Anda di halaman 1dari 9

Selamat Pagi, saya Tri Utami akan menanggapi Tema diskusi di M5 KB 2 tentang

Klasifikasi Media Pembelajaran

Klasifikasi Media Pembelajaran adab 21

Dari modul di KB 2 sudah dijelaskan tentang klasifikasi media pembelajaran menurut


Heinich, Molenda, & Russel, serta menurut Smaldino dkk.

Saya akan mencoba mengklasifikasikan media pembelajaran pada abad 21 dengan


mengembangkan media elektronik dan TIK.

1. Media Berbasis Manusia

Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi. Walaupun di abad 21 ini telah
berkembang banyak teknologi informasi dan komputer (TIK), tetapi media berbasis
manusia merupakan media dasar yang dapat menyampaikan tujuan yang
dimaksud. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap
atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Guru
dapat merangkai pesannya untuk satu kelompok khusus, dan setelah itu dirangkai
menurut kebutuhan belajar kelompok siswa atau irama emosinya. Instruktur
manusia sebagai media secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan
memberinya pengalaman belajar yang akan membantu mencapai tujuan
pembelajaran.

Sebagai penuntun untuk mengembangkan pelajaran interaktif dikemukakan


langkah-langkah berikut:

1. Mengidentifikasi pokok bahasa pelajaran,

2. Mengembangakan sajian pembelajaran yang mencakup semua informasi yang


diharapkan siswa harus kuasai,

3. Membaca/mengamati keseluruhan penyajian dan menentukan di mana dialog-


dialog interaktif dapat digabungkan dan di sisipkan,

4. Menetapkan jenis informasi yang diimginkan dari siswa, kembangkan


pertanyaan atau strategi lain yang memerlukan keikut sertaan siswa
menganalisis, mensitesis, mengevaluasi, atau membuat keputusan,

5. Menentukan pesan-pesan apa yang ingin disampaikan dengan kegiatan


interaktif,

6. Menetapkan butir-butir diskusi penting, butir-butir penting ini dapat disajikan


setelah melibatkan siswa dalam diskusi atau kegiatan stategis lainnya.

2. Media Berbasis Cetakan

Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks,
buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan
menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan saaat merancang, yaitu konsistensi,
format, organisai, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.
Dengan format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan dan respons siswa
diminta baik dengan cara menjawab pertanyaan atau partisispasi dalam kegiatan
latihan. Jawaban yang benar diberikan setelah siswa menjawab.

Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks
adalah warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai alat penuntun dan
penarik perhatian kepada informasi yang penting, misalnya kata kunci dapat diberi
tekanan dengan cetakan berwarna merah. Selanjutnya, huruf yang dicetak tebal
atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau judul.
Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan objek kotak.
Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihindari karena
membuat kata itu sulit dibaca.

TIK pada abad 21 digunakan untuk mempermudah terciptanya media cetak yang
lebih menarik siswa dalam memahami teks dengan gambar dan simbol yang dibuat
semenarik mungkin. Misalnya, dalam pembuatan poster, MMT, Diagram, Sketsa,
PPT, dll.

3. Media Berbasis Visual

Media berbasi visual (image atau perumpaan) memegang peran yang sangat
penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual
sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual (image) itu untuk menyakinkan terjadinya proses informasi.

Bentuk visual bisa berupa (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto
yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda, (b) diagram yang
melukisakan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi, (c)
peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang anatara unsur-unsur dalam isi
materi, (d) grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan
gambaran / kecenderungan data atau anatara hubungan seperangkat gambar atau
angka-angka.

Media berbasis visual ini, banyak dikembangkan dengan bantuan TIK agar dapat
dimanfaatkan lebih cepat dan lebih mudah disampaikan pada siswa.

4. Media Berbasis Audio-Visual

Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan


tambahan untuk memproduksinya. Hal ini kerap hubungannnya dengan teknologi
informasi yang sangat akan membantu. Pada abad 21 ini, guru dituntut dapat
menggunakan media TIK dalam mengembangkan media tersebut. Salah satu
pekerjaaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan
naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan
penelitian.
5. Media Berbasis Komputer

Program ini menuntun siswa dengan serangkaian contoh untuk meningkatkan


kemahiran menggunakan keterampilan.Komputer dengan sabar memberi latihan
sampai suatu konsep benar-benar dikuasai sebelum pindah kepada konsep yang
lainnya. Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI terdiri atas tutorial
terprogram, tutorial intelijen, drill and practice, dan simulasi.

Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam


melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu. Misalnya,
penggunaan simulator kokpit pesawat terbang yang memungkinkan peserta didik
dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh
lain dari penggunaan multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia
dalam bentuk animasi yang memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta,
biologi, kimia, dan fisika melakukan percobaan tanpa harus berada di laboratorium.

Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan


(network) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan
sumber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah
membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu
pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan
dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah.

6. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan menyediakan


bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/jurnal ilmiah,
peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan, serta
bahan-bahan non-cetakan seperti micro-fish, micro-film, foto-foto, film, kaset
audio/video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman video dan lain-lain sesuai
perkembangan abad 21. Oleh karena itu, perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh
pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi
dalam berbagai bidang keilmuan baik untuk tujuan akademis mau pun untuk
rekreasi.
Contoh penggunaan media pembelajaran pada abad 21

Mata Pelajaran : Kimia


Kompetensi Keahlian : Farmasi Klinis dan Komunitas
Kelas/Semester : X/ 2 (Genap)
Materi : Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
Media Pembelajaran : PPT

Anda mungkin juga menyukai