendiri. Menggunakan bahasa non verbal (bahasa tubuh) dengan tepat, misalnya memAndang wajah dan
mata lawan bicara kita dalam kurun waktu yang relative lama (bukan seperti pandangan sekilas saja),
berdiri tegak dengan kaki lurus dan berat badan ditumpukan pada kedua kaki (tidak condong ke salah
satu sisi); duduk dengan punggung tegak pada sAndaran kursi (tidak duduk membungkuk atau
meringkuk); bahu di tarik ke belakang supaya lurus; kepala tegak tetapi tidak mendongak; artikulasi
(pengucapan kata) juga jelas. Bahasa nonverbal ini seharusnya memang muncul secara alamiah, tetapi
bukan berarti tidak dapat dipelajari. Kita dapat belajar dan berlatih menggunakan bahasa nonverbal
tertentu sebagai salah satu cara membangun rasa percaya diri kita.
Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa

1. Apakah menurut Anda membangun rasa percaya diri sangat penting? Jelaskan!

2. Sebutkan salah satu contoh membangun rasa percaya diri di sekolah!

Lampiran 3: Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk dapat m


engembangkan dan membangun rasa percaya diri saya

Anda mungkin juga menyukai