Anda di halaman 1dari 15

MATERI PENULISAN KARYA ILMIAH

HAKIKAT KARYA ILMIAH


Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis. Tulisan ini bersifat objektif, menggunakan bahasa baku, dan didukung
oleh fakta, teori, serta bukti-bukti empirik (Dibia & Dewantara, 2017: 126). Sebuah tulisan dapat
dkatakan sebagai karya ilmiah apabila memenuhi ciri-ciri keilmiahan. Ciri-ciri keilmiahan tersebut
yaitu, 1) berdasarkan fakta, buka kira-kira, khayalan atau legenda; 2) apa adanya, objektif; 3) ada
analisis hubungan sebab akibat dan solusi; 4) dapat menggunakan hipoteisis (anggapan sementara)
bila ada; dan 5) menggunakan teknik-teknik tertentu (kuantitatif dan kualitatif) dalam pengolahan/
analisis data (Fatihudin & Holisin, 2011: 8).
Istilah “ilmiah” yang mengikuti “karya” menunjukkan bahwa karya ilmiah merupakan
sebuah karya yang disusun secara ilmiah, mengikuti standar keilmuan tertentu, dan harus disusun
dengan format yang baku. Karya ilmiah harus disusun dengan mengikuti langkah-langkah metode
ilmilah, yaitu 1) menemukan masalah; 2) meumuskan hipotesis; 3) mengumpulkan data; 4)
mengambil simpulan; dan 5) menguji simpulan kembali (Martono dalam Dibia & Dewantara,
2017: 127 ). Metode ilmiah tersebut merupakan roh sebuah proses penulisan karya ilmiah.
Penulisan semua bentuk karya ilmiah pasti akan melewati proses-proses tersebut. Perhatikan tabel
berikut.

Tabel 1 Metode Ilmiah


Metode Menemukan masalah Masalah dapat ditemukan dari kehidupan sehari-hari
Ilmiah di sekitar kita. Masalah dapat muncul dari
pengalaman, media massa, dan sumber-sumber lain.
Masalah merupakan ide pokok dan merupakan
jantung dalam penulisan karya ilmiah apa pun.

Merumuskan Untuk dapat merumuskan hipotesis, maka kita wajib


hipotesis membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan
masalah yang akan dibahas. Hipotesis ini boleh ada
atau tidak tergantung jenis penelitian.

Mengumpulkan data Data merupakan alat untuk menemukan jawaban atas


sebuah permasalahan yang kita bahas. Tanpa data,
kita tidak mungkin dapat menemukan jawaban
masalah kita. Data dapat diperoleh melalui berbagai
sumber: buku, majalah, surat kabar, jurnal,
observasi, wawancara, dan sebagainya.

Analisis data Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis


menggunakan teori yang telah dibaca dari berbagai
sumber. Analisis data ini dapat bermacam-macam
tekniknya, tergantung pada jenis data dan jenis
penelitian.

Mengambil simpulan Simpulan dirumuskan berdasarkan analisis data yang


telah dilakukan sebelumnya.

Menguji simpulan Tahap akhir adalah menguji kesimpulan kembali,


apakah kesimpulan tersebut sudah bendar dan
Kembali lengkap atau belum.

JENIS-JENIS KARYA ILMIAH


Berdasarkan segi materi, susunan, tujuan, serta panjang-pendeknya, karya ilmiah dapat
dikelompokkan empat, yaitu 1) paper dan makalah; 2) laporan praktikum; 3) artikel; dan 4) tugas
akhir. Masing-masing akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Paper dan Makalah


Paper dan makalah merupakan rumusan atau simpulan pemikiran sebagai hasil telaah atau
pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan, pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis
sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini biasa diberikan oleh dosen atau guru kepada mahasiswa
atau siswanya. Tujuannya adalah untuk memberikan ruang bagi peserta didik dalam
menuangkan gagasan ilmunya untuk mengasah kemampuan intelektualnya dalam
menanggapi permasalahan yang berkembang. Makalah biasanya disajikan dalam forum
seminar, lokakarya, workshop, dan sejenisnya. Sering dikatakan bahwa paper merupakan
bentuk karya ilmiah yang lebih ringkas dari makalah.
2. Laporan praktikum
Laporan praktikum biasanya merupakan laporan tertulis dari serangkaian kegiatan
praktikum yang telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa/ mahasiswa. Dalam
menuliskan laporan, unsur kronologis menjadi sangat penting karena praktik kerja baik di
lapangan maupun di laboratorium terdiri atas tahapan-tahapan yang sistematis yang harus
dilaporkan secara sistematis juga. Dengan demikian, penulis laporan praktikum dituntut untuk
menyampaikan sebuah kegiatan sistematis, runtut, dan terperinci.
3. Artikel
Artikel merupakan gagasan tertulis tentang suatu permasalahan yang didasarkan pada
kajian pustaka (sering disebut artikel hasil pemikiran) atau hasil penelitian. Artikel ilmiah
dalam jurnal biasanya menyajikan isu-isu, teori-teori atau temuan-temuan terbaru tentang
masalah-masalah tertentu di bidangnya. Boden, dkk (2005:52) mengatakan bahwa semua
artikel ilmiah dalam jurnal berisikan temuan akademik. Jurnal merupakan wadah untuk
pertukaran pengetahuan, ide-ide, dan perdebatan yang diwujudkan dalam suatu tulisan
tertentu.
Lebih lanjut, Lasa (2009: 128) menyebutkan bahwa jurnal adalah publikasi ilmiah yang
memuat informasi tentang hasil kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
minimal harus mencakup kumpulan atau akumulasi pengetahuan baru, pengamatan empiris,
dan pengembangan gagasan atau usulan. Lasa juga memberi pengertian tersendiri mengenai
jurnal penelitian bahwa jurnal penelitian merupakan publikasi ilmiah yang menyajikan artikel
hasil penelitian primer dan dimaksudkan sebagai media komunikasi antarpenulis, antarahli,
dan antarilmuwan tingkat nasional maupun internasional. Beberapa pengertian di atas dapat
disatukan dalam pemahaman bahwa jurnal ilmiah adalah salah satu jenis majalah berisi artikel
hasil penelitian maupun informasi ilmiah dari suatu bidang keilmuan.
4. Tugas Akhir
Baik skripsi (S1), tesis (S2), maupun disertasi (S3) merupakan karya ilmiah yang ditujukan
untuk mengakhiri studi di perguruan tinggi. Tugas akhir biasanya berupa hasil penelitian dari
bidang tertentu (sesuai jurusan dan program studi yang diambil) yang kemudian diujikan
secara lisan untuk memperoleh derajat kelulusan dan kelayakan karya tersebut.

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH


Sampai sekarang format penyajian karya ilmiah belum ada yang baku. Setiap lembaga,
termasuk setiap perguruan tinggi mempunyai format tersendiri dalam penulisan karya ilmiah.
Sistematika penulisan karya ilmiah ini juga tergantung dari jenis karya ilmiah yang akan dibuat.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa sistematika penulisan karya ilmiah berdasarkan jenisnya.
1. