Anda di halaman 1dari 73

JATI DIRI

Bulan Sabit Merah Indonesia

Oleh : Irawan

Indonesian Red Crescent


Bulan Sabit Merah Indonesia
Cabang Kabupaten Bogor Jawa Barat
Mars Bulan Sabit Merah Indonesia
Musibah dan bencana yang melanda
Sebagai hikmah bagi manusia
Uji kesabaran
Uji keimanan
Tanda Keagungan Sang Kuasa
Telah terbit Aksi yang cemerlang
Penanda Amal Kebajikan
Umat Yang sedang dilanda kegelapan
menuju Sang Kuasa yang benderang
reff: SELAMATKAN SATU JIWA SAMBUNG SERIBU ASA
Bulan Sabit Merah Indonesia
SELAMATKAN SATU JIWA SAMBUNG SERIBU ASA
Bulan Sabit Merah Indonesia
UNTUK KEMANUSIAAN DAN PERDAMAIAN
1
Jati Diri
Bulan Sabit Merah Indonesia

Visi :

Lembaga Nasional Kemanusiaan yang berhidmat dalam bidang kesehatan dan social di Indonesia
dan bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan di tingkat nasional, regional dan internasional.

Misi :

Kemanusiaan (Kesehatan dan social)

Prinsip dasar :

- Keihklasan
- Kemanusiaan
- Kesamaan
- Kenetralan
- Kemandirian
- Kesatuan
- Kesemestaan

Bulansabit merah Indonesia Berdiri pada Hari Sabtu tanggal 27 Rabi’ul Awwal 1423 H bertepatan
dengan tanggal 08 Juni 2002.Di Masjid Al-Azhar Jakarta.

2
BULAN SABIT MERAH

Bulan Sabit Merah terbentuk di latar belakangi oleh peperangan, di Negara Turki yaitu Perang Balkan
Pada tahun 1876 pembentukan lambang Bulan Sabit Didasari oleh Firman Allah Dalan QS. 2 Ayat
189.

‫س اللببرِر ببأ تلن تتأليتوُا اللبيييوُ ت‬


‫ت‬ ‫س تواللتحجج تولتلي ت‬
‫ت بللِنناَّ ب‬‫ك تعبن اللتبهلِنبة قيلل بهتي تمتوُابقي ي‬ ‫يتلسأ تيلوُنت ت‬
‫بملن ظييهوُبرهتاَّ تولتبكنن اللببنر تمبن اتنتقىَ تولأيتوُا اللبيييوُ ت‬
‫ت بملن أتلبتوُاببهتاَّ تواتنيقوُا ن‬
‫ات لتتعلِنيكلم‬
‫تيلفلِبيحوُتن‬
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah:` Bulan sabit itu adalah tanda-tanda
waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebaktian memasuki rumah-rumah dari
belakangnya, akan tetapi kebaktian itu ialah kebaktian orang yang bertakwa. Dan masuklah ke
rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.(QS. 2:18

3
Lambang Bulan Sabit Merah Indonesia

Bulansabit Merah Indonesia Berdiri pada Hari Sabtu tanggal 27 Rabi’ul Awwal 1423 H bertepatan
dengan tanggal 08 juni 2002.Di Masjid Al-Azhar Jakarta. Bulan sabit Merah Indonesia Menggunakan
3 bahasa yaitu : Bahasa Ingris, sebagi bahasa Dunia Artinya bahwa BSMI bukan haya di Indonesia
saja, Bahasa Arab, Sebagai tanda pembeda bahwa BSMI merupakan salah satu Organisasi
kemanusian yang berlandaskan Agama Islam, Rahmatan Lil alamien. Bahasa Indonesi Bahwa BSMI
dibentuk di Negara Indonesia.

4
SUSUNAN PENGURUS
Pusat Bulan Sabit Merah Indonesia

Penasehat :

Prof. DR.KH. Dien Syamsudin


KH.Drs Amidhan
DR. Hidayat Nurwahid, MA
Prof. DR Didin Hafidhuddin, Msc
Prof. DR.H Ahmad Satori Ismail

Ketua Umum :
Dr. H. Basuki Supartono, SpOt, FICS, MARS
Kabid antar Hubungan Lembaga :
Dr. H Fuadi Yatim, SpKJ
Kabid Pengembangan SDM Dnan Organisasi :
Agoes Kooshartoro, SpPD
Kabid Hukum dan Humaniter :
Heru Suseto,SH, LL.M, M.Si
Kabid pelayanan Kesehatan :
Dr. Prita Kusumaningsih,SpOG
Sekretaris Umum :
Muhammad Djazuli Ambari, SKM

5
Program :
TANGGAP BENCANA

Melakukan persiapan (Pemetaan daerah rawan bencana, mempersiapkan system penanggulangan


bencana di masyarakat) menilai kembali kebutuhan yang sesuai dengan korban bencana dengan
upaya rehabilitasi dan pemberdayaan kembali roda kehidupan masyarakat.

PENDIDIKAN KESEHATAN

Kegiatan mencakup pendidikanbagi para pekerja kemanusiaan dengan kursus atau pelatihan internal
yang berkelanjutan melakukan simulasi dan latihan secara rutin. Melakukan kampanye peduli
kesehatan dan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam pendidikan kesehatan.

BULAN SABIT MERAH REMAJA

Pembentukan gugus BSMR di sekolah sekolah, penanggulangan bencana dan penyuluhan untuk
kampanye HIV/AIDS/NAZA dan kesehatan reproduksi kelompok remaja.

KEGAWAT DARURATAN

Kegiatan mencakup pelayanan instalasi gawat darurat oleh medical first responden, triase, evakuasi
dan tranportasi korban, membuat rumah sakit lapangn dan pelatihan berkelanjutan untuk tim gawat
darurat baik medis dan paramedic.

PENANGANAN PENGUNGSI

Kegiatan mencakup penanaganan dengan mendirikan pos penampungan dan dapur umum, sanitasi.
Gizi dan makanan, pengendalian penyakit menularpaksa kegawatan, kesehatan reproduksi,
kesehatan Ibu dan Anak, kesehatan wanita, serta rehabilitasi.

6
PELAYANAN AMBULAN

Kegiatan mencakup penggalangan antar pemilik ambulan(RS) untuk membentuk system inklusif
dengan pendekatan hospital based membangun pusat komunikasi bersama untuk pelayanan
ambula, menyepakati tentang pembiayaan pelayanan ambulan melakukan pendidikan bagi awak
ambulan.

PELAYANAN KESEHATAN

Kegiatan mencakup pemberian pelayanan kesehatan rutin seperti poli umum dan sepesialis dengan
pola pendekatan dokter keluarga program jaminan pemeliharaan kesehatan untuk masyarakat miskin
dan membantu kerjasama dengan rumasakit dalam penanganan pasien.

KESEHATAN IBU DAN ANAK

Kegiatan mencakup pelayanan kesehatan, immunisasi ibu hamil pelayanan kesehatan


kehamilan,perencanaan keluarga islami, perlindungan reproduksi dan kejiwaan.

7
RENUNGAN RELAWAN
Apakah kita termasuk orang-orang elite yang
hidup diatas penderitaan banyak orang ???

Di saat kita sedang mendapatkan rizki yang berlebih, adakah


hati ini merasakan kepedihan sesama kita? Ribuan sakit
menggelepar menunggu sakaratul maut mereka tidak dapat
membayar biaya rumasakit. Bahkan disaat yang sama ribuan
umat islam terpaksa menjual iman dan keyakinan kepada
tangan-tangan kaum lain yang penuh kasih.

Na’uzdu billahi min dzalik

Bencana alam, Gempa Bumi, Banjir Kebakaran telah menambah


daftar kemiskinan bahkan kerussuhan yang mengakibatkan rakyat
menjadi pengungsi di negri sendiri, sementara orang lupa kunci
Surga telah terbuang, yakni :

KEPEKAAN SOSIAL, KESETIAKAWANAN, SOLIDARITAS DAN


KASIH SAYANG

Kepada Fukara maskin terhadap si lemah, kaum mustadh’afin


Yang tertindas oleh system dan tirani yang ada.

Nabi Bersabda :

Kaadal fakru an yakuunal kufra


(Kepakiran nyaris menjadikan kekupuran)

8
“Dasar-dasar Pertolongan Pertama”
Tujuan pertolongan pertama :

1. Menyelamatkan jiwa penderita.


2. Mencegah cacat.
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.

PENGERTIAN :

Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera kecelakaan yang melakukan
pertolongan medis dasar.

MEDIS DASAR :

Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih
secara khusus.
Batasanya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh pelaku pertolongan pertama.

Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama :

a. menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya.


b. Dapat menjangkau penderita.
c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
d. Meminta bantuan atau rujukan.
e. Memberikan pertolongan dengan cepat, tepat berdasarkan keadaan korban.
f. Membantu pelaku pertolongan pertama lainya.
g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
i. Mempersiapkan penderita untuk di tranportasi.

9
Persetujuan Tindakan Pertolongan :

Ada 2 bentuk persetujuan atau ijin bagi penolong untuk melakukantindakan :

a. persetujuan yang dianggap diberikan atu tersirat (implied consen), Yaitu :


- persetujuan yang umumnya diberikan dalam keadaan penderita sadar (normal), yaitu penderita
memberikan isyarat mengijinkan tindakan pertolongan dilakukan atas dirinya,dan dalam
keadaan gawat darurat.
- Keadaan lain adalah pada penderita tidak sadar atau anak kecil yang tidak mampu atau
dianggap tidak mampu memberikan persetujuan.
- Pada anak juga dapat diminta ijin orang tua.

b. Persetujuanyang dinyatakan(Expressed Consent), yaitu :


Persetujuan yang dinyatakan secara lisanatau secara tertulis oleh penderita itu sendiri.

Penyelenggara Pertolongan Pertama Berdasarkan :


Peraturan Mentri Kesehatan RI No 023/Birhub/1972.

- Dapat menyelenggarakan pertolongan pertam.


- Menyelenggarakan pendidikan pertolongan pertama.
- Serta dapat mendirikan pos pertolongan pertama.

Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama :

a. Jujur dan bertanggung jawab.


b. Berlaku propesional.
c. Kematangan emosi.
d. Kematangan bersosialisasi.
e. Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi.
f. Kondisi fisik baik.
g. Mempunyai rasa bagga.

10
Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama :

Alat Pelindung Diri (APD)

Tujuannya :
Untuk menghindarkan pelaku pertolongan
Pertama terhadap penularan penyakit.

Prinsip Utama :

Dalam menghadapi darah dan cairan tubuh penderita adalah darah dan semua cairan tubuh adalah
sebagai media penularan penyakit.

Beberapa tindakan umum untuk menjaga diri adalah :

1. Mencuci tangan.
2. Membersihkan alat.

Alat pelindung Diri (APD)


Diantaranya adalah :

1. Sarung tanagan latek (handscoo).


2. Kacamata pelindung.
3. Baju pelindung.
4. Masker penolong.
5. Masker resusitasi.
6. Helm.

Catatan :
Alat perlindungan diri minimal bagi seorang pelaku
Pertolongan pertama adalah sarung tangan dan
Masker RJP.
11
Peralatan Penunjang Pertolongan Pertama :

a. Penutup luka :

- Kassa steril.
- Bantalan kassa.

b. Pembalut.

- Pembalut gulung atu pita.


- Pembalut segi tiga/mitela.
- Pembalut tubuler/tabung.
- Pembalut rekat/plester.

c. Cairan atiseptik :

- Alkohol 70 %.
- Povidoneidone 110 %.
d. Cairan pencuci mata.
e. Peralatan stabilisasi.

- Bidai.
- Papan spinal panjang.
- Papan spinal pendek.

f. Gunting pembalut.
g. Pinset.
h. Senter.
i. Kapas.
j. Selimut.

12
k. Kartu penderita.
l. Alat tulis.
m. Oksigen.
n. Tensi meter dan stettoskop
o. Tandu.

13
Langkah-langkah Penilaian :

1. Penilaian keadaan.
2. Penilaian dini
3. Pemeriksaan Fisik
4. Riwayat penderita
5. Pemeriksaan berkala atau lanjut
6. Pelaporan

Penilaian keadaan

Bertujuan untuk memperoleh gambaran secara umum tentang kejadian yang sedang dihadapi.

1. Bagaimana kondisi saat itu. ?


2. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
3. bagaimana mengatasinya ?

1. Bagaimana Kondisi saat itu ?


Pertanyaanini ditujukan untuk menilai :
- Apa sebenarnya yang dihadapi penolong ?
- Berapa jumlah penderita ?
- Bagaimana mekanisme kecelakaan ?
- Amankan lingkungannya ?
- Apa saja yang bias ?

14
Daftar pertanyaan ini dapat di
kembangkan sesuai pengalaman penolong.

2. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi

- pertanyaanini memperingatkan bahwa masih ada kemungkinan peristiwa yang terjadi terus
berlanjut dan menjadi berbahaya baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi penolong itu
sendiri.
- Oleh karena itu penolong harus berusaha mengembangkan pengamatan untuk menemukan
bahaya yang mungkin terjadi.

3. Bagaimana Mengatasinya ?

- Penolong menentukan langkah-langkah dan tindakan pengamanan ( safety Plan).


- Penolong menentukan dukungan apa yang di perlukan termasuk cara-cara mengatasi keadaan
secara sederhana dan tepat.

Misalnya :
- Dengan memberikan data yang akurat pada saat meminta pertolongan.
- Memberikan rambu-rambu di KTP.

INGAT !!!
AMANKAN DIRI SENDIRI TERLEBIH DAHULU !!! KESELAMATAN PENOLONG NO SATU

15
Secara umum tugas penolong saat tiba di lokasi adalah :

- Memastikan keselamatan penolong, penderita dan masyarat sekitar.


- Penolong memperkenankan diri.
- Menentukan keadaan umum kejadian (mekanisme cedera) dan mulai melakukan penilaian dini
penderita
- Mengenali dan mengatasi gangguan /cedera yang megancam jiwa
- Stabilkan penderita dan teruskan pemantawan
- Minta bantuan bila perlu

Dalam bertugas penolong juga berkewajiban mengumpulkan berbagai informasi, yang di


peroleh dari :

- Kejadian itu sendiri


- Keluarga atu saksi
- Penderita (bila sadar)
- Mekanisme kajadian
- Perubahan bentuk yang nyata/cedera yang jelas
- Gejala atau tanda yang khas suatu cedera atau penyakit

PENILAIAN DINI
Langkah penilaian Dini

1. Tentukan kesan umum (trauma/medis)


2. Pemeriksaan respon (ASNT)
3. Memastikan jalan napas terbuka (AIRWAY)
- Pasien dengan kesan umum medis (HTCL)
- Pasien dengan kesan umum trauma (Jau Trust)
4. Melnilai pernapasan (LDR)
5. Menilai sirkulasi dan menghentikan pendarahan
6. hubungi ambulan

16
- Pada langkah ini penolong harus menentukan apakah kasus yang dihadapi adalah kasus
trauma atau kasus medis.
- Kasus trauma kasus yang disebabkan oleh ruda paksa, mempunyai tanda-tanda yang jelas
terlihat atau teraba. Misalnya : luka terbuka, memar, patah tulang, dsb.
- Kasus medis kasus yang diderita tanpa da riwayat ruda paksa. Misalnya : Sesak napas,
pingsan dsb.

1. MemeriksaRespons

- Memeriksa respons adalah suatu cara sederhana untuk mendapatkan berat ringannya
gangguan yang terjadi dalam otak.
- Respon penderita dibagi menjadi 4 tingkat yaitu :
- A = Awas
- S = Suara
- N = Nyeri
- T = Tidak respon

2. Membuka jalan Napas (Airway)

Cara menetukan keadaan jalan napas terganrung pada respons penderita :

a. Pasien dengan respons yang baik :


- Perhatikan pada saat pasien berbicara
- Nilai juga apakah pasien dapat bicara tanpa terputus
b. Pasien tidak respons.
- Perlu tindakan segera untuk memastikan jalan napas terbuka
- Bila ada kecurigaan cedera Spinal, Gunakan teknik HTCL

3. Menilai Pernapasan (Breathing)

- Lakukan setelah jalan napas di pastikan terbuka dan bersih


- Periksa dengan cara Lihat, Degar Rasakan (LDR)
- Nilai pernapasan selama 3 -5 detik
17
Penilaian pernapasan tidak terbatas pada tingkatan napas saja,tapi pada kualitas dari pernapasan itu
sendiri.

4. Menilai Sirkulasi Darah

Pemeriksaan dilakukan untuk menilai apakahjantung bekerja sebagaimana mestinya.

Menilai sirkulasi :

a. Penderita respons :
- Periksa nadi Radial (Pergelangan tangan) Untuk dewasa
- Periksa nadi Brakial (Bagian dalam lengan atas) untuk bayi
b. Penderita Tidak Respons :
- Periksa nadi karotis (Leher ) Untuk dewasa
- Pada bayi tetap pada nadi brakial
- Periksa 5 – 10 detik
- Bila tidak ada nadi, lakukan RJP

Pemeriksaan Fisik

1. Kepala
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota gerak bawah
8. Anggota gerak atas

Pada periksaan fisik pada penderita cedera harus dicari adanya PLNB.

18
Tanda Vital

1. Denyut nadi normal :

a. Bayi 120 – 150 x/menit


b. Anak-anak 80 – 150 x/menit
c. Dewasa 60 – 90 x/menit

2. Frekuensi Nafas Normal :

a. Bayi 25 – 50 x/menit
b. Anak-anak 15 – 30 x/menit
c. Dewasa 12 – 20 x/menit

3. Suhu tubuh 37 C

4. Tekanan Darah

1. Sistolik 100 – 140 mmhg


2. diastolik 60 – 90 mmhg

5. Kulit

Riwayat Penderita

Untuk memudahkan, dikenal akronim :

19
K O M PAK
K = Keluhan Utama
O = Obat – obatan yang di minum
M = Makanan/minuman yang terakhir
P = Penyakit yang di derita
A = Alergi
K = Kejadian

Pemeriksaan Berkala

Mengulang kembali pemeriksaan dari awal atau mencari hal yang terlewati.

“Pelaporan”

20
“Anatomi Faal Dasar”

Posisi Anatomis

Yaitu : Berdiri tegak, kedua tangan disamping tubuh telapak tangan menghadap ke depan.

Secara garis besar, tubuh manusia dibagi menjadi :

1. Kepala
2. Leher
3. Batang tubuh ( Dada, Perut, Punggung, dan Panggul)
4. Anggota Gerak atas
5. Anggota Gerak bawah
6.
Rongga Tubuh :

7. Rongga Tengkorak
8. Rongga Tulang Belakang
9. Rongga Dada
10. Rongga Perut
11. Rongga Panggul

Perut (Abdomen)

1. Kwadran Kanan atas (organ hati, kandung empedu, pancreas dan usus)
2. Kwadran kiri atas (organ lambung, limpa dan usus)
3. Kwadran kanan Bawah Terutama organ usus termasuk usus buntu)
4. Kwadran kiri bawah (terutama usus)
Sel :

Bagian terkecil dari makhluk hidup.

21
Jaringan :

Kumpulan dari sel yang menyatu dengan bentuk, besar dan fungsinya yang sama.

Organ :

Kumpulan bermacam jaringan yang bersatu dengan fungsi tertentu.

Sistem Tubuh

Susunan dari organ organ yang mempunyai fungsi tertentu :

1. Sistem rangka/skeleton (susunan rangka)


2. Sistim otot/muskularir (susunan otot)
3. Sistem repirasi Susunan pernapasan
4. Sistem sirkulasi darah (susunan peredaran darah)
5. Sistem saraf/nervus(susunan saraf)
6. Sistem pencernaan/digetip (susunan pencernaan)
7. Sistem endokrim (susunan kelenjar buntu)
8. Sistem kemih/urinarius (susunan perkemihan)
9. Kulit
10. Sistem indera(panca indera)
11. Sistem reproduksi

Sistem Rangka

Klasifikasi tulang :

1. Tulang panjang/ tulang pipa


2. Tulang pendek
3. Tulang pipih
4. Tulang tak beraturan
5. Tulang sesamoid(tulang tempurung lutut)

22
Pembagian Susunan Rangka :

1. Tulang Kepala
2. Rangka dada
3. Tulang belakang dan panggul
4. Tulang anggota gerak atas
5. Tulang anggota gerak bawah

Susunan Keranggka

1. Tengkorak otak
2. Tengkorak wajah
3. Rahang bawah
4. Tulang belakang
5. Rangka dada
6. Tulang panggul
7. Anggota gerak atas
8. Anggota gerak bawah

Fungsi Kerangka

1. Menopang bagian tubuh


2. melindungi organ tubuh
3. tempat melekat otot
4. Memberi betuk bangunan tubuh
5. tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah

Sistem Otot

Merupakan suatu organ / alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak

23
Golongan Otot :

1. Otot rangka Otot serat lintang, otot lurik


2. Otot polos
3. Otot jantung

Otot Rangka

Merupakan otot yang bergerak aktip dan memelihara sikap tubuh

Susunan Otot Rangka Tubuh :

1. Otot Kepala
2. Otot Leher
3. Otot bahu
4. Otot dada
5. Otot perut
6. Otot punggung
7. Otot lengan atas
8. Otot lengan bawah
9. Otot panggul
10.Otot tungkai atas
11.otot tungkai bawah

Fungsi Tonus Otot

a. Memelihara sikap dan posisi tubuh


b. Menahan rongga perut
c. Menahan tekanan darah

24
Bagian Otot

1. Kepala otot
2. empal otot
3. Ekor otot

Sistem pernapasan

a. Hidung dan mulut


b. Tekak ( Farings)
c. Pangkal tengorok (Larings)
d. Batang tengorok Trakea)
e. Cabang tengorok (brokus)
f. Paru-paru
g. Anak cabang tengorok (Bronkiolus)
h. Gelelmbung udara paru-paru(Alveolus)

Pernapasan atau repirasi proses pertukaran gas pada sel dan lingkungan

Fungsi :

1. Mengambil 02 untuk keseluruh tubuh


2. Mengeluarkan C02 (melalui paru-paru)
3. Menghangatkan dan melembabkan udara (hidung)

Cara Pernapasan :

1. Pernapasan dada
2. Pernapasan perut

25
Sistem Sirkulasi Darah

1. Jantung
2. Pembuluh darah
3. darah dan komponennya
4. Saluran linfe

Jantung

Adalah : Organ berupa otot dan berbentuk kerucut pada puncaknyadibwah dan bersisinya diatas.

Pembuluh Darah

Pembuluh nadi (Arteri)


Pembuluh darah yang keluar dari jantung,
Dan membawa darah ke organ dan bagian tubuh

Pembuluh Balik (Vena)


Pembuluh darah yang membawa
Darah dari bagian organ tubuh kembali ke jantung

Pembuluh Rambut (Kapiler)


Merupakan pembuluh darah halus

Fungsi Darah

1. Alat pengangkut
2. Pertahana tubuh terhadap penyakit
3. Bagian dari pengaturan suhu tubuh
4. Membantu membekukan darah bila terjadi luka

26
Darah terdiri dari :

1. Cairan darah
2. sel darah merah (+5 juta / mm3)
3. sel darah putih (5000 – 10.000/mm3)
4. Keping darah (200.000-400.000/mm3)

Faktor yang mempengaruhi peredaran darah

1. Isi komponen darah


2. Tekanan dalam pembuluh darah
3. Kondisi jantung dan pembuluh darah

Peredarn darah :

1. Peredaran darah besasr


2. Peredaran darah kecil

Sistem saraf

Berpungsi mengatur seluruh tubuh dengan melakukan koordinasi dan kerjasama atar system dalam
tubuh.

Pembagian Sistem Saraf

1. Suisunan saraf pusat

a. Otak (otak besar, otak kecil, batang otak)


b. Bumbung saraf tulang belakang.

27
2. Susunan saraf tepi

a. Susunan saraf somatik


b. Susunan saraf otonom

Fungsi :

a. Sensorik
b. Motorik
c. Kordinasi

Kulit

Susuna :

1. Lapisan kulit ari


2. Lapisan kulit jagat
3. Lapisan bawah kulit

Fungsi :

1. Mencegah cedera mekanik, kimia dan netral


2. Perlindungan terhadap mikroorganisme
3. Mempertahankan suhu tubuh
4. mengatur keseimbangan cairan
5. Alat indera :

a. Raba
b. Tekanan
c. Suhu
d. Nyeri

28
Cedera Jaringan Lunak

Pengertian jaringan lunak/luka Yaitu :

Terputusnya jaringan lunak baik diluar maupun didalam tubuh. Cedera yng melibatkan jaringan kulit,
otot sarap atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa.

Kasifikasi luka :

1. Luka terbuka
2. Luka tertutup

1. Luka terbuka :

- cedera jaringan lunak yang disertai kerusakan/terputusnya jaringan kulit atau selaput lendir
- cedera ini juga dapat mencakup bagian-bagian yang lebih dalam sehingga sehingga bagian ini
dapat ter kontaminasi
- cedera ini paling di temukan pada kasus kecelakaan dan paling sering menimbulkan
perdarahan

Jenis perdarahan :

1. Perdarahan nadi
2. Perdarahan pena
3. Perdarahan kapiler

Jenis luka terbuka :

29
a. Luka lecet :

- Umumnya terjadi akibat gesekan sehingga permukaan kulit (epidermis) terkelupas, mungkin
tanpa titik-titik perdarahan
- Walau hanya luka permukaan, tetapi terkadang sangat nyeri karena ujung ujung saraf juga
mengalami cedera
- Tepi luka umumnya tidak teratur

b. Luka sayat/iris
- mumnya terjadi akibat kontak dengan benda tajam.
- Jaringan kulit dan lapisan dibawahnya terputus sampai kedalaman yang bervareasi.
- Tepi luka baker.

c. Luka robek
- terjadi akibat benturan dengan benda tumpul.
- Tepi luka tidak teratur bentuknya.

d. Luka tusuk
- terjadi akibat masuknya benda tajam dan runcing melalui kulit dalam tubuh.
- Cirri khasnya adalah luka relatip lebih dalam dibandingkan dengan lebarnya.
- Luka jenis ini sangat berbahaya karena dapat melibatkan alat-alat dalam tubuh.
- Bentuk luka hamper menyerupai benda yang masuk.

e. Avulsi (sobek)
- cedera ini terjadi akibat kulit dan sedikit lapisan dibawahnya terkelupas, mungkin masih
menempel atau hilang sama sekali
- bila masih menempel sebagian, ini dikenal dengan istilah “Flap” atau lembaran gantung
- ujung hidung yang terkelupas disebut avulse.

f. Amputasi :
- luka terbuka dengan jaringan tubuh terpisah. Paling sering terjadi pada alat gerak, mulai dari
jari sampai kehilangan anggota gerak

30
g. Cedera remuk (Crash Injury)
- Cedera remuk dapat berupa suatu gabungan luka terbuka dan tertutup.
- Dan terjadi akibat alat gerak terjepit di antara alat-alat berat
- Hampir seluruh jaringan lunak dan jaringan dan jarinagan keras seperti tulang dapat terlibat.

2. Luka Tertutup
- Cedera ini terjadi pada jaringan lunak tanpa di sertai kerusakan kulit masih utuh tidak ada
hubungan dengan bagian dalam tubuh dengan udara luar.
- Memar sedikit mungkin tidak memerlukan penanganan, tapi luka tertutup yang berat dapat
berakibat fatal

Jenis luka Tertutup

a. Memar

- Lapisan epidemis kulit utuh, tapi sel dan pembuluh darah pada lapisan dermis rusak
- Pembengkakan terjadi sebagai akibat penumpukan darah dibawah kulit atau di antara jaringan
rusak, penumpukan darah ini menimbulkan perubahan warna, biasanya merah kebiruan.
- Gejala dan tanda :
- Nyeri
- Bengkak
- Warna kebiruan
- Nyeri tekan

b. Hematoma

Penumpukan darah pada daerah yang cedera atau dalam rongga tubuh, hematoma berbeda dengan
memar :
Kerusakan jarinagan lebih luas, pembuluh darah yang terlibat lebih besar dan darah yang keluar lebih
banyak.

31
c. Cedera Remuk

- Cedera remuk dapat berupa suatu gabungan luka terbuka dan tertutup
- Dapat terjadi akibat alat gerak terjepit di antara alat-alat berat
- Hampir seluruh jaringan lunak dan jaringan keras seperti tulang dapat terlibat.

Perawatan Benda Asing Menancap

- Sebilah benda menancap manual


- Jangan di cabut kecuali mengganggu pernapasan
- Bila perlu dipotong lakukan dengan hati-hati
- Pastikan daerah luka terlihat
- Kendalikan perdarahan
- Stabilkan benda menancap dengan pembalut tebal
- Tenangkan penderita dan rujuk

Perawatan Pendarahan hidung

- istirahatkan penderita (duduk dengan badan condong ke depan) jangan biarkan penderita
tiduran.
- Tekan kuping hidungnya.
- Minta penderita bernapas melalui mulut selama beberapa waktu dan jangan bicara dulu
- Jika tidak berhenti dalam 5-10 menit bawa ke RS

Perdarahan dan Syok

Perdarahan :
Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang di akibatkan oleh ruda paksa (trauma) atu
penyakit

32
Kasifikasi sumber perdarahan/golongan perdarahan :

1. Perdarahan nadi (Arteri)

- Berasal dari pembuluh nadi


- Keluarnya memancar seirama
- Denyut nadi
- Berwarna merah terang

2. Perdarahan Balik (Vena)

- Darah keluar mengalir


- Berwarna merah gelap

3. Perdarahan Rambut (kapiler)

- Darah keluar merembes


- Berwarna merah gelap

Jenis Perdarahan

1. Perdarahan luar : Perdarahan yang tanpak atau terlihat jelas keluar dari luka terbuka.
2. Perdarahan dalam : Biasanya tak terlihat dan kulit tanpak rusak, kadang kadang tampak
dibawah permukaan kulit.

Penanganan

A. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan :

1. Gunakan APD
2. Jangan menyentuh lutut, hidung, mata.
3. Makanan sewaktu memberi perawatan
4. Buang bahan yang telah ternoda
33
B. Mengendalikan perdarahan Luar

1. Tekan langsung (5-15 menit)


2. Elevasi (dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung)
3. Tekan pada titik tekan
4. Cara lain yaitu imobilisasi dengan tanpa bidai atau torniket

Perawatan perdarahan

1. Pada perdarahan besar :

a. Tutup langsung luka


b. Pertahankan dan tekan cukup luka
c. Rawat luka setelah pendarahan terkendali

2. Pada pendarahan ringan atau terkendali :

a. Gunakan tekanan langsung


b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Jangan lepas penutup luka atau balutan pertama
3. Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam :
a. Baringkan dan istirahatkan penderita
b. Buka jalan napas dan pertahankan
c. Perawatan syok jika ada
d. Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi
e. Jangan beri makan dan minum
f. Rawat cedera lain
g. Beri O2 dan rujuk ke RS

34
“Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi Jantung Paru”

Jika dalam penilaiyan dini penolong menemukan gangguan pada salah satu dari komponen :
Tersumbatnya jalan nafas, tidak di temukan adaya nafas dan nadi maka penolong harus melakukan
tindakan yang dikenal dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

MATI

Dalam istilah kedokteran dua istilah mati :

- Mati Klinis :

Tidak ditemukan adanya pernapasan dan denyut nadi, mati klinis dapat revesibel penderita
mempunyai kesempatan 4-6 menit untuk dilakukan RJP tanpa kerusakan otak.

- Mati Biologis
-
Kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat irreversible, biasa terjadi dalam waktu 8-10
menit dari henti jantung.

Tanda-tanda pasti mati :

- Lembab mayat (terjadi 20-30 menit setelah kematian )


- Kaku mayat ( terjadi setelah 1-2 jam setelah kematian )
- Pembusukan (terjadi setelah 6-12 jam setelah kematian
- Tanda lain cedera yang mematikan

Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup lebih baik jika semua langkah dalam
“rantai penyelamatan atu rantai survipal” dilakukan bersamaan hal ini di perkenalkan oleh AHA
(American Heart Associatttttion )

35
Yang mempunyai 4 rantai :

- Kecepatan meminta bantuan


- Resusitasi jantung paru
- Defibrilasi
- Pertolongan hidup lanjut

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

BHD terdiri dari beberapa sederhana yang dapat membantu mempertahankan hidup seseorang
sementara.

Beberapa diantaranya adalah :

- Bagaimana menguasai membebaskan jalan nafas


- Bagaimana membantu mengalirkan darah ketempat penting dalam tubuh, sehingga pasokan
oksigen ke otak terjaga untuk mencegah matinya sel otak.

Bial tindakan ini dilakukan sebagai satu kesatuan yang lengkap maka tindakan ini di kenal dengan
istilah Resusitasi jantung Paru (RJP)
Untuk memudahkan pelaksanaan maka digunakan akronim A-B-C yang berlaku universal.

Airway Control (penguasaan jalan napas )


Breathing support (bantuan pernapasan)
Frekuensi pernafasan :
Dewasa : 10-12x/menit
Anak (1-8tahun) : 20x/menit
Bayi : lebih dari 20 x/menit
Bayi baru lahir : 40x/menit
Circulatory Support

36
MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS

1. Posisi pemulihan
Posisi ini dilakukan bila penderita dapat bernapas dengan baik dan tidak ada kecurigaan
yang bertambah parah akibattindakan ini

2. Sapuan jari
Tekhnik ini hanya dilakukan pada penderita tidak sadar pada tindakan ini penolong
menggunakan jarinya untuk membuang benda pada jalan nafas. Jangan memasukan jari
terlalu dalam, khusus bayi dilakukan bila ada benda yang menyumbat terlihat

SUMBATAN JALAN NAFAS

Secara umum sumbatan dapat terjadi akibat benda asing (Makanan, minuman darah dll) atau dari
strutur anatomis penderita ( lidah, penyempitan struktur pernafasan, kerusakan jalan nafas dll )

Dan sumbatan yang terjadi oleh benda asing dapat bersifat total atau sebagian

RESUSITASI JANTUNG PARU

RJP harus dimulai segera mungkin tindakan ini merupakan gabungan dari ketiga komponen ABC

Tanda Keberhasilan dari RJP

- mintalah seseorang untuk meraba denyut nadi selama penekanan


- dada harus naik turun pada saat ventilasi
- Pupil akan bereaksi secara normal
- Warna kulit akan berkurang pucatnya
- Penderita untuk bergerak/menelan
- Denyut jantung akan kembali

37
Kapan RJP dilakukan :

- lembab mayat
- Kaku mayat
- Pembusukan
- Luka yang mematikan
- Penyakit kronis
- Bayi yang mati dalam kandungan

MASALAH DALAM MELAKUKAN RJP

MASALAH AKIBAT
- penderita tidak tidur - RJP kurang evektif
di atas matras - Bila kepala lebih tinggi
- penderita tidur tidak aliran darah ke otak
horizontal - Airway tidak terbuka
- HTCL tidak dilakukan - Ventilasi tidak aktif
- Penutupan tidak rapat - Patah strerum iga
- Mulut tidak terbuka robek pada jantung
dengan baik - Oksigenisasi darah
- Letak tangantidak kurang
baik/kompresi tidak
tepat
- Letak tangan tidak
sempurna
- Kompresi tidak terlalu
dalam dan tepat
- Letak tangan tidak
sempurna
- Kompresi terlalu
dalam dan cepat
- Perbandingan
kompresi dan
ventilasi tidak benar.
38
LUKA BAKAR
Penyebab :

- Termal (suhu > 60C)


- Kimia (asam / basa kuat)
- Listrik
- Radiasi

Pertolongan :

- luka baker derajat satu


meliputi lapisan kulit paling atas (ari) kemerahan dan kadang bengkak
- luka baker derajat dua
meliputi kulit jagat,timbul gelembung, bengkak, kulit kemerahan atau putih, lembab dan rusak
- luka bakar derajat tiga
meliputi bawah jaringan kulit kulit tanpa kering pucat atau putih atau gosong dan hitam

Derajat luka bakar :


a. Luka Bakar Ringan

- tidak kena wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atu saluran nafas
- luka bakar derajat 3<2% LPT
- Luka bakar derajat 2 <15% LPT
- Luka bakar derajat 1 <50% LPT
- Luka bakar tingkat 2<10% LPT pada bayi/anak

LPT = Luas Permukaan Tubuh

b. Luka bakar sedang :

- tidak kena wajah, kaki, tangan sendi, kemaluan atau saluran pernafasan
- luka bakar derajat 3>2-10% LPT
- Luka bakar derajat 2 >15-30% LPT
39
- Luka bakar derajat 1 >50% LPT
- Luka bakar tingkat 2>10-20% LPT pada bayi/anak

c. Luka bakar berat


- tidak kena wajah, kaki, tangan sendi, kemaluan atau saluran pernafasan
- luka bakar derajat 3> 10% LPT
- lika bakar disertai nyeri, bengkak dan perubahan bentuk alat gerak
- luka bakar meliputi suatu bagian tubuh seperti tangan tungkai atau dada
- luka bakar derajat 2 atau 3 > 20% LPT pada bayi dan anak

Perhatikan beberapa hal :

1. kemungkinan terjadinya syok :

- luka bakar >20% pada orang dewasa


- Luka bakar >10% pada bayi dan anak

2. Penyebab luka bakar :


- Listrik : kemungkinan terjadinya luka bakar di jaringan dalam tubuh meski tanpak luar kecil
- Bahan kimia : lihat sifat zatnya

3. daerah yang terkena :

wajah, alat gerak, sendi, kemaluan, pantat dan paha dalam biasa jadi faktor penyulit di kemudian
hari

4. usia dan Penyakit


40
Penanganan Luka Bakar :

- Hentikan proses luka bakarnya, aliri dengan air


- Lepaskan pakayan dan perhiasan
- Lakukan penilaian dini, berikan BHD jika perlu
- Tentukan berat luka bakar selama pemeriksaan fisik
- Tutup luka bakar dengan penutup luka streril sekali pakai
- Jangan pecahkan gelembungnya
- Jaga suhu tubuh, rawat cedera yang lain dan rujuk ke RS

Penanganan Luka Bakar Kimia :

- Siram/aliri air sebanyaknya(minimal 20 menit)


- Minimalkan kontaminasi sehingga tidak mengenai daerah yang sehat
- Jika kimia berupa bahan bubuk/padat, sapu dengan sikat halus lalu siram dengan air sebanyak
– banyaknya
- Amankan pakaian bekas penderita
- Pasang penutup luka steril, bila yang terkena mata, tutup keduanya
- Atasi syok bila ada, rujuk ke RS

Tanda dan Gejala serta Penanganan Luka Bakar Listrik

Tanda Dan Gejala Penangnan


- Perubahan status mental - lakukan prosedur pengamanan diri dan
- Tanpa luka bakar berat penilaian dini
- Pernapasan dangkal, tidak - periksa dan cari luka bakar di daerah listrik
teratur / tidak ada masuk dan keluar
- Denyut nadi lemah tidak - tutup luka dengan penutup steril kering
teratur atau tidak ada - atasi syok bila ada
- rujuk
- bersiap melakukan BHD

41
Potensi Bahaya Luka Bakar Listrik :

- Kemungkinan bahaya yang bias terjadi adalah henti nafas dan jantung kerusakan jaringan saraf
dan organ dalam tubuh
- Luka bakar mungkin nampak kecil diluar mengingat konduksi listrik
- Karena itu penolong harus bersiap melakukan BHD/RJP mengingat henti jantung/napas bisa
berulang penderita harus di pantau dengan ketat.

Luka Bakar Inhalasi :

Penanganan :
- pindahkan korban ke tempat aman
- beri O2, bila perlu O2 yang di lembabkan hati-hati dalam memberikan O2 di daerah kebakaran
- lakukan penilaian dini
- beri nafas buatan bila perlu
- rujuk
42

CEDERA SISTEM OTOT DAN RANGKA

Pengertian :

- system otot rangka (Muskuloskeletal) memungkinkan manusia berdiri tegak dan bergerak
selain melindungi alat-alat tubuh yang penting
- alat gerak terdiri :
a. tulang
b. sendi
c. jaringan ikat
d. otot

secara umum cedera otot rangka dapat berupa :

1. patah tulang
2. kepala sendi atau ujung tulang lkeluar sendi (cerai sendi, dislokasi)
3. otot atau sambungan ototnya terenggang
4. robek atau putusnya jaringan ikat di sekitar sendi (terkilir sendi/sprain)

1. PATAH TULANG

Pengertian :
- patahntulang ialah terputusnya jaringan tulang, baik seluruhnya atau hanya sebagian saja
Patah tulang dapat terjadi sebab akibat :

1. gaya langsung :

tubuh langsung menerima benturan/kontak langsung


43

2. gaya tidak langsung

tubuh yang cedera merupakan epek dari terjadinya benturan

3. gaya punter

gaya langsung berubah menjadi puntiran, sehingga tulang patah akibat terpuntir

Gejala dan tanda :

1. perubahan bentuk
2. nyeri dan kaku
3. krepetus
4. pembengkakan
5. memar
6. ujung tulang terlihat
7. sendi terkunci
8. gangguan peredaran darah dan peryarafan

Jenis Patah Tulang :

1. Patah tulang tertutup


2. Patah tulang terbuka

2. Urai sendi/Cedera Sendi

Pengertian :

- Keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi atau keluarnya ujung tulang dari sendinya.

- Jaringan ikat sendi bias tertarik melebihi ambang gerakan normal dan mungkin sampai terobek
44
Gejala : secara umum berupa gejala dantanda patah tulang yang terbatas pada daerah sendi

3. TERKILIR/KESELEO

Ada dua macam :

A. terkilir sendi (sprain)

Pengertian :
Robeknya/terputusnya jaringan ikat sendi karena sendi terenggang melebihi batas normal

Penyebab :
Terpeleset, gerakan yang salah sehingga menyebabkan sendi teregang melampau gerak normal,
cedera ini hamper selalu menyertai semua cedera sendi.

Gejala dan Tanda

1. Nyeri bengkak
2. Bengkak
3. Nyeri tekan
4. Warna kulit merah kebiruan

B. Terkilir Otot (Stain)

Pengertian :

Robeknya jaringan otot pada bagian tendon (ekor otot) karena teregang melebihi batas normal
Penyebab :
- umumnya terjadi karena pembebanan otot secara tiba-tiba pada otot tertentu
- merupakan salahsatu cedera olah raga yang paling sering terjadi karena :
a. latihan peregangan tak cukup
b. latihan peregangan tak benar
c. teregang melampaui kemampuan
d. gerak yang tak benar 45

Gejala dan Tanda :

1. nyeri yang tajam dan mendadak pada daerah otot tertentu


2. nyeri menyebar keluar di sertai kejang dan dan kaku atau kaku otot
3. bengkak pada daerah cedera

PEMBIDAYAN

Tujuan :

1. Mencegah gerakan/penggeseran dari ujung tulang yang patah


2. mengurangi terjadinya cedera baru di sekitar bagian tulang yang patah
3. mengistirahatkan anggota badan yang patah
4. menguragi rasa nyeri
5. mempercepat pertumbuhan
6. mengurangi perdarahan

Macam macam Bidai

1. Bidai keras :
a. bidai kayu
b. bidai tiup
c. bidai vakum

2. Bidai yang dapat dibentuk


a. bidai vakum
b. bantal
c. selimut
d. karton
e. kawat
46
3. Bidai Traksi :

Bidai bentuk jadi dan bervareasi tergantung dari pembuatanya

4. Gendongan/Belat dan Bebat :


a. pembidayan dengan menggunakan pembalut segi tiga
b. gendongan lengan

5. Bidai Inprovisasi :
a. majalah
b. koran
c. karton
d. dll

Pedoman Umum Pembidayan :

1. sedapat mungkin informasikan rencana tindakan kepada penderita


45
2. sebelum membidai paparkan seluruh bagian yang cedera dan rawat perdarahan bila ada
3. selalu buka dan bebaskan pakayan pada daerah sendi sebelum membidai buka perhiasan di
daerah patah atau di bagian distalnya
4. nilai gerakan sensasi sirkulasi (GSS) pada bagian distal cedera sebelum melakukan
pembidayan
5. siapkan alat-alat selengkapnya
6. jangan merubah posisi bagian yang cedera
7. jngan berusaha memasukan luka yang patah
8. bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah
9. ukur bidai terlebih dahulu pada anggota tubuh yang sehat
10. bila cedera terjadi pada sendi bidai kedua tulang yang mengampit sendi tersebut
upayakan juga membidai sendi
11. lapisi bidai dengan bahan yang lunak bila mungkin
12. isilah bagian yang kosong antara tubuh dan bidai dengan bahan pelapis
13. ikatan jangan terlalu keras dan jangan terlalu longgar
47
14. ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari sendi yang banyak bergerakkemudian sendi
atas dari tulang yang patah
15. selesaikan pembidaian lakukan GSS kembali, bandingkan dengan pemeriksaan pertama

