Ebook Hypnoteaching - Novian TJ PDF
Ebook Hypnoteaching - Novian TJ PDF
Salam Hypnoteaching
Rasa terima kasih dan hormat yang begitu
dalam senantiasa terukir dibenak saya terhadap
seluruh pendidik yang tiada pernah ada kata lelah
dalam memberikan ilmu, wawasan dan norma kepada
seluruh siswa, khususnya kepada para guru-guru saya
yang telah mendidik saya hingga menjadi seperti saya
saat ini.
Masih teringat oleh saya pujian Ibu Neny
guru kelas 5 SD saya, atau amarah Pak Nedsal dosen
akuntansi saya, yang ternyata memberi inspirasi dan
semangat luar biasa sehingga terbitlah buku ini.
Sebuah hasil dari bertahun-tahun mengajar
yang dikemas agar dapat memudahkan seluruh pendidik
yang membacanya, agar mereka bisa tetap semangat
untuk tetap mendidik dan tetap tersenyum ketika
mengajar, tetap terinspirasi untuk menginspirasi dan
memotivasi lebih banyak siswa sehingga terbentuklah
generasi-generasi luar biasa yang memiliki otak
sejenius Einstein dan pribadi yang semulia para
nabi. Generasi yang akan menyemarakkan dunia dan
menginspirasi generasi-generasi selanjutnya.
Guruku, engkaulah mata air ilmu yang tak
pernah berhenti memberikan kucuran air ilmu kepada
ku, semoga Allah memberi keberkahan luar biasa
kepadamu dan menjadikan ilmu yang engkau berikan
kepadaku menjadi sebuah amal ibadah yang tidak
pernah putus hingga hari akhir nanti. Amin
# 2 MENCIPTAKAN KEAJAIBAN
DI RUANG KELAS ........................................ 25
Persepsi: Awal Segala Kesuksesan .................. 27
Membongkar Kesalahan Pendidik ................... 44
Mengubah Persepsi Subjektif Siswa ............... 50
Learning is Fun!
#
MENJADI GURU DAHSYAT
1
2
aat ini, istilah hypnotherapy maupun
hypnoparenting seringkali muncul dan
dibahas. Kini muncul satu istilah baru lagi,
hypnoteaching. Sebenarnya apa sih hypnoteaching
itu? Sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik dan
menarik untuk kita bahas secara mendalam. Mengapa
kita perlu memelajari hal ini? Bukankah keterampilan
guru sudah lengkap dengan adanya keterampilan
metode didaktik? Ternyata itu semua belum lengkap.
3
Hypnoteaching adalah perpaduan pengajaran
yang melibatkan pikiran sadar dan pikiran bawah
sadar. Hypnoteaching merupakan perpaduan dua kata
”hypnosis” yang berarti mensugesti dan “teaching”
yang berarti mengajar. Sehingga dapat diartikan bahwa
hypnoteaching sebenarnya adalah ”menghipnotis/
mensugesti” siswa agar menjadi pintar dan melejitkan
semua anak menjadi bintang. Dahsyat, bukan?
4
antara tahun 1795 - 1860. Sebelum masa James
Braid, hypnosis dikenal dengan nama Mesmerism/
Magnetism. Beberapa de nisi tentang hypnosis -atau
yang sudah di-Indonesiakan menjadi hipnosis- yang
pernah diungkap diantaranya:
5
adalah; “Hypnosis is the by-pass of the critical factor
of the conscious mind followed by the establishment of
acceptable selective thinking.” atau “Hipnosis adalah
penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan
diterimanya suatu pemikiran atau sugesti”. Pada tahun
1955, British Medical Association menyatakan bahwa
hipnosis layak digunakan untuk mengobati histeria dan
digunakan sebagai anesthesia (untuk mengurangi rasa
sakit). Pada tahun 2001, Professional Affairs Board of
the British Psychological Society menyatakan bahwa
hipnosis dapat mengurangi kecemasan, stres dan
masalah psikologis lainnya. Dalam perkembangannya
hingga saat ini, hipnosis sangat membantu dalam
mengembangkan performa diri dan proses belajar
mengajar.
6
memotivasi dan meningkatkan kinerja. Dalam proses
belajar mengajar, hipnosis juga baik untuk memotivasi
siswa, meningkatkan kemampuan berkonsentrasi,
kepercayaan diri, kedisiplinan, dan keorganisasian.
Keterampilan tersebut dapat meningkat dengan pasti
melalui terapi hipnosis.
7
Salah satu model psikologis yang mudah untuk
menerangkan hipnosis adalah:
8
dengan otak kanan (right brain). Kedua bagian
pikiran ini berisi program-program yang berdampak
kepada tindakan dan perilaku. Semua program ini
begitu dinamis dan senantiasa berubah seiring dengan
tindakan dan perilaku yang terjadi. Dinamika program
ini terkait dengan input atau sugesti yang masuk baik
secara langsung maupun tidak langsung, baik berupa
verbal maupun non verbal melalui ke 5 panca indera.
9
Dalam sebuah penelitian yang dinamakan
Pygmalion Effect, Robert Rosenthal dan Lenore
Jacobs melakukan sebuah tes untuk mengetahui
kesuksesan akademis siswa dalam sebuah sekolah.
Dari hasil tes tersebut diberitahukan kepada para guru
bahwa ada beberapa anak sebutlah siswa A, B dan C
(hanya 3 orang) yang akan meraih sukses akademis
dibandingkan dengan anak-anak yang lain. Pada
akhirnya, anak-anak yang telah diberitahu oleh para
peneliti yaitu siswa A, B dan C memang lebih unggul
dari siswa lainnya dan meraih sukses akademis
dibanding anak lainnya.
10
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa
dalam beraktivitas, manusia memakai dua pemikiran
yaitu Conscious Mind (Pikiran Sadar) dan Sub
Conscious Mind (Pikiran Bawah Sadar). Pikiran Sadar
adalah pikiran kritis, analitis dan merupakan bagian
yang memutuskan. Sedangkan Pikiran Bawah Sadar
adalah pikiran yang menjalankan seluruh organ tubuh
serta kemauan dari manusia tersebut.
11
bahwa setiap detik lebih kurang 2 juta bit data
berusaha masuk ke dalam otak kita. Bayangkan jika
semua informasi itu bisa masuk, betapa lelah otak
kita. Di sinilah peran RAS bekerja. RAS mem lter
semua informasi tersebut sehingga hanya sekitar 134
bit per detik yang masuk ke dalam otak kita. Selain
mem lter data, RAS bertugas mem lter program-
program yang akan masuk maupun keluar di pikiran
sadar dan pikiran bawah sadar kita.
12
sadar. Program tersebut harus melalui Pikiran Sadar
dan RAS terlebih dahulu. Semakin dewasa umur
seseorang, maka lter ini makin menguat dan menebal.
Ini menyebabkan kemampuan untuk menyerap
pelajaran menjadi lebih lama. Dengan hypnoteaching,
kedua lter ini dibuat lebih longgar sehingga informasi
bisa lebih mudah masuk ke dalam otak.
