UN KIMIA PAKET 2
1 Pembahasan: Ingat!!
Konfigurasi elektron atom netral X dan Y sebagai Elektron Valensi ≤ 3 = logam, kecuali 1H dan 5B
berikut. Elektron Valensi > 3 = non logam
X+ : 1s2 2s2 2p6
P = [Ar] 4s2 → Elektron Valensi = 2 (logam)
X : 1s2 2s2 2p6 3s1 → golongan IA, periode 3
Q = [Ne] 3s2 3p4 → Elektron Valensi = 6
maka, notasi atomnya adalah 23 11 X .
(nonlogam)
Y2− : 1s2 2s2 2p6
KIMIA
Y : 1s2 2s2 2p4 → golongan VIA, periode 2 Ikatan yang terbentuk antara unsur logam dan
maka, notasi atomnya adalah 168Y . non logam adalah ikatan ion.
Jawaban: A Unsur P cenderung melepaskan 2 elektron,
sedangkan Q cenderung menangkap 2 elektron.
2 Pembahasan: 2+ 2−
• • × × × ×
Berikut ini tabel letak unsur yang sesuai dengan P + Q → PQ
nomor atom dan konfigurasi elektronnya. ××
Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron Maka, rumus senyawa yang terbentuk adalah PQ.
U
Berikut ini adalah tabel sifat senyawa ionik, • W
kovalen polar, dan kovalen nonpolar: •
Daya Hantar Listrik V
Senyawa
Titik Didih •
(°C) Padatan Lelehan Larutan
Nomor atom
Ionik tinggi (−) (√) (√)
Jawaban: A
Kovalen rendah (−) (−) (√)
polar
Kovalen rendah (−) (−) (−)
nonpolar
Jawaban: E
9
6 Pembahasan: 10 Pembahasan:
Berikut ini nama senyawa kimia pada reaksi
pembuatan Iodium: Ingat!!
Rumus Titrasi:
Pereaksi/reaktan Produk/hasil reaksi V1. M1 . n1= V2. M2 . n2
MnO2 : Mangan (IV) oksida MnSO4 : Mangan sulfat Diketahui:
NaI : Natrium iodida Na2SO4 : Natrium sulfat (11+ 12 + 13) mL
H2SO4 : Asam sulfat H2O : Air V Ba(OH)2 = = 12 mL
3
I2 : Gas Iodin
M Ba(OH)2 = 0,1 M
Jawaban: B V HCOOH = 10 mL
7 Pembahasan: Ditanya: massa HCOOH?
6,72 M1 ⋅ V1 ⋅ n1 = M2 ⋅ V2 ⋅ n2
mol H2 = = 0,3 mol
22, 4 M1 ⋅10 ⋅1 = 0,1⋅12 ⋅ 2
6 M1 = 0,24 M
mol gas HCl = × 0,3 = 0,6 mol
3 massa HCOOH = M ⋅ V ⋅ Mr HCOOH
0,6 = 0,24 ⋅10 ⋅ 46
MHCl = = 5 × 10 −1
1,2 = 110, 4 mg = 1,104 × 10 −2 g
pH = 1 − log 5
Jawaban: B
Jawaban: C
8 Pembahasan: 11 Pembahasan:
KIMIA
10
Jadi, Rumus Empiris (RE)-nya adalah C2H2N mol NaOH = M ⋅ V = 0,1 ⋅ 50 = 5 mmol
Penentuan Mr Pirimidin:
CH3COOH3 + NaOH → CH3COONa + H2O
jumlah partikel 1 g 7,5 × 1021
mol = ⇔ = awal : 5 mmol 5 mmol
L Mr 6 × 1023 reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Mr = 80 sisa : - - 5 mmol
Penentuan Rumus Molekul (RM): Kw Kw mol
(Massa molekul relatif RE)n = Mr RM
OH− = × [ G] = ×
Ka K a Volum total
(2 × Ar C + 2 × ArH + 1× ArN)n = Mr RM
1× 10 −14 5
= ×
(2 × 12 + 2 × 1+ 14)n = 80 1× 10 −5 50 + 50
40n = 80
= 5 × 10 −11
n=2
= 5 × 10 −5,5
Maka, rumus molekulnya adalah C4H4N2
Jawaban: B pOH = − log OH−
= − log 5 × 10 −5,5
13 Pembahasan:
Gaya dispersi (Gaya London) adalah gaya tarik = 5,5 − log 5
menarik antara molekul nonpolar. Senyawa CO2
dan N2 adalah senyawa nonpolar. ( )
pH = 14 − pOH = 14 − 5,5 − log 5 = 8,5 + log 5
Jawaban: A
pH percobaan 2:
14 Pembahasan: mol CH3COOH = M ⋅ V = 0,2 ⋅ 50 = 10 mmol
KIMIA
mol NaOH = M ⋅ V = 0,2 ⋅ 50 = 10 mmol
TRIK PRAKTIS
Kepolaran senyawa dapat ditentukan dari 1× 10 −14 10
OH− = ×
perbedaan/selisih harga keelektronegatifan. 1× 10 −5 50 + 50
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan
unsur-unsur yang berikatan, semakin polar = 1× 10 −10
molekul yang terbentuk. = 1× 10 −5
Maka, senyawa yang bersifat polar paling kuat pOH = 5 − log 1 = 5
adalah senyawa yang memiliki perbedaan
pH = 14 − 5 = 9
keelektronegatifan yang paling besar, yaitu DE.
pH percobaan 3:
Jawaban: B
mol CH3COOH = M ⋅ V = 0,4 ⋅ 100 = 40 mmol
15 Pembahasan: mol NaOH = M ⋅ V = 0,4 ⋅ 100 = 40 mmol
pH = 5 − log 3 1× 10 −14 40
OH− = ×
H+ = 3 × 10 −5 1× 10 −5
100 + 100
sisa asam lemah = 2 × 10 −10
H+ = K a ⋅
n ⋅ basa konjugasi = 2 × 10 −5
asam lemah pOH = 5 − log 2
3 × 10 −5 = 1× 10 −5 ⋅
basa konjugasi
asam lemah 3
( )
pH = 14 − 5 − log 2 = 9 + log 2
=
basa konjugasi 1 maka, urutan kenaikan pH campuran adalah (1),
(2), (3).
Jawaban: A Jawaban: E
16 Pembahasan: 17 Pembahasan:
Ingat!! Diketahui:
Zat yang bereaksi adalah asam lemah Volume HCl = 12 mL
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH), maka Volume NH3 = 60 mL
garamnya akan bersifat basa. Volume air = 1 L
Tekanan gas = 152 cmHg = 2 atm
pH percobaan 1: Suhu (T) = 27 °C = 300 K
mol CH3COOH = M ⋅ V = 0,1 ⋅ 50 = 5 mmol R = 0,08 L⋅atm/mol K
11
Kb = 1× 10 −5 20 Pembahasan:
12
∆H = (EI rata − rata kiri) − (EI rata − rata kanan) TRIK PRAKTIS
1856 kJ = [2(2 × O − H)] − [(0 − 0)] Reaksi disproporsionasi: 1 → 2
4(O − H) = 1856 kJ Cara cepat mengetahui suatu reaksi dispropor
sionasi yaitu dengan melihat atom yang sama
O − H = 464 kJ
pada ruas kiri dan ruas kanan.
Jawaban: C Reaksi disproporsionasi ditandai:
• 1 atom di ruas kiri dan 2 atom yang sama
23 Pembahasan:
di ruas kanan tapi dalam molekul yang
Contoh penerapan sifat koloid berikut:
berbeda dengan diikuti perubahan biloks.
