KELAS VII
DISUSUN OLEH :
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyusun capaian layanan dan program
yang telah dilampirkan didalam modul ini. Melalui modul ini diharapkan siswa dapat
menjadi pribadi yang lebih mandiri, bertanggung jawab, dan keterampilan lainnya.
Penulis,
Artha Manora Manurung, S.Pd.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Tujuan
C. Manfaat
budaya dan
nilai-nilai yang
berlaku.
1. SPESIFIKASI
3. KEGIATAN
4. PENILAIAN
1. SPESIFIKASI
3. KEGIATAN
REFLEKSI
1. Jelaskan Pengertian dari sifat Jujur ?
2. Mengapa kita harus memiliki sifat jujur ?
3. Berikan tanggapan mu, apabila salah seorang teman mu tidak jujur (mencontek) ketika ujian
berlangsung ?
4. Ceritakan pengalaman mu mengenai kejujuran !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Topik layanan Mengenal kecerdasan
emosional Komponen Layanan Dasar
3. KEGIATAN
a. Pengalaman konkrit
Kegiatan Inti Guru BK memberikan kesempatan peserta didik untuk mengungkapkan
emosi apa yang sering ia rasakan dan cara mengontrol nya
b. Observasi
Guru BK memberikan 1 contoh kasus kemudian meminta siswa untuk
menganalisis emosi apa yang muncul pada kasus tersebut
c. Refleksi analitik inti dan diri
Peserta didik dibimbing untuk merefleksikan emosionalnya dalam
menghadapi setiap masalah
d. Konseptualisasi
Peserta didik memperoleh konseptualisasi mengenai kecerdasan emosional
e. Rencana tindakan
Peserta didik dapat mengelola dan meningkatkan kecerdasan emosional
secara mandiri.
4. PENILAIAN
Penilaian proses Keikut setaan peserta didik dan keaktifan peserta didik dalam proses pemberian
layanan
Penilaian hasil Peserta didik dapat mengenali kecerdasan emosinal dan cara mengelolanya
1. Mengenali emosi diri : Mengenali emosi diri sendiri merupakan salah satu faktor untuk
memaksimalkan kecerdasan emosi. Mengenali emosi adalah kemampuan dasar untuk
mengetahui perasaan apa yang akan dan sedang terjadi. Kemampuan emosi diri adalah
kemampuan dasar untuk menyadari akan emosinya sendiri. Hal tersebut bertujuan untuk
mencegah terhadap keadaan suasana hati dan pikiran.
3. Empati : Empati merupakan salah satu bentuk kecerdasan emosional. Empati merupakan suatu
sikap untuk mendalami perasaan orang lain, meskipun tidak mengalami secara langsung apa
yang dirasakan orang tersebut. Ciri dari pengaplikasian sikap empati mampu memahami diri
sendiri, sebelum kita memahami diri orang lain. Selain itu, orang yang memiliki rasa empati
yang tinggi bisa memahami bahasa isyarat. Orang yang kurang empati akan memiliki sifat
Narsistik. Narsistik bisa timbul karena kurang empati terhadap keadaan orang lain. Narsistik
adalah keadaan mental seseorang yang selalu merasa ingin mementingkan diri sendiri.
4. Menjalin hubungan : kecerdasan emosional dalam membangun hubungan dengan orang lain
merupakan seni untuk menunjang popularitas, dan melatih untuk meminpin diri. Hal tersebut
ditunjang oleh kemampuan komunikasi untuk menjalin hubungan dengan orang lain, hingga bisa
bekerjasama dalam suatu tim
5. Komunikasi : Dengan berkomunikasi belajar untuk menyelesaikan masalah agar tidak timbul
salah paham, juga berlatih membaca situasi sekitar agar lebih peka
REFLEKSI
1. SPESIFIKASI
p
r
o
s
e
s
h
a
s
i
l
Semitau, 10 Juli
2023
Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling
Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.
NIK. 19173 NIK.
Hand Out Materi Keterampilan Berfikir Kritis ( Critical Thinking)
Berpikir kritis adalah cara berpikir manusia untuk merespon seseorang dengan menganalisis
fakta untuk membentuk penilaian. Berpikir kritis merupakan proses mengkonseptualisasikan,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi informasi secara aktif dan terampil untuk mencapai sebuah
jawaban.
