Anda di halaman 1dari 53

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit

Contoh ini hanya sebagai referensi dalam pelaksanaannya unit pelaksana dapat
menambahkan dan melakukan penyesuaian dengan berpedoman kepada Ketentuan
dan Syarat Umum/lain Perjanjian Kredit dan Surat Penawaran Pemberian Kredit
(SPPK).

PERJANJIAN KREDIT
Nomor : ..
Perjanjian Kredit Modal Kerja/Kredit Investasi *) ini dibuat dan ditandatangani pada
___, tanggal _____ bulan ___ tahun _____, oleh dan antara:
*) pilih salah satu sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum
pada SPPK

1. (Apabila yang menandatangani adalah Direktur/Direktur Utama)


Nama Direktur/Direktur Utama (pilih salah satu), sebagai Direktur.,
dengan demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas nama Direksi
mewakili PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk.,
berkedudukan di Bandung selanjutnya disebut bank bjb.

(Apabila yang menandatangani adalah Pemimpin Divisi)


Nama Pemimpin Divisi, sebagai Pemimpin Divisi. dalam hal ini bertindak
selaku kuasa berdasarkan surat kuasa Direksi/surat kuasa substitusi/Surat
Keputusan Direksi tentang______ (pilih salah satu) Nomor .. Tanggal ,
dengan demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas nama Direksi
mewakili PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk.,
berkedudukan di Bandung selanjutnya disebut bank bjb.

(Apabila yang menandatangani adalah Pemimpin Cabang)


Nama Pemimpin Cabang, sebagai Pemimpin Cabang . dalam hal ini
bertindak selaku kuasa berdasarkan surat kuasa Direksi/surat kuasa
substitusi/Surat Keputusan Direksi tentang______ (pilih salah satu) Nomor ..
Tanggal , dengan demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas
nama Direksi mewakili PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN
BANTEN, Tbk., berkedudukan di Bandung, Jl. Naripan No. 12 14, Jawa Barat,
selanjutnya disebut Bank.(diisi dengan Komparisi PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. yang terakhir)

2. (Apabila berbentuk Perseroan Terbatas yang menggunakan surat


kuasa/surat keputusan direksi yang menyatakan kewenangannya)
Nama pihak yang mewakili debitur, sebagai .dalam hal ini bertindak
selaku kuasa berdasarkan surat kuasa/persetujuan (sesuaikan dengan
sebutan pengurus dalam anggaran dasar perusahaan dimaksud) Nomor
.. Tanggal , dengan demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas
nama Direksi mewakili PT..................., berkedudukan di ................., dalam
melakukan perbuatan hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari ..

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


yang turut menandatangani Perjanjian

Kredit/berdasarkan surat persetujuan (pilih salah satu apakah pihak yang


memberikan persetujuannya dengan cara menandatangani langsung
perjanjian kredit atau dengan surat persetujuan) Tanggal ,
selanjutnya disebut Debitur;
(agar dipastikan persetujuan yang diperlukan oleh Perseroan Terbatas)
Atau

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
(Apabila berbentuk Perseroan Terbatas dimana pihak yang
menandatangani perjanjian kredit bukan merupakan kuasa dari
Perseroan Terbatas)
Nama pihak yang mewakili debitur, sebagai Direktur, dengan demikian berwenang
dan sah bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili PT ................... dalam
melakukan perbuatan hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari ..
yang turut menandatangani Perjanjian Kredit/berdasarkan surat persetujuan (pilih
salah satu apakah pihak yang memberikan persetujuannya dengan cara
menandatangani langsung perjanjian kredit atau dengan surat
persetujuan) Tanggal , selanjutnya disebut Debitur;
(agar dipastikan persetujuan yang diperlukan oleh Perseroan Terbatas)

(Apabila berbentuk Koperasi)


Nama pihak yang mewakili debitur, sebagai pengurus, dengan demikian
berwenang dan sah bertindak untuk dan atas nama Pengurus
Koperasi..................., berkedudukan di ................., dalam melakukan perbuatan
hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari .. yang turut
menandatangani Perjanjian Kredit/berdasarkan surat persetujuan (pilih salah
satu apakah pihak yang memberikan persetujuannya dengan cara
menandatangani langsung perjanjian kredit atau dengan surat
persetujuan. Sesuaikan dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga
koperasi) Nomor.......... Tanggal , selanjutnya disebut Debitur;

(Apabila berbentuk Yayasan)


1. ______ pekerjaan _______, tanggal lahir________, bertempat tinggal di _______,
tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk nomor _________, yang
berlaku sampai dengan tanggal __________, sebagai Ketua dari Yayasan;
2. ______ pekerjaan _______, tanggal lahir________, bertempat tinggal di _______,
tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk nomor _________, yang
berlaku sampai dengan tanggal __________, sebagai Sekretaris dari Yayasan;
3. ______ pekerjaan _______, tanggal lahir________, bertempat tinggal di _______,
tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk nomor _________, yang
berlaku sampai dengan tanggal __________, sebagai Bendahara dari Yayasan
dengan demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas nama Badan
Pengurus Harian Yayasan ..................., berkedudukan di ................., dalam
melakukan perbuatan hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari Pembina
dan Pengawas Yayasan, yaitu : .... atau* yang turut menandatangani Perjanjian
Kredit/berdasarkan surat persetujuan (*pilih salah satu apakah pihak yang

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


memberikan

persetujuannya dengan cara menandatangani langsung perjanjian


kredit atau dengan surat persetujuan. Sesuaikan dengan anggaran
dasar yayasan) Nomor.......... Tanggal , selanjutnya disebut
Debitur;

(Apabila berbentuk CV)


_______, bertempat tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu
penduduk nomor _________, yang berlaku sampai dengan tanggal __________,
dalam melakukan tindakan hukum dalam Perjanjian Kredit ini bertindak untuk diri
sendiri dan sebagai Persero Pengurus CV ______ , berkedudukan _________, serta
telah mendapat persetujuan dari :
a) ___ bertempat tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu
penduduk nomor _________, yang berlaku sampai dengan tanggal __________,
selaku istri/suami (pilih salah satu) Debitur, dan

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
b) ___, bertempat tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu
penduduk nomor _________, yang berlaku sampai dengan tanggal __________,
yang dalam memberikan persetujuan bertindak untuk diri sendiri dan sebagai
Persero Pengurus CV _____ telah mendapatkan persetujuan suami/istrinya yaitu
______ , bertempat tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu
penduduk nomor _________, yang berlaku sampai dengan tanggal
__________,yang keduanya turut hadir menandatangani Perjanjian Kredit ini.
(mohon periksa Anggaran Dasar CV tersebut berkenaan dengan
persyaratan untuk melakukan pinjaman apakah diperlukan
persetujuan sekutu aktif lainnya dan kepastian mengenai pihak yang
berwenang mewakili CV )
oleh karena itu sah dan berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama CV _____
yang Anggaran Dasarnya dimuat dalam Akta nomor ___ tanggal ____ yang telah
didaftarkan di Panitera Pengadilan Negeri ______ berdasarkan nomor pendaftaran
_____ dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. ___ tanggal
_______ Tambahan Berita Negara No. ___ selanjutnya disebut sebagai Debitur.

(Apabila Firma)
1. ______ pekerjaan _______, tanggal lahir________, bertempat tinggal di _______,
tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk nomor _________, yang
berlaku sampai dengan tanggal __________, yang untuk melaksanakan tindakan
hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari istrinya/suaminya yaitu ______
bertempat tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk
nomor _________, yang berlaku sampai dengan tanggal __________, yang turut
hadir dan menandatangani Perjanjian Kredit ini
2. ______ pekerjaan _______, tanggal lahir________, bertempat tinggal di _______,
tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk nomor _________, yang
berlaku sampai dengan tanggal __________, yang untuk melaksanakan tindakan
hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari istrinya/suaminya yaitu ______
bertempat tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


nomor

_________, yang berlaku sampai dengan tanggal __________, yang turut hadir dan
menandatangani Perjanjian Kredit ini
oleh karena itu sah dan berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama Firma
_____ yang Anggaran Dasarnya dimuat dalam Akta nomor ___ tanggal ____ yang
dibuat oleh dan dihadapan ______ Notaris di _____ untuk selanjutnya disebut
sebagai Debitur.

(Apabila Perorangan)
______ pekerjaan _______, tanggal lahir________, bertempat tinggal di _______,
tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk nomor _________, yang berlaku
sampai dengan tanggal __________, yang untuk melaksanakan tindakan hukum ini
telah mendapatkan persetujuan dari istrinya/suaminya yaitu ______ bertempat
tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk nomor
_________, yang berlaku sampai dengan tanggal __________, yang turut hadir dan
menandatangani Perjanjian Kredit ini selanjutnya, disebut sebagai Debitur.

Bank dan Debitur bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai Para Pihak.

Para Pihak bertindak dalam kedudukan masing-masing seperti tersebut diatas, terlebih
dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Debitur dengan suratnya nomor __ tertanggal ___ telah mengajukan permohonan
fasilitas kredit kepada Bank.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
2. Bank melalui Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK) Nomor ___ tanggal ____
telah menyetujui untuk memberikan kredit modal kerja/kredit investasi
berdasarkan permohonan fasilitas kredit Debitur tersebut diatas.
(*diisi dengan nomor & tanggal SPPK)
3. Bahwa SPPK tersebut beserta Ketentuan dan Syarat Umum/Lain Perjanjian Kredit
PT. Bank Pembangunan Daerah jawa Barat dan Banten, Tbk. telah diserahkan
kepada dan diterima baik serta disetujui maksud dan isinya oleh Debitur, terbukti
dengan telah ditandatanganinya SPPK beserta Ketentuan dan Syarat Umum/Lain
Perjanjian Kredit tersebut dan telah diserahkan kepada dan diterima kembali oleh
Bank yang kesemuanya tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kredit ini.
4. Bahwa syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagaimana dimaksudkan dalam
Syarat-Syarat Penandatanganan Perjanjian Kredit dari SPPK dengan rincian sebagai
berikut :
a. Telah mengerti dan menerima ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit ini
b. Telah memenuhi persyaratan permohonan kredit
c. Telah menyerahkan dokumen-dokumen yang terkait dengan permohonan kredit
d. Telah mengembalikan tembusan Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK) yang
ditandatangani oleh pengurus perusahaan yang berwenang diatas meterai.
e. Telah menyerahkan dokumen-dokumen persetujuan yang dipersyaratkan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan (bila ada) maupun anggaran
dasar.

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


f. T
elah membayar Provisi
g. Telah membayar biaya-biaya/menyediakan dana termasuk fee notaris, asuransi,
dan pajak-pajak sehubungan dengan Perjanjian Kredit
a. Telah membuka rekening giro pada Bank
b. Telah menyerahkan surat persetujuan yang berdasarkan Anggaran Dasar
diperlukan sehubungan dengan kredit kepada Bank
c. Pihak yang melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kredit adalah pihak
yang berwenang mewakili Debitur.
d. Menyerahkan sertifikat atau Dokumen Agunan/jaminan untuk diikat sebagai
jaminan.
e. Menjamin bahwa tidak ada ketentuan atau perjanjian dengan pihak ketiga lain
manapun yang dilanggar sehubungan dengan penandatanganan Perjanjian
Kredit.
*) diisi sesuai ketentuan dan syarat yang tercantum dalam SPPK
Kesemuanya telah dipenuhi oleh Debitur sebagaimana mestinya

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini Para Pihak sepakat bahwa Bank
memberikan kredit kepada Debitur dan Debitur mengaku berutang kepada Bank dan
Para Pihak dengan ini setuju dan saling mengikatkan diri untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja/Perjanjian Kredit Investasi*) dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut (Perjanjian Kredit Modal
Kerja/Perjanjian Kredit Investasi* ini, beserta semua lampirannya, sebagaimana
sewaktu-waktu diubah, diperpanjang, ditambah atau diperbaharui untuk selanjutnya
disebut Perjanjian Kredit):
*) pilih salah satu sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum
pada SPPK

PASAL 1
PENGERTIAN/ISTILAH

1. Agunan kredit adalah meliputi benda bergerak, benda tidak bergerak, benda tetap
atau tidak tetap, berwujud atau tidak berwujud yang oleh undang-undang
Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
dikategorikan sebagai jaminan dalam pengertian yang luas dan secara teknis
dapat diterima oleh Bank.
2. Commitment Fee adalah fee yang dibebankan kepada Debitur apabila terdapat
porsi fasilitas kredit yang tidak/belum ditarik Debitur*).
*) dipergunakan apabila dikenakan Commitment Fee sebagaimana tercantum pada
SPPK
3. Debitur adalah pihak penerima Kredit dari Bank Berdasarkan Perjanjian Kredit
termasuk tetapi tidak terbatas pada para ahli waris, para penerima dan atau
pengganti haknya.
4. Denda adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh Debitur karena tidak
memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu berdasarkan Perjanjian Kredit yang
besarnya dihitung berdasarkan prosentase tertentu sesuai ketentuan dalam
Perjanjian Kredit.
5. Dokumen agunan adalah semua dokumen yang membuktikan bahwa Agunan
telah diberikan dan diikat untuk kepentingan Bank sebagaimana dokumen tersebut
diubah,

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


ditambah atau diperbaharui dari waktu ke waktu, baik masing-masing maupun
beberapa di antaranya maupun semuanya.
6. Fasilitas Kredit adalah penyediaan dana oleh Bank kepada Debitur berdasarkan
kesepakatan pinjam-meminjam sebagaimana dituangkan dalam Perjanjian Kredit
yang mewajibkan debitur untuk melunasi Hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pembebanan bunga.
7. Fixed Rate adalah suku bunga yang besarnya tetap selama jangka waktu tertentu.
atau*)
Floating Rate yaitu suku bunga yang besarnya dapat berubah sewaktu-waktu
(mengikuti mekanisme pasar).
*) pilih salah satu sesuai suku bunga yang diberikan sebagaimana tercantum pada
SPPK
8. Grace Period Denda adalah suatu periode yang ditetapkan Bank untuk tidak
diperhitungkan dalam hari denda yang dikenakan kepada Debitur.
9. Hari Kerja adalah hari di mana layanan operasional Bank dan perbankan di
Indonesia pada umumnya beroperasi dan melakukan kliring sesuai ketentuan Bank
Indonesia.
10.Hutang adalah seluruh kewajiban keuangan Debitur kepada Bank yang timbul dari
transaksi kredit antara Bank dengan Debitur, berupa pokok dan/atau bunga yang
telah jatuh tempo dan dapat ditagih, denda serta biaya-biaya lainnya.
11.Kredit Modal Kerja adalah fasilitas kredit yang dipergunakan untuk membiayai
aktiva lancar dan atau menggantikan hutang dagang, serta membiayai sementara
kegiatan operasional rutin (sehari-hari) perusahaan, uang muka, cadangan kas,
atau komponen modal kerja lainnya sesuai dengan karakter bisnisnya.
atau*)
Kredit Investasi adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank kepada Debitur
untuk membiayai kebutuhan barang-barang modal atau aktiva tetap dalam rangka
rehabilitasi, modernisasi, ekspansi (perluasan), relokasi maupun project financing
atau refinancing.
*) pilih salah satu sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana
tercantum pada SPPK
12. Penanggung adalah pihak (baik perorangan maupun badan hukum) yang setuju
memberikan kesanggupan dan jaminan kepada Bank bahwa jika Debitur karena
satu dan lain hal tidak dapat membayar Jumlah Terhutang kepada Bank, dengan
ketentuan dan syarat yang tercantum dalam Jaminan Perorangan/Pribadi atau
Jaminan Perusahaan.
13. Penarikan Kredit adalah setiap pembayaran dan atau pemindahbukuan dari
Rekening Kredit yang dilakukan oleh Bank sesuai dengan ketentuan dan syarat-
syarat yang diatur dalam Perjanjian Kredit dan atau dokumen lainnya yang
disepakati bersama antara Bank dan Debitur.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
14. Perjanjian Kredit berarti suatu perjanjian antara Bank dan Debitur yang
menetapkan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat khusus yang berlaku atas
suatu Kredit dan dalam istilah Perjanjian Kredit, harus diartikan pula, termasuk
setiap perubahan, penambahan dan atau pembaharuannya berikut segala
lampiran-lampirannya.
15.Plafond Kredit adalah maksimal kredit yang dapat disediakan oleh Bank kepada
Debitur sesuai dengan Perjanjian Kredit yang telah ditandatangani.
16.Provisi adalah biaya dengan tarif tertentu yang dibebankan Bank kepada Debitur
berdasarkan Perjanjian Kredit.

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


17.Revolving adalah fasilitas yang diberikan Bank kepada Debitur yang sifatnya dapat
ditarik kembali atas fasilitas kredit yang telah diangsur dengan ketentuan tidak
melebihi plafond yang telah ditetapkan.
atau*)
Non Revolving adalah fasilitas yang diberikan Bank kepada Debitur yang sifatnya
tidak dapat ditarik kembali atas fasilitas kredit yang telah dilunasi/diangsur
tersebut.
*) pilih salah satu sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana
tercantum pada SPPK
(Pencantuman definisi disesuaikan dengan jenis fasilitas kredit yang diberikan
berdasarkan kebutuhan dan kesepakatan para pihak)

PASAL 2
NOMINAL KREDIT

Kredit yang diberikan Bank kepada Debitur adalah Kredit Modal Kerja/Kredit
Investasi *) sebesar/ maksimum sebesar Rp ____
*) pilih salah satu sesuai jenis fasilitas yang diberikan sebagaimana tercantum pada
SPPK

PASAL 3
TUJUAN KREDIT

Tujuan kredit adalah untuk _________________________________ *)


*) diisi sesuai tujuan kredit sebagaimana yang tercantum pada SPPK

PASAL 4
BENTUK KREDIT

Bentuk/sifat kredit adalah : Revolving/Non Revolving/Aflopend).


*) pilih salah satu sesuai fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum pada
SPPK

PASAL 5
JANGKA WAKTU KREDIT

Jangka waktu kredit adalah _____ (_____) tahun atau ____ (___) bulan yaitu terhitung
sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit yaitu tanggal ___ bulan ____ tahun
____ dan akan berakhir/harus dibayar lunas pada tanggal ___ bulan ____ tahun ___ .

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
PASAL 6
PENCAIRAN DAN PENARIKAN KREDIT

1. Pencairan dan penarikan kredit dilakukan dengan memperhatikan ketentuan


mengenai syarat-syarat penarikan kredit sebagaimana dimaksud dalam pasal 13
Perjanjian Kredit ini.
2. Penarikan Kredit dilakukan oleh Debitur dengan cara .....*)
*) diisi menurut tata cara penarikan dari masing-masing jenis kredit sebagaimana
tercantum pada SPPK
3. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Kredit ini Debitur mengakui telah
menerima seluruh jumlah fasilitas kredit tersebut dari Bank.
4. Debitur akan melaksanakan penarikan kredit sesuai dengan fasilitas kredit yang
diberikan Bank, apabila Debitur tidak/belum melaksanakan penarikan kredit atau
masih terdapat sisa fasilitas yang belum/tidak ditarik, maka Debitur membayar
Commitment Fee sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (3).*)
*) untuk kredit KMKK Stand By Loan atau KMK Rekening Koran
5. Bank berhak untuk sewaktu-waktu menolak pencairan fasilitas kredit yang
diberikan kepada Debitur, apabila :
a. Tidak memenuhi ketentuan ayat 1 Pasal ini ; dan/atau
b. Terjadinya perubahan setiap undang-undang atau perubahan dalam penerapan
dari undang-undang dan/atau ketentuan Bank Indonesia dan/atau ketentuan
dari Badan/Lembaga Otoritas Moneter dan/atau Badan/Lembaga Pemerintah
lainnya dan/atau informasi tertulis lainnya mengenai kejadian luar biasa yang
mengakibatkan demikian.

PASAL 7
PEMBAYARAN KREDIT

1. Debitur wajib membayar angsuran pokok dan/atau bunga sesuai dengan jadwal
pembayaran sebagai berikut :
a. Pembayaran angsuran pokok dilakukan selambat-lambatnya pada :
- Tanggal yang disebutkan dalam Pasal 5 Perjanjian Kredit ini; atau
- Sesuai dengan jadwal angsuran sebagaimana tersebut pada lampiran
Perjanjian *)
*) Dalam hal pengembalian kredit menggunakan jadwal angsuran.
b. Pembayaran bunga dilakukan setiap tanggal 23 (dua puluh tiga) setiap
bulannya.
c. Apabila tanggal angsuran jatuh bukan pada Hari Kerja, maka tanggal angsuran
jatuh pada Hari Kerja sebelum tanggal angsuran tersebut.
2. Pembayaran angsuran pokok dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan
Grace Period/Masa Tenggang.*)
*) ayat ini hanya digunakan dalam pemberian fasilitas Kredit Investasi dan/atau
kredit lain yang diberikan dengan Grace Period/Masa Tenggang.

3. Fasi
Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit lita
s Kredit ini diberikan tanpa Grace Period/ Masa Tenggang; atau *)

Fasilitas Kredit ini diberikan dengan Grace Period/Masa Tenggang selama ____ tahun
_____ bulan dimana pembayaran angsuran pokok akan dimulai pada angsuran ke
______ ;
*) ayat ini hanya digunakan dalam pemberian fasilitas Kredit Investasi dan/atau
kredit lain yang diberikan dengan Grace Period/Masa Tenggang.
6. Debitur dengan ini memberikan wewenang dan kuasa kepada Bank untuk
mendebet rekening Debitur untuk keperluan pembayaran kewajiban Debitur
kepada Bank berdasarkan Perjanjian Kredit ini termasuk pokok dan bunga.
7. Kewajiban pembayaran wajib dipenuhi Debitur tanpa memperhitungkan
(kompensasi) kewajiban Bank terhadap Debitur dan dengan ini Debitur melepaskan
hak-hak sebagaimana dimaksud Pasal 1425 sampai 1429 KUHPerdata.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
8. Bank berhak mengadakan perubahan jadwal angsuran tanpa perlu persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Debitur.

PASAL 8
PROVISI, BIAYA DAN COMMITMENT FEE

Debitur dikenakan provisi, biaya administrasi dan commitment fee sebagai berikut:
1. Provisi
untuk kredit KMK kepada Perusahaan Pembiayaan*)
a. Besarnya Provisi adalah __ %
b. Provisi ini dibebankan sebesar __% dari fasilitas yang ditarik dan dibayarkan
setiap kali penarikan kredit.
atau
untuk kredit KMK Konstruksi Standby Loan APBN/APBD*)
a. Besarnya Provisi adalah __ %
b. Provisi ini dibebankan sebesar __% dari plafond dan dibayar sekaligus di muka
sebelum penandatanganan Perjanjian Kredit
atau
untuk kredit KMK Konstruksi Standby Loan APBN/APBD*)
a. Besarnya Provisi adalah __ %
b. Provisi ini dibebankan sebesar __% dari sub plafond dan dibayar sekaligus
pada penarikan pertama sub plafond
atau
untuk jenis kredit lainnya*)
a. Besarnya Provisi adalah __ %
b. Provisi ini dibebankan sebesar __% dari plafond dan dibayar sekaligus di muka
sebelum penandatanganan Perjanjian Kredit
*) pilih salah satu sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana
tercantum pada SPPK

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


2. Biaya Administrasi
Debitur dikenakan biaya administrasi sebesar Rp/Valas__________ dan dibayarkan
sekaligus di muka sebelum penandatanganan Perjanjian Kredit
*) diisi sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum pada
SPPK

3. Commitment Fee
a. Debitur dikenakan biaya Commitment Fee sebesar 0.25% (nol koma dua puluh
lima persen) /tahun dari plafond (1 tahun adalah 360 hari) apabila selama masa
penarikan atau selama jangka waktu kredit tidak ada penarikan fasilitas kredit.
b. Pembayaran Commitment Fee dilaksanakan pada saat berakhirnya masa
penarikan atau berakhirnya jangka waktu kredit.
*) diisi sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum pada
SPPK

4. Biaya- Biaya Lain


Debitur menanggung biaya-biaya lain yang timbul terkait dengan perjanjian kredit
ini diantaranya biaya notaris, pengikatan jaminan, premi asuransi, dan pajak-pajak.
*) diisi sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum pada
SPPK

5. Provisi, Biaya Administrasi, Commitment Fee dan biaya-biaya lain tersebut di atas
tidak dapat diminta kembali oleh Debitur sekalipun pada akhirnya kredit tidak jadi
dipergunakan atau dalam hal pelunasan dipercepat.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
PASAL 9
SUKU BUNGA KREDIT

1. Suku bunga
Debitur wajib membayar kepada Bank bunga sebesar ____% p.a (per annum)
secara floating rate/ fixed rate. *)
*) pilih salah satu sesuai fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum
pada SPPK
2. Dasar perhitungan Bunga dalam Perjanjian Kredit ini dihitung secara harian dengan
ketentuan bahwa 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari sebagai
faktor pembagi tetap.
3. Bank sewaktu-waktu dapat merubah suku bunga dengan pemberitahuan terlebih
dahulu kepada Debitur. *)
*) ayat 3 hanya dipergunakan apabila perhitungan bunganya Floating Rate
sebagaimana tercantum pada SPPK

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


PASAL 10
DENDA KETERLAMBATAN

1. Besarnya denda keterlambatan apabila Debitur tidak membayar angsuran pada


waktunya adalah :
- 3% per tahun atau 0.25% per bulan terhadap tunggakan pokok; dan
- 3% per tahun atau 0.25% per bulan terhadap tunggakan bunga.
2. Perhitungan denda keterlambatan dihitung proporsional berdasarkan jumlah
kewajiban yang lalai dibayar sejak tanggal setelah masa Grace Periode Denda
selama 3 (tiga) hari kalender sampai dengan tanggal dilunasinya kewajiban
pembayaran tersebut oleh Debitur.
3. Selama Debitur mempunyai keterlambatan pembayaran pokok dan/atau bunga
maka setiap setoran dari Debitur kepada Bank akan diperhitungkan oleh Bank
dengan urutan prioritas pembayaran pokok lalu bunga kemudian denda.
4. Bank berdasarkan pertimbangannya sewaktu-waktu dapat merubah besarnya
denda keterlambatan dengan pemberitahuan kepada Debitur.

PASAL 11
AGUNAN

1. Segala harta kekayaan Debitur, baik yang bergerak maupun tidak bergerak, baik
yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi
pelunasan jumlah kredit yang timbul karena Perjanjian Kredit ini.
2. Guna lebih menjamin pembayaran kembali fasilitas kredit, Debitur menyerahkan
kepada Bank Agunan untuk menjamin pelunasan fasilitas kredit berupa : *)
a. Tanah dan bangunan yang berdiri diatas Sertipikat Hak __ nomor ___(sebut
nomor sertipikat)/____(sebut kelurahan/desa) tanggal __ seluas ___ atas nama
______, setempat yang dikenal sebagai_______ yang diikat dengan hak
tanggungan peringkat __ (___) senilai Rp. _____
b. Rumah susun yang berdiri diatas Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
__ (sebut nomor sertipikat)/____(sebut kelurahan/desa) tanggal __ seluas ___
atas nama ______, setempat yang dikenal sebagai_______ yang diikat dengan
hak tanggungan peringkat __ (___) senilai Rp. _____.
c. Kendaraan bermotor/piutang/barang persediaan/mesin-mesin (yang tunduk
pada peraturan mengenai fiducia)/persediaan/Bangunan/kapal laut (yang
memiliki ukuran di bawah 20 m3) atau barang bergerak lainnya yang diikat
dengan fidusia senilai Rp.____

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
d. Saham (* Cat : saham yang diperdagangkan di bursa saham di
Indonesia)/ deposito/tabungan/surat berharga/emas batangan/emas
perhiasan, _____ yang diikat dengan Gadai senilai Rp_______
e. Resi Gudang yang diikat dengan Akta Pembebanan Hak Jaminan senilai Rp.
______
f. Kapal laut (yang memiliki berukuran > 20 m3) yang diikat dengan hipotik
senilai Rp.____

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


g. Personal/Corporate Guarantee atas nama _____ berdomisili di ____ sebagaimana
ternyata dari Akta nomor ___ tanggal ____ dibuat dihadapan ____ Sarjana
Hukum, Notaris di _____.
*) diisi sesuai agunan yang diberikan sebagaimana tercantum pada SPPK
3. Bank berhak menyimpan bukti-bukti kepemilikan, izin-izin atau dokumen-dokumen
yang berkaitan dengan Agunan serta akta-akta berkenaan dengan pengikatan
barang Agunan sampai kredit dinyatakan lunas oleh Bank.
4. Setelah kredit dinyatakan lunas oleh Bank atau berdasarkan pertimbangan Bank,
barang-barang pada ayat (2) Pasal ini sudah tidak diperlukan lagi sebagai Agunan,
Bank akan mengembalikan dokumen-Dokumen Agunan tersebut kepada Debitur
dengan persetujuan pemilik agunan, atau pemilik agunan dengan sepengetahuan
Debitur, atau penerima kuasa yang dilengkapi dengan surat kuasa atau ahli
warisnya.
5. Jika karena sebab apapun, Agunan yang diserahkan menjadi tidak sah atau
berkurang nilainya, maka Debitur wajib menyerahkan jaminan pengganti yang
disetujui oleh Bank.

PASAL 12
ASURANSI BARANG-BARANG AGUNAN*)

1. Selama fasilitas kredit belum lunas, Agunan wajib diasuransikan oleh Debitur
kepada perusahaan asuransi yang disetujui oleh Bank terhadap risiko
kerugian/kehilangan/kerusakan atau lainnya sesuai dengan sifat Agunan.
2. Premi asuransi atas Agunan sebagaimana tersebut pada ayat 1 Pasal ini harus
dibayar lunas oleh Debitur.
3. Apabila terdapat asuransi yang karena sifat penutupannya dilaksanakan per
periode, maka Debitur wajib membayar perpanjangan premi setiap sebelum
berakhirnya periode tertentu sehingga jaminan selama jangka waktu kredit terus
menerus dilindungi asuransi.
4. Di dalam perjanjian asuransi (polis) harus dicantumkan klausul sedemikian rupa
sehingga jika ada pembayaran ganti rugi dari pihak maskapai asuransi maka Bank
berhak untuk menerima dan memperhitungkan hasil pembayaran klaim tersebut
dengan seluruh kewajiban Debitur kepada Bank (Banker's Clause).
5. Debitur wajib mempertahankan keberlakuan dan keabsahan asuransi terhadap
Agunan sejak penarikan fasilitas kredit dan selama kredit belum lunas.
*) penggunaan pasal ini disesuaikan dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan
dalam SPPK

PASAL 13
SYARAT-SYARAT PENARIKAN

Syarat penarikan kredit untuk pertama kalinya bagi Debitur diantaranya : *)


1. Telah melengkapi syarat dan menandatangani Perjanjian Kredit.
2. Telah melengkapi dan menyerahkan formulir-formulir yang dipersyaratkan untuk
penarikan.

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


3. Telah menyerahkan polis/dokumen bukti penutupan asuransi atas jaminan yang
memuat Bankers Clause atau minimal cover note dari perusahaan asuransi.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
4. Telah menandatangani dan menyerahkan perjanjian pengikatan jaminan secara
notariil serta bukti proses pendaftarannya.
5. Menyerahkan dokumen yang disyaratkan dalam Surat Penawaran Pemberian Kredit
(SPPK) sebagai Syarat Penarikan.
6. Menyerahkan kontrak/Standing Instruction yang menunjukan bahwa penerimaan
pembayaran akan dilaksanakan melalui rekening Debitur di Bank.
*) diisi sesuai syarat dan ketentuan yang tercantum dalam SPPK

PASAL 14
HAL-HAL YANG HARUS DILAKSANAKAN DEBITUR

1. Mempergunakan fasilitas kredit ini sesuai dengan tujuan/ keperluannya


sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 Perjanjian Kredit ini.
2. Segera memberitahukan kepada Bank paling lambat 7 (tujuh) hari kerja tentang :
a. Adanya perkara atau tuntutan atau somasi, baik Perdata maupun Pidana yang
terjadi antara Debitur/pengurusnya dengan pihak lain yang menyangkut
aktivitas maupun harta kekayaan Debitur.
b. Adanya kerusakan, kerugian, atau kemusnahan atas harta kekayaan Debitur
serta barang-barang jaminan
c. Adanya pengurus perusahaan Debitur yang melanggar Anggaran Dasar
perusahaan Debitur.
d. Setiap informasi yang penting dan dapat mempengaruhi kemampuan Debitur
dalam membayar kewajiban kepada Bank atau dalam menjalankan usahanya.
3. (Apabila nilai kredit di bawah Rp 5 miliar)
Menyampaikan kepada Bank Neraca dan Perhitungan Rugi Laba (Home Statement)
periodik secara triwulanan berikut penjelasannya yang telah disahkan oleh
pengurus perusahaan Debitur dengan secepat mungkin akan tetapi tidak lebih
lambat dari 1 (satu) bulan setelah bulan laporan.
(Apabila nilai kredit Rp 5 miliar atau lebih)
Menyampaikan kepada Bank :
a. Neraca dan Perhitungan Rugi Laba (Home Statement) periodik secara
triwulanan berikut penjelasannya yang telah disahkan oleh pengurus
perusahaan Debitur dengan secepat mungkin akan tetapi tidak lebih lambat
dari 1 (satu) bulan setelah bulan laporan.
b. Neraca dan Perhitungan Rugi Laba dari perusahaan Debitur yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik terdaftar yang disetujui oleh Bank, secepat mungkin
akan tetapi tidak lebih lambat dari 6 (enam) bulan sejak penutupan tahun buku
dari perusahaan Debitur atau paling lambat setiap tanggal 30 Juni pada periode
keuangan Tahun berikutnya. Keterlambatan Debitur dalam menyampaikan
laporan keuangan audited akan dikenakan denda sebesar ....%*) (....persen) per
tahun secara proporsional terhitung sejak batas akhir penyampaian laporan
keuangan audited tersebut.
Item Pegawai Aktif Pensiunan
Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit
-Pada usia 60 tahun
*) diisi1.dengan
Usia besaran- denda sesuai
Minimal 23 ketentuan
tahun dan syarat yang ditetapkan
kredit harus lunas
dalam SPPK (apabila ada)
c. Laporan aktivitas usaha per bulan yang meliputi pembelian/import,
-Pegawai - Pensiunan Pegawai
penjualan/export,
2. Status stock/persediaan, daftarNegeri,
hutang piutang dagang yang dirinci
Pegawai Pegawai BUMN / BUMD, Negeri, Purnawirawan
menurut jenis barang, volume dan nilainya.
TNI / POLRI
d. Penggunaan Kantor Akuntan PublikTNI
anggota / POLRI,
dengan memperhatikan ketentuan menteri
keuangan yang berlaku. Pegawai Multi
4. National Company
Memperoleh, memiliki atau memenuhi ijin-ijin dan WNI syarat-syarat yang diperlukan
serta mempertahankan keberlakuan ijin-ijin tersebut, baik yang sekarang ada
maupun yang timbul dikemudian
3. Penghasila - Mempunyai
hari sesuai dengan ketentuan
- Mempunyai yang berlaku.
5. Menjaga/memelihara
n dengan baik kualitas
penghasilan dan nilai
tetap penghasilan
barang-barang tetap
jaminan kredit
sesuai dengan perjanjian pengikatan jaminan.
(regular income) dan (regular income) dan
6. Aktivitas keuangan Debitur dilaksanakan melalui Bank.
mampu mengangsur mampu mengangsur
7. Mempertahankan rasio-rasio keuangan perusahaan : *)

4. Masa kerja - Sebagai pegawai


tetap minimal 3 -
Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank tahun
- Khusus untuk
pegawai BANK JABAR
masa kerja minimal 2
tahun
*) diisi dengan Rasio Keuangan sesuai ketentuan dan syarat yang ditetapkan
dalam SPPK
8. Membayar semua jenis kewajiban pajak-pajak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku termasuk pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak atas harta kekayaan
Debitur, dan pajak lainnya.
9. Atas permintaan Bank, melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu oleh
Bank dalam hubungannya dengan Perjanjian Kredit atau jaminan.

PASAL 15
PEMBATASAN TERHADAP TINDAKAN DEBITUR

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Debitur tidak diperkenankan
untuk :
1. Mengadakan merger, konsolidasi, atau akuisisi.
2. Menyewakan obyek yang merupakan jaminan Perjanjian Kredit.
3. Memperoleh fasilitas kredit/pinjaman/pembiayaan dari pihak lain
4. Mengubah Anggaran Dasar perusahaan yang meliputi : nama perseroan dan/atau
tempat kedudukan perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan,
jangka waktu berdirinya perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal,
modal ditempatkan dan disetor, dan atau status perseroan yang tertutup menjadi
perseroan terbuka atau sebaliknya.
5. memindahtangankan/menjaminkan resipis atau Saham perusahaan baik antar
pemegang saham maupun kepada pihak lain.
6. Membayar hutang perusahaan dan/atau bunga atas pinjaman pemegang saham.
7. Mengikatkan diri sebagai Penjamin (borg),
8. Menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain.
9. Mengubah susunan Direksi dan Komisaris perusahaan.
10.Menjual/memindahtangankan atau dengan cara apapun melepaskan sebagian atau
seluruh harta perusahaan selain dalam rangka aktivitas usahanya.
11.Membagi laba usaha dan membayar deviden kepada pemegang sahamnya.

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit

PASAL 16
PERNYATAAN DAN JAMINAN DEBITUR

Debitur dengan ini menyatakan dan menjamin Bank, bahwa :


1. Perjanjian Kredit ini tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-
undangan/perijinan atau perjanjian manapun yang berlaku bagi Debitur.
2. Perjanjian lainnya yang akan dibuat di kemudian hari sehubungan dengan
Perjanjian Kredit adalah sah menurut hukum dan Debitur akan menaati perjanjian
dimaksud.
3. Bahwa Debitur adalah badan usaha/usaha perorangan*) yang secara sah
didirikan dan berkedudukan menurut hukum Indonesia.
*) pilih salah satu sesuai kriteria Debitur
4. Debitur memiliki kecakapan untuk membuat dan menandatangani Perjanjian
Kredit ini dan tidak ada larangan baik dari peraturan perundang-undangan maupun
dari perjanjian lain termasuk telah memenuhi telah memenuhi syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan anggaran dasar dalam hal Debitur merupakan suatu badan
usaha.
5. Orang-orang yang menandatangani Perjanjian Kredit ini adalah orang-orang
yang berwenang bertindak untuk dan atas nama Debitur.
*) ayat 5 ini digunakan apabila Debitur berbentuk badan usaha bukan usaha
perorangan
6. Bahwa Anggaran Dasar perusahaan dan perubahan-perubahannya
sebagaimana termaktub di dalam komparisi Debitur yang disebutkan pada awal
Perjanjian Kredit merupakan Anggaran Dasar yang terakhir.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
*) ayat 5 ini digunakan apabila Debitur berbentuk badan usaha bukan usaha
perorangan
7. Bahwa susunan para anggota Direksi dan Dewan Komisaris perusahaan Debitur
pada saat ditandatanganinya Perjanjian Kredit ini adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : -------------------
Direktur : -------------------
Komisaris Utama : -------------------
Komisaris : -------------------
Komisaris : -------------------
Komisaris : -------------------
Komisaris : -------------------
Dan selain dari yang disebutkan diatas ini, tidak ada lagi orang atau pihak lain
yang menjabat sebagai anggota Direksi dan Komisaris Debitur. *)
*) ayat 7 ini digunakan apabila Debitur berbentuk badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas bukan usaha perorangan
8. Pada saat Perjanjian Kredit ini ditandatangani, para pemegang saham Debitur
adalah sebagai berikut :
a. (nama pemegang saham), selaku pemilik/pemegang .... (....) saham;
b. (nama pemegang saham), selaku pemilik/pemegang .... (....) saham;
Dan selain daripada yang disebutkan diatas, tidak ada lagi orang atau pihak lain
yang menjadi pemegang saham Debitur.
*) ayat 8 ini digunakan apabila Debitur berbentuk badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas bukan usaha perorangan

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


9. Bahwa Perjanjian Kredit dan perjanjian lainnya yang akan dibuat di kemudian
hari sehubungan dengan fasilitas kredit ini adalah sah menurut hukum dan
mengikat serta ditaati/tidak akan wanprestasi.
10. Debitur dan agunan yang diberikan pada waktu ini tidak tersangkut dalam
perkara/sengketa apapun juga yang dapat mengancam harta keka-
yaan/kelangsungan usaha Debitur.
11. Kewajiban pembayaran kepada Bank berdasarkan Perjanjian Kredit ini
mempunyai kedudukan yang diutamakan atau sekurang-kurangnya paripasu
dengan kewajiban-kewajiban Debitur lainnya, baik yang sekarang ada maupun
yang akan timbul di kemudian hari.
12. Debitur telah memperoleh semua persetujuan/ijin yang diperlukan untuk
melaksanakan usahanya.
13. Perjanjian Kredit ini tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-
undangan/perijinan atau perjanjian manapun yang berlaku bagi Debitur.
14. Apabila terdapat perbedaan perhitungan pokok atau bunga yang tertunggak
antara pencatatan Bank dengan Debitur maka catatan Bank yang dipergunakan.
15. Seluruh agunan serta pengikatannya yang telah diserahkan oleh Penerima
Kredit kepada Bank untuk menjamin fasilitas kredit di atas tetap dipertahankan dan
dinyatakan berlaku untuk menjamin pelunasan fasilitas kredit berdasarkan
Perjanjian Kredit ini.
16. Sumber pengembalian kredit ini adalah dari hasil dari usaha yang dibiayai
dengan Perjanjian Kredit dan/atau sumber pendapatan lainnya dari Debitur yang
disetujui Bank.
17. Debitur mematuhi dan melaksanakan peraturan-peraturan atau ketentuan-
ketentuan yang berkaitan dengan dampak lingkungan.
18. Debitur wajib menjalankan usahanya dengan sebaik-baiknya secara
berkesinambungan.
19. Debitur menyetujui dan/atau mematuhi segala ketentuan dan peraturan serta
kebijakan yang telah ada maupun yang akan ditetapkan serta perubahannya di
kemudian hari oleh Bank sehubungan dengan pemberian kredit ini termasuk dalam
rangka menyesuaikan dengan kondisi pasar.
20. Tidak ada perubahan material yang merugikan/berpotensi merugikan kondisi
keuangan, kekayaan, atau kegiatan usaha dari Debitur sampai dengan tanggal
Perjanjian Kredit ini.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
21. Setiap dan semua laporan keuangan (termasuk Neraca dan Perhitungan Laba
Rugi) atau informasi keuangan Debitur yang diserahkan kepada Bank,
mencerminkan dan selalu mencerminkan keadaan yang wajar mengenai keadaan
keuangan Debitur.
22. Debitur tidak mempunyai tunggakan pajak dalam jumlah material dan tidak
menerima klaim perpajakan yang tidak atau belum diinformasikan kepada Bank.
23. Debitur wajib menjaga barang agunan dengan baik secara kualitas maupun
nilainya dan mengasuransikannya selama kredit belum dinyatakan lunas.
24. Semua dokumen, data dan keterangan yang disampaikan secara tertulis kepada
Bank sehubungan dengan penyediaan kredit adalah lengkap, tepat, benar dan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
25. Debitur menjamin tidak akan mengambil keuntungan apabila terdapat
kesalahan dalam Perjanjian Kredit ini dan akan menjalankan Perjanjian Kredit ini
dengan itikad baik.
26. (Untuk kredit di atas Rp 5 miliar) Atas permintaan Bank Debitur atas
biayanya sendiri wajib melakukan penilaian ulang atas aset yang menjadi jaminan

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


kredit yang dilaksanakan oleh Perusahaan Appraisal yang disetujui oleh Bank.

27. Debitur dengan ini berjanji, sanggup, dan mengikat diri kepada Bank untuk saat
ini atau nanti secara periodik atau sewaktu waktu apabila diperlukan oleh Bank
memberikan keterangan-keterangan, data, informasi dan menyampaikan
dokumen-dokumen yang setiap saat/sewaktu-waktu diperlukan/ diminta Bank atau
pihak yang ditunjuk/diberi kuasa oleh Bank dalam rangka pemeriksaan baik
keuangan maupun aktivitas Debitur.
28. Debitur tidak pernah dan/atau tidak akan pernah memberikan dan/atau janji
memberikan baik secara langsung maupun tidak langsung, baik tersurat maupun
tersirat kepada Bank (Komisaris, Direksi, Pegawai), atau pihak yang terkait dengan
Bank antara lain tetapi tidak terbatas pemberian dalam bentuk uang, barang
bergerak (berupa benda berwujud dan tidak berwujud) tidak bergerak, hak-hak
fasilitas dan/atau segala sesuatu yang dapat ditafsirkan sebagai imbalan dalam arti
seluas-luasnya yang menguntungkan dan/atau dapat menyebabkan keuntungan
pribadi dan/atau kelompoknya yang diduga dan/atau diduga secara langsung dan
tidak langsung berkaitan dengan fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank kepada
Debitur.
29. Debitur tidak sedang tercatat sebagai Debitur yang memiliki kredit bermasalah
di lembaga perbankan maupun lembaga keuangan lainnya pada saat Perjanjian
Kredit ditandatangani.
30. Debitur menyatakan bahwa pernyataan/jaminan tersebut adalah sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terbukti pernyataan/
jaminan tersebut tidak sesuai dengan yang sesungguhnya maka atas segala
kerugian Debitur semata-mata merupakan kelalaian Debitur dan bukan merupakan
tanggung jawab Bank.

