SKRIPSI
OLEH :
SEPTIANA SETYANINGRUM
2005310414
Diajukan Oleh :
SEPTIANA SETYANINGRUM
2005310414
Disusun Oleh
SEPTIANA SETYANINGRUM
2005310414
Tim Penguji
N.I.M : 2005310414
Jurusan : Akuntansi
Keuangan
Knowledge is Power
Knowledge is artreasure
Allah Swt, Thanks for It s mercy and grace, which has eased the way through a
demanding project during a busy time in my life, making the work I enjoy even more
enjoyable. shalawat and salam may always devote to Rasulullah s.a.w.
My beloved Mom and Dad, Thanks so much for everything u ve given to me;
support, advice, time, etc…during d making of this paper. U give a lot of precious
things in my life. U never tired to lead me, n always give d best solution when I can’t
solve a problem. Throughout my life, u ve been and still are ever ready to assist me. I
luv u. Grandma, thanks so much for always give me a gud advice.. n never tired to
pray, wishin a gud things for me.. n d late of grandpa, I luv u so..
My beloved sista Marina, sometime u re so menyebalkan but in another time u can
be wise person. Thanks a lot sista, none of this would have happened wizout u..
Big family, uncle Yoyo&maq niek, Tante marry, n all big family. Thanks a lot for
everything. For all d kindness, for so much help.. anything… ich liebe dich.
Volobuev Andrej Victorovich, my Russian man. I learn a lot of things, u’ve
changed my life, u make me happy,u make me smile... um so glad n lucky to met u. u
re a great joy n delight in my life. я тебя очень люблю больше всего на света.
One of d important thing in my life is to see u happy, even though I can t make u
happy… Спасибо за всѐ… некогда не забуду вашу добрату – for all ur
wonderful contributions.
Friendly neighbour, Mr & Mrs Soegiono and family, thankz so much for being
kind neighbour, n any kind of help u ve given…
Andro Retpu and Pandu, u re getting older man..! Come on dun waste ur time! do
d best 4 ur future..! anyway, vielen dank für ihre freundlichkeit bro.. du bist treu und
artig!!! I wish also to express My great appreciation to Santhi & Ahmad, for ur
support both as a colleague n a friend – n for a wonderful time in Papuma, where we
spent hours tossing around ideas. ich bin ihnen sehr dankbar. there s nothing better
than a gud friend who likes to talk about struggle, education, future – n dis
complicated life. viel erfolg! Kikuq : thankz for sharing ur ideas n advice wiz me =)
Irma, Mila, Indah, Gita, n Rahma, finally we got it, after spent 9 semesters. we
did a gud job, didnt we…? Siska; tak jawab warning question mu ”i already finished
yet!”. My gratitude also goes to Meyta ”kuliah se bendher, kabhinna dheggi’ bei !”
gud luck beib! N for Nia:all gud things always come to an end. Cheerful!
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, dan
setelah melalui proses yang cukup panjang. Sehingga akhirnya penulis dapat
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar sarjana (Pendidikan Strata Satu) Jurusan Akuntansi pada Sekolah Tinggi
baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
1. Ibu DR. Dra. Psi. Tatik Suryani, M.M, selaku Ketua STIE Perbanas Surabaya.
4. Bapak Bayu Sarjono, SE. M.Si selaku Co Dosen Pembimbing yang telah
Perbanas Surabaya.
6. Bapak dan Ibu Dosen Staf Pengajar di STIE Perbanas, yang telah membekali
Akhir kata, penulis mengucapkan Terima Kasih dan semoga skripsi ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN SIAP DIUJI ................................................. ii
HALAMAN LULUS UJIAN SKRIPSI ........................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………...... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
ABSTRAK .................................................................................................... xiv
DAFTAR RUJUKAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Jawab Auditor 59
Jawab Auditor 62
Halaman
FINANCIAL STATEMENT
ABSTRACT
company, community and stakeholders. This study was to explore the factor that
factor. In general the objective of this study was to determine whether the
This study used primary data collected by questionnaire that sent to certified
The result indicated that the auditor’s independence and auditor’s competence
PENDAHULUAN
Gudono 1999) dalam (Noviani dan Bandi 2002). Untuk dapat mempertahankan
kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan auditan lainnya
maka auditor dituntut menjadi seorang ahli. Hal tersebut terkait dengan fungsi
SA seksi 220 dalam SPAP, 2001 menyebutkan bahwa ”Dalam semua hal
umum. Dengan demikian auditor tidak dibenarkan untuk memihak. Tanpa adanya
independensi, auditor tidak berarti apa-apa. Masyarakat tidak percaya akan hasil
auditan dari auditor sehingga masyarakat tidak akan meminta jasa pengauditan
dari auditor. Atau dengan kata lain, keberadaan auditor ditentukan oleh
keputusan, terutama pihak luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil
usaha perusahaan selama satu periode tertentu biasanya satu tahun yang terdiri
dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Yang bertanggung jawab atas
jenis salah saji yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud). Kekeliruan
(error) berarti salah saji (misstatement) atau hilangnya jumlah atau pengungkapan
adalah salah saji atau hilangnya jumlah atau pengungkapan dalam laporan
negatif terhadap keputusan yang diambil oleh para pengambil keputusan. Maka
dari itu agar laporan keuangan terbebas dari salah saji yang material diperlukan
jasa pihak ketiga dalam hal ini adalah auditor, sehingga keputusan yang diambil
oleh para pengguna laporan keuangan terutama pihak luar perusahaan seperti
sebagai bentuk jaminan apakah laporan keuangan telah disajikan secara benar dan
wajar. Benar berarti laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dalam hal ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi keuangan
(PSAK). Sedangkan wajar berarti angka yang terdapat dalam laporan keuangan
dari salah saji material yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan.
(Boynton, Johnson & kell :67 – 68). Kemungkinan dimana auditor akan
menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi)
pengalaman. Dalam Standar umum SA seksi 210 tentang pelatihan dan keahlian
tentang keahlian auditor disebutkan dalam paragraf pertama sebagai berikut “audit
harus dilakukan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
yang cukup sebagai auditor” (SPAP 2001). Standar Umum pertama tersebut
menegaskan bahwa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan untuk
dari aspek – aspek independensi yang berupa kejujuran dalam diri auditor dalam
seorang auditor harus mengungkapkan tentang temuan apa yang didapat dari
Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen apakah laporan keuangan terjadi
suatu kesalahan atau ketidakberesan sesuai dengan temuan atau fakta yang ada.
Independensi merupakan sikap mental yang harus dipertahankan oleh auditor jadi
dalam menilai kewajaran suatu laporan keuangan seorang auditor tidak mudah
merupakan hal yang penting bagi para auditor untuk memiliki kompetensi dan
oleh auditor inilah yang menjadi pertimbangan bagi para pihak yang
mampu menarik kesimpulan dan memberikan opini yang tidak memihak. Dan hal
ini akan membawa pengaruh pada hasil laporan keuangan auditan suatu
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini akan dikaji tentang
penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh
adalah :
keuangan.
2. Bagi auditor
Dalam hal ini memberikan masukan kepada akuntan publik dalam hal
BAB I : PENDAHULUAN
permasalahan.
analisis data.
BAB V : PENUTUP
saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian pertama dilakukan oleh Putri Noviyani dan Bandi (2002) dengan
Penelitian kedua dilakukan oleh Arleen Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto
litigasi.
ditangani dengan baik akan berakibat buruk pada kualitas audit. Adanya
mana saja. Menurut SAS No. 99 dan SPAP, akuntan publik (auditor
reporting di kalangan akuntan publik sangat penting, agar lebih dini bisa
3. Fraud juga dapat terjadi adanya kolusi antara akuntan publik dengan
salah saji yang material pada laporan keuangan. Bila auditor juga melaporkan
Pernyataan lain dalam Standar Auditing (SA) seksi 110 PSA No. 02
bahwa Laporan Keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan
kecurangan. SAS 82 menyatakan bahwa penilaian risiko salah saji material yang
pertimbangan faktor risiko yang berdiri sendiri-sendiri atau kombinasi dari faktor-
tanggapan atas risiko yang ada dalam penugasan serta melaksanakan apa yang
profesionalnya.
mengandung unsur salah saji yang material dan bahwa laporan keuangan tidak
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum, maka auditor
Namun apabila laporan keuangan tersebut ternyata tidak direvisi, auditor harus
a. Konsep Kecurangan
induce another to act to his or her detriment, is usual a tort, but in some cases
salah pernyataan terhadap suatu kebenaran atau keadaan yang disembunyikan dari
sebuah fakta material yang dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan
yang mengakibatkan salah saji material dalam laporan keuangan yang diaudit.
Ada dua tipe salah saji yang relevan dengan pertimbangan auditor tentang
kecurangan dalam audit. Atas laporan keuangan - Salah saji yang timbul sebagai
akibat dari kecurangan dalam pelaporan keuangan dan Salah saji yang timbul dari
penyalahgunaan aset.
b. Karakteristik Kecurangan
Dalam Audit Laporan Keuangan – (PSA No. 70) menyebutkan ada dua tipe salah
saji yang relevan dengan pertimbangan auditor tentang kecurangan dalam audit
keuangan (b) representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan
b. Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva
membayar harga barang atau jasa yang tidak diterima oleh entitas.
atau dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu
a. Konsep Kekeliruan
Dalam Standar Auditing (SA) seksi 312 (PSA No. 25) paragraf
keuangan (b) estimasi akuntansi salah yang timbul sebagai akibat dari kekhilafan
b. Karakteristik Kekeliruan
Dalam Standar Auditing (SA) seksi 312 – Resiko audit dan materialitas
b. Estimasi akuntansi yang tidak masuk akal yang timbul dari kecerobohan
a. Definisi Independensi
berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan,
namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas
dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga
berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan
adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam
Dalam Standar Auditing (SA) seksi 220 PSA No. 4 menyatakan bahwa
masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi sikap auditor
keadaan yang oleh mereka yang berpikiran sehat (reasonable) dianggap dapat
praktik akuntansi dan prosedur audit yang harus dimiliki oleh setiap auditor.
memperolehnya.
