Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ahmad Syiaqul Kalam

Kelas : VII-A
Mata kuliah : Teaching Skill
Semester : VII

Book Review

1. JUDUL BUKU : Genius Teaching, 9 Karakter Guru Menyenangkan


Berbasis Ramah Otak
2. AUTHOR : Dr. Rudiana, S.Th.I., M.Pd.
3. PENERBIT : SMILE ‘ s Publishing
4. TAHUN : 2018
5. ISBN : 978-602-17070-7-4

Deskripsi

Genius Teaching: Sebuah Alternatif Menggapai Guru Berkualitas.

Sebuah buku yang bertujuan untuk membantu para guru menjadi lebih berkualitas.
Genius teacher adalah guru yang berusaha untuk meningkatkan diri dan membuat
pembelajaran yang menggairahkan dan mengembangkan siswa. Setiap siswa memiliki
kemampuan jenius yang bisa berkembang dengan kebahagiaan dalam belajar. Konsep jenius
Thomas Amstrong dan pembelajaran berbasis ramah otak, terutama konsep otak triune brain
dari Paul D. Maclean. Mengharapkan buku ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi
para guru untuk membangun kembali karakter guru yang menyenangkan.

• Genius teacher adalah guru yang mau mengembangkan diri dan menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dan memberdayakan bagi siswa.

• Setiap siswa memiliki potensi jenius yang bisa ditumbuhkan dengan kegembiraan
dalam belajar.

• Paragraf tersebut mengadaptasi dan dimaknai dari konsep jenius Thomas Amstrong
dan pembelajaran berbasis ramah otak, khususnya konsep otak triune brain dari Paul D.
Maclean.

• Paragraf tersebut berharap buku ini dapat membantu para guru untuk membangun
kembali karakter guru yang menyenangkan.

Kita semua memiliki kemampuan jenius yang tersembunyi dalam diri kita, dan bukan
hanya hak istimewa dari orang-orang yang namanya dikenal luas atau yang menjuarai
kompetisi. Kemampuan jenius tersebut tidak hanya diukur dengan IQ, melainkan juga dengan
bakat spesifik yang harus kita temukan dan asah. Paragraf tersebut juga menekankan bahwa
setiap siswa memiliki potensi jenius, dan tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang langka
atau elit.

• Jenius adalah potensi yang ada dalam setiap orang, bukan hanya milik orang-orang
terkenal atau berprestasi.
• Jenius tidak hanya ditentukan oleh IQ, tetapi juga oleh kelebihan unik yang perlu
digali dan dikembangkan.

• Setiap siswa adalah jenius, dan tidak boleh dipandang sebagai predikat

Kita semua adalah jenius dalam arti bahwa kita memiliki kemampuan untuk menikmati
belajar, dan bukan hanya ditentukan oleh IQ atau pencapaian tertentu. Paragraf tersebut juga
menantang pandangan yang hanya menghormati sekelompok kecil orang yang dianggap
jenius, dan mengingatkan kita untuk mengakui keunikan setiap orang. Paragraf tersebut juga
menggambarkan bahwa otak kita adalah biokomputer yang menyimpan pengetahuan dan
pengalaman yang beragam, yang membuat kita unik dan jenius. Paragraf tersebut juga
merujuk pada konsep kecerdasan majemuk dari Howard Gardner, yang menyimpulkan bahwa
ada banyak cara untuk menjadi cerdas dan jenius dalam berbagai bidang.

• Amstrong mengartikan jenius sebagai kemampuan untuk melahirkan kegembiraan


seseorang, bukan hanya skor IQ atau prestasi tertentu.

• Amstrong menolak pandangan diskriminatif yang hanya menganggap sedikit orang


yang bisa disebut jenius, dan mengajak kita untuk menghargai keistimewaan setiap
orang.

• Amstrong menjelaskan bahwa otak manusia adalah sumber keunikan dan kejeniusan
kita, karena setiap otak menyimpan informasi yang berbeda dengan cara yang berbeda.

