Anda di halaman 1dari 3

CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Akreditasi PB IDI–2 SKP

Toksoplasmosis Kongenital
I Gusti Ayu Dwi Aryani
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

ABSTRAK
Toksoplasmosis kongenital merupakan suatu manifestasi infeksi Toxoplasma gondii pada ibu hamil yang menyebar ke janin melalui transmisi
plasenta. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, pendengaran, perkembangan, dan IQ yang lebih rendah pada anak.
Penegakan diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan serologi.

Kata kunci: Diagnosis, toksoplasmosis kongenital, T. gondii

ABSTRACT
Congenital toxoplasmosis is a manifestation of the Toxoplasma gondii infection in pregnant women which spread to the fetus through the
placenta transmission. This case may cause visual impairment, hearing loss, development impairment, and lower IQ in childhood. Diagnosis is
by serology examination. I Gusti Ayu Dwi Aryani. Congenital Toxoplasmosis

Keywords: Congenital toxoplasmosis, diagnosis, T. gondii

PENDAHULUAN sampai 4.000 kasus toksoplasmosis kongenital Kucing merupakan hospes definitif T. gondii.
Toksoplasmosis adalah penyakit yang terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya.2,3 Selama infeksi akut, ookista yang keluar
disebabkan oleh Toxoplasma gondii, bersama tinja kucing belum bersifat infektif.
merupakan penyakit parasit pada hewan ETIOLOGI DAN PATOGENESIS Setelah beberapa minggu, tergantung kondisi
yang dapat ditularkan ke manusia. T. gondii memiliki 3 fase hidup, yaitu takizoit lingkungan, ookista akan mengalami sporulasi
Parasit ini termasuk golongan protozoa (bentuk proliferatif), kista (berisi bradizoit, dan menjadi bentuk infektif. Manusia dan
yang bersifat parasit obligat intraseluler. dan ookista (berisi sporozoit). Bentuk takizoit hospes perantara lain, seperti kambing dan
Infeksi toksoplasmosis saat hamil dapat menyerupai bulan sabit dengan satu ujung domba, akan terinfeksi jika menelan ookista
menyebabkan abortus spontan atau runcing dan ujung lain agak membulat. tersebut. Kondisi cuaca panas dan tanah
anak yang dilahirkan mengalami kelainan Takizoit ditemukan pada infeksi akut berbagai lembap dapat mempertahankan ookista
kongenital seperti hidrosefalus, iridosiklisis, organ tubuh, seperti otot termasuk otot selama sekitar 1 tahun. Ookista tidak dapat
dan retardasi mental.1 jantung, hati, limpa, limfonodi, dan sistem bertahan hidup di tanah gersang dan cuaca
saraf pusat. Selanjutnya, kista dibentuk di dingin.4
EPIDEMIOLOGI dalam sel hospes bila takizoit yang membelah
Toksoplasmosis tersebar hampir di telah membentuk dinding. Kista dapat Setelah terjadi infeksi T. gondii akan terjadi
seluruh dunia karena toksoplasma pada ditemukan dalam tubuh hospes seumur proses parasitemia, di mana parasit
hakekatnya mampu menginfeksi setiap hidup terutama di otak, otot jantung, dan otot menyerang organ dan jaringan serta
sel pejamu yang berinti. Sekitar 85 persen bergaris. Fase hidup ketiga T. gondii adalah memperbanyak diri dan menghancurkan sel-
wanita usia produktif di Amerika Serikat sporozoit; pada fase ini ditemukan ookista. sel inang. Pada toksoplasmosis kongenital,
mengalami infeksi akut parasit Toxoplasma Ookista berbentuk lonjong, mempunyai infeksi primer pada janin diawali dengan
gondii. Insidens toksoplasmosis kongenital dinding, berisi satu sporoblas yang membelah masuknya darah ibu yang mengandung
tergantung proporsi wanita hamil yang menjadi dua; selanjutnya kedua sporoblas parasit ke dalam plasenta, sehingga terjadi
terinfeksi toksoplasma selama kehamilan. membentuk dinding dan menjadi sporokista. plasentitis. Hal ini ditandai dengan gambaran
Estimasi infeksi kongenital di Amerika Serikat Masing-masing sporokista berisi 4 sporozoit plasenta dengan reaksi inflamasi menahun
berkisar antara 1 per 3000 sampai 1 per 10.000 berukuran 8x2 mikron dan sebuah benda pada desidua kapsularis dan fokal reaksi pada
kelahiran. Berdasarkan data studi regional, 400 residu.4 vili. Inflamasi tali pusat jarang dijumpai. Parasit

Alamat Korespondensi email: dwiaryani51@gmail.com

CDK-255/ vol. 44 no. 8 th. 2017 537


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

akan menimbulkan keadaan patologik yang hepatosplenomegali; mungkin juga bulan. Sedangkan, kriteria eksklusi diagnosis
manifestasinya tergantung usia kehamilan.4 uveitis dan pembesaran ventrikuler. toksoplasmosis kongenital yaitu dengan
3. Anak dengan kelainan sedang dan tanda adanya penurunan titer IgG Toxoplasma
Risiko toksoplasmosis kongenital sekitar 10 – infeksi pre-natal, seperti : yang menghilang dalam usia 12 bulan.4
25% apabila infeksi akut maternal terjadi pada Hepatosplenomegali dan jaundice Pada keadaan terbatasnya riwayat klinis dan
trimester pertama kehamilan dan meningkat dengan atau tanpa trombositopenia atau hasil tes laboratorium Toxoplasma, diagnosis
hingga 60 – 90% apabila terjadi pada trimester gejala non-spesifik toksoplasma kongenital pada satu tahun awal
ketiga. Namun, manifestasi toksoplasmosis 4. Anak dengan infeksi subklinis kehidupan dapat rancu dengan kemungkinan
kongenital lebih parah jika infeksi terjadi pada bayi mendapat infeksi selama periode post-
trimester pertama.2 PEMERIKSAAN PENUNJANG natal. Oleh karena itu, perlu mendiagnosis
Beberapa metode diagnosis toksoplasmosis atau mengeksklusi toksoplasmosis kongenital
MANIFESTASI KLINIS kongenital antara lain deteksi respons imunitas selama periode gestasi atau satu tahun awal
Trias klasik toksoplasmosis kongenital meliputi humoral spesifik Toxoplasma, amplifikasi kehidupan.6,7
korioretinitis, kalsifikasi intrakranial, dan DNA Toxoplasma, identifikasi antigen spesifik
hidrosefalus. Tanda dan gejala toksoplasmosis Toxoplasma pada jaringan, dan isolasi parasit. Metode laboratorium yang umum digunakan
kongenital lainnya meliputi abnormalitas Selama kehamilan, adanya parasit dalam untuk diagnosis toksoplasmosis kongenital
cairan spinal, anemia, kejang, demam, tuli, cairan amnion (amplifikasi DNA, mikroskopi, pada bayi baru lahir adalah deteksi serologi
gangguan pertumbuhan, hepatomegali, atau isolasi organisme) atau jaringan fetus berbagai antibodi Toxoplasma dalam serum
jaundice, gangguan pembelajaran, (amplifikasi DNA, pewarnaan antigen, darah perifer. IgG, IgM, IgA Toxoplasma
limfadenopati, ruam makulopapular, retardasi mikroskopi, atau isolasi organisme) dapat harus selalu diperiksa. Kombinasi hasil
mental, mikrosefali, spastisitas, splenomegali, mendiagnosis toksoplasmosis kongenital. pemeriksaan IgM dan IgA, ditambah dengan
trombositopenia, dan gangguan penglihatan. Metode diagnosis yang paling sering untuk pemeriksaan IgG memiliki sensitivitas lebih
Sebagian besar bayi yang terinfeksi intrauterin toksoplasmosis kongenital selama kehamilan tinggi dibandingkan dengan hanya satu
lahir dengan gejala tidak khas, lebih dari 80% adalah PCR dalam cairan amnion; hasil jenis pemeriksaan. Pemeriksaan Toxoplasma
berkembang menjadi gangguan penglihatan, tes positif mendiagnosis toksoplasmosis PCR pada cairan serebrospinal (CSF), darah
pendengaran, perkembangan, dan IQ yang kongenital.6,7 perifer, dan urin dapat menjadi cara lain untuk
lebih rendah pada masa anak-anak.5 diagnosis awal toksoplasmosis kongenital
Suspek infeksi toksoplasmosis kongenital dan/atau4gejala klinis saat lahir (+).
Pada periode post-natal, baku emas penegakan (Gambar
Tidak dilakukannya skrining saat kehamilan, 1). saat lahir diperlukan untuk
serum maternal
DIAGNOSIS diagnosis toksoplasmosis kongenital adalah
pemeriksaan paralel dengan serum bayi baru lahir

