Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN TRYOUT

UN KIMIA PAKET 2

A. Pilihan Ganda 4 Pembahasan:

1 Pembahasan: Ingat!!
Konfigurasi elektron atom netral X dan Y sebagai Elektron Valensi ≤ 3 = logam, kecuali 1H dan 5B
berikut. Elektron Valensi > 3 = non logam
X+ : 1s2 2s2 2p6
P = [Ar] 4s2 → Elektron Valensi = 2 (logam)
X : 1s2 2s2 2p6 3s1 → golongan IA, periode 3
Q = [Ne] 3s2 3p4 → Elektron Valensi = 6
maka, notasi atomnya adalah 23 11 X .
(nonlogam)
Y2− : 1s2 2s2 2p6

KIMIA
Y : 1s2 2s2 2p4 → golongan VIA, periode 2 Ikatan yang terbentuk antara unsur logam dan
maka, notasi atomnya adalah 168Y . non logam adalah ikatan ion.
Jawaban: A Unsur P cenderung melepaskan 2 elektron,
sedangkan Q cenderung menangkap 2 elektron.
2 Pembahasan: 2+ 2−
• • × × × ×
Berikut ini tabel letak unsur yang sesuai dengan  P  +  Q  → PQ
nomor atom dan konfigurasi elektronnya.    ×× 
Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron Maka, rumus senyawa yang terbentuk adalah PQ.

P 5 [He] 2s2 2p1 Jawaban: A


Q 10 1s2 2s2 2p6 5 Pembahasan:
R 15 [Ne] 3s 3p
2 3 4
U : 1s2 2s2
12
W : 1s2 2s2 2p6 3s2
S 29 [Ar] 4s1 3d10 V : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
20
T 12 [Ne] 3s2 Ketiga unsur tersebut merupakan unsur-unsur
segolongan, dimana unsur-unsur segolongan
Maka, letak unsur yang sesuai dengan nomor dari atas ke bawah, energi ionisasi makin kecil.
atom dan konfigurasi elektronnya adalah E. Sehingga grafik yang menunjukkan energi
Jawaban: E ionisasi ketiga unsur tersebut adalah
3 Pembahasan:
energi ionisasi

U
Berikut ini adalah tabel sifat senyawa ionik, • W
kovalen polar, dan kovalen nonpolar: •
Daya Hantar Listrik V
Senyawa
Titik Didih •
(°C) Padatan Lelehan Larutan
Nomor atom
Ionik tinggi (−) (√) (√)
Jawaban: A
Kovalen rendah (−) (−) (√)
polar
Kovalen rendah (−) (−) (−)
nonpolar
Jawaban: E

9
6 Pembahasan: 10 Pembahasan:
Berikut ini nama senyawa kimia pada reaksi
pembuatan Iodium: Ingat!!
Rumus Titrasi:
Pereaksi/reaktan Produk/hasil reaksi V1. M1 . n1= V2. M2 . n2
MnO2 : Mangan (IV) oksida MnSO4 : Mangan sulfat Diketahui:
NaI : Natrium iodida Na2SO4 : Natrium sulfat (11+ 12 + 13) mL
H2SO4 : Asam sulfat H2O : Air V Ba(OH)2 = = 12 mL
3
I2 : Gas Iodin
M Ba(OH)2 = 0,1 M
Jawaban: B V HCOOH = 10 mL
7 Pembahasan: Ditanya: massa HCOOH?
6,72 M1 ⋅ V1 ⋅ n1 = M2 ⋅ V2 ⋅ n2
mol H2 = = 0,3 mol
22, 4 M1 ⋅10 ⋅1 = 0,1⋅12 ⋅ 2
6 M1 = 0,24 M
mol gas HCl = × 0,3 = 0,6 mol
3 massa HCOOH = M ⋅ V ⋅ Mr HCOOH
0,6 = 0,24 ⋅10 ⋅ 46
MHCl = = 5 × 10 −1
1,2 = 110, 4 mg = 1,104 × 10 −2 g
pH = 1 − log 5
Jawaban: B
Jawaban: C
8 Pembahasan: 11 Pembahasan:
KIMIA