• Amstrong menyebut konsep kecerdasan majemuk dari Howard Gardner, yang


menyatakan bahwa ada jutaan cara untuk menjadi cerdas dan jenius dalam berbagai
bidang.

Jenius adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang, yang artinya menimbulkan
kebahagiaan seseorang, khususnya dalam belajar. Paragraf tersebut mengacu pada pengertian
jenius dari Thomas Amstrong, yang berasal dari bahasa Yunani dan Latin, yang berkaitan
dengan kata kejadian dan peramah. Paragraf tersebut menekankan bahwa peran utama guru
adalah membantu siswa mengembangkan kejeniusannya, yang sering terganggu oleh sistem
pendidikan yang tidak memfasilitasi kreativitas dan keingintahuan.

• Jenius adalah potensi yang ada dalam setiap orang, yang berarti melahirkan
kegembiraan seseorang, terutama dalam belajar.

• Merujuk pada definisi jenius dari Thomas Amstrong, yang berasal dari bahasa
Yunani dan Latin, yang berhubungan dengan kata genesis dan genial.

• Menyatakan bahwa tugas utama guru adalah membantu siswa membangkitkan


kejeniusannya, yang sering terhambat oleh sistem pendidikan yang tidak mendukung
kreativitas dan keingintahuan.

Beberapa tips yang bisa dilakukan guru untuk membantu siswa mengembangkan
potensi jenius mereka dalam belajar. Mengingatkan guru untuk menemukan kembali
kreativitas, vitalitas, semangat bermain dan keingintahuan dalam diri mereka sendiri,
menyediakan aktivitas-aktivitas sederhana yang memicu kejeniusan siswa, menciptakan
lingkungan yang gembira dan mendukung di sekolah, dan mengerti bahwa setiap anak
memiliki kecerdasan berganda yang unik. Mengajak guru untuk tidak terpaku pada arti
standar IQ tentang jenius, dan menggunakan model-model analisis kecerdasan seperti
kecerdasan berganda untuk membantu siswa berhasil dalam bidangnya sendiri.

• Memberikan beberapa langkah yang bisa dilakukan guru untuk membantu siswa
mengembangkan kejeniusannya dalam belajar.

• Menyarankan guru untuk membangunkan kembali kejeniusan mereka sendiri,


menyediakan kegiatan-kegiatan sederhana yang mengaktifkan kejeniusan siswa,
menciptakan suasana yang bersemangat dan mendukung di sekolah, dan memahami
bahwa setiap anak memiliki kecerdasan berganda yang berbeda-beda.

• Mengajak guru untuk melupakan arti standar IQ tentang jenius, dan menggunakan
model-model analisis kecerdasan seperti kecerdasan berganda untuk membantu siswa
berhasil dalam bidangnya sendiri.

Dua alasan utama mengapa pembelajaran harus menyenangkan. Alasan pertama adalah
karena manusia adalah makhluk yang selalu mencari kebahagiaan, dan kebahagiaan adalah
sesuatu yang sangat subjektif dan berbeda-beda bagi setiap orang. Alasan kedua adalah
karena kebahagiaan dalam belajar adalah ketika siswa tidak merasa tertekan, takut atau
diancam oleh siapapun, termasuk guru dan teman-temannya. Beberapa pendapat dari
berbagai tokoh tentang makna bahagia, seperti Robbins, Buya Hamka, Aristoteles, Jalaluddin
Rakhmat, Imam al-Ghazali, dan Hernowo.