13
untuk mengubahnya dibutuhkan usaha yang lebih
besar dibanding ketika membuatnya. Perintah yang
dibuat oleh pikiran sadar dan bertentangan dengan
program yang telah ada maka akan tertolak atau tidak
dilaksanakan. Inilah yang terjadi ketika kita berikrar,
“Saya menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi”
tetapi toh tetap saja kita mengulanginya lagi, karena
tidak sesuai dengan program yang ada di pikiran
bawah sadar kita.
14
Beta:
Alpha:
Theta:
15
bawah sadar sebagaimana cara kerjanya adalah tidak
bisa membedakan mana benar dan salah, dia hanya
bekerja berdasarkan perintah. Pada gelombang ini
semua program yang telah ada di pikiran bawah sadar
dapat dimodi kasi
Delta:
16
- Anak berumur 4 tahun kecepatan gelombang
otaknya meningkat naik menjadi 4-7 hz masuk
ke kategori Theta. Gelombang ini dimiliki oleh
orang dewasa ketika sedang tertidur menjelang
lelap. Gelombang ini adalah gelombang High
Thingking Learning, proses tertinggi dalam
pembelajaran.
17
Semakin rendah gelombang otak seseorang,
maka semakin mudah pikiran bawah sadar diaktifkan,
karena pada saat itu pikiran sadar akan mengurangi
dominasinya. Bagi seseorang yang memiliki
gelombang otak dengan kategori Beta, diperlukan
usaha lebih lama untuk memelajari sesuatu karena
pikiran sadar yang begitu analitis dan kritis masih
sangat aktif. Walaupun demikian, tidak menutup
kemungkinan bagi kita untuk mem- bypass pikiran
sadar dan langsung kepada pikiran bawah sadar (sub
conscious mind). Ada beberapa cara agar komunikasi
dapat langsung menuju ke pikiran bawah sadar dalam
kondisi Beta yaitu:
18
1. Pengulangan
Suatu informasi yang berulang-ulang
akan diterima oleh pikiran bawah sadar, disimpan,
disederhanakan dan menjadi kebiasaan. Dalam
tabel di atas terlihat bahwa bagi anak dengan usia
4-7 tahun hanya diperlukan 2 kali pengulangan agar
bisa masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Ada 2
bentuk penyimpanan memori dalam pikiran bawah
sadar yaitu Implicit Memory bertugas menyimpan
pengalaman dan konsep, dan berperan penuh dalam
membentuk persepsi. Muscle Memory bertugas
untuk menyimpan aktivitas seperti bersepeda,
melukis, olahraga dan lain-lain. Ke 2 bentuk inilah
yang bervariasi dalam hal menyimpan suatu informasi
dan suatu keahlian.
19
3. Menggunakan bahasa pikiran bawah sadar
Cara yang ketiga adalah dengan bahasa pikiran
bawah sadar, maksudnya adalah bentuk bahasa yang
tidak dapat ditolak oleh pikiran sadar. Bahasa ini tidak
hanya berbentuk kalimat, tetapi juga berbentuk bahasa
tubuh.
5. Melalui hipnosis
Seseorang dibawa ke level kesadaran tertentu
lalu diberikan sugesti. Sugesti itulah informasi
yang kemudian dimasukkan ke pikiran bawah sadar
seseorang.
Dengan hypnoteaching semua langkah
tersebut akan digabungkan. Dengan demikian semua
siswa akan dibawa dari kondisi Beta bisa ke Alpha
maupun Theta sehingga proses pembelajaran menjadi
lebih efektif.
20
Dari penjelasan mengenai hipnosis di atas,
ternyata setiap hari kita masuk ke dalam kondisi
hipnosis. Emosi kita selalu berubah-ubah ketika
melihat, mendengar, merasa, meraba sesuatu, dan itu
terjadi tanpa kita dibuat tidur (seperti yang dilakukan
Romi Rafael dipertunjukkan hipnosisnya). Kita dalam
keadaan sadar, tahu dan bisa memilih untuk bereaksi
secara lain tetapi kita tetap mengikuti informasi yang
kita terima tersebut. Inilah yang dinamakan Waking
Hypnosis.
Apa maksud dari Waking Hypnosis? Ketika
sugesti melewati ranah pikiran sadar kita, tanpa
disertai ketidaksadaran, itulah yang disebut dengan
waking hypnosis. Dengan kata lain hipnosis yang
tidak disertai oleh ketidaksadaran. Hipnosis dalam
keadaan sadar sama artinya dengan upaya kita terus-
menerus melakukan sugesti kepada seseorang atau
kepada siswa kita.
Kebanyakan para orang tua, guru, dan
pelatih jarang yang dapat mengaplikasikan hal ini.
Kala mengajar, mereka tidak menggunakan kalimat
sederhana dengan makna dan efek yang dahsyat
dengan mengaktifkan pikiran bawah sadar siswa. Dan
waking hypnosis adalah cara yang sangat sederhana,
21
efektif, dan metode yang terencana dalam meraih
hasil hipnosis yang positif tanpa menghilangkan
kesadaran.
Selain menggunakan bahasa yang memberi
sugesti kepada siswa kita, hendaknya gunakan juga
bahasa yang dapat meningkatkan semangat belajar.
Dengan mendekatkan diri kepada siswa kita secara
emosional, akan memudahkan kita mensugesti
mereka. “Saya tahu ini sulit, kerjakan dengan sebaik-
baiknya,” ujar seorang guru suatu kali pada murid-
muridnya. Nah, pancingan seorang guru agar tanpa
henti memompa semangat siswanya, merupakan
langkah jitu yang harus ditiru dan digugu. Segala
sesuatu yang kita bicarakan, haruslah memberikan
22
ikatan emosional dan rasa empati terhadap apa yang
mereka hadapi. Satu hal sangat penting diperhatikan,
guru harus konsisten dalam mensugesti siswanya,
agar selalu bertingkah laku positif.
Hipnosis dalam dunia pendidikan tidak sampai
mencabut kesadaran siswa. Mereka tetap sadar, namun
sejatinya telah terhipnotis oleh sugesti kita, baik kata-
kata, juga sikap kita terhadap mereka. Sehingga apa
saja yang kita katakan, selalu mereka terima dengan
baik, tanpa sedikit pun ada interupsi dari siswa kita.
Yang sebenarnya kita lakukan adalah
bagaimana membangun sebuah konstruksi pembelajar
yang mampu memotivasi dirinya sendiri, serta dapat
mempersuasi siswa dengan mudah dan simpel. Karena
apa yang kita laksanakan di dalam kelas, sejatinya
sudah memberi mereka ‘gula-gula’ pengetahuan
yang dapat memberi arti dan makna tersendiri dari
kehidupan mereka kelak.
23
di dalamnya. Hal ini penting dipahami, agar tidak
terjadi kesalahpahaman.
Hypnoteaching dapat disebut dengan
pembelajaran bawah sadar. Suatu gagasan sederhana,
namun setelah dipraktikkan, ternyata sangat efektif
untuk memelajari segala sesuatu. Karena kita masuk
ke dalam sebuah area yang memiliki otoritas 88%
dalam cara berpikir kita yaitu Pikiran Bawah Sadar.