(1) Gas H2S dilarutkan ke dalam larutan SO2 Ingat!!


akan menghasilkan sol belerang. H2C2O4 adalah asam lemah diprotik
(2) Mereaksikan larutan AuCl3 encer dengan Ka
FeSO4 dan formaldehida akan menghasilkan jika 1 ≥ 100, maka K a2 dapat diabaikan
sol emas. K a2
(3) Menambahkan beberapa ml larutan FeCl3
5,6 × 10 −2
ke dalam air panas akan menghasilkan sol = 1,037 × 103
Fe(OH)3. 5, 4 × 10 −5
(4) Mengalirkan gas H2S ke dalam larutan maka, K a2 diabaikan
H3AsO3 menghasilkan sol As2S3.
(5) Reaksi ke-5 merupakan penjenuhan atau H+  = K ⋅ M
penggantian pelarut yang menghasilkan gel.   a1 a
Jawaban: E
= 5,6 × 10 −2 ⋅ 0,1
9 Pembahasan:
Konfigurasi elektron dari A dan B sebagai beri- = 56 × 10 −4 = 56 × 10 −2
kut. pH = − log H+ 
A = [Ne] 3s2 3p3 → elektron valensi 5 → sebagai  
atom pusat
B = [He] 2s2 2p5 → elektron valensi 7
= − log ( 56 × 10 −2 )
•• × × ××
••
×× = 2 − log 56

A• + ×
B ×× → ×× B •× A ×
• B ××
• × × ×× •× ×× Jawaban: A
×
× B ××
×× 12 Pembahasan:
Bentuk molekul ditentukan dari jumlah Ingat!!
pasangan elektron di sekeliling atom pusat. Rumus Empiris (RE) → perbandingan mol
Jumlah Pasangan Elektron Ikatan (PEI) = 3, terkecil unsur dalam senyawa.
sedangkan Jumlah Pasangan Elektron Bebas Rumus Molekul (RM) → perbandingan mol
(PEB) = 1. Jadi bentuk molekulnya melalui sesungguhnya unsur dalam senyawa.
teori VSEPR adalah AX3E, yang memiliki bentuk (Massa molekul relatif RE)n = Mr RM
molekul segitiga ­piramida.
Penentuan RE:
Jawaban: C 60 5 35
mol C : mol H : mol N = : : = 2 : 2 :1
12 1 14

10
Jadi, Rumus Empiris (RE)-nya adalah C2H2N mol NaOH = M ⋅ V = 0,1 ⋅ 50 = 5 mmol
Penentuan Mr Pirimidin:
CH3COOH3 + NaOH → CH3COONa + H2O
jumlah partikel 1 g 7,5 × 1021
mol = ⇔ = awal : 5 mmol 5 mmol
L Mr 6 × 1023 reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Mr = 80 sisa : - - 5 mmol
Penentuan Rumus Molekul (RM): Kw Kw  mol 
(Massa molekul relatif RE)n = Mr RM
OH−  = × [ G] = × 
Ka K a  Volum total 
(2 × Ar C + 2 × ArH + 1× ArN)n = Mr RM
1× 10 −14  5 
= ×
(2 × 12 + 2 × 1+ 14)n = 80 1× 10 −5  50 + 50 
40n = 80
= 5 × 10 −11
n=2
= 5 × 10 −5,5
Maka, rumus molekulnya adalah C4H4N2
Jawaban: B pOH = − log OH− 
= − log 5 × 10 −5,5
13 Pembahasan:
Gaya dispersi (Gaya London) adalah gaya tarik = 5,5 − log 5
menarik antara molekul nonpolar. Senyawa CO2
dan N2 adalah senyawa nonpolar. ( )
pH = 14 − pOH = 14 − 5,5 − log 5 = 8,5 + log 5
Jawaban: A
pH percobaan 2:
14 Pembahasan: mol CH3COOH = M ⋅ V = 0,2 ⋅ 50 = 10 mmol