Toksoplasmosis kongenital hanya akan terjadi IgG Toxoplasma persisten hingga usia 12 Selama periode post-natal, deteksi IgG
jika seorang wanita mendapat infeksi selama Serum maternal adalah Adanya IgG, Pemeriksaan Diagnosis PCR pada cairan
seronegatif Toxoplasma saat lahir IgM, dan/atau IgG, IgM, IgA belum serebrospinal, darah,
hamil. Satu-satunya cara untuk menentukan Gambar
dan1. Diagramdengan
dikonfirmasi alur diagnosis
hasil toksoplasmosis
IgA kongenital 4
menggunakan dapat urin tergantung gejala
infeksi adalah dengan skrining serologi. Tidak negatif saat 1 bulan Suspek
pasca-lahir,
Suspek
Suspek infeksi
infeksi
infeksitoksoplasmosis
toksoplasmosis
toksoplasmosis pemeriksaan
kongenital
kongenital
kongenital dan/atau
dan/atau
dan/atau gejala
gejala
gejala ditegakka
klinis
klinis
klinis saat
saat
saat lahir
lahir
lahir (+). klinis bayi
(+).
(+).
atau infeksi maternal
Tidak
Tidak
Tidak terjadi
dilakukannya
dilakukannya
dilakukannya skrining
skrining
skrining saat
saat
saatkehamilan,
kehamilan,
kehamilan, serologis
serum
serum
serum maternal
maternal
maternal saat
saat
saat
lahir ndiperlukan
lahir
lahir diperlukan
diperlukan untuk
untuk
untuk
semua wanita hamil menunjukkan gejala saat menjelang proses kelahiran konvensional
pemeriksaan
pemeriksaan
pemeriksaan paralel
paralel
paraleldengan
dengan
dengan serum
serum
serum bayi
bayi
bayi baru
baru
baru lahir
lahir
lahir
terinfeksi toksoplasmosis dan hanya sebagian saat usia > 10 Negatif Positif
hari
kecil janin yang menunjukkan tanda abnormal
Tidak
Serum
Serum
Serum perluadalah
maternal
maternal
maternal tindak
adalahlanjut
adalah Toksoplasmosis
Adanya IgG, Pemeriksaan Diagnosis PCR pada Toksoplasmosis
cairan
Adanya
Adanya IgG,
IgG, Pemeriksaan
Pemeriksaan Diagnosis
Diagnosis PCRPCRpada
pada
cairan
cairan
yang dapat dideteksi dengan ultrasonografi seronegatif
seronegatif
seronegatif Toxoplasma
Toxoplasma
Toxoplasma saat
saat
saat lahir
lahir
lahir IgM,
IgM,
IgM, kongenital
dan/atau
dan/atau
dan/atau IgG,
IgG, IgG, IgM,
IgM,
IgM,
IgAIgA
IgA belum
belum
belum serebrospinal,
serebrospinal,
serebrospinal, kongenital
darah,
darah,
darah,
rutin. Hal ini menjadi pertimbangan dan
dandan dikonfirmasi
dikonfirmasi
dikonfirmasi dengan
dengan
dengan hasil
hasil
hasil IgAIgA
IgA Pemeriksaan ulang IgG,
menggunakan
menggunakan
menggunakan IgM, dan urin
dapat
dapat
dapat urin
urin tergantung
tergantung
tergantung gejala
gejala
gejala
negatif
negatif
negatif saat
saat
saat 11bulan
1 bulan
bulan pasca-lahir,
pasca-lahir,
pasca-lahir, pemeriksaan
pemeriksaan
pemeriksaan 1ditegakka
IgA pada usia ditegakka bulan dan
ditegakka klinis
klinis
klinisbayi
bayi
bayi
perlunya skrining dan tes serial terhadap atau
