Anda di halaman 1dari 11

Lampiran 1 Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Pada Lansia

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DI LINGKUNGAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

A. PENGKAJIAN (Hari/tanggal : Rabu, 20 November 2019)


I. Data Umum
1. Kepala Keluarga KK : Tn. B
2. Alamat dan Telepon : Lingsar
3. Pekerjaan KK : tidak bekerja
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :

Status Imunisasi
Ket.
Pendidikan
Jenis Kel.

Hub Kel. KK

No Nama Polio DPT Hepatitis


Umur

Campak
BCG
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

Tn. B L Suami 75 SD

Ny. A P Istri 70 SD

6. Tipe Keluarga : keluarga Tn.B merupakan tipe keluarga Aging


Family/ keluarga usia lanjut, yaitu keluarga usia lanjut dimana
keluarga hanya tinggal bersama pasangan/ salah satu
pasangan meninggal.
7. Suku Bangsa : didalam keluarga Tn. B menganut suku sasak
8. Agama : semua keluarga Tn. B menganut agama Islam
9. Status sosial ekonomi keluarga : keluarga Tn.B Tidak bekerja setiap harinya untuk
kebutuhan makan dari tetangga sekitar
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas keluarga Tn. B tidak pernah keluar untuk rekreasi karena istrinya tidak dapat berjalan.
Mereka hanya sering menghabiskan waktu mengobrol berdua.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap keluaga lanjut usia.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tugas perkembangan yang belum terpenuhi adalah

- Mempertahankan kesehatan
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. B mengatakan hanya sering sakit pada tangannya saja .

Ny. A mengatakan sering sakit pada daerah dada dan lemah tidak dapat berjalan,

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Ny. A mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan. Ny. A menderita kelemahan otot kaki dan
tidak dapat berjalan hanya terus berbaring. Dan jika mencoba berjalan Ny. A merangkak.

III. Data lingkungan


1. Karakteristik rumah
Tipe tempat tinggal adalah rumah sendiri, perkiraan luas rumah ± 4x6 m2. Atap genteng berlantai
keramik, kamar tidur 2 dengan 1 kasur, 1 kamar mandi, tidak ada dapur. 2 pintu kamartidak ada
jendela, pencahayaan kurang baik. Sumber air dari air sumur tetangga yang digunakan untuk mandi,
masak, minum, dll. dan beberapa perabot masak yang sudah lama.

Denah rumah
1 2 3
Ket :
1 & 2 : kamar tidur
3 : kamar mandi
4 : pintu 4

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal Tn.A adalah penduduk asli yang
merupakan pedagang, dan petani. Interaksi antar warga dengan keluarga kurang. Tetangga terkadang
mengunjungi keluarga Tn. B untuk memberi sedikit bantuan berupa makan, dll.

- Jarak dengan jalan raya : ± 50 m


- Jarak dengan Puskesmas : ± 5 km
- Jarak dengan pasar : ± 5 km
- Jarak dengan tempat ibadah : ± 100m

3. Mobilitas geografis keluarga (lama keluarga tinggal di dusun atau pindahan)


Keluarga Tn.B adalah asli warga desa lingsar. Sejak menikah Tn.B dan istri tinggal di rumah tersebut
± sudah sejak menikah. Rumah yang sekarang keluarga tinggali adalah rumah hasil perbaikan
bantuan dari dana desa, karena rumah yang dahulu telah rusak diakibatkan bencana gempa tahun
2018 lalu.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Interaksi dengan tetangga baik, keluarga Tn. B tidak mengikuti sebuah perkumpulan atau kegiatan
apapun.

5. Sistem pendukung keluarga


Karena Tn. A tidak memilik keluarga maka jika ada salah satu keluarga sakit tetangga terkadang
membantu keluarga Tn.B ke sarana kesehatan. Hanya saja karena hanya tinggal berdua, Tn. B
terkadang merawat sendiri istrinya di rumah atau memanggil dukun untuk mengobati istrinya.

IV. Struktur keluarga


1. Struktur peran
Tn. B sebagai suami dan kepala rumah tangga. Tn. B sudah tidak mampu lagi untuk mencari nafkah
untuk keluarganya, Tn. B hanya mengandalkan bantuan dari tetangganya. Sedangkan Ny. A sebagai
istri dan sudah tidak mampu lagi melakukan kegiatan sehari-hari karena Ny. A sudah mengalami
kelemahan fisik.

2. Nilai dan norma keluarga


Nilai yang dianut keluarga Tn.B sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Dimana saling
membantu satu sama lain dan saling menghargai antar manusia.

3. Pola komunikasi keluarga


Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis. Jika ada permasalahan maka akan
diselesaikan secara bersama, mengingat Tn.B dan istri hanya tinggal berdua, maka semua masalah
yang ditemui dihadapi bersama.