(2002), ada enam faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik, salah
satunya adalah jasa-jasa lain selain audit yang dilakukan oleh auditor bagi klien.
jasa lain selain jasa audit. Pemberian jasa lain selain jasa audit menimbulkan
independensinya.
c. Tiga Aspek Independensi Auditor
1. Independensi dalam diri auditor yang berupa kejujuran dalam diri auditor
2.2.5 Kompetensi
a. Definisi Kompetensi
1. Untuk luar negeri (AS) ujian CPA (Certified Public Accountant) dan untuk di
melaksanakan audit, akuntan publik harus bertindak sebagai seorang yang ahli di
Selain itu, akuntan publik harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang
yang lebih berpengalaman. Akuntan publik harus secara terus menerus mengikuti
perkembangan yang terjadi dalam bisnis dan profesinya. Akuntan publik harus
prinsip akuntansi dan standar auditing yang ditetapkan oleh organisasi profesi.
(Christiawan : 2002)
pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang diperoleh dari pelatihan dan
auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalaman yang cukup dan
eksplisit dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama. Dan
Pengetahuan akuntan publik digunakan sebagai salah satu kunci keefektifan kerja.
perencanaan audit yang efektif (Noviyani 2002). Seorang akuntan publik yang
akuntan publik bisa diperoleh dari berbagai pelatihan formal maupun dari
auditor senior kepada auditor yuniornya. Pengetahuan juga bisa diperoleh dari
frekuensi seorang akuntan publik melakukan pekerjaan dalam proses audit laporan
situasi dan keadaan dalam setiap penugasan. Pengalaman yang dimaksud disini
adalah pengalaman auditor dalam melakukan audit laporan keuangan baik dari
segi lamanya waktu maupun banyaknya penugasan yang pernah ditangani. Libby
and Frederick (1990) dalam Suraida (2005) menemukan bahwa semakin banyak
bahwa seseorang yang lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang substantif
memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat
yang berpengalaman akan membuat judgement yang relatif baik dalam tugas –
terhadap informasi yang relevan Davis (1996) dalam Suraida (2005). Tubbs
kekeliruan dan kecurangan akan sangat membantu dalam hal penyusunan dan
itu diperlukan auditor yang betul – betul berpengalaman sesuai dengan bidang
Seperti yang telah ditunjuk oleh Tubbs (1992) dalam Suraida (2005)
kekeliruan
kekeliruan – kekeliruan
apabila cara auditor pemula dan berpengalaman akan berbeda dalam menanggapi
yang sangat berbeda tentang sebab dari frekuensi kekeliruan. Libby dan Frederick
berdasarkan pada tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi yang mendasari
yang lebih sedikit akan cenderung terfokus pada informasi yang negatif daripada
praktek auditing adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dalam praktik
audit antara lain pandangan terhadap kasus, perencanaan kertas kerja, tingkat
dari aspek – aspek independensi yang berupa kejujuran dalam diri auditor dalam
seorang auditor harus mengungkapkan tentang temuan apa yang didapat dari
terjadi suatu kesalahan atau ketidakberesan sesuai dengan temuan atau fakta yang
ada, oleh karena itu aspek tersebut disebut independence in fact, independensi
merupakan sikap mental yang harus dipertahankan oleh auditor, jadi dalam
dipengaruhi oleh pihak manapun. (Mulyadi dan Kanaka 1998 ; 49). Selain itu
dan efisiensi dalam laporan keuangan yang disajikan kepada lembaga keuangan
diproksikan dalam dua hal yaitu pengetahuan dan pengalaman. Menurut Ashton
pemeriksaan yang menjadi tugasnya. Untuk mengantisipasi hal ini perlu diketahui
dalam bab sebelumnya, maka model analisis yang dikembangkan untuk penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing – masing variabel bebas,
GAMBAR 2.1
KERANGKA PEMIKIRAN
INDEPENDENSI
TANGGUNG JAWAB
AUDITOR DALAM
MENDETEKSI KECURANGAN
DAN KEKELIRUAN LAPORAN
KEUANGAN
KOMPETENSI
adalah analisis faktor yang dapat berpengaruh terhadap tanggung jawab auditor
seorang auditor dengan kompetensi yang tinggi lebih bertanggung jawab dalam
tinjauan pusataka dan juga kerangka berpikir, maka dapat diajukan hipotesis
sebagai berikut :
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat ditinjau
opini (opinion research) yang merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini
atau pendapat orang (responden), (Nur Indriantoro : 29). Data yang diteliti dapat
berupa pendapat responden secara individual. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Khususnya auditor yang ada di Surabaya. Sesuai dengan jenis data yang diuji
data berupa opini dari subyek yang diteliti melalui penyebaran kuesioner
Sumber data dalam penelitian ini merupakan data primer (primary data)
yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
Terdapat dua jenis variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu
a) Independensi ( X1 )
b) Kompetensi ( X2 )
Keuangan.
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel bebas dan satu jenis
variabel terikat. Independensi (X1), dan Kompetensi (X2) sebagai variabel bebas
a) Independensi
diartikan ’tidak memihak atau tunduk dari pengaruh’. Dalam Standar Auditing
(SA) seksi 220 (PSA No. 04) menjelaskan bahwa auditor harus bersikap
b) Kompetensi
dimiliki auditor dalam bidang auditing dan akuntansi. Dalam melaksanakan audit,
auditor harus bertindak sebagai seorang yang ahli di bidang akuntansi dan
memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Variabel ini diukur dengan
Standar Auditing (SA) seksi 110 PSA No. 02 paragraf 3 yang menyatakan
sebagai berikut :
Semua variabel diatas diukur dengan menggunakan skala likert yaitu skala
skor 1-4, responden diminta untuk memberikan tanda (√ ) pada alternatif jawaban
Tabel 3.1
Tidak Setuju ( TS ) 2
Setuju (S ) 3
Sangat Setuju ( SS ) 4
Sebelum alat ukur ini digunakan maka dilakukan uji coba alat ukur untuk menguji
validitas datanya. Uji coba dilakukan pada responden – responden yang dipilih.
3.5.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja pada
KAP yang berada di Surabaya dan terdaftar di Ikatan Akuntan Indonesia tahun
3.5.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua auditor baik yang berkedudukan
sebagai yunior, senior, supervisor, manager ataupun partner yang bekerja di KAP
di Surabaya.
random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Alat yang digunakan dalam rangka pengumpulan data pada penelitian ini
adalah kuesioner, adapun kisi – kisi kuesioner dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.2
I. Identifikasi responden
Nama
Nama KAP
Jenis kelamin
Usia
Pendidikan
Masa kerja
Tingkat pekerjaan
- Kompetensi 5,6,7,8,9,10 6
-Tanggung 11,12,13,14 4
jawab auditor
TOTAL 14
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan (1) Data Primer,
yaitu data yang diperoleh langsung dari penyebaran kuesioner kepada responden,
berupa data yang berasal dari penelitian – penelitian sebelumnya, dasar – dasar
kuesioner yaitu teknik pengumpulan data melalui butir – butir pertanyaan yang
Uji validitas dan uji reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dilakukan
dan reliabilitas yang dipakai dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Uji Validitas
kecermatan suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
membandingkan hasil untuk tiap butir variable yang dapat dilihat pada kolom
- Jika r hasil tidak positif dan r hasil ( corrected item – total correlation ) < r
2. Uji Reliabilitas
dapat dipercaya atau tetap konsisten apabila diukur dua kali atau lebih terhadap
yang sama pada waktu berbeda kemudian dilihat apakah responden tetap
2. One Shot atau diukur sekali saja pengukuran hanya dilakukan sekali saja
tabel apabila nilai alpha yang dihasilkan menunjukkan bahwa lebih besar dari nilai
2. Analisis Deskriptif
yang diteliti dan hasil penelitian di lapangan. Pada analisis deskriptif ini akan
bebas yang meliputi independensi (X1), dan kompetensi (X2) dan variable terikat
(Y) yaitu Tanggung Jawab Auditor dalam mendeteksi kecurangan dan kekeliruan
laporan keuangan.
3. Uji Normalitas
apakah dalam regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut dapat digunakan
sampel, uji ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara distribusi sampel (skor
observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji K-S menentukan apakah skor dalam
bahwa distribusi dari variabel yang kita amati adalah kontinyu seperti ditunjukan
tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier, yaitu tidak boleh
ada :
1. Multikolinearitas
toleransi sebesar 0,10 dan variance inflation factor (VIF) diatas 0,10.
2. Autokorelasi
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Ada
intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi
3. Heteroskedastisitas
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Asumsi lain dari
model regresi linier klasik adalah bahwa adanya gangguan yang muncul
besar dari taraf signifikansi (5%), maka pada model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas
5. Analisis Regresi
dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui Gujarati (2003) dalam Imam
mengevaluasi hubungan antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih
variabel independen.
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur
dari goodness of fitnya. Dalam statistik, ketepatan fungsi regresi sampel dapat
dependen atau tidak. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk
terbaik.
Dimana :
Y = Tanggung Jawab
X1 = Independensi
X2 = Kompetensi
β1, β2 = Koefisien regresi
e = Kesalahan baku
6. Pengujian Hipotesis
Uji F
1 Formulasi H0 dan H1
a. H0 : β1= β2= 0, (tidak ada pengaruh yang signifikan antara independensi dan
3 Rumus Fhitung
(1- R2) ( n – k – 1 )
Keterangan :
R = koefisian determinan
K = Jumlah parameter
n = Jumlah sampel
keuangan.
b. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti salah satu
Uji t
n = jumlah sampel
GAMBAR 3.2
a. Jika t hitung <t tabel atau t hitung >t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
laporan keuangan.
BAB IV
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Akuntan Publik yang bekerja
pada kantor akuntan publik (KAP) di Surabaya yang terdaftar pada direktori
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tahun 2005. Adapun kriteria responden yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang berkedudukan sebagai
yunior, senior, supervisor, manager dan partner yang bekerja di kantor akuntan
publik (KAP) di Surabaya. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai responden yang
publik bersertifikat yang mempunyai kantor praktek sendiri dan menawarkan jasa
audit serta jasa lain kepada klien (M. Guy, 2001 : 11). Akuntan publik merupakan
keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
berbagai penugasan dalam berbagai jasa. Oleh karena itu perlu diadakan
perbedaan istilah akuntan publik dan auditor independen. Akuntan publik adalah
akuntan yang berpraktek dalam kantor akuntan publik yang menyediakan berbagai
jasa yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Sedangkan
auditor independen adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit
atas laporan keuangan historis yang tercantum dalam Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP).
Gambar 4.1
1. Partner
dari klien.
2. Manajer
3. Auditor Senior
4. Auditor yunior
jenis perusahaan dan di berbagai kota. Auditor junior sering juga disebut
keluar kota dan mempunyai berbagai kesibukan. Dari 40 lembar kuesioner yang
karena alasan tertentu. Dari hasil penyebaran di Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Surabaya terdapat 8 KAP yang dipilih secara acak dari 54 KAP di Surabaya yang
KUESIONER
No NAMA KAP
Disebar Kembali
Total 40 31
sedikit yaitu di KAP Didy Tjiptohadi & rekan hanya sebanyak 2 responden.
pada penelitian ini adalah laki-laki dengan persentase mencapai 61.3 persen,
Tabel 4.2
Perempuan 12 38.7
Total 31 100
pada penelitian ini adalah mereka yang berusia antara 26 sampai 35 tahun dan
Sedangkan usia responden minoritas adalah mereka yang berusia antara 36 sampai
Usia Responden
26 - 35 14 45.2
36 – 45 3 9.7
Total 31 100
Pada tabel 4.4 dapat dijelaskan frekuensi tingkat pendidikan yang dalam
kuesioner dinyatakan dalam empat kategori yaitu Diploma (D3), Sarjana (S1),
Master (S2), dan Doktor (S3). Dari hasil penelitian didapatkan tidak terdapat
responden dengan tingkat pendidikan Doktor (S3). Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan
responden adalah Diploma (D3) yang mencapai hanya 3.2 persen saja.
Tabel 4.4
Tingkat Pendidikan
Pendidikan D3 1 3.2
S1 28 90.3
S2 2 6.5
Total 31 100
Lama bekerja responden dalam penelitian ini dinyatakan dalam tiga kategori
yaitu: kurang dari 3 tahun, 3 sampai 5 tahun, dan lebih dari 5 tahun. Responden
dengan lama bekerja kurang dari tiga tahun sebanyak 54.8 persen dan merupakan
tahun sebanyak 41.9 persen. Sedangkan yang bekerja lebih dari 5 tahun hanya
sebanyak 3.2 persen. Berikut ini dijelaskan profil responden berdasarkan lama
Lama Bekerja
3-5 13 41.9
>5 1 3.2
Total 31 100
pada kuesioner juga ditanyakan tentang jabatan responden pada KAP dan
dinyatakan dalam lima kategori yaitu: yunior, senior, supervisor, manajer, dan
mereka yang memiliki jabatan sebagai yunior sebesar 48.4 persen. Responden
dengan jabatan sebagai senior sebanyak 41.9 persen dan supervisor sebanyak 9.7
persen
Tabel 4.6
Jabatan
Senior 13 41.9
Supervisor 3 9.7
Total 31 100
pernyataan independensi secara umum adalah sebesar 3.07. Rata – rata jawaban
tertinggi terletak pada indikator pertanyaan pertama bahwa seorang auditor harus
memiliki kemampuan untuk menilai secara objektif, tidak mudah dipengaruhi dan
tidak memihak pada kepentingan siapapun, dengan angka rata-rata sebesar 3.58.
jasa audit suatu akuntan publik dapat pula memberikan jasa-jasa lainnya kepada
variabel kompetensi. Nilai rata – rata meannya sebesar 3.26. Angka rata – rata
tersebut lebih tinggi daripada angka rata – rata pada variabel independensi yang
hanya sebesar 3.07. Angka rata – rata jawaban tertinggi variabel kompetensi
terletak pada indikator pertanyaan pertama dan kedua, masing – masing sebesar
Tabel 4.8
pertanyaan seperti dijelaskan dalam tabel 4.9. Secara umum, angka rata – rata
jawaban responden penelitian terhadap penelitian ini adalah sebesar 3.20. angka
rata – rata tersebut lebih tinggi daripada variabel independensi dan lebih rendah
akan memberikan pendapat atau opini atas laporan keuangan tersebut sesuai
dengan hasil temuannya, sebesar 3.35. Sedangkan angka rata – rata terendah
Tabel 4.9
tersebut dibagi dengan masing-masing jumlah. item atau indikator dalam tiap
masing kelas dan setelah itu nilai masing-masing responden akan dimasukkan
Tabel 4.10
Kategori
Interval Nilai
3,25 < a =< 4,00 Sangat setuju 4
Tabel 4.11
teoritisnya dengan nilai rata-rata 3.0726 dan standart deviasi 0.34. Dimana tingkat
tanggapan terhadap independensi yang tinggi masuk kategori setuju dilihat dari
indikasi nilai rata-rata dari keseluruhan pertanyaan sebesar 3.0726. Artinya secara
kemampuan untuk menilai secara objektif, tidak mudah dipengaruhi dan tidak
Tabel 4.12
teoritisnya dengan nilai rata-rata 3.2688 dan standart deviasi 0.429. Dimana
tingkat tanggapan terhadap kompetensi yang tinggi masuk kategori sangat setuju
dilihat dari indikasi nilai rata-rata dari keseluruhan pertanyaan sebesar 3.2688.
Artinya secara umum auditor menyatakan sangat setuju bahwa setiap akuntan
(SPAP) yang relevan. Dan sangat setuju bahwa selain pendidikan formal, auditor
bidang audit.
Jawab auditor
Tabel 4.13
JAWAB AUDITOR
responden terhadap variabel tanggung jawab berada relatif pada kisaran rata-rata
teoritisnya dengan nilai rata-rata 3.2097 dan standart deviasi 0.36570. Dimana
tingkat tanggapan terhadap tanggung jawab yang tinggi masuk kategori setuju
dilihat dari indikasi nilai rata-rata dari keseluruhan pertanyaan sebesar 3.2097.
Artinya secara umum auditor menyatakan setuju bahwa jika auditor mendapatkan
auditor akan memberikan pendapat atau opini atas laporan keuangan tersebut
validitas dan reliabilitas untuk menguji konsistensi dan akurasi data yang
alpha. Tabel 4.14 menunjukkan hasil keseluruhan uji validitas item yang menjadi
instrumen penelitian.
Tabel 4.14
penelitian memiliki nilai signifikansi korelasi product moment yang lebih kecil
dilakukan uji konsistensi internal (reliabilitas) berikut table 4.15 adalah hasil
awal terdapat satu variable yang memiliki nilai Cronbach's Alpha yang lebih kecil
tingkat reliabilitas yang rendah, dan dikategorikan tidak lulus uji reliabilitas
(Singgih : 2000 hal 277-278) Untuk itu dari variable tersebut harus dilakukan
pembuangan dengan merujuk pada nilai Cronbach's Alpha if item deleted yang
terdapat pada uji reliabilitas, dimana pada variable independensi dikurangi dua
indikator yaitu indp2 dan indp4.sehingga menyisakan dua indikator yaitu indp1
dan indp3 dengan nilai Cronbach's Alpha (0.657>0.6). Sedangkan variable yang
lain tidak mengalami masalah reabilitas karena memiliki nilai Cronbach's Alpha
yang lebih besar dari 0.6. Dengan hasil dari revisi indikator yang menghasilkan
nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 maka secara keseluruhan variabel
penelitian dinyatakan reliable, dan dasar indikator ini yang akan digunakan pada
penyimpangan asumsi klasik, maka dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari
Uji Normalitas
dengan memperhatikan nilai Asymp sig, two tailed, jika nilai nilai Asymp sig, two
tailed > 0.05 (5%) maka kita tidak dapat menolak hipotesis Null, yang
menyatakan data berdistribusi normal. Berikut tabel 4.16 adalah hasil uji
Tabel 4.16
Unstandardized
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Residual
N 31
Normal Mean
.0000000
Parameters(a,b)
Std. Deviation 0.30075072
Most Extreme Absolute
0.118
Differences
Positive 0.118
Negative -0.112
Kolmogorov-Smirnov Z 0.655
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.785
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan hasil evaluasi uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test,
diketahui bahwa nilai Asymp sig, two tailed sebesar 0.785 > 0.05, hasil ini
Uji Multikolenieritas
dilihat dari besarnya VIF (Variance Inflation Factor) dan tingkat tolerance.
Berikut tabel 4.17 adalah hasil uji multikolenieritas dari hasil penelitian :
Tabel 4.17
Collinearity Statistics
Variabel Tolerance VIF
Independensi 0.536 1.866
Kompetensi 0.536 1.866
Model
Sumber: Lampiran 3
antar variable bebas pada model regresi apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai
tolerance lebih besar dari 0.10. Dari tabel 4.17 terlihat nilai VIF untuk masing –
masing variabel kurang dari 10% dan nilai tolerance untuk masing – masing
variabel lebih besar dari 0.10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala
Tabel 4.18
Std. Error
Mode Adjusted of the Durbin-
l R R Square R Square Estimate Watson
1 .569(a) .324 .275 .31131 2.101
a Predictors: (Constant), kompetensi, independensi
b Dependent Variable: tanggung jawab
Sumber: Lampiran 3
antara DW hitung dan DW tabel, maka berdasarkan hasil pengujian seperti yang
Uji Heteroskedastisitas
penelitian ini akan digunakan Uji korelasi rank spearman antara residual dengan
seluruh variabel bebas. Hasil pengujian asumsi tidak terdapatnya
Tabel 4.19
variabel bebas lebih besar dari taraf signifikansi (5 %). Sehingga dapat
heteroskedastisitas.
berganda. Analisis ini digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat
pada bagian awal. Pada sub bab ini, kita akan melihat pengaruh variabel-variabel
(independent), dimana berdasarkan perumusan yang dibuat uji regresi linear ini
adalah :
Y = a +b1X1 + b2X2+e
Tabel 4.20
Unstandardized
Coefficients
Variabel β Std. Err t Sig.t
Konstanta 1.512 0.480 3.150 0.004
Independensi 0.131 0.180 0.730 0.471
Kompetensi 0.385 0.181 2.128 0.042
Kesimpulan model
R R2 Adj R2 F Sig.F
0.569 0.324 0.275 6.700 0.004
Sumber : Lampiran 3 diolah
sebagai berikut :
sebagai berikut :
Koefisien determinasi
Selanjutnya dari Tabel 4.20 diketahui bahwa korelasi dari nilai observasi
dan nilai prediksi dari variabel terikat sebesar 56.9 % (R= 0.569), ini menunjukan
Nilai R2 menunjukan nilai 0.324 atau 32.4 %, ini artinya bahwa variabel-
variabel bebas dalam penelitian ini yaitu independensi dan kompetensi auditor,
Uji F
berdasarkan F hitung dan dengan signifikansi sebesar 0.05 (5%). Jika F hitung
yang dihasilkan lebih besar dari F Tabel dengan tingkat signifikansi di bawah 0.05
maka artinya semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
SPSS for windows 13.0 yang tercantum pada Tabel 4.20 disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima, hal ini karena nilai signifikansi F yang lebih kecil dari
0,05 (F=6.700 sig.F= 0.004<0.05) disimpulkan bahwa independensi auditor dan
keuangan.
Uji t
secara parsial terhadap variabel terikat. Dari hasil pengolahan data melalui
program SPSS for windows 13.0 tampak pada Tabel 4.20 maka dapat diketahui
maka berdasarkan hipotesa yang telah dibuat dapat dijabarkan sebagai berikut :
serta kompetensi auditor terhadap tingkat tanggung jawab auditor pada Kantor
Akuntan Publik (KAP) di Surabaya dalam mendeteksi fraud atau kecurangan dan
perubahan tanggung jawab auditor hanya sebesar 32.4 % dimana gambaran ini
menunjukan bahwa masih banyak faktor lain yang mempengaruhi tanggung jawab
fraud atau kecurangan dan kekeliruan (error) Laporan Keuangan, indikasi hasil
auditor dalam mendeteksi fraud dan error pada laporan keuangan. Indikasi ini
tanggung jawab auditor, sebab pendeteksian kekeliruan dan salah saji material
yang menjurus pada indikasi kecurangan sangat terkait tidak hanya dengan upaya
normatif akan tetapi juga terkait dengan pengetahuan, dimana independensi hanya
tanggung jawab juga membutuhkan dasar pengetahuan audit yang memadai untuk
signifikan terhadap tanggung jawab auditor, hasil ini sejalan dengan temuan
tinggi kompetensi yang dimiliki auditor maka semakin tinggi tanggung jawab
yang dimiliki seorang auditor dalam mendeteksi fraud dan error laporan
keuangan. Penilaian yang dibuat auditor untuk menentukan hasil audit sangat
auditor, dimana opini untuk menentukan salah saji material membutuhkan sikap
dan pengetahuan, sebab efek yang besar yang ditimbulkan opini auditor terhadap
publik dengan klien, ikatan kepentingan dengan klien, pemberian jasa non audit
dan audit fee. Hal ini ditunjukkan dengan rata – rata jumlah skor mencapai 3.0726
dengan rata – rata jumlah skor mencapai 3.2688 dan standar deviasi sebesar
0.42964.
independensi auditor.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
serta kompetensi terhadap tingkat tanggung jawab auditor pada KAP di Surabaya
Berdasarkan hasil analisis dengan baik secara deskriptif maupun secara statistik
dengan uji regresi linear berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
laporan keuangan.
keuangan.
yang diajukan. Hal ini dapat menimbulkan bias jika persepsi responden tidak
yang dimaksud ataukah tidak, dan tidak dapat diketahui apakah maksud
Sehingga belum mampu melihat secara lebih jelas pengaruh dari masing-
sehingga belum mampu memberikan generalisasi hasil yang luas dalam hal
keuangan.
dan banyak auditor yang tugas audit keluar kota, sehingga dari 54 Kantor
5.3 Saran
Arens, Alvin A., Randal J. Elder & Mark S. Beasley.. Auditing & Assurance
Services An Integrated Approach. 10th edition. Prentice Education
International. 2005.
Ida Suraida. 2005. Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko
Audit terhadap Skeptisisme Profesional Auditor dan Ketepatan pemberian
Opini Akuntan Publik. Sosiohumaniora. Vol. 7, No. 3
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Auditing Seksi 110 : Tanggung Jawab
dan Fungsi Auditor Independen. Standar Profesional Akuntan Publik. IAI-
KAP. Jakarta : Salemba – Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Auditing Seksi 312 : Resiko Audit dan
Materialitas dalam Pelaksanaan Audit. Standar Profesional Akuntan
Publik. IAI-KAP. Jakarta : Salemba – Empat
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Auditing Seksi 316 : Pertimbangan atas
Kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan. Standar Profesional
Akuntan Publik. IAI-KAP. Jakarta : Salemba – Empat.
Putri Noviyani dan Bandi. 2002. Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan Terhadap
Struktur Pengetahuan Auditor Tentang Kekeliruan. Simposium Nasional
Akuntansi 5. Hal 481 – 487.