PASAL 17
KEJADIAN KELALAIAN

1. Menyimpang dari ketentuan jangka waktu yang telah ditentukan di dalam


Perjanjian Kredit ini, apabila terjadinya salah satu atau lebih dari keadaan tersebut
di bawah ini, Bank berhak menolak penarikan kredit lebih lanjut oleh Debitur dan
dapat mengakhiri jangka waktu kredit dan Debitur diwajibkan membayar lunas
seketika dan sekaligus atas kewajiban yang terutang berdasarkan Perjanjian Kredit
ini sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank kepada Debitur, apabila :
a. Debitur lalai melaksanakan pembayaran angsuran yang jatuh tempo.
b. Debitur melanggar kewajiban atau tidak memenuhi ketentuan dalam Perjanjian
Kredit atau terdapat pernyataan Debitur yang tidak benar.
c. Debitur lalai terhadap perjanjian lainnya dengan pihak ketiga dan
mengakibatkan Debitur menjadi wanprestasi berdasarkan perjanjian lainnya
tersebut.
Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
d. Debitur melakukan perbuatan dan/atau terjadinya peristiwa dalam bentuk/nama
apapun yang semata mata atas pertimbangan Bank dapat mengancam
kelangsungan usaha Debitur secara material atau menyebabkan kondisi
keuangan/ kekayaan Debitur menjadi menurun sehingga kewajiban Debitur
kepada Bank menjadi tidak terjamin sebagaimana mestinya.
e. Dimasukkannya suatu permohonan kepailitan dan/atau Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) terhadap Debitur atau sebab lain yang
mengakibatkan Debitur kehilangan hak untuk mengurus/menguasai harta
bendanya.

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


f. Perusahaan Debitur dibubarkan atau dinyatakan pailit atau karena sebab lain
yang mengakibatkan Debitur kehilangan haknya untuk mengurus
perusahaannya atau menguasai harta kekayaannya.
g. Debitur menyatakan secara tertulis dan secara umum tidak dapat membayar
hutangnya pada tanggal jatuh tempo atau mengajukan suatu permohonan atau
melakukan suatu tindakan dalam rangka kepailitan dan/atau insolvensi.
h. Adanya keputusan Pengadilan yang mengakibatkan Debitur wajib membayar
ganti rugi dan/atau pembayaran lainnya dan Bank menganggap pembayaran
tersebut menganggu secara signifikan kemampuan Debitur dalam
melaksanakan kewajibannya kepada Bank.
i. Apabila Debitur mengalihkan usahanya kepada pihak lain dengan cara apapun
juga.
j. Apabila Debitur berkewajiban untuk melakukan suatu kewajiban berdasarkan
Perjanjian Kredit dalam suatu waktu yang ditetapkan dan lalai
melaksanakannya, maka dengan lewatnya waktu saja sudah merupakan bukti
yang sah sehingga pemberitahuan, keterangan atau bukti dalam bentuk khusus
apapun juga tidak diperlukan lagi.
k. Jika Debitur (perorangan) meninggal dunia atau jatuh sakit sedemikian rupa
sehingga tidak dapat bekerja seperti biasanya atau jika Debitur menangguhkan
untuk sementara usahanya, jika ada, sehingga menurut pendapat Bank dapat
mengurangi kemampuan Debitur untuk memenuhi kewajibannya sesuai
Perjanjian Kredit, atau Debitur ditaruh di bawah pengampuan (curatele) atau
kehilangan haknya untuk mengurus harta kekayaannya, atau Debitur
dinyatakan pailit oleh pengadilan yang berwenang atau diberlakukan ketentuan
serupa di luar Indonesia; atau
l. Apabila harta kekayaan Debitur dan/atau Penjamin dan atau Pemilik Barang
Agunan, baik sebagian atau seluruhnya disita oleh instansi yang berwenang;
m. Apabila salah satu atau lebih Agunan disita oleh instansi yang berwenang, baik
sebagian maupun seluruhnya;
n. Apabila Debitur (perorangan) melakukan/terlibat dalam tindak pidana yang
berpotensi mencemarkan nama baik atau menurunkan reputasi Debitur.
2. Dalam hal terjadi Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka
Bank berhak dan dengan ini Debitur mengijinkan Bank melakukan dan dapat
menetapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan dan pengamanan sebagaimana dimaksud Pasal 19
Perjanjian Kredit ini.
b. Menyatakan Debitur lalai dengan mengirimkan surat pemberitahuan yang
menyatakan bahwa Debitur dinyatakan lalai (Surat Pernyataan Kelalaian).
c. Pengiriman Surat Pernyataan Kelalaian bukan merupakan syarat timbulnya hak
Bank terhadap kejadian kelalaian namun hak Bank mulai berlaku pada saat
terjadinya kelalaian.
3. Apabila utang harus dibayar seketika, maka semua biaya atau pengeluaran yang
dikeluarkan oleh Bank dalam rangka penyelesaian utang Debitur harus ditanggung
oleh Debitur.

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
PASAL 18
PERUBAHAN KEADAAN ATAU KEBIJAKAN

1. Apabila terjadi suatu perubahan kebijakan atau terjadi sesuatu dalam


keadaan/kondisi ekonomi dan/atau moneter sehingga menurut pertimbangan Bank
Perjanjian Kredit menjadi sulit dilaksanakan dan/atau menambah biaya bagi Bank
atau diproyeksikan akan menyulitkan kinerja keuangan Debitur dalam pembayaran
kredit kepada Bank, maka Bank berhak untuk :
a. Menunda pencairan fasilitas kredit yang belum ditarik, atau
b. Membebankan kepada Debitur seluruh biaya yang meningkat tersebut, dalam
hal tercapai kesepakatan Bank tetap menyediakan fasilitas kredit.
c. Apabila Debitur berkeberatan atau menolak butir (a) dan (b) ayat ini, maka
Bank dan Debitur akan sepakat mengakhiri Perjanjian Kredit ini sebelum tanggal
jatuh tempo dan Debitur akan seketika membayar lunas seluruh kewajiban pada
saat tersebut.
2. Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, apabila
terjadi perubahan dalam hukum atau peraturan yang berlaku di negara Republik
Indonesia yang mengakibatkan Bank atau Debitur tidak dapat melanjutkan
Perjanjian Kredit/mempengaruhi usahanya atau untuk mempertahankan atau
memberlakukan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit, maka
apabila tidak dimungkinkan untuk melanjutkan Perjanjian Kredit, maka semua
hutang segera menjadi jatuh tempo dan Debitur segera harus membayar kembali
seluruh jumlah yang terhutang.
3. Dalam hal perubahan keadaan sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini atau dalam
hal perlunya penyesuaian terhadap kebijakan baik dari pemerintah, pengawas
Bank, maupun kebijakan internal manajemen Bank, dan dalam hal ini harus
dilaksanakan perubahan ketentuan terhadap salah satu/beberapa klausul
Perjanjian Kredit ini maka Debitur dengan ini menyetujui dan memberikan kuasa
kepada Bank untuk mengadakan penyesuaian atas ketentuan Perjanjian Kredit ini
yang perlu dirubah/disesuaikan.

PASAL 19
KEWENANGAN BANK DALAM RANGKA PENGAWASAN,
PENGAMANAN, DAN PENYELESAIAN KREDIT

Bank dalam rangka melakukan pengawasan, pengamanan, dan penyelesaian kredit,


berwenang melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Meminta keterangan tentang kondisi usaha Debitur, baik secara langsung maupun
melalui pihak lain;
2. Memeriksa pembukuan/pencatatan usaha Debitur;
3. Memeriksa objek-objek usaha Debitur;
4. Menempatkan petugas Bank pada perusahaan Debitur;
5. Menugaskan konsultan atau pihak lain untuk melakukan pengawasan, memberikan
nasehat dan /atau membantu pengelolaan usaha Debitur;

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


6. Sewaktu-waktu Bank dapat mengambil alih usaha Debitur dan/atau
tindakan-tindakan lain termasuk eksekusi, bilamana menurut pertimbangan Bank,
Debitur sudah diragukan kemampuannya untuk menyelesaikan fasilitas kredit.
7. Apabila Bank menganggap perlu maka Bank berhak untuk menempatkan staf Bank
atau pihak ketiga yang ditunjuk oleh Bank untuk duduk dalam kepengurusan
perusahaan khususnya di bidang keuangan atau menjalankan/mengambil alih
usaha Debitur;
8. Apabila Debitur tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban yang diatur
dalam Perjanjian Kredit dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan
Perjanjian Kredit serta apabila Debitur dan/atau Penanggung telah dipanggil secara
patut oleh Bank namun Debitur dan/atau Penanggung tidak memenuhi panggilan
tersebut, maka dalam rangka penyelesaian kewajiban Debitur dan/atau
Penanggung yang timbul akibat dari Perjanjian Kredit Bank berwenang :
Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
a. Melakukan pengumuman dengan memasukan Debitur dan/atau Penanggung
dalam nama-nama Debitur/penanggung bermasalah melalui media yang
ditentukan oleh Bank dan/atau;
b. Melakukan tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan termasuk namun tidak
terbatas pada memasang papan pengumuman yang menyatakan bahwa
Agunan dalam penguasaan/pengawasan Bank.

PASAL 20
KUASA BANK

1. Bank berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh Debitur, untuk sewaktu-waktu tanpa
memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Debitur untuk mendebet Rekening
Tabungan/Giro, Rekening Pinjaman Debitur, dan/atau rekening-rekening lainnya
milik Debitur yang ada pada Bank untuk pembayaran hutang pokok, bunga kredit,
denda tunggakan, premi asuransi, biaya-biaya pengikatan barang jaminan, dan
biaya lain yang timbul karena dan untuk pelaksanaan Perjanjian Kredit, pengikatan
agunan, dan lain-lain yang terkait dengan Perjanjian Kredit ini.
2. Debitur dengan ini memberi kuasa kepada Bank, kuasa mana tidak dapat dicabut
atau ditarik kembali dan tidak akan berakhir karena sebab apapun juga, baik
sewaktu-waktu atau apabila Bank menganggap perlu, untuk atas nama Debitur
melaksanakan hal-hal/tindakan-tindakan, membuat/menyerahkan dokumen-
dokumen yang diperlukan guna menjamin penyelesaian Hutang Debitur dengan
terjadinya salah satu atau lebih dari keadaan tersebut dibawah ini yaitu :
a. Tidak memenuhi kewajiban-kewajiban dalam Perjanjian Kredit termasuk jumlah
yang telah jatuh tempo, baik atas pokok pinjaman, bunga maupun
kewajiban-kewajiban lainnya menurut Perjanjian Kredit ini maupun perjanjian
lainnya.
b. Apabila Debitur melaksanakan hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri,
usahanya, reputasinya dan mempengaruhi terhadap kemampuan membayar
kewajibannya kepada Bank.
c. Tidak melaksanakan hal-hal yang wajib dilaksanakan oleh Debitur sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 14 Perjanjian Kredit ini atau ternyata telah melakukan
salah satu dari hal-hal yang tercantum dalam Pasal 15 Perjanjian Kredit atau

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


Debitur lalai.

d. Tidak adanya atau tidak diperolehnya persetujuan/ijin yang diperlukan dalam


rangka melaksanakan Perjanjian Kredit.
e. Terjadinya eksekusi atas barang-barang milik Debitur termasuk Agunan
sehubungan dengan kelalaian Debitur memenuhi kewajiban-kewajiban kepada
pihak ketiga lainnya yang menurut pertimbangan Bank hal tersebut dapat
mempengaruhi kemampuan pemenuhan kewajiban Debitur kepada Bank
berdasarkan Perjanjian Kredit ini.
f. Debitur memberikan data dan atau keterangan yang tidak benar, timbul
perpecahan dalam kepengurusan karena alasan apapun, timbul sengketa
mengenai kepemilikan perusahaan, Debitur karena alasan apapun tidak berhak
lagi mengurus dan menguasai harta kekayaan perusahaan, usaha dan kekayaan
Debitur mengalami kemunduran atau berkurang sedemikian rupa atau karena
hal-hal lain yang semata-mata menurut pertimbangan Bank menyebabkan
kemampuan Debitur disangsikan.
g. Fasilitas kredit yang diberikan Bank berdasarkan Perjanjian Kredit digunakan
untuk tujuan lain dari yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kredit.
h. Terdapat hal-hal lain yang berakibat buruk atau akan berakibat
buruk/mempengaruhi kinerja keuangan Debitur dalam membayar kewajibannya
kepada Bank.
3. Apabila setelah berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kredit ini karena sebab
apapun juga ternyata menurut pertimbangan Bank, Debitur tidak dapat
menyelesaikan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit, Bank berhak dan
dengan ini diberi kuasa oleh Debitur untuk mengambil tindakan-tindakan dalam
Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
rangka pelunasan Hutang termasuk premi asuransi, biaya-biaya pengikatan barang
Agunan, dan biaya lain yang timbul karena dan untuk pelaksanaan Perjanjian
Kredit atau diharuskan oleh ketentuan Bank Indonesia atau ketentuan pemerintah
yang berlaku.
4. Bank diberi hak dan kuasa oleh Debitur untuk:
a. Meminta langsung pada Akuntan Publik yang mempersiapkan laporan keuangan
audited untuk memperoleh copy management letter dari tahun audit yang
bersangkutan (jika ada);
b. Mendiskusikan permasalahan perusahaan Debitur baik secara terpisah atau
bersama-sama dengan Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Debitur atau Bank;
5. Debitur dengan ini memberikan kuasa kepada Bank apabila dianggap perlu, untuk
menunjuk Akuntan Publik lainnya guna melakukan audit khusus guna
mengevaluasi ulang laporan keuangan audited untuk periode berjalan maupun
periode-periode sebelumnya apabila Bank menilai bahwa atas laporan keuangan
audited Debitur yang telah diserahkan terdapat hal-hal yang perlu diperiksa lebih
lanjut.
6. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan Pasal ini
dibebankan kepada Debitur kecuali ditentukan lain oleh Bank.
7. Atas seluruh kuasa dan wewenang yang diberikan oleh Debitur kepada Bank
merupakan bagian-bagian terpenting dan tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit.
Oleh karena itu kuasa dan wewenang tersebut tidak dapat ditarik atau dicabut
kembali dan juga tidak akan berakhir atau hapus karena timbulnya peristiwa
apapun dan Para Pihak dengan ini melepaskan ketentuan-ketentuan yang

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


tercantum dalam Pasal 1813, 1814 dan 1816 KUHPerdata.

PASAL 21
PENGALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN

1. Bank berhak mengalihkan sebagian atau seluruh hak-hak dan kewajiban-


kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit setiap saat kepada pihak lain dan
sehubungan dengan hal tersebut Bank akan memberitahukan pengalihan yang
dilakukan kepada Debitur.
2. Debitur dengan ini menyatakan setuju atas pengalihan yang dilakukan oleh Bank
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini.
3. Untuk keperluan pengalihan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, Debitur menyatakan bahwa tidak berkeberatan
apabila Bank memberikan informasi berkaitan dengan fasilitas kredit ini kepada
calon penerima hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini
4. Ketentuan pengalihan hak dan kewajiban Pasal ini dilaksanakan dengan
ketentuan tidak akan menimbulkan tambahan biaya apapun bagi Debitur.

PASAL 22
HUKUM YANG BERLAKU, PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM

1. Pelaksanaan Perjanjian Kredit ini tunduk, diartikan, ditafsirkan dan dilaksanakan


menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan negara Republik
Indonesia.
2. Apabila timbul perselisihan antara Bank dan Debitur atas penafsiran dan
pelaksanaan Perjanjian Kredit ini, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan
perselisihan tersebut dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat.
3. Apabila perselisihan secara musyarawah untuk mencapai mufakat tidak
mencapai kata sepakat, maka Para Pihak setuju untuk menyerahkan
penyelesaian perselisihan tersebut kepada Pengadilan Negeri
. *) dan memilih domisili hukum yang tetap dan umum di
Kantor Panitera Pengadilan Negeri *)
*) disesuaikan dengan wilayah kerja kantor cabang

PASAL 23
Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
FORCE MAJEURE

1. Force Majeure adalah suatu keadaan diluar kehendak, kemampuan dan kekuasaan
masing-masing Pihak yang dapat menghambat atau menghentikan pelaksanaan
Perjanjian Kredit secara langsung yaitu bencana alam, kebakaran, banjir, taufan,
pemogokan, embargo, perang, invasi, huru-hara, revolusi, pemberontakan,
terorisme, dan wabah penyakit.
2. Apabila salah satu Pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban berdasarkan
Perjanjian Kredit ini dikarenakan Force Majeure sebagaimana disebut dalam ayat
1 Pasal ini, maka Pihak yang mengalami Force Majeure harus memberitahukan
secara tertulis kepada Pihak yang tidak yang mengalami Force Majeure selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari setelah hari pertama tertundanya pelaksanaan
kewajiban.
3. Force Majeure tidak menghilangkan kewajiban namun jangka waktu pelaksanaan

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


kewajiban akan diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dengan lamanya

penundaan pelaksanaan Perjanjian akibat Force Majeure dengan ketentuan


penundaan akibat Force Majeure tersebut tidak melebihi jangka waktu 3 (tiga)
bulan setelah tanggal pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini.
4. Apabila setelah jangka waktu sebagaimana disebutkan dalam ayat 3 Pasal ini,
Pihak yang mengalami Force Majeure tidak dapat melaksanakan seluruh atau
sebagian pekerjaan dalam perjanjian ini, maka Para Pihak akan melakukan
perundingan lebih lanjut untuk menyelesaikannya.
5. Apabila Pihak yang mengalami Force Majeure tidak menyampaikan pemberitahuan
sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 Pasal ini, dapat menyebabkan Force
Majeure tidak diakui oleh Pihak lainnya.

PASAL 24
KETENTUAN LAIN-LAIN

1. Besarnya jadwal angsuran, denda, dan biaya-biaya sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 6 dan 8 Perjanjian Kredit ini, dapat berubah sewaktu-waktu sesuai
dengan ketetapan Bank, perubahan mana akan diberitahukan kepada Debitur
dan mengikat Debitur.
2. Catatan-catatan dan atau pembukuan Bank merupakan bukti yang mengikat bagi
Debitur mengenai jumlah terhutang kepada Bank, kecuali jika terdapat kesalahan
perhitungan. Debitur tidak akan mengajukan keberatan terhadap perhitungan
Bank sebelum Hutang dibayar lunas seluruhnya, tanpa mengurangi hak Debitur
untuk menuntut perhitungan kembali dimana jika terbukti terjadi kesalahan
perhitungan, maka Bank akan mengembalikan uang kelebihan dimaksud kepada
Debitur, tanpa adanya kewajiban untuk membayar ganti rugi, Bunga maupun
pembayaran lainnya. Dalam hal terjadi kesalahan perhitungan oleh Bank
sehingga pembayaran yang dilakukan oleh Debitur kurang dari pembayaran yang
seharusnya dilakukan, maka Debitur wajib membayar kekurangannya dan Bank
tidak akan mengenakan bunga atau denda.
3. Dalam hal terdapat satu, sebagian, atau lebih dari ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Kredit menjadi tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan karena
adanya suatu ketentuan, peraturan perundang-undangan, putusan atau
kebijaksanaan dari instansi Pemerintah yang berwenang maka hal tersebut tidak
akan menyebabkan ketentuan-ketentuan lainnya dalam Perjanjian Kredit menjadi
tidak berlaku atau tidak mengikat, kecuali Bank menentukan lain.
4. Perjanjian Kredit tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dengan suatu
perjanjian perubahan atau tambahan yang ditandatangani oleh Para Pihak dalam
perubahan/tambahan Perjanjian Kredit dan merupakan satu kesatuan dengan
Perjanjian Kredit ini.
5. Para Pihak dengan tegas mengesampingkan berlakunya ketentuan dalam Pasal
1266 KUHPerdata sepanjang mengenai ketentuan-ketentuan yang mensyaratkan
diperlukannya suatu keputusan Pengadilan atau hakim untuk mengakhiri
Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Perjanjian Kredit ini.
6. Lampiran Perjanjian Kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan
merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian Kredit.

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


7. Apabila di dalam Perjanjian Kredit ini beserta addendum-addendumnya terdapat
ketentuan-ketentuan yang berlainan dari dan atau bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan di dalam Syarat-Syarat Umum dan atau SPPK tersebut,
maka ketentuan-ketentuan khusus di dalam Perjanjian Kredit beserta addendum-
addendumnya yang berlaku.
8. Penanggung bersedia untuk melepaskan hak istimewanya sebagaimana diatur
dalam Pasal 1831 KUHPerdata dan menyatakan tunduk kepada Pasal 1832
KUHPerdata.*)
9. Penanggung bertanggung jawab atas segala Hutang Debitur selama fasilitas
kredit belum dinyatakan lunas oleh Bank.*)
*) klausula ayat 8 dan 9 hanya digunakan apabila terdapat penanggung

Demikian Perjanjian Kredit ini dibuat, pada tempat, hari dan tanggal sebagaimana
disebutkan pada bagian awal Perjanjian Kredit dan segera ditandatangani setelah
dibaca, dimengerti dan disetujui oleh Para Pihak. Perjanjian Kredit dibuat dalam
rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup dan memiliki kekuatan hukum yang
sama.

