Tugas Besar Steganografi Dan Watermarking Perancangan Dan Analisis Audio Watermarking Berbasis Statistical Mean Manipulation
Tugas Besar Steganografi Dan Watermarking Perancangan Dan Analisis Audio Watermarking Berbasis Statistical Mean Manipulation
Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Steganografi dan Watermarking
Program Studi Strata S1 Teknik Telekomunikasi
Universitas Telkom
Disusun oleh :
BAB I
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II....................................................................................................................................... 3
KONSEP DASAR .................................................................................................................... 3
2.1 Audio Digital ............................................................................................................ 3
2.2 Watermarking ........................................................................................................... 3
2.2.1 Audio Watermarking......................................................................................... 3
2.2.2 Macam- Macam Host ........................................................................................ 4
2.3 Statistical Mean Manipulation (SMM) ..................................................................... 5
BAB III ..................................................................................................................................... 7
PERANCANGAN SISTEM ..................................................................................................... 7
3.1 Pembahasan..................................................................................................................... 7
3.2 Kebutuhan Sistem Perangkat .................................................................................... 7
Sistem Perangkat Lunak (Software) ................................................................................. 7
Sistem Perangkat Keras (Hardware) ................................................................................. 8
3.3 Desain Model Sistem ................................................................................................ 8
Sistem Penyisipan (Embedding) ....................................................................................... 8
3.4 Parameter Pengujian ................................................................................................. 9
3.3.1 Signal to Noise Ratio (SNR) .................................................................................... 9
3.3.2 Bit Error Rate (BER)................................................................................................ 9
BAB IV ................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebebasan bertukar data digital melalui internet menyebabkan maraknya
pelanggaran hak cipta saat ini. Data seperti Audio dan Video merupakan data yang
rentan terhadap serangan pihak tidak bertanggung jawab sehingga dapat diakuisisi
keasliannya. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi Watermarking yang dapat
melindungi data agar dapat mencegah pelanggaran hak cipta tanpa izin dari pemiliki
data yang asli.
Audio watermarking pada penelitian ini memiliki hasil kulitas audio yang baik
dengan menghasilkan nilai rata-rata SNR=22.0104 dB, dan BER=0. Watermark yang
disisipkan terbukti memiliki ketahanan yang baik terhadap berbagai serangan seperti,
low pass filter, resampling, time scale modification, linear speed change, pitch shifting,
kompresi MP3, dan kompresi MP4 dengan menghasilkan nilai rata-rata BER=0,11594
dari seluruh host audio yang digunakan.
1
1.3 Tujuan
1. Merancang audio watermarking berbasi SMM.
2. Menganalisis kualitas audio yang ter-watermark.
2
BAB II
KONSEP DASAR
3
memerlukan host saat mengaplikasikannya. Dalam perancangan audio watermarking
ini yang baik dan optimal ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Aspek tersebut
diantaranya adalah [4]:
1. Perceptual Transparency : Syarat utama dari watermarking adalah transparansi
persepsi. Watermark yang telah tertanam sebagai informasi pemilik tidak harus
menurunkan kualitas sinyal host audio. Watermark harus tidak bisa terlihat oleh mata
manusia atau tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Hal ini dapat dideteksi dengan
pengolahan khusus atau algoritma khusus. Pada aspek ini parameter keluaran yang
berpengaruh adalah SNR.
2. Robustness : Watermark yang tertanam seharusnya tidak dapat dihapus dari sinyal
host audio bahkan setelah menjelajahi informasi watermark untuk berbagai jenis
serangan. Ketahanan adalah salah satu masalah desain utama untuk semua aplikasi
watermarking. Watermark harus tahan terhadap berbagai serangan pemrosesan sinyal
termasuk D/A & A/D konversi, linear & filtering non linear, kompresi dan transformasi
geometrik dari sinyal host audio. Pada aspek ini parameter keluaran yang berpengaruh
adalah BER.
2.2.2 Macam- Macam Host
Host merupakan sinyal asli yang akan disisipi oleh file watermark. Host dapat
berupa:
1. Citra
Parameter pengukuran ketahanan citra setelah dilakukan ekstraksi: PSNR, NC,
SDG, SSIM.
2. Teks
Parameter pengukuran ketahanan teks setelah dilakukan ekstraksi: CER.
3. Audio
Parameter pengukuran ketahanan audio setelah dilakukan ekstraksi: SNR,
BER, SDG, ODG/PEAQ.
4. Video
4
Ketahanan adalah salah satu masalah desain utama untuk semua aplikasi
watermarking. Watermark harus tahan terhadap berbagai serangan pemrosesan sinyal
termasuk D/A & A/D konversi, linear & filtering non linear, kompresi dan transformasi
geometrik dari sinyal host audio. Pada aspek ini parameter keluaran yang berpengaruh
adalah BER.
2.1
2.2
2.3
5
dengan keterangan my merupakan rata-rata sinyal audio yang ter-watermark dalam
satu frame. Selanjutnya watermark dapat didapat melalui cara:
Jika my<0 , maka bit watermark = 0
Jika my≥0 , maka bit watermark = 1
6
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Pembahasan
Rancangan yang akan dibuat memiliki skema untuk menghasilkan data audio
digital yang tahan terhadap berbagai serangan dan menjadi suatu sistem pertahanan.
Metode Statistical Mean Manipulation dalam proses perancangan akan digunakan
untuk proses penyisipan bit sinkronisasi kedalam host audio.Terdapat dua buah skema
rancangan yang digunakan yaitu untuk proses embedding dan proses ekstraksi. Proses
embedding dilakukan untuk penyisipan watermark kedalam host audio, sedangkan
proses ekstraksi dilakukan untuk mengambil kembali watermark yang telah disisipkan
agar dapat terdeteksi.
Sistem yang dibuat akan diuji performansinya dengan dua tahap yaitu, uji kualitas
data citra dan uji ketahanan citra yang sudah ter-watermark. Dilakukan juga uji kualitas
untuk membandingakan data audio asli dengan data audio yang sudah ter-watermark.
Dan pengujian terakhir merupakan pengujian yang dilakukan untuk membandingkan
watermark asli dengan watermark hasil ekstraksi yang dilakukan pada tahap uji
ketahanan dengan menggunakan perhitungan SNR dan BER.
1. Matlab R2018a 64-bit, sebagai alat untuk perancangan dan analisis sistem.
2. Sistem operasi Windows 10 sebagai platform.
3. Photo viewer aplikasi untuk menampilkan citra.
7
Sistem Perangkat Keras (Hardware)
1. PC 64-bit.
2. RAM 16 GB
3. 2.6 GHz Intel Core i7.
4. Intel HD Graphics 530 8259 MB.
Pada image watermarking terdapat dua jenis proses yang digunakan, yaitu proses
penyisipan (embedding) dan pengambilan data watermark (ekstraksi). Biasanya sinyal
image dianalisis didalam domain short-time karena sinyal image diubah terhadap
waktu. Jadi oleh karena itu, proses penyisipan (embedding) dan pengambilan informasi
(extraction) diterapkan di setiap frame. Berikut Gambar 3.1 adalah proses umum
audio watermarking yang terjadi dari proses embedding hingga ekstraksi:
Terdapat beberapa tahapan yang akan dilalui pada proses penyisipan bit watermark
kedalam host audio (proses embedding).
8
3.4 Parameter Pengujian
SNR digunakan untuk mengukur kualitas audio secara obyektif. Suatu audio
dinyatakan bagus kualitasnya jika SNR > 20 dB. Persamaan yang digunakan dalam
perhitungan SNR adalah :
3.1
BER merupakan suatu parameter yang akan digunakan untuk penilaian obyektif.
BER dihitung dengan tujuan agar hasil data dan ekstraksi watermark yang disipkan
pada host audio yang sudah diserang dapat diketahui keutuhannya. BER dihitung
dengan cara menghitung persentase bit yang salah dari hasil ekstraksi dengan bit
keseluruhan sebelum proses embedding dilakukan. Hasil perhitungan BER yang baik
adalah mendekati 0. Persamaan BER dirumuskan sebagai berikut :
3.2
.
9
BAB IV
KESIMPULAN
1. Pada saat citra watermark yang disisipkan pada host audio berupa citra RGB, SNR
yang diperoleh dibawah 20 dB yaitu sekitar 18 dB. Pada saat citra yang disisipkan
berupa citra grayscale, SNR yang diperoleh diatas 20 dB. Hal ini karena jika citra
RGB yang disisipkan, maka terlalu banyak perubahan karena penyisipan yang
dilakukan harus di konversi ke citra biner. Sedangkan pada citra berupa grayscale,
SNR yang didapatkan yaitu 22.0104 dB. Hal ini dikarenakan tidak banyak
perubahan dari grayscale ke biner.
2. Walaupun pada penyisipan citra RGB mendapatkan hasil dibawah 20 dB, audio ter-
watermark masih dapat didengarkan dengan baik. Artinya hasil 18 dB ini masih
dapat ditoleransi oleh pendengaran manusia.
10
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://jazzy8sg.blogspot.com/2015/04/audio-digital-dan-perkembangannya.html
[2] https://www.hindawi.com/journals/am/2017/8492672/
[3] C.M. Pun dan X.C. Yuan, “Robust Segments Detector for De-Synchronization
Resilient Audio Watermarking,” IEEE Transactions On Audio, Speech and
Languange Proccessing, pp. 2412-2424, 2013.
[6] C. Hsieh dan P. Tsou “Blind Cepstrum Domain Audio Watermarking Based On
Time Energy Features,” International Conference on Digital Signal Processing,
DSP, pp 705-708, 2002.
11
LAMPIRAN