Pada intinya, Hypnoteaching adalah
mengaktifkan inner motivation dan mempersuasi
siswa. Mempersuasi siswa untuk nyaman dan betah
dalam belajar. Selanjutnya, dengan sugesti yang
kita berikan, mereka akan termotivasi untuk terus
menikmati belajarnya. Mengkondisikan mereka
supaya siap dan menjaga suasana hatinya. Karena
belajar bukan saja menghadirkan raga saja, tetapi jiwa
dan sukma dari pembelajar juga harus hadir. Karena
belajar yang sangat efektif bisa dilakukan bila siswa
mempunyai tujuan, dan kita ilustrasikan tujuan itu
secara gamblang, tidak abstrak. Memotivasi diri untuk
menjadi pembelajar sejati adalah tujuan akhir dari
hypnoteaching. Karena inti dari belajar sesungguhnya
bertujuan membentuk pro l individu yang mampu
menjadi seorang pembelajar sejati.
24
#
MENCIPTAKAN KEAJAIBAN
DI RUANG KELAS
25
26
ika kita perhatikan proses belajar mengajar
yang sedang berlangsung di kelas, manakah
yang terlihat paling dominan? Para siswa
yang semangat belajar, tidak begitu semangat atau
sama sekali tidak menunjukkan minat? Jika yang
tampak lebih banyak adalah para siswa yang tidak
menunjukkan minat, berarti sudah saatnya kita
introspeksi diri. Namun, ternyata kita tidak sendirian,
karena ternyata itulah yang banyak terjadi pada para
siswa sekarang.
27
Belajar itu membosankan, sulit, melelahkan,
dan sama sekali tidak menyenangkan! Alasan
inilah yang melatarbelakangi mengapa banyak
para siswa yang tidak menyukai proses belajar
mengajar. Pada otak anak telah tertanam betapa
tidak menyenangkannya belajar itu. Otomatis hal ini
berdampak kepada motivasi mereka belajar dan cara
mereka bersikap kepada guru. Karena salah satu cara
untuk menunjukkan bahwa mereka tidak suka belajar
adalah dengan perilaku melawan atau perilaku yang
menunjukkan bahwa mereka tidak suka.
28
kita berikan. Mereka akan merespon dengan sangat
tidak menyenangkan dan hal ini akan memicu respon
kita sebagai pengajar. Tentu dari input yang diberikan
murid-murid tersebut, kita pun akan merespon secara
negatif. Kemudian dapat kita bayangkan bagaimana
jadinya proses belajar mengajar di kelas tersebut.
Keduanya sama-sama merespon negatif terhadap
informasi atau input yang diberikan oleh masing-
masing individu baik pelajar maupun guru.
29
maupun guru. Sehingga hal yang terpenting sekarang
adalah mengubah persepsi itu sehingga yang timbul
adalah persepsi positif yang mendukung proses belajar
mengajar.
30
pipi Pak Irwan yang seketika meringis
kesakitan. Dengan wajah merona marah, Pak
Irwan mendatangi Andi dan temannya, lalu
ia berkata dengan nada marah,“Siapa yang
melakukan ini?”
31
Kedua persepsi baik di benak guru maupun
siswa ini dapat membuat proses belajar mengajar
menjadi lumpuh. Belajar akhirnya hanya menjadi
proses memberikan informasi saja.
32
Inilah pengalaman induktif. Pak Ahmad tidak
mengalami tetapi hal itu dapat menggeser persepsi
Pak Ahmad kepada Andi dan Andi pun merespon
perubahan itu. Sehingga terjadilah pergeseran persepsi
yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
33
negatif adalah ucapan-ucapan yang mengandung
unsur ketidakpercayaan diri. Jika self talk negatif lebih
dominan maka tindakan yang muncul adalah tindakan
negatif. Tetapi jika self talk positif yang dominan
maka tindakan yang muncul pun akan positif dan pasti
berdampak positif pula.
34
”Rina benar-benar pintar.”
35
Pak Irwan mengajar di kelas 6A pada awal
tahun ajaran baru. Terlihat di pojok belakang
sebelah kanan, seorang siswa asyik mengobrol
ketika dia berbicara. Lalu, Pak Irwan melirik
dengan sebelah matanya dan ternyata hal itu
dilakukan oleh Rendi. Pak Irwan menegur
dengan tatapan tajam ke arah Rendi, dan Rendi
pun diam. Self talk negatif Pak Irwan timbul
dan mengatakan, ”Anak ini senang sekali
bicara ketika saya mengajar.” Dan Rendi pun
melakukan self talk, ”Pak Irwan, bete banget,
gak tahu apa lagi asyik ngobrol.”
36
37
persepsi lain terhadap Rendi. Selama Pak Irwan
mengajar, meskipun Rendi sudah menjadi anak yang
manis duduk diam dan mendengarkan, tetap sulit
untuk mengubah persepsi Pak Irwan terhadap Rendi,
karena persepsi telah terbentuk.
Persepsi Subyektif
Setiap manusia bertindak berdasarkan
persepsi atau framework yang ada di dalam pikirannya.
Persepsi ini masuk melalui panca indra, jadi persepsi
tidak murni diciptakan oleh dirinya. Persepsi melalui
proses modi kasi yang sangat kompleks sehingga
menggerakkan manusia untuk bereaksi atau merespon.
Dalam proses belajar mengajar, persepsi anak-anak
terhadap proses itu adalah:
- Cara mengajar guru tidak enak.
- Pelajaran sulit.
- Bosan.
38
- Lingkungan tidak nyaman.
39
Sebagian besar persepsi adalah subyektif.
Contohnya adalah saat kita mendengarkan ceramah
”Motivasi Guru” dari seorang pakar bidang pendidikan
yang belum kita kenal, sebutlah Bapak Deni PHD
dengan seorang pakar pendidikan seperti Bapak Arif
Rahman. Manakah yang akan kita pilih dan dengarkan
dengan saksama? Pasti sebagian besar akan memilih
Bapak Arif Rahman yang sudah lebih dahulu dikenali
otak dan tertanam persepsi tertentu. Meskipun Bapak
Deni membawa data-data yang begitu akurat, tetap
saja otak akan memilih untuk lebih fokus kepada
ucapan orang yang telah dikenal. Itulah salah satu
tanda bahwa persepsi itu subyektif.
40
datang dari diri sendiri tetapi karena suatu proses yang
terkesan dipaksakan. Berbeda dengan persepsi! Jika
guru dan siswa memiliki persepsi yang menyenangkan
dan nyaman satu sama lain maka motivasi untuk
membuat proses belajar ini menjadi lebih efektif akan
datang dengan sendirinya, tanpa ada pemaksaan.
Dengan kata lain persepsi dan metode adalah suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Persepsi
positif membuat siswa dan guru bersemangat dan
metode membuat belajar mengajar menjadi lebih
mudah.
41
seperti berikut:
42
dulu. Sekolah pun memberikan surat skorsing.
Alih alih jera, Indah tampaknya malah senang
dengan keadaan tersebut.