(*Jika Debitur berbentuk Perseroan Terbatas)


Debitur, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk,
bank bjb
ttd
Materai ttd
Rp.6000,-
(isi nama lengkap) (isi nama pihak yang mewakili bank bjb
dalam melakukan
penandatanganan)
Persetujuan _______
ttd
(*dipergunakan apabila terdapat persetujuan yang harus diberikan oleh pihak tertentu
dalam perseroan terbatas dan/atau pihak lain yang dimintakan persetujuannya
memberikan persetujuan dengan cara menandatangani langsung Perjanjian Kredit)

(isi nama lengkap)

(*Jika Debitur berbentuk Koperasi)


Debitur, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk,
bank bjb
ttd
Materai ttd
Rp.6000,-
(isi nama lengkap) (isi nama pihak yang mewakili bank bjb
dalam melakukan
penandatanganan)

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


Persetujuan _______
ttd
(*dipergunakan apabila terdapat persetujuan yang harus diberikan oleh pihak tertentu
dalam Koperasi dan/atau pihak lain yang dimintakan persetujuannya memberikan
persetujuan dengan cara menandatangani langsung Perjanjian Kredit)

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
(isi nama lengkap)

(*Jika Debitur berbentuk Yayasan)


Debitur, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk,
bank bjb
ttd
Materai ttd
Rp.6000,-
(isi nama lengkap) (isi nama pihak yang mewakili bank bjb
dalam melakukan
penandatanganan)
Persetujuan _______
ttd
(*dipergunakan apabila terdapat persetujuan yang harus diberikan oleh pihak tertentu
dalam Yayasan dan/atau pihak lain yang dimintakan persetujuannya memberikan
persetujuan dengan cara menandatangani langsung Perjanjian Kredit)

(isi nama lengkap)

(*Jika Debitur berbentuk Commanditaire Vennotschaap/CV)


Debitur, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk,
bank bjb
ttd
Materai ttd
Rp.6000,-
(isi nama lengkap) (isi nama pihak yang mewakili bank bjb
dalam melakukan
penandatanganan)

suami/istri Debitur
ttd
(isi nama lengkap suami/istri (bila sudah menikah))

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


Pengurus CV suami/istri Pengurus CV
ttd
(*dipergunakan jika Anggaran Dasar CV ttd
mensyaratkan harus terdapat sekutu
lain yang memberikan persetujuan)
(isi nama lengkap) (isi nama lengkap)

(*Jika Debitur berbentuk Firma/Fa)


Debitur, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk,
bank bjb
ttd
Materai ttd
Rp.6000,-
(isi nama lengkap) (isi nama pihak yang mewakili bank bjb
dalam melakukan
penandatanganan)

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
suami/istri Debitur
ttd
(isi nama lengkap suami/istri (bila sudah menikah))

Pengurus Fa suami/istri Pengurus Fa


ttd
(*dipergunakan jika Anggaran Dasar Fa ttd
mensyaratkan harus terdapat sekutu
lain yang memberikan persetujuan)
(isi nama lengkap) (isi nama lengkap)

(*Jika Debitur berbentuk Nasabah Debitur Perorangan)


Debitur, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk,
bank bjb
ttd
Materai ttd
Rp.6000,-
(isi nama lengkap) (isi nama pihak yang mewakili bank bjb
dalam melakukan
penandatanganan)

suami/istri Debitur
ttd
(isi nama lengkap suami/istri (bila sudah menikah))

Lampiran 28 Contoh Perjanjian Kredit


(*Jika terdapat penanggung yaitu pihak lain selain debitur maka
ditambahkan komparisi sebagai berikut):

Penanggung, suami/istri Penanggung


ttd ttd
(isi nama lengkap) (isi nama lengkap)

Contoh ini hanya sebagai referensi dalam pelaksanaannya unit pelaksana dapat
menambahkan dan melakukan penyesuaian dengan berpedoman kepada Ketentuan
dan Syarat Umum/lain Perjanjian Kredit dan Surat Penawaran Pemberian Kredit
(SPPK).

PERJANJIAN KREDIT
Nomor : ..

Perjanjian Kredit Modal Kerja/Kredit Investasi *) ini dibuat dan ditandatangani pada
___, tanggal _____ bulan ___ tahun _____, oleh dan antara:
*) pilih salah satu sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum
pada SPPK

(*Apabila yang menandatangani adalah Direktur/Direktur Utama)


Nama Direktur/Direktur Utama (*pilih salah satu), sebagai Direktur.,
dengan demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk., berkedudukan di
Bandung selanjutnya disebut bank bjb.

(*Apabila yang menandatangani adalah Pemimpin Divisi)


Nama Pemimpin Divisi, sebagai Pemimpin Divisi. dalam hal ini bertindak
selaku kuasa berdasarkan surat kuasa Direksi/surat kuasa substitusi/Surat Keputusan

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Direksi tentang______ (*pilih salah satu) Nomor .. Tanggal , dengan
demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili PT.
BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk., berkedudukan di
Bandung selanjutnya disebut bank bjb.

(*Apabila yang menandatangani adalah Pemimpin Cabang)


Nama Pemimpin Cabang, sebagai Pemimpin Cabang . dalam hal ini
bertindak selaku kuasa berdasarkan surat kuasa Direksi/surat kuasa substitusi/Surat
Keputusan Direksi tentang______ (*pilih salah satu) Nomor .. Tanggal ,
dengan demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk., berkedudukan di
Bandung, Jl. Naripan No. 12 14, Jawa Barat, selanjutnya disebut bank bjbBank.
(diisi dengan Komparisi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.
yang terakhir)

2. (*Apabila berbentuk Perseroan Terbatas yang menggunakan surat


kuasa/surat keputusan direksi yang menyatakan kewenangannya)
Nama pihak yang mewakili debitur, sebagai .dalam hal ini bertindak selaku
kuasa berdasarkan surat kuasa/persetujuan (sesuaikan dengan sebutan
pengurus dalam anggaran dasar perusahaan dimaksud) Nomor .. Tanggal
, dengan demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas nama Direksi
mewakili PT..................., berkedudukan di ................., dalam melakukan perbuatan
hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari .. yang turut
menandatangani Perjanjian Kredit/berdasarkan surat persetujuan (*pilih salah satu
apakah pihak yang memberikan persetujuan memberikan persetujuannya
dengan cara menandatangani langsung perjanjian kredit atau dengan surat
persetujuan) Tanggal , selanjutnya disebut Debitur;
(*agar dipastikan persetujuan yang diperlukan oleh Perseroan Terbatas)
Atau
(*Apabila berbentuk Perseroan Terbatas dimana pihak yang menandatangani
perjanjian kredit bukan merupakan kuasa dari Perseroan Terbatas)
Nama pihak yang mewakili debitur, sebagai Direktur, dengan demikian berwenang
dan sah bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili PT ................... dalam
melakukan perbuatan hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari .. yang
turut menandatangani Perjanjian Kredit/berdasarkan surat persetujuan (*pilih salah
satu apakah pihak yang memberikan persetujuan memberikan
persetujuannya dengan cara menandatangani langsung perjanjian kredit
atau dengan surat persetujuan) Tanggal , selanjutnya disebut
Debitur;
(*agar dipastikan persetujuan yang diperlukan oleh Perseroan Terbatas)

(*Apabila berbentuk CV)


_______, bertempat tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk
nomor _________, yang berlaku sampai dengan tanggal __________, dalam melakukan
tindakan hukum dalam Perjanjian Kredit ini bertindak untuk diri sendiri dan sebagai
Persero Pengurus CV ______ , berkedudukan _________, serta telah mendapat
persetujuan dari :
a) ___ bertempat tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk
nomor _________, yang berlaku sampai dengan tanggal __________, selaku istri/suami
(*pilih salah satu) Debitur, dan
b) ___, bertempat tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk
nomor _________, yang berlaku sampai dengan tanggal __________, yang dalam
memberikan persetujuan bertindak untuk diri sendiri dan sebagai Persero Pengurus
CV _____ telah mendapatkan persetujuan suami/istrinya yaitu ______ , bertempat
tinggal di _______, tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk nomor _________,

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
yang berlaku sampai dengan tanggal __________,yang keduanya turut hadir
menandatangani Perjanjian Kredit ini.
(*mohon periksa Anggaran Dasar CV tersebut berkenaan dengan
persyaratan untuk melakukan pinjaman apakah diperlukan persetujuan
sekutu aktif lainnya dan kepastian mengenai pihak yang berwenang
mewakili CV )
oleh karena itu sah dan berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama CV _____
yang Anggaran Dasarnya dimuat dalam Akta nomor ___ tanggal ____ yang telah
didaftarkan di Panitera Pengadilan Negeri ______ berdasarkan nomor pendaftaran _____
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. ___ tanggal _______
Tambahan Berita Negara No. ___ selanjutnya disebut sebagai Debitur.

(*Apabila berbentuk Koperasi)


Nama pihak yang mewakili debitur, sebagai pengurus, dengan demikian berwenang
dan sah bertindak untuk dan atas nama Pengurus Koperasi..................., berkedudukan
di ................., dalam melakukan perbuatan hukum ini telah mendapatkan persetujuan
dari .. yang turut menandatangani Perjanjian Kredit/berdasarkan surat
persetujuan (*pilih salah satu apakah pihak yang memberikan persetujuan
memberikan persetujuannya dengan cara menandatangani langsung
perjanjian kredit atau dengan surat persetujuan. Sesuaikan dengan
anggaran dasar/anggaran rumah tangga koperasi) Nomor.......... Tanggal
, selanjutnya disebut Debitur;

(*Apabila Perorangan)
______ pekerjaan _______, tanggal lahir________, bertempat tinggal di _______, tanggal
lahir________, pemegang kartu penduduk nomor _________, yang berlaku sampai
dengan tanggal __________, yang untuk melaksanakan tindakan hukum ini telah
mendapatkan persetujuan dari istrinya/suaminya yaitu ______ bertempat tinggal di
_______, tanggal lahir________, pemegang kartu penduduk nomor _________, yang
berlaku sampai dengan tanggal __________, yang turut hadir dan menandatangani
Perjanjian Kredit ini selanjutnya, disebut sebagai Debitur.

Bank bjb dan Debitur bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai Para
Pihak.

Para Pihak bertindak dalam kedudukan masing-masing seperti tersebut diatas, terlebih
dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
Debitur dengan suratnya nomor __ tertanggal ___ telah mengajukan permohonan
fasilitas kredit kepada Bank bjb.

Bank bjb melalui Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK) Nomor ___ tanggal ____
telah menyetujui untuk memberikan kredit modal kerja/kredit investasi
berdasarkan permohonan untuk memberikan fasilitas kredit kepada Debitur
tersebut diatas.
(*diisi dengan nomor & tanggal SPPK)
Bahwa SPPK tersebut beserta Ketentuan dan Syarat Umum/Lain Perjanjian Kredit PT.
Bank Pembangunan Daerah jawa Barat dan Banten, Tbk. telah diserahkan kepada dan
diterima baik serta disetujui maksud dan isinya oleh Debitur, terbukti dengan telah
ditandatanganinya SPPK beserta Ketentuan dan Syarat Umum/Lain Perjanjian Kredit
tersebut dan telah diserahkan kepada dan diterima kembali oleh Bank yang
kesemuanya tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit
ini.
Bahwa syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagaimana dimaksudkan dalam Syarat-
Syarat Penandatanganan Perjanjian Kredit dari SPPK dengan rincian sebagai
berikut :
Telah mengerti dan menerima ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit ini
Telah memenuhi persyaratan permohonan kredit
Telah menyerahkan dokumen-dokumen yang terkait dengan permohonan kredit

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Telah mengembalikan tembusan Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK) yang
ditandatangani oleh pengurus perusahaan yang berwenang diatas meterai.
Telah menyerahkan dokumen-dokumen persetujuan yang dipersyaratkan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan (bila ada) maupun anggaran dasar.
Telah membayar Provisi
Telah membayar biaya-biaya/menyediakan dana termasuk fee notaris, asuransi, dan
pajak-pajak sehubungan dengan Perjanjian Kredit
Telah membuka rekening giro pada Bank
Telah menyerahkan surat persetujuan yang berdasarkan Anggaran Dasar diperlukan
sehubungan dengan kredit kepada Bank
Pihak yang melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kredit adalah pihak yang
berwenang mewakili Debitur.
Menyerahkan sertifikat atau Dokumen Agunan/jaminan untuk diikat sebagai jaminan.
Menjamin bahwa tidak ada ketentuan atau perjanjian dengan pihak ketiga lain
manapun yang dilanggar sehubungan dengan penandatanganan Perjanjian
Kredit.
*) diisi sesuai ketentuan dan syarat yang tercantum dalam SPPK
Kesemuanya telah dipenuhi oleh Debitur sebagaimana mestinya

(*diisi dengan nomor & tanggal SPPK)


Bahwa DEBITUR telah memenuhi syarat-syarat penandatanganan Perjanjian Kredit
sebagai berikut:
Telah mengerti dan menerima ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit ini
Telah memenuhi persyaratan permohonan Fasilitas Kredit
Telah menyerahkan dokumen-dokumen yang terkait dengan permohonan Fasilitas
Kredit
Telah mengembalikan tembusan Surat Pemberitahuan PersetujuanPenawaran
Pemberian Kredit (SPP3K) yang ditandatangani oleh DEBITUR di atas materai.
Telah menyerahkan dokumen-dokumen persetujuan yang dipersyaratkan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan (bila ada) maupun anggaran
dasar.
Telah membayar biaya-biaya/menyediakan dana termasuk biaya notaris, dan
pajak-pajak sehubungan dengan Perjanjian Kredit
Telah membuka rekening giro pada bank bjb
Telah menyerahkan surat persetujuan yang berdasarkan Anggaran Dasar
diperlukan sehubungan dengan kredit kepada bank bjb
Pihak yang melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kredit adalah pihak yang
berwenang mewakili DEBITUR.
Menyerahkan sertipikat atau dokumen agunan/jaminan untuk diikat sebagai
jaminan.
Telah membayar biaya-biaya/menyediakan dana untuk pembayaran asuransi.
Telah membayar Provisi
(*huruf k dan l agar disesuaikan dengan SPPK)

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini Para Pihak sepakat bahwa Bank
bjb memberikan kredit kepada Debitur dan Debitur mengaku berutang kepada Bank
bjb dan Para Pihak dengan ini setuju dan saling mengikatkan diri untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja/Perjanjian Kredit Investasi*) dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut (Perjanjian Kredit Modal
Kerja/Perjanjian Kredit Investasi* ini, beserta semua lampirannya, sebagaimana
sewaktu-waktu diubah, diperpanjang, ditambah atau diperbaharui untuk selanjutnya
disebut Perjanjian Kredit):
*) pilih salah satu sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum
pada SPPK
PASAL 1
PENGERTIAN/ISTILAH

Agunan kredit adalah meliputi benda bergerak, benda tidak bergerak, benda tetap
atau tidak tetap, berwujud atau tidak berwujud yang oleh undang-undang

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
dikategorikan sebagai jaminan dalam pengertian yang luas dan secara teknis
dapat diterima oleh Bankyang disediakan oleh DEBITUR, baik berupa jaminan
kebendaan maupun jaminan bukan kebendaan yang diperlukan bagi pelunasan
Hutang yang timbul karena Perjanjian Kredit.
Commitment Fee adalah fee yang dibebankan kepada Debitur apabila terdapat porsi
fasilitas kredit yang tidak/belum ditarik Debitur*).
*) (*dipergunakan apabila dikenakanjika terdapat Ckommitment Fee sebagaimana
tercantum pada SPPK)
Debitur adalah pihak penerima Kredit dari Bank Berdasarkan Perjanjian Kredit
termasuk tetapi tidak terbatas pada para ahli waris, para penerima dan atau
pengganti haknya.
Denda adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh Debitur karena tidak memenuhi
kewajiban yang telah jatuh waktu berdasarkan Perjanjian Kredit yang besarnya
dihitung berdasarkan prosentase tertentu sesuai ketentuan dalam Perjanjian Kredit.
Dokumen agunan adalah semua dokumen yang membuktikan bahwa Agunan telah
diberikan dan diikat untuk kepentingan Bank sebagaimana dokumen tersebut diubah,
ditambah atau diperbaharui dari waktu ke waktu, baik masing-masing maupun
beberapa di antaranya maupun semuanya.
Catatan bagi divisi komersial:
Mohon konfirmasinya, apakah ada batasan waktu sehingga suatu fasilitas kredit dapat
dikenakan komitmen fee?
Fasilitas Kredit adalah penyediaan dana oleh Bank bjb kepada Debitur berdasarkan
kesepakatan pinjam-meminjam sebagaimana dituangkan dalam Perjanjian Kredit
yang mewajibkan debitur untuk melunasi Hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pembebanan bunga.
Fixed Rate adalah suku bunga yang besarnya tetap selama jangka waktu tertentu.
atau*)
Floating Rate yaitu suku bunga yang besarnya dapat berubah sewaktu-waktu
(mengikuti mekanisme pasar).
(*) pilih salah satu disesuaikan dengan suku bunga yang diberikan sebagaimana
tercantum pada SPPK)
Grace Period Denda adalah suatu periode yang ditetapkan Bank untuk tidak
diperhitungkan dalam hari denda yang dikenakan kepada PENERIMA
KREDITDebitur.
Hari Kerja adalah hari di mana layanan operasional Bank bjb dan perbankan di
Indonesia pada umumnya beroperasi dan melakukan kliring sesuai ketentuan
Bank Indonesia.
Hutang adalah seluruh kewajiban keuangan Debitur kepada Bank Bank yang timbul
dari transaksi kredit antara Bank bjb dengan Debitur, berupa pokok dan/atau
bunga yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, denda serta biaya-biaya lainnya.

Kredit Modal Kerja adalah fasilitas kredit yang dipergunakan untuk membiayai aktiva
lancar dan atau menggantikan hutang dagang, serta membiayai sementara kegiatan
operasional rutin (sehari-hari) perusahaan, uang muka, cadangan kas, atau
komponen modal kerja lainnya sesuai dengan karakter bisnisnya.
atau*) Fasilitas Kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan modal
kerja usaha atau proyek.

Kredit Investasi adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank kepada Debitur untuk
membiayai kebutuhan barang-barang modal atau aktiva tetap dalam rangka
rehabilitasi, modernisasi, ekspansi (perluasan), relokasi maupun project financing atau
refinancing.
Fasilitas Kredit jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang
modal beserta jasa yang diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi,
modernisasi, ekspansi dan relokasi proyek yang sudah ada.
(*) pilih salah satu sesuai jenis KMK atau KI disesuaikan dengan bentuk fasilitas kredit
yang diberikan sebagaimana tercantum pada SPPK)

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Penanggung adalah pihak (baik perorangan maupun badan hukum) yang setuju
memberikan kesanggupan dan jaminan kepada Bank bahwa jika Debitur karena
satu dan lain hal tidak dapat membayar Jumlah Terhutang kepada Bank, dengan
ketentuan dan syarat yang tercantum dalam Jaminan Perorangan/Pribadi atau
Jaminan Perusahaan.
Penarikan Kredit adalah setiap pembayaran dan atau pemindahbukuan dari Rekening
Kredit yang dilakukan oleh Bank sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang
diatur dalam Perjanjian Kredit dan atau dokumen lainnya yang disepakati
bersama antara Bank dan Debitur.
Perjanjian Kredit berarti suatu perjanjian antara Bank dan Debitur yang menetapkan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat khusus yang berlaku atas suatu Kredit dan
dalam istilah Perjanjian Kredit, harus diartikan pula, termasuk setiap perubahan,
penambahan dan atau pembaharuannya berikut segala lampiran-lampirannya.
Catatan internal:
Mohon konfirmasinya mengenai jangka menengah dan jangka panjang. Berapa
lamakah jangka waktu tersebut? Karena hal ini belum dijelaskan dalam BPP.
Plafond Kredit adalah maksimal kredit yang dapat disediakan oleh bank bjbBank
kepada Debitur sesuai dengan Perjanjian Kredit yang telah ditandatangani.
Provisi adalah biaya dengan tarif tertentu yang dibebankan Bank kepada Debitur
berdasarkan Perjanjian Kredit fee yang dibebankan kepada DEBITUR atas
pemberian kredit.
Revolving adalah fasilitas kredit modal kerja yang dapat ditarik secara
berulang.fasilitas yang diberikan Bank kepada Debitur yang sifatnya dapat ditarik
kembali atas fasilitas kredit yang telah diangsur dengan ketentuan tidak melebihi
plafond yang telah ditetapkan.

atau*)
Non Revolving adalah fasilitas yang diberikan Bank kepada Debitur yang sifatnya
tidak dapat ditarik kembali atas fasilitas kredit yang telah dilunasi/diangsur
tersebut.

Petunjuk Pengisian :
Definisi disesuaikan dengan jenis fasilitas kredit yang diberikan dan kebutuhan serta
kesepakatan para pihak.
fasilitas kredit modal kerja dimana fasilitas yang telah ditarik tidak dapat ditarik
secara berulang.
(*) pilih salah satu sesuai jenisdisesuaikan dengan bentuk fasilitas kredit yang
diberikan sebagaimana tercantum pada SPPK)
(Pencantuman definisi disesuaikan dengan jenis fasilitas kredit yang diberikan
berdasarkan kebutuhan dan kesepakatan para pihak)

PASAL 2
BENTUK, PLAFOND, SIFAT, DAN TUJUAN
FASILITAS KREDIT

Bentuk, Plafond Kredit, sifat, dan tujuan Fasilitas Kredit yang diberikan bank bjb
kepada DEBITUR adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 1 Perjanjian Kredit.
PASAL 2
NOMINAL KREDIT

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Kredit yang diberikan Bank kepada Debitur adalah Kredit (*pilih salah satu : Modal
Kerja/Kredit Investasi *) (sebesar/ maksimum sebesar) Rp ____
(*) pilih salah satu diisi sesuai jenis fasilitas yang diberikan sebagaimana tercantum
pada SPPK
SPPK)

PASAL 3
TUJUAN KREDIT

Tujuan kredit adalah untuk _________________________________ *)


(*) diisi sesuai tujuan kredit sebagaimana yang tercantum pada SPPK)

PASAL 4
BENTUK KREDIT

Bentuk/sifat kredit adalah (* pilih salah satu : Revolving/Non


Revolving/Aflopend).
*) pilih salah satu sesuai fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum pada
SPPK

(diisi sesuai SPPK)


Lampiran 1 (dihapuskan tetap dibreak down isinya dirinci menjadi pasal
2 dalam PK)
PASAL 53
JANGKA WAKTU PERJANJIAN KREDIT

Jangka waktu Perjanjian kredit adalah _____ (_____) tahun atau ____ (___) bulan yaitu
terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit yaitu tanggal ___ bulan
____ tahun ____ sampai dengan dan akan berakhir/harus dibayar lunas pada tanggal
___ bulan ____ tahun ___ dan/atau Fasilitas Kredit dinyatakan lunas oleh bank bjb.

PASAL 64
PENCAIRAN DAN PENARIKAN KREDIT DAN PEMBAYARAN KREDIT

Pencairan dan penarikan kredit dilakukan dengan memperhatikan ketentuan


mengenai syarat-syarat penarikan kredit sebagaimana dimaksud dalam pasal
1314 Perjanjian Kredit ini.
Penarikan Kredit dilakukan oleh Debitur dengan cara .....*)
*) diisi menurut tata cara penarikan dari masing-masing jenis kredit sebagaimana
tercantum pada SPPK
Dengan ditandatanganinya Perjanjian Kredit ini Debitur mengakui telah menerima
seluruh jumlah fasilitas kredit tersebut dari Bank.
Debitur akan melaksanakan penarikan kredit sesuai dengan fasilitas kredit yang
diberikan Bank, apabila Debitur tidak/belum melaksanakan penarikan kredit atau
masih terdapat sisa fasilitas yang belum/tidak ditarik, maka Debitur membayar
Commitment Fee sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (3).*)
*) untuk kredit KMKK Stand By Loan atau KMK Rekening Koran
Bank berhak untuk sewaktu-waktu menolak pencairan fasilitas kredit yang diberikan
kepada Debitur, apabila :
Tidak memenuhi ketentuan ayat 1 Pasal ini ; dan/atau
Terjadinya perubahan setiap undang-undang atau perubahan dalam penerapan
dari undang-undang dan/atau ketentuan Bank Indonesia dan/atau ketentuan
dari Badan/Lembaga Otoritas Moneter dan/atau Badan/Lembaga Pemerintah
lainnya dan/atau informasi tertulis lainnya mengenai kejadian luar biasa yang
mengakibatkan demikian.

PASAL 7
PEMBAYARAN KREDIT

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Debitur wajib membayar angsuran pokok dan/atau bunga sesuai dengan jadwal
pembayaran sebagai berikut :
Pembayaran angsuran pokok dilakukan selambat-lambatnya pada :
Tanggal yang disebutkan dalam Pasal 5 Perjanjian Kredit ini; atau
Sesuai dengan jadwal angsuran sebagaimana tersebut pada lampiran Perjanjian *)
*) Dalam hal pengembalian kredit menggunakan jadwal angsuran.
Pembayaran bunga dilakukan setiap tanggal 23 (dua puluh tiga) setiap bulannya.
Apabila tanggal angsuran jatuh bukan pada Hari Kerja, maka tanggal angsuran jatuh
pada Hari Kerja sebelum tanggal angsuran tersebut.
Pembayaran angsuran pokok dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan Grace
Period/Masa Tenggang.*)
*) ayat ini hanya digunakan dalam pemberian fasilitas Kredit Investasi dan/atau kredit
lain yang diberikan dengan Grace Period/Masa Tenggang.
Fasilitas Kredit ini diberikan tanpa Grace Period/ Masa Tenggang; atau *)
Fasilitas Kredit ini diberikan dengan Grace Period/Masa Tenggang selama ____ tahun
_____ bulan dimana pembayaran angsuran pokok akan dimulai pada angsuran ke
______ ;
5.
(* pilih salah satu)
Fasilitas Kredit ini diberikan Fasilitas Kredit ini diberikan
dengan masa tenggang/Grace tanpa masa tenggang/Grace
Period selama ____ tahun _____ Period
bulan dimana pembayaran
angsuran pokok akan dimulai
pada angsuran ke ______

*) ayat ini hanya digunakan dalam pemberian fasilitas Kredit Investasi dan/atau kredit
lain yang diberikan dengan Grace Period/Masa Tenggang.
6.PENERIMA KREDITDebitur dengan ini memberikan wewenang dan kuasa kepada
Bank untuk mendebet rekening PENERIMA KREDITDebitur untuk keperluan
pembayaran kewajiban PENERIMA KREDITDebitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian
Kredit ini termasuk pokok dan bunga.
7. Kewajiban pembayaran wajib dipenuhi Penerima KreditDebitur tanpa
memperhitungkan (kompensasi) kewajiban Bank terhadap Penerima KreditDebitur dan
dengan ini PENERIMA KREDITDebitur melepaskan hak-hak sebagaimana dimaksud
Pasal 1425 sampai 1429 KUHPerdata.
8. Bank berhak mengadakan perubahan jadwal angsuran tanpa perlu persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari PENERIMA KREDITDebitur.

PENCAIRAN DAN PENARIKAN FASILITAS KREDIT


Pencairan dan penarikan Fasilitas Kredit yang diberikan bank bjb kepada DEBITUR
adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 1 Perjanjian Kredit.
Dengan ditandatanganinya Perjanjian Kredit ini Debitur mengakui telah menerima
seluruh jumlah Fasilitas Kredit tersebut dari bank bjb. Perjanjian Kredit ini merupakan
bukti sah penerimaan Fasilitas Kredit oleh Debitur dan berlaku sebagai kuitansi.
Bank bjb berhak untuk sewaktu-waktu menolak pencairan Fasilitas Kredit yang
diberikan kepada Debitur, apabila :
Tidak memenuhi ketentuan ayat 1 pasal ini khususnya yang mengatur mengenai
penarikan Fasilitas Kredit, dan/atau
Terjadinya perubahan setiap undang-undang atau perubahan dalam penerapan dari
undang-undang dan/atau ketentuan Bank Indonesia dan/atau ketentuan dari
Badan/Lembaga Otoritas Moneter dan/atau Badan/Lembaga Pemerintah lainnya
dan/atau informasi tertulis lainnya mengenai kejadian luar biasa yang mengakibatkan
demikian.

PASAL 5
PEMBAYARAN ANGSURAN FASILITAS KREDIT

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
DEBITUR wajib membayar angsuran pokok dan/atau bunga sebagaimana diatur dalam
Lampiran 1 Perjanjian Kredit.
Pembayaran angsuran (pokok dan/atau bunga) untuk Fasilitas Kredit akan dilakukan
oleh Debitur kepada bank bjb dengan rincian sesuai jadwal pembayaran
angsuran yang ditetapkan tersendiri yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian Kredit ini.
Apabila tanggal angsuran jatuh bukan pada Hari Kerja, maka tanggal angsuran jatuh
pada Hari Kerja sebelum tanggal angsuran tersebut.
DEBITUR diperkenankan untuk melakukan percepatan pelunasan kredit sebelum jatuh
tempo berdasarkan Perjanjian Kredit dan setuju membayar biaya pelunasan
Fasilitas Kredit sebelum jatuh tempo bersamaan pada waktu melaksanakan
pembayaran pelunasan tersebut, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Lampiran 1 Perjanjian Kredit.
Kewajiban pembayaran wajib dipenuhi DEBITUR tanpa memperhitungkan
(kompensasi) kewajiban bank bjb terhadap DEBITUR dan dengan ini DEBITUR
melepaskan hak-hak sebagaimana dimaksud Pasal 1425 sampai 1429 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).
PASAL 886
PROVISI, BIAYA DAN COMMITMENT FEE

Debitur dikenakan provisi, biaya administrasi dan commitment fee sebagai berikut:
1. Besarnya Provisi
(*untuk kredit KMK kepada Perusahaan Pembiayaan*)
Besarnya Provisi adalah __ %
Provisi ini dibebankan sebesar __% dari fasilitas yang ditarik dan dibayarkan
setiap kali penarikan kredit.
atau
(*untuk kredit KMK Konstruksi Standby Loan APBN/APBD*)
Besarnya Provisi adalah __ %
Provisi ini dibebankan sebesar __% dari plafond dan dibayar sekaligus di muka
sebelum penandatanganan Perjanjian Kredit
atau

(*untuk kredit KMK Konstruksi Standby Loan APBN/APBD*)


Besarnya Provisi adalah __ %
Provisi ini dibebankan sebesar __% dari sub plafond dan dibayar sekaligus pada
penarikan pertama sub plafond
atau

(*untuk jenis kredit lainnya*)


Besarnya Provisi adalah __ %
Provisi ini dibebankan sebesar __% dari plafond dan dibayar sekaligus di muka
sebelum penandatanganan Perjanjian Kredit
*) pilih salah satu sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum
pada SPPK

Biaya Administrasi
PENERIMA KREDITDebitur dikenakan biaya administrasi sebesar Rp/Valas__________
dan dibayarkan sekaligus di muka sebelum penandatanganan Perjanjian Kredit
*) diisi sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum pada SPPK

Commitment Fee
PENERIMA KREDITDebitur dikenakan biaya Commitment Fee sebesar 0.25% (nol
koma dua puluh lima persen) /tahun dari plafond (1 tahun adalah 360 hari)
apabila selama masa penarikan atau selama jangka waktu kredit tidak ada
penarikan fasilitas kredit.
Pembayaran Commitment Fee dilaksanakan pada saat berakhirnya masa
penarikan atau berakhirnya jangka waktu kredit.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
*) diisi sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum pada SPPK

Biaya- Biaya Lain


PENERIMA KREDITDebitur menanggung biaya-biaya lain yang timbul terkait dengan
perjanjian kredit ini diantaranya biaya notaris, pengikatan jaminan, premi asuransi,
dan pajak-pajak.
*) diisi sesuai jenis fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum pada SPPK

Provisi, Biaya Administrasi, KomitmenCommitment Fee dan biaya-biaya lain tersebut


di atas tidak dapat diminta kembali oleh PENERIMA KREDITDebitur sekalipun pada
akhirnya kredit tidak jadi dipergunakan atau dalam hal pelunasan dipercepat.

provisi, Commitment Fee dan tata cara pembayarannya diatur sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran 1 Perjanjian.
2. DEBITUR menanggung biaya-biaya yang timbul terkait dengan Perjanjian Kredit
ini termasuk namun tidak terbatas pada biaya notaris, pengikatan jaminan, premi
asuransi, dan pajak-pajak.
3. Provisi, Commitment Fee dan biaya tersebut di atas tidak dapat diminta kembali
oleh DEBITUR sekalipun pada akhirnya kredit tidak jadi dipergunakan atau dalam hal
pelunasan dipercepat.

PASAL 997
SUKU BUNGA KREDIT

Suku bunga
PENERIMA KREDITDebitur wajib membayar kepada Bank bunga sebesar ____% p.a (per
annum) secara (* pilih salah satu :floating rate/ fixed rate). *)
*) pilih salah satu sesuai fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana tercantum pada
SPPK DEBITUR wajib membayar kepada bank bjb bunga dengan jumlah dan cara
perhitungan sebagaimana diatur dalam Lampiran 1 Perjanjian Kredit.
Dasar perhitungan Bunga dalam Perjanjian Kredit ini dihitung secara harian dengan
ketentuan bahwa 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari
sebagai faktor pembagi tetap.
Bank bjb sewaktu-waktu dapat merubah suku bunga dengan pemberitahuan terlebih
dahulu kepada tanpa memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Debitur. *)
(*) ayat 3 hanya dipergunakan apabila perhitungan bunganya Floating Rate
sebagaimana tercantum pada SPPK
)

PASAL 108
DENDA KETERLAMBATAN

Besarnya denda keterlambatan apabila Debitur tidak membayar angsuran pada


waktunya adalah :
- ____% 3% per tahun atau 0.25____% (___) per bulan terhadap tunggakan pokok; dan
- 3____% per tahun atau 0.25% per bulan terhadap tunggakan bunga.
2. Perhitungan denda keterlambatan dihitung proporsional berdasarkan jumlah
kewajiban yang lalai dibayar sejak tanggal setelah masa Grace Periode Denda selama
3 (tiga) hariangsuran kalender sampai dengan tanggal dilunasinya kewajiban
pembayaran tersebut oleh Debitur.
Selama Debitur mempunyai keterlambatan pembayaran pokok dan/atau bunga maka
setiap setoran dari Debitur kepada Bank akan diperhitungkan oleh Bank dengan
urutan prioritas pembayaran pokok lalu bunga kemudian denda.
3. Bank bjb berdasarkan pertimbangannya sewaktu-waktu dapat merubah
besarnya denda keterlambatan dengan pemberitahuan kepada Debitur.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
PASAL 119
AGUNAN

Segala harta kekayaan Debitur, baik yang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang
sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi
pelunasan jumlah kredit yang timbul karena Perjanjian Kredit ini.
Guna lebih menjamin pembayaran kembali fasilitas kredit, Debitur menyerahkan
kepada Bank bjb Agunan untuk menjamin pelunasan fasilitas kredit berupa :
(*) Sesuaikan dengan agunan yang dipergunakan)
a. Tanah dan bangunan yang berdiri diatas Sertipikat Hak __ nomor ___(sebut nomor
sertipikat)/____(sebut kelurahan/desa) tanggal __ seluas ___ atas nama ______,
setempat yang dikenal sebagai_______ yang diikat dengan hak tanggungan peringkat
__ (___) senilai Rp. _____
Catatan internal bagi unit bisnis:
kami sarankan agar menerima HT peringkat I
b. Rumah susun yang berdiri diatas Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun __
(sebut nomor sertipikat)/____(sebut kelurahan/desa) tanggal __ seluas ___ atas nama
______, setempat yang dikenal sebagai_______ yang diikat dengan hak tanggungan
peringkat __ (___) senilai Rp. _____.
c Kendaraan bermotor/piutang/barang persediaan/mesin-mesin (yang tunduk pada
peraturan mengenai fiducia)/persediaan/Bangunan/kapal laut (yang memiliki ukuran di
bawah 20 m3) atau barang bergerak lainnya yang diikat dengan fidusia senilai Rp.____
Catatan internal bagi unit bisnis:
Agar dicantumkan spesifikasi dari objek yang akan diikat secara fiducia. Missal nomor
kendaraan, no BPKB dan STNK
d. Saham (* Cat : saham yang diperdagangkan di bursa saham di
Indonesia)/ deposito/tabungan/surat berharga/emas batangan/emas perhiasan, _____
yang diikat dengan Gadai senilai Rp_______
e. Resi Gudang yang diikat dengan Akta Pembebanan Hak Jaminan senilai Rp. ______
Kapal laut (yang memiliki berukuran > 20 m3) yang diikat dengan hipotik senilai
Rp.____
Catatan internal bagi unit bisnis:
Agar dicantumkan spesifikasi yang menunjukkan kepemilikan kapal laut dimaksud
g. Personal/Corporate Guarantee atas nama _____ berdomisili di ____ sebagaimana
ternyata dari Akta nomor ___ tanggal ____ dibuat dihadapan ____ Sarjana Hukum,
Notaris di _____.
*) diisi sesuai agunan yang diberikan sebagaimana tercantum pada SPPK

Catatan internal bagi unit bisnis:


Agar dalam akta personal guarantee yang diberikan oleh penanggung memuat
ketentuan mengenai penundukan diri terhadap pasal 1316 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dan mengesampingkan pasal
1100 KUHPerdata. Hal ini untuk menjamin dibayarkannya ganti rugi yang
mungkin timbul apabila perjanjian kredit batal (bukan dihentikan) dan
mencegah pecahnya boedel waris kepada ahli waris sebelum dibayarkannya
kewajiban penanggung kepada bank apabila penanggung meninggal dunia.
- Sedangkan dalam akta corporate guarantee yang diberikan oleh penanggung
memuat ketentuan mengenai penundukan diri terhadap pasal 1316 KUHPerdata. Hal
ini untuk menjamin dibayarkannya ganti rugi yang mungkin timbul apabila perjanjian
kredit batal (bukan dihentikan)
Kami usulkan untuk tidak melakukan pengikatan atas Toko/Lapak/Los/Kios
yang kepemilikannya berdasarkan SPTB/SIPK/HPK/Ijin Pemakaian Kios
lainnya dengan fidusia karena berdasarkan Pasal 1 undang-undang Fidusia
maka pihak yang berwenang dalam memberikan fidusia adalah pemilik
dari obyek yang difidusiakan. Mohon konfirmasinya

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
3 Bank bjb berhak menyimpan bukti-bukti kepemilikan, izin-izin atau dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan Agunan serta akta-akta berkenaan dengan
pengikatan barang Agunan sampai kredit dinyatakan lunas oleh Bank bjb.
Setelah kredit dinyatakan lunas oleh Bank bjb atau berdasarkan pertimbangan Bank
bjb, barang-barang pada ayat (2) Pasal ini sudah tidak diperlukan lagi sebagai
Agunan, Bank bjb akan mengembalikan dokumen-Dokumen Agunan tersebut
kepada Debitur dengan persetujuan pemilik agunan, atau pemilik agunan dengan
sepengetahuan Debitur, atau penerima kuasa yang dilengkapi dengan surat
kuasa atau kepada ahli warisnya atau pihak lain yang namanya tercantum dalam
bukti kepemilikan tersebut.
Catatan internal:
Divisi komersial akan memutuskan penyerahan ini lebih lanjut dalam
bentuk Standar Operasional Prosedur
Jika karena sebab apapun, Agunan yang diserahkan menjadi tidak sah atau
berkurang nilainya, maka Debitur wajib menyerahkan jaminan pengganti yang
bentuk dan nilainya sama dan dapat disetujui oleh Bank bjb.

PASAL 120
ASURANSI BARANG-BARANG AGUNAN*)

Selama fasilitas kredit belum lunas, Agunan wajib diasuransikan oleh Debitur kepada
perusahaan asuransi yang disetujui oleh Bank bjb terhadap risiko
kerugian/kehilangan/kerusakan atau lainnya sesuai dengan sifat Agunan.
Premi asuransi atas Agunan sebagaimana tersebut pada ayat 1 Pasal ini harus dibayar
lunas oleh Debitur bersamaan dengan penandatanganan Perjanjian Kredit.
Apabila terdapat asuransi yang karena sifatnya penutupannya dilaksanakan per
periode, maka Debitur wajib membayar perpanjangan premi setiap sebelum
berakhirnya periode tertentu sehingga jaminan selama jangka waktu kredit terus
menerus dilindungi asuransi. Untuk menjamin kepastian pembayaran tersebut,
DEBITUR wajib menyediakan dana sebesar kewajiban premi per periode yang
dananya diblokir pada rekening DEBITUR sampai dengan jangka waktu Perjanjian
Kredit.
Di dalam perjanjian asuransi (polis) harus dicantumkan klausul sedemikian rupa
sehingga jika ada pembayaran ganti rugi dari pihak maskapai asuransi maka
Bank bjb berhak untuk menerima dan memperhitungkan hasil pembayaran klaim
tersebut dengan seluruh kewajiban Debitur kepada Bank bjb (Banker's Clause).
Debitur wajib mempertahankan keberlakuan dan keabsahan asuransi terhadap
Agunan sejak penarikan fasilitas kredit dan selama kredit belum lunas.
*) penggunaan pasal ini disesuaikan dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan
dalam SPPK

PASAL 12
KUASA BANK ATAS REKENING PENERIMA KREDIT
Bank berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh PENERIMA KREDIT, kuasa mana
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit ini, dan oleh
karenanya ini tidak akan berakhir karena sebab-sebab yang ditentukan dalam Pasal
1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, untuk sewaktu-waktu tanpa memerlukan
persetujuan terlebih dahulu dari PENERIMA KREDIT untuk mendebet Rekening Giro,
Rekening Pinjaman PENERIMA KREDIT, dan/atau rekening-rekening lainnya yang ada
pada Bank untuk pembayaran hutang pokok, bunga kredit, denda tunggakan, premi
asuransi, biaya-biaya pengikatan barang jaminan, dan biaya lain yang timbul karena
dan untuk pelaksanaan Perjanjian Kredit, pengikatan agunan, dan lain-lain yang terkait
dengan Perjanjian Kredit ini.

PASAL 133
SYARAT-SYARAT PENANDATANGANAN
Syarat penandatanganan Perjanjian Kredit bagi PENERIMA KREDIT diantaranya :

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Telah mengerti dan menerima ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit ini
Telah memenuhi persyaratan permohonan kredit
Telah menyerahkan dokumen-dokumen yang terkait dengan permohonan kredit
Telah mengembalikan tembusan Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK) yang
ditandatangani oleh pengurus perusahaan yang berwenang.
Telah menyerahkan dokumen-dokumen persetujuan yang dipersyaratkan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan (bila ada) maupun anggaran dasar.
Telah membayar Provisi
Telah membayar biaya-biaya/menyediakan dana termasuk fee notaries, asuransi, dan
pajak-pajak sehubungan dengan Perjanjian KreditTelah membuka rekening giro pada
Bank
Telah menyerahkan surat persetujuan yang berdasarkan Anggaran Dasar diperlukan
sehubungan dengan kredit kepada Bank
Pihak yang melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kredit adalah pihak yang
berwenang mewakili PENERIMA KREDIT.
Menyerahkan sertifikat atau dokumen agunan/jaminan untuk diikat sebagai jaminan.
Menjamin bahwa tidak ada ketentuan atau perjanjian dengan pihak ketiga lain
manapun yang dilanggar sehubungan dengan penandatanganan Perjanjian
Kredit.
(diisi sesuai syarat dan ketentuan yang tercantum dalam SPPK)

PASAL 14
SYARAT-SYARAT PENARIKAN

Syarat penarikan kredit untuk pertama kalinya bagi PENERIMA KREDITDebitur


diantaranya : *)
Telah melengkapi syarat dan menandatangani Perjanjian Kredit.
Telah melengkapi dan menyerahkan formulir-formulir yang dipersyaratkan untuk
penarikan.
Telah menyerahkan polis/dokumen bukti penutupan asuransi atas jaminan yang
memuat Bankers Clause atau minimal cover note dari perusahaan asuransi.
Telah menandatangani dan menyerahkan perjanjian pengikatan jaminan secara
notariil serta bukti proses pendaftarannya.
Menyerahkan dokumen yang disyaratkan dalam Surat Penawaran Pemberitahuan
Persertujuan Pemberian Kredit (SPPK) sebagai Syarat Penarikan.
Menyerahkan kontrak/Standing Instruction yang menunjukan bahwa penerimaan
pembayaran akan dilaksanakan melalui rekening PENERIMA KREDITDebitur di
Bank.
*) (diisi sesuai syarat dan ketentuan yang tercantum dalam SPPK)

Item Pegawai Aktif Pensiunan


PASAL 145
HAL-HAL YANG HARUS DILAKSANAKAN PENERIMA KREDITDEBITUR
5. Usia - Minimal 23 tahun -Pada usia 60 tahun
kredit harus lunas
Mempergunakan fasilitas kredit ini sesuai dengan tujuan/ keperluannya sebagaimana
dimaksud pada Pasal 2 Perjanjian -Pegawai Kredit ini. Negeri,
6. Status - Pensiunan Pegawai
Pegawai Pegawai BUMN / BUMD, Negeri, Purnawirawan
Segera memberitahukan kepadaanggota Bank palingTNI lambat 7 (tujuh) hari kerja tentang :
/ POLRI, TNI / POLRI
Adanya perkara atau tuntutan atau
Pegawai somasi, MultiPerdata maupun Pidana yang
baik
terjadi antara PENERIMA KREDITDebitur/pengurusnya
National Company WNI dengan pihak lain yang
menyangkut aktivitas maupun harta kekayaan PENERIMA KREDITDebitur.
Adanya 7.kerusakan,
Penghasila kerugian, atau kemusnahan atas- harta
- Mempunyai kekayaan PENERIMA
Mempunyai
KREDITDebitur
n serta barang-barang
penghasilanjaminan tetap penghasilan tetap
Adanya pengurus perusahaan (regular PENERIMA
income) KREDITDebitur
dan (regularyang melanggar
income) dan
Anggaran Dasar perusahaan mampuPENERIMA
mengangsur KREDITDebitur.
mampu mengangsur
Setiap informasi yang penting dan dapat mempengaruhi kemampuan PENERIMA
KREDITDebitur
8. Masa kerja dalam- membayar
Sebagai kewajiban
pegawai kepada Bank atau dalam
menjalankan usahanya. tetap minimal 3
-
tahun
- Khusus
Standar Operasional Prosedur ini bersifat untuk untuk kepentingan internal
rahasia, hanya dipergunakan
Bank pegawai BANK JABAR
masa kerja minimal 2
tahun

5. Nasabah - PENERIMA KREDIT -PENERIMA KREDIT


BANK JABAR PEGAWAI sudah PEGAWAI sudah menjadi
(Apabila nilai kredit di bawah Rp 5 miliar)
Menyampaikan kepada Bank Neraca dan Perhitungan Rugi Laba (Home Statement)
periodik secara triwulanan berikut penjelasannya yang telah disahkan oleh pengurus
perusahaan Debitur dengan secepat mungkin akan tetapi tidak lebih lambat dari 1
(satu) bulan setelah bulan laporan.
(Apabila nilai kredit Rp 5 miliar atau lebih)
Menyampaikan kepada Bank :
Neraca dan Perhitungan Rugi Laba (Home Statement) periodik secara triwulanan
berikut penjelasannya yang telah disahkan oleh pengurus perusahaan Debitur dengan
secepat mungkin akan tetapi tidak lebih lambat dari 1 (satu) bulan setelah bulan
laporan.
Neraca dan Perhitungan Rugi Laba dari perusahaan Debitur yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik terdaftar yang disetujui oleh Bank, secepat mungkin akan
tetapi tidak lebih lambat dari 6 (enam) bulan sejak penutupan tahun buku dari
perusahaan Debitur atau paling lambat setiap tanggal 30 Juni pada periode ke-
uangan Tahun berikutnya. Keterlambatan Debitur dalam menyampaikan laporan
keuangan audited akan dikenakan denda sebesar ....%*) (....persen) per tahun
secara proporsional terhitung sejak batas akhir penyampaian laporan keuangan
audited tersebut.
*) diisi dengan besaran denda sesuai ketentuan dan syarat yang ditetapkan
dalam SPPK (apabila ada)
Laporan aktivitas usaha per bulan yang meliputi pembelian/import,
penjualan/export, stock/persediaan, daftar hutang piutang dagang yang dirinci
menurut jenis barang, volume dan nilainya.
Penggunaan Kantor Akuntan Publik dengan memperhatikan ketentuan menteri
keuangan yang berlaku.
Memperoleh, memiliki atau memenuhi ijin-ijin dan syarat-syarat yang
diperlukan serta mempertahankan keberlakuan ijin-ijin tersebut, baik yang
sekarang ada maupun yang timbul dikemudian hari sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Menjaga/memelihara dengan baik kualitas dan nilai barang-barang jaminan kredit
sesuai dengan perjanjian pengikatan jaminan.
Aktivitas keuangan Debitur dilaksanakan melalui Bank.
Mempertahankan rasio-rasio keuangan perusahaan : *)
*) diisi dengan Rasio Keuangan sesuai ketentuan dan syarat yang ditetapkan
dalam SPPK
Membayar semua jenis kewajiban pajak-pajak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku termasuk pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak atas harta kekayaan
Debitur, dan pajak lainnya.
Atas permintaan Bank, melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu oleh
Bank dalam hubungannya dengan Perjanjian Kredit atau jaminan.
4. Memperoleh, memiliki atau memenuhi ijin-ijin dan syarat-syarat yang
diperlukan serta mempertahankan keberlakuan ijin-ijin tersebut, baik yang
sekarang ada maupun yang timbul dikemudian hari sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5. Menjaga/memelihara dengan baik kualitas dan nilai barang-barang jaminan kredit
sesuai dengan perjanjian pengikatan jaminan.
6. Aktivitas keuangan PENERIMA KREDIT dilaksanakan melalui BANK.
7. Mempertahankan Rasio-rasio keuangan perusahaan (diisi dengan Rasio Keuangan
yang ditetapkan dalam SPPK).
8. Membayar semua jenis kewajiban pajak-pajak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku termasuk pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak atas harta kekayaan
PENERIMA KREDIT, dan pajak lainnya.
9. Atas permintaan BANK, melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu oleh
BANK dalam hubungannya dengan Perjanjian Kredit atau jaminan.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
PASAL 156
PEMBATASAN TERHADAP TINDAKAN PENERIMA KREDITDEBITUR

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, PENERIMA KREDITDebitur tidak
diperkenankan untuk :
Mengadakan merger, konsolidasi, atau akuisisi.
Menyewakan obyek yang merupakan jaminan Perjanjian Kredit.
Memperoleh fasilitas kredit/pinjaman/pembiayaan dari pihak lain
Mengubah Anggaran Dasar perusahaan yang meliputi : nama perseroan dan/atau
tempat kedudukan perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
perseroan, jangka waktu berdirinya perseroan, besarnya modal dasar,
pengurangan modal, modal ditempatkan dan disetor,; dan atau status
perseroan yang tertutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya.,
memindahtangankan/menjaminkan resipis atau Saham perusahaan baik antar
pemegang saham maupun kepada pihak lain.
Membayar hutang perusahaan dan/atau bunga atas pinjaman pemegang saham.
Mengikatkan diri sebagai Penjamin (borg),
Menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain.
Mengubah susunan Direksi dan Komisaris perusahaan.
Menjual/memindahtangankan atau dengan cara apapun melepaskan sebagian atau
seluruh harta perusahaan selain dalam rangka aktivitas usahanya.
Membagi laba usaha dan membayar deviden kepada pemegang sahamnya.

PASAL 11
KEWAJIBAN DEBITUR TERHADAP UPAYA PENGAMANAN BANK
(psl 16 ttg pembatasan thdp tindakan debitur & 15 hal-hal yang harus
dilaksanakan debitur)
DEBITUR wajib mempergunakan Fasilitas Kredit ini sesuai dengan tujuan/keperluannya
sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 Perjanjian Kredit ini.
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank bjb, DEBITUR tidak diperkenankan
untuk:
Mengadakan merger, konsolidasi, atau akuisisi.
Mengubah bentuk atau status hukum perusahaan, mengubah anggaran dasar
perusahaan, memindahtangankan/menjaminkan resipis atau saham
perusahaan baik antar pemegang saham maupun kepada pihak lain.
Membayar hutang perusahaan dan/atau bunga atas pinjaman pemegang saham.
Membagi laba usaha dan membayar deviden kepada pemegang sahamnya.
Membuka kantor cabang atau perwakilan baru atau membuka/mendirikan
perusahaan baru selain usaha yang telah ada.
f. Membubarkan perusahaan, meminta dinyatakan pailit atau penundaan
pembayaran kepada instansi yang berwenang.
g. Mengubah susunan Direksi dan Komisaris perusahaan.
Mengeluarkan saham-saham baru atau menjual saham-saham yang telah ada.
Menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga yang dapat
mengurangi/mempengaruhi kemampuan Debitur dalam melaksanakan
kewajiban angsuran yang dimaksud dalam Perjanjian Kredit ini kecuali dalam
rangka menjalankan aktivitas usahanya
Menjadi penanggung pihak ketiga;
Menjual/memindahtangankan atau dengan cara apapun melepaskan sebagian
atau seluruh hartanya selain dalam rangka aktivitas usahanya;
Menyewakan obyek yang merupakan Agunan;
Memberikan pinjaman kepada pihak lain;
Melakukan investasi lain selain dari yang diinformasikan kepada bank bjb;
Melaksanakan kegiatan keuangan yang dibiayai Perjanjian Kredit selain
menggunakan rekening pada bank bjb;
Menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak
lain;

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Mengalihkan seluruh/sebagian hak dan kewajiban DEBITUR pada Perjanjian Kredit
ini kepada pihak ketiga;
Memindahtangankan usahanya dalam bentuk atau nama apapun kepada pihak
ketiga;
Melaksanakan tindakan-tindakan yang berpotensi mengurangi kemampuan usaha
DEBITUR dan mengurangi nilai Agunan;
Melaksanakan tindakan-tindakan yang ditujukan untuk atau dapat
membatalkan/menghapuskan/mengurangi kewajiban DEBITUR atau
mengakibatkan DEBITUR tidak dapat/mampu melaksanakan kewajibannya
berdasarkan Perjanjian Kredit ini.
Memperoleh fasilitas kredit/pinjaman/pembiayaan dari pihak lain.
Persetujuan tertulis akan diberikan oleh bank bjb dalam jangka waktu_______(____)
Hari Kerja terhitung sejak setelah surat permohonan persetujuan yang disampaikan
DEBITUR diterima oleh bank bjb.

Catatan internal:
Divisi komersial akan mendiskusikan lebih lanjut mengenai pemisahan antara
pengaturan dari hal-hal mana yang akan memerlukan persetujuan dari bank dengan
yang perlu diberitahukan kepada bank.
Khusus mengenai jangka waktu persetujuan yang akan diberikan oleh bank, maka
akan didiskusikan lebih lanjut mengenai jangka waktu yang diberikan kepada debitur

DEBITUR wajib memberitahukan kepada bank bjb paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
tentang:
Adanya perkara atau tuntutan atau somasi, baik perdata maupun pidana yang
terjadi antara DEBITUR/pengurusnya dengan pihak lain yang menyangkut
aktivitas maupun harta kekayaan DEBITUR.
Adanya kerusakan, kerugian, atau kemusnahan atas harta kekayaan DEBITUR
serta barang-barang jaminan
Adanya pengurus perusahaan DEBITUR yang melanggar Anggaran Dasar
perusahaan DEBITUR.
Setiap informasi yang penting dan dapat mempengaruhi kemampuan DEBITUR
dalam membayar kewajiban kepada bank bjb atau dalam menjalankan
usahanya.

Catatan internal:
Divisi komersial akan mendiskusikan lebih lanjut mengenai pemisahan antara
pengaturan dari hal-hal mana yang akan memerlukan persetujuan dari bank
dengan yang perlu diberitahukan kepada bank.
(* Apabila nilai kredit di bawah Rp 5 miliar)
DEBITUR wajib menyampaikan kepada bank bjb neraca dan perhitungan rugi
laba (home statement) periodik secara triwulanan berikut penjelasannya yang
Item Pegawai Aktif Pensiunan
telah disahkan oleh pengurus perusahaan DEBITUR dengan secepat mungkin akan
tetapi tidak lebih lambat dari 1 (satu) bulan setelah bulan laporan.
9. Usia - Minimal 23 tahun -Pada usia 60 tahun
(* Apabila nilai kredit Rp 5 miliar atau lebih)
kredit harus lunas
DEBITUR wajib menyampaikan kepada bank bjb:
a. Neraca dan perhitungan -Pegawairugi laba (home
Negeri, statement) periodik secara
10. Status - Pensiunan Pegawai
triwulanan berikut
Pegawaipenjelasannya Pegawai BUMN / BUMD, oleh
yang telah disahkan pengurus perusahaan
Negeri, Purnawirawan
DEBITUR dengan secepat mungkin anggota akan tetapi
TNI tidak lebih lambat dari 1 (satu)
/ POLRI, TNI / POLRI
bulan setelah bulan laporan. Pegawai Multi
Neraca dan perhitungan rugi laba dariCompany
National perusahaanWNI DEBITUR yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik terdaftar yang disetujui oleh BANKbank bjb,
secepat
11. mungkin
Penghasakan - tetapi tidak lebih lambat
Mempunyai - dari 6___ (enam_____)
Mempunyai
bulan sejak
ilanpenutupan penghasilan
tahun buku dari perusahaan
tetap DEBITUR atau paling
penghasilan tetap-
lambat setiap tanggal (regular30_____ (tiga puluh_______)
income) dan Juni pada periode
(regular income) dan ke-
uangan tahun berikutnya. mampuKeterlambatan
mengangsur DEBITURmampu dalammengangsur
menyampaikan
laporan keuangan audited akan dikenakan denda sebesar _____0.25% (nol
koma dua Masa
12. puluh lima -persen____)
Sebagai per tahunpegawaisecara proporsional terhitung
sejak batas
kerja akhir penyampaian
tetap laporan keuangan
minimal 3 audited tersebut.
-
tahun
- Khusus
Standar Operasional Prosedur ini bersifat untuk untuk kepentingan internal
rahasia, hanya dipergunakan
Bank pegawai BANK JABAR
masa kerja minimal 2
tahun

5. Nasabah - DEBITUR PEGAWAI -DEBITUR PEGAWAI sudah


BANK JABAR sudah menjadi menjadi pemegang
Laporan aktivitas usaha per bulan yang meliputi pembelian/import,
penjualan/export, stock/persediaan, daftar hutang piutang dagang yang
dirinci menurut jenis barang, volume dan nilainya.
Penggunaan Kantor Akuntan Publik yang sama berturut-turut diperbolehkan
paling banyak selama __3 (tiga___) tahun.
PASAL 167
PERNYATAAN PENERIMA KREDITDAN JAMINAN DEBITUR

Debitur dengan ini menyatakan dan menjamin Bank, bahwa :

Perjanjian Kredit ini tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-


undangan/perijinan atau perjanjian manapun yang berlaku bagi Debitur.
Perjanjian lainnya yang akan dibuat di kemudian hari sehubungan dengan Perjanjian
Kredit adalah sah menurut hukum dan Debitur akan menaati perjanjian
dimaksud.
Bahwa PENERIMA KREDIT adalah badan usaha yang secara sah didirikan dan
berkedudukan menurut hukum Indonesia. Bahwa Debitur adalah badan
usaha/usaha perorangan*) yang secara sah didirikan dan berkedudukan menurut
hukum Indonesia.
*) pilih salah satu sesuai kriteria Debitur
Debitur memiliki kecakapan untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Kredit
ini dan tidak ada larangan baik dari peraturan perundang-undangan maupun dari
perjanjian lain termasuk telah memenuhi telah memenuhi syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan anggaran dasar dalam hal Debitur merupakan suatu badan
usaha.
Orang-orang yang menandatangani Perjanjian Kredit ini adalah orang-orang yang
berwenang bertindak untuk dan atas nama Debitur.
*) ayat 5 ini digunakan apabila Debitur berbentuk badan usaha bukan usaha
perorangan
Bahwa Anggaran Dasar perusahaan dan perubahan-perubahannya sebagaimana
termaktub di dalam komparisi PENERIMA KREDITDebitur yang disebutkan pada
awal Perjanjian Kredit merupakan Anggaran Dasar yang terakhir.
*) ayat 5 ini digunakan apabila Debitur berbentuk badan usaha bukan usaha
perorangan
Bahwa susunan para anggota Direksi dan Dewan Komisaris perusahaan Debitur pada
saat ditandatanganinya Perjanjian Kredit ini adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : -------------------
Direktur : -------------------
Komisaris Utama : -------------------
Komisaris : -------------------
Komisaris : -------------------
Komisaris : -------------------
Komisaris : -------------------
Dan selain dari yang disebutkan diatas ini, tidak ada lagi orang atau pihak lain yang
menjabat sebagai anggota Direksi dan Komisaris Debitur. *)
*) ayat 7 ini digunakan apabila Debitur berbentuk badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas bukan usaha perorangan
Pada saat Perjanjian Kredit ini ditandatangani, para pemegang saham Debitur adalah
sebagai berikut :
(nama pemegang saham), selaku pemilik/pemegang .... (....) saham;
(nama pemegang saham), selaku pemilik/pemegang .... (....) saham;
Dan selain daripada yang disebutkan diatas, tidak ada lagi orang atau pihak lain
yang menjadi pemegang saham Debitur.
*) ayat 8 ini digunakan apabila Debitur berbentuk badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas bukan usaha perorangan
Bahwa Perjanjian Kredit dan perjanjian lainnya yang akan dibuat di kemudian hari
sehubungan dengan fasilitas kredit ini adalah sah menurut hukum dan mengikat
serta ditaati/tidak akan wanprestasi.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Bahwa PENERIMA KREDITDebitur dan jaminanagunan yang diberikan pada waktu ini
tidak tersangkut dalam perkara/sengketa apapun juga yang dapat mengancam
harta kekayaan/kelangsungan usaha PENERIMA KREDITDebitur.
Bahwa untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Kredit ini, PENERIMA KREDIT
telah memenuhi syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dan Anggaran Dasar.
Kewajiban pembayaran kepada Bank berdasarkan Perjanjian Kredit ini mempunyai
kedudukan yang diutamakan atau sekurang-kurangnya paripasu dengan
kewajiban-kewajiban PENERIMA KREDIT Debitur lainnya, baik yang sekarang ada
maupun yang akan timbul di kemudian hari.
Bahwa PENERIMA KREDITDebitur telah memperoleh semua persetujuan/ijin yang
diperlukan untuk melaksanakan usahanya.
Bahwa Perjanjian Kredit ini tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-
undangan/perijinan atau perjanjian manapun yang berlaku bagi PENERIMA
KREDITDebitur.
Bahwa Apabila terdapat perbedaan perhitungan pokok atau bunga yang tertunggak
antara pencatatan Bank dengan PENERIMA KREDITDebitur maka catatan Bank
yang dipergunakan.
Perjanjian Kredit ini merupakan fasilitas kredit sebagaimana dituangkan pada bagian
awal Perjanjian Kredit ini.
Seluruh jaminanagunan serta pengikatannya yang telah diserahkan oleh Penerima
Kredit kepada Bank untuk menjamin fasilitas kredit di atas tetap dipertahankan
dan dinyatakan berlaku untuk menjamin pelunasan fasilitas kredit berdasarkan
Perjanjian Kredit ini.
Sumber pengembalian kredit ini adalah dari hasil dari usaha yang dibiayai dengan
Perjanjian Kredit dan/atau sumber pendapatan lainnya dari PENERIMA
KREDITDebitur yang disetujui Bank.
14. PENERIMA KREDITDebitur mematuhi dan melaksanakan peraturan-peraturan
atau ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan dampak lingkungan.
15. PENERIMA KREDITDebitur wajib menjalankan usahanya dengan sebaik-baiknya
secara berkesinambungan.
16. PENERIMA KREDITDebitur menyetujui dan/atau mematuhi segala ketentuan dan
peraturan serta kebijakan yang telah ada maupun yang akan ditetapkan serta
perubahannya di kemudian hari oleh Bank sehubungan dengan pemberian kredit ini
termasuk dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi pasar.
17. Tidak ada perubahan material yang merugikan/berpotensi merugikan kondisi
keuangan, kekayaan, atau kegiatan usaha dari PENERIMA KREDITDebitur sampai
dengan tanggal Perjanjian Kredit ini.
18. Setiap dan semua laporan keuangan (termasuk Neraca dan Perhitungan Laba
Rugi) atau informasi keuangan PENERIMA KREDITDebitur yang diserahkan kepada
Bank, mencerminkan dan selalu mencerminkan keadaan yang wajar mengenai
keadaan keuangan PENERIMA KREDITDebitur.
19. PENERIMA KREDITDebitur tidak mempunyai tunggakan pajak dalam jumlah
material dan tidak menerima klaim perpajakan yang tidak atau belum diinformasikan
kepada Bank.
20. PENERIMA KREDITDebitur wajib menjaga barang jaminanagunan dengan baik
secara kualitas maupun nilainya dan mengasuransikannya selama kredit belum
dinyatakan lunas.
21. Semua dokumen, data dan keterangan yang disampaikan secara tertulis kepada
Bank sehubungan dengan penyediaan kredit adalah lengkap, tepat, benar dan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
22. penerima kreditDebitur menjamin tidak akan mengambil keuntungan apabila
terdapat kesalahan dalam Perjanjian Kredit ini dan akan menjalankan Perjanjian Kredit
ini dengan itikad baik.
23. (* Untuk kredit di atas Rp 5 miliar) Atas permintaan Bank PENERIMA
KREDITDebitur atas biayanya sendiri wajib melakukan penilaian ulang atas aset yang
menjadi jaminan kredit yang dilaksanakan oleh Perusahaan Appraisal yang disetujui
oleh Bank.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Debitur dengan ini berjanji, sanggup, dan mengikat diri kepada Bank untuk saat ini
atau nanti secara periodik atau sewaktu waktu apabila diperlukan oleh Bank
memberikan keterangan-keterangan, data, informasi dan menyampaikan
dokumen-dokumen yang setiap saat/sewaktu-waktu diperlukan/ diminta Bank
atau pihak yang ditunjuk/diberi kuasa oleh Bank dalam rangka pemeriksaan baik
keuangan maupun aktivitas Debitur.
Debitur tidak pernah dan/atau tidak akan pernah memberikan dan/atau janji
memberikan baik secara langsung maupun tidak langsung, baik tersurat maupun
tersirat kepada Bank (Komisaris, Direksi, Pegawai), atau pihak yang terkait
dengan Bank antara lain tetapi tidak terbatas pemberian dalam bentuk uang,
barang bergerak (berupa benda berwujud dan tidak berwujud) tidak bergerak,
hak-hak fasilitas dan/atau segala sesuatu yang dapat ditafsirkan sebagai imbalan
dalam arti seluas-luasnya yang menguntungkan dan/atau dapat menyebabkan
keuntungan pribadi dan/atau kelompoknya yang diduga dan/atau diduga secara
langsung dan tidak langsung berkaitan dengan fasilitas kredit yang diberikan oleh
Bank kepada Debitur.
Debitur tidak sedang tercatat sebagai Debitur yang memiliki kredit bermasalah di
lembaga perbankan maupun lembaga keuangan lainnya pada saat Perjanjian
Kredit ditandatangani.
Debitur menyatakan bahwa pernyataan/jaminan tersebut adalah sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terbukti pernyataan/
jaminan tersebut tidak sesuai dengan yang sesungguhnya maka atas segala
kerugian Debitur semata-mata merupakan kelalaian Debitur dan bukan
merupakan tanggung jawab Bank.

