Anda di halaman 1dari 3

PEMULASARAN JENAZAH SUSPECT, PROBABLE DAN KONFIRMASI COVID-19

Nomor Dokumen: Nomor Revisi Halaman


SPO-PPI-38 01 1/3

Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR
September 2020
OPERASIONAL
PROSEDUR
(dr. Kristianto Budiono)
Pemulasaran jenazah merupakan kegiatan pengelolaan jenazah pasien menular mulai dari
PENGERTIAN ruangan, pemindahan ke kamar jenazah, pengelolaan jenazah di kamar jenazah, serah terima
kepada keluarga dan pemulangan jenazah.

Dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 kepada tenaga medis maupun tenaga
TUJUAN pengurus jenazah serta keluarga dan masyarakat pada umumnya.

Pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus disease (Covid-19) Kementrian Kesehatan


KEBIJAKAN RI ( revisi 5, edisi Juli 2020)

A. Desinfeksi jenazah
1. Petugas ruangan/petugas kamar jenazah harus memberikan penjelasan kepada keluarga
mengenai tatalaksana pada jenazah yang meninggal dengan penyakit menular, terutama
pada kondisi pandemi COVID-19
2. Pemulasaraan jenazah dengan penyakit menular atau sepatutnya dicurigai meninggal
diduga karena penyakit menular harus dilakukan desinfeksi terlebih dahulu
3. Desinfeksi jenazah dilakukan oleh petugas ruangan di bantu dengan petugas kamar
jenazah/secutiry/cs dengan APD :
a) Shoe cover atau sepatu boots
b) Masker bedah
c) Apron. (apron gaun lebih di utamakan)
d) Head cap atau peutup kepala
PROSEDUR e) Google atau face shield
f) Handscoen non steril
4. Desinfeksi jenazah menggunakan :
a) Formaldehyde 10% atau lebih dengan paparan minimal 30 menit, atau
b) Klorine (konsentrasi 0,5%) dengan pengenceran 1:10
c) Waslap (disposable)
Tekhnik yang digunakan adalah intraarterial (bila memungkinkan), intrakavitas dan
permukaan saluran pernafasan. Pastikan tidak ada cairan yang menetes atau keluar dari
lubang-lubang tubuh (semua lubang hidung dan mulut ditutup/disumpal dengan kapas,
bila ada bekas luka karna tindakan medis maka tutup luka dengan plester kedap air)
(Keperluan untuk desinfeksi jenazah berkoordinasi dengan bidang kesling)
PEMULASARAN JENAZAH COVID-19

Nomor Dokumen: Nomor Revisi Halaman


SPO-PPI-38 01 2/3

B. Pemindahan dan penjemputan jenazah


1. Tindakan swab nasofaring atau pengambilan sampel lainnya dilakukan oleh petugas
yang ditunjuk diruang perawatan sebelum jenazah di jemput oleh petugas kamar
jenazah,
2. Jenazah di tutup/disumpal lubang hidung dan mulut menggunakan kapas, hingga
dipastikan tidak ada cairan yang keluar,
3. Bila ada luka akibat tindakan medis, maka dilakukan penutupan dengan plester kedap
air,
4. Petugas kamar jenazah yang akan menjemput jenazah membawa :
a. Alat pelindung diri (APD) berupa : masker surgical(bedah), google/kacamata
pelindung, apron plastic, dan sarung tangan non steril, cairan untuk desinfeksi
jenazah
b. Kantong jenazah (bila tidak tersedia kantong jenazah maka disiapkan plastik
pembungkus
c. Brankar jenazah dengan tutup yang dapat dikunci.
5. Sebelum petugas memindahkan jenazah dari tempat tidur perawatan ke brankar jenazah,
pastikan lubang hidung dan mulut sudah tertutup serta luka-luka akibat tindakan medis
sudah tertutup plester kedap air. Masukkan jenazah ke dalam kantong jenazah atau di
bungkus dengan plastik pembungkus (kantong jenazah harus tertutup sempurna),
6. Kemudian jenazah di pindahkan ke brankar jenazah lalu brankar ditutup dan di kunci
rapat,
7. APD yang digunakan selama proses pemindahan jenazah di buka dan dibuang di ruang
PROSEDUR perawatan,
8. Pada saat pemindahan jenazah (selama perjalanan dari ruang perawatan) petugas tetap
menggunakan masker bedah
9. Surat keterangan kematian di buat oleh dokter yang merawat dengan melingkari jenis
penyakit penyebab kematian sebagai penyakit menular.

C. Layanan kedukaan
Jika pihak keluarga menginginkan ada kegiatan keagamaan dalam pemulasaraan jenazah,
kegiatan tersebut dilakukan setelah jenazah selesai dipulasara (jenazah sudah berada di
dalam peti, dan peti tidak boleh di buka lagi).
Kegiatan keagamaan yang dilakukan harus dengan menerapkan protokol kesehatan dengan
menggunakan masker, dan menerapkan physical distancing untuk menghindarkan
kerumunan. Jumlah anggota keluarga yang boleh melakukan kegiatan keagamaan tidak
boleh leboh dari 3 orang

D. Penyimpanan jenazah
Penyimpanan jenazah di unit pemulasaraan jenazah tidak boleh lebih dari 4 jam
PEMULASARAN JENAZAH COVID-19

Nomor Dokumen: Nomor Revisi Halaman


SPO-PPI-38 01 3/3

E. APD yang digunakan dalam proses pemulasaraan jenazah

Gaown Face
Prosedur Hand Sarung Masker Respirator/ tangan shield/
Hygiene tangan bedah N-95 panjang google
kedap air
Penanganan jenazah √ √ √ √ √
PROSEDUR diruang isolasi
Memindahkan jenazah √ √ √ √ √
dari ruang rawat/ruang
isolasi
Pemulasaraan/perawata √ √ √ √ √
n jenazah
Otopsi jenazah √ √ √ √ √

Petugas pemakaman √ √

1. Ruang Rawat/Kamar Isolasi


2. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
3. Intensive Care Unit (ICU)
UNIT TERKAIT 4. Unit Pemulasaran Jenazah
5. Komite PPIRS
6. Komite K3RS

Anda mungkin juga menyukai