Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI

Disusun Oleh:

Nama : Anisa Karina Citra Pratiwi

NIM :16.11.4066.E.A.0042

Ruangan : Cempaka

AKADEMI KEPERAWATAN YARSI

SAMARINDA

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Manajemen Nyeri non farmakologi

Sasaran : Klien dan Keluarga

Hari/ tanggal :

Waktu : 15 menit

Tempat : Ruang Angsoka

Penyuluh : Anisa Karina Citra Pratiwi

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada klien dan keluarga, diharapkan
dapat melakukan Manajemen nyeri non farmakologi.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluham diharapkan:
a) Mengetahui tentang pentingnya Manajemen nyeri non farmakologi
b) Diharapkan nyeri dapat redah dengan manajemen nyeri non
farmakologi

B. Isi Materi
Terlampirkan

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Media
Leaflet
E. Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN
PENYULUHAN KLIEN/KELUARGA
1. Pembukaan  Mengucapkan salam  Menjawab salam
(3 menit)  Menyampaikan tujuan  mendengarkan
2. Inti  Memberikan  Mendengarkan &
(7 menit) pengetahuan teknik memperhatikan
relaksasi nyeri
 Memberikan contoh
relaksasi nyeri
3. Penutup  Menanyakan pertanya  Menjawab pertanyaan
(5 menit) tentang 1. Dapat
1. Pengertian tentang menjelaskan
manajemen nyeri pengertian
non farmakologi manajemen nyeri
non farmakologi
2. Tujuan menejemen 2. Dapat
nyeri non menyebutkan
farmakologi tujuan manajemen
nyeri non
farmakologi
3. Cara manajemen 3. Melakukan cara
nyeri non manajemen nyeri
farmakologi non farmakologi

 Evaluasi
 Menyimpulkan hasil
penyuluhan
 Menutup penyuluhan
 Menjawab salam
dengan salam
F. Evaluasi
Metode evaluasi :
1. Klien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian dari manajemen nyeri
non famakologi?
2. Klien dan keluarga mampu menyebutkan tujuan manajemen nyeri non
famakologi?
3. Klien dan keluarga mampu mempraktikkan cara manajemen nyeri non
famakologi?
RINGKASAN MATERI
1.1 Pengertian
Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat
(Helwiyah,2013). Rasa nyeri merupakan stressor yang dapat menimbulkan
stress dan ketegangan dimana individu dapat berespon secara biologis dan
peilaku yang menimbulkan respon fisik dan psikis. Respon fisik meliputi
perubahan keadaan umum wajah, denyut nadi, pernafasan, suhu badan, dan
sikap badan menurut Corwin (dalam Ayudianningsih 2009:2).

1.2 Tujuan Manajemen nyeri non farmakologi


1. Mengurangi rasa nyeri
2. Memberikan rasa nyaman
3. Mengurangi ketergantungan obat-obatan penghilang nyeri.

1.3 Cara melakukan manajemen nyeri non farmakologi


1) Distraksi
Distraksi adalah suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara
mengalihkan perhatian pasien pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa
terhadap nyeri yang dialami.
Teknik distraksi :
a. Membayangkan hal-hal yang indah
b. Membaca buku, koran, dan bacaan yang disukai
c. Mendengarkan music, radio, atau menonton tv
2) Relaksasi
Ada 3 hal utama yang harus diperhatikan dalam teknik relaksasi, yaitu:
a. Posisi pasien yang tepat
b. Pikiran beristirahat
c. Lingkungan yang tenang
Teknik relaksasi:
1. Menarik nafas dalam hidung
2. Keluarkan perlahan melalui mulut
3. Bernafas dengan irama yang normal
4. Ulangi nafas dalam hingga rileks
3) Stimulus kulit
Strategi penghilangan nyeri tanpa obat yang sederhana, yaitu dengan
menggosok kulit. Masses atau menggosok kulit akan membuat perasaan
lebih nyaman karena membuat relaksasi otot.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknik mengatasi Nyeri tanpa menggunakan obat-oabatan adalah
manajemen non farmakologi untuk meredahkan ketika nyeri timbul.
Manajemen nyeri dengan tindakan mengatasi nyeri mencangkup teknik
distrasi, relaksasi, pemijitan, dan kompres
3.2 Saran
Cara mengatasi nyeri dengan cara non farmakologi digunakan saat nyeri
mudah atau masih tingkat yang sedang, jika teknik ini tidak berhasil dapat
ditingkatan dengan pemberian analgesik.
DAFTAR PUSTAKA

Ayusianningsih, Novarizki, G. 2009. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam


Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur
Femur Di Rumah Sakit Karma Utama Surakarta.

Darmayanti, Ni Luh, Dkk. 2010. Satuan Acara Penyuluhan “Manajemen Nyeri


Pada Luka Post Operasi”

Helwiyah, Ropi. 2013. Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri. Medika: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai