Anda di halaman 1dari 4

SINOPSIS DR.

FAUST BY CHRISTOPHER MARLOWE

Kemiskinan dan kerakusan adalah dua hal yang selalu mendasari jatuhnya manusia kekehidupan hitam.
Karena miskin banyak orang yang melakukan segala hal dengan tujuan mendapatkan harta. Haus akan
harta juga membuat mereka lupa diri bahwa ada konsekuensi akan tiap tindakan yang mereka lakukan
terutama tindakan kejahatan.

Siapa yang tak ingin dipandang orang lain sebagai manusia yang sukses dan pintar? Siapa yang tak ingin
menjadi seorang hero? Tentunya semua orang menginginkanya bukan. Untuk mendapatkan semua itu
tentunya butuh perjuangan yang berat dan panjang. Tidak mungkin didapat dengan sekejap. Semua
orang tau akan hal itu. Tapi terkadang proses yang panjang lah yang membuat manusia tidak sabaran
apalagi hidupnya sudah digerayangi kerakusan maka jalan pintas adalah the right option. Apa yang
dimaksud dengan jalan pintas disini? Anda pasti sudah tahu.

Ada seorang anak manusia yang bernama Doctor Faustus. Beliau adalah seorang orang terkemuka dalam
bidang ilmu pengetahuan. Selama bertahun tahun ia memikirkan tentang dunia yang ia geluti ini hingga
ia tiba pada sebuah keputusan bahwa kesemuanya ini ada batasnya ada puncakanya. Dan ia merasa
bahwa puncak itu telah ia ketahuai, tapi yang namanya manusia itu selalu ingin lebih. Faustus paham
bahwa ada sebuah titik yang dimana ia tidak bisa masuk kedalamnya.dan titik itulah yang akan
membawanya pada impianya. Rasa penasaran yang seperti inilah mengajak sang Faustus menjalani
hidup yang tidak seperti biasanya. Jalan hitam.

Untuk mencapai impianya, ia pun memutuskan belajar ilmu majik dari dua orang yang memang mahir
didalam bidang itu, mereka bernama Valdes and Cornelius. Sebelum memasuki babak selanjutnya
Faustus harus berjanji akan meninggalkan semua yang ia telah kuasa, Faustus pun setuju demi impian.

Jalan Faustus semakin jauh dari kebenaran manakala ia telah berhasil memanggil arwah, kita sebut saja
iblis, Iblis ini bernama Mephistophilis. Melalui si iblis inilah ia melakukan sebuah deal dengan raja iblis
yang bernama Lucifer. Sebelum perjanjian terlaksana sang iblis panggilan tadi berusaha menasehati
Faustus akan bahaya perbuatanya. Si iblis menceritakan bagaimana hancurnya hidup manusia bila
perjanjian sampai terjadi. Ia juga menceritakan bagaimana kejamnya keadaan sebuah neraka. Dengan
seperti ini si iblis itu berharap Faustus memikirkan kembali permintaanya itu.Tapi semua itu tak
dihiraukan oleh Faustus, nafsunya lebih besar dari hal-hal yang diutarakan si iblis tadi.

Perjanjian akhirnya disepakati oleh kedua pihak, Faustus dan Lucifer. Faustus meminta kepada Lucifer
agar Mephistophilis (Iblis panggilan) menjadi ajudan pribadinya selama dua puluh em apat tahun dan
sebagai gantinya ia akan menyerahkan dirinya pada Lucifer sebagai penghuni neraka setelah itu.
Darahpun tertumpah dari tubuh doctor Faustus sebagai tanda bahwa perjanjian telah berlaku.

Setelah perjanjian itu banyak hal yang Faustus lakukan untuk memenuhi rasa kehausanya akan
pengetahuan. Ia melakukan banyak trik kebohongan demi mendapatkan sebuah pernyataan (praise)yang
membahagiakan dari setiap orang lewat majiknya. Ia berpikir bahwa pemenuhan akan pengetahuan
akan membawa kebahagian pada dirinya. Lewat majiknya ia juga mampu memanggil Helen of Troy untuk
menyejukkan hatinya. Tapi apa yang terjadi selanjutnya adalah sesuatu yang menakutkan baginya.
Singkat cerita, Diakhir perjanjianya yang berlangsung selama dua pulah empat tahun, ketakutan yang
memuncak dan besarpun menghantuinya. Ia tersadar bahwa ia telah melakukan banyak hal yang salah
selama ini, tapi semuanya sudah terlambat. Doctor Faustus harus menerima konsekuensi atas setiap
perbuatanya dan sebagai pemenuhan syarat yang telah ia janjikan pada raja iblis, Lucifer.

Cerita ini adalah sebuah plot dari sebuah drama yang berjudur Doktor Faustus yang ditulis oleh
Christopher Marlowe. Banyak hal penting yang bisa kita petik dari cerita ini, salah satunya adalah bahwa
setiap perbuatanitu akan membawa konsekuensinya masing-masing. Baik berbuah manis dan kejahatan
berbuah pahit.Jadi semua itu tergantung kita, jalan yang mana yang harus kita tempuh, jangan sampai
kita salah jalan yang diakibatkan oleh rasa haus yang diberikan dunia ini pada kita seperti yang dirasakan
oleh Doctor Faustus yang berakhir dengan sebuah penyesalan yang besar yang tiada gunanya lagi.

THE ALCHEMIST BY SHAKESPEARE

Novel ini bercerita tentang pengembala domba bernama Santiago. Pengembala yang tinggal di kota
Andalusia ini selalu dibayangi mimpi tentang harta karun dan pengembaraan. Selain itu, Santiago pun
terkenang dengan perempuan yang pernah berteamu setahun yang lalu. Akhirnya dalam kegelisahaan,
dia pun pergi ke tukang sihir penafsir mimpi. Namun, perempuan itu tidak mampu menafsirkan dan
membuat gelisah Santiago.

Perubahan dalam hidup Santiago pun terjadi setelah bertemu dengan Kakek tua yang mengaku
Raja. Kakek tua itu menyuruh Santiago untuk mengikuti takdirnya untuk berkelana. Dengan bekal yang
diberikan Kakek tua tersebut (batu dan uang) Santiago pun pergi. Tapi, petualangannya berantakan
setelah ada yang merampok perbekalannya.

Dalam keputusasaan, akhirnya dia pun bertemu dengan pedagang yang memberikan pekerjaan.
Setelah satu tahun bekerja, Santiago pun kembali berpetualang. Setelah itu, dia pun bertemu orang
inggris yang sedang mencari Sang Alkemis. Kemudian, dia berbicara.

dengan pasir, angin, dan matahari mengenai hakikat cinta. Pertemuan dengan Sang Alkemis yang
dinantikan. Tentu saja, pertemuan dengan perempuan pujaannya.

Sinopsis Hamlet

Hamlet adalah salah satu dari mahakarya William Shakespeare (1564 –1616) yang sebagian besar
settingnya berlokasi di Denmark. Dikisahkan, pada suatu malam musim dingin yang kelam, ada arwah
yang bergentayangan di Elsinore Castle di Denmark. Arwah itu memberitahukan kepada Horatio bahwa
Raja Hamlet sebenarnya telah dibunuh oleh adiknya, Claudius, yang akhirnya mewarisi takhtanya dan
mendapatkan janda raja, yaitu Ratu Gertrude. Ketika Horatio dan penjaga itu membawa Pangeran
Hamlet, putra Gertrude dan raja yang telah mati itu untuk bertemu dengan arwah itu, ia meminta
Hamlet untuk membalaskan dendamnya dan menikahi istrinya. Setelah mengatakan demikian, arwah itu
menghilang ditelan datangnya subuh.

Pangeran Hamlet akhirnya memutuskan untuk menuntut balas atas kematian ayahnya, namun karena
pada dasarnya ia adalah orang yang kontemplatif dan pemikir, dia menundanya, dan malahan terpuruk
dalam melankoli dan menjadi hampir gila. Claudius dan Gertrude mengkhawatirkan perilaku aneh
pangeran dan berusaha mencari tahu penyebabnya. Mereka kemudian menugasi dua orang sahabat
Hamlet, Rosencrantz dan Guildenstern, untuk mengawasinya. Ketika Polonius, tangan kanan Lord
Chamberlain, sesumbar mengatakan bahwa mungkin Hamlet sedang tergila-gila pada anak gadisnya,
Ophelia, Claudius akhirnya memutuskan untuk memata-matai perbincangan mereka berdua. Namun
meskipun Hamlet tampak tergila-gila, ia tidak terlihat mencintai Ophelia. Ia malah menyuruhnya menjadi
biarawati.