Belajar akan lebih efektif jika menyenangkan, dan memberikan beberapa alasan untuk
hal itu. Alasan pertama adalah karena manusia adalah makhluk yang selalu mencari
kebahagiaan, dan kebahagiaan adalah hal yang sangat personal dan bervariasi bagi setiap
orang. Alasan kedua adalah karena kegembiraan dalam belajar akan merangsang pelepasan
hormon dopamine dalam otak, yang membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan
bergairah. Beberapa teknik pembelajaran yang berusaha menghadirkan kegembiraan dalam
belajar, seperti suggestopedia, pemrograman neuro linguistik, dan sistem belajar cepat
terpadu. Mengutip beberapa pendapat dari berbagai tokoh tentang hubungan antara
kegembiraan dan efektivitas belajar, seperti Peter Kline, Judy Willis, dan Bobby Deporter.

Membuat lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan seperti panggung teater.
Kelas harus terasa nyaman, bersih, dan indah dengan berbagai dekorasi yang menstimulasi
minat belajar. Suasana belajar harus ramah dan menggembirakan.

Menciptakan iklim belajar yang kondusif dan menarik perhatian siswa dengan
memberikan imajinasi, kejutan, dan tantangan dari guru. Hal ini akan membuat siswa lebih
tertarik dan antusias dalam belajar.

Membuat otak kanan dan otak kiri menjadi rileks dengan melakukan permainan atau
senam otak yang dapat meningkatkan komunikasi antara kedua belahan otak. Permainan yang
melibatkan gerakan tubuh akan lebih efektif. Misalnya, ada permainan human bingo atau
memijat leher dan bahu sambil bernyanyi sebelum pelajaran dimulai.

Menyertakan musik dalam kegiatan belajar. Musik dapat membantu merangsang otak
dalam belajar. Musik dengan tempo lambat dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan
daya ingat.
Menikmati musik dalam belajar. Musik klasik dapat membantu menciptakan kondisi
belajar yang optimal, yang ditunjukkan dengan tubuh dan pikiran yang rileks, tetapi fokus
dan siap menyerap informasi baru.
Menghapus stigma negatif tentang belajar. Ada tiga stigma negatif yang harus
dihilangkan, yaitu: (1) stigma logis-kritis, yaitu anggapan bahwa sekolah itu sulit, belajar itu
tidak menyenangkan; (2) stigma emosional-intuitif, yaitu anggapan bahwa saya ini bodoh,
saya tidak mampu; dan (3) stigma moral-kritis, yaitu anggapan bahwa belajar adalah kerja
keras.

9 Karakter Guru Menyenangkan

Guru Visioner

Visioner adalah orang yang memiliki kemampuan atau daya lihat, impian atau
bayangan tentang masa depan yang hebat. “Visioner, orang yang memiliki visi” (Kuno).
“Orang yang mengubah visi (seperti ide atau konsep) menjadi gambar visual, misalnya
storyboard, animasi, cuplikan film”. (Echoles, 1993)

Visioner adalah orang yang berpikir dengan orientasi pada capaian jauh ke masa depan.
Visioner selalu berpikir dengan gagasan dan karya besar. Visioner bukan hanya sekedar
khayalan, tetapi impian yang digerakkan oleh semangat untuk mengubah sesuatu dan
mengarahkan tujuan. Christine Fald (2008) mengatakan bahwa impian adalah kompas yang
menggerakkan dan mengarahkan langkah.
Siswa memahami target dan tujuan belajar. Guru merangsang emosi siswa dengan
kelembutan dan kasih sayang. Kita semua sepakat bahwa pembelajaran yang menyenangkan
adalah dambaan setiap siswa. Karena proses belajar yang menyenangkan dapat meningkatkan
motivasi belajar yang tinggi, untuk menghasilkan produk belajar yang berkualitas.

Guru visioner adalah guru yang dapat memahami harapan siswanya dan berpikir jauh
ke depan. Guru visioner harus melatih imajinasinya dan mengikuti perkembangan pendidikan
dan pembelajaran. Guru visioner juga harus selalu merefleksikan kinerja dan keterampilan
mengajarnya. Guru visioner adalah guru yang selalu belajar dari pengalaman dan melakukan
perbaikan.