atau
atau infeksi
infeksi
infeksi maternal
maternal
maternal terjadi
terjadi
terjadi TERAPI serologis
setiap 2 bulan dengan
serologis
serologis n nindikasi
n TERAPI
setiap wanita hamil. Beberapa negara yang menjelang
menjelang
menjelang proses
proses
proses kelahiran
kelahiran
kelahiran konvensional
konvensional
konvensional
saat
saatsaat usia
usia >>
usia >10
10 10 Negatif
Negatif
Negatif Positif
Positif
Positif
mengimplementasikan program skrining rutin hari
hari
hari
prenatal antara lain Austria, Belgia, Prancis, Tidak
Tidak
Tidakperlu
perlu
perlutindak
tindak
tindaklanjut
lanjut
lanjut Adanya salah satu kriteria diagnosis
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis Diagnosis toksoplasmosis Toksoplasmosis
kongenital
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis
toksoplasmosis
kongenital kongenital di bawah ini:
kongenital
kongenital dapat dieksklusi jika: kongenital
kongenital
kongenital
Norwegia, Uruguay, dan beberapa wilayah di Adanya IgM dan/atau IgA pada umur Tidak ada titer IgG tanpa terapi hingga
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan ulang
ulang
ulang IgG,
IgG,
IgG, IgM,
IgM,IgM,
dandan
dan
Italia dan Brazil.5 >10 hari dan/atau selama follow up
IgA IgA
IgA pada
pada
pada
usiausia 11bulan
usia 1 bulan
bulandan
usia <12 bulan
dan
dan
Persisten
TERAPIatau peningkatan
TERAPI
TERAPI titer IgG TERAPI
TERAPI
TERAPI
setiap
setiap
setiap 22bulan
2 bulan
bulan dengan
dengan
dengan indikasi
indikasi
indikasi
tanpa terapi selama < umur 12 bulan
Klasifikasi toksoplasmosis kongenital
(Desmonts dan Couvreur):3 Toksoplasmosis Bukan
Adanya
Adanya
Adanya salah
salah
salah satu
satusatukriteria
kriteria
kriteria diagnosis
diagnosis
diagnosis Diagnosis
Diagnosis
Diagnosis toksoplasmosis
toksoplasmosis
toksoplasmosis kongenital
kongenital
kongenital
1. Anak dengan kelainan neurologis, seperti : toksoplasmosis
toksoplasmosis
toksoplasmosis
kongenital
kongenital
kongenital
kongenital didi
dibawah
bawah
bawah ini:ini:
ini: dapat
dapat
dapat dieksklusi
dieksklusi
dieksklusi
toksoplasmosis
jika:
jika:jika:
kongenital
Hidrosefalus, mikrosefalus, makroftalmus  Adanya
Adanya
Adanya IgM
IgMIgM dan/atau
dan/atau
dan/atau IgA
IgAIgA pada
pada
pada umur
umur
umur Tidak
Tidak
Tidak ada
adaada titer
titer
titer
IgGIgG
IgG tanpa
tanpa
tanpa terapi
terapi
terapihingga
hingga
hingga
>10>10
>10hari
hari
haridan/atau
dan/atau
dan/atau selama
selama
selama follow
follow
followupup
up usia
usia
usia<12
<12<12 bulan
bulan
bulan
dengan atau tanpa retinokoroiditis. Gejala  Persisten
Persisten
Persisten atau
atau
atau
TERAPI
peningkatan
peningkatan
peningkatan titer
titer
titerIgG
IgGIgG
Tidak perlu terapi

