Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BESAR

STEGANOGRAFI DAN WATERMARKING


PERANCANGAN DAN ANALISIS AUDIO WATERMARKING BERBASIS
STATISTICAL MEAN MANIPULATION

Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Steganografi dan Watermarking
Program Studi Strata S1 Teknik Telekomunikasi
Universitas Telkom

Disusun oleh :

Muhammad Ilham 1101154100


Irfan Gunawan 1101154184
Pingkan Putri Pratiwi R. 1101154678
Ainul Ghozi 1101142235
I Gede Esa Mahananda 1101144293
Hafshin Habibie 1101144213

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2019
DAFTAR ISI

BAB I
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II....................................................................................................................................... 3
KONSEP DASAR .................................................................................................................... 3
2.1 Audio Digital ............................................................................................................ 3
2.2 Watermarking ........................................................................................................... 3
2.2.1 Audio Watermarking......................................................................................... 3
2.2.2 Macam- Macam Host ........................................................................................ 4
2.3 Statistical Mean Manipulation (SMM) ..................................................................... 5
BAB III ..................................................................................................................................... 7
PERANCANGAN SISTEM ..................................................................................................... 7
3.1 Pembahasan..................................................................................................................... 7
3.2 Kebutuhan Sistem Perangkat .................................................................................... 7
Sistem Perangkat Lunak (Software) ................................................................................. 7
Sistem Perangkat Keras (Hardware) ................................................................................. 8
3.3 Desain Model Sistem ................................................................................................ 8
Sistem Penyisipan (Embedding) ....................................................................................... 8
3.4 Parameter Pengujian ................................................................................................. 9
3.3.1 Signal to Noise Ratio (SNR) .................................................................................... 9
3.3.2 Bit Error Rate (BER)................................................................................................ 9
BAB IV ................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebebasan bertukar data digital melalui internet menyebabkan maraknya
pelanggaran hak cipta saat ini. Data seperti Audio dan Video merupakan data yang
rentan terhadap serangan pihak tidak bertanggung jawab sehingga dapat diakuisisi
keasliannya. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi Watermarking yang dapat
melindungi data agar dapat mencegah pelanggaran hak cipta tanpa izin dari pemiliki
data yang asli.

Audio watermarking merupakan teknik menyisipkan data (identitas) kedalam


audio tanpa mempengaruhi kualitas dari audio tersebut. Dalam perancangan sistem
audio watermarking ini diterapkan sebuah metode yang diharapkan akan memberi
pengamanan yang lebih baik yaitu Statistical Mean Manipulation (SMM). SMM
digunakan untuk penyisipan dengan menghitung rata-rata (mean) host audio dalam
satu frame pada frekuensi yang sangat rendah sehingga tahan terhadap serangan yang
menyerang frekueni tinggi.

Audio watermarking pada penelitian ini memiliki hasil kulitas audio yang baik
dengan menghasilkan nilai rata-rata SNR=22.0104 dB, dan BER=0. Watermark yang
disisipkan terbukti memiliki ketahanan yang baik terhadap berbagai serangan seperti,
low pass filter, resampling, time scale modification, linear speed change, pitch shifting,
kompresi MP3, dan kompresi MP4 dengan menghasilkan nilai rata-rata BER=0,11594
dari seluruh host audio yang digunakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana menganalisis hasil performansi sistem audio watermarking yang
dibuat yang diuji menggunakan parameter SNR dan BER?
2. Bagaimana menganalisis ketahanan watermark terhadap berbagai serangan
seperti, low pass filter, band pass filter, noise, resampling time scale modification,
linear speed change, pitch shifting, equalizer, echo, mp3, aac dan mp4 ?

1
1.3 Tujuan
1. Merancang audio watermarking berbasi SMM.
2. Menganalisis kualitas audio yang ter-watermark.

