Oleh : Irawan
Visi :
Lembaga Nasional Kemanusiaan yang berhidmat dalam bidang kesehatan dan social di Indonesia
dan bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan di tingkat nasional, regional dan internasional.
Misi :
Prinsip dasar :
- Keihklasan
- Kemanusiaan
- Kesamaan
- Kenetralan
- Kemandirian
- Kesatuan
- Kesemestaan
Bulansabit merah Indonesia Berdiri pada Hari Sabtu tanggal 27 Rabi’ul Awwal 1423 H bertepatan
dengan tanggal 08 Juni 2002.Di Masjid Al-Azhar Jakarta.
2
BULAN SABIT MERAH
Bulan Sabit Merah terbentuk di latar belakangi oleh peperangan, di Negara Turki yaitu Perang Balkan
Pada tahun 1876 pembentukan lambang Bulan Sabit Didasari oleh Firman Allah Dalan QS. 2 Ayat
189.
3
Lambang Bulan Sabit Merah Indonesia
Bulansabit Merah Indonesia Berdiri pada Hari Sabtu tanggal 27 Rabi’ul Awwal 1423 H bertepatan
dengan tanggal 08 juni 2002.Di Masjid Al-Azhar Jakarta. Bulan sabit Merah Indonesia Menggunakan
3 bahasa yaitu : Bahasa Ingris, sebagi bahasa Dunia Artinya bahwa BSMI bukan haya di Indonesia
saja, Bahasa Arab, Sebagai tanda pembeda bahwa BSMI merupakan salah satu Organisasi
kemanusian yang berlandaskan Agama Islam, Rahmatan Lil alamien. Bahasa Indonesi Bahwa BSMI
dibentuk di Negara Indonesia.
4
SUSUNAN PENGURUS
Pusat Bulan Sabit Merah Indonesia
Penasehat :
Ketua Umum :
Dr. H. Basuki Supartono, SpOt, FICS, MARS
Kabid antar Hubungan Lembaga :
Dr. H Fuadi Yatim, SpKJ
Kabid Pengembangan SDM Dnan Organisasi :
Agoes Kooshartoro, SpPD
Kabid Hukum dan Humaniter :
Heru Suseto,SH, LL.M, M.Si
Kabid pelayanan Kesehatan :
Dr. Prita Kusumaningsih,SpOG
Sekretaris Umum :
Muhammad Djazuli Ambari, SKM
5
Program :
TANGGAP BENCANA
PENDIDIKAN KESEHATAN
Kegiatan mencakup pendidikanbagi para pekerja kemanusiaan dengan kursus atau pelatihan internal
yang berkelanjutan melakukan simulasi dan latihan secara rutin. Melakukan kampanye peduli
kesehatan dan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam pendidikan kesehatan.
Pembentukan gugus BSMR di sekolah sekolah, penanggulangan bencana dan penyuluhan untuk
kampanye HIV/AIDS/NAZA dan kesehatan reproduksi kelompok remaja.
KEGAWAT DARURATAN
Kegiatan mencakup pelayanan instalasi gawat darurat oleh medical first responden, triase, evakuasi
dan tranportasi korban, membuat rumah sakit lapangn dan pelatihan berkelanjutan untuk tim gawat
darurat baik medis dan paramedic.
PENANGANAN PENGUNGSI
Kegiatan mencakup penanaganan dengan mendirikan pos penampungan dan dapur umum, sanitasi.
Gizi dan makanan, pengendalian penyakit menularpaksa kegawatan, kesehatan reproduksi,
kesehatan Ibu dan Anak, kesehatan wanita, serta rehabilitasi.
6
PELAYANAN AMBULAN
Kegiatan mencakup penggalangan antar pemilik ambulan(RS) untuk membentuk system inklusif
dengan pendekatan hospital based membangun pusat komunikasi bersama untuk pelayanan
ambula, menyepakati tentang pembiayaan pelayanan ambulan melakukan pendidikan bagi awak
ambulan.
PELAYANAN KESEHATAN
Kegiatan mencakup pemberian pelayanan kesehatan rutin seperti poli umum dan sepesialis dengan
pola pendekatan dokter keluarga program jaminan pemeliharaan kesehatan untuk masyarakat miskin
dan membantu kerjasama dengan rumasakit dalam penanganan pasien.
7
RENUNGAN RELAWAN
Apakah kita termasuk orang-orang elite yang
hidup diatas penderitaan banyak orang ???
Nabi Bersabda :
8
“Dasar-dasar Pertolongan Pertama”
Tujuan pertolongan pertama :
PENGERTIAN :
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera kecelakaan yang melakukan
pertolongan medis dasar.
MEDIS DASAR :
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih
secara khusus.
Batasanya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh pelaku pertolongan pertama.
9
Persetujuan Tindakan Pertolongan :
10
Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama :
Tujuannya :
Untuk menghindarkan pelaku pertolongan
Pertama terhadap penularan penyakit.
Prinsip Utama :
Dalam menghadapi darah dan cairan tubuh penderita adalah darah dan semua cairan tubuh adalah
sebagai media penularan penyakit.
1. Mencuci tangan.
2. Membersihkan alat.
Catatan :
Alat perlindungan diri minimal bagi seorang pelaku
Pertolongan pertama adalah sarung tangan dan
Masker RJP.
11
Peralatan Penunjang Pertolongan Pertama :
a. Penutup luka :
- Kassa steril.
- Bantalan kassa.
b. Pembalut.
c. Cairan atiseptik :
- Alkohol 70 %.
- Povidoneidone 110 %.
d. Cairan pencuci mata.
e. Peralatan stabilisasi.
- Bidai.
- Papan spinal panjang.
- Papan spinal pendek.
f. Gunting pembalut.
g. Pinset.
h. Senter.
i. Kapas.
j. Selimut.
12
k. Kartu penderita.
l. Alat tulis.
m. Oksigen.
n. Tensi meter dan stettoskop
o. Tandu.
13
Langkah-langkah Penilaian :
1. Penilaian keadaan.
2. Penilaian dini
3. Pemeriksaan Fisik
4. Riwayat penderita
5. Pemeriksaan berkala atau lanjut
6. Pelaporan
Penilaian keadaan
Bertujuan untuk memperoleh gambaran secara umum tentang kejadian yang sedang dihadapi.
14
Daftar pertanyaan ini dapat di
kembangkan sesuai pengalaman penolong.
- pertanyaanini memperingatkan bahwa masih ada kemungkinan peristiwa yang terjadi terus
berlanjut dan menjadi berbahaya baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi penolong itu
sendiri.
- Oleh karena itu penolong harus berusaha mengembangkan pengamatan untuk menemukan
bahaya yang mungkin terjadi.
3. Bagaimana Mengatasinya ?
Misalnya :
- Dengan memberikan data yang akurat pada saat meminta pertolongan.
- Memberikan rambu-rambu di KTP.
INGAT !!!
AMANKAN DIRI SENDIRI TERLEBIH DAHULU !!! KESELAMATAN PENOLONG NO SATU
15
Secara umum tugas penolong saat tiba di lokasi adalah :
PENILAIAN DINI
Langkah penilaian Dini
16
- Pada langkah ini penolong harus menentukan apakah kasus yang dihadapi adalah kasus
trauma atau kasus medis.
- Kasus trauma kasus yang disebabkan oleh ruda paksa, mempunyai tanda-tanda yang jelas
terlihat atau teraba. Misalnya : luka terbuka, memar, patah tulang, dsb.
- Kasus medis kasus yang diderita tanpa da riwayat ruda paksa. Misalnya : Sesak napas,
pingsan dsb.
1. MemeriksaRespons
- Memeriksa respons adalah suatu cara sederhana untuk mendapatkan berat ringannya
gangguan yang terjadi dalam otak.
- Respon penderita dibagi menjadi 4 tingkat yaitu :
- A = Awas
- S = Suara
- N = Nyeri
- T = Tidak respon
Menilai sirkulasi :
a. Penderita respons :
- Periksa nadi Radial (Pergelangan tangan) Untuk dewasa
- Periksa nadi Brakial (Bagian dalam lengan atas) untuk bayi
b. Penderita Tidak Respons :
- Periksa nadi karotis (Leher ) Untuk dewasa
- Pada bayi tetap pada nadi brakial
- Periksa 5 – 10 detik
- Bila tidak ada nadi, lakukan RJP
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota gerak bawah
8. Anggota gerak atas
Pada periksaan fisik pada penderita cedera harus dicari adanya PLNB.
18
Tanda Vital
a. Bayi 25 – 50 x/menit
b. Anak-anak 15 – 30 x/menit
c. Dewasa 12 – 20 x/menit
3. Suhu tubuh 37 C
4. Tekanan Darah
5. Kulit
Riwayat Penderita
19
K O M PAK
K = Keluhan Utama
O = Obat – obatan yang di minum
M = Makanan/minuman yang terakhir
P = Penyakit yang di derita
A = Alergi
K = Kejadian
Pemeriksaan Berkala
Mengulang kembali pemeriksaan dari awal atau mencari hal yang terlewati.
“Pelaporan”
20
“Anatomi Faal Dasar”
Posisi Anatomis
Yaitu : Berdiri tegak, kedua tangan disamping tubuh telapak tangan menghadap ke depan.
1. Kepala
2. Leher
3. Batang tubuh ( Dada, Perut, Punggung, dan Panggul)
4. Anggota Gerak atas
5. Anggota Gerak bawah
6.
Rongga Tubuh :
7. Rongga Tengkorak
8. Rongga Tulang Belakang
9. Rongga Dada
10. Rongga Perut
11. Rongga Panggul
Perut (Abdomen)
1. Kwadran Kanan atas (organ hati, kandung empedu, pancreas dan usus)
2. Kwadran kiri atas (organ lambung, limpa dan usus)
3. Kwadran kanan Bawah Terutama organ usus termasuk usus buntu)
4. Kwadran kiri bawah (terutama usus)
Sel :
21
Jaringan :
Kumpulan dari sel yang menyatu dengan bentuk, besar dan fungsinya yang sama.
Organ :
Sistem Tubuh
Sistem Rangka
Klasifikasi tulang :
22
Pembagian Susunan Rangka :
1. Tulang Kepala
2. Rangka dada
3. Tulang belakang dan panggul
4. Tulang anggota gerak atas
5. Tulang anggota gerak bawah
Susunan Keranggka
1. Tengkorak otak
2. Tengkorak wajah
3. Rahang bawah
4. Tulang belakang
5. Rangka dada
6. Tulang panggul
7. Anggota gerak atas
8. Anggota gerak bawah
Fungsi Kerangka
Sistem Otot
23
Golongan Otot :
Otot Rangka
1. Otot Kepala
2. Otot Leher
3. Otot bahu
4. Otot dada
5. Otot perut
6. Otot punggung
7. Otot lengan atas
8. Otot lengan bawah
9. Otot panggul
10.Otot tungkai atas
11.otot tungkai bawah
24
Bagian Otot
1. Kepala otot
2. empal otot
3. Ekor otot
Sistem pernapasan
Pernapasan atau repirasi proses pertukaran gas pada sel dan lingkungan
Fungsi :
Cara Pernapasan :
1. Pernapasan dada
2. Pernapasan perut
25
Sistem Sirkulasi Darah
1. Jantung
2. Pembuluh darah
3. darah dan komponennya
4. Saluran linfe
Jantung
Adalah : Organ berupa otot dan berbentuk kerucut pada puncaknyadibwah dan bersisinya diatas.
Pembuluh Darah
Fungsi Darah
1. Alat pengangkut
2. Pertahana tubuh terhadap penyakit
3. Bagian dari pengaturan suhu tubuh
4. Membantu membekukan darah bila terjadi luka
26
Darah terdiri dari :
1. Cairan darah
2. sel darah merah (+5 juta / mm3)
3. sel darah putih (5000 – 10.000/mm3)
4. Keping darah (200.000-400.000/mm3)
Peredarn darah :
Sistem saraf
Berpungsi mengatur seluruh tubuh dengan melakukan koordinasi dan kerjasama atar system dalam
tubuh.
27
2. Susunan saraf tepi
Fungsi :
a. Sensorik
b. Motorik
c. Kordinasi
Kulit
Susuna :
Fungsi :
a. Raba
b. Tekanan
c. Suhu
d. Nyeri
28
Cedera Jaringan Lunak
Terputusnya jaringan lunak baik diluar maupun didalam tubuh. Cedera yng melibatkan jaringan kulit,
otot sarap atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa.
Kasifikasi luka :
1. Luka terbuka
2. Luka tertutup
1. Luka terbuka :
- cedera jaringan lunak yang disertai kerusakan/terputusnya jaringan kulit atau selaput lendir
- cedera ini juga dapat mencakup bagian-bagian yang lebih dalam sehingga sehingga bagian ini
dapat ter kontaminasi
- cedera ini paling di temukan pada kasus kecelakaan dan paling sering menimbulkan
perdarahan
Jenis perdarahan :
1. Perdarahan nadi
2. Perdarahan pena
3. Perdarahan kapiler
29
a. Luka lecet :
- Umumnya terjadi akibat gesekan sehingga permukaan kulit (epidermis) terkelupas, mungkin
tanpa titik-titik perdarahan
- Walau hanya luka permukaan, tetapi terkadang sangat nyeri karena ujung ujung saraf juga
mengalami cedera
- Tepi luka umumnya tidak teratur
b. Luka sayat/iris
- mumnya terjadi akibat kontak dengan benda tajam.
- Jaringan kulit dan lapisan dibawahnya terputus sampai kedalaman yang bervareasi.
- Tepi luka baker.
c. Luka robek
- terjadi akibat benturan dengan benda tumpul.
- Tepi luka tidak teratur bentuknya.
d. Luka tusuk
- terjadi akibat masuknya benda tajam dan runcing melalui kulit dalam tubuh.
- Cirri khasnya adalah luka relatip lebih dalam dibandingkan dengan lebarnya.
- Luka jenis ini sangat berbahaya karena dapat melibatkan alat-alat dalam tubuh.
- Bentuk luka hamper menyerupai benda yang masuk.
e. Avulsi (sobek)
- cedera ini terjadi akibat kulit dan sedikit lapisan dibawahnya terkelupas, mungkin masih
menempel atau hilang sama sekali
- bila masih menempel sebagian, ini dikenal dengan istilah “Flap” atau lembaran gantung
- ujung hidung yang terkelupas disebut avulse.
f. Amputasi :
- luka terbuka dengan jaringan tubuh terpisah. Paling sering terjadi pada alat gerak, mulai dari
jari sampai kehilangan anggota gerak
30
g. Cedera remuk (Crash Injury)
- Cedera remuk dapat berupa suatu gabungan luka terbuka dan tertutup.
- Dan terjadi akibat alat gerak terjepit di antara alat-alat berat
- Hampir seluruh jaringan lunak dan jaringan dan jarinagan keras seperti tulang dapat terlibat.
2. Luka Tertutup
- Cedera ini terjadi pada jaringan lunak tanpa di sertai kerusakan kulit masih utuh tidak ada
hubungan dengan bagian dalam tubuh dengan udara luar.
- Memar sedikit mungkin tidak memerlukan penanganan, tapi luka tertutup yang berat dapat
berakibat fatal
a. Memar
- Lapisan epidemis kulit utuh, tapi sel dan pembuluh darah pada lapisan dermis rusak
- Pembengkakan terjadi sebagai akibat penumpukan darah dibawah kulit atau di antara jaringan
rusak, penumpukan darah ini menimbulkan perubahan warna, biasanya merah kebiruan.
- Gejala dan tanda :
- Nyeri
- Bengkak
- Warna kebiruan
- Nyeri tekan
b. Hematoma
Penumpukan darah pada daerah yang cedera atau dalam rongga tubuh, hematoma berbeda dengan
memar :
Kerusakan jarinagan lebih luas, pembuluh darah yang terlibat lebih besar dan darah yang keluar lebih
banyak.
31
c. Cedera Remuk
- Cedera remuk dapat berupa suatu gabungan luka terbuka dan tertutup
- Dapat terjadi akibat alat gerak terjepit di antara alat-alat berat
- Hampir seluruh jaringan lunak dan jaringan keras seperti tulang dapat terlibat.
- istirahatkan penderita (duduk dengan badan condong ke depan) jangan biarkan penderita
tiduran.
- Tekan kuping hidungnya.
- Minta penderita bernapas melalui mulut selama beberapa waktu dan jangan bicara dulu
- Jika tidak berhenti dalam 5-10 menit bawa ke RS
Perdarahan :
Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang di akibatkan oleh ruda paksa (trauma) atu
penyakit
32
Kasifikasi sumber perdarahan/golongan perdarahan :
Jenis Perdarahan
1. Perdarahan luar : Perdarahan yang tanpak atau terlihat jelas keluar dari luka terbuka.
2. Perdarahan dalam : Biasanya tak terlihat dan kulit tanpak rusak, kadang kadang tampak
dibawah permukaan kulit.
Penanganan
1. Gunakan APD
2. Jangan menyentuh lutut, hidung, mata.
3. Makanan sewaktu memberi perawatan
4. Buang bahan yang telah ternoda
33
B. Mengendalikan perdarahan Luar
Perawatan perdarahan
34
“Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi Jantung Paru”
Jika dalam penilaiyan dini penolong menemukan gangguan pada salah satu dari komponen :
Tersumbatnya jalan nafas, tidak di temukan adaya nafas dan nadi maka penolong harus melakukan
tindakan yang dikenal dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
MATI
- Mati Klinis :
Tidak ditemukan adanya pernapasan dan denyut nadi, mati klinis dapat revesibel penderita
mempunyai kesempatan 4-6 menit untuk dilakukan RJP tanpa kerusakan otak.
- Mati Biologis
-
Kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat irreversible, biasa terjadi dalam waktu 8-10
menit dari henti jantung.
Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup lebih baik jika semua langkah dalam
“rantai penyelamatan atu rantai survipal” dilakukan bersamaan hal ini di perkenalkan oleh AHA
(American Heart Associatttttion )
35
Yang mempunyai 4 rantai :
BHD terdiri dari beberapa sederhana yang dapat membantu mempertahankan hidup seseorang
sementara.
Bial tindakan ini dilakukan sebagai satu kesatuan yang lengkap maka tindakan ini di kenal dengan
istilah Resusitasi jantung Paru (RJP)
Untuk memudahkan pelaksanaan maka digunakan akronim A-B-C yang berlaku universal.
36
MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS
1. Posisi pemulihan
Posisi ini dilakukan bila penderita dapat bernapas dengan baik dan tidak ada kecurigaan
yang bertambah parah akibattindakan ini
2. Sapuan jari
Tekhnik ini hanya dilakukan pada penderita tidak sadar pada tindakan ini penolong
menggunakan jarinya untuk membuang benda pada jalan nafas. Jangan memasukan jari
terlalu dalam, khusus bayi dilakukan bila ada benda yang menyumbat terlihat
Secara umum sumbatan dapat terjadi akibat benda asing (Makanan, minuman darah dll) atau dari
strutur anatomis penderita ( lidah, penyempitan struktur pernafasan, kerusakan jalan nafas dll )
Dan sumbatan yang terjadi oleh benda asing dapat bersifat total atau sebagian
RJP harus dimulai segera mungkin tindakan ini merupakan gabungan dari ketiga komponen ABC
37
Kapan RJP dilakukan :
- lembab mayat
- Kaku mayat
- Pembusukan
- Luka yang mematikan
- Penyakit kronis
- Bayi yang mati dalam kandungan
MASALAH AKIBAT
- penderita tidak tidur - RJP kurang evektif
di atas matras - Bila kepala lebih tinggi
- penderita tidur tidak aliran darah ke otak
horizontal - Airway tidak terbuka
- HTCL tidak dilakukan - Ventilasi tidak aktif
- Penutupan tidak rapat - Patah strerum iga
- Mulut tidak terbuka robek pada jantung
dengan baik - Oksigenisasi darah
- Letak tangantidak kurang
baik/kompresi tidak
tepat
- Letak tangan tidak
sempurna
- Kompresi tidak terlalu
dalam dan tepat
- Letak tangan tidak
sempurna
- Kompresi terlalu
dalam dan cepat
- Perbandingan
kompresi dan
ventilasi tidak benar.
38
LUKA BAKAR
Penyebab :
Pertolongan :
- tidak kena wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atu saluran nafas
- luka bakar derajat 3<2% LPT
- Luka bakar derajat 2 <15% LPT
- Luka bakar derajat 1 <50% LPT
- Luka bakar tingkat 2<10% LPT pada bayi/anak
- tidak kena wajah, kaki, tangan sendi, kemaluan atau saluran pernafasan
- luka bakar derajat 3>2-10% LPT
- Luka bakar derajat 2 >15-30% LPT
39
- Luka bakar derajat 1 >50% LPT
- Luka bakar tingkat 2>10-20% LPT pada bayi/anak
wajah, alat gerak, sendi, kemaluan, pantat dan paha dalam biasa jadi faktor penyulit di kemudian
hari
41
Potensi Bahaya Luka Bakar Listrik :
- Kemungkinan bahaya yang bias terjadi adalah henti nafas dan jantung kerusakan jaringan saraf
dan organ dalam tubuh
- Luka bakar mungkin nampak kecil diluar mengingat konduksi listrik
- Karena itu penolong harus bersiap melakukan BHD/RJP mengingat henti jantung/napas bisa
berulang penderita harus di pantau dengan ketat.
Penanganan :
- pindahkan korban ke tempat aman
- beri O2, bila perlu O2 yang di lembabkan hati-hati dalam memberikan O2 di daerah kebakaran
- lakukan penilaian dini
- beri nafas buatan bila perlu
- rujuk
42
Pengertian :
- system otot rangka (Muskuloskeletal) memungkinkan manusia berdiri tegak dan bergerak
selain melindungi alat-alat tubuh yang penting
- alat gerak terdiri :
a. tulang
b. sendi
c. jaringan ikat
d. otot
1. patah tulang
2. kepala sendi atau ujung tulang lkeluar sendi (cerai sendi, dislokasi)
3. otot atau sambungan ototnya terenggang
4. robek atau putusnya jaringan ikat di sekitar sendi (terkilir sendi/sprain)
1. PATAH TULANG
Pengertian :
- patahntulang ialah terputusnya jaringan tulang, baik seluruhnya atau hanya sebagian saja
Patah tulang dapat terjadi sebab akibat :
1. gaya langsung :
3. gaya punter
gaya langsung berubah menjadi puntiran, sehingga tulang patah akibat terpuntir
1. perubahan bentuk
2. nyeri dan kaku
3. krepetus
4. pembengkakan
5. memar
6. ujung tulang terlihat
7. sendi terkunci
8. gangguan peredaran darah dan peryarafan
Pengertian :
- Keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi atau keluarnya ujung tulang dari sendinya.
- Jaringan ikat sendi bias tertarik melebihi ambang gerakan normal dan mungkin sampai terobek
44
Gejala : secara umum berupa gejala dantanda patah tulang yang terbatas pada daerah sendi
3. TERKILIR/KESELEO
Pengertian :
Robeknya/terputusnya jaringan ikat sendi karena sendi terenggang melebihi batas normal
Penyebab :
Terpeleset, gerakan yang salah sehingga menyebabkan sendi teregang melampau gerak normal,
cedera ini hamper selalu menyertai semua cedera sendi.
1. Nyeri bengkak
2. Bengkak
3. Nyeri tekan
4. Warna kulit merah kebiruan
Pengertian :
Robeknya jaringan otot pada bagian tendon (ekor otot) karena teregang melebihi batas normal
Penyebab :
- umumnya terjadi karena pembebanan otot secara tiba-tiba pada otot tertentu
- merupakan salahsatu cedera olah raga yang paling sering terjadi karena :
a. latihan peregangan tak cukup
b. latihan peregangan tak benar
c. teregang melampaui kemampuan
d. gerak yang tak benar 45
PEMBIDAYAN
Tujuan :
1. Bidai keras :
a. bidai kayu
b. bidai tiup
c. bidai vakum
5. Bidai Inprovisasi :
a. majalah
b. koran
c. karton
d. dll
Catatan :
3. stabilkan bagian patah secara manual : pegang sisi sebelah atas dan sebelah
bawah cedera sampai bagian yang cedera di imobilisasi dengan sempurna
4. paparkan seluruh bagian luka yang diduga cedera
5. atasi perdarahan dan rawat luka bila ada
6. siapkan peralatan dan alat untuk membidai
7. lakukan pembidayan
8. kurangi rasa sakit
9. baringkan penderita pada posisi yang nyaman
Catatan :
Patah tulang cerai/urai sendi dan terkilir/keseleo mungkin di temukan bersamaan pada satu
cedera
48
1. Secara umum
Faktor rekstrinsik
a. Kesalahan latihan :
- teknik yang salah
- taktik yang salah
- lelah
- waktu yang berlebih atau waktu istirahat terlalu pendek
- jarak yang berlebihan
- lapangan yang menanjak/berbukit
Faktor inttrinsik
Oleh karena itu dengan adanya factor berperan sama umum dengan secara khusus karena “overuse”
berdasarkan factor ektrinsik dan intrinsic menyebabkan cedera :
Bila ada yang membahayakan jiwa atau bila hal tersebuttelah teratasi, upaya yang dapat dikerjakan
pada keadaan cedera adalah dengan tindakan yang di sebut RICE
R : Rest = Istirahat
I : Ice = Terafi dingin
C : Compression = Penekanan
E : Elevation = Peninggian (daerah cedera)
50
Mengingat terbatasnya waktu, maka penulis hanya menyajikan penanganan cedera yang sering
terjadi di olahraga Yaitu :
- nyeri pada daerah sendi panggul
- nyeri sendi daerah lutut
- keseleo pergelangan kaki
- kramp daerah diafragma
- kram otot saja
Penyebab :
- Gerakan memutar mendadak
- Gerakan memutar melebihi batas keregangan maksimal
- Benturan pada waktu mendarat dengan kedua tungkai lurus
- Bentuk tungkai tidak anatomis (salah satu tungkai panjang/pendek besar/kecil)
Penanganan
Umum RICE :
R = Rest : Istirahat
Pada daerah yang luka diistirahatkan dari aktivitas,agar tidak terjadi perluasan/bertambahnya cedera.
I = Ice : Pemberian/aplikasi es
Pada daerah yang cedera diberi es agar perdarahan berhenti, mencegah pembengkakan dan
mengurangi rasa nyeri dengan cara :
E =Elevation = Peninggian
Pada daerah yang cedera diangkat lebih tinggi dari posisi jantung agar bengkak cepat kenmpes dan
tidak terjadi perdarahan hebat.
Penanganan :
- RICE
- Pemakaian obat anti radang
- Fisio terapi :
a. terapi masase
b. terapi stimulasi listrik (TEN, Galvanis, Faradis Dll)
c. Terapi panas
d. Terapi latihan
e. Dll
52
Keseleo Pergelangan Kaki
Penyebab :
- Kesalahan teknik mendarat
- Permukaan lantai/tanah yang tidak rata
Penanganan :
- RICE
- Memilih permukaan yang lunak
- Terapi masase
- Terapi stimulasi perlistrikan
- Terapi latihan
Pencegahan :
- Kuatkan diafragma dengan lari cepat 2-3x/minggu
- Latihan sit-up dengan lutut di tekuk
- Hindari obstrusti usus dengan cara maka buah dan sayur yang cukup
Kram otot
Penyebab :
- Kekurangan zat sodium, kalsium, pospor, magnesium, potassium danzat besi
- Gangguan suplai darah
- Cedera atau tarikan otot
53
Penanganan :
- Peregangan otot
- Pijat perlahan
Pencegahan
- Melakukanakivitas fisik secara biomekanika
- Menambah sayurandan buah-buahan
54
Bekemah
Banyak orang beranggapan bahwa menyelenggarakan perkemahan itu mudah, asalkan ada uang itu
sudah cukup, padahal pengalaman telah menunjukan bahwa banyak orang yang berkemah banyak
yang mengalami kesulitan atau hambatan sewaktu berkemah karena kurang persiapan. Dibawah ini
ada beberapa yang harus di persiapkan sebelum mengadakan suatu perkemahan.