43
lalu masuk ke bagian yang disebut critical area (RAS)
yang kemudian memilah-milah dan mencocokkan
dengan belief dan self image lalu timbullah persepsi.
Dalam prosesnya diperlukan lebih dari 1 kali input
hingga pikiran bawah sadar melakukan pembenaran
terhadap persepsi tersebut. Tetapi jika ada kesamaan
data, maka tidak perlu lebih dari 1 kali untuk
menciptakan persepsi, kadang hanya dalam hitungan
detik.
44
semua persepsi itu akan dibongkar dan diruntuhkan.
45
1. Minimalkan Sampah Mental
Semua tindakan yang kita lakukan baik salah
ataupun benar akan berdampak kepada pembentukkan
keyakinan dan jati diri. Bagi kesalahan dan kebenaran
yang berdampak signi kan bagi diri kita maka akan
mudah sekali berbekas dalam ingatan kita. Sedangkan
bagi yang kecil dan sederhana akan terlupakan dalam
hitungan hari, bahkan hitungan menit. Namun, jika
hal itu terjadi berulang-ulang maka akan menjadi
belief yang baru bagi kita yang berdampak kepada
pembentukkan persepsi.
46
Perhatikan kedua kolom diatas tersebut, apakah Anda
dapat berusaha untuk tidak mengulangi kolom A dan
menambah daftar di kolom B?
2. Program Diri
47
3. Visualisasi
Otak kita tidak dapat membedakan mana
kenyataan dan mana yang bukan kenyataan. Lho?
Apa benar? Mari kita buktikan. Buka telapak tangan
kiri Anda, coba bayangkan seandainya ada sebuah
jeruk nipis di tangan kiri tersebut. Lalu, belah jeruk
nipis itu dan sekarang jeruk nipis itu sudah terbelah
menjadi 2 bagian di telapak tangan kiri Anda. Sekarang
tambahkan garam di atas belahan jeruk nipis tersebut.
Ok, sekarang ambil jeruk nipis tersebut dengan tangan
kanan dan teteskan di bibir Anda....... Terasa asam
bukan?
48
Apakah jeruk nipis itu nyata? Ternyata tidak.
Jika kita membayangkan sesuatu, otak menangkapnya
sebagai sesuatu yang real atau nyata. Jadi, lebih baik
membayangkan yang menyenangkan saja.
49
di sana. Kita dapat mendengar tepuk tangan dan
menerima selamat dari siapa saja yang ada di sana.
Kita pun mendapatkan ucapan selamat dari semua
anak didik yang tersenyum senang karena kita adalah
guru favorit mereka. Buatlah lebih nyata lagi sehingga
kita benar-benar merasa hal itu telah kita alami. Itu
adalah permulaan, setelah ini kita akan merasakan
betapa otak akan menuntun mencapai impian itu.
50
telah mengajar puluhan tahun dan sangat
berpengalaman dalam mengajar. Dibandingkan
misalnya dengan Pasha ’Ungu’ yang kemudian
(misalkan) mencoba mengabdi untuk mengajar
matematika. Pasti kelas Pasha ’Ungu’ akan
sangat ramai dibandingkan dengan kelas
Bapak Toni, dan anak didik akan begitu
antusias mengikuti pelajaran Pasha. Memang
pada awalnya, karena Pasha adalah idola
para remaja, mereka antusias sekali untuk
mendengarkan. Sedangkan bagi Pasha ini
adalah sebuah pekerjaan yang sulit. Piawai
dalam bermain musik belum tentu piawai
dalam mengajar. Saat Pasha mengajar, terlihat
dia semakin kesulitan dalam mengajar hingga
keluarlah kalimat darinya,
51
Pasha:”Mari kita mulai, jika saya
berkata.......”
Emotional Bonding
Setiap orang adalah makhluk responsif,
mereka senantiasa merespon terhadap segala sesuatu.
Dan respon ini biasanya adalah respon yang sama
52
seperti yang mereka terima berdasarkan persepsi kita.
Ilustrasi berikut bisa menjadi contoh:
53
Rina : ”.......” (terdiam dan menunduk
dengan penuh ketakutan.)
1. Antusias
Antusias adalah kata yang terdengar mudah
tetapi terasa sulit untuk dipraktikkan. Antusias adalah
memiliki rasa ingin tahu, rasa terbuka, kehangatan
dan semangat. Hal itu terasa sulit untuk kita lakukan
karena begitu kompleksnya rasa yang harus kita
timbulkan untuk mendapat satu kata itu yaitu antusias.
Murid-murid kita sebagaimana manusia biasa adalah
54
makhluk responsif yang akan memodel atau merespon
dengan respons yang sama dengan yang kita berikan.
Jika kita berikan rasa malas mereka akan membalas
dengan rasa malas, jika kita beri rasa antusias mereka
pun akan membalas dengan antusias. Tetapi jika
melihat begitu banyaknya syarat untuk antusias maka
terasa sulit untuk memberikannya. Benarkah begitu
sulit untuk terlihat antusias?
55
bola mata ketika bertemu mereka maka mereka pun
akan membalasnya dengan hal yang sama. Yang luar
biasa adalah mereka pun akan mengubah persepsinya
terhadap kita. Suatu hal yang sangat mudah dan
berdampak luar biasa, jadi mulailah saat ini juga.
2. Tabungan Perhatian
1. Verbal
56
dengan keponakan Ibu, ya. (sambil
tersenyum dan berlalu. Ibu Reni
sedang menabung perhatian
kepada Budi.)
57
Beberapa contoh kalimat tabungan perhatian:
58
selalu lihat, selalu berpikir”.
2. Minta Tolong
59
para peneliti datang lagi ke kelompok rumah tersebut.
Peneliti meminta bantuan kembali agar pemilik
rumah bersedia dipasangi rambu lalu lintas besar
bertuliskan ”Mengemudilah dengan Hati-hati” di
halaman depannya. Ternyata kini, 76% pemilik
rumah menyetujuinya. Terjadi perubahan yang luar
biasa dengan proses yang sedikit berbeda. Bermula
dari permintaan tolong kecil membuat pemilik rumah
berkomitmen, sehingga mereka menjadi tidak masalah
jika ada permintaan tolong yang lebih besar.
60
Pada saat kita meminta tolong seperti ini
sebenarnya kita telah membuat mereka berkomitmen
untuk senantiasa membantu kita. Maka kita pun dapat
meminta mereka untuk berkomitmen yang lebih besar
lagi.
Irwan bantu Bapak, ya, untuk belajar lebih giat
lagi!
3. Memberi
61
di Amerika. Mereka sering menukar shift jika ada
keperluan. Dari hasil risetnya ditemukan bahwa
apabila seorang karyawan misalkan Maya memberikan
bantuan kepada Jodi untuk menukar shiftnya, maka
Jodi yang mendapat bantuan cenderung melupakan.
Sedangkan Maya yang memberi bantuan cenderung
teringat terus. Ternyata, Jodi cenderung melupakan
karena tidak ada kata-kata pengingat bantuan tersebut.
Lain halnya jika diberikan kata pengingat halus, maka
kecenderungan Jodi untuk mengingat akan lebih
besar. Kata pengingat ini bisa diberikan pada saat
mengucapkan terima kasih atau lain waktu ketika kita
ingin memintanya kembali.