Memperoleh, memiliki atau memenuhi ijin-ijin dan syarat-syarat yang diperlukan,


baik yang sekarang ada maupun yang timbul dikemudian hari sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Menjaga/memelihara dengan baik kualitas dan nilai barang-barang Agunan sesuai
dengan perjanjian pengikatan Agunan.
Aktivitas keuangan DEBITUR dilaksanakan melalui bank bjb.
Mempertahankan rasio-rasio keuangan perusahaan dengan menjaga posisi Current
Ratio (CR) minimal sebesar ____ kali dan Debt to Equity Ratio (DER) maksimal
____ kali (* Pasal ini agar disesuaikan dengan ketentuan internal bank bjb
Diisi sesuai syarat dan ketentuan dalam SPPK).
Membayar semua jenis kewajiban pajak-pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
termasuk pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak atas harta kekayaan DEBITUR,
dan pajak lainnya.
Atas permintaan bank bjb, melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu oleh
bank bjb dalam hubungannya dengan Perjanjian Kredit atau Agunan.
Dalam hal Debitur tidak dapat melaksanakan semua kewajibannya sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal ini, maka bank bjb berhak untuk melaksanakan semua
tindakan pengamanan untuk melindungi kepentingan bank bjb, termasuk
menyerahkan persoalannya kepada Pengadilan Negeri.
(*Untuk kredit di atas Rp 5 miliar) Atas permintaan bank bjb, DEBITUR atas
biayanya sendiri wajib melakukan penilaian ulang atas Agunan yang dilaksanakan
oleh perusahaan appraisal yang disetujui oleh bank bjb.
ATAU
HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN TANPA PERSETUJUAN BANK

Selama Perjanjian Kredit yang berkenaan berlaku, Debitur tanpa


persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank tidak diperkenankan
melakukan hal-hal sebagai berikut :
Menerima pinjaman dari pihak lain manapun juga;
Menjadi penjamin terhadap pihak ketiga;
Mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain dan
atau turut membiayai perusahaan-perusahaan lain;
Membagikan bonus dan atau dividen

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Membayar hutang kepada para pemegang saham/pemilik perusahaan
sendiri (sub ordinate loan);
Menjaminkan perusahaannya kepada pihak lain;
Mengadakan merger, akuisisi, menjual asset, mengadakan atau
memanggil rapat umum tahunan atau rapat umum luar biasa para
pemegang saham dengan cara mengubah permodalan dan atau
mengubah nama pengurus (direksi maupun pemegang saham) serta
mencatat penyerahan/pemimdahan saham;
Mengadakan transaksi dengan orang atau pihak lain termasuk tetapi
tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya di luar praktek-praktek dan
kebiasaan dalam dagang yang ada dan melakukan pembelian lebih mahal
dari harga pasae atau menjual di bawah harga pasar;
Mengadakan ekspansi usaha dan atau investasi baru.
Pasal ....
KESANGGUPAN DEBITUR

Debitur dengan ini berjanji dan mengikatkan diri kepada Bank, bahwa
selama Debitur karena sebab apapun juga masih berhutang kepada
Bank, Debitur berjanjia kepada Bank dan menyanggupi untuk melakukan
hal-hal tersebut di bawah ini :
Menggunakan semua Baki Debet Pokok untuk kepentingan/kebutuhan
sesuai dengan tujuan penggunaan yang tercantum di dalam Perjanjian
Kredit;
Segera memberitahukan Bank secara tertulis tentang terjadinya suatu
Kejadian Kelalaian, atau hal yang dengan pemberitahuan atau dengan
lewatnya waktu atau kedua-duanya akan merupakan suatu Kejadian
Kelalaian.
Memberikan kepada Bank secara tertulis informasi tambahan dan
penjelasan tentang keadaan keuangan Debitur sebagaimana sewaktu-
waktu diminta secara tertulis oleh Bank melalui kuasanya atau pihak
yang ditunjuk oleh Bank;
Mengizinkan petugas dan atau kuasa/wakil Bank atau pihak lain yang
ditunjuk oleh Bank untuk sewaktu-waktu memeriksa pembukuan Debitur
dan bukti-bukti yang terkait, memeriksa agunan maupun tempat tinggal
Debitur dan atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu oleh Bank;
Segera memberikan kepada Bank, keterangan-keterangan lain yang
berkenaan dengan keadaan keuangan dan kegiatan usaha dari Debitur,
jika ada, yang dapat diminta secara tertulis oleh Bank dari waktu ke
waktu;
Tidak akan mengajukan permohonan kepada pengadilan atau pihak yang
berwenang lainnya untuk dinyatakan pailit atau agar diangkat pengampu
atas suatu bagian atau semua asset Debitur;
Wajib memelihara dan mempertimbangkan nilai Agunan yang berkaitan
dengan Dokumen Agunan sehingga kepentingan Bank tidak dirugikan;
Membayar semua Biaya dan setiap Denda yang dijatuhkan oleh Bank;
Memberi izin kepada Bank untuk mengungkapkan semua hal ikhwal
syarat dan ketentuan pinjaman Debitur, keadaan Debitur dan pinjaman
Debitur kepada Bank, kepada pihak yang ditunjuk Bank, termasuk pihak
yang akan membeli atau menerima peralihan piutang Bank terhadap
Debitur. Untuk maksud tersebut diatas, Debitur melepaskan haknya
untuk menuntut/menggugat Bank tentang pengungkapan keterangan ini,
dans epanjang perlu Debitur member kuasa kepada Bank untuk mewakili
dan bertindak atas nama Debitur untuk melakukan penggungkapan itu;
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Debitur tidak akan :
Membuat suatu perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang
bertentangan dengan Perjanjian Kredit;
Melakukan pembayaran-pembayaran dalam bentuk apapun juga kepada
pihak lain yang dapat mempengaruhi kemampuan keuangan Debitur

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
sehingga menyulitkan Debitur untuk memenuhi kewajibannya sesuai
dengan Perjanjian Kredit;
Membuat perjanjian hutang, hak tanggungan, kewajiban lain atau
menjaminkan dalam bentuk apapun atas asset debitur termasuk hak atas
tagihan (receivables) dengan pihak lain, baik sekarang sudah ada
ataupun yang aka nada di kemudian hari.

PASAL 178
KEJADIAN KELALAIAN

1. Menyimpang dari ketentuan jangka waktu yang telah ditentukan di dalam


Perjanjian Kredit ini, apabila terjadinya salah satu atau lebih dari keadaan tersebut di
bawah ini, Bank berhak menolak penarikan kredit lebih lanjut oleh PENERIMA
KREDITDebitur dan dapat mengakhiri jangka waktu kredit dan PENERIMA KREDIT
Debitur diwajibkan membayar lunas seketika dan sekaligus atas kewajiban yang
terutang berdasarkan Perjanjian Kredit ini sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank
kepada PENERIMA KREDITDebitur, apabila :
PENERIMA KREDITDebitur lalai melaksanakan pembayaran angsuran yang jatuh
tempo.
PENERIMA KREDITDebitur melanggar kewajiban atau tidak memenuhi ketentuan
dalam Perjanjian Kredit atau terdapat pernyataan PENERIMA KREDITDebitur
yang tidak benar.
PENERIMA KREDITDebitur lalai terhadap perjanjian lainnya dengan pihak ketiga
dan mengakibatkan PENERIMA KREDITDebitur menjadi wanprestasi
berdasarkan perjanjian lainnya tersebut.
PENERIMA KREDITDebitur melakukan perbuatan dan/atau terjadinya peristiwa
dalam bentuk/nama apapun yang semata mata atas pertimbangan Bank
dapat mengancam kelangsungan usaha PENERIMA KREDITDebitur secara
material atau menyebabkan kondisi keuangan/ kekayaan PENERIMA
KREDITDebitur menjadi menurun sehingga kewajiban PENERIMA
KREDITDebitur kepada Bank menjadi tidak terjamin sebagaimana mestinya.
Dimasukkannya suatu permohonan kepailitan dan/atau Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) terhadap PENERIMA KREDITDebitur atau sebab
lain yang mengakibatkan PENERIMA KREDITDebitur kehilangan hak untuk
mengurus/menguasai harta bendanya.
Perusahaan PENERIMA KREDITDebitur dibubarkan atau dinyatakan pailit atau
karena sebab lain yang mengakibatkan PENERIMA KREDITDebitur
kehilangan haknya untuk mengurus perusahaannya atau menguasai harta
kekayaannya.
PENERIMA KREDITDebitur menyatakan secara tertulis dan secara umum tidak
dapat membayar hutangnya pada tanggal jatuh tempo atau mengajukan
suatu permohonan atau melakukan suatu tindakan dalam rangka kepailitan
dan/atau insolvensi.
Adanya keputusan Pengadilan yang mengakibatkan PENERIMA KREDITDebitur
wajib membayar ganti rugi dan/atau pembayaran lainnya dan Bank
menganggap pembayaran tersebut menganggu secara signifikan
kemampuan PENERIMA KREDITDebitur dalam melaksanakan kewajibannya
kepada Bank.
Apabila Penerima KreditDebitur mengalihkan usahanya kepada pihak lain
dengan cara apapun juga.
Apabila PENERIMA KREDITDebitur berkewajiban untuk melakukan suatu
kewajiban berdasarkan Perjanjian Kredit dalam suatu waktu yang ditetapkan
dan lalai melaksanakannya, maka dengan lewatnya waktu saja sudah
merupakan bukti yang sah sehingga pemberitahuan, keterangan atau bukti
dalam bentuk khusus apapun juga tidak diperlukan lagi.
Jika Debitur (perorangan) meninggal dunia atau jatuh sakit sedemikian rupa
sehingga tidak dapat bekerja seperti biasanya atau jika Debitur
menangguhkan untuk sementara usahanya, jika ada, sehingga menurut
pendapat Bank dapat mengurangi kemampuan Debitur untuk memenuhi

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
kewajibannya sesuai Perjanjian Kredit, atau Debitur ditaruh di bawah
pengampuan (curatele) atau kehilangan haknya untuk mengurus harta
kekayaannya, atau Debitur dinyatakan pailit oleh pengadilan yang berwenang
atau diberlakukan ketentuan serupa di luar Indonesia; atau
Apabila harta kekayaan Debitur dan/atau Penjamin dan atau Pemilik Barang
Agunan, baik sebagian atau seluruhnya disita oleh instansi yang berwenang;
Apabila salah satu atau lebih Agunan disita oleh instansi yang berwenang, baik
sebagian maupun seluruhnya;
Apabila Debitur (perorangan) melakukan/terlibat dalam tindak pidana yang
berpotensi mencemarkan nama baik atau menurunkan reputasi Debitur.
Dalam hal terjadi Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka
Bank berhak dan dengan ini PENERIMA KREDITDebitur mengijinkan Bank
melakukan dan dapat menetapkan hal-hal sebagai berikut :
Melakukan pengawasan dan pengamanan sebagaimana dimaksud Pasal 19.
Tentang .Perjanjian Kredit ini.
Menyatakan PENERIMA KREDITDebitur lalai dengan mengirimkan surat
pemberitahuan yang menyatakan bahwa PENERIMA KREDITDebitur
dinyatakan lalai (Surat Pernyataan Kelalaian).
Pengiriman Surat Pernyataan Kelalaian bukan merupakan syarat timbulnya hak
Bank terhadap kejadian kelalaian namun hak Bank mulai berlaku pada saat
terjadinya kelalaian.
Apabila utang harus dibayar seketika, maka semua biaya atau pengeluaran yang
dikeluarkan oleh Bank dalam rangka penyelesaian utang PENERIMA
KREDITDebitur harus ditanggung oleh DebiturPENERIMA KREDIT.

Pasal ....

Yang disebut Kejadian Kelalaian adalah sebagai berikut :


Jika menurut pendapat Bank, Debitur telah lalai atau tidak memenuhi salah satu
ketentuan Perjanjian Kredit dan atau Dokumen Agunan dan atau dokumen lain
yang berhubungan dengan Perjanjian Kredit, termasuk tetapi tidak terbatas pada,
jika Jumlah Terhutang tidak dibayar atau tidak lunas dibayar pada waktu jatuh
tempo atau tidak dibayar dengan cara sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian
Kredit; atau
Jika menurut pendapat Bank, Penjamin telah lalai atau memenuhi ketentuan
Perjanjian Kredit dan atau Jaminan Perorangan/Pribadi atau Jaminan Perusahaan
dan atau dokumen lain yang berhubungan dengan Perjanjian Kredit dan atau
Jaminan Perorangan/Pribadi atau Jaminan Perusahaan; atau
Jika menurut pendapat Bank, Pemilik Agunan telah lalai atau tidak memenuhi
ketentuan Perjanjian Kredit dan atau Dokumen Agunan dan atau dokumen lain
yang berhubungan dengan Perjanjian Kredit dan atau Dokumen Agunan tersebut;
atau
Jika suatu ketentuan dalam pernyataan dan jaminan Debitur dan atau pernyataan
dan jaminan Penjamin dan atau Dokumen Agunan, menurut pendapat Bank tidak
benar atau tidak seluruhnya benar; atau
Jika suatu dokumen yang diperlihatkan atau diserahkan kepada Bank sehubungan
dengan Perjanjian Kredit ataupun dokumen Agunan menurut pendapat Bank
adalah palsu atau menyesatkan dalam beberapa hal yang menurut Bank adalah
penting

PASAL 18
PERUBAHAN KEADAAN ATAU KEBIJAKAN

Apabila terjadi suatu perubahan kebijakan atau terjadi sesuatu dalam


keadaan/kondisi ekonomi dan/atau moneter sehingga menurut pertimbangan
Bank Perjanjian Kredit menjadi sulit dilaksanakan dan/atau menambah biaya bagi
Bank atau diproyeksikan akan menyulitkan kinerja keuangan Debitur dalam
pembayaran kredit kepada Bank, maka Bank berhak untuk :
Menunda pencairan fasilitas kredit yang belum ditarik, atau

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Membebankan kepada Debitur seluruh biaya yang meningkat tersebut, dalam hal
tercapai kesepakatan Bank tetap menyediakan fasilitas kredit.
Apabila Debitur berkeberatan atau menolak butir (a) dan (b) ayat ini, maka Bank dan
Debitur akan sepakat mengakhiri Perjanjian Kredit ini sebelum tanggal jatuh tempo
dan Debitur akan seketika membayar lunas seluruh kewajiban pada saat tersebut.
Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, apabila
terjadi perubahan dalam hukum atau peraturan yang berlaku di negara Republik
Indonesia yang mengakibatkan Bank atau Debitur tidak dapat melanjutkan
Perjanjian Kredit/mempengaruhi usahanya atau untuk mempertahankan atau
memberlakukan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit, maka
apabila tidak dimungkinkan untuk melanjutkan Perjanjian Kredit, maka semua
hutang segera menjadi jatuh tempo dan Debitur segera harus membayar
kembali seluruh jumlah yang terhutang.
Dalam hal perubahan keadaan sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini atau dalam
hal perlunya penyesuaian terhadap kebijakan baik dari pemerintah, pengawas
Bank, maupun kebijakan internal manajemen Bank, dan dalam hal ini harus
dilaksanakan perubahan ketentuan terhadap salah satu/beberapa klausul
Perjanjian Kredit ini maka Debitur dengan ini menyetujui dan memberikan kuasa
kepada Bank untuk mengadakan penyesuaian atas ketentuan Perjanjian Kredit
ini yang perlu dirubah/disesuaikan.

PASAL 192
KEWENANGAN BANK DALAM RANGKA PENGAWASAN,
PENGAMANAN, DAN PENYELESAIAN KREDIT

1. Bank bjb dalam rangka melakukan pengawasan, pengamanan, dan


penyelesaian fasilitas kredit, berwenang melakukan hal-hal sebagai berikut :
Meminta keterangan tentang kondisi usaha Debitur, baik secara langsung
maupun melalui pihak lain;
Memeriksa pembukuan/pencatatan usaha Debitur;
Memeriksa objek-objek usaha Debitur;
Menempatkan petugas Bank pada perusahaan Debitur;
Menugaskan konsultan atau pihak lain untuk melakukan pengawasan,
memberikan nasehat dan /atau membantu pengelolaan usaha Debitur;
Sewaktu-waktu Bank dapat mengambil alih usaha Debitur dan/atau tindakan-tindakan
lain termasuk eksekusi, bilamana menurut pertimbangan Bank, Debitur sudah
diragukan kemampuannya untuk menyelesaikan fasilitas kredit.
Apabila Bank bjb menganggap perlu maka Bank bjb berhak untuk menempatkan
staf Bank bjb atau pihak ketiga yang ditunjuk oleh Bank bjb untuk duduk
dalam kepengurusan perusahaan khususnya di bidang keuangan atau
menjalankan/mengambil alih usaha Debitur;
Sewaktu-waktu bank bjb dapat mengambil alih usaha Debitur dan/atau
tindakan-tindakan lain termasuk eksekusi, bilamana menurut pertimbangan
bank bjb, DEBITUR sudah diragukan kemampuannya untuk menyelesaikan
Fasilitas Kredit.
Catatan internal:
Agar dipertimbangkan mengenai debitur yang pemegang sahamnya dimiliki oleh
pemerintah, misal PDAM
Apabila Debitur tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban yang diatur dalam
Perjanjian Kredit dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan
Perjanjian Kredit serta apabila Debitur dan/atau Penanggung telah dipanggil
secara patut oleh Bank bjb namun Debitur dan/atau Penanggung tidak
memenuhi panggilan tersebut, maka dalam rangka penyelesaian kewajiban
Debitur dan/atau Penanggung yang timbul akibat dari Perjanjian Kredit Bank
berwenang :
MBank bjb dapat melakukan pengumuman dengan memasukan Debitur dan/atau
Penanggung dalam nama-nama Debitur/penanggung bermasalah melalui
media yang ditentukan oleh Bank bjb dan/atau;

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Melakukan tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan termasuk namun tidak
terbatas pada memasang papan pengumuman yang menyatakan bahwa
Agunan dalam penguasaan/pengawasan Bank bjb.

PASAL 13
PERNYATAAN DAN JAMINAN DEBITUR
Debitur dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa:
Perjanjian Kredit ini tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-
undangan/perijinan atau perjanjian manapun yang berlaku bagi DEBITUR.
Perjanjian lainnya yang akan dibuat di kemudian hari sehubungan dengan Perjanjian
Kredit adalah sah menurut hukum dan DEBITUR akan menaati perjanjian
dimaksud.
DEBITUR dan Agunan yang diberikan tidak tersangkut dalam perkara/sengketa apapun
juga yang dapat mengancam harta kekayaan/kelangsungan usaha DEBITUR.
DEBITUR memiliki kecakapan untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Kredit
ini dan tidak ada larangan baik dari peraturan perundang-undangan maupun dari
perjanjian lain termasuk telah memenuhi anggaran dasar dalam hal DEBITUR
merupakan suatu badan usaha.
Bahwa DEBITUR adalah badan usaha/usaha perorangan (*pilih salah satu) yang
secara sah didirikan dan berkedudukan menurut hukum Indonesia.
Bahwa anggaran dasar perusahaan dan perubahan-perubahannya sebagaimana
termaktub di dalam komparisi DEBITUR yang disebutkan pada awal Perjanjian
Kredit merupakan anggaran dasar yang terakhir.
(*ayat 5 ini digunakan apabila DEBITUR berbentuk badan usaha bukan
usaha perorangan)
Bahwa susunan para anggota Direksi dan Komisaris perusahaan pada saat
ditandatanganinya Perjanjian Kredit adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : -------------------
Direktur : -------------------
Komisaris Utama : -------------------
Komisaris : -------------------
Komisaris : -------------------
(*ayat 6 ini digunakan apabila DEBITUR berbentuk badan usaha bukan
usaha perorangan)
Kewajiban pembayaran kepada bank bjb berdasarkan Perjanjian Kredit ini mempunyai
kedudukan yang diutamakan atau sekurang-kurangnya paripasu dengan
kewajiban-kewajiban DEBITUR lainnya, baik yang sekarang ada maupun yang
akan timbul di kemudian hari.
DEBITUR telah memperoleh semua persetujuan/ijin yang diperlukan untuk
melaksanakan usahanya.
Apabila terdapat perbedaan perhitungan pokok atau bunga yang tertunggak antara
pencatatan bank bjb dengan DEBITUR maka catatan bank bjb yang
dipergunakan.
Seluruh Agunan serta pengikatannya yang telah diserahkan oleh DEBITUR kepada
bank bjb untuk menjamin pelunasan Hutang tetap dipertahankan dan dinyatakan
berlaku untuk menjamin pelunasan Hutang berdasarkan Perjanjian Kredit.
Sumber pengembalian Fasilitas Kredit ini adalah dari hasil dari usaha yang dibiayai
dengan Perjanjian Kredit dan/atau sumber pendapatan lainnya dari DEBITUR yang
disetujui bank bjb.
DEBITUR mematuhi dan melaksanakan peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan
yang berkaitan dengan dampak lingkungan.
DEBITUR wajib menjalankan usahanya dengan sebaik-baiknya secara
berkesinambungan.
DEBITUR menyetujui dan/atau mematuhi segala ketentuan dan peraturan serta
kebijakan yang telah ada maupun yang akan ditetapkan serta perubahannya di
kemudian hari oleh bank bjb sehubungan dengan pemberian kredit sebagaimana
diatur dalam Perjanjian Kredit termasuk dalam rangka menyesuaikan dengan
kondisi pasar.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Tidak ada perubahan material yang merugikan/berpotensi merugikan kondisi
keuangan, kekayaan, atau kegiatan usaha dari DEBITUR sampai dengan tanggal
Perjanjian Kredit ini ditandatangani.
Setiap dan semua laporan keuangan (termasuk neraca dan perhitungan laba rugi)
atau informasi keuangan DEBITUR yang diserahkan kepada bank bjb,
mencerminkan dan selalu mencerminkan keadaan yang wajar mengenai keadaan
keuangan DEBITUR.
DEBITUR tidak mempunyai tunggakan pajak dalam jumlah material dan tidak
menerima klaim perpajakan yang tidak atau belum diinformasikan kepada bank
bjb.
DEBITUR wajib menjaga Agunan dengan baik secara kualitas maupun nilainya dan
mengasuransikannya selama kredit/Hutang belum dinyatakan lunas.
Semua dokumen, data dan keterangan yang disampaikan secara tertulis kepada bank
bjb sehubungan dengan penyediaan Fasilitas Kredit berdasarkan Perjanjian Kredit
adalah lengkap, tepat, benar dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan
dapat dipertanggungjawabkan.
DEBITUR menjamin tidak akan mengambil keuntungan apabila terdapat kesalahan
dalam Perjanjian Kredit ini dan akan menjalankan Perjanjian Kredit ini dengan
itikad baik.
DEBITUR dengan ini berjanji, sanggup, dan mengikat diri kepada bank bjb untuk saat
ini atau nanti secara periodik atau sewaktu waktu apabila diperlukan oleh bank
bjb memberikan keterangan-keterangan, data, informasi dan menyampaikan
dokumen-dokumen yang setiap saat/sewaktu-waktu diperlukan/ diminta bank bjb
atau pihak yang ditunjuk/diberi kuasa oleh bank bjb dalam rangka pemeriksaan
baik keuangan maupun aktivitas DEBITUR.
DEBITUR tidak pernah dan/atau tidak akan pernah memberikan dan/atau janji
memberikan baik secara langsung maupun tidak langsung, baik tersurat maupun
tersirat kepada bank bjb (Komisaris, Direksi, Pegawai), atau pihak yang terkait
dengan bank bjb antara lain tetapi tidak terbatas pemberian dalam bentuk uang,
barang bergerak (berupa benda bertubuh dan tidak bertubuh) tidak bergerak,
hak-hak fasilitas dan/atau segala sesuatu yang dapat ditafsirkan sebagai imbalan
dalam arti seluas-luasnya yang menguntungkan dan/atau dapat menyebabkan
keuntungan pribadi dan/atau kelompoknya yang diduga dan/atau diduga secara
langsung dan tidak langsung berkaitan dengan Fasilitas Kredit yang diberikan
oleh bank bjb kepada DEBITUR.
DEBITUR tidak sedang tercatat sebagai DEBITUR yang memiliki kredit bermasalah di
lembaga perbankan maupun lembaga keuangan lainnya pada saat Perajanjian
Kredit ditandatangani.
DEBITUR menyatakan bahwa pernyataan/jaminan tersebut adalah sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terbukti pernyataan/
jaminan tersebut tidak sesuai dengan yang sesungguhnya maka atas segala
kerugian DEBITUR semata-mata merupakan kelalaian DEBITUR dan bukan
merupakan tanggung jawab bank bjb.

