Anda di halaman 1dari 76

MODUL AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING

KELAS VII

DISUSUN OLEH :

ARTHA MANORA MANURUNG, S.Pd.

SMP EKA TJIPTA TENGKAWANG


KATA PENGANTAR

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP)


merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli agar dapat mencapai
perkembangan secara optimal. Semasa SMP, peserta didik dituntut untuk menjadi pribadi
yang mandiri dan mampu mengambil pilihan, bertanggung jawab serta memiliki daya
adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Eksistensi Bimbingan dan
Konseling dapat dilihat dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya mewujudkan
kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar Pancasila dan penguatan pendidikan karakter
peserta didik/konseli.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyusun capaian layanan dan program
yang telah dilampirkan didalam modul ini. Melalui modul ini diharapkan siswa dapat
menjadi pribadi yang lebih mandiri, bertanggung jawab, dan keterampilan lainnya.

Semitau, 10 Juli 2023

Penulis,
Artha Manora Manurung, S.Pd.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

Pendidikan Nasional memiliki fungsi dan tujuan yang mulia sebagaimana


dirumuskan dalam Pasal 3 UU 20 Tahun 2003 yaitu Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya mencapai tujuan
Pendidikan Nasional menyusun Kurikulum yang diharapkan mampu
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kompetensi yang bersifat
produktif dan kontributif dan pada akhirnya menghasilkan warga negara yang
tidak hanya mampu memberikan kehidupan layak bagi dirinya tetapi juga
mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat dan bangsa.
Kurikulum yang digunakan suatu di suatu satuan pendidikan tentunya akan
mempengaruhi strategi pemenuhan kebutuhan dan potensi peserta didik, dengan
tetap memperhatikan sumber daya yang dimiliki oleh satuan pendidikan. Hal ini
perlu diakomodir dalam kurikulum satuan pendidikan untuk mengetahui lebih
jelas mengenai strategi pelaksanaan kurikulum yang mengedepankan
pembelajaran fleksibel dan penguatan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila
yang terintegrasi pada semua mata pelajaran. Kurikulum satuan pendidikan dapat
dilaksanakan dengan baik apabila menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
antara lain kepala sekolah, guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai
mitra kerja. Guru mengupayakan tercapainya pembelajaran melalui kegiatan
belajar mengajar, konselor mengupayakan tercapainya tugas perkembangan
melalui kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling yang memandirikan,
sedangkan kepala sekolah dan tenaga pendidik memfasilitasi demi lancarnya
proses belajar mengajar
Dalam upaya memperoleh capaian pembelajaran, yang memiliki makna
luas, Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari sistem pendidikan
di sekolah memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran.
Layanan Bimbingan dan Konseling membantu peserta didik mencapai
tugas perkembangan nya melalui capaian layanan bimbingan dan Konseling
yang merupakan dokumen utama dalam rangka bagian dari pengembangan
kurikulum satuan pendidikan. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP
dilaksanakan oleh Guru Bimbingan Konseling/Konselor sesuai dengan tugas
pokoknya dalam upaya membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan
khususnya membantu peserta didik/Konseli mencapai perkembangan diri yang
optimal, mandiri, sukses dan sejahtera dalam kehidupannya. Tujuan tersebut
dapat tercapai dengan melakukan kolaborasi dan sinegritas kerja antara guru
bimbingan dan konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah, staf
administrasi, orangtua dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses
dan pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang
pribadi, sosial, belajar dan karir.

B. Tujuan

Model Layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk diberikan


kepada peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan
kemandirian dalam kehidupannya. Tugas-tugas perkembangannya yang
mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir diharapkan dapat dikembangkan
secara utuh dan optimal.

C. Manfaat

Model layanan Bimbingan dan Konseling bermanfaat dalam mencapai


kematangan dan tugas tugas perkembangan yang mencakup aspek-aspek
pribadi,sosial, belajar dan karirnya.
BAB II

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP

A. Pengertian dan Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMP

Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP


diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya
atau mencapai perkembangan secara optimal. Fasilitasi
dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses
perkembangan peserta didik/konseli, karena secara kodrati
setiap manusia berpotensi tumbuh dan berkembang untuk
mencapai kemandirian secara optimal.

Kegiatan layanan dilaksanakan oleh Guru Bimbingan


dan Konseling/konselor di SMP secara sistematis, logis,
objektif, berkelanjutan dan terprogram. Kegiatan-kegiatan ini
untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik SMP dalam
mencapai tugas perkembangan kemandirian yang optimal.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam layanan Bimbingan dan
Konseling mengacu pada Capaian Layanan Bimbingan dan
Konseling.

Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan dalam


bentuk Capaian Layanan yang dilaksanakan dalam satuan
Pendidikan. Melalui Capaian Layanan Bimbingan dan
Konseling diharapkan peserta didik di SMP mampu
mengaktualisasikan dirinya dan mencerminkan Profil Pelajar
Pancasila seutuhnya. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan kolaborasi dan sinergitas kerja antara guru
Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran,
pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan
pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan
pengembangan peserta didik/konseli di SMP secara utuh dan
optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.

B. Karakteristik Peserta Didik SMP


Karakteristik peserta didik/konseli diartikan sebagai ciri-
ciri yang melekat pada peserta didik SMP yang bersifat khas dan
membedakannya dengan peserta didik/konseli lain pada satuan
pendidikan. Karakteristik peserta didik/konseli SMP yang perlu
dipahami meliputi aspek fisik, kognisi, sosial, emosi, moral dan
spiritual.
a. Aspek Fisik, Fisik peserta didik/konseli SMP tumbuh secara cepat sebagai akibat
dari hormon-hormon dan organ tubuh terutama terkait dengan hormon dan organ-
organ seksual. Pertumbuhan fisik yang cepat pada masa ini membawa konsekuensi
pada perubahan-perubahan aspek- aspek lainnya seperti seksualitas, emosionalitas,
dan aspek-aspek psikososialnya.
b. Aspek Kognitif, aspek kognitif peserta didik/ konseli berubah secara
fundamental dibandingkan dengan masa kanak-kanak yang menyebabkan remaja
mampu berpikir abstrak. Akibatnya remaja menjadi kritis sehingga di persepsi
oleh orang dewasa sebagai “pembangkang”, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
egosentris, dan menganggap orang dewasa tidak dapat memahami mereka. Hal
demikian menyebabkan remaja banyak mengalami konflik dengan oranglalin,
terutama dengan orang dewasa.
c. Aspek Sosial, masyarakat memandang peserta didik bukan lagi anak-anak,
namun belum juga dapat diakui sebagai orang dewasa, keadaan ini membuat
peserta didik (remaja) merasa diperlakukan secara tidak konsisten. Selain itu
remaja juga tidak suka diperlakukan seperti anak-anak, namun merasa
keberatan jika dituntut bertanggungjawab penuh sebagaimana orang dewasa
pada umumnya.
d. Aspek Emosi, peserta didik/konseli umumnya memiliki emosionalitas yang
labil. Transisi pada aspek fisik, kognitif dan sosial menyebabkan
emosionalitasnya yang labil. Transisi pada aspek fisik, kognitif, dan sosial
menyebabkan emosionalitasnya remaja mudah berubsh. Keadaan yang
demikian jika tidak dipahami dengan baik sangat potensial menimbulkan
konflik.
e. Aspek Moral, moralitas berisi kemampuan perserta didik membuat petimbangan
tentang baik buruk, benar salah ,boleh –tidak boleh dalam melakukan sesuatu.
Aspek ini sangat terkait dengan perkembangan kognitif. Karena aspek kognitif
remaja berkembang sangat pesat. Maka moralitas remaja juga mengalami
perubahan cukup mendasar dibandingkan pada masa kanak-kanak. Oleh karena
itu, peserta didik/ konseli sering mempersoalkan hal-hal terkait dengan moralitas
yang sebelumnya telah dihayati dan diyakini benar.
f. Aspek Religius, Aspek religius berkaitan dengan keyakinan dan pengakuan
individu terhadap kekuatan diluar dirinya yang mengatur kehidupan manusia. Pada
masa sebelum SMP, peserta didik menerima keyakinan- keyakinan tersebut secara
dogmatis. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, peserta didik/konseli SMP
sering mempersoalkan religiusitas yang sebelumnya telah diyakini dan dipegang
teguh. Akibatnya, banyak remaja mempersoalkan. kembali keyakinan keagamaan
mereka, mengalami penurunan ibadah akibat keraguan atas keyakinan sebelumnya.
Di sisi lain, keraguan ini pada beberapa peserta didik SMP mendorong mereka lebih
giat mencari informasi dan menguji kembali kebenaran yang mereka yakini.

C. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi


peserta didik/konseli untuk mencapai tugas-tugas
perkembangannya.Keberhasilan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas
perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal bagi
penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Sebaliknya, kegagalan
peserta didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan membuat
mereka kecewa dan/atau diremehkan orang lain. Kegagalan ini akan
menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan fase berikutnya. Oleh karena itu tugas perkembangan harus
dipahami oleh Guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas
perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.

keberhasilan Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dalam memfasilitasi


peserta didik memenuhi Capaian Layanan akan mendukung optimalisasi
Capaian Pembelajaran yang diampu oleh guru mata pelajaran. Capaian Layanan
sekaligus untuk mendukung tercapainya Profil Pelajar Pancasila yang mencakup
kompetensi dan karakter.
Lingkup Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP mencakup 4
(empat) bidang layanan. Empat bidang layanan tersebu t mencakup 10 (sepuluh)
aspek perkembangan yang dikembangkan dari tugas perkembangan peserta
didik. Layanan Bimbingan dan Konseling diberikan untuk optimalisasi
pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam
rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad 21 dalam konteks
Indonesia.
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan
internalisasi yang mencakup pengenalan, akomodasi dan tindakan. Deskripsi
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya
mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Well-being, Profil
Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

D. Visi dan Misi Layanan Bimbingan dan konseling


Penetapan visi dan misi perlu memperhatikan dua hal yaitu: 1)
pengembangan gambaran umum program pemerintah daerah, visi dan misi
dibuat dengan menurunkan target dan tujuan program pemerintah yang diambil
dari target dan tujuan program yang dicanangkan dinas pendidikan, dan 2)
realisasi visi dan misi, target dan tujuan program sekolah.
Penetapan visi dan misi Bimbingan dan Konseling mengacu pada visi dan
misi sekolah. Oleh karena itu sebaiknya diawali dengan menelaah visi dan misi
satuan pendidikan. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin
diwujudkan pada kurun waktu tertentu, untuk Bimbingan dan Konseling yaitu
memfasilitasi dan memandirikan peserta didik. Adapun misi merupakan upaya
untuk mencapai visi dan memastikan target yang ada pada visi tercapai. Misi
Bimbingan dan Konseling merupakan upaya untuk mencapai visi Bimbingan
dan Konseling, yang meliputi : (1) memberikan layanan dasar yang berorientasi
pada pencegahan (preventive) dan pengembangan (development) (2) layanan
peminatan dan perencanaan individual yang berorientasi pada pencegahan
(preventive) dan pengembangan (development) (3) memberikan layanan
responsif berorientasi pemulihan (curative) (4) mengembangkan dukungan
sistem untuk membentuk manajemen layanan bimbingan dan konseling yang
baik dan akuntabel, serta pengembangan profesionalitas konselor secara
berkelanjutan.

