1. Problem: Perempuan berusia 18 tahun,demam 7 hari, naik turun, demam terutama pada
malam hari,muntah 7-8 kali sehari sebanyak 1/4 – 1 gelas blimbing,nyeri ulu hati,mrs 4x
dengan keluhan sama
2. Tujuan terapi; Memperbaiki elektrolit dan cairan tubuh,menurunkan
aktivitas/perkembangan infeksi bacterial,menurunkan demam menurukan melalui pusat
pengaturan panas,meringankan nyeri ulu hati ,meningkatkan keadaan umum dan
memperbaiki fungsi pencernaan
3. P-Treatment
• ADVICE: MRS, Tirah baring, Cukupi intake cairan dan kalori, Jaga kebersihan makanan dan
minuman
• Non farmakologis: Terapi cairan , Kompres
• Farmakologis: Antibiotik (Gol. Fluoroquinolon, chloramphenicol, cephalosporin generasi
ketiga (ceftriaxone), Antipiretik
• Rujukan : Tidak perlu dikarenakan demam tifoid kompetensinya 4
4. Penulisan resep
5. Penjelasan Obat
Efek obat : eradikasi kuman S.typhii
Efek samping obat :Neutropenia, Hiperbilirubinemia,
Hypothrombinemia, Reaksi anafilaktik, Tumpukan garam kalsium urin
Instruksi : seftriakson 3 – 4 gram dalam dekstrose 100 cc
selama ½ jam perinfus, sekali per hari selama 3 – 5 hari
Peringatan : MRS
Kapan harus kembali
2. Tujuan terapi
Melakukan pengobatan untuk asma bronkial
Mengatasi sesak napas dan batuk berdahak
Mencegah penggunaan obat yang tidak perlu
3. P-Treatment
ADVICE: Jangan minum obat tanpa resep dokter,ANC rutin, Menghindari cuaca dingin atau
lingkungan berdebu, Memakai masker
Terapi non farmakologi: Istirahat cukup,Oksigen 2-3l/menit, Minum air putih hangat banyak
untuk batuk berdahaknya
Terapi farmakologi: Bronkodilator (ß2-agonis dan antikolinergik), Mukolitik
Rujukan : tidak perlu
Obat bronkodilator
Kesimpulan:
Obat yang digunakan Ipratropium bromide
Bentuk sediaan : aerosol
Dosis awal dan maintanance : 20mcg/dose
Frekuensi pemberian :3-4x/hr
Obat mukolitik
4. Penulisan resep
5. Penjelasan Obat
Efek obat : obat dapat mengurangi sesak dan membantu mengeluarkan dahak
ESO : membuat detak jantung meningkat, mulut kering, retensi urin (Ipratropium bromide),
sedikit tidak nyaman di perut (Ambroxol)
Instruksi : Ipratropium bromide disemprotkan sehari tiga hingga empat kali dan ambroxol
diminum sehari tiga kali ketika makan
Peringatan : Ipratropium bromide disemprotkan sesuai anjuran dokter, dihentikan apabila
muncul reaksi yang tidak diinginkan, serta apabila gejala sudah tidak muncul lagi, apabila ada
keluhan yang sangat mengganggu dianjurkan kembali ke dokter.