Guru Pembelajar

Guru pembelajar adalah guru yang belajar dan mengajar secara berkelanjutan sebagai
bagian dari pekerjaannya. Guru pembelajar tidak hanya bisa membaca dan menulis, tetapi
juga bisa belajar, melupakan, dan belajar kembali sesuai dengan perubahan zaman. Guru
pembelajar tidak lupa untuk meningkatkan kompetensinya dengan belajar sepanjang hayat
dan sejagat hayat. Belajar sepanjang hayat dan sejagat hayat adalah proses dan aktivitas yang
terjadi dalam kehidupan manusia sehari-hari, karena dia selalu dihadapkan pada lingkungan
yang selalu berubah yang menuntut untuk selalu mengesuaikan, memperbaiki, mengubah,
dan meningkatkan mutu dari perilaku untuk dapat memfungsikan diri secara efektif di dalam
lingkungan. Belajar adalah keterampilan atau kompetensi yang paling dibutuhkan oleh setiap
orang.

Manusia belajar karena memiliki dorongan alamiah untuk mengembangkan dan


mempertahankan diri, serta beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Manusia belajar
karena menginginkan pengetahuan, seperti yang dikatakan oleh Aristoteles. Manusia belajar
bukan hanya untuk hidup, tetapi hidup untuk belajar, seperti yang diingatkan oleh Harefa.
Manusia belajar karena ingin melatih otaknya untuk berpikir dan memberikan gagasan dan
jawaban. Manusia belajar karena ingin menjadi guru pembelajar yang mampu meningkatkan
proses belajar mengajar di sekolah dengan berbagai macam metode, pengetahuan, wawasan,
dan informasi yang berguna.

Guru Penebar Senyum

Guru penebar senyum adalah guru yang memberikan senyuman tulus kepada siswa dan
orang lain. Senyuman adalah tanda kebahagiaan, kesuksesan, dan kepercayaan. Senyuman
juga bermanfaat untuk kesehatan dan kesejahteraan. Senyuman adalah cara untuk membantu
orang lain mendapatkan kebahagiaan. Guru penebar senyum adalah guru yang selalu
menyapa siswa dengan senyuman di awal pembelajaran. Tujuannya adalah untuk
menciptakan pembukaan yang berkesan, yang akan mempengaruhi proses dan hasil
pembelajaran. Pembukaan yang baik akan mengarahkan pikiran, motivasi, semangat, dan
hubungan positif dengan siswa. Pembukaan yang baik juga akan menentukan kesan pertama
yang baik kepada siswa.

Guru Ikhlas

Guru ikhlas adalah guru yang melakukan sesuatu dengan perasaan dan niat tulus, tanpa
terpaksa dan keengganan, demi mengharapkan ridha Tuhan. Guru ikhlas tidak menerima apa
adanya, tetapi berusaha memurnikan segala yang dilakukan hanya untuk Tuhan. Guru ikhlas
mengikuti proses pemurnian yang berkelanjutan, sehingga pekerjaannya menjadi tuntas dan
profesional.

Guru ikhlas adalah guru yang melakukan sesuatu dengan perasaan dan niat tulus, tanpa
mengharapkan imbalan atau pujian dari makhluk. Guru ikhlas adalah guru yang rela hati
dalam menerima, melakukan, dan meninggalkan sesuatu. Guru ikhlas adalah guru yang tidak
terjebak dalam rutinitas, tetapi berusaha memberikan yang terbaik sebagai persembahan
kepada Tuhan. Guru ikhlas adalah guru yang menjadi sumber kekuatan bagi siswa dalam
mencapai potensi dan cita-cita mereka. Guru ikhlas adalah guru yang memiliki semangat
tinggi, mengayomi siswa, sabar, menikmati pekerjaan, dan bahagia ketika siswa berhasil.