KIMIA
mol NaOH = M ⋅ V = 0,2 ⋅ 50 = 10 mmol
TRIK PRAKTIS
Kepolaran senyawa dapat ditentukan dari 1× 10 −14  10 
OH−  = ×
perbedaan/selisih harga keelektronegatifan. 1× 10 −5  50 + 50 
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan
unsur-unsur yang berikatan, semakin polar = 1× 10 −10
molekul yang terbentuk. = 1× 10 −5
Maka, senyawa yang bersifat polar paling kuat pOH = 5 − log 1 = 5
adalah senyawa yang memiliki perbedaan
pH = 14 − 5 = 9
keelektronegatifan yang paling besar, yaitu DE.
pH percobaan 3:
Jawaban: B
mol CH3COOH = M ⋅ V = 0,4 ⋅ 100 = 40 mmol
15 Pembahasan: mol NaOH = M ⋅ V = 0,4 ⋅ 100 = 40 mmol
pH = 5 − log 3 1× 10 −14  40 
OH−  = × 
H+  = 3 × 10 −5 1× 10 −5
100 + 100 
 sisa asam lemah  = 2 × 10 −10
H+  = K a ⋅ 
 n ⋅ basa konjugasi  = 2 × 10 −5
 asam lemah  pOH = 5 − log 2
3 × 10 −5 = 1× 10 −5 ⋅ 
 basa konjugasi 
asam lemah 3
( )
pH = 14 − 5 − log 2 = 9 + log 2
=
basa konjugasi 1 maka, urutan kenaikan pH campuran adalah (1),
(2), (3).
Jawaban: A Jawaban: E
16 Pembahasan: 17 Pembahasan:
Ingat!! Diketahui:
Zat yang bereaksi adalah asam lemah Volume HCl = 12 mL
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH), maka Volume NH3 = 60 mL
garamnya akan bersifat basa. Volume air = 1 L
Tekanan gas = 152 cmHg = 2 atm
pH percobaan 1: Suhu (T) = 27 °C = 300 K
mol CH3COOH = M ⋅ V = 0,1 ⋅ 50 = 5 mmol R = 0,08 L⋅atm/mol K

11
Kb = 1× 10 −5 20 Pembahasan:

Ksp Fe(OH)2 = 1× 10 −16 Ingat!!


Reaksi pembuatan ester:
Ditanya: [Fe2+] = ?
Asam karboksilat + Alkohol → Ester + H2O
Jawab: R−COOH + R’ −OH → R−COO−R’ + H2O
mol HCl
pV=nRT asam propanoat + etanol → ?
p×V 2 × 12 CH3CH2COOH + C2H5OH → CH3CH2COOC2H5 + H2O
nHCl = = = 1mmol
R × T 0,08 × 300 etilpropanoat
mol NH3 Jawaban: B
pV=nRT
21 Pembahasan:
p×V 2 × 60
nNH3 = = = 5 mmol Reaksi yang terjadi:
R × T 0,08 × 300 HBr + KOH → KBr + H2O
Terdapat pencampuran asam kuat dan basa m : 20 mmol 10 mmol
lemah, karena mol NH3 lebih besar → larutan r : 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol
penyangga. s : 10 mmol - 10 mmol 10 mmol
 mol basa lemah − mol asam kuat 
∆T = 8°C
OH−  = K b ⋅   massa air = (100 + 100) mL = 200 mL = 200 g
 n ⋅ mol asamkuat
(ingat massa jenis air = 1, jadi massa = volum)
 5 − 1 c = 4,2 J/g0C
= 1× 10 −5 ⋅ 
 1  Q = m ⋅ c ⋅ ∆T
= 4 × 10 −5 = 200 ⋅ 4,2 ⋅ 8
6
KIMIA

K sp Fe(OH)2 = Fe2+  OH− 


2
= 5040
6720 Joule
Q 5040
6720
( )
2
1× 10 −16 = Fe2+  4 × 10 −5 ∆H = − =−
mol 0,01
0,1
1× 10 −16 = −672.000
−50400 J ⋅Jmol −1 −1
⋅ mol == −50,
−672 kJ⋅ mol
4 kJ −1−1
⋅ mol
Fe2+  = = 1,6 × 10 −5
16 × 10 −10
∆H bertanda negatif karena terdapat
Jawaban: C peningkatan suhu → reaksi eksoterm.

18 Pembahasan: TRIK PRAKTIS


Uji air kapur bertujuan untuk mengetahui m ⋅ c ⋅ ∆T 200 ⋅ 4,2 ⋅ 8
∆H = − =−
adanya gas CO2. Hal ini menandakan bahwa mol 0,01
­senyawa tersebut me­ngandung unsur C dan O. = −672.000 J / mol = −672 kJ / mol
Jawaban: C
Jawaban: C
19 Pembahasan:
(1) Pengawetan makanan dengan garam dapur 22 Pembahasan:
→ tekanan osmotik
Ingat!!
(2) Penggunaan garam dapur pada pembuatan
Energi ikatan rata-rata adalah energi ikatan
es putar → penurunan titik beku
rata-rata yang diperlukan untuk memutus
(3) Tingginya kadar garam di laut mati →
sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu
penurunan tekanan uap
molekul gas menjadi atom-atomnya. Maka,
(4) Penambahan bumbu setelah air mendidih
syarat energi ikatan rata-rata harus berupa
pada saat memasak → kenaikan titik didih
molekul, bukan suatu unsur.
(5) Penggunaan cairan obat tetes mata →
tekanan osmotik
2H2O(g) → 2H2(g) + O2(g) ∆H = +484 kJ/mol
Jadi, yang merupakan penerapan sifat koligatif
tekanan osmotik adalah nomor (1) dan (5). H2(g) → 2H(g) ∆H = +436 kJ/mol (×2)
Jawaban: B O2(g) → 2O(g) ∆H = +500 kJ/mol

2H2O(g) → 4H(g) + 2O(g) ∆H = +1.856 kJ/mol

12
∆H = (EI rata − rata kiri) − (EI rata − rata kanan) TRIK PRAKTIS
1856 kJ = [2(2 × O − H)] − [(0 − 0)] Reaksi disproporsionasi: 1 → 2
4(O − H) = 1856 kJ Cara cepat mengetahui suatu reaksi dispropor­
sionasi yaitu dengan melihat atom yang sama
O − H = 464 kJ
pada ruas kiri dan ruas kanan.
Jawaban: C Reaksi disproporsionasi ditandai:
• 1 atom di ruas kiri dan 2 atom yang sama
23 Pembahasan:
di ruas kanan tapi dalam molekul yang
Contoh penerapan sifat koloid berikut:
berbeda dengan diikuti perubahan biloks.
1) Penambahan lesitin dalam margarin →
• oksidator = reduktor
koloid pelindung
2) Sinar matahari melalui celah pohon → efek Jawaban: E
Tyndall
26 Pembahasan:
3) Penghilangan kandungan sianida dari
LSO4 → L2+ + SO42-
tepung tapioka → dialisis
Katoda : L2++ 2e → L (×2)
4) Berkas sinar lampu di udara berkabut →
Anoda : 2H2O → O2+ 4H+ + 4e (×1)
efek Tyndall
5) Penggumpalan berkabut dengan tawas 2L → 4H+
pada penjernihan air → koagulasi mol H+ = mol OH- = M ⋅ V = 0,5 ⋅ 100
Jawaban: A = 50 mmol = 0,05 mol
mol e- = 0,05 mol (lihat koefisien reaksi)
24 Pembahasan: jumlah elektron di katode = anode walaupun
Ingat!! koefisien reaksinya berbeda

KIMIA
• elektron mengalir dari anode ke katode 2
mol L = × 0,05 = 0,025 mol
• Deret Volta: 4
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-(H2O)-Zn-Cr-Fe- massa 0,70
Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au mol L = ⇔ 0, 025 =
Ar Ar
Pada gambar (5) terdapat batang Pb dan Cu. Pb Ar = 28
bertindak sebagai anode karena dalam deret
Volta Pb terletak di sebelah kiri (H). Sedangkan TRIK PRAKTIS
Cu bertindak sebagai katode (terletak di sebelah (mol ⋅ n)logam = (mol ⋅ n )H+
kanan H). Arah alirah elektron dari Pb (anode) ke
0,70 0,5×100
Cu (katode). Maka, notasi selnya adalah ×2= ×1 ⇔ Ar = 28
Pb | Pb2+ || Cu2+| Cu. Ar 1000
Jawaban: E
Jawaban: C
25 Pembahasan: 27 Pembahasan:
Ingat!! 3MnO4− + 24H+ + 5Fe → 3Mn2+ + 5Fe3+ + 12H2O
+7 0 +2 +3
Reaksi disproporsionasi (autoredoks) adalah
reaksi yang satu spesi reaktannya mengalami reduksi
oksidasi
peristiwa reduksi dan oksidasi secara sekaligus.
Sedangkan reaksi kebalikannya adalah reaksi Anode adalah tempat terjadinya oksidasi,
konproporsionasi. sehingga reaksi yang terjadi di anode adalah:
Fe(s) → Fe3+(aq) + 3e−(aq)
Reaksi disproporsionasi terdapat pada reaksi Jawaban: C
nomor (3), (4) dan (5). Sedangkan reaksi nomor 28 Pembahasan:
(1) dan (2) adalah reaksi konproporsionasi.
Ingat!!
(3) 3MnO42− + 4 H+ → MnO2 + 2 MnO4− + 2 H2O Laju reaksi berbanding terbalik dengan waktu
+6 +4 +7  1
(4) 2HCl + Na2S2O3 → 2NaCl + SO2 + S + H2O  ν = 
t
+2 +4 0
v = k [HgCl2 ] C2O 4 2− 
x y

(5) 3Cl2 + 6NaOH → 5NaCl + NaClO3 + 3H2O


0 −1 +5
Menghitung orde x ⇒ percobaan 1 dan 2:

13
1 (PC )2
t 2 k [ 0,02] [ 0, 4 ]
x y
Kp =
= (PA )(PB )2
t1 k [ 0,01] [ 0,1]
1 x y
2
 4
144  
= 2x ⋅ 4 y 5
36 Kp = 2
 4   2
22 = 2x ⋅ 22y    
5 5
2 = x + 2y ...... (1) Kp = 5
Menghitung orde y ⇒ percobaan 2 dan 4:
Jawaban: B
1
t 4 k [ 0,04 ] [ 0,8 ]
x y

= 31 Pembahasan:
t 2 k [ 0,02] [ 0, 4 ]
1 x y
Data yang berhubungan dengan tepat:
36 Jenis
= 2x ⋅ 2y Hasil Identifikasi
9 Karbohidrat
22 = 2 x ⋅ 2 y A. Galaktosa terbentuk cincin warna merah
2=x+y -ungu di bagian bawah tabung
saat uji Molisch
x = 2 − y ...... (2)
B. Laktosa dihidrolisis menghasilkan
Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1): galaktosa dan glukosa
2 = x + 2y
C. Glukosa hasil tes Fehling menghasilkan
2 = (2 − y) + 2y ­endapan merah bata
KIMIA

y=0
D. Sukrosa tidak menghasilkan Cu2O
maka x = 2, sehingga persamaan lajunya adalah: dengan pereaksi Fehling
v = k [HgCl2]2
E. Amilum terjadi perubahan warna saat
Jawaban: C bereaksi dengan iodin
29 Pembahasan: Jawaban: D
Reaksi polimerisasi metil metakrilat: 32 Pembahasan:
A(g) + 2B(g)  C(g)
m : x mol 4 mol
r : 1 mol 2 mol 1 mol
s : x-1 2 mol 1 mol
 1
[C]  5 
Kc = 2
⇔ 0,25 = 2
Jawaban: C [A][B]  x − 1  2 
 5   5 
30 Pembahasan:
mol pada saat setimbang = A : B : C = 2 : 1 : 2  1
mol total = 5 dan P total = 2 atm  5 
0,25 =
Besarnya tekanan parsial masing-masing zat:  x − 1  4 
2 4  5   25 
PA = × 2 atm =
5 5 x = 26
1 2
PB = × 2 atm = Jawaban: A
5 5
2 4 33 Pembahasan:
PC = × 2 atm =
5 5 Posisi substituen terletak
Maka, harga Kp pada reaksi tersebut: pada nomor 1 dan 3, maka
nama senyawa benzena
tersebut adalah meta kloro
fenol.

Jawaban: C

14
34 Pembahasan: 38 Pembahasan:
Ingat!! Elektron valensi: 3d7 4s2atau 4s2 3d7
 terletak di golongan VIII B (7+2=9), periode 4
( %Ne ⋅ Ar Ne )1 + ( %Ne ⋅ Ar Ne )2 + ( %Ne ⋅ Ar Ne )3
Ar Ne = ⇒ termasuk golongan transisi
100
 mempunyai 3 elektron tak berpasangan
20,19 =
( ( 99,7 − x ) 20 ) + ( 0,3 ⋅ 21) + ( x ⋅ 22 )  nomor atom = jumlah proton = jumlah
100
elektron = 27
1.994 − 20x + 6,3 + 22x
20,19 = Jawaban: E
100
2019 = 2.000,3 + 2x 39 Pembahasan:
x = 9,35% Reaksi transmutasi yang terjadi:
Jawaban: D
14
7 N + 42 α → 178 O + 11 x

35 Pembahasan: Maka, partikel x yang dihasilkan adalah proton.


Reaksi berlangsung eksotermis ⇒ ∆H = −X kJ Jawaban: C
4HBr(g) + O2(g)  2H2O(g) + 2Br2(g) ∆H = −X kJ
40 Kegunaan Senyawa kimia Golongan IA dan IIA:
Hasil reaksi akan meningkat (bergeser ke kanan),
apabila: No. Senyawa Kegunaan
• suhu diturunkan (bergeserke ∆H eksoterm) 1 NaCl Pengolahan bahan makanan,
• volume diperkecil (bergeser ke jumlah mol pengawetan ikan dan daging,
reaksi yang kecil) pengolahan kulit, bahan baku
• ditambah HBr (bergeser ke komponen yang untuk membuat natrium,
sebaliknya) klorin (Cl2), hidrogen (H2),

KIMIA
• Katalis tidak menggeser kesetimbangan, hidrogen klorida (HCl), serta
hanya berperan untuk mempercepat laju senyawa NaOH dan Na2CO3
reaksi mencapai kesetimbangan. 2 NaIO3 Campuran garam beriodium
Jawaban: D 3 KNO3 Komponen esensial dari
bahan peledak, petasan, dan
36 Pembahasan: kembang api
Ingat! Deret Volta:
4 K2SO4 Pupuk pada tanaman
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr
5 CaC2 Membuat gas asetilena
Fe Ni Co Sn Pb (H) Cu Ag Au (C2H2), pengelasan, dan
mematangkan buah
Dalam deret Volta, Logam yang berada di
6 SrSO4 Memberi warna merah pada
sebelah kiri memiliki harga potensial sel (E°)
nyala kembang api
akan cenderung mengalami oksidasi di anode.
Sementara logam yang berada disebelah kanan 7 KIO3 Zat aditif makanan
akan cenderung mengalami oksidasi di anode. 8 Na2SO4⋅10H2O Menyimpan energi surya,
Korosi besi dapat dicegah apabila besi dilapisi penghangat ruangan, dan
dengan logam lain yang memiliki harga penghangat air.
­potensial sel (E°) lebih negatif atau terletak di
Jadi, senyawa yang digunakan untuk membuat
sebelah kiri besi dalam deret Volta.
campuran garam dapur dan mematangkan buah
Jawaban: A adalah NaIO3 dan CaC2, yaitu 2 dan 3.
37 Pembahasan: Jawaban: B
Fosfor diguna­kan untuk bidang gesek korek
api dan nama proses pengolahan fosfor adalah
wohler. Sedangkan Cr digunakan sebagai
paduan logam dan nama proses pengolahannya
disebut Goldschmidt.
Maka, pasangan data yang tepat adalah nomor
(3) dan (5).
Jawaban: E

15
B. Uraian KCN → K+ + CN−
8 ⋅ 10−3 8 ⋅ 10−3 8 ⋅ 10−3
1 Ingat!! massa
Kp hanya dipengaruhi oleh fase gas. mol Mr
M= =
Kp = PCO × PCO Volum total Volum total
2 2
massa
2NaHCO3(s)  Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g) 8 × 10 −3 = 65
m : x - - - 0,5
r : y ½y ½y ½y massa = 8 × 10 −3 × 0,5 × 65 = 0,26 gram
s : x−y ½y ½y ½y
mol total = ½y + ½y = y 4 mol CH3COOH = M × V = 0,1 × 400 = 40 mmol
mol CO2 setimbang mol KOH = M × V = 0,05 × 400 = 20 mmol
PCO2 = × Ptotal
mol total Reaksi yang terjadi:
1 y
CH3COOH + KOH → CH3COOK + H2O
= 2
× 0,6 atm = 0,3 atm m: 40 20 - -
y r : 20 20 20 20
s : 20 - 20 20
PH2O = PCO2 = 0,3 atm
Terdapat sisa asam lemah → penyangga asam
K p = PH2O ⋅ PCO2 NaOH akan bereaksi dengan CH3COOH
membentuk CH3COONa.
= 0,3 ⋅ 0,3 = 0,09 = 9 × 10 −2 CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
m: 20 5 20 -
KIMIA

2 CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ∆H = −180 kJ/ r : 5 5 5 5


mol s : 15 - 25 5
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) ∆H = +180 kJ/mol mol CH3COOH
H+  = Ka ×
(Qlepas) mol CH3COONa
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = −432 kJ/mol
15
(Qserap) = 1 × 10-5 × = 6 × 10-6 M
25
2,8
mol CaO = = 0,05 kmol = 50 mol pH = − log [H+] = − log 6 × 10-6 = 6 – log 6
56
Qlepas (untuk 50 mol CaO) = 50 × 180 = 9000 kJ 5
TRIK PRAKTIS
Qserap = Qlepas Elektron Valensi (EV) ≤ 3 = logam, kecuali 1H
432 kJ / mol × n = 9000 kJ / mol dan 5B
Elektron Valensi (EV) > 3 = non logam
n = 20,83 mol
mol C yang diperlukan = 20,83 mol, maka:
massa C = mol × Ar C 38 P = [Kr] 5s →EV = 2 ⇒logam
2

= 20,83 × 12 35 Q = [Ar] 4s2 3d104p5→EV = 7⇒nonlogam


= 250 g = 0,25 kg Ikatan yang terbentuk antara unsur logam dan
nonlogam adalah ikatan ion.
3 pH = 8 + log 2→ pOH = 14 − (8+log 2) = 6 − log 2, Unsur P cenderung melepaskan 2 elektron,
maka [H ] = 2 × 10
+ −6 sedangkan Q cenderung menangkap 2 elektron.
2+ 2−
• •  ××

Kw
OH−  =
  × [G]  P  + × Q × → PQ
Ka    ×× 
1× 10 −14 Maka, rumus senyawa yang terbentuk adalah
2 × 10 −6 = × [G] PQ.
2 × 10 −5
4 × 10 −12 = 0,5 × 10 −9 × [G]
4 × 10 −12
[G] = = 8 × 10 −3
0,5 × 10 −9

16

Anda mungkin juga menyukai