2
BAB II
KONSEP DASAR

2.1 Audio Digital


Audio digital adalah teknologi yang dapat digunakan untuk merekam,
menyimpan, menghasilkan, memanipulasi, dan mereproduksi suara dengan
menggunakan sinyal audio yang dikodekan dalam bentuk digital. seiring dengan
perkembangan yang signifikan selama kurun waktu 1970an, audio digital dengan cepat
menggantikan teknologi audio analog di banyak rumah produksi musik, perekayasa
suara dan telekomunikasi di seluruh dunia. Sistem audio digital dapat mencakup
kompresi, penyimpanan, pengolahan dan komponen komponen lain transmisi.
Konversi ke format digital memungkinkan kenyamanan dalam hal manipulasi,
penyimpanan, transmisi dan pengambilan sinyal audio[1].
2.2 Watermarking
Watermarking merupakan pendekatan yang efisien untuk melindungi suatu hak
cipta. Watermarking reversibel adalah salah satu teknologi watermarking yang
digunakan untuk menyembunyikan data. Watermarking reversibel memungkinkan
penyematan data rahasia ke dalam media host dan memungkinkan ekstraksi media asli
dan data rahasia[2]. Dalam proses penyisipan watermark pada data host, watermark
digital dibuat transparan dan membawa pesan di dalam data host untuk menandai
kepemilikan. Ini berisi data yang dapat digunakan dalam beberapa aplikasi yang berisi
manajemen hak digital. Penyisipan watermark memiliki dua input; salah satu yang
menjadi watermark pesan yang umumnya disertai dengan kunci rahasia dan yang
lainnya menjadi sinyal host seperti audio, video atau citra. Jika keberadaan watermark
terdeteksi pada akhir penerima, watermark tersebut kemudian diekstrak menggunakan
decoder watermark untuk tujuan yang diperlukan. Output dari penyisipan watermark
adalah sinyal watermark yang tidak merusak kualitas data host[3].
2.2.1 Audio Watermarking
Audio watermarking merupakan salah satu penerapan watermarking pada suatu
data berupa audio. Penerapan ini merupakan jenis nonblind watermarking, karena

3
memerlukan host saat mengaplikasikannya. Dalam perancangan audio watermarking
ini yang baik dan optimal ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Aspek tersebut
diantaranya adalah [4]:
1. Perceptual Transparency : Syarat utama dari watermarking adalah transparansi
persepsi. Watermark yang telah tertanam sebagai informasi pemilik tidak harus
menurunkan kualitas sinyal host audio. Watermark harus tidak bisa terlihat oleh mata
manusia atau tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Hal ini dapat dideteksi dengan
pengolahan khusus atau algoritma khusus. Pada aspek ini parameter keluaran yang
berpengaruh adalah SNR.
2. Robustness : Watermark yang tertanam seharusnya tidak dapat dihapus dari sinyal
host audio bahkan setelah menjelajahi informasi watermark untuk berbagai jenis
serangan. Ketahanan adalah salah satu masalah desain utama untuk semua aplikasi
watermarking. Watermark harus tahan terhadap berbagai serangan pemrosesan sinyal
termasuk D/A & A/D konversi, linear & filtering non linear, kompresi dan transformasi
geometrik dari sinyal host audio. Pada aspek ini parameter keluaran yang berpengaruh
adalah BER.
2.2.2 Macam- Macam Host
Host merupakan sinyal asli yang akan disisipi oleh file watermark. Host dapat
berupa:
1. Citra
Parameter pengukuran ketahanan citra setelah dilakukan ekstraksi: PSNR, NC,
SDG, SSIM.
2. Teks
Parameter pengukuran ketahanan teks setelah dilakukan ekstraksi: CER.
3. Audio
Parameter pengukuran ketahanan audio setelah dilakukan ekstraksi: SNR,
BER, SDG, ODG/PEAQ.
4. Video

4
Ketahanan adalah salah satu masalah desain utama untuk semua aplikasi
watermarking. Watermark harus tahan terhadap berbagai serangan pemrosesan sinyal
termasuk D/A & A/D konversi, linear & filtering non linear, kompresi dan transformasi
geometrik dari sinyal host audio. Pada aspek ini parameter keluaran yang berpengaruh
adalah BER.