terhadap terjadinya salah saji material atas laporan keuangan. Penelitian ini
Untuk itulah saya mohon bantuan dan partisipasi Bapak / Ibu untuk dapat
ini. Pendapat dan jawaban Bapak / Ibu sangat penting untuk mendukung
Kuesioner ini dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu (i) identitas responden,
(ii) isi kuesioner yang terdiri dari variabel independensi, kompetensi auditor
I Identitas Responden
Usia (tahun)
(1) ≤ 25 (2) 26 – 35 (3) 36 – 45 (4) 46 – 55 (5) >55
Pendidikan
Masa kerja
(1) Yunior (2) Senior (3) Supervisor (4) Manager (5) Partner
II Isi Kuesioner
Pilihan Arti
2. TS Tidak Setuju
3. S Setuju
4. SS Sangat Setuju
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
STS TS S SS
I INDEPENDENSI 1 2 3 4
1 Seorang auditor harus memiliki
kemampuan untuk menilai secara
objektif, tidak mudah dipengaruhi
dan tidak memihak pada kepentingan
siapapun
2 Selain memberikan jasa audit, suatu
akuntan publik dapat pula
memberikan jasa-jasa lainnya kepada
klien yang sama
3 Auditor sebaiknya memiliki
hubungan dengan klien yang sama
paling lama 3 tahun
4 Klien dapat membayar fee audit
berapa pun jumlahnya kepada
akuntan publik
II KOMPETENSI 1 2 3 4
5 Setiap akuntan publik harus
memahami dan melaksanakan jasa
profesionalnya sesuai dengan Standar
Akuntansi keuangan (SAK) dan
Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) yang relevan
6 Selain pendidikan formal, auditor
juga membutuhkan pengetahuan
yang diperoleh dari kursus dan
pelatihan di bidang audit
7 Pemahaman tentang seluk beluk
kegiatan bisnis klien akan membantu
auditor dalam mengidentifikasi
kecurangan dan kekeliruan laporan
keuangan yang ada pada perusahaan
klien
8 Semakin banyak pengalaman yang
dimiliki auditor, semakin tinggi pula
kemampuan auditor untuk
mendeteksi kecurangan dan
kekeliruan
9 Dengan seringnya mengaudit akan
meningkatkan kemampuan auditor
dalam menemukan kesalahan yang
tidak wajar dengan akurat
10 Kemampuan dalam mendeteksi
kecurangan dan kekeliruan
merupakan salah satu bagian dari
kompetensi auditor
Frequencies
Statistics
NAMA KAP jenis kelamin usia pendidikan masa kerja Jabatan KAP
N Valid 31 31 31 31 31 31
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
NAMA KAP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Agus iwan sutanto
3 9.7 9.7 9.7
kusuma
didi tjiptohadi 2 6.5 6.5 16.1
made sudarma 4 12.9 12.9 29.0
mujianto, soernaryo,
5 16.1 16.1 45.2
ginting
osman bing satrio 4 12.9 12.9 58.1
richard risambesy rekan 5 16.1 16.1 74.2
Santoso 3 9.7 9.7 83.9
sugeng sjahriar rekan 5 16.1 16.1 100.0
Total 31 100.0 100.0
jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pria 19 61.3 61.3 61.3
wanita 12 38.7 38.7 100.0
Total 31 100.0 100.0
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <25 th 14 45.2 45.2 45.2
26-35 tahun 14 45.2 45.2 90.3
36-45 tahun 3 9.7 9.7 100.0
Total 31 100.0 100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid D3 1 3.2 3.2 3.2
S1 28 90.3 90.3 93.5
S2 2 6.5 6.5 100.0
Total 31 100.0 100.0
masa kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1-3 tahun 17 54.8 54.8 54.8
3-5 tahun 13 41.9 41.9 96.8
> 5 tahun 1 3.2 3.2 100.0
Total 31 100.0 100.0
Jabatan KAP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Junior 15 48.4 48.4 48.4
senior 13 41.9 41.9 90.3
supervisor 3 9.7 9.7 100.0
Total 31 100.0 100.0
Descriptives
Descriptive Statistics
Descriptives
Descriptive Statistics
Descriptives
Descriptive Statistics
Correlations
Correlations
Correlations
Correlations
Correlations
Correlations
N %
Cases Valid 31 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 31 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,166 ,299 4
Item Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,417 ,459 3
Item Statistics
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,657 ,657 2
Item Statistics
indp1 indp3
indp1 1,000 ,489
indp3 ,489 1,000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
indp1 indp3
indp1 ,252 ,123
indp3 ,123 ,249
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
UJI RELIABILITAS X2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 31 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,906 ,906 6
Item Statistics
Item-Total Statistics
N %
Cases Valid 31 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 31 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,725 ,739 4
Item Statistics
UJI NORMALITAS
NPar Tests
Unstandardiz
ed Residual
N 31
Normal Parameters a,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,30075072
Most Extreme Absolute ,118
Differences Positive ,118
Negative -,112
Kolmogorov-Smirnov Z ,655
Asymp. Sig. (2-tailed) ,785
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI MULTIKOLENIERITAS
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1,512 ,480 3,150 ,004
independensi ,131 ,180 ,155 ,730 ,471 ,536 1,866
kompetensi ,385 ,181 ,452 2,128 ,042 ,536 1,866
a. Dependent Variable: tanggungjawab
Collinearity Diagnosticsa
Residuals Statisticsa
UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
UJI HETEROKEDASTISITAS
Correlations
Unstandardiz
ed Residual independensi kompetensi
Spearman's rho Unstandardized Residual Correlation Coefficient 1,000 -,053 -,100
Sig. (2-tailed) . ,777 ,593
N 31 31 31
independensi Correlation Coefficient -,053 1,000 ,715**
Sig. (2-tailed) ,777 . ,000
N 31 31 31
kompetensi Correlation Coefficient -,100 ,715** 1,000
Sig. (2-tailed) ,593 ,000 .
N 31 31 31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Regression
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 kompeten
si,
. Enter
independe
a
nsi
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: tanggungjawab
Model Summaryb
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1,299 2 ,649 6,700 ,004a
Residual 2,714 28 ,097
Total 4,012 30
a. Predictors: (Constant), kompetensi, independensi
b. Dependent Variable: tanggungjawab
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,512 ,480 3,150 ,004
independensi ,131 ,180 ,155 ,730 ,471
kompetensi ,385 ,181 ,452 2,128 ,042
a. Dependent Variable: tanggungjawab