E. Capaian Layanan Bimbingan Konseling


Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan pada
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling yaitu: pengenalan (pengetahuan), akomodasi (sikap), dan tindakan
(keterampilan). Peserta didik/konseli harus memiliki dalam satu atau lebih
kegiatan layanan, yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling. Peserta didik mencapai tugas
perkembangan yang terdapat pada Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki
Psychological Wellbeing, dan Profil Pelajar Pancasila. Guru Bimbingan dan
Konseling/konselor dalam menyusun rancangan kegiatan layanan Bimbingan
dan Konseling mengacu pada alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
seperti yang tercantum dalam tabel berikut :
Alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling

No Aspek Tataran Fase D (SMP)


Perkembangan Internalisa si
Tujuan Pada fase ini peserta didik dapat:

1 Landasan Hidup Pengenalan Mengaitkan nilai nilai agama yang telah


Religius dipelajari dengan aktivitas sehari hari.

Akomodasi Menghargai berbagai bentuk tata cara


ibadah yang dijalankan olehnya
maupun orang lain.

Tindakan Memperbaiki kebiasaan sehari-hari yang


kurang sesuai dengan ajaran yang
diyakininya.

2 Landasan Pengenalan Mengaitkan norma dan etika perilaku


. Perilaku Etis sosial remaja dengan permasalahan
remaja yang sering terjadi pada
lingkungan masyarakat.

Akomodasi Meyakini pentingnya norma dan etika


perilaku sosial bagi remaja pada
kehidupan bermasyarakat.
No Aspek Tataran Fase D (SMP)
Perkembangan Internalisa si
Tujuan Pada fase ini peserta didik dapat:

Tindakan Menampilkan perilaku sosial yang sesuai


norma dan etika perilaku sosial remaja
pada kehidupan bermasyarakat.

3. Kematangan Pengenalan Menganalisis ekspresi perasaan diri


Emosi sendiri dan orang lain yang dapat
menimbulkan konflik.

Akomodasi Mengelola ekspresi perasaan diri


sendiri secara tepat atas dasar
pertimbangan kontekstual.

Tindakan Mengembangkan ekspresi perasaan diri


sendiri secara bebas dan terbuka tanpa
menimbulkan konflik.

4. Kematangan Pengenalan Menganalisis alternatif pengambilan


Intelektual keputusan dan pengentasan masalah
menggunakan konsep-konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar.
No Aspek Tataran Fase D (SMP)
Perkembangan Internalisa si
Tujuan Pada fase ini peserta didik dapat:

Akomodasi Memadukan keragaman alternatif


pengambilan keputusan dan pengentasan
masalah menggunakan konsep-konsep
ilmu pengetahuan dan perilaku belajar.

Tindakan Mengembangkan alternatif pengambilan


keputusan dan pengentasan masalah
berdasarkan pengalaman pada saat
menggunakan konsep-konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar.

5. Kesadaran Pengenalan Menjelaskan cara memperoleh hak dan


Tanggungjawab kewajiban dalam kehidupan sehari hari
Mengaitkan hak dan kewajiban dalam
aktivitas di lingkungan sekitar yang
sudah diidentifikasi sebelumnya

Akomodasi Menyadari hak dan kewajiban serta


tanggung jawab untuk menjalin
persahabatan dan keharmonisan dalam
kehidupan sehari-hari
No Aspek Tataran Fase D (SMP)
Perkembangan Internalisa si
.
Tujuan Pada fase ini peserta didik dapat:

Tindakan Saling menghormati, memahami, dan


memiliki dalam berinteraksi dengan
orang lain sesuai hak dan kewajiban
atas dasar rasa kasih sayang.

6. Kesadaran Pengenalan Menjelaskan fungsi peran sosial antara


Gender laki-laki dan perempuan sesuai dengan
budaya dan nilai- nilai yang berlaku.

Akomodasi Menghargai fungsi dan peran sebagai


laki-laki atau perempuan dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan
budaya dan nilai- nilai yang berlaku.

Tindakan Menampilkan perilaku yang sesuai


dengan fungsi dan peran sebagai laki-laki
atau perempuan dalam kehidupan sehari-
hari sesuai dengan budaya dan nilai-nilai
yang berlaku.

7. Pengembangan Pengenalan Mengidentifikasi berbagai aktivitas


Pribadi keseharian untuk mengembangkan
No Aspek Tataran Fase D (SMP)
Perkembangan Internalisa si
.
Tujuan Pada fase ini peserta didik dapat:

potensi dan hobi yang dimilikinya.

Akomodasi Bersikap positif terhadap aktivitas


keseharian untuk mengembangkan
potensi dan hobi yang dimilikinya.

Tindakan Melakukan aktivitas keseharian untuk


mengembangkan potensi dan hobi
yang dimilikinya.

8. Perilaku Pengenalan Mengidentifikasi perilaku hemat, ulet,


Kewirausahaan dan kompetitif dengan karakteristik
/ Kemandirian jiwa kewirausahaan
Perilaku
Ekonomis Akomodasi Menyadari manfaat perilaku hemat, ulet,
kompetitif, kompetitif, dan kolaboratif
dengan karakteristik wirausaha.

Tindakan Menampilkan contoh perilaku hemat, ulet,


kompetitif, kompetitif, dan kolaboratif
dalam karakteristik jiwa kewirausahaan.
No Aspek Tataran Fase D (SMP)
Perkembangan Internalisa si Pada fase ini peserta didik dapat:
.
Tujuan

9. Wawasan Pengenalan Menyadari dan memahami bakat, minat


Kesiapan Karir serta arah kecendrungan karir

Akomodasi Meyakini bakat dan minat sesuai


dengan kemampuan diri.

Tindakan Menentukan dan mengasah


bakat,minat yang dimiliki sesuai arah
kecendrungan karir

10 Kematangan Pengenalan Mengidentifikasi keterkaitan antara


Hubungan norma diri sendiri dengan fenomena
.
dengan Teman pergaulan di lingkungan teman sebaya
Sebaya

Akomodasi Menghargai perbedaan norma yang dianut


oleh lingkungan teman sebaya

Tindakan Menyelaraskan norma-norma pergaulan


dengan teman sebaya yang lebih
beragam latar belakang
F. Program Tahunan Layanan Bimbingan Konseling

PROGRAM TAHUNAN LAYANAN


BIMBINGAN DAN KONSELING
KELAS VII SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Aspek Capaian Rencana Pelaksanaan


N Strategi
Perkemban Tahap No
Capaian Layanan Layanan
o gan Pengenalan Jul Ags Sep Okt Des
v

1 Landasan Mencapai Mengaitkan Klasikal, teknik


Hidup perkembangan diri nilai nilai diskusi
Religius remaja yang beriman agama yang
dan bertaqwa pada telah
Tuhan YME. dipelajari
dengan
aktivitas
sehari hari.

2 Landasan Mengenal sistem Mengaitkan Bimbingan


Perilaku etika dan nilai-nilai norma dan klasikal, teknik
Etis bagi pedoman etika perilaku experiential
Aspek Capaian Rencana Pelaksanaan
No Strategi
Perkembangan Tahap
Capaian Layanan Layanan
Pengenalan Jul Ags Sep Okt Nov Des

hidup sebagai sosial remaja Learning


pribadi, anggota dengan
masyarakat dan permasalaha n
minat manusia. remaja yang
sering terjadi
pada
lingkungan
masyarakat.

3 Kematangan Mengenal gambaran Menganalisis Bimbingan


Emosi dan mengembangkan ekspresi kelompok, teknik
sikap tentang perasaan diri diskusi
kehidupan mandiri sendiri dan
secara emosional, orang lain
sosial dan ekonomi. yang dapat
menimbulkan
konflik.
Aspek Capaian Rencana Pelaksanaan
No Strategi
Perkembangan Tahap
Capaian Layanan Layanan No
Pengenalan Jul Ags Sep Okt Des
v

4 Kematangan Mengembangkan Menganalisis Klasikal,


Intelektual pengetahuan dan alternatif bimbingan
keterampilan sesuai pengambilan kelompok
dengan kebutuhannya keputusan dan
untuk mengikuti dan pengentasan
melanjutkan pelajaran masalah
dan/atau menggunaka n
mempersiapkan karir konsep-
serta berperan dalam konsep ilmu
kehidupan pengetahuan
masyarakat. dan perilaku
belajar.

5 Kesadaran Memantapkan nilai .Menjelaskan Klasikal, teknik


Tanggung dan cara bertingkah cara bermain peran
Jawab laku yang dapat memperoleh
Aspek Capaian Rencana Pelaksanaan
No Strategi
Perkembangan Tahap
Capaian Layanan Layanan No
Pengenalan Jul Ags Sep Okt Des
v

Sosial diterima dalam hak dan


kehidupan sosial kewajiban
yang lebih luas. dalam
kehidupan
sehari hari
Mengaitkan
hak dan
kewajiban
dalam aktivitas
di lingkungan
sekitar yang
sudah
diidentifikasi
sebelumnya
Aspek Capaian Rencana Pelaksanaan
No Capaian Layanan Strategi
Perkembangan Tahap
Layanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Pengenalan

6 Peran Sosial Mencapai pola Menjelaskan Klasikal, teknik


sebagai hubungan yang baik fungsi peran diskusi
Pria atau dengan teman sosial antara
Wanita sebaya dalam laki-laki dan
(Kesadaran peranannya sebagai perempuan
Gender) pria atau wanita. sesuai dengan

budaya dan
nilai-nilai yang
berlaku.

7 Pengemban gan Mempersiapkan diri, Mengidentifik Klasikal, teknik


Pribadi menerima dan asi berbagai diskusi
bersikap positif serta aktivitas
dinamis terhadap keseharian
untuk
Aspek Capaian Rencana Pelaksanaan
No Strategi
Perkembangan Tahap
Capaian Layanan Layanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Pengenalan

perubahan fisik dan mengembang


psikis yang terjadi kan potensi
pada diri sendiri untuk dan hobi yang
kehidupan yang sehat. dimilikinya.

8 Kemandirian Memiliki Mengidentifi Klasikal, teknik


Perilaku kemandirian perilaku kasi perilaku windows
Ekonomi ekonomis. hemat, ulet, dan shopping
(Perilaku kompetitif
Kewirausah dengan
aan) karakteristik
jiwa
kewirausahaan
Aspek Capaian Rencana Pelaksanaan
No Strategi
Perkembangan Tahap
Capaian Layanan Layanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Pengenalan

9 Wawasan Mengenal Menyadari dan Klasikal, teknik


dan kemampuan, bakat, memahami bermain peran
Kesiapan minat, serta arah bakat, minat
Karir kecenderungan karir serta arah
dan apresiasi seni. kecendrungan
karir
Aspek Capaian Rencana Pelaksanaan
No Strategi
Perkembangan Tahap
Capaian Layanan Layanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Pengenalan

10 Kematangan Mencapai Mengidentifik Bimbingan


Hubungan kematangan asi keterkaitan kelompok, teknik
dengan hubungan dengan antara norma diskusi
Teman teman sebaya. diri sendiri
Sebaya dengan
fenomena
pergaulan di
lingkungan
teman sebaya

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd


NIK. 19173 NIK.
G. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling (RPL)
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. SPESIFIKASI

Topik layanan Keterampilan Komponen Layanan Dasar


kehidupan spiritual

Sasaran Siswa kelas VII Bidang Pribadi

Metode/ teknik Diskusi Semester/ TP Ganjil/ 2022-2023

2. TUJUAN Capaian Layanan : 1. Landasan Hidup Religius

Tahap Pengenalan : Mengaitkan nilai nilai agama yang telah


dipelajari dengan aktivitas sehari hari.

Pengenalan Akomodasi Tindakan

Mengaitkan nilai Menghargai berbagai Memperbaiki


nilai agama yang bentuk tata cara kebiasaan sehari-
telah dipelajari ibadah yang hari yang kurang
dengan aktivitas dijalankan olehnya sesuai dengan
sehari hari. maupun orang lain. ajaran yang
diyakininya.

3. KEGIATAN

Kegiatan a. Pengalaman konkrit


Inti
Guru BK memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
berdiskusi. Guru BK mengarahkan anggota kelmpok untuk
mengungkapkan pengalaman mengenai nilai - nilai dari pelaksanaan
ibadah sehari – hari yang dilaksanakannya.
b. Observasi

Guru BK dapat menyiapkan flash card mengenai berbagai jenis


ibadah sesuai dengan agama yang diakui di Indonesia untuk
membantu anggota kelompok dalam mengenal dan menghargai
agama yang ada di lingkungan

Guru BK meminta anggota kelompok untuk menuliskan berbagai


aktifitas kehidupannya dalam beribadah kepada Tuhan yang maha
Esa
c. Refleksi analitik inti dan diri

Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


merefleksikan pada diri sendiri mengenai pelaksanaan dari ibadah
rutin yang dilaksanakannya
d. Konseptualisasi

Peserta didik mempeoleh konseptualisasi dari pengalaman dan


pendapat mengenai ibadah wajib dan tambahan yang dilaksanakan
setiap harinya.
e. Rencana tindakan

Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


meningkatkan ketaatan beribadah dengan cara peserta didik
menuliskan kegiatan spiritual nya didalam buku yang sudah
disiapkan (“ The Spiritual Skill- Melatih keterampilan Spiritual”)

4. PENILAIAN

Penilaian Keaktifan peserta didik dalam kegiatan layanan dasar. Peserta


proses didik yang bersungguh-sungguh dalam mengisi latihan
keterampilan kehidupan spiritual

Penilaian Pencapaian pelaksanaan dan pembiasaan dalam kehidupan


hasil spiritual siswa yang meliputi ibadah dan perbuatan baik
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK.
Hand Out Materi Keterampilan Kehidupan Spiritual

Keterampilan kehidupan spiritual merupakan keterampilan seseorang dalam


memahami bahwa semua kegiatan jasmani, pikiran dan emosi manusia yang digerakkan
atas dasar suara hati nurani yang diarahkan untuk memperoleh keridhoan Allah, Tuhan
yang maha Esa. Keterampilan kehidupan spiritual akan terlihat pada perkembangan dan
pemahaman manusia terhadap diri sendiri, oranglain, dan alam yang berujung pada
peningkatan kesadaran dan pemahaman akan kebesaran pencipta Nya.
Manusia merupakan makhluk yang holistik (utuh) atau terdiri dari dimensi fisik,
sosial, emosional, intelektual dan spiritual yang menjadi kesatuan utuh yang apabila salah
satu dimensi terganggu maka akan berpengaruh kepada dimensi yang lain.
Menurut Elkin (dalam Utari,2020) dimensi spiritual yaitu : Dimensi keimanan
terhadap tuhan yang maha esa, dimensi makna dan tujuan hidup, dimensi sumber daya
internal, dimensi kemampuan membangun harmoni dengan lingkungan.
Faktor yang mempengaruhi kehidupan spiritual adalah :
a. Faktor keluarga : peran orangtua sangat penting dalam membentuk perkembangan
spiritual pada diri anak. Keluarga merupakan lingkungan terdekat dan menjadi
pengalaman pertama anak dalam mempersepsikan dikehidupannya karena pada
dasarnya orangtua adalah contoh untuk anaknya
b. Etnik dan Budaya : pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama dan
spiritual keluarganya. Anak belajar pentingnya menjalankan kegiatan agama
termasuk nilai moral dari hubungan keluarga dan kegiatan keagaaman yang
dilakukan.
Contoh kegiatan kehidupan spiritual dalam kegiatan sehari-hari adalah
a. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan ( sholat bagi islam, berdoa di
gereja bagi yang kristen/katolik)
b. Berbuat baik kepada oranglain maupun hewan dan tumbuhan seperti (menolong
orang yang sedang kesusahan, menghibur teman ketika bersedih, memberi makan
kucing, tidak memetik bunga yang sedang mekar, dll
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. SPESIFIKASI

Topik Jujur pangkal bahagia Komponen Layanan Dasar


layanan

Sasaran Siswa kelas VII Bidang Pribadi

Metode/ Bimbingan Kelompok Semester/ Tahun Ganjil/ 2022-2023


teknik Pelajaran

2. TUJUAN Capaian Layanan 2. Landasan Perilaku Etis

Tahap akomodasi : Meyakini pentingnya norma dan etika perilaku


sosail bagi remaja pada kehidupan bermasyarakat

Pengenalan Akomodasi Tindakan

Mengaitkan norma dan Meyakini pentingnya Menampilkan


etika perilaku sosial norma dan etika perilaku sosial
remaja dengan perilaku sosial bagi yang sesuai
permasalahan remaja remaja pada norma dan etika
yang sering terjadi pada kehidupan perilaku sosial
lingkungan masyarakat. bermasyarakat. remaja pada
kehidupan
bermasyarakat.

3. KEGIATAN

Kegiatan a. Pengalaman konkrit


Inti
Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyampaikan pengalamannya dari perilaku jujur yang pernah
dilakukan di lingkungannya.
b. Observasi

Guru BK meminta peserta didik untuk menyampaikan perasaan


peserta didik pada saat mereka jujur, dan peserta didik diminta juga
menyampaikan bagaimana reaksi orang lain pada saat peserta didik
berlaku jujur.

c. Refleksi analitik inti dan diri


Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengambil manfaat dari perilaku jujur dan merefleksikan pada diri
mengenai perilaku jujur tersebut.
d. Konseptualisasi

Guru BK mengarahkan peserta didik untuk meyakini perilaku


pentingnya berperilaku sesuai dengan norma dan etika sosial pada
kehidupan bermasyarakat. .
e. Rencana tindakan

Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


menuliskan rencana perilaku yang dapat dilakukan oleh peserta didik
dalam upaya meningkatkan kepatuhan pada norma dan aturan yang
berlaku di sekolah.

Penilaian Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung


proses

Penilaian Pencapaian pelaksanaan tindakaan yang sudah dituliskan oleh peserta


hasil didik

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK.
Hand Out Materi Jujur Pangkal Bahagia
Jujur merupakan suatu perilaku yang mencerminkan adanya kesesuaian antara hati, perkataan
dan perbuatan. Apa yang di niatkan dalam hati, diucapkan oleh lisan, dan di gambarkan dalam perbuatan
yang sebenar-benarnya itulah dinamakan jujur..Jujur harus dimiliki oleh setiap manusia, karena sifat dan
sikap ini merupakan prinsip dasar dari cerminanan akhlak seseorang. Jujur juga dapat menjadi cerminan
dari kepribadian seseorang dan bahkan kerpibadian bangsa. Oleh sebab itu, kejujuran mempunyai nilai
tinggi dalam kehidupan manusia.
Sebuah kejujuran adalah aspek moral kehidupan. Aspek ini memiliki nilai baik serta nilai positif.
Kejujuran juga dapat digantikan dengan kata lain didalam kejujuran, terdapat sikap yang tulus. Orang
yang menyampaikan suatu hal yang benar tentu memiliki nilai yang lebih baik. Meskipun terkadang
kejujuran adalah hal yang tidak mudah diterima. Selain itu, terdapat pula sikap setia dan adil didalam
suatu kejujuran. Sifat jujur adalah hal yang sangat berharga. Bayaran dari seseorang yang selalu jujur
adalah kepercayaan. Semua orang pasti menghargai suatu kebenaran, didalam setiap etnis, budaya
maupun agama kebenaran tentu di junjung tinggi. Maka setiap ajaran tentu mengharuskan kejujuran ada
di dalamnya.
Sifat jujur adalah suatu yang mudah di pikirkan, tetapi seringkali sulit untuk dilakukan.
Kejujuran bukan hanya kepada oranglain namun harus kepada diri sendiri. Kejujuran adalah salah satu
hal yang berharga. Mengatakan sesuatu dengan jujur adalah sebuah refleksi diri. Ini berkaitan dengan
dirinya untuk mengetahui seberapa dalam dirinya. Maka ketika orang-orang tidak melakukan atau
mengamalkan sifat jujur maka akan merugikan orang lain dan diri sendiri. Untuk mengatasinya, perlu di
ketahui mengapa kejujuran itu penting :
1. Dasar perbuatan baik : sifat jujur adalah suatu dasar dari perbuatan baik, orang yang selalu
berkata jujur sebenarnya dimulai dari dirinya. Tidak hanya kepada oranglain kejujuran harus
ditanamkan dalam diri sendiri.
2. Membuat hati tenang : orang yang memiliki sifat jujur akan membuat hidupnya nyaman, ia
akan merasakan ketenangan, dan kedamaian. Hal itu dikarenakan ia tidak menyimpan sebuat
rahasia. Kejujuran bukan hanya sebatas ucapan namun melakukan sesuatu yang benar juga
termasuk kedalam kejujuran seperti sikap jujur dengan tidak berbuat curang.
3. Mendapat kepercayaan : orang yang terbiasa jujur akan dipercaya oleh oranglain, kepercayaan
itu datang sendiri akibat kejujuran. Misalkan ketika kamu mengerjakan tugas dengan baik tanpa
mencontek kemudian kamu mendapatkan nilai yang bagus maka guru mu akan percaya bahwa
kamu sudah mampu menguasai materi tersebut
4. Meminimalisir suatu masalah : jika kamu terbiasa untuk jujur maka tidak akan ada masalah
yang akan memberatkan mu. Ketika kamu berada pada suatu masalah yang kamu timbulkan,
maka kamu harus bersikap jujur. Maka kejujuran itu akan membawa kamu untuk meminimalisir
masalah tersebut.
5. Salah satu faktor keberhasilan : orang jujur akan berjalan pada kesuksesan. Setiap orang akan
menempuh jalan apapun untuk meraih keberhasilan. Ada banyak faktor yang bisa dijadikan
modal untuk meraih kesuksesasan. Salah satunya bersifat jujur.

REFLEKSI
1. Jelaskan Pengertian dari sifat Jujur ?
2. Mengapa kita harus memiliki sifat jujur ?
3. Berikan tanggapan mu, apabila salah seorang teman mu tidak jujur (mencontek) ketika ujian
berlangsung ?
4. Ceritakan pengalaman mu mengenai kejujuran !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Topik layanan Mengenal kecerdasan
emosional Komponen Layanan Dasar

Sasaran Siswa kelas VII Bidang Pribadi,Belajar

Metode/ teknik Diskusi Semester/ Tahun Ganjil/ 2022-2023


Pelajaran

2. TUJUAN Capaian Layanan 3. Kematangan Emosi


Tahap tindakan : Mengembangkan ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan
terbuka tanpa menimbulkan konflik.

Pengenalan Akomodasi Tindakkan


Menganalisis ekspresi Mengelola ekspres Mengembangkan ekspresi
perasaan diri sendiri perasaan diri sendiri perasaan diri sendiri secara
dan orang lain yang secara tepat atas dasar bebas dan terbuka tanpa
dapat menimbulkan pertimbangan menimbulkan konflik
konflik kontekstual

3. KEGIATAN

a. Pengalaman konkrit
Kegiatan Inti Guru BK memberikan kesempatan peserta didik untuk mengungkapkan
emosi apa yang sering ia rasakan dan cara mengontrol nya
b. Observasi
Guru BK memberikan 1 contoh kasus kemudian meminta siswa untuk
menganalisis emosi apa yang muncul pada kasus tersebut
c. Refleksi analitik inti dan diri
Peserta didik dibimbing untuk merefleksikan emosionalnya dalam
menghadapi setiap masalah
d. Konseptualisasi
Peserta didik memperoleh konseptualisasi mengenai kecerdasan emosional
e. Rencana tindakan
Peserta didik dapat mengelola dan meningkatkan kecerdasan emosional
secara mandiri.
4. PENILAIAN
Penilaian proses Keikut setaan peserta didik dan keaktifan peserta didik dalam proses pemberian
layanan
Penilaian hasil Peserta didik dapat mengenali kecerdasan emosinal dan cara mengelolanya

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK.
Hand Out Materi Mengenal Kecerdasan Emosional
Menurut KBBI bahwa kecerdasaan diartikan sebagai inteligensi atau perkembangan
akal budi yang menuju arah sempurna. Kecerdasan ada beberapa jenis yaitu : kecerdasan
emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan kecerdasan Intelektual (IQ) yang kera kali
menjadi penentu kesuksesan masa depan seseorang.
Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima,
menilai,, mengelola, mengontrol emosi dirinya dan orang disekitarnya. Dalam hal ini
emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan, sedangkan
kecerdasan mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu
hubungan. Kecerdasaan emosional bertanggung jawab atas keberhasilan sebesar 80 % dan
20 % ditentukan IQ.
Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan
emosional seseorang yakni mampu menyadari, mengelola emosi diri sendiri. Memiliki
kepekaan terhadap emosi oranglalin,mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain
secara emosional yang baik, lebih mudah dipercaya. Serta memiliki motivasi yang tinggi.
Kelompok-kelompok emosi yaitu :
1. Marah : marah adalah ekspresi emosi yang bersifat agresif. Marah bisa dipicu
akibat frustasi, merasa kecewa, kesal terhadap suatu hal. Dampak positif marah
dapat meredakan rasa kesal dan bisa membuat emosi tenang. Namun marah juga
berdampak buruk apabila tidak bisa mengendalikan emosi marah tersebut. Emosi
marah bisa diekpresikan dengan amukan, rasa benci, dll
2. Rasa takut : rasa takut dapat disebabkan oleh ancaman karena merasa diri dalam
bahaya. Ancaman tersebut bisa ditimbulkan dengan ancaman fisik, psikologis serta
emosional. Rasa takut di artikan sebagai emosi negatif namun terdapat juga hal
positif karena bisa menjaga diri dari potensi yang menyebabkan bahaya. Rasa takut
di ekspresikan dengan perasaan gugup, cemas, khawatir, waspada, dll
3. Kenikmatan : kenikmatan bisa diekspresikan dengan rasa bahagia dan gembira.
Selain itu kenikmatan menunjukkan rasa senang, terpesona hingga takjub akan suatu
hal. Kenikmatan itu dapat berupa nikmat sehat, yang diperoleh dari makanan dan
minuman, kemudian kenikmatan sosial yang dipenuhi dengan kebutuhan hidup
bersama dengan keluarga. Dan kenikmatan spiritual yaitu pemenuhan rohani akan
kebutuhan untuk menenangkan hati dan pikiran
4. Cinta : cinta merupakan emosi yang muncul karena rasa intim.cinta merupakan
emosi yang dipengaruhi oleh rasa tertarik, percaya, terhadap suatu hal. Rasa cinta
dapat diekspresikan dengan bentuk persahabatan, rasa percaya, rasa hormat terhadap
seseorang hingga kasih sayang sesama manusia
5. Terkejut : terkejut merupakan salah satu emosi yang bisa terjadi dalam waktu yang
singkat. Rasa terkejut muncul karena menemukan sesuatu hal yang baru. Emosi
terkejut dapat diekspresikan dengan rasa takjub, kejutan, hingga rasa mual.
6. Malu : malu merupakan rasa yang tidak nyaman yang muncul karena kondisi sosial
dalam menghadapi orang baru, yang terjadi karena kondisi interaksi sosial yang
buruk. Rasa malu merupakan hal yang normal, karena dapat terjadi dalam beberapa
kondisi saja. Rasa malu berdampak negatif apabila disertai dengan rasa bersalah,
rasa kesal dll.
Berikut beberapa cara untuk memaksimalkan kecerdasan emosional :

1. Mengenali emosi diri : Mengenali emosi diri sendiri merupakan salah satu faktor untuk
memaksimalkan kecerdasan emosi. Mengenali emosi adalah kemampuan dasar untuk
mengetahui perasaan apa yang akan dan sedang terjadi. Kemampuan emosi diri adalah
kemampuan dasar untuk menyadari akan emosinya sendiri. Hal tersebut bertujuan untuk
mencegah terhadap keadaan suasana hati dan pikiran.

2. Mengelola emosi : Mengelola emosi merupakan manajeman untuk mengendalikan emosi.


Dengan mengelola emosi diharapkan mampu untuk memahami, menerima, serta memberikan
kontrol ketika mengekspresikan emosi. Emosi harus diekspresikan sesuai tujuan yang jelas, agar
tercipta hubungan yang harmonis secara interpersonal. Selain mengelola emosi diri sendiri, juga
belajar untuk memahami emosi yang ada pada diri orang lain

3. Empati : Empati merupakan salah satu bentuk kecerdasan emosional. Empati merupakan suatu
sikap untuk mendalami perasaan orang lain, meskipun tidak mengalami secara langsung apa
yang dirasakan orang tersebut. Ciri dari pengaplikasian sikap empati mampu memahami diri
sendiri, sebelum kita memahami diri orang lain. Selain itu, orang yang memiliki rasa empati
yang tinggi bisa memahami bahasa isyarat. Orang yang kurang empati akan memiliki sifat
Narsistik. Narsistik bisa timbul karena kurang empati terhadap keadaan orang lain. Narsistik
adalah keadaan mental seseorang yang selalu merasa ingin mementingkan diri sendiri.

4. Menjalin hubungan : kecerdasan emosional dalam membangun hubungan dengan orang lain
merupakan seni untuk menunjang popularitas, dan melatih untuk meminpin diri. Hal tersebut
ditunjang oleh kemampuan komunikasi untuk menjalin hubungan dengan orang lain, hingga bisa
bekerjasama dalam suatu tim

5. Komunikasi : Dengan berkomunikasi belajar untuk menyelesaikan masalah agar tidak timbul
salah paham, juga berlatih membaca situasi sekitar agar lebih peka
REFLEKSI

1. Jelaskan pengertian kecerdasan Emosional ?

2. Sebutkan dan jelaskan lima pokok dari kecerdasan emosional ?

3. Berikan tanggapan mu, mengapa seseorang harus memaksimal


kan kecerdasan emosional nya ?

4. Bagaimana upaya mu dalam memaksimalkan kecerdasan


emosional ?
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. SPESIFIKASI

T Keterampilan berfikir kritis K L


o (critical Thinking) o a
p m y
i p a
k o n
n a
e n
n
D
a
s
a
r
Sasaran Bidang Pribadi, Belajar
Siswa kelas VII
Metode/ teknik Bimbingan kelompok teknik Semester T/P Ganjil/ 2022-2023
psikodrama

2. TUJUAN Capaian Layanan 4. Kematangan Intelektual


Tahap tindakan ; Mengembangkan alternatif pengambilan
keputusan dan pengentasan masalah berdasarkan pengalaman
pada saat menggunakan konsep – konsep ilmu pengetahuan dan
perilaku belajar.

Pengenalan Akomodasi Tindakan


Menganalisis Memadukan Mengembangkan
alternatif keragaman alternatif alternatif
pengambilan pengambilan pengambilan
keputusan dan keputusan dan keputusan dan
pengentasan pengentasan masalah pengentasan
masalah menggunakan masalah
menggunakan konsep-konsep ilmu berdasarkan
konsep-konsep ilmu pengetahuan dan pengalaman pada
pengetahuan dan perilaku belajar. saat menggunakan
perilaku belajar. konsep-konsep ilmu
pengetahuan dan
perilaku belajar.
3. KEGIATAN

Kegiaan inti a. Pengalaman konkrit


Guru BK memberikan kesempatan untuk
siswa menyampaikan pengalamannya terkait
dalam memilih sesuatu yang dimulai dari
guru BK
b. Observasi
Ketika guru BK memberikan satu contoh
kasus mengenai berfikir kritis, siswa
diminta untuk memberikan tanggapan
terkait cerita yang disampaikan
c. Refleksi analitik inti dan diri
Peserta didik merefleksikan pendapatnya
melalui tanggapan yang telah di sampaikan
d. Konseptualisasi
Guru BK menyiapkan suatu drama untuk
diperankan siswa agar siswa mendapatkan
dan memahami bagaiman praktik berfikir
kritis dalam kehidupan sehari-hari
e. Rencana tindakan
Peserta didik dapat menerapkan
keterampilan berfikir kritis dalam kehidupan
sehari-hari
4. PENILAIAN

P Peserta didik dapat meningkatkan


e kematangan intelektual melalui
n keterampilan berfikir kritis
i
l
a
i
a
n

p
r
o
s
e
s

P Peserta didik dapat menerapkan


e keterampilan berfikir kritis dalam
n kehidupan sehari-hari
i
l
a
i
a
n

h
a
s
i
l

Semitau, 10 Juli
2023
Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling
Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.
NIK. 19173 NIK.
Hand Out Materi Keterampilan Berfikir Kritis ( Critical Thinking)
Berpikir kritis adalah cara berpikir manusia untuk merespon seseorang dengan menganalisis
fakta untuk membentuk penilaian. Berpikir kritis merupakan proses mengkonseptualisasikan,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi informasi secara aktif dan terampil untuk mencapai sebuah
jawaban.
Wade dalam artikel Using Writing to develop and assess critical thinking menjelaskan bahwa ada
8 karakteristik dalam berfikir kritis yaitu :
1. Kegiatan dalam merumuskan pertanyaan
2. Melakukan pembatasan masalah
3. Menguji data-data yang diperoleh
4. Menganalisis berbagai pendapat dan kebiasaan
5. Menghindari pertimbangan yang sangat emosional
6. Menghindari penyederhanaan yang berlebihan
7. Mempertimbangkan berbagai interprestasi
8. Mentolerensi ambiguitas
Kebiasaan berfikir yang mencirikan seseorang yang sangat cendrung berfikir kritis mencakup
keinginan untuk mengikuti alasan dan bukti kemanapun mereka mengarah, pendekatan sistematis untuk
pemecahan masalah, rasa ingin tahu, sikap adil, dan kepercayaan diri dalam penalaran. Berdasarkan
Analisis Kompf & Bonf (2001) berfikir kritis melibatkan pemecahan masalah, pengambilan keputusan,
rasionalitas, pengetahuan, kecerdasan dan komponen moral seperti pemikiran reflektif.
Adapun unsur-unsur dalam berfikir kritis yang disingkat menjadi FRISCO adalah :
1. Fokus : untuk membuat sebuah keputusan tentang apa yang diyakini maka harus bisa
memperjelas pertanyaan atau isi yang tersedia
2. Reason : mengetahui alasan yang mendukung atau melawan putusan- putusan yang dbbuat
berdasarkan situasi dan fakta yang relevan
3. Inference : membuat kesimpulan yang beralasan. Mampu mengidentifikasi asumsi dan mencari
pemecahan, pertimbangan dari interprestasi akan situasi dan bukti
4. Situation : memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam berfikir akan membantu
memperjelas pertanyaan dan mengetahui arti istilah-istilah bagian relevan sebagai istilah yang
digunakan
5. Clarity : menjelaskan arti atau istilah yang digunakan
6. Overview : melangkah kembali dan meneliti secara menyeluruh keputusan yang diambil
Adapun alasan kita sebagai manusia harus berpikir kritis adalah :
1. Berpikir kritis memungkinakan siswa memanfaatkan potensi seseorang dalam melihat masalah,
memecahkan masalah, menciptakan dan menyadari diri
2. Berfikir kritis merupakan keterampilan umum. Kemampuan berpikir jernih dan rasioanl
diperlakukan dalam pekerjaan apapun
3. Berpikir kritis sangat penting di era informasi dan teknologi. Seseorang harus merespon
perubahan dengan cepat dan efektif, sehingga memerlukan keterampilan intelektual yang
fleksibel, kemampuan menganalisis informasi, dan mengintegritasikan berbagai sumber
pengetahuan untuk memcahkan masalah
4. Berfikir kritis meningkatkan keterampilan verbal dan analitik, disebabkan karena mampu
meningkatkan cara mengekspresikan gagasan, berguna dalam mempelajari cara menganalisis
struktur tes dengan logis.
Didalam kelas atau ketika berinteraksi dengan oranglalin, cara-cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan berpikir kritis adalah sebagai berikut :
1. membaca dengan kritis : dengan diterapkannya membaca dengan kritis maka keterampilan-
keterampilan berfikir kritis seperti mengamati, menghubungkan teks dan konteks, mengevaluasi
teks dari segi logika dengan pendapat sendiri, dll
2. meningkatkan daya analisis : mampu mendiskusikan dan menyelesaikan permasalahan.
3. Mengembangkan kemampuan observasi atau mengamati : seperti mampu menyebutkan
kelebihan dan kekurangan dari suatu masalah, kejadian atau hal yang diamati. Dengan demikian
memudahkan seseorang untuk menggali kemampuannya
4. Meningkatkan rasa ingin tahu : seperti kemampuan bertanya dan refleksi pengajuan pertanyaan
yang bermutu

REFLEKSI
1. Apa itu berfikir kritis ?
2. Mengapa berpikir kritis sangat penting untuk di terapkan dalam kehidupan sehari-hari ?
3. Berikan 1 contoh masalah mengenai bolos sekolah, kemudian berikan tanggapanmu ?
4. Ceritakan alasanmu dalam memberikan tanggapan (soal nomor 3) !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

1. SPESIFIKASI

Topik layanan Tanggungjawab seorang siswa Komponen Layanan Dasar

Sasaran Siswa kelas VII Bidang Pribadi

Metode/ teknik Bermain peran Semester/ TP Ganjil/ 2022-2023

2. TUJUAN Capaian Layanan 5 : Kesadaran tanggung jawab sosial


Tahap Pengenalan : Menjelaskan cara memperoleh hak dan kewajiban dalam
kehidupan sehari hari Mengaitkan hak dan kewajiban dalam aktivitas di
lingkungan sekitar yang sudah diidentifikasi sebelumnya

Pengenalan Akomodasi Tindakan

Menjelaskan cara memperoleh Menyadari hak dan Saling menghormati,


hak dan kewajiban dalam kewajiban serta memahami, dan
kehidupan sehari hari tanggung jawab untuk memiliki dalam
Mengaitkan hak dan kewajiban menjalin persahabatan berinteraksi dengan
dalam aktivitas di lingkungan dan keharmonisan dalam orang lain sesuai hak
sekitar yang sudah diidentifikasi kehidupan sehari-hari dan kewajiban atas
sebelumnya dasar rasa kasih
sayangi

3. KEGIATAN

Kegiatan Inti a. Pengalaman konkrit


Guru Bimbingan dan Konseling/konselor menggali pengalaman dari
peserta didik mengenai hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari – hari.
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor memberikan penguatan melalui
penjelasan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari – hari.
b. Observasi
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor mengamati tentang hak dan
kewajiban yang telah dilakukan oleh peserta didik di sekolah
c. Refleksi analitik inti dan diri
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk merefleksikan pengalaman mengenai
tanggung jawab peserta didik
d. Konseptualisasi
Peserta didik memperoleh konseptualisasi dari pengalaman dan
pendapat mengenai hak dan memenuhi kewajiban di lingkungan
e. Rencana tindakan
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mendapatkan hak dan memenuhi
kewajiban dalam lingkungan
4. PENILAIAN

Penilaian proses Keaktifan peserta didik dalam kegiatan layanan dasar. Peserta didik
yang berani mengungkapkan pengalaman diri dalam .memenuhi
kewajiban di lingkungan
Penilaian hasil Keaktifan peserta didik dalam memenuhi kewajiban di lingkungan

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK.
Handout Materi Tanggungjawab sebagai Seorang Siswa

Kita mengenal adanya 3 pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun keluarga.
Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi perkembangan anak
selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal segala sesuatu dari yang paling
sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak
mengherankan apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter
dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak
yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap
individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh anak
semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak tersebut bagi
perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila kunci keberhasilan masa depan anak
antara lain terletak bagaimana anak itu dididik dalam keluarga.
Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang bertanggung jawab atas dirinya dalam
hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah, mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali,
seorang anak akan sangat kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat
sangat sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas,
saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.
Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali, seorang
anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua / walinya. Memang tidak
semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya,
karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan
lain sebagainya.
Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa tanggungjawab sebagai
anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan tingkat perkembangan anak, misal anak
diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi,
mencuci piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa
tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.
Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak kepada
orangtua/ wali dari dirinya, yaitu :
a. Sayang Kepada Orangtua / Wali
Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang
membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan
sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama
adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.
b. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan
orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar
ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan
korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.
c. Menjadi Anak yang Baik
Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang
yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak
yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi
warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.
d. Rajin Belajar Menimba Ilmu
Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun
belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah
saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.
e. Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak yang sholeh. Anak-anak yang
memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta selalu mendoakan kebaikan orangtuanya di mana
pun dirinya berada akan sangat disayang oleh orangtuanya. Doa anak kepada orangtua adalah hal yang
sangat penting yang dapat mendatangkan rahmat Tuhan pada orangtua.
f. Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali
Tanpa diminta, anak yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya kepada orangtua atau walinya.
Berbagai bentuk pertolongan siap diberikan baik berupa tenaga, uang, waktu, pikiran, perasaan, dan lain
sebagainya. Namun sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika memang menemui kesulitan dan
membantu orangtua.
g. Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali
Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa menghindari berbagai hal
yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-hal yang dapat membuat orang tua murka adalah
seperti bolos sekolah, berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar perintah
agama, dan lain sebagainya.
h. Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika memasuki usia dewasa. Akan
jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan dan kemandirian sebelum mencapai usia dewasa.
Dari mandiri dan mapan seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua, keluarga besar,
dan bahkan orang banyak di luar keluarganya.

i. Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali


Rahasia keluarga yang tidak pantas diketahui oleh orang lain harus dijaga dengan baik agar keluarga
tidak malu karena aibnya diketahui banyak orang. Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun juga sangat
penting untuk selalu berhati-hati agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Beberapa contoh perilaku
yang menciptakan aib keluarga yaitu seperti zina, selingkuh, melakukan tindakan kriminal,
mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.
j. Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia
Di kala orangtua pensiun atau karena suatu hal tidak sanggup untuk mencari nafkah bagi dirinya dan
keluarganya, maka orangtua akan sangat mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya. Oleh karena itu
seorang anak harus memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan saat dewasa kelak agar bisa
menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung keluarga.

Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah


Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal yang diupayakan baik oleh pemerintah
maupun oleh masyarakat dengan tujuan memberikan pendidikan formal bagi perkembangan fisik
maupun psikis anak terutama di bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan di sekolah lebih
cenderung mempersiapkan anak dalam menguasai kemampuan atau kecakapan bidang akademik yang
diperlukan untuk persiapan anak kelak terjun di masyarakat sebagai makhluk sosial.
Berkaitan dengan pengembangan anak sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk
sosial perlu ditanamkan pada anak mengenai tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat , anggota
keluarga dan sebafai peserta didik di lingkungan sekolah. Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di
sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu:
A. Belajar : Belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar dapat
menciptakan generasi muda yang cerdas. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya
adalah :
a. Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan
b. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
c. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.
B. Taat pada peraturan sekolah : Setiap sekolah memiliki tatatertib yang harus ditaati oleh para
siswa, demi terciptanya kondisi sekolah yang kondusif, aman, nyaman untuk siswa dalam belajar
dan menjalani aktivitas selama di sekolah. Selain itu tatatertib sekolah juga sebagai patokan dan
kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika tatatertib dilangar maka akan mendapatkan sangsi atau
hukuman.
C. Patuh dan hormat pada guru : Tugas seorang siswa di sekolah selanjutnya adalah patuh dan
hormat kepada guru. Rahmat, barokah dan manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya
guru. Oleh karena itu jika siswa ingin menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh, taat dan hormat
pada guru. Contoh: Menuruti semua perintah guru, Menghargai guru, Memperhatikan jika
diterangkan materi oleh guru.
D. Disiplin : Ada sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki makna
yang kuat jika seseorang memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan sukses. Begitu juga dengan
siswa jika seorang siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan dapat meraih cita-cita yang
diinginkan. Bentuk dari disiplin siswa adalah: Disiplin dalam belajar, Disiplin dalam sekolah
E. Menjaga nama baik sekolah : Menjaga nama baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa,
dengan menjaga nama baik sekolah maka siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari
masyrakat. Dan jika siswa dapat memberikan prestasi bagi sekolah akan menjadi sebuah
kebangaan yang luar biasa.

