Anda di halaman 1dari 8

REPUBLIK MALUKU

SELATAN (RMS)

DISUSUN OLEH : DIAN HARIYANI


ELVIANTIKA ANES
EMA NURIANA IMROATIN

AKAFARMA SUNAN GIRI


PONOROGO
umat, 28 Septem

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena rahmat dan
perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah pancasila tentang Republik Maluku
Selatan. Untuk menambah pengetahuan kami.
Sejarah adalah guru kehidupan, karena dengan belajar sejarah kita diharapkan dapat
belajar dari pengalamannya orang lain untuk dibandingkan dengan pengalaman sendiri dan
dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dan menentukan sikap untuk
menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Konsep dasar pembelajaran meliputi empat aspek penting yaitu belajar masa lalu,
memahami masyarakat kita, memahami masyarakat dan kebudayaan lain dan juga melatih
keterampilan sosial kita untuk dapat menanamkan makna dalam peristiwa kesejarahan ke
dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan belajar sejarah menanamkan kesadaran terhadap persatuan dan kesatuan
bangsa dan solidaritas serta semangat persaudaraan.
Sebagai akhir kata, rasa syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa. Tanpa izinnya makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.

Ponorogo, november, 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1 Latar Belakang .................................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan .........................................................
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................


2.1
Pengertian Republik Maluku Selatan ................................................
2.2
Pemberontakan Republik Maluku Selatan Berlangsung ...................
2.3
Akhir Pemberontakan Republik Maluku Selatan ..............................
2.4
Tokoh-tokoh yang berada dibalik Pemberontakan Republik Maluku
Selatan ..............................................................................................
2.5 Peran Belanda dalam Pembentukan Republik Maluku Selatan.........
2.6 kondisi republik maluku saat ini .......................................................
BAB III PENUTUP ............................................................................................
3.1 Kesimpulan .......................................................................................
3.2 Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada 25 April 1950 RMS diproklamasikan oleh orang-orang bekas prajurit KNIL dan
pro-Belanda yang di antaranya adalah Dr. Chr.R.S. Soumokil bekas jaksa agung Negara
Indonesia Timur yang kemudian ditunjuk sebagai Presiden, Ir. J.A. Manusama dan J.H.
Manuhutu.
Pemerintah Pusat yang mencoba menyelesaikan secara damai, mengirim tim yang
diketuai Dr. J. Leimena sebagai misi perdamaian ke Ambon. Tapi kemudian, misi yang
terdiri dari para politikus, pendeta, dokter dan wartawan, gagal dan pemerintah pusat
memutuskan untuk menumpas RMS, lewat kekuatan senjata. Dibentuklah pasukan di bawah
pimpinan Kolonel A.E. Kawilarang.
Pada 14 Juli 1950 Pasukan ekspedisi APRIS/TNI mulai menumpas pos-pos penting
RMS. Sementara, RMS yang memusatkan kekuatannya di Pulau Seram dan Ambon, juga
menguasai perairan laut Maluku Tengah, memblokade dan menghancurkan kapal-kapal
pemerintah.
Pemberontakan ini berhasil digagalkan secara tuntas pada bulan November 1950,
sementara para pemimpin RMS mengasingkan diri ke Belanda. Pada 1951 sekitar 4.000
orang Maluku Selatan, tentara KNIL beserta keluarganya (jumlah keseluruhannya sekitar
12.500 orang), mengungsi ke Belanda, yang saat itu diyakini hanya untuk sementara saja.
RMS di Belanda lalu menjadi pemerintahan di pengasingan. Pada 29 Juni 2007
beberapa pemuda Maluku mengibarkan bendera RMS di hadapan Presiden Susilo Bambang
Yudhono pada hari keluarga nasional di Ambon. Pada 24 April 2008 John Watilette perdana
menteri pemerintahan RMS di pengasingan Belanda berpendapat bahwa
mendirikan republik merupakan sebuah mimpi di siang hari bolong dalam peringatan 58
tahun proklamasi kemerdekaan RMS yang dimuat pada harian AlgemeenDagblad yang
menurunkan tulisan tentang antipati terhadap Jakarta menguat. Tujuan politik RMS sudah
berlalu seiring dengan melemahnya keingingan memperjuangkan RMS ditambah tidak
adanya donatur yang bersedia menyisihkan dananya, kinihubungan dengan Maluku hanya
menyangkut soal sosial ekonomi. Perdana menteri RMS (bermimpi) tidak menutup
kemungkinan Maluku akan menjadi daerah otonomi seperti Aceh Kendati tetap menekankan
tujuan utama adalah meraih kemerdekaanpenuh.
Pemimpin pertama RMS dalam pengasingan di Belanda adalah Prof. Johan
Manusama, pemimpin kedua Frans Tutuhatunewa turun pada tanggal 25 april 2009. Kini
John Wattilete adalah pemimpin RMS pengasingan di Belanda.

1.2.1 Maksud Penulisan


Adapun maksud dari makalah kami tentang Republik Maluku Selatan, yaitu :
1. Ingin mengetahui apa itu Republik Maluku Selatan.
2. Ingin mengetahui kapan Pembentukan Republik Maluku Selatan.
3. Ingin mengetahui akhir Republik Maluku Selatan.
4. Ingin mengetahui tokoh-tokoh yang berada dibalik Pembentukan Republik Maluku Selatan.
5. Ingin mengetahui peran Belanda dalam Pembentukan Republik Maluku Selatan.

1.2.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah tentang Pemberontakan Republik Maluku Selatan adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah.
2. Untuk menambah poin-poin dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Pemberontakan Republik Maluku Selatan.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini berupa pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah pengertian RMS?
2. Sejak kapan Pemberontakan RMS berlangsung?
3. Kapan akhir Pemberontakan RMS?
4. Sebutkan tokoh-tokoh yang berada di balik Pembentukan RMS?
5. Bagaimana peran Belanda dalam Pembentukan RMS?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Terjadinya Republik Maluku Selatan


Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada
25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu
Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat). Namun oleh Pemerintah Pusat, RMS
dianggap sebagai pemberontakan dan setelah misi damai gagal, maka RMS ditumpas tuntas
pada November 1950. Sejak 1966 RMS berfungsi sebagai pemerintahan di pengasingan,
Belanda.

2.2 Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan


Pada 25 April 1950 RMS hampir/nyaris diproklamasikan oleh orang-orang bekas
prajurit KNIL dan pro-Belanda yang di antaranya adalah Dr. Chr.R.S. Soumokil bekas jaksa
agung Negara Indonesia Timur yang kemudian ditunjuk sebagai Presiden, Ir. J.A. Manusama
dan J.H. Manuhutu. Pemerintah Pusat yang mencoba menyelesaikan secara damai, mengirim
tim yang diketuai Dr. J. Leimena sebagai misi perdamaian ke Ambon. Tapi kemudian, misi
yang terdiri dari para politikus, pendeta, dokter dan wartawan, gagal dan pemerintah pusat
memutuskan untuk menumpas RMS, lewat kekuatan senjata. Dibentuklah pasukan di bawah
pimpinan Kolonel A.E. Kawilarang.
Pada 14 Juli 1950 Pasukan ekspedisi APRIS/TNI mulai menumpas pos-pos penting
RMS. Sementara, RMS yang memusatkan kekuatannya di Pulau Seram dan Ambon, juga
menguasai perairan laut Maluku Tengah, memblokade dan menghancurkan kapal-kapal
pemerintah. Pemberontakan ini berhasil digagalkan secara tuntas pada bulan November 1950,
sementara para pemimpin RMS mengasingkan diri ke Belanda. Pada 1951 sekitar 4.000
orang Maluku Selatan, tentara KNIL beserta keluarganya (jumlah keseluruhannya sekitar
12.500 orang), mengungsi ke Belanda, yang saat itu diyakini hanya untuk sementara saja.
RMS di Belanda lalu menjadi pemerintahan di pengasingan. Pada 29 Juni 2007
beberapa pemuda Maluku mengibarkan bendera RMS di hadapan Presiden Susilo Bambang
Yudhono pada hari keluarga nasional di Ambon. Pada 24 April 2008 John Watilette perdana
menteri pemerintahan RMS di pengasingan Belanda berpendapat bahwa
mendirikan republik merupakan sebuah mimpi di siang hari bolong dalam peringatan 58
tahun proklamasi kemerdekaan RMS yang dimuat pada harian AlgemeenDagblad yang
menurunkan tulisan tentang antipati terhadap Jakarta menguat. Tujuan politik RMS sudah
berlalu seiring dengan melemahnya keingingan memperjuangkan RMS ditambah tidak
adanya donatur yang bersedia menyisihkan dananya, kinihubungan dengan Maluku hanya
menyangkut soal sosial ekonomi. Perdana menteri RMS (bermimpi) tidak menutup
kemungkinan Maluku akan menjadi daerah otonomi seperti Aceh Kendati tetap menekankan
tujuan utama adalah meraih kemerdekaanpenuh.

2.3 Berakhirnya Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)


Pemberontakan Republik Maluku Selatan sudah berakhir tetapi masih ada beberapa
orang yang masih mengakui RMS dan sampai detik ini RMS masih tetap eksis dan
mempunyai presiden transisi bernama Simon Saiya.

2.4 Tokoh-tokoh yang terlibat di dalam Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pemimpin pertama RMS dalam pengasingan di Belanda adalah Prof. Johan
Manusama, pemimpin kedua Frans Tutuhatunewa turun pada tanggal 25 april 2009. Kini
John Wattilete adalah pemimpin RMS pengasingan di Belanda. Dr. Soumokil mengasingkan
diri ke Pulau Seram. Ia ditangkap di Seram pada 2 Desember 1962, dijatuhi hukuman mati
oleh pengadilan militer, dan dilaksanakan di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 12 April 1966.

2.5 Peran Belanda dalam Pembentukan Republik Maluku Selatan (RMS)


Oleh karena kemerdekaan RMS yang di Proklamirkan oleh sebagian besar rakyat
Maluku, pada tanggal 24 April 1950 di kota Ambon, ditentang oleh Pemerintah RI dibawah
pimpinan Sukarno - Hatta, maka Pemerintah RI meng-ultimatum semua para aktifis RMS
yang memproklamirkan berdirinya Republik Maluku Selatan untuk menyerahkan diri
kepadda pemerintah RI, sehingga semua aktifis RMS itu ditangkapi oleh Pasukan2 Militer
yang dikirim dari Pulau Jawa.
Karena adanya penangkapan yang dilakukan oleh militer Pemerintah RI, maka para
pimpinan teras RMS tersebut, ber-inisiatif untuk menghindar sementara ke Negeri Belanda,
kepindahan para pimpinan RMS ini mendapat bantuan sepenuhnya dari Pemerintah Belanda
pada saat itu. Dengan adanya kesediaan bantuan dari Pemerintah Belanda untuk mengangkut
sebagian besar rakyat Maluku dengan biaya sepenuhnya dari Pemerintah Belanda, maka
sebagian besar rakyat di Maluku yang beragama kristen, memilih dengan kehendaknya
sendiri untuk pindah ke Negeri Belanda. Pada waktu itu, Ada lebih dari 15.000 rakyat
Maluku yang memilih pindah ke negeri Belanda.

