Anda di halaman 1dari 3

f.

Model Pelayanan Keperawatan Gerontik


model pelayanan keperawatan menurut Maryam, R. siti (2008) sebagai berikut:

(1) Promation (peningkatan), (2) prevention (pencegahan), (3) early diagnosis


and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan), (4) disability limitation
(pembatasan kecatatan), (5) rehabilitation (pemulihan).
1. Promotion (peningktan)
Upaya promotif merupakan tindakan secara langsung dan tidak langsung untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah penyakit, upaya promotif juga
merupakan proses advokasi kesehatan untuk meningkatkan dukungan klien, tenaga
professional, dan masyarakat terhadap praktik kesehatan yang positif menjadi
norma-norma social. Upaya promotif dilakukan untuk membantuh orang-orang
untuk mengubah gaya hidup mereka dan bergerak ke arah keadaan kesehatan yang
optimal serta mendukung pemberdayaan seseorang untuk membantu pilihan yang
sehat tentang perilaku hidup mereka.
2. Prevention (pencegahan)
Mencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier.
a. Pencegahan primer: meliputi pencegahan pada lansia sehat, terdapat factor resiko,
dan tidak ada penyakit, dan promosi kesehatan.
b. Pencegahan sekunder: meliputi pemeriksaan terhadap penderita tampa gejala, dari
awal penyakit hingga terjadi gejala penyakit belum tampak secara klinis, dan
mengidap factor resiko.
c. Pencegahan tersier: dilakukan sesuadah terdapat gejala penayakit dan cacat,
mencegah cacat bertambah dan ketergantungan, serta perawatan terhadap, yaitu
tahap (1) perawatan dirumah sakit, (2) rehabilitasi klien rawat jalan, dan (3)
perawatan jangka panjang.
3. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan)
Diagnosis dini dapat dilakukan oleh lansia sendiri atau petugas professional dan
petugas institusi.
4. Disability limitation (pembatasan kecatatan)
Langkah-langkah yang dilakukan adalah: (1) pemeriksaan (assessment),
(2)identifikasi masalah (problem identification), (3) perencanaan (planning), (4)
pelaksanaan (implementation), dan (5) penilaian (evalution).
5. Rehabilitation (pemulihan)
Pelaksaan rehabilitasi adalah tim rehabilisasi (petugas medis, petugas para medis,
serta penugas nonmedis). Sifat pelayanan keperawatan gerontik adalah: (1)
independent (mandiri), (2) interdependent (kolaborasi), (3) humanictic
(manusiawi), dan (4) holistic (menyeluruh).
G. Lingkup, Peran, dan Fungsi Keperawatan Gerontik
1. lingkup keperawatan gerotik

Lingkup asuhan keperawatan gerontik menurut Siti Maryam R. (2008) adalah


pencegahan ketidak mampuan sebagai akibat proses penuaan, perawatan untuk
pemenuhan kebutuhan lansia, dan pemulihan untuk mengatasi keterbatasan lansia.

2. peran keperawatan gerontik menurut Siti Maryam R. (2008) sebagai berikut:

a. sebagai care giver

b. sebagai pendidik klien lansia.

c. sebagai motivator klien lansia.

d. sebagai advokasi klien lansia.

e. sebagai konselor klien lansia.

3. Menurut Eliopoulous (2005), fungsi perawat gerontologi adalah:

a. Guide Persons of all ages toward a hearlthy aging process (membimbing orang
pada segala usia untuk mencapai masa tua yang sehat).

b. Eliminate ageinsm ( menghilangkan perasaan takut tua).

c. Respect tight of older adualts and ensure other do the same (menghormati hak
orang dewasa yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang sama).

d. Overse and promote the quality of service delivery (memantau dan mendorong
kualitas pelayanan).

e. Notice and reduce risks to health and well being (memerhatikan serta
mengurangi risiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan).

f. Teach and support caregives (mendidik dan mendorong pemberi pelayanan


kesehatan).

g. Open channels for continued growth (membuka kesempatan untuk pertumbuhan


selanjutnya).

h. Listerrn and support (mendengarkan dan memberi dukungan).

i. Offer optimism, oncourgement and hope (memberikan semangat, dukungan, dan


harapan).

j. Generate, support, use and participate in research (menghasilkan, mendukung,


menggunakan dan berpartisipasi dalam penelitian).
k. Implement restorative and hehabilititative measures (melakukan perawatan
restoratif dan rehabilitatif).

l. coordinate and managed care (mengordinasi dan mengatur perawatan).

m. Asses, plan, implement, and evaluate care in an individualized, holistic maner


(mengkaji, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi perawatan individu
dan perawatan secara menyeluruh).

n. Link services with needs (memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan).

o. Nurture future gerontological nurses for advancement of the speciality


(membangunmasa depan perawt gerontik untuk mejadi ahli dibidangnya).

p. Understand the unique physical, emotical, social, spiritual aspect of each other
(saling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual).

q. Recognize and encourage the appropriate management of ethical concern


(mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempatnya).

r. Support and comfort throught the dying process (memberikan dukungan dan
kenyamanan dalam menghadapi proses kematian).

s. Educate to promote self care and optimal independence (mengajarkan untuk


meningkatkan perawatan mandiri dan kebebasan yang optimal).

Anda mungkin juga menyukai