4. Struktur kekuasaan keluarga (siapa pengambil keputusan)


Tn. B sebagai pengambil keputusan dalam setiap permasalahan, karena Tn.B adalah kepala keluarga.

V. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn.B adalah keluarga yang harmonis, yang menghargai sesama dan saling mendukung.

2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn.B adalah keluarga yang senang berinteraksi dengan orang yang berkunjung ke
rumahnya, tidak tertutup dan ramah kepada siapapun..

3. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan


a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengetahui bila merasa tidak sehat tetapi tidak memeriksakan kesehatan ke pelayanan
kesehatan, dikarenakan pelayanan kesehatan cukup jauh dari tempat tinggal dan kondisi keluarga
tidak memungkinkan untuk menempuh perjalanan .

b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan


Keluarga dapat mengambil keputusan terhadap kesehatan. Biasanya keputusan tindakan
kesehatan yang dilkukan yaitu dengan bantuan tetangga untuk membawa dukun pada keluarga
untuk berobat.

c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit


Keluarga kurang mampu merawat anggota keluarga yang sakit.

d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang kuat


Karena faktor usia dan ekonomi, keluarga kurang mampu memelihara lingkungan rumah. Tetapi
terkadang tetangga membantu membersihkan sekitar rumah.

e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan


Keluarga tidak mampu menggunakan fasilitas kesehatan, ini dibuktikan dengan jika telah rasa sakit
yang diderita berat maka keluarga hanya mengandalkan dukun karena jarak pelayanan kesehatan
yang jauh.
VI. Stres dan koping keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek : jika salah satu anggota atau keduanya tiba-tiba sakit.
b. Stressor jangka panjang : Kelemahan fisik tidak dapat berjalan yang di derita Ny.A karena telah
diderita sejak lama.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor
Ny.A hanya dapat pasrah atas penyakit yang dideritanya

3. Strategi koping yang digunakan


Jika ada masalah maka diselesaikan bersama keluarga.

VII. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga (menggunakan table)

Pemeriksaan Tn.B Ny.A

TTV TD : 130/90 mmHg, RR : 24x/ menit TD : 100/70 mmHg, RR :


20x/ menit

Kepala Rambut beruban, kering, rambut lurus, Rambut beruban, rambut


kulit kepala bersih. kering dan sedikit kotor

Mata, Hidung, Mulut Tidak anemis, mata simetris, pandangan Tidak anemis, mata simetris,
masih jelas, pandangan mulai kabur.

Hidung bersih, tidak ada polip. Hidung bersih, tidak ada


polip.
Bibir kering, mukosa mulut lembab.
Bibir kering, mukosa mulut
lembab.

Leher Tidak ada pembelasaran kelenjar tyroid Tidak ada pembesaran


kelenjar tyroid

Dada Simetris, suara jantung normal Simetris, suara jantung


normal

Abdomen Tidak kembung,tidak teraba distensi Tidak kembung,tidak teraba


abdomen distensi abdomen

Ekstremitas atas, bawah Tdk ada lesi, tidak lumpuh, simetris Tdk ada lesi,
lumpuh/kelemahan fisik(tidak
dapat berjalan)
VIII. Harapan keluarga
Keluarga berharap kegiatan ini dapat memberinya sedikit motivasi dan hiburan karena keluarga
kurang mendapat perhatian.

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


I. Analisis dan sintesis data

No Data Masalah Penyebab

1 Subjektif : Kelemahan fisik Ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga
- Ny. A mengatakan yang sakit
tidak mampu
melakukan aktifitas
seperti berjalan dan
berdiri.
- Ny. A mengatakan
terkadang melakukan
aktivitas dengan
merangkak ketika ke
kamar mandi
.
Objektif :

- TD : 100/70 mmHg
- N: 85x/menit
- RR : 20x/ menit

2 Subjek :
- Ny.A mengatakan Ketidakmampuan keluarga
jarang mandi karena Defisit Perawatan Diri merawat anggota keluarga
keterbatasan fisik yang sakit

Objek :
- Tercium bau badan
- Klien terlihat
kurang bersih
- Gigi kuning dan
kotor
II. Perumusan diagnosis keperawatan
No Diagnosa Keperawatan (PES)

1 Kelemahan Fisik b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit d/d
klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari
2 Defisit perawatan diri b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
d/d klien mengatakan jarang mandi, klien terlihat kotor dan bau.
.

