Anda di halaman 1dari 3

Skenario Simulasi Kebakaran RSPI Puri Indah

(KAMAR BAYI dan VK)


1. Simulasi akan dilakukan dengan melibatkan 6 pasien di Kamar Bayi , yang keseluruhannya
adalah bayi level 1, dan 3 pasien di VK:
 6 bayi sedang ada di kamar bayi
 1 pasien inpartu, 2 pasien observasi kala I
2. Tempat: lokasi kejadian kebakaran terjadi di lantai 7, dapur susu Unit Kamar Bayi. Telah
diputuskan untuk dilakukan evakuasi, dimana evakuasi tahap I dilakukan untuk lantai 7,8,
dan 9.
3. Orang Yang terlibat:
 Suster(3/ 2 Orang): Bidan Kamar Bayi  sekaligus berperan sebagai peran lantai.
 Security (2 Orang)
 ESD (2 Orang) apakah bisa access di kamar bayi dibuka saat skenario general
alarm diaktifkan?
 ISS/ staf lain : Ibu hamil : 3 orang
 Keluarga bayi: 6 orang
 Unit Emergency  Sebagai tempat evakuasi
4. Perlengkapan:
 Boneka bayi : 6 buah ada 4 di Poli Obgyn , 2 tanya ke NE
 Baju kangguru (sesuai kebutuhan yang ada di draft SPO) 2 atau 3
 Box bayi 3
 Bedong, gelang bayi
 Kursi roda
5. Persiapan:
 Persiapan staf yang akan terlibat drill
 Informasi kepada COO
 Informasi kepada call center
 Informasi kepada patient relation
 Antisipasi bayi-bayi yang sedang dirawat di kamar bayi dan pasien di VK  apakah
mungkin di berikan kepada keluarganya terlebih dahulu?
6. Pelaksanaan latihan:
 Jam :14.00
 Briefing :13.00

SKENARIO

1. TERJADI KEBAKARAN DI KAMAR BAYI (DAPUR SUSU) lantai 7 jam……..


2. metode RACE dan PASS oleh staf di kamar bayisampaikan ke 1234  security
melakukan cek ke lokasi  membantu untuk pemadaman dengan APAR  Chief Security
kemudian:
a. menghubungi call center untuk paging kode merah (CALL CENTER TIDAK
MENGUMUMKAN).
b. Chief security infokan ke COO terjadi kebakaran, dan sedang dicoba padamkan
dengan APAR
c. chief security info ke ESD Kode Merah melalui HT  semua pindah ke channel
1  Semua security, ESD, HSD, memindahkan ke channel no 1.
d. Anggota ESD menempatkan diri ke ruang panel, ruang pompa, genset, gas medis,
dan lobby sebagai petugas lift (atas instruksi Manager Kebakaran tidak dapat
diatasi, dan diputuskan untuk dilakukan evakuasi.
3. Evakuasi tahap 1 dilakukan untuk lantai 7,dan 9.
4. Floor warden Kamar Bayi memerintahkan untuk persiapan evakuasi:
a. Mencetak nama pasien
b. Mempersiapkan alat evakuasi
c. Mempersiapkan pasien untuk di evakuasi
d. Mematikan valve gas medis
5. Floor warden VK memerintahkan untuk persiapan evakuasi:
a. Mencetak nama pasien
b. Mempersiapkan alat evakuasi
c. Mempersiapkan pasien untuk di evakuasi
d. Mematikan valve gas medis
6. Evakuasi bayi dilakukan secara horizontal ke ruang tunggu poli obgyn, lalu evakuasi
vertical dengan menggunakan baju kangguru dan box bayi melalui tangga, setelah kode
jingga.
7. Evakuasi pasien VK dilakukan dengan kursi roda (lift) dan jalan melalui tangga, setelah
kode jingga.
8. Pasien ibu melahirkan maternity diarahkan ke ruang tunggu, kemudia dievakuasi bersama
bayi melalui tangga.
9. Chief security menginformasikan bahwa api tidak dapat dipadamkan dengan APAR, dan
meminta izin untuk menggunakan hydrant.
i. ESD akan mematikan atau melokalisir arus listrik di daerah tersebut guna
pemakaian hydrant.
(Pemadaman dengan Hydrant tidak dilakukan benar-benar)
ii. Chief Security menghubungi COO untuk meminta izin menggunakan
hydrant.
10. Kebakaran tidak dapat diatasi, dan diputuskan untuk dilakukan evakuasi.
a. Chief Security menghubungi COO untuk meminta persetujuan dilakukannya
Kode Jingga (Evakuasi).
b. Chief security menghubungi Call Center untuk paging kode Jingga. (PAGING
TIDAK DILAKUKAN, CALL CENTER HANYA MENCATAT WAKTU
KOMUNIKASI)
11. pasien di evakuasi melalui tangga darurat terdekat ke Emergency  ruang observasi
12. Chief Security menghubungi COO untuk meminta persetujuan dilakukannya Kode Hijau
(Bencana teratasi).

Anda mungkin juga menyukai