Anda di halaman 1dari 120

Infeksi pada Kehamilan

Dr.dr. Edy Mustofa, Sp OG-K

10/22/2018 1
Infeksi TORCH
dalam Kehamilan

10/22/2018 2
Agen infeksi

Virus Parasit Bakteri

Influenza Plasmodium Streptococcus


Vericella-Zozter Amoeba Staphylococcus
Mumps Jamur Salmonella
Cyto Megalo Toxoplasma Clostridium
Rubella dll dll
Herpes simplex
Hepatitis B
dll
10/22/2018 3
TOXOPLASMA
10/22/2018 4
Toxoplasma gondii
• Penamaannya berasal dari nama binatang
roden dari Afrika Utara, gondi, yang
pertama kali diisolasi pada tahun 1908
oleh Nicolle dan Manceaux.
• Merupakan protozoa intraselular obligat
• Kasus toksoplasposis kongenital pada
manusia pertama kali dilaporkan
pada tahun 1923

• definitive host : kucing

10/22/2018 5
Toxoplasma gondii
three form of stage

Stadium proliferasi

• Tachyzoite
• Berkembang biak secara cepat
• Ditemukan dalam jaringan

Kista jaringan

• berisi bradyzoites
• Berkembang biak secara lambat
• Ditemukan dalam jaringan (mis.
otot, SSP)

oocyst

• Berisi Sporozoit berkembang


• Dijumpai dalam feses
10/22/2018 6
ACUTE CHRONIC
PHASE PHASE
Immunity +

Immunity -
Tachyzoites:
rapidly dividing
forms
Bradyzoites:
slowly dividing
forms

10/22/2018 7
Siklus Hidup
Toxoplasma

Definitive host

• kucing

Intermediate host

• Manusia
• Mamalia lainnya
10/22/2018 8
Sumber Infeksi
• Kucing rumah
• Roden (Rats)
• Tanah yang
terkontaminasi
• Farm animal
(sapi, kambing,
domba, kelinci)

10/22/2018 9
Jalur
penularan
toxoplasma
dalam
kehamilan
10/22/2018 10
Transmisi Infeksi
1. Kongenital ( 1/1000 kehamilan )

2. Dapatan :

• Menelan oocyst : jari tangan, air dan tanah yang


terkontaminasi
• Menelan cyst yang terkandung dalam ‘undercooked meat’
• Blood transfusion (WBC, platelets) dan transplantasi organ

3. Reaktivasi infeksi

• Immunocompromised e.g. AIDS


• Immunosuppression e.g. drugs

10/22/2018 11
Periode Inkubasi
• 10 - 23 hari
setelah
mengkonsumsi
daging yang
terkontaminasi

• 5 - 20 hari setelah
paparan dengan
kucing yang
terinfeksi
10/22/2018 12
Reaksi Imunologi
Cell-mediated immune
responses Cytokine
release
and
interaction
Macropha with CD8
ge cells
CD4
Helper
T-cell
(TH1
Parasite type)

(Toxoplas CD8
ma Cytoto
gondii) xic T-
cell
10/22/2018 13
Toxoplasmosis dalam kehamilan
• semakin dini usia kehamilan saat ibu
terinfeksi, semakin rendah resiko terjadinya
transmisi infeksi ke janin, namun semakin
berat derajat penyakit pada janin

• Infeksi pada usia kehamilan akhir


menyebabkan semakin tingginya transmisi
infeksi ke janin, akan tetapi semakin ringan
derajat penyait pada janian ( infeksi subklinis
)
10/22/2018 14
Frequency of Trans-placental Infection by
Trimester

10/22/2018 15
Infeksi Kongenital Toksoplasma

chorioretinitis tuli

buta kejang

keterlambatan
penurunan IQ perkembangan
neuropsikomotor

10/22/2018 16
Gambaran Klinis
Toxoplasmosis •

Demam
Menggigil
• Mialgia
• limfadenitis

asimtomatis ringan
Infeksi pada • Hepatitis
orang dewasa • Miokarditis
simtomatis berat • Encepalomi
elitis
• retinokoroidi
• Demam tis
ringan • Pneumonia
• Hidrosefalus
Infeksi
• Mikrosefalu
intrauterin
s
berat • encepalomi
elitis
10/22/2018 17
Diagnosis Toksoplasmosis

Ditegakkan melalui :
• Tes Serologis
• Polymerase chain reaction (PCR)
• Ditemukannya parasit dan atau
antigennya secara histologis
(pewarnaan immunoperoxidase )
• Isolasi dari organisme
10/22/2018 18
Algoritma Serodiagnosis
Toxoplasmosis