2.3 Statistical Mean Manipulation (SMM)


Statistical Mean Manipulation (SMM) merupakan suatu metode yang digunakan
untuk penanaman watermark pada host audio. SMM dilakukan dengan cara
menghitung rata-rata (mean) host audio dalam satu frame. SMM merupakan metode
penyisipan yang menyisipkan bit header yang disinkronisasi kedalam host audio
sehingga menjadi audio yang ter-watermark[5]. Proses embedding SMM dilakukan
dengan cara menghitung rata-rata sinyal host dalam 1 subband digunakan persamaan
mean[6]:

2.1

dengan keterangan mx merupakan rata-rata x dalam satu frame, x merupakan sinyal


host, dan n merupakan sampel/frame. Sedangkan untuk penyisipan menggunakan
persamaan:

2.2

dengan keterangan y merupakan audio ter-watermark.


Selain digunakan untuk proses embedding / penyisipan, SMM juga digunakan
untuk proses ekstraksi watermark. Ekstraksi merupakan proses pengambilan kembali
data inti atau data yang ada pada watermark. SMM untuk ekstraksi hampir sama
dengan embedding hanya perbedaannya adalah yang dihitungnya merupakan audio
yang sudah ter-watermark[6].
Proses ekstraksi dilakukan mula-mula dengan cara menghitung rata-rata sinyal host
dalam satu frame dengan menggunakan persamaan mean:

2.3

5
dengan keterangan my merupakan rata-rata sinyal audio yang ter-watermark dalam
satu frame. Selanjutnya watermark dapat didapat melalui cara:
Jika my<0 , maka bit watermark = 0
Jika my≥0 , maka bit watermark = 1

6
BAB III

PERANCANGAN SISTEM
3.1 Pembahasan

Rancangan yang akan dibuat memiliki skema untuk menghasilkan data audio
digital yang tahan terhadap berbagai serangan dan menjadi suatu sistem pertahanan.
Metode Statistical Mean Manipulation dalam proses perancangan akan digunakan
untuk proses penyisipan bit sinkronisasi kedalam host audio.Terdapat dua buah skema
rancangan yang digunakan yaitu untuk proses embedding dan proses ekstraksi. Proses
embedding dilakukan untuk penyisipan watermark kedalam host audio, sedangkan
proses ekstraksi dilakukan untuk mengambil kembali watermark yang telah disisipkan
agar dapat terdeteksi.

Sistem yang dibuat akan diuji performansinya dengan dua tahap yaitu, uji kualitas
data citra dan uji ketahanan citra yang sudah ter-watermark. Dilakukan juga uji kualitas
untuk membandingakan data audio asli dengan data audio yang sudah ter-watermark.
Dan pengujian terakhir merupakan pengujian yang dilakukan untuk membandingkan
watermark asli dengan watermark hasil ekstraksi yang dilakukan pada tahap uji
ketahanan dengan menggunakan perhitungan SNR dan BER.

3.2 Kebutuhan Sistem Perangkat

Sistem Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang dbutuhkan dalam perancangan image watermarking,


diantaranya:

1. Matlab R2018a 64-bit, sebagai alat untuk perancangan dan analisis sistem.
2. Sistem operasi Windows 10 sebagai platform.
3. Photo viewer aplikasi untuk menampilkan citra.

7
Sistem Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam perancangan image watermarking,


diantaranya:

1. PC 64-bit.
2. RAM 16 GB
3. 2.6 GHz Intel Core i7.
4. Intel HD Graphics 530 8259 MB.

3.3 Desain Model Sistem

Pada image watermarking terdapat dua jenis proses yang digunakan, yaitu proses
penyisipan (embedding) dan pengambilan data watermark (ekstraksi). Biasanya sinyal
image dianalisis didalam domain short-time karena sinyal image diubah terhadap
waktu. Jadi oleh karena itu, proses penyisipan (embedding) dan pengambilan informasi
(extraction) diterapkan di setiap frame. Berikut Gambar 3.1 adalah proses umum
audio watermarking yang terjadi dari proses embedding hingga ekstraksi:

Gambar 3.1 Model Sistem Umum Audio Watermarking.

