Anda di halaman 1dari 34

TUGAS BACA

DIVISI TUMBUH KEMBANG PEDIATRI SOSIAL

TORCH INFECTION
Pembimbing : dr. Mira Irmawati, Sp.A(K)
Oleh: dr. Ricky Pebriansyah

Departemen Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
RSUD dr. Soetomo
1
TOKSOPLASMOSIS

• Definisi: Penyakit pada hewan yang dapat ditularkan ke


manusia (penyakit zoonosis) yang disebabkan oleh
Toxoplasma gondii. Suparman, 2013

• Cara penularan :
1. Transmisi kongenital
2. Transmisi melalui makanan
3. Penularan lain : transfusi darah, alat suntik
Latupeirissa, 2018

2
......toksoplasmosis

Gambar 1. Siklus hidup Toxoplasma gondii.


3
Sumber: Centers for Disease Control and Prevention, 2010.
......toksoplasmosis

Epidemiologi >60%

40-60%

20-40%

10-20%

<10%

Gambar 2. Prevalensi status global Toxoplasma gondii. Sumber: Pappas G, Roussos N, Falagas
ME. Toxoplasmosis snapshots: Global status of Toxoplasma gondii seroprevalence and4
implications for pregnancy and congenital toxoplasmosis. Int J Parasitol. 2009;39:1385–94
......toksoplasmosis

Tabel 1. Data positif didasarkan penemuan


serodiagnostik pada hewan

Sumber: Suparman E. Toksoplasmosis Dalam Kehamilan. J Biomedik. 2013;4:27–32.

5
......toksoplasmosis

Manifestasi klinis:
• Masa inkubasi: 7 hari (4-21 hari)
• Bayi (kongenital): asimptomatik (70-90%), ruam
makulopapular, limfadenopati generalisata,
hepatosplenomegali, ikterik, diare, hipotermia, atau
ptekiae.
• Gangguan penglihatan dan pendengaran, gangguan
belajar, retardasi mental  beberapa bulan/tahun
kemudian.
Latupeirissa, 2018

6
......toksoplasmosis

Pemeriksaan penunjang:
• Pasti: (+) parasit dalam darah atau cairan tubuh atau
jaringan, atau (+) serologis.
• Lab: LCS (IgM positif), Darah tepi
(leukopenia/leukositosis, limfositosis, trombositopenia,
eosinophilia).
• Histologis: (+) Takizoid dalam jaringan/cairan tubuh.
• Serologis: ELISA, IHA.
IgM anti-Toxo, IgG anti-Toxo.
PCR DNA parasit semua cairan tubuh.
• Radiologi: Foto kepala, EEG, CT-scan/USG kepala.
Latupeirissa, 2018
7
......toksoplasmosis

Gambar 3. Pembentukan antibodi pada Toksoplasmosis


Keterangan : Darah diambil dari ibu dan bayi secara bersamaan 
Toksoplasmosis kongenital : (+) IgM spesifik atau igG spesifik yang
menetap setelah igG dari ibu menghilang (Latupeirissa, 2018).
8
......toksoplasmosis

Komplikasi:
• Infeksi intrauterin: ME, abses otak, hydrocephalus,
mikrosefali, korioretinitis, kejang, dan tuli.
• Imunokompromais: Miokarditis, hepatitis,
pericarditis, pneumonia.
• IUFD atau kematian beberapa hari setelah lahir.
Latupeirissa, 2018

9
......toksoplasmosis

Tata Laksana:
- Toksoplasmosis kongenital: pirimetamin po (1
mg/kgBB/hari)+ sulfadiazine po (85 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis) selama 6 bulan pertama, kemudian
bergantian setiap bulan antara pirimetamin +
sulfadiazine dengan spiramisin po (100 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis) selama 6 bulan berikutnya.
- Toksoplasmosis kongenital + inflamasi aktif: (+)
kortikosteroid prednison/ atau MP (1,5 mg/kgBB/hari)
dibagi 2 dosis.
- Serologi neonatus (-), tapi ibu (+) infeksi akut:
pirimetamin + sulfadiazine selama 1 bulan  cek ulang
serologis tiap 2 minggu-1 bulan. Latupeirissa, 201810
......toksoplasmosis

Pencegahan:
• Ibu hamil:
 Daging dimasak matang, cuci tangan, cuci
sayur/buah, hindari kotoran kucing.
• Janin in utero:
 Tes serologik pada ibu hamil risiko tinggi, obati ibu
hamil yg terinfeksi, abortus terapeutik (tri-1 atau 2).
Latupeirissa, 2018

11
RUBELA
• Infeksi virus yang menyebabkan german measles.

• Epidemiologi: virus ditularkan secara oral droplet


dan melalui plasenta (kongenital).

• Patogenesis:
Oral droplet  kelenjar limfe regional  darah 
erupsi kulit.

Soemakto; Laksmi, 2018 12


......rubella

• Manifestasi klinis  Masa inkubasi: 14-21 hari.


1. Masa prodromal : 1-5 hari demam ringan, nyeri
tenggorok, limfadenopati + nyeri tekan
(suboksipital, postauricular, dan servikal).
2. Masa eksantema: awal retroauricular/muka, cepat
meluas kraniokaudal (bergantian)  eritematosa
(merah muda), makulopapular, dan diskrit.

Soemakto; Laksmi, 2018 13


......rubella

• Penyulit:
- Artritis dan arthralgia dari sendi kecil.
- Komplikasi neurologis: ensefalitis, GBS,
neuritis perifer.
- ITP.

• Efek pada janin dari ibu hamil terinfeksi


Rubella  non infeksi, infeksi tanpa kelainan
apapun, infeksi dengan kelainan kongenital,
resorpsi embrio, abortus, atau kelahiran mati.

Soemakto; Laksmi, 2018 14


......rubella

• SINDROM RUBELA KONGENITAL


Ibu biasanya terinfeksi pada trimester pertama.
Trias anomali kongenital :
1. Mata : katarak, mikroftalmia, glaukoma,
retinopati.
2. Telinga : ketulian.
3. Defek jantung : stenosis arteri pulmonalis, PDA,
VSD.
 Waktu lahir: retardasi pertumbuhan dan
psikomotorik.
Soemakto; Laksmi, 2018 15
......rubella

• Pemeriksaan penunjang
Pasti: serologi dari sekret nasofaring, konjuntiva,
urine, feses, dan LCS  titer antibodi 4x setelah
1-2 hari atau IgM anti-rubella(+) .

• Diagnosis rubela kongenital


 Bila 2 dari 3 gejala trias, + bukti virologik, dan
atau serologis segera setelah lahir, atau punya bukti
infeksi rubella maternal selama hamil.

Soemakto; Laksmi, 2018 16


......rubella

Gambar 4. Klasifikasi pengamatan tersangka kasus SRK usia <6 bulan.


Sumber: Fitriany J, Husna Y. Sindrom Rubella Kongenital. AVERROUS J Kedokt dan
17
Kesehat Malikussaleh. 2018;4:93.
......rubella

Gambar 5. Klasifikasi pengamatan tersangka kasus SRK usia 6 hingga <12 bulan.
Sumber: Fitriany J, Husna Y. Sindrom Rubella Kongenital. AVERROUS J Kedokt dan
18
Kesehat Malikussaleh. 2018;4:93.
......rubella

• Pengobatan
Bayi di ruang isolasi sampai kultur virus ulang
negatif.

• Pencegahan
Antenatal: cek status rubella (IgG dan IgM).
Vaksinasi (wanita pasca pubertas seronegatif).

Soemakto; Laksmi, 2018 19


CITOMEGALOVIRUS

• Etiologi: CMV.