10/22/2018 19
10/22/2018 20
KOMPLIKASI fetal
• ventrikulomegali 75 % dapat terdeteksi melalui
• kalsifikasi intrakranial 18USG
%
• ascites 15 %
• hepatomegali 12 %
• mikrosefalus 5 %
• hidrosefalus 4 %

10/22/2018 21
Gambaran Sonografis infeksi toxoplasma
pada fetus
• Dilatasi ventrikel cerebri, biasanya yang
simetris dan bilateral merupakan tanda
prognostik buruk
• hidrosefalus
• Intracranial densitas
• Hyperechogenic foetal bowel
• Penebalan Plasenta
• hepatosplenomegaly dan densitas hepatik
•10/22/2018
Efusi pleural dan perikardial, serta ascites
22
Pengobatan pada Ibu Hamil
DRUG CONGENITAL
Drug of choice TOXOPLASMOSIS
Spiramycin 0.15-0.30 MIU/Kg/day
• Spiramycin , dapat for 12 months
Pyrimetham 15 mg/square metre or
diberikan sebelum UK ine in 1 mg/kg/day
26 minggu, tidak ada combinatio (maximum 25 mg/day),
efek teratogenik n with with sulphadiazine or
sulphonami trisulphapyrimidine,
Apabila terbukti adanya infeksi des 50-100 mg/kg/day
pada janin, spiramycin dapat alternation with the
digantikan atau dikombinasikan cycles of spiramycin
dengan Sulfadiazine + 0.15-0.3 MIU/kg/day
pyrimethamine for 3 wks for 12 months

10/22/2018 23
Effect of Treatment of Active
Maternal Infection on Frequency of
Fetal Infection

10/22/2018 24
Pencegahan Toxoplasmosis

• Hanya memakan daging yang betul-


betul dimasak dengan matang (sudah
tidak terlihat adanya darah atau warna
pink pada daging )
• Menghindari konsumsi daging mentah
• Mencuci tangan dan peralatan masak
setelah mengolah daging mentah

• Mencuci semua buah dan sayuran agar


terbebas dari tanah yang masih
menempel
• Tidak meminum susu sapi atau susu
kambing yang belum dipasteurisasi

10/22/2018 25
Pencegahan Toxoplasmosis
• Mengenakan sarung tangan ketika berkebun,
dan cuci sarung tangan serta tangan
setelahnya
• Menghindari berkebun di area yang sudah
terkontaminsai dengan feses kucing
• Menutupi peralatan berkebun setelah
digunakan
• Bersihkan feses kucing dari tempatnya
secara teratur dengan menggunakan sarung
tangan, dan cuci bersih semuanya setelah26
10/22/2018

selesai
RUBELLA DALAM
KEHAMILAN
Sejarah
1881 Rubella dikenal sebagai penyakit
1941 Berhubungan dengan penyakit
congenital (Gregg)
1961 Virus Rubella pertama kali diisolasi
1967 IDitemukan tes diagnostik serologis
1969 Tersedia vaksin Rubella vaccines

10/22/2018 27
Karakteristik Rubella
• RNA enveloped virus,
anggota dari famili
togavirus

• Penyebaran secara
droplet – respiratorius

• Sebelum era vaksinasi,


80% wanita diketahui
telah terinfeksi sebelum
usia reproduksi
10/22/2018 28
Transmisi

10/22/2018 29
Resiko infeksi rubella selama kehamilan

PREKONSEPSI
• Risiko minimal

• 100% berisiko janin mengalami infeksi


kongenital yang menyebabkan kelainan
0-12 mgg
kongenital mayor
• 20% mengalami abortus spontaneus

• deafness dan retinopati 15%


13-16 mgg

• perkembangan normal
• resiko mengalami deafness dan
>16 mgg
• retinopati sedikit meningkat
10/22/2018 30
Perjalanan Penyakit

10/22/2018 31
Perjalanan Penyakit

10/22/2018 32
Perjalanan Penyakit

10/22/2018 33
Respon Imun

10/22/2018 34
Diagnosis Laboratoris
Diagnosis infeksi akut

Peningkatan titer antibodi (khususnya IgG)

Didapatkannya rubella-specific IgM


• Viremia  1 mgg sebelum gx klinis timbul.
• Individu non imun : peak antibody titer 1-2mgg sesudah
onset of rash, atau 2-3mgg sesudah onset of viremia.
• Spesific IgM antibody  segera dapat dideteksi sesudah
timbul gx klinis
• mencapai puncaknya 7-10 hari, dan bertahan s/d
4mgg sesudah timbulnya rash
10/22/2018 35
Diagnosis Laboratoris