62
Dengan kata-kata pengingat yang diberikan
oleh Maya, kecenderungan Jodi untuk mengingat
menjadi lebih besar, dan bahkan membuat Jodi
menjadi terikat secara psikologis.
63
Siswa : ”Hore...hore... terima kasih, Pak”
Siswa : ”OK”
64
#
LANGKAH SUPER MUDAH
MENGUASAI KELAS
65
66
asalah yang seringkali dihadapi para
pendidik adalah bagaimana menguasai
kegaduhan di dalam kelas. Dalam
sesi interaktif dan diskusi, kegaduhan adalah hal
yang sangat diperlukan. Tetapi dalam sesi yang
membutuhkan keseriusan sedangkan anak didik kita
membuat kegaduhan, ini masalah. Nah, jangan cemas.
Kendali tetap berada di tangan kita.
67
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan
untuk langsung berkomunikasi ke pikiran bawah
sadar mereka. Hal ini dapat juga kita lakukan kepada
seorang anak yang senantiasa membuat masalah.
Jika kita dapat langsung berkomunikasi ke pikiran
bawah sadar mereka, sugesti kita dapat mengubah
mereka menjadi lebih baik. Inilah keistimewaan
”hypnoteaching”. Kita dapat mensugesti anak didik
kita kapan pun, tanpa perlu membuat mereka tertidur
seperti yang layaknya dilakukan dalam kegiatan-
kegiatan hypnosis lainnya. Begitu mudah, bukan?
68
makhluk responsif. Mereka akan melakukan hal sama
seperti yang dilakukan oleh orang yang mereka lihat.
Hal ini dikarenakan mereka memiliki “mirror neuron”
di bagian sel otak. Bagian sel ini bertugas meniru apa
yang mereka lihat. Maka, mereka cenderung meniru
sesuatu yang dilihatnya tanpa mereka sadari. Mirror
neuron ini bekerja secara otomatis. Jadi, masuklah ke
dalam kelas dengan antusias yaitu ucapkan salam,
tatap wajah-wajah mereka, senyum dan besarkan
bola mata. Suatu hal yang mudah untuk dilakukan dan
berdampak sangat besar. Dengan begitu ketika para
siswa mengikuti dengan antusias, mereka memasuki
pikiran dan emosi yang menyenangkan.
69
lain yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Sebuah
contoh jika kita bepergian ke daerah yang jauh sebutlah
ke Amerika (tidak apa-apa, ya, kita bayangkan yang
jauh sekalian), dan kita berasal dari Indonesia, tiba-
tiba ada sebuah kejutan. Ketika berada di sana dan
kita sedang berjalan-jalan di daerah yang asing, tiba-
tiba terdengar ada 2 orang yang berbicara dengan
bahasa Indonesia. Dengan seketika pasti akan timbul
rasa senang yang luar biasa lalu kita pun akan segera
menegur mereka dan mengatakan,
70
Menyamakan Gerakan
Angkatlah tangan kanan kita lalu bertanya,
“Siapa yang tadi sudah makan pagi?”
71
Menyamakan Ucapan
Ucapan pun bisa kita samakan dengan cara
menyanyi bersama, atau mengucapkan yel-yel
bersama.
72
melibatkan emosi! Karena itulah buku pelajaran tetap
saja membosankan. Malah, para siswa bertambah
bosan karena setelah menjadi narasi, buku ini menjadi
bertambah tebal. Dilema bukan..?
73
pintu ke pikiran bawah sadar murid. Dalam membuat
cerita ada beberapa syarat yang penting diperhatikan:
74
Bapak bawa. Terus Bapak contrengin semua.
Sudah OK baru jalan, dan sampai sini deh, he...
he.... bertemu kalian yang ganteng-ganteng dan
pinter-pinter.”
75
jadi kancil siapa jadi burung pipit? Ayo kita
berkenalan….”
76
1. Yelling
Yelling atau berteriak digunakan untuk
mengembalikan konsentrasi siswa ke pelajaran dengan
meneriakkan sesuatu secara bersama-sama. Tata cara
berteriak dan menyahut sebaiknya telah disepakati
sejak awal pelajaran. Guru yang melihat para siswa
mulai terpecah konsentrasinya, bisa menggunakan
teknik ini untuk mengembalikan konsentrasi siswa.
77
Beberapa contoh Yelling
Guru Siswa
Hai Yes
Hai Halo
Class Wow
Champ Yes/Go
Halo Hai/Yes
2. Peraturan Tambahan
Langkah penting dalam menguasai dan
membuat kelas aktif adalah dengan membuat peraturan
tambahan sebelum pelajaran. Peraturan tambahan
adalah suatu yang sangat penting bagi berjalannya
kelas secara efektif dan teratur. Dalam hypnoteaching,
peraturan tambahan yang dibuat sangatlah berbeda
dengan peraturan-peraturan lainnya. Peraturan ini
lebih sedikit, menuntut konsentrasi dan keaktifan serta
menyenangkan.
78
- Membuat siswa gembira.
79
agar semua murid aktif dalam melakukan tugas dan
aktivitas yang diberikan. Diharapkan tidak ada murid
yang asyik sendiri.
80
Contoh reward dan penalty
81
Contoh Tabel Nilai untuk TK & SD
82
Buatlah reward dan penalty ini menjadi lebih
nyata lagi dengan yel-yel dan gerakan tubuh.
Contoh reward:
Ucapan penalty:
83
Ilustrasi ini akan menjelaskan:
84
Kita ulangi lagi agar semua
mengerti. (Ulangi lagi ke 4
peraturan tersebut dengan
gerakan unik yang tadi
diperlihatkan dan minta mereka
mengikuti). Luar biasa, bagaimana
semua sudah mengerti?”
Murid-murid:“Sudah Bu…….!”
85
Tina : “Yang mana, Bu?”
86
di gambar cemberut, apa yang
kalian ucapkan?”
87
3. Jam Emosi
Seperti namanya, Jam Emosi berarti adalah
Jam untuk Emosi, lebih tepatnya adalah jam untuk
mengatur emosi. Emosi setiap manusia selalu
berubah-ubah setiap detiknya dan setiap siswa kita
memiliki waktu emosi yang berbeda-beda. Semakin
belia usianya, semakin cepat berubah emosinya. Oleh
karena itu diperlukan suatu cara agar mereka tetap
dalam emosi yang sama di suatu waktu. Selain itu
mereka juga dapat sekaligus diajarkan bagaimana
mengendalikan emosinya.
88
tenang dan berkonsentrasi karena ada pelajaran
penting yang akan disampaikan.
89
siswa dapat bagian untuk melakukannya. Khusus
untuk anak yang paling aktif, beri dia waktu lebih lama
untuk menjadi pengawas emosi agar keinginannya
untuk aktif dapat tersalurkan dengan positif.
90
Untuk membuat Jam Emosi ini sangatlah
sederhana. Cukup membuatnya di kertas karton dan
meletakkannya di depan kelas dimana semua siswa
dapat melihatnya dengan jelas.