Catatan :

- jangan membidai berlebihan


- ingat membidai memerlukan waktu
- janganterwaktu pada cedera yang terlihat parah yang belum tentu mengancam nyawa

Pertolongan Cidera Syistem Otot Rangka :

1. Lakukan Penilaian Dini :

- kenali dan atasi keadaanyang mengancam jiwa


- jangan terpancing oleh cedera yang terlihat berat
- pasang bidai leher (neck colar) dan beri oksigen bila ada sesuai protocol

2. Lakukan pemeriksaan fisik (PLNB)


- selaku lakukan GSS pada cedera alat gerak

3. stabilkan bagian patah secara manual : pegang sisi sebelah atas dan sebelah
bawah cedera sampai bagian yang cedera di imobilisasi dengan sempurna
4. paparkan seluruh bagian luka yang diduga cedera
5. atasi perdarahan dan rawat luka bila ada
6. siapkan peralatan dan alat untuk membidai
7. lakukan pembidayan
8. kurangi rasa sakit
9. baringkan penderita pada posisi yang nyaman
Catatan :
Patah tulang cerai/urai sendi dan terkilir/keseleo mungkin di temukan bersamaan pada satu
cedera
48

PERTOLONGAN PERTAMA PADA OLAHRAGA

Faktor yang berperanan pada cedera olahraga adalah :

1. Secara umum

a. Pemula yang belum berpengalaman.


b. Kurangnya pemanasan dan pendinginan
c. Teknik yang salah
d. Permainan yang salah (foul play) dan wasit, pelatih, intruktur yang tidak komppeten
e. Lelah (fatique) dan atau tidak “fit”
f. Cedera olahraga sebelumnya yang tidak tertangani
g. Kondisi lapangan dan atau udara yang jelek
h. Peralatan yang jelek atau kurang sempurna

2. Secara khusus (pada cedera overuse)

Faktor rekstrinsik

a. Kesalahan latihan :
- teknik yang salah
- taktik yang salah
- lelah
- waktu yang berlebih atau waktu istirahat terlalu pendek
- jarak yang berlebihan
- lapangan yang menanjak/berbukit

b. Permukaan tempat latihan


- keras
- lembut/halus
- miring
49
c. peralatan yang tidak pas
d. kondisi lingkungan, misalnya terlalu panas

Faktor inttrinsik

a. Malaligment (bentuk yang tidak normal)


- pronase yang berlebih
- kolum femoris yang anteversi
- kelainan otopedik lain

b. Leg length discrepancy (Panjang tungkai berbeda


c. Imbalans dari otot
d. Kelemahan otot
e. Kaku atu terlalu lentur
f. Kesegaran fisik melemah

Oleh karena itu dengan adanya factor berperan sama umum dengan secara khusus karena “overuse”
berdasarkan factor ektrinsik dan intrinsic menyebabkan cedera :

a. Strain tingkat I-II pada tungkai, selangkangan dan lengan


b. Sprain tingkat I-IV pada sendi kaki, lutut panggul, tangan, siku, dan bahu
c. Hematoma pada daerah tungkai bawah dan lengan bawah
d. Stres fraktur pada pergelangan kaki, lutut, tangan
e. Kram pada tungkai dan perut

Bila ada yang membahayakan jiwa atau bila hal tersebuttelah teratasi, upaya yang dapat dikerjakan
pada keadaan cedera adalah dengan tindakan yang di sebut RICE

R : Rest = Istirahat
I : Ice = Terafi dingin
C : Compression = Penekanan
E : Elevation = Peninggian (daerah cedera)
50
Mengingat terbatasnya waktu, maka penulis hanya menyajikan penanganan cedera yang sering
terjadi di olahraga Yaitu :
- nyeri pada daerah sendi panggul
- nyeri sendi daerah lutut
- keseleo pergelangan kaki
- kramp daerah diafragma
- kram otot saja

Nyeri daerah sendi dan panggul

Penyebab :
- Gerakan memutar mendadak
- Gerakan memutar melebihi batas keregangan maksimal
- Benturan pada waktu mendarat dengan kedua tungkai lurus
- Bentuk tungkai tidak anatomis (salah satu tungkai panjang/pendek besar/kecil)

Penanganan

Umum RICE :

R = Rest : Istirahat

Pada daerah yang luka diistirahatkan dari aktivitas,agar tidak terjadi perluasan/bertambahnya cedera.
I = Ice : Pemberian/aplikasi es
Pada daerah yang cedera diberi es agar perdarahan berhenti, mencegah pembengkakan dan
mengurangi rasa nyeri dengan cara :

- Perendaman kedalam air es 10-20 menit


- Cold compress 20 menit
- Ice pack (kantong plastic terisi es) 10-15 menit
- Imersi cooling sprays
51
C = Compression = bebat/atau balut tekan
Pada daerah yang luka/cedera diberi balut akar cairan bebas dapat diserap oleh jaringan yang sehat,
membantu pembuangan cairan syinovial yang berkelebihan

E =Elevation = Peninggian
Pada daerah yang cedera diangkat lebih tinggi dari posisi jantung agar bengkak cepat kenmpes dan
tidak terjadi perdarahan hebat.

Khusus Fisio terapi :


- terapi stimulasi listrik (TEN, Galvanis, Faradis Dll)
- Terapi masase
- Terapi panas
- Terapi latihan
- Dll

Nyeri daerah lutut ringan


Penyebab :
- Gerakan melompat dan mendarat yang berulang-ulang secara mendadak
- Overuse
Gejala :
- Rasa nyeri dan pembengkakan di bawah mangkok lutut
- Daerah tersebut bila dipencet terasa sakit

Penanganan :
- RICE
- Pemakaian obat anti radang
- Fisio terapi :
a. terapi masase
b. terapi stimulasi listrik (TEN, Galvanis, Faradis Dll)
c. Terapi panas
d. Terapi latihan
e. Dll
52
Keseleo Pergelangan Kaki
Penyebab :
- Kesalahan teknik mendarat
- Permukaan lantai/tanah yang tidak rata

Penanganan :
- RICE
- Memilih permukaan yang lunak
- Terapi masase
- Terapi stimulasi perlistrikan
- Terapi latihan

Kram Diafragma (suduken)


Penyebab :
- Gas yang terkumpul diusus dan tidak bisa keluar
- Suplai darah ke diafragma besar karena dorongan kaki yang bergerak
Penanganan :
- Perlambat gerakan
- Tekan dalam dengan jari-jari sisiyang sakit (biasanya dibawah iga)
- Bungkukan badan dan keluarkan udara dari mulut

Pencegahan :
- Kuatkan diafragma dengan lari cepat 2-3x/minggu
- Latihan sit-up dengan lutut di tekuk
- Hindari obstrusti usus dengan cara maka buah dan sayur yang cukup

Kram otot

Penyebab :
- Kekurangan zat sodium, kalsium, pospor, magnesium, potassium danzat besi
- Gangguan suplai darah
- Cedera atau tarikan otot
53
Penanganan :
- Peregangan otot
- Pijat perlahan

Pencegahan
- Melakukanakivitas fisik secara biomekanika
- Menambah sayurandan buah-buahan
54
Bekemah

Dipandang dari beberapa sudut berkemah itu banyak jenisnya yaitu :


1. Perkemahan Bakti (perkemahan wirakarya, kemah kerja)
2. Perkemahanilmiah (Untuk penelitian, Observasi, Survei)
3. Perkemahanrekreasi (Liburan, wisata)
4. Perkemahanpendidikan ( Pramuka, PMR, BSMR, Pencinta alam)

Dipandang adi lamanya waktu berkemah, berkemah bias dibedakan menjadi :


1. Perkemahan satuhari (pagi berangkat, sore pulang)
2. Perkemahan dua hari (Persami/perkaju Perkemahan sabtu minggu, perkemahan kamis jum’at)
3. Perkemahan yang lebih dari dua hari

Berdasarkan tempatnya, perkemahan dapat dibagi menjadi :


1. Perkemahan menetap (standing Camp)
2. Perkemahan berpindah – pindah ( Safari Camp)

Bagaimana Menyelenggarakan Suatu Perkemahan ?

Banyak orang beranggapan bahwa menyelenggarakan perkemahan itu mudah, asalkan ada uang itu
sudah cukup, padahal pengalaman telah menunjukan bahwa banyak orang yang berkemah banyak
yang mengalami kesulitan atau hambatan sewaktu berkemah karena kurang persiapan. Dibawah ini
ada beberapa yang harus di persiapkan sebelum mengadakan suatu perkemahan.