PASAL 14
KEJADIAN KELALAIAN
1. Menyimpang dari ketentuan jangka waktu yang telah ditentukan di dalam
Perjanjian Kredit ini, apabila terjadinya salah satu atau lebih dari keadaan tersebut di
bawah ini, bank bjb berhak menolak penarikan kredit lebih lanjut oleh DEBITUR dan
dapat mengakhiri jangka waktu kredit dan DEBITUR diwajibkan membayar lunas
seketika serta sekaligus atas kewajiban yang terutang (Hutang menjadi jatuh tempo
dan dapat ditagih) berdasarkan Perjanjian Kredit ini sebagaimana ditetapkan dalam
surat bank bjb kepada DEBITUR, apabila :
DEBITUR lalai melaksanakan pembayaran angsuran yang jatuh tempo.
DEBITUR melanggar kewajiban atau tidak memenuhi ketentuan dalam Perjanjian
Kredit atau terdapat pernyataan DEBITUR yang tidak benar.
DEBITUR melakukan perbuatan dan/atau terjadinya peristiwa dalam bentuk/nama
apapun atas pertimbangan bank bjb dapat mengancam kelangsungan usaha
DEBITUR secara material atau menyebabkan kondisi keuangan/ kekayaan

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
DEBITUR menjadi menurun sehingga kewajiban DEBITUR kepada bank bjb
menjadi tidak terjamin sebagaimana mestinya.
DEBITUR lalai terhadap perjanjian lainnya dengan pihak ketiga dan
mengakibatkan DEBITUR menjadi wanprestasi berdasarkan perjanjian lainnya
tersebut.
Dimasukkannya suatu permohonan kepailitan dan/atau Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) terhadap DEBITUR atau sebab lain yang
mengakibatkan DEBITUR kehilangan hak untuk mengurus/menguasai harta
bendanya.
DEBITUR menyatakan secara tertulis dan secara umum tidak dapat membayar
hutangnya pada tanggal jatuh tempo atau mengajukan suatu permohonan
atau melakukan suatu tindakan dalam rangka kepailitan dan/atau insolvensi.
Adanya keputusan pengadilan yang mengakibatkan DEBITUR wajib membayar
ganti rugi dan/atau pembayaran lainnya dan bank bjb menganggap
pembayaran tersebut menganggu secara signifikan kemampuan DEBITUR
dalam melaksanakan kewajibannya kepada bank bjb.
Apabila DEBITUR mengalihkan usahanya kepada pihak lain dengan cara apapun
juga tanpa persetujuan bank bjb.
Apabila DEBITUR berkewajiban untuk melakukan suatu kewajiban berdasarkan
Perjanjian Kredit dalam suatu waktu yang ditetapkan dan lalai
melaksanakannya.
Apabila jaminan hutang ternyata telah dibebani dengan hak-hak jaminan lainnya
selain yang dinyatakan kepada bank bjb.
Apabila DEBITUR menjual, mengalihkan aset-aset atau yang dipersamakan
dengan itu atas aktivanya, baik untuk sebagian atau seluruhnya tanpa
persetujuan bank bjb.
Izin-izin yang diberikan kepada DEBITUR menjadi tidak berlaku atau tidak sah
atau dicabut.
Apabila terjadi perselisihan dalam perusahaan diantara anggota Direksi, atau
anggota Dewan Komisaris dan/atau para Pemegang Saham DEBITUR yang
mempengaruhi kinerja keuangan DEBITUR.
Apabila aset DEBITUR dibebani Conservatoir Beslag
Apabila pengurus perusahaan melakukan/terlibat dalam tindak pidana yang
berpotensi mencemarkan nama baik atau menurunkan reputasi DEBITUR.
Apabila terjadi perubahan tingkat kolektibilitas DEBITUR, baik pada bank bjb
maupun bank lain atau lembaga keuangan lain, menurun menjadi kurang
lancer atau diragukan atau macet sebagaimana diatur dalam peraturan dan
ketentuan Bank Indonesia.
Dalam hal terjadi Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka
bank bjb berhak dan dengan ini DEBITUR mengijinkan bank bjb melakukan dan
dapat menetapkan hal-hal sebagai berikut :
Melakukan pengawasan dan pengamanan sebagaimana dimaksud Pasal 12
Perjanjian Kredit.
Menyatakan DEBITUR lalai dengan mengirimkan surat teguran yang menyatakan
bahwa DEBITUR dinyatakan lalai (Surat Pernyataan Kelalaian).
Pengiriman Surat Pernyataan Kelalaian bukan merupakan syarat timbulnya hak
bank bjb terhadap kejadian kelalaian namun hak bank bjb mulai berlaku
pada saat terjadinya kelalaian.
Dalam hal terjadi Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka
semua biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan oleh bank bjb dalam rangka
penyelesaian Hutang harus ditanggung oleh DEBITUR.
Jika DEBITUR diwajibkan untuk melaksanakan suatu kewajiban berdasarkan Perjanjian
Kredit, maka DEBITUR akan terbukti lalai melaksanakan kewajiban tersebut
dengan lewatnya jangka waktu yang ditentukan atau pada saat terjadinya
peristiwa kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini.

PASAL 15
PERUBAHAN KEADAAN ATAU KEBIJAKAN

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Apabila terjadi suatu perubahan kebijakan atau terjadi sesuatu dalam keadaan/kondisi
ekonomi dan/atau moneter sehingga menurut pertimbangan bank bjb Perjanjian
Kredit menjadi sulit dilaksanakan dan/atau menambah biaya bagi bank bjb atau
diperkirakan akan menyulitkan kinerja keuangan DEBITUR dalam pembayaran
Fasilitas Kredit kepada bank bjb, maka bank bjb berhak untuk :
Menunda pencairan Fasilitas Kredit yang belum ditarik; atau
Membebankan kepada DEBITUR seluruh biaya yang meningkat tersebut, dalam
hal tercapai kesepakatan bank bjb tetap menyediakan Fasilitas Kredit; atau
Apabila DEBITUR berkeberatan atau menolak butir (a) dan (b) ayat ini, maka bank
bjb dan DEBITUR akan sepakat mengakhiri Perjanjian Kredit ini sebelum
tanggal jatuh tempo dan DEBITUR akan seketika membayar lunas seluruh
kewajiban DEBITUR berdasarkan Perjanjian Kredit pada saat tersebut.
Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, apabila terjadi
perubahan dalam hukum atau peraturan yang berlaku di negara Republik
Indonesia yang mengakibatkan bank bjb atau DEBITUR tidak dapat melanjutkan
Perjanjian Kredit/mempengaruhi usahanya atau untuk mempertahankan atau
memberlakukan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit, maka
apabila tidak dimungkinkan untuk melanjutkan Perjanjian Kredit, semua Hutang
segera menjadi jatuh tempo dan DEBITUR harus segera membayar kembali
seluruh jumlah yang terhutang.
Dalam hal perubahan keadaan sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini atau dalam hal
perlunya penyesuaian terhadap kebijakan baik dari pemerintah, pengawas bank,
maupun kebijakan internal manajemen bank bjb, dan dalam hal ini harus
dilaksanakan perubahan ketentuan terhadap salah satu/beberapa klausul
Perjanjian Kredit ini Debitur dengan ini menyetujui perubahan-perubahan yang
akan dilakukan oleh bank bjb dikemudian hari dimaksud.
Catatan internal:
Akan didiskusikan oleh divisi komersial lebih lanjut

PASAL 2016
KUASA BANK

Bank bjb berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh Debitur, untuk sewaktu-waktu tanpa
memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Debitur untuk mendebet Rekening
Tabungan/Giro, Rekening Pinjaman Debitur, dan/atau rekening-rekening lainnya milik
Debitur yang ada pada Bank bjb untuk pembayaran hutang. pokok, bunga kredit,
denda tunggakan, premi asuransi, biaya-biaya pengikatan barang jaminan, dan biaya
lain yang timbul karena dan untuk pelaksanaan Perjanjian Kredit, pengikatan agunan,
dan lain-lain yang terkait dengan Perjanjian Kredit ini.

Debitur dengan ini memberi kuasa kepada Bank bjb, kuasa mana tidak dapat dicabut
atau ditarik kembali dan tidak akan berakhir karena sebab apapun juga, baik
sewaktu-waktu atau apabila Bank bjb menganggap perlu, untuk atas nama
Debitur melaksanakan hal-hal/tindakan-tindakan, membuat/menyerahkan
dokumen-dokumen yang diperlukan guna menjamin penyelesaian Hutang Debitur
dengan terjadinya salah satu atau lebih dari keadaan tersebut dibawah ini yaitu :
Tidak memenuhi kewajiban-kewajiban dalam Perjanjian Kredit termasuk jumlah
yang telah jatuh tempo, baik atas pokok pinjaman, bunga maupun
kewajiban-kewajiban lainnya menurut Perjanjian Kredit ini maupun perjanjian
lainnya.
Apabila Debitur melaksanakan hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri,
usahanya, reputasinya dan mempengaruhi terhadap kemampuan membayar
kewajibannya kepada Bank bjb.
Tidak melaksanakan hal-hal yang wajib dilaksanakan oleh Debitur sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 1411 Perjanjian Kredit ini atau ternyata telah
melakukan salah satu dari hal-hal yang tercantum dalam Pasal 1514
Perjanjian Kredit atau Debitur lalai.
Tidak adanya atau tidak diperolehnya persetujuan/ijin yang diperlukan dalam
rangka melaksanakan Perjanjian Kredit.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Terjadinya eksekusi atas barang-barang milik Debitur termasuk Agunan
sehubungan dengan kelalaian Debitur memenuhi kewajiban-kewajiban
kepada pihak ketiga lainnya yang menurut pertimbangan Bank bjb hal
tersebut dapat mempengaruhi kemampuan pemenuhan kewajiban Debitur
kepada Bank bjb berdasarkan Perjanjian Kredit ini.
Debitur memberikan data dan atau keterangan yang tidak benar, timbul
perpecahan dalam kepengurusan karena alasan apapun, timbul sengketa
mengenai kepemilikan perusahaan, Debitur karena alasan apapun tidak
berhak lagi mengurus dan menguasai harta kekayaan perusahaan, usaha
dan kekayaan Debitur mengalami kemunduran atau berkurang sedemikian
rupa atau karena hal-hal lain yang semata-mata menurut pertimbangan Bank
bjb menyebabkan kemampuan Debitur disangsikan.
Fasilitas kredit yang diberikan Bank bjb berdasarkan Perjanjian Kredit digunakan
untuk tujuan lain dari yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kredit.
Terdapat hal-hal lain yang berakibat buruk atau akan berakibat
buruk/mempengaruhi kinerja keuangan Debitur dalam membayar
kewajibannya kepada Bank bjb.
Apabila setelah berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kredit ini karena sebab apapun
juga ternyata menurut pertimbangan Bank bjb, Debitur tidak dapat
menyelesaikan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit, Bank bjb berhak dan
dengan ini diberi kuasa oleh Debitur untuk mengambil tindakan-tindakan dalam
rangka pelunasan Hutang termasuk premi asuransi, biaya-biaya pengikatan
barang Agunan, dan biaya lain yang timbul karena dan untuk pelaksanaan
Perjanjian Kredit atau diharuskan oleh ketentuan Bank Indonesia atau ketentuan
pemerintah yang berlaku.
Bank bjb diberi hak dan kuasa oleh Debitur untuk:
Meminta langsung pada Akuntan Publik yang mempersiapkan laporan keuangan
audited untuk memperoleh copy management letter dari tahun audit yang
bersangkutan (jika ada);
Mendiskusikan permasalahan perusahaan Debitur baik secara terpisah atau
bersama-sama dengan Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Debitur atau Bank
bjb;

5. Debitur dengan ini memberikan kuasa kepada Bank bjb apabila dianggap perlu,
untuk menunjuk Akuntan Publik lainnya guna melakukan audit khusus guna
mengevaluasi ulang laporan keuangan audited untuk periode berjalan maupun
periode-periode sebelumnya apabila Bank bjb menilai bahwa atas laporan keuangan
audited Debitur yang telah diserahkan terdapat hal-hal yang perlu diperiksa lebih
lanjut.
6. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan Pasal ini
dibebankan kepada Debitur kecuali ditentukan lain oleh Bank bjb.
7. Atas seluruh kuasa dan wewenang yang diberikan oleh Debitur kepada Bank
bjb merupakan bagian-bagian terpenting dan tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit.
Oleh karena itu kuasa dan wewenang tersebut tidak dapat ditarik atau dicabut kembali
dan juga tidak akan berakhir atau hapus karena timbulnya peristiwa apapun dan Para
Pihak dengan ini melepaskan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Pasal 1813,
1814 dan 1816 KUHPerdata.

PASAL 216
PENGALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN

Bank Bjb berhak mengalihkan sebagian atau seluruhnya hak-hak dan kewajiban-
kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit setiap saat kepada pihak lain dan
sehubungan dengan hal tersebut Bank bjb akan memberitahukan pengalihan
yang dilakukan kepada Debitur.
Debitur dengan ini menyatakan setuju atas pengalihan yang dilakukan oleh Bank bjb
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini.
Untuk keperluan pengalihan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, Debitur menyatakan bahwa tidak berkeberatan

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
apabila Bank bjb memberikan informasi berkaitan dengan fasilitas kredit ini
kepada calon penerima hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
Pasal ini
Ketentuan pengalihan hak dan kewajiban Pasal ini dilaksanakan dengan ketentuan
tidak akan menimbulkan tambahan biaya apapun bagi Debitur.

PASAL 2217
HUKUM YANG BERLAKU, PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM

Pelaksanaan Perjanjian Kredit ini tunduk, diartikan, ditafsirkan dan dilaksanakan


menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan negara Republik
Indonesia.
Apabila timbul perselisihan antara Bank bjb dan Debitur atas penafsiran dan
pelaksanaan Perjanjian Kredit ini, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan
perselisihan tersebut dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Apabila perselisihan secara musyarawah untuk mencapai mufakat tidak mencapai
kata sepakat, maka Para Pihak setuju untuk menyerahkan penyelesaian
perselisihan tersebut kepada Pengadilan Negeri .
(*)disesuaikan dengan wilayah kerja kantor cabang) dan memilih domisili
hukum yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri *)
(*) disesuaikan dengan wilayah kerja kantor cabang)

PASAL 18
KOMUNIKASI
Setiap pemberitahuan, tagihan, dokumen dan lain-lain komunikasi yang dibuat
sehubungan Perjanjian Kredit harus dilakukan dengan surat, faksimili atau
dengan cara tertulis lainnya. Tiap komunikasi atau dokumen yang akan
diserahkan kepada setiap pihak dalam Perjanjian Kredit harus dikirimkan kepada
pihak tersebut pada nomor faksimili atau alamat, sebagai berikut :
Bank bjb:
Nama : PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.,
Cabang __________
Alamat : _______
Telepon : _______
Faksimili : _______
E-mail : _______
Debitur:
Nama : ________
Alamat : ________
Telepon : ________
Faksimili : ________
E-mail : _______
Setiap pemberitahuan atau komunikasi dianggap telah dilaksanakan dibuktikan
dengan:
Tanda terima surat tertulis melalui kurir;
Tercatat telah dikirimkan dan diterima di kantor pos;
Hasil faksimile : OK;
Hasil e-mail : Message Sent
Apabila terdapat perubahan alamat atau nomor telepon/faksimili lain maka akan
segera diberitahukan oleh satu pihak kepada pihak lainnya dalam jangka waktu
____ (____) hari kerja sebelum perubahan berlaku efektif. Jika perubahan tersebut
tidak diberitahukan kepada Pihak lainnya, maka pemberitahuan ke alamat
dan/atau nomor faksimili yang terakhir dianggap berlaku, sehingga segala akibat
keterlambatan Pemberitahuan akibat perubahan menjadi tanggungjawab pihak
yang melakukan perubahan tersebut.

PASAL 2419
FORCE MAJEURE

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Force Majeure adalah suatu keadaan diluar kehendak, kemampuan dan kekuasaan
masing-masing Pihak yang dapat menghambat atau menghentikan pelaksanaan
Perjanjian Kredit secara langsung yaitu bencana alam, kebakaran, banjir, taufan,
pemogokan, embargo, perang, invasi, huru-hara, revolusi, pemberontakan,
terorisme, dan wabah penyakit.
Apabila salah satu Pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban berdasarkan Perjanjian
Kredit ini dikarenakan Force Majeure sebagaimana disebut dalam ayat 1 Pasal ini,
maka Pihak yang mengalami Force Majeure harus memberitahukan secara
tertulis kepada Pihak yang tidak yang mengalami Force Majeure selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari setelah hari pertama tertundanya pelaksanaan
kewajiban.
Force Majeure tidak menghilangkan kewajiban namun jangka waktu pelaksanaan
kewajiban akan diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dengan lamanya
penundaan pelaksanaan Perjanjian akibat Force Majeure dengan ketentuan
penundaan akibat Force Majeure tersebut tidak melebihi jangka waktu 3 (tiga)
bulan setelah tanggal pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini.
Apabila setelah jangka waktu sebagaimana disebutkan dalam ayat 3 Pasal ini, Pihak
yang mengalami Force Majeure tidak dapat melaksanakan seluruh atau sebagian
pekerjaan dalam perjanjian ini, maka Para Pihak akan melakukan perundingan
lebih lanjut untuk menyelesaikannya.
Apabila Pihak yang mengalami Force Majeure tidak menyampaikan pemberitahuan
sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 Pasal ini, dapat menyebabkan Force
Majeure tidak diakui oleh Pihak lainnya.

PASAL 250
KETENTUAN LAIN-LAIN

Besarnya jadwal angsuran, denda, dan biaya-biaya sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 6 dan 8 Perjanjian Kredit ini, dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan
ketetapan Bank bjb, perubahan mana akan diberitahukan kepada Debitur dan
mengikat Debitur.
Catatan-catatan dan atau pembukuan Bank bjb merupakan bukti yang mengikat bagi
Debitur mengenai jumlah terhutang kepada Bank bjb, kecuali jika terdapat
kesalahan perhitungan. Debitur tidak akan mengajukan keberatan terhadap
perhitungan Bank bjb sebelum Hutang dibayar lunas seluruhnya, tanpa
mengurangi hak Debitur untuk menuntut perhitungan kembali dimana jika
terbukti terjadi kesalahan perhitungan, maka Bank bjb akan mengembalikan
uang kelebihan dimaksud kepada Debitur, tanpa adanya kewajiban untuk
membayar ganti rugi, Bunga maupun pembayaran lainnya. Dalam hal terjadi
kesalahan perhitungan oleh Bank bjb sehingga pembayaran yang dilakukan oleh
Debitur kurang dari pembayaran yang seharusnya dilakukan, maka Debitur wajib
membayar kekurangannya dan Bank bjb tidak akan mengenakan bunga atau
denda.
Dalam hal terdapat satu, sebagian, atau lebih dari ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Kredit menjadi tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan karena
adanya suatu ketentuan, peraturan perundang-undangan, putusan atau
kebijaksanaan dari instansi Pemerintah yang berwenang maka hal tersebut tidak
akan menyebabkan ketentuan-ketentuan lainnya dalam Perjanjian Kredit menjadi
tidak berlaku atau tidak mengikat, kecuali Bank bjb menentukan lain.
Perjanjian Kredit tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dengan suatu perjanjian
perubahan atau tambahan yang ditandatangani oleh Para Pihak dalam
perubahan/tambahan Perjanjian Kredit dan merupakan satu kesatuan dengan
Perjanjian Kredit ini.
Para Pihak dengan tegas mengesampingkan berlakunya ketentuan dalam Pasal 1266
KUHPerdata sepanjang mengenai ketentuan-ketentuan yang mensyaratkan
diperlukannya suatu keputusan Pengadilan atau hakim untuk mengakhiri
Perjanjian Kredit ini.
Lampiran Perjanjian Kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan
satu kesatuan dengan Perjanjian Kredit.

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
Apabila di dalam Perjanjian Kredit ini beserta addendum-addendumnya terdapat
ketentuan-ketentuan yang berlainan dari dan atau bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan di dalam Syarat-Syarat Umum dan atau SPPK tersebut, maka ketentuan-
ketentuan khusus di dalam Perjanjian Kredit beserta addendum-addendumnya yang
berlaku.
Apabila terdapat perbedaan antara persyaratan dan ketentuan yang diatur dalam
lampiran Perjanjian Kredit dengan persyaratan dan ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian Kredit ini maka yang berlaku adalah persyaratan dan ketentuan yang
berlaku didalam Perjanjian Kredit ini.
Penanggung bersedia untuk melepaskan hak istimewanya sebagaimana diatur dalam
Pasal 1831 KUHPerdata dan menyatakan tunduk kepada Pasal 1832
KUHPerdata.*)
Penanggung bertanggung jawab atas segala Hutang Debitur selama fasilitas kredit
belum dinyatakan lunas oleh Bank bjb.*)

*) (klausula ayat 8 dan 9 hanya digunakan apabila terdapat penanggung)

Demikian Perjanjian Kredit ini dibuat, pada tempat, hari dan tanggal sebagaimana
disebutkan pada bagian awal Perjanjian Kredit dan segera ditandatangani setelah
dibaca, dimengerti dan disetujui oleh Para Pihak. Perjanjian Kredit dibuat dalam
rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup dan memiliki kekuatan hukum yang
sama.

(*Jika Debitur berbentuk Perseroan Terbatas)


Debitur, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk,
bank bjb
ttd
Materai ttd
Rp.6000,-
(isi nama lengkap) (isi nama pihak yang mewakili bank bjb
dalam melakukan
penandatanganan)
Persetujuan _______
ttd
(*dipergunakan apabila terdapat persetujuan yang harus diberikan oleh pihak tertentu
dalam perseroan terbatas dan/atau pihak lain yang dimintakan persetujuannya
memberikan persetujuan dengan cara menandatangani langsung Perjanjian Kredit)
(isi nama lengkap)

(*Jika Debitur berbentuk Commanditaire Vennotschaap/CV)


DEBITUR, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk,
bank bjb
ttd
Materai ttd
Rp.6000,-
(isi nama lengkap) (isi nama pihak yang mewakili bank bjb
dalam melakukan penandatanganan)

suami/istri DEBITUR
ttd
(isi nama lengkap suami/istri (bila sudah menikah))

Pengurus CV suami/istri Pengurus CV


ttd
(*dipergunakan jika Anggaran Dasar CV ttd
mensyaratkan harus terdapat sekutu
lain yang memberikan persetujuan)

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank
(isi nama lengkap) (isi nama lengkap)

(*Jika debitur berbentuk Koperasi)


Debitur, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk,
bank bjb
ttd
Materai ttd
Rp.6000,-
(isi nama lengkap) (isi nama pihak yang mewakili bank bjb
dalam melakukan
penandatanganan)
Persetujuan _______
ttd
(*dipergunakan apabila terdapat persetujuan yang harus diberikan oleh pihak tertentu
dalam Koperasi dan/atau pihak lain yang dimintakan persetujuannya memberikan
persetujuan dengan cara menandatangani langsung Perjanjian Kredit)
(isi nama lengkap)

(*Jika Debitur berbentuk Nasabah Debitur Perorangan)


DEBITUR, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk,
bank bjb
ttd
Materai ttd
Rp.6000,-
(isi nama lengkap) (isi nama pihak yang mewakili bank bjb
dalam melakukan
penandatanganan)

suami/istri DEBITUR
ttd
(isi nama lengkap suami/istri (bila sudah menikah))

(*Jika terdapat penanggung yaitu pihak lain selain debitur maka


ditambahkan komparisi sebagai berikut):

Penanggung, suami/istri Penanggung


ttd ttd
(isi nama lengkap) (isi nama lengkap)

Standar Operasional Prosedur ini bersifat rahasia, hanya dipergunakan untuk kepentingan internal
Bank

Anda mungkin juga menyukai