Wade dalam artikel Using Writing to develop and assess critical thinking menjelaskan bahwa ada
8 karakteristik dalam berfikir kritis yaitu :
1. Kegiatan dalam merumuskan pertanyaan
2. Melakukan pembatasan masalah
3. Menguji data-data yang diperoleh
4. Menganalisis berbagai pendapat dan kebiasaan
5. Menghindari pertimbangan yang sangat emosional
6. Menghindari penyederhanaan yang berlebihan
7. Mempertimbangkan berbagai interprestasi
8. Mentolerensi ambiguitas
Kebiasaan berfikir yang mencirikan seseorang yang sangat cendrung berfikir kritis mencakup
keinginan untuk mengikuti alasan dan bukti kemanapun mereka mengarah, pendekatan sistematis untuk
pemecahan masalah, rasa ingin tahu, sikap adil, dan kepercayaan diri dalam penalaran. Berdasarkan
Analisis Kompf & Bonf (2001) berfikir kritis melibatkan pemecahan masalah, pengambilan keputusan,
rasionalitas, pengetahuan, kecerdasan dan komponen moral seperti pemikiran reflektif.
Adapun unsur-unsur dalam berfikir kritis yang disingkat menjadi FRISCO adalah :
1. Fokus : untuk membuat sebuah keputusan tentang apa yang diyakini maka harus bisa
memperjelas pertanyaan atau isi yang tersedia
2. Reason : mengetahui alasan yang mendukung atau melawan putusan- putusan yang dbbuat
berdasarkan situasi dan fakta yang relevan
3. Inference : membuat kesimpulan yang beralasan. Mampu mengidentifikasi asumsi dan mencari
pemecahan, pertimbangan dari interprestasi akan situasi dan bukti
4. Situation : memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam berfikir akan membantu
memperjelas pertanyaan dan mengetahui arti istilah-istilah bagian relevan sebagai istilah yang
digunakan
5. Clarity : menjelaskan arti atau istilah yang digunakan
6. Overview : melangkah kembali dan meneliti secara menyeluruh keputusan yang diambil
Adapun alasan kita sebagai manusia harus berpikir kritis adalah :
1. Berpikir kritis memungkinakan siswa memanfaatkan potensi seseorang dalam melihat masalah,
memecahkan masalah, menciptakan dan menyadari diri
2. Berfikir kritis merupakan keterampilan umum. Kemampuan berpikir jernih dan rasioanl
diperlakukan dalam pekerjaan apapun
3. Berpikir kritis sangat penting di era informasi dan teknologi. Seseorang harus merespon
perubahan dengan cepat dan efektif, sehingga memerlukan keterampilan intelektual yang
fleksibel, kemampuan menganalisis informasi, dan mengintegritasikan berbagai sumber
pengetahuan untuk memcahkan masalah
4. Berfikir kritis meningkatkan keterampilan verbal dan analitik, disebabkan karena mampu
meningkatkan cara mengekspresikan gagasan, berguna dalam mempelajari cara menganalisis
struktur tes dengan logis.
Didalam kelas atau ketika berinteraksi dengan oranglalin, cara-cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan berpikir kritis adalah sebagai berikut :
1. membaca dengan kritis : dengan diterapkannya membaca dengan kritis maka keterampilan-
keterampilan berfikir kritis seperti mengamati, menghubungkan teks dan konteks, mengevaluasi
teks dari segi logika dengan pendapat sendiri, dll
2. meningkatkan daya analisis : mampu mendiskusikan dan menyelesaikan permasalahan.