Pindahnya sebagian rakyat maluku ini, oleh Pemerintahan Sukarno-Hatta, diissukan


sebagai "PENGUNGSIAN PARA PENDUKUNG RMS", lalu dengan dalih pemberontakan,
pemerintah RI menangkapi para Menteri RMS dan para aktifisnya, lalu mereka dipanjarakan
dan diadili oleh pengadilan militer RI, dengan hukuman berat bahkan dieksekusi Mati.
Di Belanda, Pemerintah RMS tetap menjalankan semua kebijakan Pemerintahan,
seperti Sosial, Politik, Keamanan dan Luar Negeri. Komunikasi antara Pemerintah RMS di
Belanda dengan para Menteri dan para Birokrat di Ambon berjalan lancar terkendali.
Keadaan ini membuat pemerintahan Sukarno tidak bisa berpangku tangan menyaksikan
semua aktivitas rakyat Maluku, sehingga dikeluarkanlah perintah untuk menangkap seluruh
pimpinan dengan semua jajarannya, sehingga pada akhirnya dinyatakanlah bahwa Pemerintah
RMS yang berada di Belanda sebagai Pemerintah RMS dalam pengasingan Dengan bekal
dokumentasi dan bukti perjuangan RMS, para pendukung RMS membentuk apa yang disebut
Pemerintahan RMS di pengasingan.
Pemerintah Belanda mendukung kemerdekaan RMS, Namun di tahun 1978 terjadi
peristiwa Wassenaar, dimana beberapa elemen pemerintahan RMS melakukan serangan
kepada Pemerintah Belanda sebagai protes terhadap kebijakan Pemerintah Belanda. Oleh
Press di Belanda dikatakanlah peristiwa itu sebagai teror yang dilakukan para aktifis RMS di
Belanda. Ada yang mengatakan serangan ini disebabkan karena pemerintah Belanda menarik
dukungan mereka terhadap RMS. Ada lagi yang menyatakan serangan teror ini dilakukan
karena pendukung RMS frustasi, karena Belanda tidak dengan sepenuh hati memberikan
dukungan sejak mula. Di antara kegiatan yang di lansir Press Belanda sabagai teror, adalah
ketika di tahun 1978 kelompok RMS menyandera 70 warga sipil di gedung pemerintah
Belanda di Assen-Wassenaar.
Selama tahun 70an, teror seperti ini dilakukan juga oleh beberapa kelompok
sempalan RMS, seperti kelompok Komando Bunuh Diri Maluku Selatan yang dipercaya
merupakan nama lain (atau setidaknya sekutu dekat) Pemuda Maluku Selatan Merdeka.
Kelompok ini merebut sebuah kereta api dan menyandera 38 penumpangnya di tahun 1975.
Ada juga kelompok sempalan yang tidak dikenal yang pada tahun 1977 menyandera 100
orang di sebuah sekolah dan di saat yang sama juga menyandera 50 orang di sebuah kereta
api. Sejak tahun 80an hingga sekarang aktivitas teror seperti itu tidak pernah dilakukan lagi.

2.6 kondisi republik maluku selatan saat ini


Sebuah bendera Republik Maluku Selatan dikibarkan orang tak dikenal di kawasan
Halong, Kota Ambon, Maluku, pada Senin (25/4/2016). Pengibaran itu terkait HUT RMS
yang biasanya diperingati para pendukung dan simpatisannya pada setiap 25 April.

Ketika Kompas.com mendatangi lokasi itu sekitar pukul 08.00 WIT, bendera belum
diturunkan. Tidak ada aparat keamanan di sana. Lokasi pengibaran berada di area tinggi
sehingga bendera bisa terpantau jelas.
Bendera itu menjadi tontonan warga. Sejumlah warga yang berada di lokasi enggan
berkomentar. "Dari pagi, bendera sudah ada. Mungkin mereka sudah kibarkan sejak malam,"
kata seorang warga yang tidak mau namanya disebutkan.
RMS di Maluku memang masih menampakkan aktivitasnya hingga kini, terutama saat
ada acara penting atau bertepatan dengan HUT RMS. Berdasarkan arsip harian Kompas, pada
tahun 2014, 10 warga Kota Ambon, Maluku, yang melakukan pawai peringatan hari
kemerdekaan Republik Maluku Selatan, Jumat (25/4/2016), ditahan aparat kepolisian
setempat.
Salah satu peserta aksi gerakan separatis itu, Simon Siaya, merupakan buron kasus
pembentangan bendera RMS di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Juni
2007.
Dalam kasus itu, para tersangka diancam dengan pidana makar, yakni Pasal
106 juncto Pasal 110 Ayat (1) dan Pasal 55 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) dengan ancaman hukuman penjara di atas enam tahun.