Kontrol : kontrol tiga hari lagi atau bila ada keluhan yang mengganggu
6. Monitoring dan evaluasi
TTV
Gejala : sesak, batuk, mual muntah
ESO
Sebisa mungkin menghindari alergen dengan menghindari cuaca dingin atau
memakai masker
Kasus 3
1. Menentukan Problem : Wanita, 65 tahun,Riwayat sakit jantung dan hipertensi ,Tensi
150/100 mmhg (Hipertensi grade II),Sesak saat aktivitas dan istirahat
Chest pain dada sebelah kiri(terasa seperti tertindih beban berat, terasa panas, dan nyeri
tidak berkurang dengan istirahat),Didapatkan ST elevasi di lead II, III, avf,GDA = 448
mg/dl (Hiperglikemia)
Diagnosisnya : ST Elevation Myocard Infark Inferior disertai Hiperglikemia
2. Menentukan Tujuan Pengobatan:Mengatasi keluhan sesak,Mengatasi nyeri
dada,Menurunkan dan mengontrol tekanan darah,Menurunkan dan mengontrol kadar gula
darah
3. Inventarisasi P-Treatment
a. Nasihat : MRS , Tidak melakukan aktivitas berat,Kurangi asupan garam dan
gula,Kontrol berat badan
b. Terapi Farmakologis; Obat anti-Angina,Obat Trombolitik,Obat anti-Diabetes
c. Terapi Non Farmakologis:Pemberian Oksigen nasal canule 6L/menit,Pasang infus IV:
dextrose 5% atau NaCl 0,9%,Terapi reperfusi PCI
d. Rujukan: Dirujuk ke Sp.JP.
P-Drug Anti-Angina
No Nama Obat Effikasi Safety Suitability Cost
Onset cepat,
durasi: 4 jam
Paruh waktu: 30-
80 menit
(++)
P-Drug Anti-Diabetes
No Nama Obat Effikasi Safety Suitability Cost
4. Peresepan
5. Edukasi
Efek obat: Nitrogliserin Sebagai vasodilator untuk menurunkan tekanan darah
tPA Menghancurkan bekuan darah
Metformin Menurunkan gula darah
Efek samping obat: Nitrogliserin Hipotensi, sakit kepala
tPA Perdarahan
Metformin Hipoglikemi, mual, muntah
Instruksi: sesuai dosis yang dianjurkan
• Nitrogliserin 1x1tablet (0,5mg) di bawah lidah diulang setiap 5 menit sampai tensi
stabil
• tPA diberikan oleh dokter melalui infus
• Metformin 3x1tablet (500mg) setelah makan
Peringatan: minum obat harus teratur
Kapan harus kembali? setelah obat habis atau keluhan bertambah parah
Apakah sudah jelas? Apabila belum, informasi bisa diulang
Kasus 4
1. Menentukan Problem: 10 tahun,Pruritus inguinal sinistra,plak eritem, geografik,, batas
tegas, disertai papul eritem,kerokan kulit + KOH 10% ditemukan hifa panjang bersekat
Diagnosisnya : Tinea Cruris Inguinal Sinistra
2. Menentukan Tujuan Pengobatan: Mengurangi keluhan gatal, plak, dan papul eritema
pada regio inguinal sinistra pasien,mengobati infeksi jamur dan menghilangkan
patogen,mencegah rekurensi
3. Inventarisasi P-Treatment
a. Nasihat : Menjaga kebersihan terutama daerah yang terinfeksi,tidak menggunakan
pakaian atau handuk orang lain
b. Non Farmakologis : Mengganti pakaian dalam teratur, menggunakan pakaian
dalam yang menyerap keringat, tidak menggaruk daerah lesi,menjaga daerah lesi
tetap kering
c. Farmakologis: Obat antifungi oral,Obat antifungi topikal
d. Rujukan: Jika keluhan semakin buruk dirujuk ke spesialis kulit dan kelamin
P-Drug Obat Anti-Fungi Sistemik
No Nama Obat Effikasi Safety Suitability Cost
4. Peresepan
5. Edukasi
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur
- Menjelaskan Efek obat:
a. Terbinafin oral: membunuh jamur secara sistemik
b. Ketokonazole krim: menghambat pertumbuhan jamur
6. Menjelaskan Efek samping obat:
a. Terbinafine: gangguan GIT, sakit kepala dan hepatotoksik
b. Ketokonazole Krim: Reaksi hipersensitivitas (merah dan gatal pada tempat yang
diolesi krim)
7. Memberi Instruksi:
a. Terbinafine diminum 1 kali ½ tablet sehari selama 2 minggu
b. Ketokonazol Krim 2% dioleskan pada bagian yang terinfeksi (inguinal sinistra) 1-2
kali sehari selama 2-4 minggu
8. Peringatan: minum obat oral dan penggunaan krim harus teratur, ditambah dengan pola
hidup yang bersih
9. Menjelaskan pasien harus kontrol kembali jika obat habis, keluhan bertambah parah,
muncul efek samping, atau tidak sembuh.