91
92
#
CARA SINGKAT
MELEJITKAN POTENSI SISWA
93
94
ata potensi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah kemampuan yang
mempunyai kemungkinan untuk dikem-
bangkan. Sedangkan jika kita merujuk kepada hasil
temuan para ahli neuroscience (ahli jaringan otak)
mengatakan bahwa otak memiliki kemampuan yang
tidak ada batasnya. Hal ini membuat potensi manusia
menjadi tiada batas. Jadi, sebenarnya tidak ada anak
yang bodoh, malas atau lambat yang ada adalah
potensi yang belum dikembangkan.
95
Seperti yang telah dijelaskan bahwa kita
memiliki 2 pikiran yang mendasari segala aktivitas
kita yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.
Keduanya memiliki komposisi yang berbeda dalam
pengaruhnya kepada aktivitas kita. Pikiran sadar
12% dan pikiran bawah sadar 88%. Hypnoteaching
berfokus kepada pikiran bawah sadar yang memiliki
komposisi lebih besar. Itulah sebabnya mengajar
dengan hypnoteaching memiliki peluang lebih
besar untuk melejitkan potensi siswa.
96
dapat melakukan apapun tanpa batas. Otak tidak
dapat membedakan antara imajinasi dan kenyataan
seperti ketika kita membayangkan pemandangan yang
sangat indah di pinggir pantai. Kita melihat matahari
yang akan tenggelam. Semburat kemerahan berpadu
dengan awan tipis berarak perlahan. Angin semilir
berhembus dan jilatan ombak menerpa kaki kita.
Lihat perlahan-lahan ke sekitar. Nikmati dan resapi
keindahannya. Kemudian bayangkan, air menerpa
kaki kita dan angin berhembus perlahan. Seketika itu
juga, kita akan merasakan air di kaki kita dan angin
berhembus meskipun itu sebenarnya tidak nyata.
97
mendengarnya.
98
mereka dan mengaktifkan pikiran bawah sadar.
Caranya yaitu dengan menempatkan imajinasi dalam
proses benar-benar berimajinasi.
99
lihat diri kita sedang mengerjakan semua
soal UAN dengan sangat mudah dan dengan
percaya diri. Kalian lihat diri kalian sedang
tersenyum dengan perasaan hebat ketika
mengerjakan soal (imajinasi). Nah sekarang
setelah buka mata, kalian belajar lebih rajin
dan lebih yakin. Kalian tidak tahu mengapa
kalian menjadi lebih rajin daripada biasanya
(sugesti).
Pertanyaan Ajaib
100
berpikir dan belajar. Ketika berlangsung proses
berpikir dan belajar, terjadilah kilatan-kilatan listrik di
antara neuron yang nanti akan membentuk synapse.
Cara yang termudah, tercepat dan terefektif untuk
mengaktifkan proses tersebut adalah dengan
menjawab pertanyaan.
101
Beberapa contoh pertanyaan ajaib.
102
mendapat nilai bagus, 100 lah. Coba kita
bayangkan wajah kita sendiri. Kira-kira
seperti apa, ya, kalau senang begitu?
103
Ajarkan dan Puji
Dalam skala rata-rata proses pembelajaran:
104
Cara termudah untuk membuat siswa
mencapai prosentasi 90% dan paham tentang pelajaran
tersebut adalah mereka sendiri juga mengajarkan
pelajaran tersebut. Dengan mengajarkan maka
mereka melakukan proses mengingat, mengatakan,
mendengar, melakukan dan selanjutnya memahami.
Apalagi jika setelah mengajarkan, mereka menerima
pujian dari teman dekatnya. Maka proses pemahaman
akan berproses dengan sangat cepat di dalam otaknya.
Proses pemahaman tersebut menjadi lebih kuat dan
dalam. Jika semua hal itu dilakukan dengan cara yang
menyenangkan maka proses tersebut akan berproses
dengan kecepatan lebih cepat daripada biasanya.
Kamu canggih.
105
Kamu hebat.
106
Siswa-siswa : ”Penjelasanmu enak sekali, saya
jadi tambah mengerti.”
107
Siswa-siswa:”Paham.....”
Siswa-siswa:”Yaaaaaaaaaap....”.
Ibu Rina: ”Ajarkan.......”
Siswa-siswa:”Yap......”
108
Lalu, mulailah seluruh siswa yang berada di
sebelah kiri riuh rendah saling mengajarkan
kepada siswa sebelah kanan dengan gayanya
masing masing. Ada yang bergoyang kepala,
menggerakkan tangan dan berbagai gaya yang
memang sesuai dengan kenyamanan mereka.
109
Siswa sebelah kanan: ”Penjelasan kamu enak
sekali, saya jadi tambah mengerti.”
110
dan berhasil mengubah perintah gurunya, betapa
senang dan bersemangatnya mereka. Mengapa?
Karena mereka telah menang bernegosiasi.
(kelas riuh)
111
Pak John: “OK, bagaimana kalau kita vo-
ting. Siapa yang tidak setuju
dengan ulangan besok?”
tidak setuju?”
Murid-murid: (Masih tetap riuh) “Karena
kami belum diajarkan. Kami
takut tidak bisa, karena belum
diterangkan.”
Murid-murid : “Setujuuuuuuuu.....”
112
minggu depan dikumpulkan.
(Bonus) Bapak akan memberi
bonus kepada kalian yaitu
hasil ringkasan kalian akan
sama nilainya dengan hasil
ujian, mudah dan menarik kan?
Ringkasan yang bagus akan
mendapat nilai yang bagus juga.
Dan ada syaratnya... Bapak
akan menilai secara teliti. Jika
ada yang sama, maka keduanya
berarti bekerja bersama dan
nilainya juga sama yaitu 0.”
Murid-murid: “OK…”
113
Anchor, Tombol Emosi Ajaib
Psikolog Rusia bernama Ivan Pavlov
menerbitkan hasil eksperimennya pada tahun 1903
bahwa manusia dapat mengalami re eks terkondisi
jika mendapat stimulus dari luar secara berulang.
Sepanjang stimulus itu sama dan terjadi berulang-
ulang maka dapat menciptakan suatu respons otomatis
yang timbul di dalam diri manusia. Pada saat itu
Pavlov membuat eksperimennya kepada binatang.
114
Eksperimen tersebut mengindikasikan bahwa
jika ada stimulus dari luar terjadi dengan suatu kondisi
maka manusia akan merespons stimulus tersebut.
Jika stimulus dan kondisi yang sama tersebut terjadi
berulang-ulang maka manusia akan menggeneralisasi
stimulus tersebut dan membuat responsnya menjadi
re ek atau otomatis. Kemudian riset ini dikembangkan
oleh Richard Bandler dan John Grinder dalam ilmu
komunikasi yang kemudian menamakannya anchor.
Jika stimulus itu dibuat secara sengaja dengan kondisi
yang sama berulang-ulang maka manusia akan
merespons secara otomatis.