Menjelang hari kemerdekaan Indonesia, bendera Republik Maluku Selatan (RMS)


dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) berkibar di Belanda. Pengibaran bendera itu adalah
wujud kekecewaan eks anggota RMS dan OPM atas perlakuan pemerintah Indonesia yang
tidak adil.Bendera itu dikibarkan saat ribuan masyarakat Indonesia di Negeri Kincir Angin itu
menyambut kemerdekaan HUT RI ke 64 di Wassenar, Belanda, pada Sabtu 15 Agustus
kemarin. Koordinator Free West Papua, R Paphua menyatakan wilayah Papua Barat adalah
wilayah yang bebas dari campur tangan Indonesia. "Kami hanya memberitahukan kepada
masyarakat Indonesia dan internasional bahwa kemerdekaan Indonesia bukan pada 17
Agustus tetapi 27 Desember. Kami juga menolak Papua dimasukkan dalam wilayah kesatuan
NKRI," cetus Paphua.Hal senada juga disampaikan Koordinator RMS, Frida Pasanea yang
menolak Maluku bagian dari wilayah Indonesia. Menurut Frida, pada 25 April 1950 Maluku
telah memiliki presiden pertama, yakni Wai."Artinya, kami adalah sebuah negara, karena
memiliki kepala negara tersendiri," kata Frida yang juga guru di SD Islam Amsterdam
ini.Mereka juga menyatakan kekecewaannya terhadap bangsa Indonesia karena dinilai tidak
berlaku adil dalam memperlakukan masyarakat Papua dan Maluku. Frida mencontohkan, 37
tahanan politik warga Maluku yang dipenjarakan karena mengibarkan bendera RMS di
Indonesia diperlakukan kurang manusiawi. Hingga saat ini, tahanan tersebut masih berada
dalam lembaga pemasyarakatan di daerah Jawa sejak Maret 2009. "Kami mendapat kabar
kalau beberapa tahanan tersebut terserang penyakit malaria dan TBC namun belum
mendapatkan perawatan minimal dari petugas," kata Frida yang telah bermukim di Belanda
selama 47 tahun.Bagi mereka, pengibaran bendera OPM dan RMS ini adalah bentuk dari
kebebasan berpendapat, berekspresi. "Belanda adalah negara demokrasi. Makanya kami
berani memperlihatkan kepada dunia dan simbol OPM serta RMS di negara ini, karena
mustahil kami ditangkapi," tandasnya.

BAB III
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada
25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu
Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat). Namun oleh Pemerintah Pusat, RMS
dianggap sebagai pemberontakan dan setelah misi damai gagal, maka RMS ditumpas tuntas
pada November 1950 lewat kekuatan senjata.
Pada 14 Juli 1950 Pasukan ekspedisi APRIS/TNI mulai menumpas pos-pos penting
RMS. Sementara, RMS yang memusatkan kekuatannya di Pulau Seram dan Ambon, juga
menguasai perairan laut Maluku Tengah, memblokade dan menghancurkan kapal-kapal
pemerintah.
Pemberontakan ini berhasil digagalkan secara tuntas pada bulan November 1950,
sementara para pemimpin RMS mengasingkan diri ke Belanda adalah Prof. Johan
Manusama. Komunikasi antara Pemerintah RMS di Belanda dengan para Menteri dan para
Birokrat di Ambon berjalan lancar membuat pemerintahan Sukarnosehingga mengeluarkan
perintah untuk menangkap seluruh pimpinan dengan semua jajarannya, sehingga pada
akhirnya dinyatakanlah bahwa Pemerintah RMS yang berada di Belanda sebagai Pemerintah
RMS dalam pengasingan Dengan bekal dokumentasi dan bukti perjuangan RMS

5.2 Saran
Alangkah baiknya kita mempelajari dan mengetahui sejarah-sejarah tentang
pemberontakan dunia khususnya Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).
Dari pemberontakan tersebut kami dapat mengetahui bahwa Pemberontakan Republik
Maluku Selatan banyak sekali kisah-kisahnya pada masa lampau.

DAFTAR PUSTAKA

“republik maluku selatan” froom : www.liputan6.com. http://wikipedia www.tribunnews.com.


Diakses pada tanggal, 04- november- 2016

Anda mungkin juga menyukai