Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Arsitektur Sistem
Komputer Program Studi Strata Satu (S1)
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Kristen Maranatha
Disusun oleh :
DIANNIRA SASRI APSARI 1522002
ALFIAN HERMAWAN 1522010
VITTORIO RADWELL J. 1522024
RIJON FABER SAGALA 1522031
Selain digunakan untuk ponsel, Qualcomm Snapdragon juga bisa digunakan untuk
Tablet PC. Sebagian besar CPU Snapdragon ini sudah mengadopsi arsitektur ARM diatas
ARM 7, sehingga sudah kompatibel untuk menjalankan aplikasi berbasis Flash. Snapdragon
ini menggunakan GPU (kartu grafis) terintegrasi bernama Adreno, yang menggunakan
teknologi milik ATI (sebelumnya bernama Imageon). Dan Sekarang qualcomm sudah
mempunyai prosesor denagn dua inti atau dual core. Beberapa ponsel yang mengguanakan
Snapdragon antara lain Sony,samsung,htc,nokia dll. Untuk saran lebih baik menggunakan
prosesor ini karna prosesor ini sangat tangguh.
3. Samsung Hummingbird
4. Nvidia Tegra
Tegra bisa dianggap sebagai saingan berat dari Snapdragon karena sudah
menggunakan prosesor dual core 1 GHz. Tegra juga sudah menggunakan arsitektur ARM 7
sehingga juga sudah bisa digunakan untuk menjalankan Flash. CPU ini menggunakan GPU
yang dikembangkan oleh Nvidia sendiri, Ultra Low Voltage (ULV) GeForce, dan juga siap
untuk menjadi penantang Adreno yang menggunakan teknologi dari Ati. Beberapa gadget
yang sudah menggunakan Tegra ini antara lain Motorola Atrix, LG Optimus 2X, Motorola
Droid Bionic, dan beberapa tablet PC lokal seperti Zyrex One Pad. Kini Tegra telah memasuki
era quad-core (empat inti) lewat seri Tegra 3 yang sudah mulai dipasang di tablet mutakhir
Asus Transformer Prime dan Smartphone HTC Edge.
V. Inti ARM
VI. Fitur Arsitektur ARM
Dengan arsitektur RISC, maka pada arsitektur ARM dapat ditemukan fitur seperti
kebanyakan arsitektur RISC lainnya antara lain yaitu:
1. Register file yang berkapasitas besar
2. Arsitektur load/store, dimana operasi pengolahan data hanya beroperasi pada
konten register, tidak secara langsung pada konten memori.
3. Addressing mode sederhana, dimana seluruh load/store address ditentukan dari
konten register dan field instruksi saja.
- Model ARM7 menggunakan gabungan cache L1, sementara semua model berikutnya
menggunakan cache instruksi/data terpisah.
- Semua desain ARM menggunakan cache set-asosiatif, dengan tingkat associativity dan
ukuran garis bervariasi.
- ARM cache cores dengan sebuah MMU menggunakan cache yang logis untuk
keluarga prosesor ARM7 melalui ARM10, termasuk Intel stongarm dan Intel Xscale
prosesor.
- Keluarga ARM11 menggunakan physical cache.
- Fitur yang menarik dari arsitektur ARM adalah penggunaan sebagian kecil First in
First Out (FIFO) write buffer untuk meningkatkan kinerja penulisan memori.
- Write buffer disisipkan di antara cache dan memori utama, yang terdiri dari satu set
alamat dan satu set data berupa kata.
ARM Cache and Write Buffer Organization
1. Organisasi Register
- Terdapat 37 buah register 32-bit yang mana 31 buah register digunakan sebagai
register general purpose (umum), namun pada R15 (PC) digunakan sebagai register
khusus dan 6 buah register lainnya adalah register status.
- Register disusun dalam tumpukan terpisah untuk masing–masing mode yang
digunakan dalam ARM. Setiap waktu 16 register (R0-R15) dan register status akan
muncul sebagai 16 atau 17 visible register (register yang dapat dipakai).
- R0 sampai R7, R15 (PC) serta Current Program Status Register (CPSR) akan
digunakan oleh semua mode. Sedangkan R8 sampai R12, akan digunakan oleh semua
mode kecuali mode Fast Interrupt, yang menggunakan R8_fiq sampai R12_fiq.
- Semua exceptional mode akan menggunakan R13 dan R14 yang berasal dari register
itu sendiri.
- Semua exception mode akan memiliki register lainnya yaitu Saved Program Status
Register (SPSR).