DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE Jl. Ibrahim Adjie No.88 Telp (022)7208355 Bandung 40272
\NOTULEN RAPAT/PERTEMUAN
Notulensi Pertemuan Sosialisasi dan Pelatihan Penggunaan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR)
Tanggal : Sabtu 10, Tempat:
Agustus 2019 Aula lantai 1 dan Lapangan Parkir Jam : 13.30- samping (titik selesai kumpul) UPT Puskesmas Ibrahim Adjie
Peserta 1. Pegawai UPT Puskesmas Ibrahim Adjie
2. 3. Susunan Acara 1. Pembukaan oleh Kepala UPT Puskesmas Ibrahim Adjie diwakili oleh Ketua Tim Manajemen Risiko 2. Kata sambutan dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung 3. Penyampaian Materi 4. Simulasi Pembahasan dr. Yohana : ( Ketua tim manajemen risiko ) menyampaikan pembukaan, ucapan selamat datan kepada Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung
Pak Iwa Kartiwa ( Kepala Seksi Penyuluhan
Pembinaan dan Pelatihan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung ) : menyampaikan kata sambutan. Ada Perwal yang mewajibkan setiap bangunan memiliki APAR
Pak Wildan : Penyampaian Materi
Nomor telepon Pemadam Kebakaran 022- 7207113
1. Terbentuknya api karena 3 hal : ada panas, ada
bahan, ada O2. 2. Terjadinya kebakaran bisa terhadap Benda Padat, benda cair, dan listrik. 3. Kelas Kebakaran : Kelas A : kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non- logam cth kertas, plastik, kain, kayu, karet dan lain sebagainya Kelas B : kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol, Cat, dll Kelas C : kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi Listrik yang bertegangan Kelas D : bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan potassium. ( butuh alat khusus) 4. Melakukan simulasi pemadaman api yang berasal dari pipa gas yang bocor, dilakukan oleh dr Yohana, drg Bey, Pak Roni dan Pak Pri)
Pak Dini : simulasi langsung di lapangan
mengenai penggunaan APAR.
1. APAR terdiri dari 4 jenis :
APAR jenis cairan APAR jenis busa/foam APAR jenis dry powder APAR jenis CO2 2. Jenis Dry powder hampir cocok di semua kelas kebakaran, tp kekurangannya banyak debu/meninggalkan residu. 3. Cara penggunaan APAR Tarik kunci pengaman atau segel. Pegang bagian ujung selang dan arahkan ujung selang ke sumber api. Sesuaikan dengan arah angin Tekan tuas. Kibaskan ujung selang pada sumber api secara perlahan sampai api padam. 4. APAR harus disimpan minimal 15 cm dari dasar lantai dan paling tinggi 120 cm dari dasar lantai 5. APAR minimal berjumlah 1 setiap 15m2 6. APAR yang memiliki indikator dikatakan dalam kondisi baik jika jarum indikator tegangan APAR berada di warna hijau 7. Bahan kimia dalam APAR dapat mengendap jika lama didiamkan, maka pemeliharaan APAR dapat dilakukan dengan cara dikocok minimal 3 bulan sekali. 8. Simulasi oleh 3 orang dari puskesmas yaitu : Bu Titi, Pak Pri, Pak Roni
Kesimpulan 1. APAR harus disimpan minimal 15 cm dari
dasar lantai dan paling tinggi 120 cm dari dasar lantai 2. APAR minimal berjumlah 1 setiap 15m2 3. Pemeliharaan APAR setiap 3 bulan sekali dengan cara dikocok 4. Cara penggunaan APAR Tarik kunci pengaman atau segel. Pegang bagian ujung selang dan arahkan ujung selang ke sumber api. Sesuaikan dengan arah angin Tekan tuas. Kibaskan ujung selang pada sumber api secara perlahan sampai api padam. Rekomendasi 1. Pengadaan jumlah APAR jenis dry powder ukuran 3 kg. ( yang ada sekarang hanya 4 yang ukurang 3 kg, sisanya 5kg ) 2. APAR yang sudah kadaluarsa harus diisi ulang kembali 3. Pemasangan stiker cara penggunaan APAR 4. APAR disimpan sesuai dengan peraturan yaitu tinggi minimal 15cm dan maksimal 120 cm dari lantai 5. APAR diletakkan terutama di tempat yang mudah terbakar, dan dapat dijangkau dengan mudah Bandung, 13 Agustus 2019 Penanggung Jawab Pertemuan, Mengetahui, Ketua Tim Manajemen Risiko Kepala UPT Puskesmas Ibrahim Adjie
dr. Yohana Rasita S.
dr. Adnan Affandi Sofyan NIP 2017.05.01.095 NIP.198211032012121002