Disusun Oleh :
055 STYC 16
JENJANG S1 KEPERAWATAN
MATARAM
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kamus Webster keluarga adalah A social unit consisting of parent
and the children they rear(sebuah unit sosial yang terdiri dari orang tua dan anak
yang mereka asuh) atau A group of people related by ancestry or
marriage(sekelompok orang yang dihubungkan oleh keturunan atau perkawinan).
Sementara itu, menurut PP No. 21 tahun 1994, keluarga adalah unit terkeci
dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami, istri dan anaknya,
atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Menurut WHO, keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Berdasarkan 3 definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah
sebuah unit terkecil dalam kehidupan sosial dalam masyarakat yang terdiri dari
orang tua dan anak baik yang terhubung melalui pertalian darah, perkawinan,
maupun adopsi.
Menurut ahli keluarga yaitu Friedman(1998) menjelaskan bahwa keluarga
dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya memiliki fungsi-fungsi dasar
keluarga. Fungsi dasar tersebut terbagi menjadi 5 fungsi yang salah satunya
adalah fungsi affektif, yaitu fungsi keluarga untuk pembentukan dan
pemeliharaan kepribadian anak-anak, pemantapan kepribadian orang dewasa
serta pemenuhan kebutuhan psikologis para anggotanya. Apabila fungsi affektif
ini tidak bisa berjalan semestinya maka akan terjadi gangguan psikologis yang
berdampak pada kejiwaan dari keseluruhan unit keluarga tersebut.
Mengenai fungsi affektif ini banyak kejadian dalam keluarga yang bisa
memicu terjadinya gangguan kejiwaan baik pada anggotanya maupun pada
keseluruhan unit keluarganya, contoh kejadian-kejadian tersebut seperti
perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kultural, dll. Kejadian tersebut tidak
semata-mata muncul tetapi selalu ada pemicunya, dalam konsep keluarga yang
biasanya menjadi pemicu adalah struktur nilai, struktur peran, pola komunikasi,
pola interaksi, dan iklim keluarga yang mendukung untuk mencetuskan kejadian-
kejadian yang memicu terjadinya gangguan kejiwaan pada keluarga
tersebut.Sehingga dalam hal ini di perlukan terapi keluarga dalam
menormalisasikan individu dalam kehidupannya baik untuk dirinya
sendiri,keluarga maupun masyrakat sekitarnya khususnya dalam hubungan
sosial.
\
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Salah satu bentuk intervensi Psikologi Keluarga adalah terapi keluarga. Terapi
keluarga merupakan salah satu terapi modalitas yang melihat masalah individu
dalam konteks lingkungan khususnya keluarga. Untuk dapat menajalankan terapi
keluarga dengan baik diperlukan pendidikan dan latihan dengan dilandasi berbagai
teoeri yaitu psikoterapi kelompok, konsep keluarga struktur dan fingsi
keluarga,dinamika keluarga, terapi perilaku dan teori komunikasi.
Manfaat peran keluarga dalam proses terapi pasien dapat diperbesar melalui
terapi keluarga. Dengan terapi keluarga diharapkan selain bermanfaat untuk terapi
dan rehabilitasi pasien juga dapat memperbaiki kesehatan mental dari keluarga,
termasuk tiap–tiap anggota keluarga dalam arti memperbaiki peran dan fungsi atau
hubungan interpersonalnya.
B. Saran
Dalam makalah ini sekiranya masih ada kekurangan pada cakupan isi mau
pun sumber yang tidak komprehensif. Karenanya perlu diadakan telaah lebih
mendalam dalam pemilihan materi yang sejatinya terdapat dalam buku-buku
terbaru yang lebih populer dan revolusioner.Diharapkan juga makalah ini dapat
menjadi acuan sumber pembelajaran mahasiswa keperawatan agar nantinya dapat
diterapkan dalam melakukan asuhan keperawatan pada keluarga.