REFLEKSI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tanggungjawab ?
2. Sebagai seorang anak dan siswa kita bertanggungjawab untuk menjaga nama baik keluarga dan
sekolah, mengapa demikian ? berikan tanggapan ?
3. Jelaskan bentuk-bentuk tanggungjawab kepada keluarga ?
4. Jelaskan bentuk-bentuk tanggungjawab dalam lingkungan sekolah ?
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. SPESIFIKASI

Topik layanan Peran sosial laki-laki dan Komponen Layanan Dasar


perempuan di sekolah
Sasaran Siswa kelas VII Bidang Pribadi, sosial

Metode/ teknik Bimbingan Kelompok Semester/ TP Genap / 2022-202


teknik diskusi
2. TUJUAN Capaian Layanan 6. Kesadaran Gender
Tahap pengenalan : Menjelaskan fungsi peran sosial antara laki-laki
dan perempuan sesuai dengan budaya dan nilai- nilai yang berlaku

Pengenalan Akomodasi Tindakan

Menjelaskan fungsi Mematuhi peran fungsi Menerapkan peran


peran sosial antara dan peran sosial antara fungsi dan peran
laki-laki dan laki- laki dan perempuan sosial antara laki-laki
perempuan sesuai yang dibentuk dan dan perempuan
dengan disosialisasikan sesuai dalam kolaborasi
budaya dan nilai- nilai dengan budaya dan nilai-
yang berlaku. nilai yang berlaku;
Mendukung tindakan diri
maupun orang lain sesuai
dengan peran sebagai
laki- laki atau
perempuan

3. KEGIATAN

Kegiatan Inti a. Pengalaman konkrit


Anggota kelompok mendapatkan pengalaman mengenai fungsi peran
sosial antara laki – laki dan perempuan
b. Observasi
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor mengamati tentang fungsi peran
laki – laki dan perempuan dilakukan oleh peserta didik
c. Refleksi analitik inti dan diri
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor memberikan kesempatan
peserta didik untuk merefleksikan pengalaman mengenai tanggung
jawab sebagai laki – laki dan perempuan sesuai dengan budaya
dan nilai – nilai yang berlaku
d. Konseptualisasi
Peserta didik memperoleh konseptualisasi dari pengalaman dan
pendapat mengenai fungsi laki – laki dan perempuan di lingkungan
sekolah
e. Rencana tindakan
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memahami fungsi laki – laki dan
perempuan dalam lingkungan
4. PENILAIAN

Penilaian Proses Keaktifan peserta didik dalam kegiatan diskusi

Penilaian hasil Keaktifan dan pemahaman siswa dalam kegiatan diskusi

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK.
Hand Out Materi Peran Sosial Laki-laki dan
Perempuan
Keberadaan lakilaki dan perempuan merupakan dua entitas yang sering dibedakan
dalam kondisi jenis kelamin dan peran yang harus dilakukan. Namun kedua konsep ini
sering dimaknai dengan ciri khas yang sama bagi seorang laki-laki dan perempuan.
Gender merupakan perbedaan jenis kelamin yang bukan disebabkan oleh perbedaan
biologis dan bukan kodrat tuhan, melainkan diciptakan baik oleh laki-laki maupun
perempuan melalui proses sosial budaya yang panjang. Perbedaan perilaku antara laki-laki
dan perempuan selain disebabkan oleh faktor biologis, juga sebagian besar justru terbentuk
melalui proses sosial dan budaya.
Peran sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status
sosialnya. Peran sosial adalah suatu peran yang sangat penting dalam suatu masyarakat
karena mengatur perilaku seseorang yang berada di masyarakat berdasarkan norma dan
budaya yang berlaku di daerah tersebut. Peran sosial siswa baik laki-laki maupun
perempuan adalah keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran yang disampaikan atau di
bimbing oleh guru.
Peran gender terbentuk melalui berbagai sistem nilai termasuk nilai-nilai adat,
pendidikan, agama, politik, ekonomi, dll. Sebagai hasil bentukan sosial, peran gender
dapat berubah-ubah dalam waktu, kondisi, dan tempat yang berbeda sehingga peran
lakilaki dan perempuan mungkin dapat di pertukarkan.
Usia sekolah adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan perbedaan gender. Oleh
karena itu, sangat penting bagi orangtua dan guru untuk menanamkan edukasi seksualitas
dan gender kepada siswa. Siswa dapat diajak berdiskusi mengenai apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan untuk anak perempuan dan laki-laki. Seperti anak laki-laki tidak
boleh menyentuh anak perempuan begitu juga sebaliknya. anak laki-laki dan perempuan
boleh berdiskusi secara bersama-sama dalam proses pembelajaran disekolah. Adanya
kesetaraan peran sosial dalam sekolah membantu siswa untuk belajar bahwa pentingnya
kesetaraan gender di berlakukan sekolah. Misalkan anak perempuan boleh menjadi ketua
kelas apabila ia mampu memenuhi tugas- tugas sebagai ketua kelas. Anak lakilaki diikut
sertakan dalam kebersihan kelas,. Anak laki-laki dan perempuan dapat mencalonkan diri
sebagai ketua osis secara bersamaan tanpa ada perbedaan syarat satu sama lain.
REFKLEKSI

1. Jelaskan pengertian peran sosial di dalam masyarakat ?


2. Jelaskan pengertian peran sosial di dalam sekolah ?
3. Jelaskan mengapa laki-laki dan perempuan memiliki kesamaan peran sosial di
dalam ruang lingkup sekolah ?
4. Berikan 1 contoh peran sosial pelajar di sekolah, dan jelaskan !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. SPESIFIKASI

Topik Layanan Potensi Diri Komponen Layanan dasar

Sasaran Siswa kelas VII Bidang Karir

Metode/ teknik Klasikal /Bibiografi diri Semester/ TP Genap/ 2022-2023

2. TUJUAN Capaian Layanan 7: Pengembangan Diri


Tahap tindakan :Melakukan aktivitas keseharian untuk
mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya.

Pengenalan Akomodasi Tindakan

Mengidentifikasi Bersikap positif Melakukan aktivitas


berbagai aktivitas terhadap aktivitas keseharian untuk
keseharian untuk keseharian untuk mengembangkan
mengembangkan mengembangkan potensi dan hobi yang
Potensi dan hobi potensi dan hobi yang dimilikinya.
yang dimilikinya dimilikinya

3. KEGIATAN

Kegiatan inti a. Pengalaman konkrit


Guru BK menceritakan biografi seorang tokoh dan peserta didik
menyimak paparan pengalaman dari guru BK.
b. Observasi
Peserta didik menuliskan satu hobi yang dapat dikembangkan
dan menuliskan langkah - langkah agar hobi tersebut
bermakna dan berprestasi di masa yang akan datang
c. Refleksi analitik inti dan diri
Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
merefleksikan pengalaman pada saat memilih hobi yang dapat
dikembangkan
d. Konseptualisasi

Peserta didik mendapatkan konsep mengenai upaya


memahami dan mengembangkan potensi diri yang dimiliki.
e. Rencana tindakan
Peserta didik dapat menentukan upaya nyata dalam
mengembangkan hobi pada dirinya.
4. PENILAIAN

Penilaian proses Kemampuan Peserta didik dalam mengidentifikasi hobi yang ada
pada dirinya
Penilaian hasil Peserta didik dapat menentukan langkah langkah dalam upaya
mengembangkan hobi menjadi prestasi

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK.
Hand Out Materi Potensi Diri
Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi, salah satu pakar
yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti
kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi
kekuatan yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang
masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu
sendiri. Sementara menurut Majdi potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih
baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu untuk
dikembangkan.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah
terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas
dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karier atau hidup kita.
Selain itu, secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai
dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup kita,
terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau
hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.
Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan
oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu,
ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas) kita lebih baik lagi dari tugas-tugas atau
dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan
mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari.
Namun, yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi.
Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita adalah hasil atau
produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan.
Setelah kita mengetahui definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan membahas Macam-macam
Potensi diri pada Manusia. Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam,
yaitu:
a. Potensi Fisik ( Phychomotoric ) : Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk
saling membagi kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk
mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata
untuk melihat.
b. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient) : Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan
yang terdapat di otak manusia (terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk
merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
c. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient) : Potensi diri ini sama dengan potensi mental
intelektual, tetapi potensi ini terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk
bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.
d. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient) : Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang
berasal dari dalam diri manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk
mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.
e. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient) : Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya
juang juga berasal dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan
daya juang yang tinggi.

Mengenali Potensi Diri


Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini
masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang
sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips mengenali potensi diri :
a. Kenali diri sendiri : Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa
yang Anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan
Anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga
atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda
b. Tentukan tujuan hidup : Tentukan tujuan hidup Anda baik itu tujuan jangka waktu pendek
maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan
dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk
mencapainya.
c. Kenali motivasi hidup : Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan
hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk
menghasilkan karya terbaik, dan sebagainya. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan
moril dari dalam diri.
d. Hilangkan negative thinking : Buanglah pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah
Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain.
Lebih baik coba evaluasi kembali langkah Anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki.
Kemudian melangkahlah kembali jika Anda telah menemukan jalan yang mantap.
e. Jangan mengadili diri sendiri : Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai
tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan
membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai
pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.
Menggali Potensi Diri
Faktor-faktor apa saja yang membuat potensi diri Anda bisa tergali?
a. Percaya diri : Kurangnya percaya diri bisa menghilangkan kesempatan Anda untuk menggali
potensi diri Anda, akan tetapi tidak menghilangkan potensi.
b. Hobi dan minat : Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda sukai bahkan sebagai hobi atau
minat pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi
yang sejalan dengan minat Anda, akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat Anda
c. Pergaulan : Misal jika Anda punya pergaulan yang baik dengan orang yang pintar maka Anda
akan jadi pintar.

REFLEKSI

1. Jelaskan pengertian potensi diri ?

2. Jelaskan jenis-jenis potensi diri pada manusia ?

3. Jelaskan bagaimana cara menggali potensi diri ?

4. Ceritakan potensi dirimu dan bagaimana cara mu


menemukannya !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. SPESIFIKASI

Topik layanan Pola hidup Komponen Layanan Dasar


pendukung
kewirausahaan

Sasaran Siswa kelas VIII Bidang Pribadi, karir

Metode/ teknik Diskusi Semester/ TP Ganjil/ 2022-2023

2. TUJUAN Capaian Layanan 8. Perilaku Kewirausahaan/Kemandirian Perilaku


Ekonomis : Menampilkan contoh perilaku hemat, ulet, kompetitif,
kompetitif, dan kolaboratif dalam karakteristik jiwa kewirausahaan.
Tahap Akomodasi: Menampilkan contoh perilaku hemat, ulet,
kompetitif, kompetitif, dan kolaboratif dalam karakteristik jiwa
kewirausahaan.