Suatu ketika sekelompok aktor keliling datang mengunjungi Elsinore, dan Hamlet mendapat ide untuk
mengetes perasaan bersalah pamannya. Dia akan menyuruh aktor-aktor itu memerankan semacam reka-
adegan pembunuhan ayahnya, dan tentunya, apabila memang Claudius bersalah, ia pasti akan bereaksi .
Tatkala adegan pembunuhan itu dipentaskan di atas panggung, Claudius bangkit dan meninggalkan
ruangan. Hamlet dan Horatio sepakat bahwa reaksi itu membuktikan bahwa memang Claudiuslah yang
membunuh Raja Hamlet.

Pangeran Hamlet berencana untuk membunuh Claudius, tepat di saat ia mendapatinya sedang berdoa.
Karena ia menyangka bahwa membunuh Claudius dalam kondisi sedang berdoa akan mengirimkan
jiwanya ke sorga, Hamlet kuatir bahwa usaha balas dendamnya akan sia-sia. Ia pun memutuskan untuk
menunda rencananya, menunggu waktu yang tepat. Claudius yang merasa keamanannya terancam
seketika memerintahkan agar Hamlet dikirim ke Inggris.

Mendengar suara berisik dari balik mesin pemintal milik Polonius, Hamlet menyangka raja sedang
bersembunyi di sana. Dia menarik pedangnya dan menghunusnya sepanjang pabrik, dan tanpa sengaja
membunuh Polonius. Karena kejahatan ini, ia dibuang ke Inggris bersama dengan Rosencrantz dan
Guildenstern. Bagaimanapun, rencana Claudius bagi Hamlet lebih dari sekedar pengasingan. Dia telah
memberikan surat perintah bersegel untuk Raja Inggris untuk membunuh Hamlet.

Sepeninggal ayahnya, Ophelia menjadi gila karena kesedihan dan menenggelamkan dirinya di sungai.
Putra polonius, Laertes, yang selama ini tinggal di Prancis kembali ke Denmark. Claudius meyakinkannya
bahwa Hamletlah yang sepatutnya disalahkan atas kematian ayah dan saudarinya. Ketika Horatio dan
raja menerima surat dari Hamlet yang menyatakan bahwa dirinya telah berpulang ke Denmawk karena
bajak laut menyerang kapalnya dalam perjalanannya ke Inggris, Claudius menyusun rencana untuk
menghabisi Hamlet dengan memanfaatkan hasrat balas dendam Laertes. Laerter akan bertarung dengan
Hamlet dalam sebuah pertandingan olahraga, namun Claudius akan melumuri senjata Laertes dengan
racun sehingga Hamlet akan mati apabila ia tertusuk. Untuk berjaga-jaga, ia juga membubuhi racun pada
sebuah cawan berisi air minum, yang harus diminum Hamlet pada putaran pertama atau kedua.

Adu pedang pun dimulai. Hamlet menang pada putaran pertama, namun menolak untuk minum dari
cawan itu. Tak dinyanya, Gertrudelah yang meminumnya dan seketika terbunuh oleh racun tersebut.
Laertes akhirnya berhasil melukai Hamlet, namun Hamlet tidak terbunuh seketika itu juga. Malahan
Laertes dilukai oleh mata pedangnya sendiri, dan setelah mengungkapkan pada Hamlet bahwa
Claudiuslah yang bertanggung-jawab atas kematian ratu, dia meninggal karena racun telah menjalari
seluruh tubuhnya. Hamlet kemudian menusuk Claudius dengan pedang beracun itu dan memaksanya
meminum habis sisa anggur beracun itu. Claudius mati dan Hamlet menyusulnya setelah berhasil
menunaikan dendam kesumatnya.

Anda mungkin juga menyukai