Sistem Penyisipan (Embedding)

Terdapat beberapa tahapan yang akan dilalui pada proses penyisipan bit watermark
kedalam host audio (proses embedding).

8
3.4 Parameter Pengujian

Pada perancangan audio watermarking ini akan dilakukan pengujian terhadap


audio yang sudah di watermark dan hasil ekstraksi berdasarkan parameter-parameter
tertentu. Parameter-parameter tersebut, yaitu :

3.3.1 Signal to Noise Ratio (SNR)

Signal to Noise Ratio (SNR) merupakan perbandingan antara kekuatan sinyal


dengan noise level. Satuan yang digunakan untuk nilai SNR adalah decibel (dB).

SNR digunakan untuk mengukur kualitas audio secara obyektif. Suatu audio
dinyatakan bagus kualitasnya jika SNR > 20 dB. Persamaan yang digunakan dalam
perhitungan SNR adalah :
3.1

dengan keterangan N merupakan Panjang Audio, X(n) menunjukkan Sampel Sinyal


Audio Asli, dan Y(n)= Sampel Sinyal Audio Watermark.

3.3.2 Bit Error Rate (BER)

BER merupakan suatu parameter yang akan digunakan untuk penilaian obyektif.
BER dihitung dengan tujuan agar hasil data dan ekstraksi watermark yang disipkan
pada host audio yang sudah diserang dapat diketahui keutuhannya. BER dihitung
dengan cara menghitung persentase bit yang salah dari hasil ekstraksi dengan bit
keseluruhan sebelum proses embedding dilakukan. Hasil perhitungan BER yang baik
adalah mendekati 0. Persamaan BER dirumuskan sebagai berikut :

3.2
.

9
BAB IV

KESIMPULAN

1. Pada saat citra watermark yang disisipkan pada host audio berupa citra RGB, SNR
yang diperoleh dibawah 20 dB yaitu sekitar 18 dB. Pada saat citra yang disisipkan
berupa citra grayscale, SNR yang diperoleh diatas 20 dB. Hal ini karena jika citra
RGB yang disisipkan, maka terlalu banyak perubahan karena penyisipan yang
dilakukan harus di konversi ke citra biner. Sedangkan pada citra berupa grayscale,
SNR yang didapatkan yaitu 22.0104 dB. Hal ini dikarenakan tidak banyak
perubahan dari grayscale ke biner.
2. Walaupun pada penyisipan citra RGB mendapatkan hasil dibawah 20 dB, audio ter-
watermark masih dapat didengarkan dengan baik. Artinya hasil 18 dB ini masih
dapat ditoleransi oleh pendengaran manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

[1] http://jazzy8sg.blogspot.com/2015/04/audio-digital-dan-perkembangannya.html

[2] https://www.hindawi.com/journals/am/2017/8492672/

[3] C.M. Pun dan X.C. Yuan, “Robust Segments Detector for De-Synchronization
Resilient Audio Watermarking,” IEEE Transactions On Audio, Speech and
Languange Proccessing, pp. 2412-2424, 2013.

[4] S. P. Singh Chauhan and S. a. M. Rizvi, “A survey: Digital audio Watermarking


Techniques and Applications,” 2013 4th Int. Conf. Comput. Commun. Technol.,
pp. 185–192, 2013.

[5] V. Bhak K, I. Sengupta, dan A. Das “Audio Watermarking Based On Mean


Quantization In Cepstrum Domain” Proceedings of the 2008 16th International
Conference on Advanced Computing and Communications, ADCOM 2008, pp.
73-77, 2008.

[6] C. Hsieh dan P. Tsou “Blind Cepstrum Domain Audio Watermarking Based On
Time Energy Features,” International Conference on Digital Signal Processing,
DSP, pp 705-708, 2002.

11
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai