Anda di halaman 1dari 9

SURAT PERJANJIAN KREDIT KPR

Nomor:

Pada hari ini, hari _____ , tanggal _____ bulan _____ tahun _____ telah terjadi Perjanjian
Kredit Kepemilikan Rumah antara:

1. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya menurut berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Bank _____ Nomor _____ Tanggal _____ , karena itu sah mewakili Bank _____ , untuk
selanjutnya disebut “BANK”.

2. Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri, untuk selanjutnya disebut
“DEBITUR”.

Dengan ini para pihak terlebih dahulu menerangkan:


1. Bahwa dalam rangka pembelian rumah yang terletak di -----------------------, DEBITUR
telah mengajukan permohonan untuk memperoleh pinjaman dari BANK.
2. Bahwa atas permohonan tersebut, BANK telah setuju, serta dengan ini mengikatkan diri
untuk memberikan pinjaman kepada DEBITUR dengan syarat–syarat dan ketentuan yang
tertera dalam perjanjian ini.
3. Bahwa BANK dan DEBITUR telah saling setuju untuk dan dengan ini
membuat/menetapkan Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah dengan ketentuan dan syarat-
syarat yang tertuang dalam pasal-pasal berikut.
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN KREDIT
DEBITUR menyetujui bahwa Perjanjian ini dimaksudkan dan akan dipergunakan untuk
pembiayaan pembelian tanah dan bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut.

Pasal 2
JENIS KREDIT
BANK menyetujui untuk memberikan kredit/ pinjaman berupa sejumlah uang sebesar Rp ----
--------------- kepada DEBITUR dalam bentuk jenis Kredit Pemilikan Rumah.

Pasal 3
JANGKA WAKTU KREDIT
Kredit tersebut diberikan selama jangka waktu _____ (_____) bulan terhitung mulai tanggal
_____ sampai _____ .

Pasal 4
BUNGA DAN PROVISI
1. DEBITUR wajib dan mengikatkan diri untuk membayar bunga atas fasilitas kredit
tersebut dalam Pasal 2 Perjanjian ini dengan suku bunga _____% (_____ persen) per
tahun.
2. Besarnya suku bunga tersebut dapat ditinjau kembali oleh BANK setiap saat tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari DEBITUR.
3. Provisi kredit sebesar _____% (_____ persen) per transaksi dibayar di muka dan
diperhitungan dari pagu kredit.
4. Provisi adalah presentase tertentu yang harus dibayar oleh DEBITUR kepada BANK
untuk membiayai segala sesuatu yang berkenaan dengan pemberian kredit/pencairan dana
pinjaman, misalnya untuk biaya foto kopi, komisi marketing, dan sebagainya.

Pasal 5
PENGHENTIAN KREDIT SEBELUM JANGKA WAKTUNYA
1. Apabila terjadi penyimpangan terhadap ketentuan-ketentuan dalam Pasal 3 Perjanjian ini,
jika terjadi salah satu kejadian di bawah ini, BANK berhak sewaktu-waktu tanpa
memerhatikan suatu tenggang waktu tertentu memutuskan Perjanjian ini seketika dan
sekaligus terhadap seluruh utang DEBITUR yang timbul berdasarkan Perjanjian Kredit
ini, baik utang pokok maupun bunga-bunga daripadanya dan ongkos-ongkos atau beban
lainnya. Apapun sampai pada hari dilunasi semua yang harus dibayar oleh DEBITUR
pada BANK berdasarkan Perjanjian ini, dapat ditagih oleh BANK dan harus dibayar
seketika dan sekaligus oleh DEBITUR atas tagihan pertama yang dilakukan oleh BANK.
2. Apabila terjadi kelalaian lebih lanjut, baik yang disampaikan melalui juru sita, tidak
diperlukan lagi, yaitu dalam hal terjadinya:
a. Jika DEBITUR selama ------ (----------) bulan berturut-turut tidak melakukan
angsuran sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian ini.
b. Jika pernyataan, surat keterangan, atau dokumen-dokumen lain yang diberikan
DEBITUR dalam atau berhubungan dengan Perjanjian ini dan/atau suatu tambahan
daripadanya, tidak benar mengenai hal yang oleh BANK dianggap penting.
c. Jika DEBITUR atau pihak yang menanggung pembayaran pinjaman DEBITUR dari
segala jumlah yang sewaktu-waktu terutang pada BANK berdasarkan Perjanjian
Kredit ini, selanjutnya disebut “PENANGGUNG” ( jika ada), memohon penundaan
pembayaran, atau menurut pendapat BANK dari lain-lain hal ternyata DEBITUR
dan/atau PENANGGUNG tidak mampu membayar utang-utangnya, dinyatakan pailit
atau jika kekayaan DEBITUR dan/atau PENANGGUNG diambil alih, atau karena
apa pun juga tidak berhak lagi mengurus dan menguasai kekayaannya, baik
seluruhnya atau sebagian.
d. Jika DEBITUR atau PENANGGUNG ( jika ada) meninggal dunia.
e. Jika kekayaan DEBITUR atau PENANGGUNG ( jika ada) seluruhnya atau sebagian
disita oleh orang lain atau terlibat perkara di depan pengadilan atau di depan instansi
Pemerintah lainnya.
f. Jika menurut BANK, DEBITUR lalai, tidak dapat atau tidak memenuhi sebagaimana
mestinya, ketentuan dalam Perjanjian ini dan/atau sesuatu tambahan daripadanya lain
daripada yang disebut dalam butir a di atas.
g. Jika terjadi kealpaan/pelanggaran menurut syarat-syarat yang diuraikan dalam salah
satu akta pemberian jaminan termasuk dalam Pasal 6 ayat 1 di bawah ini atau surat
Penanggungan yang ditandatangani PENANGGUNG ( jika ada) dan/atau sesuatu
aksep yang telah diterbitkan berdasarkan Perjanjian ini.
h. Jika DEBITUR atau PENANGGUNG (jika ada) tidak memenuhi kewajibannya
berdasarkan Perjanjian dengan pihak ketiga hingga dapat mengakibatkan suatu
tagihan pihak ketiga terhadap DEBITUR dan/atau PENANGGUNG ( jika ada) dapat
ditagih sebelum waktunya.
i. Jika terjadi kejadian apa pun yang menurut pendapat BANK akan dapat
mengakibatkan DEBITUR atau PENANGGUNG ( jika ada) tidak dapat memenuhi
kewajibannya yang tersebut dalam atau berdasarkan Perjanjian ini dan/atau sesuatu
tambahan daripadanya dan/atau akta pemberian jaminan dan/atau sesuatu aksep yang
diterbitkan berdasarkan Perjanjian ini.
3. Jika BANK memutuskan Perjanjian Kredit ini berdasarkan Pasal 5 ayat 1 Perjanjian ini,
kewajiban-kewajiban BANK untuk memberi kredit lebih lanjut kepada DEBITUR segera
berakhir tanpa hak DEBITUR untuk menuntut uang kerugian dari BANK.
4. Pemutusan perjanjian demikian tidak memerlukan putusan Pengadilan. DEBITUR
mengenyampingkan ketentuan-ketentuan di dalam Pasal 1266 dan 1267 dari Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia dalam hubungan ini

Pasal 6
JAMINAN
1. DEBITUR menyerahkan jaminan kepada BANK berupa:
- Sebidang tanah Hak Milik Nomor _____ seluas _____ m2 (_____ meter persegi) yang
terletak di _____ Kecamatan _____, Kelurahan _____ sebagaimana diuraikan dalam
Gambar Situasi tanggal _____ Nomor _____ dan menurut Sertifikat tanggal _____
sebagaimana tercantum atas nama _____ .
- Yang diperoleh _____ , tersebut, berdasarkan Akta Jual Beli tanggal _____ , Nomor
_____, yang dibuat di hadapan _____ Notaris dan selaku Pejabat Pembuat Akta
Tanah untuk Wilayah _____.
2. Jaminan itu diperuntukkan sebagai pembayaran kembali sebagaimana mestinya dari
segala sesuatu yang sewaktu-waktu terutang oleh DEBITUR kepada BANK, di
antaranya karena utang-utang yang timbul berdasarkan Perjanjian ini, perubahan dan/atau
novasi atau Perjanjian Kredit yang dibuat di kemudian hari atau sebab apa pun juga.
3. Pemberian jaminan tersebut di atas untuk BANK diikat dalam suatu akta pemberian
jaminan tersendiri sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia
yang tidak terlepas dari Perjanjian ini dan karenanya merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
4. DEBITUR memberi kuasa kepada BANK untuk melakukan tindakan dan perbuatan
hukum yang dianggap wajar dan perlu oleh BANK yang berkaitan dengan pemberian
jaminan tersebut di atas.
Pasal 7
KEWAJIBAN DEBITUR
DEBITUR berkewajiban untuk:
1. Mempergunakan kredit tersebut semata-mata hanya sebagaimana yang tertera dalam
Pasal 1 Perjanjian ini.
2. Menyetujui dan mengikatkan diri untuk menyerahkan semua surat dan dokumen apapun
yang asli serta sah dan membuktikan pemilikan atas segala benda yang dijadikan jaminan
termasuk dalam Pasal 6 ayat 1 tersebut di atas kepada BANK guna dipergunakan untuk
pelaksanaan pengikatan benda tersebut sebagai jaminan kredit dan selanjutnya dikuasai
oleh BANK sampai dilunasi seluruh jumlah utangnya.
3. Mempertanggungkan untuk kebakaran, kehilangan, pencurian, dan bahaya-bahaya
lainnya pada suatu perusahaan asuransi yang ditunjuk dan besarnya jumlah
pertanggungan ditentukan oleh Bank dengan memakai banker’s clause. Hal itu untuk
menghindari terjadinya kerugian yang disebabkan karena terjadinya kerusakan atas
barang jaminan yang diberikan baik sebagian maupun seluruhnya.
4. Memperpanjang masa pertanggungan termaksud bilamana masa berakhir, sampai
lunasnya fasilitas kredit dibayar kembali oleh DEBITUR pada BANK.
DEBITUR wajib membayar premi-premi dan biaya asuransi tepat pada waktunya dan
menyerahkan asli dari setiap polis atau setiap perpanjangannya dan setiap tanda-tanda
pembayarannya pada BANK.

Pasal 8
ASURANSI
Dengan ini BANK diberi kuasa oleh DEBITUR untuk menutup dan memperpanjang asuransi
yang dimaksudkan di atas, satu dan lain atas biaya DEBITUR, yakni jika DEBITUR lalai
menutup atau memperpanjang berlakunya asuransi tersebut.

Pasal 9
HAK BANK
1. BANK berhak untuk menetapkan sendiri berdasarkan catatannya jumlah besarnya utang
DEBITUR kepada BANK berdasarkan Perjanjian Kredit ini atau karena apa pun juga,
baik karena pinjaman pokok maupun bunga aksep-aksep provisi dan biaya-biaya lain
tanpa mengurangi hak DEBITUR. Hal itu berlaku jika BANK menjalankan hak-haknya
dan hak-hak istimewanya yang timbul dari atau berdasarkan Perjanjian Kredit ini dan
karena salah satu akta pemberian jaminan tersebut dalam Pasal 6 ayat 1 Perjanjian ini,
2. Jika BANK telah menjalankan hak-hak eksekusinya atas barang-barang yang dijadikan
jaminan dan/atau jumlah utang yang ditetapkan demikian itu dilunasi seluruhnya oleh
DEBITUR dan/atau PENANGGUNG, ternyata jumlah utang DEBITUR kurang dari
yang ditetapkan oleh BANK, DEBITUR dapat meminta kembali selisihnya dari BANK,
akan tetapi tanpa hak bagi DEBITUR untuk menuntut bunga atau kerugian apa pun dan
hanya mengenai jumlah yang nyata telah diterima oleh BANK.
3. Jika ternyata jumlah utang DEBITUR lebih dari yang ditetapkan oleh BANK,
kekurangannya telah menjadi tanggung jawab DEBITUR dan kekurangan harus segera
dilunasi.

Pasal 10
BIAYA
Semua biaya yang timbul berdasarkan Perjanjian ini termasuk pada biaya-biaya yang
bertalian dengan dibuatnya akta-akta pemberian jaminan, penyimpanan dan penyelidikan
jaminan, upah serta beban-beban dan setiap pembayaran yang harus dibayar BANK kepada
konsultan yang diberi tugas oleh BANK untuk menaksir barang-barang jaminan, kepada
pengacara dan/atau penasihat hukum dan/atau pihak lain yang diberi tugas oleh BANK untuk
menagih kredit tersebut, segala ongkos-ongkos yang bersangkutan dengan merealisasi
jaminan itu, termasuk komisi dan pembayaran-pembayaran lainnya pada pihak ketiga,
demikian pula materai perjanjian ini dan setiap tambahan daripadanya, perubahan, atau
perpanjangan kredit menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh DEBITUR.

Pasal 11
PEMBAYARAN KEMBALI
1. Pembayaran kembali kredit/pinjaman uang tersebut dilakukan secara angsuran bulanan,
yang terdiri dari angsuran pokok kredit dan bunga dalam jumlah tetap. Jumlah-jumlah
uang yang terutang oleh DEBITUR pada BANK berdasarkan/sesuai dengan catatan-
catatan dan/atau pembukuan BANK merupakan bukti yang mengikat bagi DEBITUR
mengenai utang DEBITUR dibayar lunas, untuk itu DEBITUR tidak akan menyangkal
dan atau mengajukan keberatan-keberatan akan jumlah-jumlah uang yang terutang oleh
DEBITUR.
Demikian pula apabila jangka waktu fasilitas kredit telah berakhir atau diakhiri sebelum
jangka waktunya berakhir dan ternyata masih terdapat sisa utang sebagai akibat
perubahan tingkat suku bunga, DEBITUR wajib untuk melunasinya dan jika
dikehendaki oleh BANK, DEBITUR wajib menandatangani Perpanjangan Perjanjian
Kredit.
2. Besarnya angsuran pokok dan bunga pinjaman perbulan adalah sebesar Rp _____ (
_____ Rupiah), terhitung mulai tanggal _____ dan oleh karenanya harus lunas selambat-
lambatnya tanggal _____.
Setiap perubahan besarnya pembayaran bunga pinjaman selalu akan diberitahukan
secara tertulis oleh BANK kepada DEBITUR. Surat pemberitahuan perubahan suku
bunga tersebut dan atau jadwal angsuran pinjaman pokok dan bunga pinjaman,
merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. DEBITUR tidak akan
menyangkal dalam bentuk apa pun juga atas perubahan suku bunga tersebut.
Untuk pembayaran angsuran pokok bulanan dan bunga pinjaman, DEBITUR wajib
menyetor setiap bulannya ke rekening giro/koran dan atau rekening lainnya yang ada
pada BANK sampai lunas seluruh utang-utang DEBITUR pada BANK. Untuk itu
DEBITUR membebankan kuasa kepada BANK kuasa mana tidak dapat ditarik kembali
dan tidak berakhir, karena sebab-sebab yang tercantum dalam Pasal 1813 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata untuk mendebit rekening giro/koran dan atau rekening lainnya
DEBITUR pada BANK setiap bulannya sampai lunas seluruh utang-utang DEBITUR
pada BANK.

Pasal 12
DENDA
1. Semua pembayaran pada BANK harus dilakukan di tempat kedudukan BANK melalui
rekening DEBITUR atau rekening lain yang ditentukan oleh BANK.
2. Bahwa atas setiap keterlambatan pembayaran cicilan/angsuran oleh DEBITUR kepada
BANK, DEBITUR dikenakan denda menurut ketentuan BANK yang berlaku pada saat
ditandatanganinya Perjanjian ini, yaitu _____ % (_____ persen) per bulan dari besarnya
tunggakan, yang dihitung secara harian sejak hari pertama tunggakan.
3. Jika dalam waktu melebihi ---- (-----------) berturut-turut DEBITUR tetap tidak
membayar cicilan/angsuran, BANK dapat melaksanakan hak-haknya sesuai dengan yang
diatur dalam Pasal Perjanjian ini.
Pasal 13
HAL-HAL LAIN
1. Jika ternyata DEBITUR meninggal dunia, utang-utang DEBITUR pada BANK yang
timbul berdasarkan Perjanjian ini dan perubahan-perubahannya tetap merupakan satu
utang terhadap para ahli waris DEBITUR atau PENANGGUNG (jika ada) dan tidak
dibagi-bagi.
2. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup pengaturannya dalam Perjanjian ini akan
diatur bersama secara tertulis oleh Para Pihak pada kemudian hari. Segala keputusan yang
diambil serta disetujui oleh Para Pihak, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Per-
janjian ini.

Pasal 13
KETENTUAN LAIN
1. DEBITUR dapat mengasuransikan jiwanya kepada Perusahaan Asuransi Jiwa yang
ditunjuk oleh BANK dengan memakai Banker’s Clause dan apabila DEBITUR
meninggal dunia, uang pertanggungannya akan digunakan untuk melunasi seluruh utang
DEBITUR kepada BANK, dan jika ada sisanya akan diberikan kepada ahli waris
DEBITUR
2. DEBITUR menyetujui bahwa BANK berhak untuk mengoperkan/mengalihkan semua
hak dan wewenang yang dimiliki BANK terhadap DEBITUR kepada pihak ketiga
lainnya semata-mata menurut pertimbangan yang dipandang baik oleh BANK tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari DEBITUR, termasuk melakukan endorse,
menggadaikan, atau menjual surat-surat aksep yang ditarik DEBITUR berdasarkan
Perjanjian ini.
3. Jika terjadi pelunasan pinjaman sebelum fasilitas kredit berjalan 2 (dua) tahun, akan
dikenakan penalti sebesar _____ % (satu persen) dari outstanding (sisa) pinjaman.

Pasal 14
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Perjanjian ini dan segala akibatnya, BANK dan DEBITUR menyatakan memilih tempat
kediaman hukum (domisili) yang tetap dan tidak berubah di kantor Panitera Pengadilan
Negeri _____ .
2. Demikian dengan tidak mengurangi hak dari BANK untuk memohon pelaksanaan
(eksekusi) atau mengajukan tuntutan hukum terhadap DEBITUR berdasarkan Perjanjian
ini di hadapan pengadilan-pengadilan negeri lainnya di mana pun juga dalam wilayah
Republik Indonesia.

PASAL 15
PENUTUP
Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani Para Pihak yang masing-masing pihak
dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak manapun.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(_______________) (_______________)

Anda mungkin juga menyukai