Guru ikhlas adalah guru yang mengajar dengan ruang dan semangat pengabdian, bukan
hanya kewajiban. Guru ikhlas adalah guru yang tidak mengeluh, tetapi menikmati
pekerjaannya. Guru ikhlas adalah guru yang membuat siswanya nyaman dan menikmati
pembelajaran. Guru ikhlas adalah guru yang memiliki kekuatan spirit dan energi yang
melimpah. Guru ikhlas adalah guru yang tampak dari tampilan fisik, tutur kata, dan
perilakunya. Guru ikhlas adalah guru yang tidak mengharapkan apapun, tetapi memberikan
yang terbaik. Guru ikhlas adalah guru yang memiliki perasaan, pikiran, dan tindakan yang
positif. Guru ikhlas adalah guru yang menjadi magnet dan daya pikat bagi orang lain. Guru
ikhlas adalah guru yang membuat suasana pembelajaran menjadi positif dan menyenangkan.

Guru Antusias

Guru antusias adalah guru yang mengajar dengan semangat dan kepedulian, yang akan
menular kepada siswa dan membangkitkan emosi mereka. Guru antusias adalah guru yang
memberikan perhatian khusus pada siswa, sehingga mereka merasa diterima dan
diperhatikan. Guru antusias adalah guru yang menanamkan pengaruh dalam hidup siswa,
dengan mengajar dengan antusiasme yang sama. Guru antusias adalah guru yang
berkomunikasi dengan bergairah, yang akan menyentuh hati dan ingatan siswa. Guru antusias
adalah guru yang menggunakan antusiasme sebagai unsur penting dalam pembelajaran.

Guru antusias adalah guru yang memiliki semangat dan energi yang tinggi, yang akan
menular kepada siswa dan membuat mereka gembira dalam belajar. Guru antusias adalah
guru yang membuat kelas menjadi ruang bermain, yang akan menghilangkan kesulitan dalam
pembelajaran. Guru antusias adalah guru yang membuka pikiran siswa, menghidupkan sel-sel
otak mereka, dan memberikan informasi yang bermanfaat. Guru antusias adalah guru yang
peduli dan berjiwa, yang tidak mengajar hanya karena tanggung jawab profesi, tetapi karena
panggilan jiwa.

Guru antusias adalah guru yang bergerak dan mengubah emosi menjadi semangat dan
energi. Guru antusias adalah guru yang menggunakan gerakan untuk membangkitkan dan
mengaktifkan kemampuan mental, seperti senam otak. Guru antusias adalah guru yang bisa
membakar api semangat dengan menelusuri masalah dalam diri dan bermain dengan perasaan
dan pikiran. Guru antusias adalah guru yang berpikir positif dan kreatif, yang akan
mempengaruhi perilaku diri sendiri dan siswa. Guru antusias adalah guru yang peduli dan
mengajar dengan antusiasme, yang akan membuat siswa nyaman, emosional, dan semangat.
Guru antusias adalah guru yang membuat suasana pembelajaran menjadi positif dan
menyenangkan.

Guru Humoris

Guru humoris adalah guru yang menggunakan humor sebagai kebutuhan asasi manusia,
imajinasi, dan kemampuan otak. Guru humoris adalah guru yang menyenangkan orang lain
dengan membaca dan menonton hal-hal lucu, dan menyampaikannya kepada rekan-rekan.
Guru humoris adalah guru yang tidak melawak atau membadut, tetapi menggunakan humor
yang mendidik dan terkendali. Guru humoris adalah guru yang mendapatkan banyak manfaat
dari humor, seperti variasi, ketegangan, komunikasi, rileksasi, dan daya tarik pembelajaran.
Guru humoris adalah guru yang membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, dan
membantu siswa menangkap dan menikmati materi. Guru humoris adalah guru yang belajar
mengembangkan diri dengan informasi dan metode baru, dan membuka diri untuk terus
belajar. Guru humoris adalah guru yang tidak menjenuhkan, tidak menarik, atau membuat
siswa sulit memahami pelajaran. Guru humoris adalah guru yang penuh gairah, semangat,
dan menyenangkan.

Guru Kreatif

Tony Buzan dalam bukunya Sepuluh Cara Jadi Orang Yang Jenius Kreatif (2004),
mengibaratkan proses menciptakan ide kreatif seperti mengeksplorasi emas. Emas hanya
sebagian kecil dari ribuan batu atau pasir yang ada di dasar sungai. Demikian pula dengan
pikiran kita. Batu atau pasir melambangkan semua ide yang tersedia. Untuk mengeksplorasi
emas, kita harus menyortir semua pasir (ide) di dasar sungai pikiran kita untuk menemukan
potongan-potongan yang sangat berharga. Ini berarti, semakin banyak ide yang kita hasilkan,
semakin baik kualitasnya. Produktivitas dan kecepatan mencari ide adalah faktor penting.
Kreativitas ini akan mewujudkan hal-hal baru meskipun awalnya sering dimulai dengan ide-
ide yang kurang penting atau tidak masuk akal.

• Kreativitas adalah ekspresi dari keunikan kita dalam tindakan nyata.


• Kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan hal-hal luar biasa di balik hal-hal
biasa.

• Kreativitas adalah berpikir di luar kotak dan membuat koneksi-koneksi baru yang
tidak terpikirkan oleh orang lain.

• Kreativitas adalah keterampilan yang memungkinkan kita untuk menemukan solusi


baru dan lebih baik untuk situasi atau masalah tertentu.

• Kreativitas tidak hanya dimiliki oleh seniman besar, tetapi juga oleh setiap orang
yang mau mencobanya.

• Kreativitas tidak harus berupa sesuatu yang baru atau orisinal, tetapi bisa juga
berupa kombinasi dari ide-ide yang sudah ada.
• Kreativitas bisa muncul di setiap aspek kehidupan kita, asalkan kita mau mencari
dan menemukan pola-pola baru.

Dalam bukunya Sepuluh Cara Jadi Orang Yang Jenius Kreatif (2004), Tony Buzan
menggambarkan proses menghasilkan ide kreatif seperti mencari emas. Emas hanya sebagian
kecil dari ribuan batu atau pasir yang ada di dasar sungai. Hal yang sama juga berlaku untuk
pikiran kita. Batu atau pasir mewakili semua ide yang ada. Untuk mencari emas, kita harus
memilah semua pasir (ide) di dasar sungai pikiran kita untuk menemukan potongan-potongan
yang sangat berharga. Ini artinya, semakin banyak ide yang kita keluarkan, semakin baik
kualitasnya. Produktivitas dan kecepatan menemukan ide adalah faktor penting. Kreativitas
ini akan menciptakan hal-hal baru meskipun awalnya sering berasal dari ide-ide yang kurang
penting atau tidak masuk akal.

• Guru kreatif adalah guru yang berani menghadapi tantangan dan resiko baru, dan
senantiasa mencoba hal-hal baru dalam pembelajaran.

• Guru kreatif adalah guru yang ekspresif dalam menyampaikan pemikiran dan
perasaannya, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam menunjukkan
kemampuan dan bakatnya.

• Guru kreatif adalah guru yang mampu menciptakan ide baru yang tepat dan efektif
untuk mengatasi situasi atau masalah tertentu, dengan membuka diri dan belajar dari
hal-hal baru.

• Guru kreatif adalah guru yang humoris dalam berpikir dan bertindak, dan dapat
menemukan keunikan, kejanggalan, atau kombinasi dari hal-hal yang tidak terduga
yang membuat orang tertawa.
• Guru kreatif adalah guru yang intuitif dalam mendeteksi hal-hal yang tidak terlihat
secara kasat mata, dan dapat melihat berbagai fenomena yang ada di sekelilingnya
dengan sifat otak kanan.

Guru kreatif adalah guru yang mudah bergaul dengan para siswa, dan menunjukkan
sikap profesional dan ramah di dalam dan di luar kelas. Guru kreatif tidak terlalu menjaga
image nya, tetapi juga tidak terlalu bebas tanpa batas. Guru kreatif menganggap siswa
sebagai teman dan sahabat, sehingga siswa tidak merasa takut atau jauh dengan guru.