10/22/2018 36
Pencegahan
• Antenatal screening

• Pemeriksaan status imun terhadap rubella pada


semua ibu hamil

• Vaksinasi rubella pada Non-


immune women segera setelah periode post
partum

• Vaksinasi Rubella tidak boleh diberikan pada ibu


hamil

10/22/2018 37
Congenital Rubella Syndrome
(CRS)

10/22/2018 38
Congenital Rubella Syndrome
(CRS)
• Trias klasik
– katarak, heart defects, dan sensorineural deafness.

Pembagian lain :
• TRANSIENT :
• BBLR , hepatosplenomegali, thrombositopenia purpura lesi tulang,
meningoensefalitis, hepatitis, anemia haemolitik, pneumonitis,
limpfdenopati
• PERMANENT :
• Sensorineural deafness, Heart Defects (peripheral pulmonary stenosis,
pulmonary valvular stenosis, patent ductus arteriosus, ventricular septal
defect) , Eye Defects (retinopati, katarak, microopthalmia, glaucoma,
severe myopia) , defek lain (microcephaly, diabetes mellitus, thyroid
disorders, dermatoglyptic abnormalities )
• DEVELOPMENTAL :
• Sensorineural deafness, retardasi mental, Diabetes Mellitus, thyroid
10/22/2018 39
disorder
Definisi CRS

Curiga CRS
• anak berumur < 1 tahun dengan
• Riwayat ibu mengalami rubella
ketika hamil dan / atau
• heart disease, deafness, atau
eye signs:
• white pupil (cataract); visus
buruk; pendular eye movement
(nystagmus); smaller eye ball
(micropthalmos);larger eye ball
(congenital glaucoma)

10/22/2018 40
Definisi CRS

Clinically confirmed CRS


• anak < 1 tahun dengan dua komplikasi pada grup
(a) atau satu dari grup (a) dan satu dari (b)
• (a) katarak, glaukoma kongenital , congenital
heart disease, hilangnya pendengaran,
pigmentary retinopathy
• (b) purpura, splenomegali, microcephaly,
retardasi mental, meningoensefalitis, radiolucent
bone disease, jaundice dengan onset 24
setelah kelahiran.
10/22/2018 41
Definisi CRS

Laboratory-confirmed CRS:
• anak dengan tes darah positif untuk rubella-
specific IgM dan clinically-confirmed CRS.
Congenital rubella infection (CRI):
• Anak dengan tes darah positif untuk rubella-
specific IgM dan bukan tergolong clinically-
confirmed CRS.
10/22/2018 42
CYTOMEGALOVIRUS
DALAM KEHAMILAN
10/22/2018 43
Cytomegalovirus
• Human Herpes Virus 5
• Menyebabkan penyakit
primer, kemudian berada
dalam keadaan laten pada
tubuh inang sampai terjadi
reaktivasi
• Dijumpai di ASI, saliva,
urine, semen, dan sekresi
cervix uteri
• Juga ditransmisikan melalui
transfusi darah dan
sumsum tulang belakang,
serta transplantasi organ
10/22/2018 44
Cytomegalovirus

10/22/2018 45
Immunology

10/22/2018 46
CM
V
IMMUNOLOGY

10/22/2018 47
Gejala & Tanda
• Pada umumnya asimptomatis
• Infeksi simptomatis berupa demam,
menggigil, myalgia,dan nyeri kepala.
• Demam dapat berlangsung 1-5 minggu
• Tanda yang mungkin terlihat : atypical
lymphocytosis, splenomegali,
limfadenopati

10/22/2018 48
Penularan

10/22/2018 49
Transmisi
Pre-natal
• transplacental)
• menyebabkan congenital CMV infection (CMI)
Natal
• infeksi diperoleh selama proses persalinan)

Post-natal dini
• biasanya ditransmisikan melalui ASI dari ibu yang
seropositif CMV
10/22/2018 50
Morbiditas dan gejala sisa infeksi CMV
dalam kehamilan tergantung pada
• Rute infeksi
• Waktu terjadinya infeksi
– khususnya 16 minggu pertama kehamilan
• Status imun maternal
• Infeksi non-primer dan infeksi rekuren
membawa resiko yang lebih rendah pada
janin