Sasaran dan Motivasi :

Sebelum mengadakan perkemahan, sasaran dan motipasi harus sudah terinci dan jelas sasaran dan
motifasi ini harus di ketahui oleh semua patitia penyelenggara dan peserta pada umumnya sebab
perkemahan akanmempengaruhi, besarnya pembiayaan lama waktu, banyaknya peralatan, jumlah
personil dan sebagainya.

Perencanaan (Planning)
55
Agai perkemahan mencapai yang di inginkan, perencanaan harus baik memiliki data-data yang
lengkap tentang tempat yang dipergunakan. Untuk itu kita harus melakukan surpei terlebih dahulu,
apa saja yang perlu untuk dilihat selama peninjauwan awal (survey) itu adalah :

1. keadaan medan perkemahan (termasuk prasarana air dan MCK-nya.


2. Sarana kesehatan
3. Keamanan daerah perkemahan (dari gangguan binatang, bahaya alam seperti banjir atau
tanah longsor dan gangguan orang jahat
4. Kepemilikan tempat, pada siapa harus meminta izin (milik pribadi, desa atau intansi)
5. Tempat berbelanja terdekat (warung, toko, atau pasar)
6. Kemungkinan melaksanakan bakti kepada masyarakat sekitar
7. Jarak tempat kita kelokasi perkemahan
8. Keadaan apa yang bias dipergunakan (besar/kecil)
9. Tempat/objek yang bermampaat untuk dikunjungi. Dan Sebagainya.
Dari dta-data yang dapat dikumpulkan (setelah survey) maka dimulai perencanaan yang meliputi :

1. Waktu yang akan dipergunakan ( dengan mengunakan Time sckedule) persiapan yang
dilaksanakan, lamanya perkemahan, waktu perjalanan serta pembuatan laporan dan
pertanggungjawaban.
2. Tempat dimana akan dilaksanakan perkemahan
3. Anggaran biaya yang diperlukan
4. Tranportasi yang digunakan (truk, bus, dan sebagainya
5. Peserta (jumlah maupun persaratanya)
6. Pimpinan perkemahan atu panitia penyelengara
7. Pembagian tugas
8. Peralatan/logistic
9. susunan acara ( program kegiatan)
11.Perlu tidaknya menggunakan pelatih, intruktur, penceramah
12.dsb

56
Persiapan Sebelum Berkemah :

Persiapan yang baik menjelang keberangkatan, merupakan bagian yang penting dari keberhasilan
perkemahan Persiapan yang dilakukan meliputi kesiapan mental dan fisik.

Motto :

“Tidak ada yang tidak bias dikerjakan”


Semua kesulitan dan hambatan pasti kita selesaikan jika kita tidak mudah putus asa.

Perlengkapan :
1. Perlenkapan pribadi tau perorangan
2. Perlengkapan regu atau kelompok
3. Perlengkapan pasukan atau kontingen
4. Perlengkapan panitia atau penyelenggara

Bahan Makanan :
1. Mengandung gizi yang cukup
2. Jumlahnya mencukupi keperluan (disesuaikan jenis kegiatan yang dilakukan)
3. Makanan harus dari jenis yang mudah di cerna
4. Makanan tidak mudah cepat basi
5. Makanan harus terjaga kebersihan-nya

Disarankan untuk membuat MENU selama perkemahan

57
Perlengkapan :

Perlengkapan peserta atau perorangan yang harus dipersiapkan adalah seperti tertera dibawah ini :

1. Pakayan seragam lengkap


2. Pakayan ganti (Kaos dan kemeja)
3. Celana panjang (training suiter)
4. Sarung, peci, sajadah, kemeja putih tangan panjang atau mukena untuk perlengkapan shalat
5. Perlengkapan kebersihan pribadi seperti sikat gigi, sabun mandi, pasta gigi
6. Sisir dan jam tangan
7. Sandal karet
8. Sepatu olahraga
9. Handuk
10. Jas hujan atau ponco
11. Senter
12. Tas kecil atu tas pinggang
13. Perlengkapan makan seperti sendok garpu piring dan gelas
14. Pisau lipat
15. Gunting kecil, buah baju jarum dan benang
16. Gantungan pakayan
17. Korek api dan lilin
18. Jaket dan baju hangat
19. Topi
20. Kantung plastic
21. Misting dan velvest (tempat makanan dan minuman)
22. Kartu keterangan (KTA, Kartu golongan darah, kartu asuransi dll)
23. Radio transitor kecil
24. Alalat tulis
25. Pakayan dalam
26. Celana pendek dan renang
27. Dan sebagainya

Berkemah akan menyenangkan apabila perkemahan serba tersedia, hanya yang dipikirkan adalah :
58
1. Apakah tidak terlalu berat membawanya ?
2. Apakah tidak susah menyusun-nya ?
3. Apakah tidak merepotkan ?

Kalau kita ingin berkemah, terlalu banyak peralatan akan kesulitan membawanya. Tetapi jika terlalu
sedikit kita akan mengalami kesulitan kukurangan perlengkapan. Jadi kesimpulan-nya kita sebagai
Pendaki/pencinta perkemahan harus dapat memilih perlengkapan yang harus dibawa.

Perlengkapan kelompok atau Regu :

1. Tenda dan perlengkapan-nya (tiang, tali, pasak dan sebagainya)


2. Tikar, plastic, alas tenda
3. Lentera, lampu badai/petromak.
4. Peralatan masak (kompor, pengorengan, panci dan sebagainya
5. Peralatan kerja (Golok, palu kampak, gergaji, sekop, dll)
6. Ember-ember besar/kecil
7. Bendera (regu, kelompok, dll)
8. Perlengkapan kegiatan (tambang, kompas, peluit dll)
9. Kotak/tas P3K
10. Buku-buku administrasi regu
11. Surat-surat (mandate, surat izin dss)
12. Kamera photo
13. Jam weker/alarm
14. Dan sebagainya bila perlu

Untuk lebih jelasnya kita semua bias melihat dan mempelajari buku-buku tentang perkemahan

59
CARA MEMBUAT LAPORAN

Laporan adalah suatu intisar tentang ikhwal pelaksanaan suatu kegiatan yang harus disampaikan
oleh pelaksana kepada pihak yang memberikan tugas sebagai pertangungjawaban.

1. Kegunaan Laporan
2. untuk dasar penentuan kebijaksanaan dan pengarahan pimpinan
3. bahan untuk menyusun rencana selanjutnya
4. untuk mengetahui perkembangan danproses peningkatan
5. kegiatan/pesertanya
6. sebagai data perkembangan satuan yang bersangkutan

macam – macam laporan :

1. ditinjau dari penyampayannya :

- laporan lisan (tatap mata, wawancara, lewat telpon, dan sebagainya )


- laporan tertulis

2. ditinjau dari bahasa yang di pergunakan :

- laporan popular yang mengunakan bahasa yang sederhana seperti yang digunakan pada surat
kabar atau majalah
- laporan ilmiah sebagai hasil penelitian, biasanya isinya tersusun secara sistematis dan
bahasanya cukup berat
-
5. ditinjau dari isi laporan :

- laporan kegiatan (kegiatan pelantikan, perkemahan dan sebaginya)


- laporan keuangan

6. ditinjau dari bentuknya :

- laporan berbentuk tulisan dan gambar 60


- laporan berbentuk grafik dan daftar
- laporan berbentuk kumpulan photo

3. sistematika penyusunan laporan

isi laporan hendaknya lengkap, yaitu menjawab semua pertanyaan di bawah ini :

- Apa (what ?)
- Mengapa (why ?)
- Siapa (who ?)
- Dimana (where ?)
- Kapan (when ?)
- Bagaimana (hou ?)

Urutan laporan sebaiknya di atur, sehingga penerima laporan dapat dengan mudah dapat memahami
isi laporan seperti berikut :

1. Pendahuluan

Pada pendahuluan disebutkan tentang :


- Mengapa di selenggarakan kegiatan
- Dasar hokum kegiatan
- Apa maksud dan tujuan kegiatan di adakan
- Ruang linkup isi laporan

2. Isi Laporan
Pada bagian isi, dimuat segala sesuatu yang ingin di laporkan misalnya :
- Jenis kegiatan
- Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan
- Petugas pelaksana kegiatan
- Persiapan dan rencana kegiatan
- Peserta kegiatan 61
- Pelaksanaan kegiatan
- Sarana dan alat kegiatan
- Kesulitan dan hambatan yang di hadapi
- Hasil yang di capai
- Kesimpulan dan sasaran penyempurnaan di kegiatan mendatang

3. Penutup
Pada bagian ini di tulis ucapan terimakasih kepada yang membantu kegiatan dan permintaan
maaf atas kekurangan yang terjadi

4. Lampiran

Pada laporan juga data di lampirkan seperti :


- Photo-photo kegiatan
- Tanda bukti, kwitansi dan sebagainya
- Surat-surat keterangan, surat jalan dan sebagainya

5. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :


- Laporan harus singkat dan padat serta jelas
- Laporan harus sistematik, tersusun (jangan acak-acakan)
- Laporan harus mudah dipahami
- Laporan harus lengkap isinya
- Laporan harus menarik cara penyajiannya
- Laporan harus berpegang pada data/fakta yang tepat /benar
- Laporan harus tepat waktu (tidak kadalruarsa

62
OBAT – OBATAN TRADISIONAL

1. Penyakit struk :
Ramuannya :

- 7 lembar daun nangka


- 7 lembar daundukuh
- 7 lembar daun arlpuket
- 7 lembar daun salam
- 7 lembar daun jeruk
- 7 lembar daun dadap
- 7 lembar daun kihampelas

Caranya :

Daun tersebut di rebus, direndam, dilap, lalu diurut memakai minyak cimande

2. Penyakit Asam urat :

Ramuannya : Kapur sirih


Caranya : Dikompres menggunakan kapur sirih

3. Penyakit sakit perut :

Ramuannya : 40 biji beras


Caranya : Disangrai dihaluskan lalu diminum menggunakan air matang

4. Penyakit Gigi :

Ramuannya : Lada, jahe, bawang merah


Caranya : Semua ramuan ditumbuk lalu diminum pakai sedikit air

63
5. Penyakit Diabetes

Ramuannya : Biji mahuni


Caranya : biji tersebut dimakan tiga kali sehari (sebelum makan)

6. Penyakit Asma (ingin panjang nafas)

Ramuanya : Kulit jeruk apa saja yang mentah


Caranya : Direbus uapnya diisap

7. Penyakit maag

Ramuannya : Kunyit
Caranya : Kunyit diparut lalu diminum

8. Penyakit masuk angin

Ramuannya : Satu sihung bawang putih, lobak.


Caranya : Diparut lalu diminum pada pagi hari

9. Sakit pinggang

Ramuannya : Lompong (talas)


Cranya : Direbus lalu airnya di minum

10. Migran (sakit kepala sebelah)

Ramuanya : Kopi, jahe, gula merah, air matang.


Caranya :
- semua bahan diaduk lalu diminum
- Jahe di temple di pelipis

64
11. Batuk pilek

Ramuannya : daun sirih, dan kapur sirih


Caranya :
- daun sirih direbus campur kapur lalu di minum
- untuk anak : satu sendok makan
- untuk dewasa : setengah gelas

12. Penyakit Amandel Ingin suara Bagus

Ramuannya :

- daun sirih
- kapur sirih
- jahe

Caranya :

- Daun sirih dan jahe direbus campur kapur sirih lalu diminum dengan rutin

65
DAFTAR PUSTAKA

@. Majalah bulanan Bulan Sabit Merah Indonesia Volume II no 6 September – Oktober 2008.

@. Pelatihan KSR Dasar PMI 19 s/d 3 Desember 2008.

@. Panduan Pembina 19/06/2001.

@. Kebugaran jasmani olahraga TSPM th 13 s/d 16 Juli 2006

@. Obat tradisional 2005.

66
KATA PENGANTAR

Agar tepenuhi dalam kegiatan latihan, terutama BSMR, SD/MI, Mts/SMP, SMU/SMA/SMK/MA,
Pealatih, dan Relawan BSMR. Maka saya membuat buku sebagai pegangan para Pelatih, dan
Relawan yang di beri nama
“JATI DIRI Bulan Sabit Merah Indonesia” yang di ambil dari berbagai buku – buku dan pengalaman
penulis selama mengikuti kegiatan Relawan.

Dan kami mohon yang sebesar-besarnya atas kesalahan ataupun kekurangan, kehilapan saya.

Semoga Allah selu memberikan petunjuk kepada kita, serta melimpahkan kekuatan lahir dan batin
Amien.

Kabupaten Bogor, 30 Rabiul Awal 1430 H


27 Maret 2009 M

Penulis,

ttd

Irawan

I
KATA SAMBUTAN

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah atas pertolongan dan petunjuk Allah semata, maka buku “JATI DIRI Bulan Sabit Merah
Indonesia” ini dapat kami selesaikan dengan kemampuan kami terbas.

Buku ini disusun berdasarkan kebutuhan yang sangat penting bagi Para BSMR, Pelatih/Pembina
BSMR, Relawan BSMI sebagai panduan lebih jelas, mudah dan terarah dalam mengenal dan latihan
BSMR, BSMI Di Cabang masing-masing.

Saya mengucapkan Jazakumullohi Khoiron katsiro, Kepada Ketua BSMI Cabang Kabupaten Bogor,
yang telah memberikan dukungan demi tersusunya buku ini, dan seluruh fihak yang telah membantu
kami dalam penyusunan buku ini sebagai sarana untuk meningkatkan lebih majunya BSMI/BSMR,
Khususnya di tingkat Sekolah-sekolah.

Saya mengharapkan kritik dan saran serta nasehat semua pihak dalam rangka meningkatkan
perbaikan buku ini, untuk menjadi lebih baik.

Semoga keikutsertaan (partisipasi) kita dalam merealisasikan buku ini menjadi amal sholih yang
diterima oleh Allah subhanahu Wa Ta’ala. Amiin.

Kabupaten Bogor, 30 Rabiul Awal 1430 H


27 Maret 2009 M

Penulis,

ttd

Irawan
II
DATA PEMILIK BUKU

Nama Lengkap :

Panggilan :

Tempat Tgl Lahir :

Suku :

Unit Latihan :

Alamat :

Cabang BSMI :

Alamat :

No Tlp :

Tingkat sekolah yang telah saya lewati :

1. SD/MI :
2. Mts/SMP :
3. MA/SMU/SMK :
3. PT/Perguruan tinggi :
Pemilik

Tanda tangan & Nama Terang


RIWAYAT HIDUP SINGKAT

Lahir pada tanggal 06 Juni 1984 di Kampunglegok bitung Desa Kiarasari Kecamatan
Sukajaya Kabupaten Bogor.
Menempuh pendidikan,
di MI Muhammadiyah Leuwiliang Bogor, Mts Mu’allimien Muhammadiyah Leuwiliang
Kab. Bogor,
I R A W A N MA Mu’allimien Muhammadiyah Leuwiliang Kab. Bogor.

PENGALAMAN ORGANISASI :

- Ketua PMR Unit Mu’allimien periode 2002/2003


- Relawan/TSR PMI Kab. Bogor 2006
- Ketua Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTRA MUHAMMADIYAH Periode
2003/2004
- Ketua I PR. IRM Ranting Mu’allimien Periode 2002/2003
- Anggota IKSAMUDIYAH (Ikatan Santri Mu’allimien Muhammadiyah) Leuwiliang Kab. Bogor
2001/2002
- Anggota Pramuka Pangkalan Mu’allimien Muhammadiyah gudep 06-011 06-012, 2002/2003
- Anggota SAKA WANABAKTI Kec. Leuwiliang Kab. Bobor. 2004
- Relawan Bulan Sabit Merah Indonesia 2008 s/d sekarang.

PENGALAMAN BEKERJA :

- Relawan PMI Cab.Bogor


- Guru SD Muhammadiyah Cibinong Kab. Bogor
- Pelatih Silat SMP ANNUR Leuwiliang Kab. Bogor
- Guru SD Muhammadiyah Bojonggede Kec. Bojonggede Kab. Bogor
- Guru SMP Muhammadiyah Pabuaran Kec. Bojonggede Kab. Bogor
- Pelatih PMR/BSMR Mts Mu’allimien Muhammadiyah Leuwiliang Kab. Bogor
- Pelatih PMR/BSMR MA Mu’allimien Muhammadiyah Leuwiliang Kab. Bogor
Daftar Isi

1. Kata Pengantar …………………………………………………………………………...……. I


2. Kata sambutan ..………………………………..………………………………………………. II
3. Daftar Isi ..…………………………………………....…………………………………………. III
4. Mars Bulan Sabit Merah Indonesia ……………………………………………….…………. 1
5. Jati Diri Bulan Sabit Merah Indonesia ………………………………………….…………... 2
6. Sejarah Bulan Sabit Merah Internasional ………………………………………….……….. 3
7. Sejarah Bulan Sabit Merah Indonesia ……………………………………………….……… 4
8. Susunan Pengurus Pusat BSMI …………………………………………………………..…. 5
9. Program – Program Bulan Sabit Merah Indonesia ……………………………………….... 6
10. Renungan Relawan …………………………………………………………………..… 8
11. Dasar-dasar Pertolongan Pertama……………………………………………………. 9
12. Anatomi Faal Dasar …………………………………………………………………….. 21
13. Bantuan hidup dasar Resusitasi jantung dan Paru …………………………………. 35
14. Luka Bakar ………………………………………………………………………………. 39
15. Cedera system otot dan rangka ………………………………………………………. 34
16. Pertolongan Pada Olahraga ………………………………………………………….. 49
17. Berkemah ……………………………………………………………………………..… 55
18. Cara membuat laporan ………………………………………………………………… 60
19. Obat-obatan tradisional ………………………………………………………………... 62
20. Daftar pustaka …………………………………………………………………………… 65
CATATAN :

Anda mungkin juga menyukai