Sebelum mengadakan perkemahan, sasaran dan motipasi harus sudah terinci dan jelas sasaran dan
motifasi ini harus di ketahui oleh semua patitia penyelenggara dan peserta pada umumnya sebab
perkemahan akanmempengaruhi, besarnya pembiayaan lama waktu, banyaknya peralatan, jumlah
personil dan sebagainya.
Perencanaan (Planning)
55
Agai perkemahan mencapai yang di inginkan, perencanaan harus baik memiliki data-data yang
lengkap tentang tempat yang dipergunakan. Untuk itu kita harus melakukan surpei terlebih dahulu,
apa saja yang perlu untuk dilihat selama peninjauwan awal (survey) itu adalah :
1. Waktu yang akan dipergunakan ( dengan mengunakan Time sckedule) persiapan yang
dilaksanakan, lamanya perkemahan, waktu perjalanan serta pembuatan laporan dan
pertanggungjawaban.
2. Tempat dimana akan dilaksanakan perkemahan
3. Anggaran biaya yang diperlukan
4. Tranportasi yang digunakan (truk, bus, dan sebagainya
5. Peserta (jumlah maupun persaratanya)
6. Pimpinan perkemahan atu panitia penyelengara
7. Pembagian tugas
8. Peralatan/logistic
9. susunan acara ( program kegiatan)
11.Perlu tidaknya menggunakan pelatih, intruktur, penceramah
12.dsb
56
Persiapan Sebelum Berkemah :
Persiapan yang baik menjelang keberangkatan, merupakan bagian yang penting dari keberhasilan
perkemahan Persiapan yang dilakukan meliputi kesiapan mental dan fisik.
Motto :
Perlengkapan :
1. Perlenkapan pribadi tau perorangan
2. Perlengkapan regu atau kelompok
3. Perlengkapan pasukan atau kontingen
4. Perlengkapan panitia atau penyelenggara
Bahan Makanan :
1. Mengandung gizi yang cukup
2. Jumlahnya mencukupi keperluan (disesuaikan jenis kegiatan yang dilakukan)
3. Makanan harus dari jenis yang mudah di cerna
4. Makanan tidak mudah cepat basi
5. Makanan harus terjaga kebersihan-nya
57
Perlengkapan :
Perlengkapan peserta atau perorangan yang harus dipersiapkan adalah seperti tertera dibawah ini :
Berkemah akan menyenangkan apabila perkemahan serba tersedia, hanya yang dipikirkan adalah :
58
1. Apakah tidak terlalu berat membawanya ?
2. Apakah tidak susah menyusun-nya ?
3. Apakah tidak merepotkan ?
Kalau kita ingin berkemah, terlalu banyak peralatan akan kesulitan membawanya. Tetapi jika terlalu
sedikit kita akan mengalami kesulitan kukurangan perlengkapan. Jadi kesimpulan-nya kita sebagai
Pendaki/pencinta perkemahan harus dapat memilih perlengkapan yang harus dibawa.
Untuk lebih jelasnya kita semua bias melihat dan mempelajari buku-buku tentang perkemahan
59
CARA MEMBUAT LAPORAN
Laporan adalah suatu intisar tentang ikhwal pelaksanaan suatu kegiatan yang harus disampaikan
oleh pelaksana kepada pihak yang memberikan tugas sebagai pertangungjawaban.
1. Kegunaan Laporan
2. untuk dasar penentuan kebijaksanaan dan pengarahan pimpinan
3. bahan untuk menyusun rencana selanjutnya
4. untuk mengetahui perkembangan danproses peningkatan
5. kegiatan/pesertanya
6. sebagai data perkembangan satuan yang bersangkutan
- laporan popular yang mengunakan bahasa yang sederhana seperti yang digunakan pada surat
kabar atau majalah
- laporan ilmiah sebagai hasil penelitian, biasanya isinya tersusun secara sistematis dan
bahasanya cukup berat
-
5. ditinjau dari isi laporan :
isi laporan hendaknya lengkap, yaitu menjawab semua pertanyaan di bawah ini :
- Apa (what ?)
- Mengapa (why ?)
- Siapa (who ?)
- Dimana (where ?)
- Kapan (when ?)
- Bagaimana (hou ?)
Urutan laporan sebaiknya di atur, sehingga penerima laporan dapat dengan mudah dapat memahami
isi laporan seperti berikut :
1. Pendahuluan
2. Isi Laporan
Pada bagian isi, dimuat segala sesuatu yang ingin di laporkan misalnya :
- Jenis kegiatan
- Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan
- Petugas pelaksana kegiatan
- Persiapan dan rencana kegiatan
- Peserta kegiatan 61
- Pelaksanaan kegiatan
- Sarana dan alat kegiatan
- Kesulitan dan hambatan yang di hadapi
- Hasil yang di capai
- Kesimpulan dan sasaran penyempurnaan di kegiatan mendatang
3. Penutup
Pada bagian ini di tulis ucapan terimakasih kepada yang membantu kegiatan dan permintaan
maaf atas kekurangan yang terjadi
4. Lampiran
62
OBAT – OBATAN TRADISIONAL
1. Penyakit struk :
Ramuannya :
Caranya :
Daun tersebut di rebus, direndam, dilap, lalu diurut memakai minyak cimande
4. Penyakit Gigi :
63
5. Penyakit Diabetes
7. Penyakit maag
Ramuannya : Kunyit
Caranya : Kunyit diparut lalu diminum
9. Sakit pinggang
64
11. Batuk pilek
Ramuannya :
- daun sirih
- kapur sirih
- jahe
Caranya :
- Daun sirih dan jahe direbus campur kapur sirih lalu diminum dengan rutin
65
DAFTAR PUSTAKA
@. Majalah bulanan Bulan Sabit Merah Indonesia Volume II no 6 September – Oktober 2008.
66
KATA PENGANTAR
Agar tepenuhi dalam kegiatan latihan, terutama BSMR, SD/MI, Mts/SMP, SMU/SMA/SMK/MA,
Pealatih, dan Relawan BSMR. Maka saya membuat buku sebagai pegangan para Pelatih, dan
Relawan yang di beri nama
“JATI DIRI Bulan Sabit Merah Indonesia” yang di ambil dari berbagai buku – buku dan pengalaman
penulis selama mengikuti kegiatan Relawan.
Dan kami mohon yang sebesar-besarnya atas kesalahan ataupun kekurangan, kehilapan saya.
Semoga Allah selu memberikan petunjuk kepada kita, serta melimpahkan kekuatan lahir dan batin
Amien.
Penulis,
ttd
Irawan
I
KATA SAMBUTAN
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah atas pertolongan dan petunjuk Allah semata, maka buku “JATI DIRI Bulan Sabit Merah
Indonesia” ini dapat kami selesaikan dengan kemampuan kami terbas.
Buku ini disusun berdasarkan kebutuhan yang sangat penting bagi Para BSMR, Pelatih/Pembina
BSMR, Relawan BSMI sebagai panduan lebih jelas, mudah dan terarah dalam mengenal dan latihan
BSMR, BSMI Di Cabang masing-masing.
Saya mengucapkan Jazakumullohi Khoiron katsiro, Kepada Ketua BSMI Cabang Kabupaten Bogor,
yang telah memberikan dukungan demi tersusunya buku ini, dan seluruh fihak yang telah membantu
kami dalam penyusunan buku ini sebagai sarana untuk meningkatkan lebih majunya BSMI/BSMR,
Khususnya di tingkat Sekolah-sekolah.
Saya mengharapkan kritik dan saran serta nasehat semua pihak dalam rangka meningkatkan
perbaikan buku ini, untuk menjadi lebih baik.
Semoga keikutsertaan (partisipasi) kita dalam merealisasikan buku ini menjadi amal sholih yang
diterima oleh Allah subhanahu Wa Ta’ala. Amiin.
Penulis,
ttd
Irawan
II
DATA PEMILIK BUKU
Nama Lengkap :
Panggilan :
Suku :
Unit Latihan :
Alamat :
Cabang BSMI :
Alamat :
No Tlp :
1. SD/MI :
2. Mts/SMP :
3. MA/SMU/SMK :
3. PT/Perguruan tinggi :
Pemilik
Lahir pada tanggal 06 Juni 1984 di Kampunglegok bitung Desa Kiarasari Kecamatan
Sukajaya Kabupaten Bogor.
Menempuh pendidikan,
di MI Muhammadiyah Leuwiliang Bogor, Mts Mu’allimien Muhammadiyah Leuwiliang
Kab. Bogor,
I R A W A N MA Mu’allimien Muhammadiyah Leuwiliang Kab. Bogor.
PENGALAMAN ORGANISASI :
PENGALAMAN BEKERJA :