• Infeksi CMV pada ibu hamil: tersering menyebabkan


gangguan perkembangan (terutama tuli sensoris dan
retardasi mental) di kemudian hari pada anak.
Rahma; Dwi, 2018

• Risiko infeksi CMV pada kehamilan:


1. Menular ke janin (40%).
2. Janin terinfeksi lahir dengan gejala (10-15%).
3. Bayi lahir disertai gejala (ringan-berat): 90% sekuele, 5-
15% tanpa gejala. Rahma; Dwi, 2018
20
......sitomegalovirus

Epidemiologi
• Sumber infeksi: urine, air liur (sekret orofaring),
sekret servikal dan vaginal, semen, ASI, air mata, dan
darah.
• Penyebaran infeksi:
a. Vertikal : ibu hamil ke janin (infeksi primer, reaktivasi,
dan reinfeksi)  Kongenital.
b. Horizontal : kontak intim/seksual/tidak langsung,
transfusi darah, transplantasi jaringan
 Tertinggi pada anak usia 1-2 tahun, tersering karena
kontak tidak langsung.
Rahma; Dwi, 2018
21
......sitomegalovirus

Gambar 6. Hubungan serologi ibu dan risiko transmisi CMV intrauterus selama kehamilan.
Sumber: van Zuylen WJ, Hamilton ST, Naing Z, Hall B, Shand A, Rawlinson WD. Congenital
cytomegalovirus infection: Clinical presentation, epidemiology, diagnosis and prevention. Obstet Med.
22
2014;7:140–6.
......sitomegalovirus

• Manifestasi klinis:
Tabel 2. Gambaran klinis infeksi CMV kongenital

Sumber: van Zuylen WJ, Hamilton ST, Naing Z, Hall B, Shand A, Rawlinson WD. Congenital
cytomegalovirus infection: Clinical presentation, epidemiology, diagnosis and prevention.
Obstet Med. 2014;7:140–6.
23
......sitomegalovirus

• Pemeriksaan penunjang:
- Gold standard CMV Kongenital: deteksi virus dalam
urine/saliva dalam kultur jaringan/isolasi virus 
kultur virus, PCR dalam 3 minggu pertama
kehidupan.
- Serologis CMV kongenital: darah tali pusat IgG
anti-CMV (+)dan IgM anti-CMV (hanya 70%
terdeteksi).
- Radiologi: CT-Scan/MRI kepala.
- Lab : LFT, pungsi lumbal.
Rahma; Dwi, 2018 24
......sitomegalovirus
• Tata laksana:
- CMV kongenital: gansiklovir IV 6 mg/kgbb/kali
(2x/hari) selama 6 minggu atau valgansiklovir PO 16
mg/kgbb/kali (2x/hari) selama 6 bulan.
 Co-THT (BERA) dalam 2 tahun pertama, Co-Mata
(korioretinitis), dan ECHO.
- CMV didapat: diterapi jika simptomatis.

• Evaluasi:
Monitor CMV DNAemia/minggu (mengancam hidup).
Monitor CMV DNAemia saat mulai terapi, usia 3
bulan, dan usia 6 bulan (tidak mengancam hidup).
25
Rahma; Dwi, 2018
......sitomegalovirus

• Komplikasi:
- Mortalitas (10-15%)
- Tuli sensoris
- Retardasi mental
- Gangguan tumbuh kembang
- CP
- Epilepsi
- Gangguan penglihatan
- Mikrosefali
- GBS
Rahma; Dwi, 2018 26
......sitomegalovirus

• Pencegahan :
- Menghindari tempat risiko penularan tinggi seperti
perawatan bayi, penitipan anak,
berkumpul/bermain anak.
- Cuci tangan dg sabun dan air hangat.
- Hindari kontak semua yg mungkin terkontaminasi
urine/saliva anak.
- Bekukan/mengemas ASI suhu -20 C selama 3-7 hari
atau pasteurisasi.
- Vaksinasi  CMV IVIg (pasif), vaksin CMV.

