SKALA PEMINATAN
(Alat Identifikasi Kecenderungan Arah Peminatan)
Oleh
Eko Susanto
1
SELAYANG PANDANG
SKALA PEMINATAN
Skala Peminatan yang dikembangkan ini merupakan hasil review dan revisi dari
instrumen penelusuran minat yang diposting pada blog milik Pak Akhmad Sudrajat.
Instrumen penelusuran minat yang diposting merupakan materi dari kegiatan Seminar ABKIN
dan MGBK Kabupaten Kuningan dan Wilayah Tiga Cirebon, tanggal 8 Maret 2014 yang
menghadirkan pemateri Dr. Mamat Supriatna, M.Pd. dan Dr. Nandang Budiman, M.Si. Pada
kesempatan ini saya melakukan review dan revisi sehingga menjadi proto type yang siap diuji
publik. Oleh karena itu masukan dan komentar yang membangun dapat disampaikan untuk
penyempurnaan lebih lanjut. Berikut penjelasan saya tentang hasil review dan revisi yang
saya lakukan:
1. Aspek Instrumen; tetap mengacu instrumen asli yang terdiri dari 14 aspek yang akan
diukur, diberi kode sama dengan yang asli hanya sedikit revisi deskripsi, sebagai berikut:
Perubahan dilakukan atas dasar kesesuaian istilah yang ada pada struktur kurikulum. Hal
ini dilakukan hanya untuk mempermudah memahami istilah yang nantinya akan
digunakan pada peminatan disekolah. Saat ditanya landasan teori dari aspek diatas yang
dikembangkan menjadi banyak pernyataan, saya hanya bisa menjawab; bahwa
instrumen dikembangkan menggunakan pendekatan rasional empirisme, berdasarkan
kebutuhan, dan keadaan dilapangan serta kesesuaian dengan maksud peminatan yang
tertuang pada kurikulum 2013. Walaupun saya belum mengetahui teori yang spesifik
yang melandasi pengembangan instrumen, namun demikian pendekatan ini juga pernah
dilakukan oleh ahli-ahli terdahulu. Saya hanya mencoba berkontribusi meneruskan agar
instrumen peminatan ini dapat segera digunakan secara luas.
2
2. Proporsi item pernyataan; item pernyataan sebagian masih menggunakan pernyataan
dari instrumen asli dan sebagian saya tambahkan. Proporsi atau jumlah pernyataan
awalnya tidak seimbang, saya menambahkan dan mengurangi pada beberapa bagian
sehingga proporsinya seimbang. Hal ini dilakukan hanya untuk mempermudah dalam
penskoran, jika proporsinya sama maka dapat menggunaka satu formula untuk semua
aspek. Berikut penjelasannya jumlah item asli dan revisi:
3. Tipe jawaban, instrumen yang asli menggunakan tipe jawaban “YA” dan “TIDAK”. Saya
merubahnya dengan tipe jawaban skala Model Likert menjadi sebagai berikut:
Suka Sekali disingkat (SS) =4
Suka disingkat (S) =3
Biasa Saja disingkat (BS) =2
Kurang Suka disingkat (KS) =1
Tidak Suka disingkat (TS) =0
Alasan perubahan dilakukan agar bentuk respon jawaban yang diberikan lebih
berdimensi (Azwar, 2013). Dengan tipe jawaban skala pada instrumen maka akan lebih
luwes dikenai beragam formula statistik (Wibowo, 2013).
4. Petunjuk penyajian: Instrumen yang asli tidak menyediakan petunjuk penyajian, pada
kesempatan ini saya menyediakan petunjuk penyajian bagi Guru BK/Konselor yang
dapat digunakan untuk memandu pelaksanaan secara klasikal.
3
6. Susunan item pernyataan; susunan item yang asli pernyataan dikelompokkan dalam
satu aspek dan diberi nomor secara berurutan. Perubahan dilakukan dengan membuat
kelompok pernyataan yang diwakili setiap aspek. Sehingga pernyataan pada setiap
aspek akan diberi nomor tidak berurutan. Berikut contoh perubahannya:
7. Lembar jawaban; dengan tipe jawaban yang berubah maka lembar jawaban pun
disesuaikan dengan tipe jawaban. Pada sisi kanan lembar jawaban juga saya sertakan
kolom untuk skoring.
ASLI REVISI
Demikian yang dapat saya lakukan semoga review dan revisi yang saya lakukan bisa
memberi manfaat bagi Guru BK/Konselor di sekolah khususnya dan Pengembangan BK di
Indonesia pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun dapat disampaikan secara
langsung kepada saya melalui kontak berikut:
4
PETUNJUK PENYAJIAN
SKALA PEMINATAN
A. Petunjuk Umum
1. Tuliskan identitas diri Anda pada bagian atas lembar jawaban;
2. Bacalah satu persatu pernyataan dengan teliti, kemudian jawablah dengan jujur,
Perlu diingat, bahwa tidak ada jawaban benar atau salah, semua jawaban benar
apabila sesuai dengan keadaan diri Anda, jadi tidak perlu ikut-ikutan jawaban teman
Anda;
3. Tuliskan jawaban dengan memberi tanda silang ( X ) pada kolom yang tersedia pada
lembar jawaban;
4. Jawaban Anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai hasil belajar pada mata
pelajaran apapun;
B. Kata Motivasi
Ingatlah tes ini bukan menguji kemampuan Anda menjawab soal dengan benar seperti
menjawab soal ujian sekolah. Tes ini berguna untuk membantu mengetahui minat Anda
yang sesungguhnya.
C. Petunjuk Khusus
Pada buku ini terdapat pernyataan tentang minat, silanglah ( X ) angka pada lembar
jawaban dengan ketentuan sbb:
Jika Anda;
Suka Sekali disingkat (SS) : silanglah angka 4
Suka disingkat (S) : silanglah angka 3
Biasa Saja disingkat (BS) : silanglah angka 2
Kurang Suka disingkat (KS) : silanglah angka 1
Tidak Suka disingkat (TS) : silanglah angka 0
Jangan pedulikan besar atau kecilnya angka yang Anda silang, angka disini hanya
digunakan sebagai kode dari jawaban Anda, hal ini dilakukan untuk mempermudah
proses pemeriksaan.
D. Contoh
1. Mempelajari kisah teladan tokoh agama
SELAMAT MENGERJAKAN
5
PETUNJUK SKORING & INTERPRETASI
SKALA PEMINATAN
A. SKORING
Skoring pada skala peminatan dapat dilakukan secara manual dapat pula dilakukan menggunakan
aplikasi program komputer yang sudah dikembangkan, berikut ini penjelasan skoring pada skala
peminatan:
1. Jumlahkan semua skor pada setiap baris kemudian tuliskan pada kolom skoring di sebelah kanan
lembar jawaban.
2. Sebelum skor total dituliskan, kenakan formula persentase berikut ini: = 100
Keterangan :
p = persentase
skor total = jumlah seluruh angka yang disilang oleh siswa
skor ideal = skor idealnya adalah 36 diperoleh dari (skor tertinggi x jumlah item)
( 4 x 9 = 36 )
3. Persentase yang diperoleh dari formula diatas tuliskan pada kolom skoring; contoh simulasi
skoring sbb: skoring pada baris A jumlahkan semua angka yang disilang oleh siswa pada nomor 1,
15, 29, 43, 57, 71, 85, 99, dan 113. Setelah dijumlahkan kenakan formula seperti dijelaskan pada
poin 2 diatas. Hasilnya tuliskan pada kolom skoring, setelah semua dituliskan teruskan dengan
membuat “Range” atau peringkat. Persentase yang paling tinggi diberi peringkat 1, berikutnya 2, 3
dan seterusnya. Lihat gambar berikut;
6
B. INTERPRETASI
1. Huruf pada baris yang ada dikolom skoring pada lembar jawaban merupakan kode arah
peminatan. Keterangan dari huruf pada setiap baris adalah sebagai berikut:
A = KEAGAMAAN
B = MATEMATIKA
C = IPA
D = IPS
E = BAHASA DAN BUDAYA
F = TEKNOLOGI DAN REKAYASA
G = TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
H = KESEHATAN
I = AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI
J = PERIKANAN DAN KELAUTAN
K = BISNIS DAN MANAJEMEN
L = PARIWISATA
M = SENI PERTUNJUKKAN DAN KERAJINAN
N = KEOLAHRAGAAN
2. Jika siswa berminat masuk SMA gunakan peringkat pada huruf A, B, C,D, dan E, dan jika siswa
berminat masuk SMK gunakan peringkat pada huruf F, G,H, I, J, K, L, M, dan N.
3. Untuk menentukan kecenderungan arah peminatan siswa, hasil skala peminatan harus dipadukan
dengan hasil asesmen yang lain misalnya hasil belajar pada mata pelajaran.
4. Kecenderungan arah peminatan dibuat dalam 3 rekomendasi diambil dari peringkat tertinggi.
Contoh:
a. Jika siswa ingin masuk SMA/MA maka rekomendasi peminatannya diambil dari peringkat
tertinggi pertama, kedua atau ketiga yang ada pada baris huruf A, B, C,D, dan E.
b. Jika siswa ingin masuk SMK/MAK maka rekomendasi peminatannya diambil dari peringkat
tertinggi pertama, kedua atau ketiga yang ada pada baris huruf F, G,H, I, J, K, L, M, dan N.
5. Skala Peminatan ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kecenderunagn arah peminatan
siswa. Kategori arah peminatan diilustrasikan sebagai berikut:
a. Peminatan Matematika dan Iilmu-Ilmu Alam
b. Peminatan Iilmu-Ilmu Sosial
c. Peminatan Iilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
d. Peminatanan Akademik dan Vokasi
A = KEAGAMAAN
B = MATEMATIKA
C = IPA SMA/MA
D = IPS
E = BAHASA DAN BUDAYA
F = TEKNOLOGI DAN REKAYASA
G = TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SMK/MAK H
I
=
=
KESEHATAN
AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI
Peminatan J = PERIKANAN DAN KELAUTAN
Akademik dan K = BISNIS DAN MANAJEMEN
Vokasi L = PARIWISATA
M = SENI PERTUNJUKKAN DAN KERAJINAN
N = KEOLAHRAGAAN