115
Ibu Dina menikah dengan Pak Bambang,
keduanya adalah guru sebuah SMA, di masjid
At-Taqwa. Peristiwa sakral tersebut terjadi
kira- kira 3 tahun yang lalu. Pada saat itu
suasana khidmat, bahagia, haru bercampur
menjadi satu di benak Ibu Dina dan Pak
Bambang. Setelah 3 tahun berlalu, mereka
pun mendapat undangan dari kerabat mereka
untuk menghadiri pernikahan anak mereka di
masjid tersebut. Mereka pun hadir, pada saat
itu kebetulan hari dan jamnya sama dengan
saat Ibu Dina dan Pak Bambang menikah.
Tanpa terasa air mata Ibu Dina berlinang
menyaksikan pernikahan tersebut. Apakah Ibu
Lina terharu melihat pernikahan itu? Tidak,
karena pernikahan itu mengingatkan beliau
ketika menikah di situ. Itulah anchor. Peristiwa
itu menstimulus Ibu Dina untuk mengingat saat
menikah dahulu.
116
dengan Lukman. Kembali Ibu Rima menegur,
kali ini agak sedikit menaik nadanya. Kali
berikutnya ketika Ibu Rima kembali mengajar,
Tono sebenarnya tidak berniat untuk bercanda
dengan Lukman, tetapi Tono ingin meminjam
sesuatu. Ketika Tono sedang menyapa Lukman
untuk meminjam sesuatu, seketika itu juga Bu
Rima langsung menegur Tono. Ini juga dapat
disebut anchor atau stimulus dari luar yang
membuat Bu Rima bereaksi.
Membuat Anchor
Kita sudah mengetahui apa itu anchor dan
fungsinya. Sekarang kita akan mencoba membuat
anchor. Dengan memanfaatkan anchor, proses belajar
mengajar menjadi begitu mudah dan membuat anak-
anak menjadi senang kepada kita.
1. Anchor Lokasi
Siapkanlah sebuah spot atau lokasi di dalam
kelas, khususnya di depan kelas bisa di sebelah kanan
atau pun di sebelah kiri. Intinya adalah kita tidak
sering berdiri di tempat itu. Tempat itu akan kita buat
menjadi tempat pelajaran mudah. Dengan kata lain,
117
tempat itu akan menjadi tempat dimana anak didik
kita akan mencerna semua pelajaran dengan sangat
mudah.
118
kita menjelaskan pelajaran yang sulit kita cukup ke
tempat tersebut dan mengucapkan kalimat itu. Maka
anak didik kita akan merasa yakin bahwa pelajaran itu
sebenarnya mudah. Simak contoh berikut:
Siswa : ”1 km Bu....”
119
(masih tetap di tempat anchor)
Siswa :” 1 km Bu...”
Bu Tina : ”Mudah kan, jika kalian perhatikan
dengan baik, semua pelajaran jadi
mudah.” Bu Tina pun berjalan ke
depan kelas lalu bertanya kembali.
Siswa : (Terdiam)
120
2. Anchor Tokoh
Untuk menjadi guru favorit bagi siswa pun
dapat dilakukan dengan menggunakan anchor ini,
yaitu me-subtitusi-kan diri kita dengan tokoh favorit
mereka. Jadi, pada saat kita membicarakan seorang
tokoh favorit mereka maka gaya tubuh atau tangan
mengarah kepada kita. Tanpa sadar, anak didik melihat
bahwa kita adalah tokoh yang merupakan favorit
mereka tersebut. Ilustrasi berikut adalah contoh:
121
Pak Harun : ”OK, kita pilihlah Ariel Peter Pan
misalkan, OK?”
122
Pak Harun sudah menunjuk dirinya sebagai
Ariel Peter Pan. Tanpa sadar anak- anak telah
melihat Ariel di dalam diri Pak Harun. Meskipun
mereka tahu bahwa Ariel Peter Pan tidak akan
hadir, tetapi semangat itu telah timbul jika
melihat Pak Harun. Mudah, bukan?
123
pendengar.
124
“Pulang sekolah kalian langsung kerjakan PR-
nya, jangan ditunda, nanti kalian lupa.”
125
bermakna ganda yang dapat dipergunakan untuk
membangkitkan rasa aktif, kooperatif dan potensi
siswa:
126
menatap ke sini dan tersenyum.
127
- Kalian anak yang baik atau suka menolong?
128
Kita akan mulai ilustrasi ini dari membuat
tabungan perhatian lebih dahulu kemudian
mendebetnya untuk mengubah perilaku:
129
Tono :..... (Belum sempat bicara, Ibu Reni
telah pergi.)
130
Tono : ”Ya, Bu...” (Tono pasti menjawab
dengan sopan karena tabungan
perhatian kemarin.)
131
2. Reward dan Penalty
Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan
mengenai penggunaan peraturan tambahan yaitu
reward dan penalty. Dalam penggunaannya, reward
dan penalty ini pun sangat efektif untuk mengurangi
bahkan menghilangkan perilaku bermasalah di dalam
kelas. Caranya yakni dengan membuat anak yang
bermasalah itu berpihak kepada kita, para pendidik.
Pada saat mereka bermasalah atau mengganggu maka
mereka yang akan dicap sebagai pemihak guru, padahal
sebenarnya mereka tidak mau berpihak kepada kita.
132
para siswa membawa pulang 2 soal sebagai PR
mereka.
133
Ketika pelajaran dimulai dan Ibu Tari sedang
menerangkan, ada 1 siswa bernama Rudi yang
mengobrol dengan rekan sebelahnya Jonas.
Mereka begitu asyiknya mengobrol sehingga
suaranya sangat mengganggu
Siswa-siswa : “Huuuuuhhh……”
Rudi dan Jonas pun terdiam
134
Anchor, Tombol Emosi Ajaib untuk perilaku
bermasalah
Anchor selain untuk meningkatkan potensi
siswa dapat juga digunakan untuk mengubah perilaku
bermasalah. Perilaku berdampak kepada emosi
seseorang, maka jika emosi tersebut dapat dikendalikan
maka perilaku pun akan mengikutinya.
135
Pak Reza : “We are a good student.“ (sambil
menatap dengan senyum kepada
Randy), kata We selalu diikuti
oleh Are, nah bila I maka diikuti
oleh ?”
136
137
da satu kata yang sangat penting dan dapat
berdampak kepada apapun, kata itu adalah
“Lakukan”. Secanggih apapun pendekatan,
teknik ataupun metode akan menjadi tidak berguna
dan berdampak bila tidak ada kata tersebut. Tanpa
dilakukan atau dipraktikkan maka semuanya hanya
menjadi ingatan semata. Bagaikan buih-buih ombak
di laut, bagaikan sebuah tulisan di pasir yang terhapus
oleh sapuan air laut.
138
kita untuk mengentaskan generasi-generasi penerus
bangsa. Mulai dari masalah proses pembelajaran yang
membosankan yang membuat mereka masuk sekolah
dengan terpaksa dan pulang sekolah dengan suka cita.
Hingga kebiasaan mereka belajar hanya ketika akan
ujian dan bukan karena ingin mencapai cita-cita yang
mereka inginkan.