Rahma; Dwi, 2018 27


HERPES SIMPLEKS
• Etiologi: HSV1 (mulut, faring, muka, mata, dan SSP) dan
HSV2 (sacrum/anogenital).
• Patogenesis :
Droplet/saliva dan mukokutaneus (langsung)  virus ke
ganglion sensoris nervus otonom (ex. Ganglion trigeminal) 
masa laten  reaktivasi (stress, paparan matahari, demam,
mesntruasi).
• Diagnosis:
Baku emas: biakan virus.
Histologi hapusan Tzank: multinucleated giant cell.
infeksi primer: akut (-), serum konvalesen igG dan igM anti-
HSV (+/+). Berulang: serum akut (+) salah satu. Made, 2018
28
......herpes simpleks

• Manifestasi klinis
Herpes Labialis Herpes Whitlow

Eksema Herpetikum HSV Ensefalitis

Gambar 8. Manifestasi klinis herpes simplex. Sumber: Tsakris A, Pitiriga VC.


Herpes simplex viruses 1 and 2. Mol Detect Hum Viral Pathog. 2016;911–21. 29
......herpes simpleks

• HSV Neonatal
Ditularkan saat melewati jalan lahir, kontak dengan
lesi genital ibu, terjadi umumnya > 4 minggu setelah
lahir.

• HSV Kongenital
 Etiologi: infeksi HSV 2 pada janin di kandungan.
 Umumnya meninggal dunia dalam kandungan,
tetapi dapat lahir hidup mengalami lesi vesicular,
korioretinitis, mikropthalmia, dan mikrosefali.

Made, 2018 30
......herpes simpleks

• Terapi
Asiklovir po 80 mg/kgbb/hari selama 7-10 hari dibagi 3
dosis, alternatif: valasiklovir dan famsiklovir.
Asiklovir iv 60 mg/kgbb/hari selama 14 hari jika kasus
potensial berkomplikasi.
Asiklovir topikal untuk pasien imunokompromais.

• Pencegahan
Hindari kontak seksual/bukan kontak seksual.
Hindari stress, paparan sinar matahari, trauma
mukosa/kulit.
vaksin: sampai saat ini belum ada yang efektif.
Made, 2018 31
KESIMPULAN
• CMV(1) dan Toxoplasma (2) : tersering
menyebabkan gangguan perkembangan anak.
• Infeksi TORCH pada anak : Toxoplasma, Others (HIV,
Sifilis), Rubella, Citomegalovirus, dan
Herpes Simplek
 Dapat dicegah dengan cara pemeriksaan
laboratorium skrining saat antenatal care dan
edukasi PHBS pada keluarga.

32
DAFTAR PUSTAKA
• Rezeki, Sri dkk. 2018. Buku Ajar Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi
keempat. IDAI. Jakarta.
• Pappas G, Roussos N, Falagas ME. Toxoplasmosis snapshots: Global
status of Toxoplasma gondii seroprevalence and implications for
pregnancy and congenital toxoplasmosis. Int J Parasitol [Internet].
2009;39:1385–94.
• Suparman E. Toksoplasmosis Dalam Kehamilan. J Biomedik.
2013;4:27–32.
• van Zuylen WJ, Hamilton ST, Naing Z, Hall B, Shand A, Rawlinson WD.
Congenital cytomegalovirus infection: Clinical presentation,
epidemiology, diagnosis and prevention. Obstet Med. 2014;7:140–6.
• Fitriany J, Husna Y. Sindrom Rubella Kongenital. AVERROUS J Kedokt
dan Kesehat Malikussaleh. 2018;4:93.
• Tsakris A, Pitiriga VC. Herpes simplex viruses 1 and 2. Mol Detect Hum
Viral Pathog. 2016;911–21. 33
TERIMA KASIH

34

Anda mungkin juga menyukai