10. Menanyakan kembali apakah sudah jelas, jika belum informasi bisa diulang
11. Monitoring dan Evaluasi
No Obat Monitoring Monitoring
5. Peresepan
Penjelasan mengenai penyakit diare yang disebabkan oleh virus tidak memerlukan terapi
antibiotik, terapi definitif dengan peningkatan daya tahan tubuh dengan meneruskan asi,
makan seperti biasa, istirahat.
Terapi zinc untuk suportif reepitelisasi usus
Efek obat zinc : meningkatkan reepitelisasi usus, menurunkan proses inflamasi usus,
pemberian zinc bersama oralit dapat mencegah dehidrasi.
Efek samping obat : Dosis tinggi dalam jangka waktu lama dapat menurunkan
lipoprotein plasma
instruksi : Sirup zinc diminum 10ml/hari selama 10 hari
Peringatan : Tidak ada peringatan khusus dalam pemberian zinc
Segera kembali apabila keluhan semakin parah
Apakah sudah jelas
6. Monitoring dan evaluasi
.
Kasus 6
1. Problem : Pria Usia 67 tahun,Sesak nafas ,Batuk 1 minggu yang lalu, dahak kental warna
kekuningan,Demam 38,2 C,Hipertensi stage II 170/100 mmH
2. Tujuan : Mengatasi sesak nafas,Mengatasi batuk berdahak,Mengobati demam,Mengatasi
hipertensi
3. P-Treatment :
a. Advice:berhenti merokok,menggunakan masker,mengurangi konsumsi
natrium,mengurangi makanan yang mengandung lemak,mengkonsumsi buah-
buahan dan sayuran
b. Terapi Non-farmakologi : pemberian oksigen
c. Terapi Farmakologi : Mukolitik , Bronkodilator, Antibiotik,antihipertensi
d. Rujukan : Di rujuk ke dokter Spesialis Paru
4. P- Drug :
a. Bronkodilator
b. Mukolitik
c. Antibiotik
d. Antipiretik
e. Antihipertensi
5. Peresepan
Pemberian penjelasan
a. Efek obat :
Salbutamol inhaler : melonggarkan saluran pernapasan yang menyempit
Paracetamol : menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang
menurunkan suhu tubuh
Amoxicilin : membunuh bakteri dengan cara menghambat pembentukan dinding sel
bakteri.
Gliceryl Guaicolat : Menurunkan viskositas dari mucus pada pasien
Captopril : Menurunkan tekanan darah dengan cara memblokade pembentuka AT II
b. Efek samping obat :
Salbutamol inhaler : tremor, palpitasi, mual, pusing, bronkospasme
Paracetamol : hepatotoksik (dosis besar terapi jangka panjang), keracunan akut
(dosis tunggal > 4 gram), anemia hemolitik, ruam pada kulit, trombositopeni
Amoxicilin : mual, muntah, diare, sakit kepala, nafas sesak
Gliceryl Guaicolat : Mual muntah, diare, drowsiness, nyeri perut
Captopril : Batuk, angioedema, hiperkalemia, hilang rasa, ruam, disfungsi renal
c. Instruksi :
Salbutamol inhaler : dikocok dulu sebelum digunakan dan buang 1-2 semprotan
pertama Digunakan dengan cara menyemprotkan obat ke dalam mulut,
kemudian disemrtkan 2-4 semprot dengan menarik napas agar masuk ke dalam
mulut, kemudian dihisap agar masuk ke paru-paru bila diperlukan, inhaler
disemprot 3 kali sehari
Paracetamol : diminum 3 kali sehari setelah makan
Amoxicilin : diminum 3 kali sehari setelah makan, habiskan obat.
Gliceryl Guaicolat : Diminum 6 kali sehari, tiap minum 2 tablet
Captopril : diminum 3 kali sehari