III. Penilaian (Skoring) diagnosis keperawatan


Kelemahan Fisik b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
No Kriteria Skor bobot Hasil

1 Sifat masalah
Skala
a. Skala: Tidak/kurang sehat 3 1 3/3x1 = 1
b. Ancaman kesehatan
c. Keadaan sejahtra

Kemungkinan masalah dapat diubah


2
Skala 2 0/2x1=0
0
a. Mudah
b. Sebagian
c. Rendah

Potensial masalah untuk dicegah


Skala
3
a. Tinggi
b. Cukup 1 1 1/3x1=1/3
c. Rendah

Menonjolnya masalah
Skala
4 a. Masalah berat harus segera 1 1 1/2x1=1/2
ditangani
b. Ada masalah, tapi tidak perlu harus
Segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan

Total 1
1
3
Defisit perawatan diri b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Skor bobot Hasil

1 Sifat masalah
Skala
d. Skala: Tidak/kurang sehat 2 1 2/3x1 =
e. Ancaman kesehatan 2/3
f. Keadaan sejahtra

Kemungkinan masalah dapat diubah


2
Skala 2
1
d. Mudah 1/2x1=1/2
e. Sebagian
f. Rendah

Potensial masalah untuk dicegah


Skala
3
d. Tinggi
e. Cukup 2 1
f. Rendah 2/3x1=2/3

Menonjolnya masalah
Skala
4 d. Masalah berat harus segera 2 1
ditangani 2/2x1=1
e. Ada masalah, tapi tidak perlu harus
Segera ditangani
f. Masalah tidak dirasakan

Total 5
2
6

IV. Prioritas diagnosis keperawatan


Prioritas Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor

1 Defisit perawatan diri b/d ketidakmampuan keluarga merawat 5


anggota keluarga yang sakit d/d klien mengatakan jarang mandi, 2
6
klien terlihat kotor dan bau.

2 Kelemahan Fisik b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota 1


1
keluarga yang sakit d/d klien mengatakan tidak dapat melakukan 3
aktivitas sehari-hari
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan diri b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit
Tujuan Umum/Khusus Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi
Kriteria/Standar

Umum : Setelah dilakukan Kriteria : Verbal, psikomotor Menjelaskan kepada keluarga


tindakan keperawatan tentang tujuan perawatan diri
selama 2x24 jam, -
diharapkan keluarga Menjelaskan kpd keluarga untuk
Standar :
mampu mengetahui tentang penatalaksanaan perawatan diri
perawatan diri dan keluarga - Mengetahui tujuan
mampu melakukan perawatan diri - bantu klien untuk melakukan perawatn
perawatan diri pada diri (mandi)
anggota yang sakit (merasa segar, dan lebih
bersih)
Khusus :

Dapat melakukan
perawatan diri pada
Keluarga khususnya Ny.B
untuk membantu istrinya
Diagnosa Keperawatan : Kelemahan Fisik b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Tujuan Umum/Khusus Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi


Kriteria/Standar

Umum : Setelah dilakukan Kriteria : Verbal, psikomotor Menjelaskan kepada keluarga


tindakan keperawatan tentang tujuan mobilisasi
selama 2x24 jam, -
diharapkan keluarga Menjelaskan kpd keluarga untuk
Standar :
mampu mengetahui penatalaksanaan mobilisasi
tentang manfaat - Mengetahui tujuan
beraktivitas Mobilisasi - bantu klien untuk melakukan
mobilisasi
Khusus : (merasa segar, dan lebih
Dapat melakukan aktivitas bersih)
fisik secara bertahap pada
Keluarga khususnya Ny.B
untuk membantu istrinya

D. IMPLEMENTASI

Tanggal & waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi

Defisit perawatan diri b/d - Menjelaskan mengenai perawatan/


ketidakmampuan keluarga kebersihan diri
Kamis, 21/11/2019 merawat anggota keluarga yang
- Jelaskan mengenai manfaat perawatan
Pukul : 11.00 wita sakit
diri
- Membantuuntuk melakukan perawatan
diri (mandi dan berpakaian)
Tanggal & waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi

Kelemahan Fisik b/d - Menjelaskan mengenai manfaat


ketidakmampuan keluarga mobilisasi fisik
Kamis, 21/11/2019 merawat anggota keluarga yang
- Membantu untuk melakukan mobilisasi
Pukul : 12.00 wita sakit
fisik (melakukan ROM)
E. EVALUASI

Tanggal & Diagnosa


Evaluasi
waktu Keperawatan

21/11/2019 1 S:
- Pasien dan keluarga mengatakan merasa segar dan
13.00 wita bersih, lebih baik dari sebelumnya

O:
- pasien terlihat lebih bersih dan segar
- pasien terlihat lebih ceria

A : Masalah teratasi
P : Intevensi dihentikan

2 S:
- klien mengatakan dapat mengangkat tangan, miring
kanan dan kiri, tetapi tidak dapat berdiri.
O:
- klien dapat mengangkat kakinya dengan dibantu
A:
- masalah teratasi sebagian
P:
- Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai