Anda di halaman 1dari 3

Judul Pantomim : “Kena Batunya”

Diperankan oleh : Unggul Adetya Firdaus

Sinopsis :

Seperti biasanya Unggul bangun di pagi hari, dia mengeliat meregangkan


badannya. Tidak lupa dia merapihkan tempat tidurnya.
Setelah Unggul merapihkan tempat tidurnya, ia membuka jendela untuk
menghirup udara pagi yang segar sehingga bertambah juga
semangatnya. Ketika Unggul melewati kalender, ia melihat bahwa hari
ini adalah hari libur. Unggul berencana untuk pergi ke suatu tempat.
Unggul merasa gembira, ia lekas pergi ke kamar mandi untuk mandi dan
bersiap-siap. Setelah mandi, Unggul membuka lemari dan mengenakan
pakaiannya, kemudian menyiapkan perbekalan untuk perjalanannya.
Banyak sekali makanan dan minuman yang ia bawa.
Unggul menyiapkan kudanya yang akan dinaikinya dalam
perjalanannnya nanti. Memberi kudanya makan dan minum agar kuat
sampai tempat tujuan. Setelah itu Unggul menaiki kudanya melewati
bukit-bukit, jalanan dan sungai. Kadang kudanya berlari pelan dan
kadang kudanya berlari kencang sampai Unggul kaget.
Sesampainya ditepian hutan, Unggul berhenti menaki kudanya. Ia
mengikat kudanya dan membiarkannya merumput. Sementara itu,
Unggul meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki.
Dalam perjalanannya, Unggul merasa lapar dan haus. Ia beberapa kali
berhenti untuk makan perbekalannya. Setelah memakan perbekalannya
ia merasa kenyang dan bertenaga. Tetapi setelah menikmati
makanannya Unggul selalu buang sampah sembarangan dijalan dan
disungai juga.
Sesampainya ditepian sungai, Unggul melihat sebuah perahu, lalu ia pun
menaiki perahu itu, mendayung perahu sampan itu ke tengah untuk
memancing. Sambil menunggu dapat ikan Unggul pun membuka
perbekalan makanan, kemudian membuang sampahnya ke sungai.
Sudah lama menunggu, ikan pun tak kunjung ia dapatkan, yang
didapatnya malah sampah, benda-benda buangan seperti sandal jepit,
kantong plastik, dll.
Unggul merasa kesal ! dia bosan dan marah hingga melempar alat
pancingannya, menendang bawaannya. Dan akhirnya Unggul pun
kembali pulang dengan tidak membawa apa-apa.
Setibanya dijalan yang ia tadi lalui, ia melihat banyak sampah berserakan
karena tadi ia membuang sampah sembarangan. Seketika itu Unggul
tersadar bahwa perbuatannya itu merusak lingkungan, sehingga
sampah-sampah itu pun hanyut ke sungai dan membuat sungai jadi
kotor, ikan-ikan jadi tidak mau lagi tinggal disana.
Unggul mulai memunguti sampah-sampah disepanjang perjalanan
pulang dan membuangnya untuk dibuang ditempat sampah.
Judul Tarian : “Tari Si Inem Beberes”

Tema Tarian : Anak dan Lingkungan Alam


(Kegiatan anak-anak bersih-bersih lingkungan sekitarnya secara
bersama-sama dan membuat kegiatan menyenangkan)

Sinopsis :

Tari ini merupakan tari kreasi baru. Dilihat dari judul tarian “si inem
bebersih” artinya seorang “Inem” (sebutan yang kerap kali ditunjukan
untuk pembantu centil) dan kata “beberes” dari kata bahasa jawa yang
berarti bersih-bersih. Tarian ini ditarikan oleh 3 orang. Tarian ini
menggambarkan kegiatan bersih-bersih yang dilakukan dengan
bersama-sama dan menyenangkan. Gerakan centil dan lincah tingkah
pola penari dalam memperagakan gerakan-gerakan bersih-bersih seperti
mengelap dengan memainkan kain serbet dan memainkan kemonceng.
Irama musik yang mengiringinya pun terdengar bersemangat sehingga
para penonton dapat ikut semangat selama menyaksikan tarian ini.
Degan kelincahan serta keceriaan para penarinya, tarian ini mampu
menghibur siapa saja penontonnya.

Latar belakang :
Kegiatan menjaga kebersihan lingkungan dengan cara bersih-bersih
bersama agar kegiatan lebih menyenangkan.

Penari :
1. NADIA MARITZA
2. SALSABILA OKTAVIA A
3. VANESSA BAELAH TRIADI

Anda mungkin juga menyukai