Anda di halaman 1dari 4

TRI UTAMI

Bahan Ajar Kimia Farmasi kelas XI


SMK PUTRA BANGSA
SALATIGA

Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial


(Kp) dan Hubungannya dengan Kc

Dasar
Pada stoikiometri diasumsikan bahwa reaksi berlangsung sempurna Teori
atau sedikitnya salah satu pereaksi habis bereaksi. Reaksi seperti itu
dinyatakan sebgai reaksi satu arah. Contohnya reaksi pembakaran. Di lain
pihak, ada reaksi-reaksi kimia yang produk reaksinya dapat menjadi pereaksi
kembali. (Yayan Sunarya, 2010 hal 227). Contohnya pada reaksi asap rokok
yang terhirup sampai ke paru-paru.
Tahukah kamu mengapa asap rokok berbahaya? Salah satu
penyebabnya adalah gas karbon monoksida (CO) yang terkandung dalam asap
rokok. Gas CO sangat beracun dan dapat bereaksi dengan hemoglobin(Hb).
Reaksi yang terjadi :
Hb + CO HbCO
Di dalam darah, Hb mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh.
Hb + O2 HbO2
Gas CO dan O2 bersaing agar dapat bereaksi dengan hemoglobin. Persaingan
ini dimenangkan oleh gas CO karena tetapan kesetimbangan kimia HbCO Lebih
besar dari pada tetapan kesetimbangan kimia HbO2. Dengan konsentrasi yang
sedikit, gas CO dapat melepaskan O2 dan HbO2.
Jadi jika kita menghirup asap rokok, gas O2 yang seharusnya dialirkan
dari paru-paru ke sel tubuh akan digantikan oleh gas CO yang beracun dan
berbahaya bagi kesehatan. (Nana sutresna, 2007 hal 132)
Kesetimbangan Tekanan Parsial Kp
Pada reaksi yang melibatkan gas, tekanan parsial
pereaksi dan produk berbanding lurus dengan konsentrasi
molar. Oleh karena itu, tetapan kesetimbangan reaksi
dapat dinyatakan dengan tekanan parsial (P). Contohnya
dalam Prinsip Haber-Bosch yang merupakan proses
pembuatan ammonia berdasarkan reaksi kesetimbangan:
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H = -92,4 Kj, tetapan
kesetimbangan dapat diungkapkan sebagai:

(𝑃𝑁𝐻3 )2
𝐾𝑝 =
(𝑃𝑁2 )(𝑃𝐻2 )3
dengan
(𝑃𝑁𝐻3 )2 = tekanan parsial gas NH3 pangkat koefisiennya dalam keadaan setimbang

(𝑃𝑁2 ) = tekanan parsial gas N2 pangkat koefisiennya dalam keadaan setimbang

(𝑃𝐻2 )3 = tekanan parsial gas H2 pangkat koefisiennya dalam keadaan setimbang

Lambang Kp menyatakan tetapan kesetimbangan yang diturunkan dari


tekanan paersial masing-masing gas dalam kesetimbangan, sedangkan Kc
menyatakan tetapan kesetimbangan dalam konsentrasi molar. Umumnya, Kc dan Kp
secara numerik tidak sama.
Reaksi yang melibatkan fase gas, nilai Kc dan Kp Hubungan
tidak selalu sama. Misalnya untuk reaksi elementer Kc dan Kp
berikut.

Dengan demikian, besaran Kp dan Kc dihubungkan oleh besaran suhu yang


dipangkatkan dengan perubahan mol reaksi fasa gas. Persamaan ini berlku hanya
untuk system gas ideal atau gas nyata yang mendekati gas ideal, yakni pada tekanan
sangat rendah dan suhu tinggi.
Untuk system reaksi kesetimbangan fasa padat dan fasa cair, pengaruh
tekanan terhadap perubahan volume fasa padat atau fasa cair sangat kecil dan
dapat diabaikan sebab tidak mempengaruhi perubahanmolaritas. Akibatnya untuk
system kesetimbangan fasa padat atau fasa cair, besaran Kp tidak pernah
digunakan.

Contoh
soal

Dalam ruangan bertekanan 2 atm terdapat 0,1 mol gas A, 0,15 mol gas B dan 0,25
mol gas C. Reaksi kesetimbangan gas yangterjadi yaitu A(g) + B(g) C(g).
Tentukan tetapan kesetimbangan parsial (Kp).

Diketahui : Mol gas A = 0,1 mol


Mol gas B = 0,15 mol
Mol gas C = 0,25 mol
Ditanya : Harga Kp =?
Jawab :
Mol gas total = 0,1 mol +0,15 mol + 0,25 mol= 0,5 mol
𝑚𝑜𝑙 𝐴 0,1 𝑚𝑜𝑙
𝑃𝐴 = × 𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = × 2 𝑎𝑡𝑚 = 0,4 𝑎𝑡𝑚
𝑚𝑜𝑙 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 0,5 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝐵 0,15 𝑚𝑜𝑙
𝑃𝐵 = × 𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = × 2 𝑎𝑡𝑚 = 0,6 𝑎𝑡𝑚
𝑚𝑜𝑙 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 0,5 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝐶 0,25 𝑚𝑜𝑙
𝑃𝐶 = × 𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = × 2 𝑎𝑡𝑚 = 1 𝑎𝑡𝑚
𝑚𝑜𝑙 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 0,5 𝑚𝑜𝑙

(𝑃𝐶 )
𝐾𝑝 =
(𝑃𝐴 ) × (𝑃𝐵 )

(1)
𝐾𝑝 = = 4,17 𝑎𝑡𝑚
(0,4) × (0,6)

Daftar
Pustaka

Suryana, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini.


Bandung: CV. Yrama Widya.
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI Sekolah Menengah
atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: Grafindo
Media Pratama

Anda mungkin juga menyukai