Proses kreativitas terdiri dari empat tahap, yaitu:


• Persiapan - Mengumpulkan informasi, berkonsentrasi dan mengakrabkan
sepenuhnya dengan semua aspek persoalan yang dihadapi.

• Inkubasi - Beristirahat sejenak, mengesampingkan dulu masalah. Memberi waktu


bagi pikiran untuk beristirahat dan mengumpulkan energi.

• Iluminasi - Saat nah! Ini dial Ahal Eurekal Atau saat di mana jawaban tiba-tiba
muncul. Ini bisa terjadi ketika anda benar-benar santai, rileks, atau sedang melakukan
aktivitas yang kadang tidak berhubungan dengan gagasan yang ingin anda temukan.

• Implementasi - Menyelesaikan masalah praktis berdasarkan pada gagasan baru yang


ditemukan. Jangan lupa untuk berusaha memperoleh dukungan orang lain dalam
melaksanakan gagasan tersebut.

Guru Positif

Berpikir positif dapat membantu manusia, terutama guru, dalam menghadapi tantangan
dan peluang dalam hidup dan karir mereka. Paragraf ini merujuk pada beberapa sumber yang
mengajarkan nilai-nilai berpikir positif, seperti hadist qudsi, Stephen R. Covey, dan David J.
Schawrz. Paragraf ini menunjukkan bahwa berpikir positif akan berdampak pada emosi,
perilaku, dan komunikasi dengan orang lain, khususnya siswa.

Berpikir positif dapat membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya. Paragraf ini mengajarkan pembaca untuk menjadi lebih positif dengan menyadari
bahwa Tuhan telah memberikan mereka keunikan dan kemampuan yang dapat mereka
kembangkan. Paragraf ini menunjukkan bahwa guru yang positif akan dapat memberikan
dampak positif bagi pendidikan, siswa, dan dirinya sendiri.

Guru Sugesti

Sugesti, yaitu cara berkomunikasi yang dapat mengubah pikiran, emosi, atau perilaku
orang lain dengan cara persuasif. Paragraf ini merujuk pada beberapa sumber yang
mengajarkan nilai-nilai sugesti, seperti Dave Meier, Echols, dan Oxford Dictionary. Paragraf
ini menunjukkan bahwa guru yang sugestif dapat memberikan manfaat bagi siswa dengan
menggunakan kata-kata yang inspiratif, transformasional, pemberdaya, dan stimulatif.
Guru sugestif dapat menggunakan kekuatan kata-kata untuk mempengaruhi siswa.
Paragraf ini mengacu pada sebuah studi yang menunjukkan bahwa sugesti dapat memiliki
efek positif atau negatif tergantung pada harapan atau keyakinan seseorang. Dokter, guru, dan
profesi lain yang berinteraksi dengan orang lain harus belajar cara menggunakan sugesti
untuk kebaikan. Guru yang sugestif adalah guru yang selalu menggunakan kata-kata yang
menenangkan, bermakna, mengubah, menguatkan, mengajak, dan membangkitkan. Guru
yang sugestif percaya bahwa siswa memiliki kemampuan yang hanya perlu dibuka.

Ada dua macam guru: yang satu menumpuk siswa dengan begitu banyak beban sehingga
siswa terhenti, dan yang lain hanya memberi siswa sedikit rangsangan dari belakang dan
siswa terbang tinggi.

Harapan kita untuk memiliki guru yang bermutu, yang mencintai dan dicintai oleh siswa, dan
yang memiliki karakter baik. Guru harus belajar dan mengajar secara bersamaan, dan
membuka diri untuk hal-hal baru yang dapat meningkatkan kualitas diri dan proses
pembelajaran. Mengutip Jim Henson sebagai salah satu sumber yang mendukung gagasan
tentang pentingnya sosok guru bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai