Dalam kisah sejarah Martha Christina beliau juga pernah turut berperan dalam pertempuran
melawan belanda di pulau Saparua tepatnya didesa Ouw, Ullath. Pada pertempuran tersebut
Richemont, seorang pimpinan perang belanda dapat dibunuh oleh pasukan Martha Cristina.
Dengan kematian pemimpin Belanda, penjajah semakin brutal dalam menekan dan menyerang
rakyat Maluku. Dikarenakan belanda menggunakan persenjataan lengkap, Pasukan Maluku dapat
di dikalahkan. Sebagai konsekuensinya Ayah Martha Christina “ kapitan Paulus Tiahahu”
ditangkap dan akan dijatuhi mati.
Mengetahui jika ayahnya akan di eksekusi mati oleh Belanda, perjuangan Martha
Christina berlanjut untuk membebaskan ayahnya. Usaha yang dilakukannya tersebut sayangnya
tidak menghasilkan hasil yang ia harapkan. Ia dan para pejuang Maluku lainnya dapat ditangkap.
Disebutkan bahwa Ayah Martha Cristina akhirnya tetap dijatuhi hukuman mati oleh Belanda.
Selanjutnya Martha Christina dihukum dan diasingkan ke pulau Jawa. Oleh Belanda ia
akan dipekerjakan di perkebunan Kopi secara paksa. Perjalanan Martha Christina ke jawa yang
menggunakan kapal Eversten di warnai pemberontakan melawan Belanda. Ia melakukan aksi
mogok makan. Dengan keberaniannya, Martha Christina juga sempat melawan pasukan Belanda
di dalam kapal. Namun pada akhirnya Martha Christina meninggal diperjalanan pada tanggal 2
Januari 1818. Pada usianya ke 18 tahun, jasadnya hanya dibuang ke lautan. Atas pengorbanan
beliau ia ditetapkan menjadi Pahlawan nasional pada tahun 1969. Di Maluku juga berdiri
monumen untuk mengenang gadis pemberani Martha Christina.
Penghargaan
Pahlawan Nasional menurut SK Presiden RI No. 012/TK/Tahun 1969, tanggal 20 Mei
1969
KELAS : X MIA 3