1) Penambahan lesitin dalam margarin →
• oksidator = reduktor
koloid pelindung
2) Sinar matahari melalui celah pohon → efek Jawaban: E
Tyndall
26 Pembahasan:
3) Penghilangan kandungan sianida dari
LSO4 → L2+ + SO42-
tepung tapioka → dialisis
Katoda : L2++ 2e → L (×2)
4) Berkas sinar lampu di udara berkabut →
Anoda : 2H2O → O2+ 4H+ + 4e (×1)
efek Tyndall
5) Penggumpalan berkabut dengan tawas 2L → 4H+
pada penjernihan air → koagulasi mol H+ = mol OH- = M ⋅ V = 0,5 ⋅ 100
Jawaban: A = 50 mmol = 0,05 mol
mol e- = 0,05 mol (lihat koefisien reaksi)
24 Pembahasan: jumlah elektron di katode = anode walaupun
Ingat!! koefisien reaksinya berbeda
KIMIA
• elektron mengalir dari anode ke katode 2
mol L = × 0,05 = 0,025 mol
• Deret Volta: 4
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-(H2O)-Zn-Cr-Fe- massa 0,70
Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au mol L = ⇔ 0, 025 =
Ar Ar
Pada gambar (5) terdapat batang Pb dan Cu. Pb Ar = 28
bertindak sebagai anode karena dalam deret
Volta Pb terletak di sebelah kiri (H). Sedangkan TRIK PRAKTIS
Cu bertindak sebagai katode (terletak di sebelah (mol ⋅ n)logam = (mol ⋅ n )H+
kanan H). Arah alirah elektron dari Pb (anode) ke
0,70 0,5×100
Cu (katode). Maka, notasi selnya adalah ×2= ×1 ⇔ Ar = 28
Pb | Pb2+ || Cu2+| Cu. Ar 1000
Jawaban: E
Jawaban: C
25 Pembahasan: 27 Pembahasan:
Ingat!! 3MnO4− + 24H+ + 5Fe → 3Mn2+ + 5Fe3+ + 12H2O
+7 0 +2 +3
Reaksi disproporsionasi (autoredoks) adalah
reaksi yang satu spesi reaktannya mengalami reduksi
oksidasi
peristiwa reduksi dan oksidasi secara sekaligus.
Sedangkan reaksi kebalikannya adalah reaksi Anode adalah tempat terjadinya oksidasi,
konproporsionasi. sehingga reaksi yang terjadi di anode adalah:
Fe(s) → Fe3+(aq) + 3e−(aq)
Reaksi disproporsionasi terdapat pada reaksi Jawaban: C
nomor (3), (4) dan (5). Sedangkan reaksi nomor 28 Pembahasan:
(1) dan (2) adalah reaksi konproporsionasi.
Ingat!!
(3) 3MnO42− + 4 H+ → MnO2 + 2 MnO4− + 2 H2O Laju reaksi berbanding terbalik dengan waktu
+6 +4 +7 1
(4) 2HCl + Na2S2O3 → 2NaCl + SO2 + S + H2O ν =
t
+2 +4 0
v = k [HgCl2 ] C2O 4 2−
x y
13
1 (PC )2
t 2 k [ 0,02] [ 0, 4 ]
x y
Kp =
= (PA )(PB )2
t1 k [ 0,01] [ 0,1]
1 x y
2
4
144
= 2x ⋅ 4 y 5
36 Kp = 2
4 2
22 = 2x ⋅ 22y
5 5
2 = x + 2y ...... (1) Kp = 5
Menghitung orde y ⇒ percobaan 2 dan 4:
Jawaban: B
1
t 4 k [ 0,04 ] [ 0,8 ]
x y
= 31 Pembahasan:
t 2 k [ 0,02] [ 0, 4 ]
1 x y
Data yang berhubungan dengan tepat:
36 Jenis
= 2x ⋅ 2y Hasil Identifikasi
9 Karbohidrat
22 = 2 x ⋅ 2 y A. Galaktosa terbentuk cincin warna merah
2=x+y -ungu di bagian bawah tabung
saat uji Molisch
x = 2 − y ...... (2)
B. Laktosa dihidrolisis menghasilkan
Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1): galaktosa dan glukosa
2 = x + 2y
C. Glukosa hasil tes Fehling menghasilkan
2 = (2 − y) + 2y endapan merah bata
KIMIA
y=0
D. Sukrosa tidak menghasilkan Cu2O
maka x = 2, sehingga persamaan lajunya adalah: dengan pereaksi Fehling
v = k [HgCl2]2
E. Amilum terjadi perubahan warna saat
Jawaban: C bereaksi dengan iodin
29 Pembahasan: Jawaban: D
Reaksi polimerisasi metil metakrilat: 32 Pembahasan:
A(g) + 2B(g) C(g)
m : x mol 4 mol
r : 1 mol 2 mol 1 mol
s : x-1 2 mol 1 mol
1
[C] 5
Kc = 2
⇔ 0,25 = 2
Jawaban: C [A][B] x − 1 2
5 5
30 Pembahasan:
mol pada saat setimbang = A : B : C = 2 : 1 : 2 1
mol total = 5 dan P total = 2 atm 5
0,25 =
Besarnya tekanan parsial masing-masing zat: x − 1 4
2 4 5 25
PA = × 2 atm =
5 5 x = 26
1 2
PB = × 2 atm = Jawaban: A
5 5
2 4 33 Pembahasan:
PC = × 2 atm =
5 5 Posisi substituen terletak
Maka, harga Kp pada reaksi tersebut: pada nomor 1 dan 3, maka
nama senyawa benzena
tersebut adalah meta kloro
fenol.
Jawaban: C
14
34 Pembahasan: 38 Pembahasan:
Ingat!! Elektron valensi: 3d7 4s2atau 4s2 3d7
terletak di golongan VIII B (7+2=9), periode 4
( %Ne ⋅ Ar Ne )1 + ( %Ne ⋅ Ar Ne )2 + ( %Ne ⋅ Ar Ne )3
Ar Ne = ⇒ termasuk golongan transisi
100
mempunyai 3 elektron tak berpasangan
20,19 =
( ( 99,7 − x ) 20 ) + ( 0,3 ⋅ 21) + ( x ⋅ 22 ) nomor atom = jumlah proton = jumlah
100
elektron = 27
1.994 − 20x + 6,3 + 22x
20,19 = Jawaban: E
100
2019 = 2.000,3 + 2x 39 Pembahasan:
x = 9,35% Reaksi transmutasi yang terjadi:
Jawaban: D
14
7 N + 42 α → 178 O + 11 x
KIMIA
• Katalis tidak menggeser kesetimbangan, hidrogen klorida (HCl), serta
hanya berperan untuk mempercepat laju senyawa NaOH dan Na2CO3
reaksi mencapai kesetimbangan. 2 NaIO3 Campuran garam beriodium
Jawaban: D 3 KNO3 Komponen esensial dari
bahan peledak, petasan, dan
36 Pembahasan: kembang api
Ingat! Deret Volta:
4 K2SO4 Pupuk pada tanaman
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr
5 CaC2 Membuat gas asetilena
Fe Ni Co Sn Pb (H) Cu Ag Au (C2H2), pengelasan, dan
mematangkan buah
Dalam deret Volta, Logam yang berada di
6 SrSO4 Memberi warna merah pada
sebelah kiri memiliki harga potensial sel (E°)
nyala kembang api
akan cenderung mengalami oksidasi di anode.
Sementara logam yang berada disebelah kanan 7 KIO3 Zat aditif makanan
akan cenderung mengalami oksidasi di anode. 8 Na2SO4⋅10H2O Menyimpan energi surya,
Korosi besi dapat dicegah apabila besi dilapisi penghangat ruangan, dan
dengan logam lain yang memiliki harga penghangat air.
potensial sel (E°) lebih negatif atau terletak di
Jadi, senyawa yang digunakan untuk membuat
sebelah kiri besi dalam deret Volta.
campuran garam dapur dan mematangkan buah
Jawaban: A adalah NaIO3 dan CaC2, yaitu 2 dan 3.
37 Pembahasan: Jawaban: B
Fosfor digunakan untuk bidang gesek korek
api dan nama proses pengolahan fosfor adalah
wohler. Sedangkan Cr digunakan sebagai
paduan logam dan nama proses pengolahannya
disebut Goldschmidt.
Maka, pasangan data yang tepat adalah nomor
(3) dan (5).
Jawaban: E
15
B. Uraian KCN → K+ + CN−
8 ⋅ 10−3 8 ⋅ 10−3 8 ⋅ 10−3
1 Ingat!! massa
Kp hanya dipengaruhi oleh fase gas. mol Mr
M= =
Kp = PCO × PCO Volum total Volum total
2 2
massa
2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g) 8 × 10 −3 = 65
m : x - - - 0,5
r : y ½y ½y ½y massa = 8 × 10 −3 × 0,5 × 65 = 0,26 gram
s : x−y ½y ½y ½y
mol total = ½y + ½y = y 4 mol CH3COOH = M × V = 0,1 × 400 = 40 mmol
mol CO2 setimbang mol KOH = M × V = 0,05 × 400 = 20 mmol
PCO2 = × Ptotal
mol total Reaksi yang terjadi:
1 y
CH3COOH + KOH → CH3COOK + H2O
= 2
× 0,6 atm = 0,3 atm m: 40 20 - -
y r : 20 20 20 20
s : 20 - 20 20
PH2O = PCO2 = 0,3 atm
Terdapat sisa asam lemah → penyangga asam
K p = PH2O ⋅ PCO2 NaOH akan bereaksi dengan CH3COOH
membentuk CH3COONa.
= 0,3 ⋅ 0,3 = 0,09 = 9 × 10 −2 CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
m: 20 5 20 -
KIMIA
16