Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi. Walaupun di abad 21 ini telah
berkembang banyak teknologi informasi dan komputer (TIK), tetapi media berbasis
manusia merupakan media dasar yang dapat menyampaikan tujuan yang
dimaksud. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap
atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Guru
dapat merangkai pesannya untuk satu kelompok khusus, dan setelah itu dirangkai
menurut kebutuhan belajar kelompok siswa atau irama emosinya. Instruktur
manusia sebagai media secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan
memberinya pengalaman belajar yang akan membantu mencapai tujuan
pembelajaran.
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks,
buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan
menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan saaat merancang, yaitu konsistensi,
format, organisai, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.
Dengan format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan dan respons siswa
diminta baik dengan cara menjawab pertanyaan atau partisispasi dalam kegiatan
latihan. Jawaban yang benar diberikan setelah siswa menjawab.
Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks
adalah warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai alat penuntun dan
penarik perhatian kepada informasi yang penting, misalnya kata kunci dapat diberi
tekanan dengan cetakan berwarna merah. Selanjutnya, huruf yang dicetak tebal
atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau judul.
Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan objek kotak.
Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihindari karena
membuat kata itu sulit dibaca.
TIK pada abad 21 digunakan untuk mempermudah terciptanya media cetak yang
lebih menarik siswa dalam memahami teks dengan gambar dan simbol yang dibuat
semenarik mungkin. Misalnya, dalam pembuatan poster, MMT, Diagram, Sketsa,
PPT, dll.
Media berbasi visual (image atau perumpaan) memegang peran yang sangat
penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual
sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual (image) itu untuk menyakinkan terjadinya proses informasi.
Bentuk visual bisa berupa (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto
yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda, (b) diagram yang
melukisakan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi, (c)
peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang anatara unsur-unsur dalam isi
materi, (d) grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan
gambaran / kecenderungan data atau anatara hubungan seperangkat gambar atau
angka-angka.
Media berbasis visual ini, banyak dikembangkan dengan bantuan TIK agar dapat
dimanfaatkan lebih cepat dan lebih mudah disampaikan pada siswa.