mungkin timbul saat dilahirkan atau di tanpa


tanpa
tanpa terapi
terapi
terapi selama
selama <<
selama <umur
umur
umur 121212 bulan
bulan
bulan
kemudian hari.
2. Anak dengan kelainan berat, penyakit Toksoplasmosis
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis Bukan
Bukan
Bukan
kongenital
kongenital
kongenital toksoplasmosis
toksoplasmosis
toksoplasmosis
generalisata, seperti : kongenital
kongenital
kongenital
Eksantematus makulopapular,
TERAPI
TERAPI
TERAPI Tidak
Tidak
Tidakperlu
perlu
perluterapi
terapi
terapi
purpura, pneumonia, jaundice berat,

538 CDK-255/ vol. 44 no. 8 th. 2017


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Toxoplasma neonatus bergantung pada IgG PENATALAKSANAAN Pirimetamin dan sulfadiazin oral untuk
maternal yang dapat menembus plasenta Terapi toksoplasmosis kongenital dapat toksoplasmosis kongenital digunakan
secara pasif. Pada periode awal kehidupan, dilakukan pada periode pre-natal dan post- selama 1 tahun; dosis pirimetamin oral yang
IgG neonatus masih diperoleh dari IgG natal. Terapi pre-natal bertujuan untuk dianjurkan adalah 0,5 – 1 mg/kgBB, sedangkan
ibu, setelah 2 bulan akan mulai menurun. mencegah transmisi infeksi maternal ke fetus, dosis sulfadiazin adalah 100 mg/kgBB.5
Pada usia 6 bulan IgG akan hilang 50% dan sedangkan tujuan terapi post-natal adalah
100% saat usia 1 tahun. Deteksi IgM dan untuk mengobati infeksi pada bayi yang positif PENUTUP
IgA Toxoplasma pada neonatus juga dapat terdiagnosis toksoplasmosis kongenital. Terapi Toksoplasmosis adalah suatu penyakit
terkontaminasi oleh IgM maternal pada 5 hari post-natal berfungsi untuk mengurangi risiko yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma
pertama kehidupan dan IgA pada 10 hari awal. retinokoroiditis. Penelitian-penelitian terkait gondii. Trias klasik toksoplasmosis kongenital
Oleh karena itu, pemeriksaan IgA ataupun IgM terapi toksoplasmosis kongenital masih jarang meliputi korioretinitis, kalsifikasi intrakranial,
dilakukan saat usia >10 hari. Apabila diagnosis dilakukan. Pada sebuah studi kohort oleh dan hidrosefalus. Sekitar 80% neonatus yang
belum dapat ditegakkan, pemeriksaan IgG, Phan, dkk. tahun 2008, tidak mendapatkan terdiagnosis toksoplasmosis kongenital
IgM, dan IgA selanjutnya dilakukan pada usia perbedaan signifikan risiko retinokoroiditis berkembang menjadi gangguan penglihatan,
1 bulan dan setiap 2 bulan sesuai indikasi. hingga usia 3 tahun pada anak yang diterapi pendengaran, perkembangan, dan IQ yang
Diagnosis toksoplasmosis kongenital dapat post-natal dengan anak yang diterapi post- lebih rendah pada masa anak-anak.
dieksklusi jika tidak terdapat titer IgG tanpa natal dan pre-natal.5
terapi hingga usia <12 bulan.4

DAFTAR PUSTAKA
1. Serranti D, Buonsenso D, Valentini P. Congenital toxoplasmosis treatment. European Rev. 2011;15:193-8
2. Jones JL, Lopez A, Wilson M, Schulkin J, Gibbs R. Congenital toxoplasmosis: A review. CME Review Article. 2001;56:296–305
3. Robert-Gnansia E. Congenital toxoplasmosis. Orphanet Encyclopedia [Internet]. 2003:1-3. Available from: https://www.orpha.net/data/patho/GB/uk-toxo.pdf
4. Pomares C. Montoya JG. Laboratory diagnosis of congenital toxoplasmosis. J Clin Microbiol. 2016;54:2448–54
5. Gilbert R. Treatment for congenital toxoplasmosis: Finding out what works. Mem Inst Oswaldo Cruz. 2009;104:305–11
6. Priyowidodo D, Hartati S, Kusumawati A, Prastowo J. Diagnosis toksoplasmosis kongenital berdasarkan gen surface antigen-1 Toxoplasma gondii isolate local
menggunakan polymerase chain reaction. J Veteriner. 2015;16:303–9
7. Montoya JG. Laboratory diagnosis of toxoplasma gondii infection and toxoplasmosis. J Infect Dis. 2002;185 (Suppl 1):73-82

CDK-255/ vol. 44 no. 8 th. 2017 539

Anda mungkin juga menyukai