Salam Genius
139
Win Wenger, Ph. D., 2004, Beyond Teaching &
Learning – Memadukan Quantum Teaching &
Learning, Penerbit Nuansa
Win Wenger, Ph.D, 2004, The Einstein Factor – A
Proven New Method for Increasing your
Intelligence, Gramercy Books-New York
Dr. Shukri Abdullah, Ph.D, 2007, Belajar Bijak –
Panduan Membimbing Anak Rajin Belajar,
Ameen Multitama Publishing
Richard Churches & Roger Terry, 2008, NLP for
Teachers – How to be a Highly Effective
Teacher, Crown House Publishing Ltd
BK Narayan & Preeti Narayan, 2004, Brain Power
Secret Parts 1 – 9, Mind Power Development
Services for Life Management
Gavin Reid, 2007, Motivating Learners in the
Classroom: Ideas and Strategies , Paul Chapman
Publishing
Adam Waxler, 2007, eTeach: A Teacher Resource for
Learning the Strategies of Master Teachers, w
ww.teaching-teacher.com
Tom Daly, 2005, The ADHD Solution: How To Turn
140
Any Disruptive Child Into Your Best Student,
Smarty Pants Publications
Chris Bif e, 2008, Power Teaching, Chris Bif e
Sean Neill and Chris Caswell,2005, Body Language
for Competent Teachers, Routledge
Gerald Nadler & William J. Chandon, 2004, Smart
Questions Learn to Ask the Right Questions for
Powerful Results, Jossey-Bass A Wiley Imprint
Eric Jensen, 1998, Teaching with The Brain in Mind,
The Association Supervision for Curriculum
Development
Adi W. Gunawan, 2004, Born to be genius, PT.
Gramedia Pustaka Utama
Richard Bandler, 1985, Neuro Linguistic Programming
– Using your brain for A Change, Real People
Press
Collin G Smith, 2006, The Original NLP Toolbox,
www.NLPToolBox.com
Robert B. Dilts, 1999, Sleight of Mouth – The Magic
of Conversational Believe Changes, Meta
Publications
Adi W. Gunawan, 2003, Genius Learning Strategy,
PT. Gramedia Pustaka Utama
Ruth Herman Wells ms, 2003, Maximum Strength
Motivation Makers, Youth Change
Amir Tengku Ramly & Erlin Trisyulianti, 2006,
141
Pumping Student, Kawan Pustaka
Collin Rose, Kuasai Lebih Cepat – Buku Pintar
Accelerated Learning, Mizan Pustaka
Marjan Glavac, 2006, How to Make a Difference:
Inspiring Students to do their best, Marjan
Glavac
Brian E Wals PhD, 2005, Unleashing your Brilliance,
Walsh Seminars Ltd.
Barbara 1. McCombs & James E. Pope, Motivating
Hard to Reach Students
Noah J. Goldstein, PhD, Steve J. Martin, Dr. Robert
B. Cialdini, PhD, 2008, Yes! 50 Scienti cally
Proven Ways to be Persuasive, Free Press
Allan Pease & Barbara Pease, 2004, The De nitive
Book of BODY LANGUAGE, Pease
International
Nathan Blaszak, 2006, How to Hypnotize Anyone
Without Getting Caught, Life Tricks Publisher
Jesse Berg, CH & Steven B Schneider, CH, 2003, The
Hypnotic Talker, Team Success International
142
Novian Triwidia Jaya adalah master trainer
dari Dynamic Brain sebuah lembaga pelatihan dan
konsultasi untuk pola asuh dan pendidikan serta
sebagai therapist di Self-T Life Coaching sebuah
klinik therapy yang berfokus kepada Motivasi,
Stress, Depresi, Phobia, Trauma dan kurang percaya
diri dalam berbagai bidang baik untuk anak maupun
dewasa.
Lahir di Jakarta, 21 November 1970, menikah
dengan 5 orang anak.
Pendidikan formal terakhir adalah Sarjana
Ekonomi Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (Program Extension).
Kariernya dibidang pendidikan dimulai dengan
menjadi Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Mandala Indonesia (STIAMI) Jakarta tahun 2004 dan
Dosen di Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi,
serta berbagai pelatihan untuk pola asuh orang tua dan
teknik mengajar para guru.
Sejak tahun 2001 mendalami pemrograman
otak dan karakter secara otodidak ataupun melalui
pelatihan pelatihan baik langsung maupun jarak jauh.
143
Gelar Praktisi untuk Neuro Linguistic Programing
dan Praktisi Life Coach diperoleh dari Excellerated
Excellence Singapore, sebuah metode untuk
membimbing seseorang meraih sisi terbaik dalam
dirinya, serti kasi penulis tercatat di American Board
of Neuro linguistic Programing. Selain itu juga
mendalami Hypnotherapy dan mendapat serti kasi
dari beberapa badan di Indonesia, selain itu penulis
juga sebagai trainer dan berhak memberikan lisensi
dari Indonesian Board of Hypnotherapy.
Penulis telah sering diminta memberikan seminar
dan workshop diberbagai kota besar dan seminarnya
telah dihadiri ribuan orang dari kalangan sangat
beragam, mulai dari anak anak, pelajar, mahasiswa,
guru, kepala sekolah, dosen, orang tua, karyawan,
pimpinan perusahaan, psikolog, dokter, trainer dan
khalayak ramai yang peduli terhadap pendidikan dan
pengembangan dirinya.
Untuk konsultasi & pelatihan hubungi:
Dynamic Brain
Komplek AURI Kebantenan, Jl. Dakota Raya no. 29,
Bekasi 17422, Jawa Barat Indonesia
Telp : 021-70222251, 08129662429
Email :noviantj@yahoo.com
Website : www.dy-brain.com
144
Ya Allah, semoga pahala Amal Sholeh dan Ilmu Bermanfaat ini bisa mengalir
kepada
Almarhum Bapakku dan Ibuku
Almarhum Mbok Gede dan Mbok Cilik
Almarhum Istriku, Evie Ha zoh binti Masrah
Almarhum Bapak dan Ibu dari Evie Ha zoh
Almarhum Istriku, Fitriah Nurmalenah Binti Soleh
Dan saudara ku kaum muslimin yang telah meninggal dunia
Dan semoga pahala amal sholeh dan ilmu bermanfaat ini bisa menurunkan Rahmat,
Hidayah, Kesehatan, Keberkahan dan Rezeki kepada
Istriku, Hardianti
Mertuaku : Hj. Mardah, Abi dan Umi
Anak anaku , Hanifah Za ra Novianti
Annisa Qoonitah Novianti
Aulia Rahman
Hilmy Aziz
Nayla Hishoh Novianti
Zidni Ilham
Haidar Na s
Nadhira Haifah Novianti
Arkan Hafadi
Kepada saudara saudara kandungku dan keluarga
Kepada pihak pihak yang membantu terbitnya seri PDF ini yaitu Sahid dan Keluarga
Juga kepada seluruh pembaca buku ini dan keluarganya, dan yang membantu
menyebarkan ke siapa saja yang dia kenal termasuk keluarganya
Dan semoga Allah meluruskan dan memurnikan niat saya, sehingga Allah ridho atas
amal sholeh saya ini..…..Aamiin
145