Buku Pelatihan Jambu Mete
Buku Pelatihan Jambu Mete
Disusun Oleh
KKN-TEMATIK UNRAM 2019
UNIVERSITAS MATARAM
2019
KKN-TEMATIK UNRAM 2019
UNIVERSITAS MATARAM
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku
pelatihan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga buku
pelatihan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam pengembangan pengolahan jambu mete menjadi
produk olahan pertanian yang bernilai ekonomis bagi penduduk desa Belanting
Sambelia.
Harapan kami semoga buku pelatihan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi buku pelatihan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Buku pelatihan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan buku pelatihan ini.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner,
institusional, dan kemitraan sebagai salah bentuk kegiatan tridharma perguruan
tinggi. Seiring dinamika masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat
maupun dunia global, maka program KKN di Universitas Mataram diarahkan
pada pola KKN Tematik berbasis pemberdayaan masyarakat.
Menyadari bahwa mahasiswa merupakan salah satu harapan masyarakat
untuk membuat perubahan dan menciptakan keadaan kehidupan yang lebih baik,
terutama pada kondisi sosial dan ekonomi maka, melalui kegiatan KKN ini
seluruh mahasiswa yang terlibat di dalamnya diharapkan mampu mewujudkan
harapan dan mengurangi beban yang dirasakan setiap warga dengan pengalaman
dan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari perguruan tinggi.
Melalui kegiatan KKN ini juga mahasiswa akan berperan aktif dalam
peningkatan kegiatan positif seperti berbagi ilmu dan pengalaman kepada
masyarakat tentang pengolahan hasil alam yang terdapat dalam wilayah mereka,
memanfaatkan fasilitas desa untuk menopang perekonomian, memanfaatkan
keindaham alam yang dimiliki, mengsosialisasikan dan masih banyak lagi.
Pada awal tahun 2019 ini Universitas Mataram melepas lebih dari 2000
mahasiswa yang ditempatkan pada setiap wilayah dalam Pulau Lombok. Salah
satu lokasi kegiatan KKN pada bulan januari ini yaitu di Desa Belanting
Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur.
2
1.2 Tujuan Program Kerja KKN
1.2.1 Sosialisasi mengenai pengolahan jambu mete
Program kerja ini merupakan pogram kerja awal yang diterapkan,
yang berisikan tentang sosialisasi pengolahan hasil alam di Desa
Belanting Kecamatan Sambalia Kabupaten Lombok Timur, sekaligus
memperluas silaturahmi dengan masyarakat setempat. Dalam program
kerja ini akan disosialisasikan secara langsung kepada 60 warga (10 orang
perwakilan dalam setiap dusun) tentang cara pengolahan hasil pertanian
jambu mete agar menjadi produk olahan pertanian yang berkualitas tinggi
dan berdaya jual tinggi. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN akan
bekerjasama dengan staf desa untuk menghubungi seluruh kepala dusun
di Desa Belanting lalu, selama pelaksanaannya seluruh warga akan
dibagikan sebuah modul yang berisi cara pengolahan jambu mete sembari
dipaparkan materi yang berkaitan dengan pengolahan jambu mete ini oleh
pemateri sosialisasi ini.
1.2.2 Pelatihan pengolahan buat jambu mete menjadi produk cair
Program ini merupakan program lanjutan dari program kerja
sosialisasi mengenai pengolahan jambu mete. Yang berisi tentang
pelatihan cara mengolah jambu mete hasil pertanian di desa belanting kec
samabalia kab lombok timur. Dalam pelaksanaannya, seluruh alat dan
bahan akan mahasiswa siapkan lalu mahasiswa akan menjelaskan kepada
warga (peserta pelatihan) tentang cara pengolahan jambu mete menjadi
jus jambu mete.
1.2.3 Pelatihan pengolahan buah jambu mete menjadi produk padat
Program ini merupakan program lanjutan kedua. Penerapannya
juga sama seperti progran nomor 2 di atas, mahasiswa akan menjadi tutor
bagaimana cara pengolahan jambu mete menjadi abon jambu mete, yang
berbahan dasar dari sisa ampas pengolahan jus jambu mete.
3
BAB II
ISI
9. Gayung
tidak ada alat pengempa, buah dibungkus dengan kain saring dan
jernih;
10. Sari buah jernih ditambahkan gula pasir 650 – 700 gram, serbuk asam
sitrat 3 gram ( atau sari buah jeruk nipis 4 butir) dapat ditambah bahan
7
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN SIRUP JAMBU METE
8
Alat dan bahan pembuatan abon Jambu Mete
10
Pengemasan, Pasteurisasi, dan Pelabelan Sirup Buah Jambu Mete ;
Pengemasan
Bahan sebagai pengemas harus tidak menyebabkan kontaminasi
dengan sirup buah jambu mente. Bahan yang biasa dipakai sebagai
pengemas sirup buah mete adalah botol. Sebelum digunakan, botol harus
dibersihkan dahulu, kemudian sirup mente dimasukkan ke dalam botol
satu persatu. Terakhir, botol ditutup rapat kemudian siap dilakukan
pasturisasi
Pasturisasi
Pasturisasi dilakukan dengan cara dipanaskan pada suhu 60 – 70 ºC
selama 30 menit. Tujuan dari pasturisasi ini adalah untuk mematikan
mikrobia-mikrobia bersifat patogen.
Pelabelan
Setelah dingin, sirup diberi label. Label yang baik seharusnya
menginformasikan tentang nama dagang, volume, bahan yang digunakan,
bahan tambahan, tanggal kedaluwarsa, ijin depkes, label halal dll.
12
CONTOH GAMBAR HASIL PRODUK DI DALAM KEMASAN
13