Pengenalan Akomodasi Tindakan

Mengidentifikasi Menyadari manfaat Menampilkan contoh


perilaku hemat, perilaku hemat, ulet, perilaku hemat, ulet,
ulet, dan kompetitif, kompetitif, kompetitif, kompetitif,
kompetitif dengan dan kolaboratif dengan dan kolaboratif dalam
karakteristik jiwa karakteristik wirausaha. karakteristik jiwa
kewirausahaan kewirausahaan.

3. KEGIATAN

Kegiatan Inti a. Pengalaman Konkrit


Guru BK membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
Kemudian memberikan beberapa profil wirausaha muda sebagai
materi diskusi
b. Observasi
Peserta didik mengidentifikasi tentang perilaku kewirausahaan
yang muncul pada diri wirausahawan berdasarkan profil yang
sudah disajikan dengan menentukan informasi tentang
karakteristik usaha, keuletan pelaku wirausaha, kompetisi
dengan produk lain, kolaborasi yang dilakukan
c. Refleksi analitik inti dan diri
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan hasil
diskusinya dengan kelompok.
d. Konseptualisasi
Peserta didik memperoleh konseptualisasi dari pengalaman dan
pendapat mengenai perilaku ulet, kompetisi dan kolaborasi dalam
wirausaha
e. Rencana tindakan
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
diri dalam mengembangkan perilaku ulet, kompetisi dan
kolaborasi
4. PENILAIAN

Penilaian proses Keaktifan peserta didik dalam kegiatan layanan dasar. Peserta didik
yang dapat mengidentifikasi perilaku ulet, kompetisi dan
kolaborasi
Penilaian hasil Keaktifan peserta didik dalam merefleksi hasil diskusi kelompok

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK.
Hand out Materi pola Hidup Pendukung Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan oranglain. Kewirausahaan merupakan sikap mental
dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam
rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Wirausaha adalah seseorang yang terampil
memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan meningkatkan kehidupannya.
Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil
keuntungan serta memilliki sifat , watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam
dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih kesuksesan dan meningkatkan pendapatan.
Dalam sekolah pendidikan kewirusahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh,
sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya
pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan
pendidikan di sekolah. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan
sebagai milik mereka dan bertanggungjawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal
pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan
diri. Dengan prinsip ini peserta didik belajar melalui proses berfikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga
proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan
yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Faktor pendukkung keberhasilan kewirausahaan terdiri atas faktor internal dan eksternal yaitu :
1. Faktor internal : yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana kita mengelola diri
sendiri. Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3 unsur terpenting yaitu :
a. Kesadaran diri yaitu : kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan efeknya, mengetahui
kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan keyakinan harga diri dan kemampuan sendiri
atau kepercayaan diri
b. Pengaturan diri : kemampuan mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan yang
merusak, memelihara norma kejujuran integritas, bertanggungjawab atas kinerja pribadi,
keluwesan dalam menghadapi perubahan, dan mudah menerima atau terbuka terhadap
gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru
c. Motivasi : dorongan pretasi untuk menjadi lebih baik, komitmen, inisiatif untuk
memanfaatkan kesempatan dan optimisme dalam menghadapi halangan dan kegagalan.
2. Faktor eksternal : yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana kita menangani suatu
hubungan. Kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2 unsur yaitu : (1) Empati yaitu kemampuan
untuk memahami oranglain, perspektif oranglain, juga kemampuan mengantisipasi, mengenali,
dan berusaha, mengenali dan berusaha kebutuhan pelanggan. (2) keterampilan sosial yaitu taktik
taktik untuk meyakinkan seseorang, berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan,
membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola perubahan,
bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerjasama untuk tujuan bersama, dan
menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan bersama.
Timmons (2008) menyatakan bahwa untuk menjadi wirausaha sukses dan tangguuh melalui
inovasi , maka harus menerapkan beberapa hal berikut :
1. Seorang wirausaha harus mampu berfikir secara kreatif yaitu dengan berani keluar dari kerangka
bisnis yang sudah ada. Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik
2. Seseorang wirausaha juga harus bisa membaca arah perkembangan dunia usaha. Misalnya, saat
ini sedang maraknya penggunaan teknologi informasi dalam dunia bisnis.
3. Seorang wirausaha harus dapat menunjukkan nilai lebih dari produk yang dimilikinya, agar
konsumen tidak merasa produk yang ditawarkan terlalu mahal
4. Seseorang wirausaha perlu menumbuhkan sebuah kerjasama tim, sikap kepemimpinan,
kebersamaan dan membangun hubungan yang baik dengan karyawannya
5. Seorang wirausaha harus mampu membangun citra diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya
6. Seorang wirausaha harus selalu meningkatkan ilmu yang dimilikinya untuk meningkatkan hasil
usaha yang dijalankannya. Hal ini dapat ditempuh melalui buku, internet, dll
7. Seorang wirausaha harus bisa menjawab tantangan masa depan dan menjalankan konsep
manajemen teknologi informasi.
Hasil penelitian menemukan bahwa 3 faktor yang berperan dalam kesuksesan wirausahawan,
yaitu:
1. Kepribadian : seorang wirausaha akan memiliki kepribadian kreatif, inovatif dan mampu
manajerial, keterampilan bisnis dan relasi yang baik
2. Pengalaman : seorang wirausaha akan memiliki kecakapan dalam mengumpulkan informasi dan
bertindak berdasarkan informasi tersebut.
3. Pembimbing : separuh wirausaha yang sukses memiliki panutan atau pembimbing yang sukses.
REFLEKSI
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan kewirausaan ?
2. Jelaskan faktor pendukung keberhasilan kewirausahaan ?
3. Jelaskan tujuan pendidikan kewirausahaan ?
4. Ceritakan pengalaman atau rencaa mu jika kamu adalah seorang wirausaha ?

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


1. SPESIFIKASI

Topik layanan
Mengenal bakat dan minat Komponen Layanan Dasar

Sasaran Siswa kelas VII Bidang Karir

Metode/ teknik
Layanan informsi, pohon Semester/ Tahun Ganjil/ 2022-2023
karir Pelajaran
2. TUJUAN Capaian Layanan 9 Wawasan Kesiapan Karir : Mengenal bakat dan
minat serta arah kecendrungan karir. sesuai dengan kemampuan diri.
Tahap pengenalan : Menyadari dan memahami bakat, minat serta arah
kecendrungan karir sesuai kemampuan diri

Pengenalan Akomodasi Tindakan

Menyadari dan Meyakini bakat dan Menentukan dan mengasah


memahami bakat, minat sesuai dengan bakat,minat yang dimiliki
minat serta arah kemampuan diri. sesuai arah kecendrungan
kecendrungan karir
karir sesuai
kemampuan diri

3. KEGIATAN

Kegiatan inti a. Pengalaman konkrit

Guru BK memberikan contoh pengalaman pribadi mengenai minat dan


bakat serta arah karir yang dicapai
b. Observasi
Siswa menuliskan bakat dan minat yang dimiliki dan menceritakannya
c. Refleksi analitik inti dan diri
Peserta didik mempersentasikan jenis bakat dan minat yang ia miliki
kemudia membentuk kelompok untuk membuat pohon karir
d. Konseptualisasi
Peserta didik mendapatkan pemahaman dan pengalaman dalam
menampilkan bakat dan minat
e. Rencana tindakan
Peserta didik menampilkan dan mengasahnya agar lebih
terampil dalam penampilan bakat dan minat

4. PENILAIAN

Penilaian Keaktifan peserta didik dalam pelaksanaan layanan informasi


proses

Penilaian Keaktifan peserta didik dalam menampilkan bakat dan minat yang ia
hasil miliki.

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK.
Hand Out Materi Mengenal Bakat dan Minat

Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan tersebut sudah
melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk melakukan hal tertentu dengan lebih cepat dan lebih
baik dibandingkan dengan orang biasa. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai
bawaan sejak lahir. Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan
lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:
1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya
setiap orang memiliki. Contohnya bakat berbicara, berjalan dan bergerak
2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang
memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga. Selain itu bakat khusus yang
lain, yaitu :
a. Bakat Verbal : Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.
b. Bakat Numerikal : Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka
c. Bakat Skolastik : Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam
penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari
keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional.
Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton,
Einstein, dsb.)
d. Bakat Abstrak : Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan,
diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.
e. Bakat mekanik : Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan
alat alat lainnya.
f. Bakat Relasi Ruang (spasial) : Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau
berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat
menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas,
serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi. Ini merupakan
kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison, Pablo
Picasso, Ansel Adams, dsb.)
g. Bakat kecepatan ketelitian klerikal : Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk
laboratorium, kantor dan lain – lainnya
h. Bakat bahasa (linguistik) : Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya
untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu
yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas. Minat adalah suatu perangkat mental yang
terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan
lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu
proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu
kepada suatu kegiatan yang diminatinya. Jenis – jenis minat yaitu :
a. Minat vokasional merujuk pada bidang- bidang pekerjaan.
b. Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan social
c. Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli, periklanan, akuntansi,
kesekretariatan dan lain – lain
d. Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
e. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya petualang,
hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.
Faktor-faktor yang mendung bakat dan minat yaitu :
1. Faktor Intern
a. Faktor Bawaan (Genetik) : Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan
individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua
kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai
pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat. Dari segi
biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan
dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan
dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Faktor kepribadian : Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi
anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam
membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
2. Faktor Ekstern
a. Faktor lingkungan : Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung
pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas :
 Lingkungan keluarga : Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan
tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama
dan paling penting bagi anak.
 Lingkungan sekolah : Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi
pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak
dikembangkan secara intensif
 Lingkungan sosial : Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.
Berikut tips mengembangkan bakat dan minat yang kamu miliki :
1. Perlu Keberanian : Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik
yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan
memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan
bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.
2. Perlu didukung Latihan : Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari
segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan
secara fisik
3. Perlu didukung Lingkungan : Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk
manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya., yang turut berperan dalam usaha
pengembangan bakat dan minat
4. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara mengatasinya. Disini sekali
lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana
yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian mulai kita memikirkan jalan keluarnya

REFLEKSI

1. Jelaskan pengertian bakat, minat dan contohnya ?


2. Jelaskan perbedaan bakat dan minat ?
3. Jelaskan jenis-jenis bakat dan minat ?
4. Ceritakan bakat dan minat yang kamu miliki, kemudian ceritakan kapan dan
bagaimana cara kamu meyakini bahwa itu adalah bakat dan minat yang kamu
miliki?
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

1. SPESIFIKASI

Topik Etika berinteraksi Komponen Layanan Dasar


layanan dengan teman
sebaya
Sasaran Siswa kelas VII Bidang Sosial

Metode/ Diskusi Semester/Tahun Pelajaran Genap / 2022-2023


teknik

2.TUJUAN Capaian Layanan 10 Kematangan hubungan dengan teman


sebaya
Capaian tahap tindakan : Menyelaraskan norma– norma pergaulan
dengan teman sebaya yang lebih beragam latar belakangnya.