10/22/2018 51
CONGENITAL CMV INFECTION
• 0.5–2.0% dari semua kelahiran di seluruh
dunia. Di USA sekitar 40.000 neonatus per
tahun
• 5%-10% di antaranya memberikan
gambaran klinis saat dilahirkan

10/22/2018 52
Cytomegalic Inclusion Disease
(CID) Of The Newborn
• visceral organomegaly
• microcephaly dengan kalsifikasi
intracranial
• chorioretinitis
• Manifestasi klinis (petechiae dan purpura)
• Dan secara nyata bayi dengan CID
memiliki cacat neuro-developmental ,
seperti retardasi mental dan ketulian
sensorineural
10/22/2018 53
Kelainan pada fetus
• Oligohidramnion atau polihidramnion
• Non-immune hydrops
• Fetal ascites
• Pertumbuhan Janin Terhambat
• Misrocefali
• Ventriculomegali cerebral atau hydrocephalus
• Kalsifikasi intracranial
• Efusi pleural atau pericardial
• Hepatomegali
• Kalsifikasi intrahepatik
• Ileus pseudomeconium

10/22/2018 54
Congenital CMV infection

Incidence
0.5–2.2% (mean 1%)

10–15% 80–90%
symptomatic asymptomatic
at birth at birth

5% with 10–20% with


classic CID subtle delayed
sequelae
5% with ~ 3 out of 1000 (progressive
symptoms newborns suffer hearing loss,
from a congenital mental
10/22/2018 deficiency, 55
CMV infection
etc)
Congenital CMV infection

Exogenous Endogenou
infection s infection
(primary or
secondary)
Pregnant
women
Every
secreti
on Transplace
ntal
route
Fetus

10/22/2018 56
Infeksi Primer CMV pada Ibu Hamil

• secara klinis tidak nyata/asimtomatis


• demam persisten, myalgia, nyeri telan,
Gejala adenopati cervical, extreme fatigue
• mononucleosis syndrome

• atypical lymphocytosis
Laboratorium • peningkatan transaminase hepar

10/22/2018 57
Diagnosis infeksi primer CMV pada
ibu hamil

Specific laboratory diagnosis

10/22/2018 58
Primary CMV infection in
pregnant woman
Pre-pregnancy serological status for
CMV is known
Seropositive Seronegative
IgG+/IgM- IgG-/IgM-

Long-term seropositive personPre-tested at 2 and 4


months
Minimum risk
IgG-/IgM- IgG+/IgM-
igG-/IgM+
igG+/IgM+

No follow up At risk
10/22/2018 No follow up Advanced 59
diagnosis
Semua ibu hamil dengan IgM +
harus dipikirkan mengandung resiko

 Konfirmasi IgM dengan


Advanced Western blot
diagnosis  Index IgG avidity
 Isolasi virus dari urine,
saliva dan blood
10/22/2018 60
Congenital CMV infections
Low IgG avidity is linked to primary
infection

10/22/2018 61
SEROLOGI INFEKSI CMV
Tidak • IgG negatif /IgM negatif Isolasi virus negatif
• IgG positif/IgM negatif (high avidity)
terinfeksi
Infeksi • IgG negatif/IgM positif Isolasi virus positif
• IgG positif/IgM positif (low avidity) atau negatif
Primer
Isolasi virus positif
Infeksi • IgG positif/IgM positif (high avidity) atau negatif
Rekuren
Isolasi virus negatif
Undefined • Undefined presence of IgM
• Borderline avidity
infection
10/22/2018 62
Terapi
• 10% pasien AIDS mengalami retinitis
CMV, yang menyebabkan penurunan
visus.
– Pemeriksaan fundoskopi memperlihatkan
perdarahan atau eksudat retina.
– Tanpa pengobatan, akan berkembang
menjadi kebutaan
Pengobatan
– ganciclovir IV atau foscarnet
10/22/2018 63
HERPES SIMPLEX VIRUS

64
Neonatal HSV
• 1 dari 2,500-5,000 • 3 tipe utama
kelahiran per tahun • kulit, mata, mulut
• Mulai kelahiran sd 7 • CNS
minggu sesudahnya • Disseminated Disease
• HSV2 = 70-75% , (DISSEM)
HSV1 = 25-30% • Faktor resiko :
• Prematur,
• PROM > 6 hari,
• Fetal scalp monitoring

10/22/2018 65
Immunology

10/22/2018 66
Congenital HSV
• jarang Archival Photo:

• hanya 50 kasus HSV “In Utero”


Healed by Time
Of Birth – With
yang pernah Microcephally

dilaporkan
• Skin vesicles
• Chorioretinitis
• Microcephaly
• Micro-ophthalmia
•10/22/2018
IUGR 67
Skin, Eye, Mouth (SEM)
• ± ½ dari keseluruhan
infeksi HSV
• Minggu 1 - 2 Groin Vesicles
16 Days of Life
• Terbatas pada kulit, HSV-1, This Infant
Had a Cardiac Cath
mata, dan mulut atau (Groin Line)
At 3 Days of Life
membran mukosa
• 60-70% pasien yang
tidak diterapi
berkembang menjadi
CNS/disseminated
disease
10/22/2018 68
Skin, Eye, Mouth (SEM)

• Sekuele neurologis
jangka panjang
terjadi pada 30%
kasus – meskipun
telah diobati
• Melibatkan
kelainan
ophthalmologi
10/22/2018 69
“Presenting Part” (SEM)

HSV 2 Arm Lesions


9 Days of Life
Presenting Limb in a 34 Week
Premature Infant

10/22/2018 70
Transmisi

• Terjadi secara kongenital, selama proses


persalinan,dan dalam periode post-partum

• Laju transmisi tergantung pada karakteristik klinik


penyakit ibu
– Persalinan pervaginam apabila ibumenunjukkan gejala lesi pertama –
50%
– Persalinan pervaginam apabila ibu asimtomatis, tapi baru terinfeksi –
33%
– Persalinan pervaginam apabila ibu memiliki lesi rekuren – 4%
– Persalinan pervaginam apabila ibu memiliki riwayat lesi herpes, dan
tidak manifestasi saat kehamilan – 0.04%

10/22/2018 71
Transmisi

10/22/2018 72
Pasien dengan ulserasi genital atau lesi mencurigakan

Teknik deteksi virus


negatif positif

Infeksi belum bisa disingkirkan


infeksi Herpes Genital

Skrining serologis
negatif Positif HSV-2

Ulang skining
infeksi Herpes Genital
dalam 6-8 minggu
10/22/2018 73
Diagnosis

Viral Identification Techniques

• Kultur
• Direct Fluorescent Antibody tests
• Polymerase chain reaction

Deteksi Antibodi

• Laboratory based assay


10/22/2018 74
Diagnosis
• Serologis
– Berguna bila hasilnya secara keseluruhan
negatif
– tipe spesifik: antibodi terhadap glikoprotein
gG-1 and gG-2

• IgM secara klinis tidak berguna


– IgM absen pada beberapa infeksi primer
– IgM terdeteksi pada infeksi rekuren
10/22/2018 75
Pencegahan dan Pengobatan
pada Kehamilan
• Ibu hamil yang simtomatis dapat diberi
pengobatan
• Dapat ditawarkan terapi supresi kepada ibu
hamil dengan riwayat infeksi HSV
PENGOBATAN UNTUK EPISODE REKUREN

PENGOBATAN UNTUK
EPISODE AWAL

10/22/2018 76
Anti-viral Suppression
dalam kehamilan

10/22/2018 77
Current ACOG Recommendations
• Trial of labor diindikasikan apabila tidak
ada gejala prodormal atau lesi
• Apabila dijumpai lesi aktif atau gejala
prodormal, bedah Cesar harus dilakukan
• Bedah Sesar dipertimbangkan untuk ibu
hamil dengan infeksi primer HSV,
meskipun tidak dijumpai lesi

10/22/2018 78
HEPATITIS B
10/22/2018 79
Hepatitis B
• Periode inkubasi rata-rata : 60-90 hari( 45-
180 hari )

10/22/2018 80
Hepatitis B dalam Kehamilan
• Gambaran klinis (jaundice) : 30%-
50%
• Acute case-fatality rate : 0.5%-
1%
• Infeksi kronis : 2%-10%
• Premature mortality from
chronic liver disease : 15%-
25%
10/22/2018 81
Hepatitis B

• Di seluruh dunia terdapat sekitas 350 juta


pasien dengan infeksi kronis
• Transmisi perinatal menyebabkan 35-
50% carrier hepatitis B
• 70-90% janin yang dilahirkan oleh ibu
positif HBV akan mengalami infeksi
kronis
• Resiko transmisi perinatal berhubungan
erat dengan status HBeAg
10/22/2018 82
Transmisi HBV

Parenteral Sexual Perinatal

• Resiko transmisi meningkat seiring dengan


ditemukannya DNA HBV DNA dalam serum
dan
10/22/2018
HBeAg positif 83
Transmisi HBV

10/22/2018 84
Transmisi HBV

10/22/2018 85
Konsentrasi HBV di Berbagai
Cairan Tubuh

Low/Not
High Moderate Detectable

darah semen urine


serum vaginal fluid feces
wound exudatessaliva keringat
Air mata
ASI
10/22/2018 86
Penatalaksanaan
• Tidak ada pengobatan khusus
• Vaksinasi pada ibu hamil tidak diperkenankan
• Batasi penggunaan monitor invasif
• Bayi yang dilahirkan dengan ibu positif HBV harus
menerima :
– Immune globulin (HBIG)
– Vaksinasi Hepatitis B
• Menyusui tidak meningkatkan resiko transmisi
postnatal
– 0/101 (0%) breast fed and 9/268 (3%) formula fed

10/22/2018 87
Pencegahan Hepatitis B
• Perempuan dengan faktor resiko berikut
harus menerima vaksinasi sebelum
menjadi hamil :
– Memiliki lebih dari satu partner sex dalam 6
bulan terakhir
– Sedangan dalam pengobatan PMS
– Pengguna obat injeksi
– Partner sex positif HBsAg

10/22/2018 88
SYPHILLIS
Syphilis
• Treponema pallidum- spirochaeta
• Inkubasi 21 hari
• 80% wanita yang terinfeksi pada usia reproduksi
• Congenital sypilis : 10,1 kasus/100.000 kelahiran
hidup
• Faktor resiko :
Sosek rendah
STD
Pekerja sexual
HIV
Hidup di daerah dengan morbiditas sypilis yang tinggi
• Transmisi :
Kontak sexual
Vertikal
• Diagnosis :
VDRL, jika positif konfirmasi dengan test
treponema
Congenital syphillis
• Fetal : Miscarriage
STILLBIRTH
IUGR
Hydrops foetalis
Prematur
Hepatospleenomegali
• Plasental finding : Hydrops plasentalis
Chronic villitis
Perivillous Fibrous Proliferation
Necrotizing fusinitis
Acute chorioamnionitis
Early Congenital Syphillis
• 2/3 asimtomatik saat lahir
• Berkembang menjadi penyakit aktif dalam 3-8 minggu
• Maculopapular rash-desquamation / vesikel
• Snuffles (flu like syndrome dengan discharge pada hidung)
• Mucous patch pada cav.oral-pharingeal
• Hepatospleenomegali-jaundice
• Lymfadenopati
• Pseudoparalisis of parrot dt osteocondrosis
• Chorioretinitis
• Iritis

• Jika tidak diterapi dengan komplet akan berkembang menjadi


late congenital syphillis
Late congenital syphillis
• Hutchinson teeth
• Mulberry molars
• Interstitial keratitis
• Deafness
• Saddle nose
• Rhagades
• Saber shins
• Manifestasi neurologi (MR, hidrosepalus,
general paresis, optic nerve artrofi, clutton join0
Pengobatan
• Pennicillin (gold standart)
• Efektif pada ibu, mencegah transmisi pada
janin, dan mengobati janin yang terinfeksi
• Dosis optimal masih dalam perdebatan
• Konsensus umum :
Primary, secondary, early latent syphillis :
benzathine pennicillin G 2,4 juta unit IM
Late latent syphillis : benzathine pennicillin G
7,2 juta unit IM( 3 dosis benzathine pennicillin
G 2,4 juta unit IM q minggu)
INFEKSI SALURAN KEMIH

10/22/2018 96
ISK Prinsip Dasar
• ISK dapat terjadi mulai dari kaliks renalis sampai
meatus uretra
• Erat kaitannya dengan sosioekonomi,malnutrisi,
defisiensi gizi, anemia
• Sebagian besar asimptomatik. Insidens pada
wanita hamil 5 – 6 %, meningkat 10 % pada gol
resiko tinggi
• Perubahan fisiologik sal kemih selama
kehamilan merupakan resiko tinggi untuk
pielonefritis akut
• Et/ 85-90% akibat E. coli, Klebsiela
enterobacter. Jarang disebabkan bakteri
anaerob
10/22/2018 97
ISK Prinsip Dasar

• Perubahan fisiologik saluran kemih


resiko tinggi untuk pielonefritis akut

• Etiologi :
– 85-90% akibat E. coli, Klebsiela
enterobacter.
– Jarang disebabkan bakteri anaerob
10/22/2018 98
Masalah dan Penanganan Umum

• ISK merupakan komplikasi utama wanita hamil


• Dapat menimbulkan masalah pada ibu dan janin

10/22/2018 99
Masalah dan Penanganan Umum

• Mengurangi mortalitas dan morbiditas melalui :


 ANC yg baik
 Peningkatan status gizi
 Mencegah dan mengobati anemia
 Promosi kesehatan dan higiene

 Cegah komplikasi sistitis dan pielonefritis


 Mengkonsumsi cukup cairan dan nutrisi
 Penapisan kasus dimulai dari sektor terdepan hingga RS
 Pemberian antibiotik sesuai dengan kuman penyebab dengan
mengacu efektifitas dan keamanan pada ibu dan janin

10/22/2018 100
10/22/2018 101
Bakteriuria asimptomatik
• Akan meningkatkan morbiditas ibu hamil dan bayi
• ISK berkaitan dgn anemia,hipertensi,prematur,BBLR
• Pengobatan bakteriuria,mengurangi pielonefritis 3-4%
• Tidak perlu pembatasan aktivitas
• Semua wanita hamil sebaiknya diperiksa urin dan jika
memungkinkan dilakukan kultur urin
• Pada umumnya tanpa gejala yg mengarah gangguan
sistem urinaria
• Pengobatan pada bakteria asimptomatik akan
mengurangi insiden ISK

10/22/2018 102
Penanganan
1. Amoksilin + as klavulanat, 3x500 mg/hari,
keberhasilan 92%
2. Amoksilin, 4x250 mg/hari,keberhasilan 80%
3. Nitrofurantoin, 4x50-100 mg/hari,keberhasilan 72%
4. Pengobatan bakteri asimptomatik diberikan
selama 5-7 hari secara oral, sebagai kontrol
dilakukan pemeriksaan biakan bakteri urin.

10/22/2018 103
Sistitis
• Mencakup 0,3% hingga 2% dari
keseluruhan kasus ISK
• Hampir 95% infeksi terbatas pada
kandung kemih dan sebag besar wanita
hamil dgn sistitis mengeluh nyeri pd
daerah supra simfisis atau nyeri saat
berkemih (disuria).

10/22/2018 104
Penilaian Klinik
• Polakisuri dan hersitensi
• Air kemih berwarna lebih gelap kadang2
kemerahan saat serangan akut
• Nyeri suprasimfisis
• Mikroskopis : lekosit↑,eritrosit,dan bakteri
• Kultur urin positif, sering dijumpai piuria
atau gross hematuria.

10/22/2018 105
10/22/2018 106
Penanganan
• Perawatan hanya dilakukan jika bumil dgn nyeri
hebat dan hematuria
• Banyak minum
• 25% pasien akan rekuren krn itu perlu konseling
dan profilaksis, u/ pencegahan berikan
nitrofurantoin 100 mg/hr sampai 2 minggu post
partum
• Amoksilin 4x250 mg digabung gentamisin 2x80
mg IM selama 10-14 hari.
• Saat ANC perlu pemeriksaan bakteriologik urin

10/22/2018 107
Pielonefritis
• Sekitar 1-2% wanita hamil, 2/3 kasus
didahului bakteriuria asimptomatik
• Stasis urin saat hamil (dilatasi ureter)
berkaitan dg pielonefritis
• Dari seluruh kasus PNA,9% terjadi
trimester I,46% II, 45% III
• Banyak minum atau rehidrasi IV
• Atasi spasme atau kolik atau gangguan lainnya
10/22/2018 108
Gejala klinik
• PNA ditandai demam,menggigil,mual dan
muntah,nyeri pada kostovertebra atau
pinggang. 85% kasus suhu tubuh melebihi
38oC dan 12% suhu diatas 40o C
• Sering disertai mual,muntah dan anoreksia
• 54% nyeri pinggang kanan, 27% kedua sisi,
16% kiri
• Urin banyak lekosit dan eritrosit.kultur urin
positif
• Bila kultur negatif namun klinis nyata,mungkin
karena antibiotika
10/22/2018 109
Penanganan
• Penderita PNA harus dirawat karena mual muntah dan
dehidrasi
• Jika datang dalam keadaan syok atasi
• Lakukan profilaksis partus prematurus
• Antibiotika diberikan secara IV
• Sefoksitin 1-2 gram IV/6 jam + gentamisin 80 mg IV/12
jam
• Ampisilin 2 gr/siproksin 2 gr IV + gentamisin 2x80 mg
• Jika dalam 48 jam gejala tetap,pikirkan kemungkinan resistensi,
nefrolitiasis,abses perinefrik atau obstruksi akibat kehamilan

10/22/2018 110
HIV
PENDAHULUAN
UNAIDS, 2012 :
•34 juta orang di dunia dgn
HIV.
•50%  ♀
•2,1 juta  < 15 th

Asia Tenggara 
±4 juta org dgn
HIV

WHO, 2006 : •333.200 terinfeksi HIV (2009)


•38,6 juta org di dunia menderita •Kasus HIV baru mencapai 20.000 kasus/th
HIV.
•2,3 jutanya
Kemenkes, adalah anak2
2013 112
Pengaruh Infeksi HIV pd Kehamilan

• HIV tdk menyebabkan


Di negara peningkatan
maju prematuritas, BBLR atau
IUGR

• infeksi HIV meningkatkan


Di negara aborsi, prematuritas,
berkembang IUGR & IUFD terutama
pd stadium lanjut.

Mc. Farland, 2009


Volderding, 1995
Penularan HIV dari Ibu ke
Anak

• Plasenta melindungi janin • Risiko penularan HIV pd


dari infeksi HIV. bumil tanpa PPIA  ±15-
• Jika terjadi peradangan, 45%.
infeksi, kerusakan plasenta • Risiko penularan 15-30% tjd
HIV bisa menembus saat hamil & bersalin
plasenta  penularan HIV • Bila ibu tdk menyusui
dari ibu ke anak bayinya, risiko penularan
• Penularan HIV dari ibu ke HIV 20-30% & ↓ jika ibu
anak umumnya tjd saat mendapatkan ARV (jangka
persalinan & menyusui (↑ panjang lebih baik drpd
10-20%). jangka pendek).

Kemenkes, 2012
Waktu & Resiko Penularan HIV dari Ibu
ke Anak

Waktu Risiko
Selama hamil 5-10%
Bersalin 10-20%
Menyusui 5-20%
Risiko 20-50%
penularan
keseluruhan

Kemenkes, 2012
Faktor2 yg Mempengaruhi
Penularan
HIV dari Ibu ke Bayi

Faktor Ibu Faktor bayi Faktor obstetrik

• ∑ virus (viral • Usia kehamilan • Jenis


load) & BB bayi saat persalinan
• ∑ sel CD4 lahir • Lama
• status gizi • Periode persalinan
• penyakit infeksi pemberian ASI • Pecah ketuban
• gangguan pd • Adanya luka di • Tindakan
payudara mulut bayi selama
persalinan

Kemenkes, 2012
Pencegahan Penularan HIV
dari Ibu ke Anak
Empat pilar (4 prong) :
1. Pencegahan penularan HIV pd perempuan
usia reproduksi (15-49 tahun)
• Abstinence, Be Faithful, Condom, Drug No
• KIE, Mobilisasi masyarakat, Layanan tes HIV, Dukungan
utk ♀ bebas HIV

2. Pencegahan kehamilan yg tidak


direncanakan pd perempuan HIV positif
• KIE ttg HIV-AIDS & seks aman ● Konseling& tes HIV
• Pencegahan & pengobatan IMS ● Promosi kondom

• KB metode yg tepat ● Konseling ♀ yg rencana


hamil
Kemenkes, 2012
Pencegahan Penularan HIV
dari Ibu ke Anak
Empat pilar (4 prong) …

3. Pencegahan penularan HIV dari ibu


hamil ke bayi yg dikandungnya
• Layanan ANC terpadu termasuk penawaran & tes
HIV
• Dx HIV
• Tx antiretroviral
• Persalinan yg aman
• Tatalaksana pemberian makanan bagi bayi & anak
• Menunda & mengatur kehamilan
• Pemberian profilaksis ARV & kotrimoksazol pd anak
• Pemeriksaan Dx HIV pd anak

Kemenkes, 2012
Pencegahan Penularan HIV
dari Ibu ke Anak
Empat pilar (4 prong) …

4. Dukungan psikologis, sosial, & perawatan


kesehatan selanjutnya pd ibu yg terinfeksi HIV,
bayi & keluarganya.
• Pengobatan ARV jangka panjang & gejala
• Pemeriksaan kesehatan & pemantauan terapi ARV
• Konseling & dukungan kontrasepsi & pengaturan kehamilan
• Informasi dan edukasi pemberian makanan bayi
• Pencegahan & pengobatan infeksi oportunistik utk diri sendiri &
bayi.
• Penyuluhan pd keluarga ttg cara penularan HIV & pencegahannya
• Home visit
• Dukungan teman2 sesama HIV, pasangan,
• Peningkatan ekonomi keluarga, perawatan & pendidikan anak

Kemenkes, 2012
Terimakasih

10/22/2018 120

Anda mungkin juga menyukai