3. Mengembangkan kemampuan observasi atau mengamati : seperti mampu menyebutkan
kelebihan dan kekurangan dari suatu masalah, kejadian atau hal yang diamati. Dengan demikian
memudahkan seseorang untuk menggali kemampuannya
4. Meningkatkan rasa ingin tahu : seperti kemampuan bertanya dan refleksi pengajuan pertanyaan
yang bermutu
REFLEKSI
1. Apa itu berfikir kritis ?
2. Mengapa berpikir kritis sangat penting untuk di terapkan dalam kehidupan sehari-hari ?
3. Berikan 1 contoh masalah mengenai bolos sekolah, kemudian berikan tanggapanmu ?
4. Ceritakan alasanmu dalam memberikan tanggapan (soal nomor 3) !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
1. SPESIFIKASI
3. KEGIATAN
Penilaian proses Keaktifan peserta didik dalam kegiatan layanan dasar. Peserta didik
yang berani mengungkapkan pengalaman diri dalam .memenuhi
kewajiban di lingkungan
Penilaian hasil Keaktifan peserta didik dalam memenuhi kewajiban di lingkungan
Kita mengenal adanya 3 pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga.
Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak
selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling
sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak
mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter
dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak
yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap
individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak
semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi
perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak
antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga.
Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam
hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali,
seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat
sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas,
saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.
Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang
anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak
semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya,
karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan
lain sebagainya.
Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai
anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak
diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi,
mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa
tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.
Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada
orangtua/ wali dari dirinya, yaitu :
a. Sayang Kepada Orangtua / Wali
Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang
membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan
sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama
adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.
b. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan
orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar
ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan
korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.
c. Menjadi Anak yang Baik
Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang
yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak
yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi
warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.
d. Rajin Belajar Menimba Ilmu
Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun
belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah
saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.
e. Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak yang sholeh. Anak-anak yang
memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta selalu mendoakan kebaikan orangtuanya di mana
pun dirinya berada akan sangat disayang oleh orangtuanya. Doa anak kepada orangtua adalah hal yang
sangat penting yang dapat mendatangkan rahmat Tuhan pada orangtua.
f. Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali
Tanpa diminta, anak yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya kepada orangtua atau walinya.
Berbagai bentuk pertolongan siap diberikan baik berupa tenaga, uang, waktu, pikiran, perasaan, dan lain
sebagainya. Namun sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika memang menemui kesulitan dan
membantu orangtua.
g. Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali
Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa menghindari berbagai hal
yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-hal yang dapat membuat orang tua murka adalah
seperti bolos sekolah, berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar perintah
agama, dan lain sebagainya.
h. Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika memasuki usia dewasa. Akan
jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan dan kemandirian sebelum mencapai usia dewasa.
Dari mandiri dan mapan seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua, keluarga besar,
dan bahkan orang banyak di luar keluarganya.
REFLEKSI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tanggungjawab ?
2. Sebagai seorang anak dan siswa kita bertanggungjawab untuk menjaga nama baik keluarga dan
sekolah, mengapa demikian ? berikan tanggapan ?
3. Jelaskan bentuk-bentuk tanggungjawab kepada keluarga ?
4. Jelaskan bentuk-bentuk tanggungjawab dalam lingkungan sekolah ?
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. SPESIFIKASI
3. KEGIATAN
1. SPESIFIKASI
3. KEGIATAN
Penilaian proses Kemampuan Peserta didik dalam mengidentifikasi hobi yang ada
pada dirinya
Penilaian hasil Peserta didik dapat menentukan langkah langkah dalam upaya
mengembangkan hobi menjadi prestasi
REFLEKSI
1. SPESIFIKASI
3. KEGIATAN
Penilaian proses Keaktifan peserta didik dalam kegiatan layanan dasar. Peserta didik
yang dapat mengidentifikasi perilaku ulet, kompetisi dan
kolaborasi
Penilaian hasil Keaktifan peserta didik dalam merefleksi hasil diskusi kelompok
Topik layanan
Mengenal bakat dan minat Komponen Layanan Dasar
Metode/ teknik
Layanan informsi, pohon Semester/ Tahun Ganjil/ 2022-2023
karir Pelajaran
2. TUJUAN Capaian Layanan 9 Wawasan Kesiapan Karir : Mengenal bakat dan
minat serta arah kecendrungan karir. sesuai dengan kemampuan diri.
Tahap pengenalan : Menyadari dan memahami bakat, minat serta arah
kecendrungan karir sesuai kemampuan diri
3. KEGIATAN
4. PENILAIAN
Penilaian Keaktifan peserta didik dalam menampilkan bakat dan minat yang ia
hasil miliki.
Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan tersebut sudah
melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk melakukan hal tertentu dengan lebih cepat dan lebih
baik dibandingkan dengan orang biasa. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai
bawaan sejak lahir. Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan
lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:
1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya
setiap orang memiliki. Contohnya bakat berbicara, berjalan dan bergerak
2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang
memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga. Selain itu bakat khusus yang
lain, yaitu :
a. Bakat Verbal : Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.
b. Bakat Numerikal : Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka
c. Bakat Skolastik : Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam
penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari
keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional.
Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton,
Einstein, dsb.)
d. Bakat Abstrak : Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan,
diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.
e. Bakat mekanik : Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan
alat alat lainnya.
f. Bakat Relasi Ruang (spasial) : Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau
berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat
menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas,
serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi. Ini merupakan
kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison, Pablo
Picasso, Ansel Adams, dsb.)
g. Bakat kecepatan ketelitian klerikal : Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk
laboratorium, kantor dan lain – lainnya
h. Bakat bahasa (linguistik) : Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya
untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu
yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas. Minat adalah suatu perangkat mental yang
terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan
lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu
proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu
kepada suatu kegiatan yang diminatinya. Jenis – jenis minat yaitu :
a. Minat vokasional merujuk pada bidang- bidang pekerjaan.
b. Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan social
c. Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli, periklanan, akuntansi,
kesekretariatan dan lain – lain
d. Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
e. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya petualang,
hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.
Faktor-faktor yang mendung bakat dan minat yaitu :
1. Faktor Intern
a. Faktor Bawaan (Genetik) : Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan
individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua
kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai
pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat. Dari segi
biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan
dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan
dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Faktor kepribadian : Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi
anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam
membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
2. Faktor Ekstern
a. Faktor lingkungan : Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung
pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas :
Lingkungan keluarga : Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan
tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama
dan paling penting bagi anak.
Lingkungan sekolah : Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi
pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak
dikembangkan secara intensif
Lingkungan sosial : Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.
Berikut tips mengembangkan bakat dan minat yang kamu miliki :
1. Perlu Keberanian : Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik
yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan
memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan
bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.
2. Perlu didukung Latihan : Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari
segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan
secara fisik
3. Perlu didukung Lingkungan : Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk
manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya., yang turut berperan dalam usaha
pengembangan bakat dan minat
4. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara mengatasinya. Disini sekali
lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana
yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian mulai kita memikirkan jalan keluarnya
REFLEKSI
1. SPESIFIKASI
3. KEGIATAN
4. PENILAIAN
REFLEKSI
1. Kesimpulan
Layanan Bimbingan dan Konseling membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya
melalui Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Capaian Layanan merupakan dokumen utama yang
terintegrasi dalam kurikulum satuan pendidikan, sehingga Layanan Bimbingan dan Konseling
merupakan penunjang program-program sekolah.
Mekanisme penanganan masalah untuk Layanan Bimbingan dan Konseling disesuaikan
berdasarkan pemberian layanan. Layanan dapat bersifat pencegahan dan pengembangan (preventif-
development) yang meliputi pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan peserta didik.
Selain itu, pemberian bantuan dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Ada juga yang memerlukan bantuan segera dan adanya dukungan dari semua pihak
2. Saran
Diharapkan pembaca dapat memberikan saran dan tanggapan terkait materi yang diberikan. Kritk
dan saran sangat saya harapkan untuk mengembangkan wawasan saya dalam menyusun program BK
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Asesmen Kebutuhan berupa Angket Kebutuhan Peserta Didik
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK (KELAS 7)
Nama :
Kelas :
Petunjuk :
Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket kebutuhan untuk membuat program layanan
Bimbingan dan Konseling.
Jawaban Anda sangat bermanfaat untuk pembuatan program layanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara
memberikan tanda (√) pada kolom Ya/Tidak
Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan benar dan sungguh-
sungguh.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
11 Saya belum tahu cara menjaga kesehatan yang baik dan benar
18 Saya belum tahu perubahan apa saja yang terjadi pada masa
remaja
19 Saya belum terbiasa disiplin dalam kehidupan
1
Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.
NIK. 19173 NIK.