Pengenalan Akomodasi Tindakan

Menyesuaikan Mengidentifikasi Menghargai


norma – norma keterkaitan antara norma perbedaan norma
dalam diri sendiri dengan yang dianut oleh
berinteraksi fenomena pergaulan di lingkungan teman
dengan teman lingkungan teman sebaya
sebaya

3. KEGIATAN

Kegiatan a. Pengalaman konkrit


Inti
Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengungkapkan pengalaman berteman dengan orang yang
memiliki latarbelakang yang berbeda
(agama,suku,kebudayaan,dll)
b. Observasi

Peserta didik mengidentifikasi berbagai kejadian yang dialami


pada saat berteman dengan yang berbeda latar belakang berbeda.
Kejadian yang saling mendukung dan atau kejadian yang
menimbulkan konflik
c. Refleksi analitik inti dan diri

Peserta didik merefleksikan pengalaman pertemanan dengan


teman sebaya yang memiliki latar belakang berbeda.
d. Konseptualisasi

Peserta didik memperoleh konsep mengenai perbedaan latar


belakang merupakan hal yang wajar dan perlu disikapi dengan
bijak karena pengalaman dari berteman dengan teman yang
memiliki latar belakang berbeda
e. Rencana tindakan

Peserta didik menuliskan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam


menjalin persahabatan

4. PENILAIAN

Penilaian Keaktifan anggota kelompok dalam kegiatan layanan bimbingan dan


Proses konseling

Penilaian Penyelesaian konflik persahabatan di antara teman


hasil

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.


NIK. 19173 NIK.
Hand Out Materi Etika Berinteraksi dengan Teman Sebaya
Etika merupakan kebiasan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan) atau menghindarkan dari perbuatan yang buruk. Etika adalah kebiasaan atau cara hidup,
berkaitan dengan apa yang benar dan apa yang salah, apa yang baik dan buruk serta tanggungjawab
dalam perbuatan manusia.
Teman sebaya adalah sekelompok individu yang mempunyai kesamaan di berbagai aspek,
terutama usia , cara berfikir dan bertindak. Pergaulan teman sebaya merupakan interaksi sosial yang
terjadi didalam kelompok sebaya dengan struktur sosial yang terjadi dan nilai-nilai tertentu yang
mendasari cara berfikir dan bertindak bersama-sama. Kelompok sebaya merupakan lingkungan sosial
kedua setelah lingkungan keluarga, yang mempunyai pengaruh signifikan dalam perkembangan sosial-
emosional anak.
Etika sangat diperlukan dalam berinteraksi kepada sesama teman sebaya hal ini menjadi
pedoman dan aturan berprilaku dalam interaksi sosial diantara mereka. Contohnya saling menghormati,
saling menghargai, ber empati, saling tolong menolong, saling percaya, dan lainnya.
Etika juga memiliki peran penting dalam kehidupan sosial antara lain :
a. Etika dapat menjadi pengenal di tengah keramaian individu
b. Dalam kondisi perubahann soosial budaya dan moral, etika membuat manusia menhadapai
ideologi dengan kritis dan obyektif
c. Etika juga diperlukan dalam umat bergama, dapat membantu manusia menemukan dasar
kemantapan iman serta kepercayaan yang dianutnya.
Ada beberapa cara untuk membina hubungan yang baik dengan teman sebaya antara lain:
a. Belajar menghargai, misalnya ketika berbeda pendapat dengan oranglain, kita harus
mendengarkan pendapatnya kemudian mendiskusikan pendapat terbaik untuk digunkan
b. Beajar menhormati, contohnya menghormati kepercayaan atau agama orang lain tanpa mengejek
maupun merendahkan agama yang dianut berbeda oleh teman
c. Mempunyai sikap mau mengerti
d. Mau memberikan pujian
e. Mau memberikan motivasi, misalkan ketika teman mu sedang bersedih atau dalam masalah maka
bantu la ia sebisa mu
f. Tidak bercanda secara berlebihan
g. Menjadi pendengar yang baik dan saling menhormati satu sama lain
h. Tidak menghianati kepecayaan teman sebaya.
Etik pergaulan yang sudah dimiliki oleh remaja hendaknya dipertahankan serta dikembangkan
seiring bertambahnya usia, pengalaman dan teman. Berikut tips-tips yang dapat dilakukan untuk
menjaga etika yang baik dalam pergaulan teman sebaya :
a. Pilihlah teman yang berakhlak baik
b. Bertemanlah dengan yang memiliki semangat belajar yang tinggi
c. Kembangkan sikap saling membantu, dan memberi saran dalam kelompok
d. Mengembangkan sikap saling menghargai
e. Solidaritas
f. Hindari perilaku melanggar norma agama, kesusilaan
g. Selalu bersikap menolong dan ramah kepada teman
h. Belajar untuk menghargai perasaan oranglain
i. Menyesuaikan diri dengan keadaan, tapi tidak kehilangan kepribadian dan menyimpang dari
tujuan yang dipilih
j. Berkata terus terang dalam suatu keadaan namun tetap sopan dalam menyampaikan
k. Percaya diri namun tetap rendah hati

REFLEKSI

1. Jelaskan pengertian etika dalam bergaul dengan teman sebaya ?


2. Berikan 10 contoh siswa yang beretika baik yang patut diterappkan ?
3. Berikan tips mu sendiri bagaiman berteman dengan teman sebaya yang baik ?
4. Berikan tanggapanmu, bagaimana ketika temanmu mengejek seseorang yang berbeda agama
dengan nya ? apa yang harus dilakukan
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Layanan Bimbingan dan Konseling membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya
melalui Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Capaian Layanan merupakan dokumen utama yang
terintegrasi dalam kurikulum satuan pendidikan, sehingga Layanan Bimbingan dan Konseling
merupakan penunjang program-program sekolah.
Mekanisme penanganan masalah untuk Layanan Bimbingan dan Konseling disesuaikan
berdasarkan pemberian layanan. Layanan dapat bersifat pencegahan dan pengembangan (preventif-
development) yang meliputi pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan peserta didik.
Selain itu, pemberian bantuan dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Ada juga yang memerlukan bantuan segera dan adanya dukungan dari semua pihak

2. Saran

Diharapkan pembaca dapat memberikan saran dan tanggapan terkait materi yang diberikan. Kritk
dan saran sangat saya harapkan untuk mengembangkan wawasan saya dalam menyusun program BK
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Asesmen Kebutuhan berupa Angket Kebutuhan Peserta Didik
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK (KELAS 7)

Nama :

Kelas :

Petunjuk :

Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket kebutuhan untuk membuat program layanan
Bimbingan dan Konseling.

Jawaban Anda sangat bermanfaat untuk pembuatan program layanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara
memberikan tanda (√) pada kolom Ya/Tidak

Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan benar dan sungguh-
sungguh.
NO PERNYATAAN YA TIDAK

1 Saya belum bersungguh-sungguh beribadah pada Tuhan


YME
2 Kadang-kadang perbuatan saya tidak sesuai dengan yang
diucapkan
3 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari
Tuhan YME
4 Saya merasa pernah menyontek pada waktu ulangan

5 Saya lebih senang budaya luar (asing) daripada budaya


Indonesia
6 Saya merasa kurang memiliki rasa tanggung jawab
7 Saya gampang marah tanpa tahu penyebabnya

8 Saya merasa rendah diri

9 Saya merasa malu dengan kondisi fisik (jasmani) yang


dimiliki
10 Saya merasa kurang mendapatkan perhatian dari orang tua

11 Saya belum tahu cara menjaga kesehatan yang baik dan benar

12 Saya belum tahu tentang potensi diri saya sendiri

13 Saya sering mengalami sakit / alergi

14 Saya belum memahami kelebihan dan kekurangan yang saya


miliki
15 Orang tua saya tidak mempunyai penghasilan tetap

16 Saya merasa kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain

17 Saya belum mengenal jati diri saya yang sebenarnya

18 Saya belum tahu perubahan apa saja yang terjadi pada masa
remaja
19 Saya belum terbiasa disiplin dalam kehidupan

20 Saya belum tahu cara menjadi pribadi mandiri

21 Pemahaman saya masih sedikit tentang bahaya atau dampak


rokok
22 Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa saya ucapkan
dalam pergaulan
23 Saya merasa malu untuk berinteraksi dengan para guru dan
karyawan di sekolah
24 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru saya
(guru, fasilitas, prestasi, dll)
25 Saya merasa sulit bergaul/kaku dengan teman-teman di
sekolah
26 Saya ingin menyelesaikan masalah dengan teman bermain

27 Saya belum banyak teman atau sahabat

28 Saya belum tahu tentang bullying dan cara menyikapinya

29 Saya sering lupa waktu ketika bermain/membuka medsos (fb,


wa, dll)
30 Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang beda jenis
kelamin
31 Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya
tinggal
32 Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya

33 Saya masih kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu

34 Saya merasa tidak nyaman kalau belajar di rumah sendiri

35 Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian saja

36 Saya belajar di rumah kalau disuruh/diperintah orang tua

37 Saya sering menunda-nunda pekerjaan sekolah

38 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah

39 Saya selalu malas untuk belajar

40 Saya belum terbiasa belajar kelompok, biasanya saya selalu


belajar sendiri
41 Saya belum paham cara yang baik belajar di sekolah baru

42 Saya belum ada teman yang cocok untuk belajar bersama

43 Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan


(beasiswa)
44 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan
hidup
45 Saya merasa bingung memilih kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah
46 Saya merasa pesimis bisa naik kelas

47 Saya belum mempunyai cita-cita yang pasti

48 Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis pekerjaan di


masyarakat
49 Saya belum tahu tentang OSIS dan kegiatannya

50 saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat, minat


dan kemampuan
Lampiran 2
Angket Evaluasi Proses Layanan Bimbingan dan Konseling Tahun Pelajaran 2023/2024
Nama peserta didik : ….
……………………………………………………
…….
Kelas : ….
……………………………………………………
…….
Materi yang disampaikan : ….
……………………………………………………
…….
Metode yang digunakan : ….
……………………………………………………
…….
Media yang dipakai : ….
……………………………………………………
…….

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pendapat sendiri !

Apakah materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan kamu ?


a.Ya b. Tidak

Apakah metode penyampaian materi membantu kamu memahami materi ?


a. Ya b. Tidak

Apakah sarana media yang digunakan membantu kalian memahami materi ?


a. Ya b. Tidak

Apakah materi yang disampaikan bermanfaat untuk diri sendiri ?


a. Ya b. Tidak

Semitau, 10 Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Eka Tjipta Tengkawang Guru Bimbingan Konseling

1
Yuwono Saputro, S.Pd, M.Pd. Artha Manora Manurung, S.Pd.
NIK. 19173 NIK.

Anda mungkin juga menyukai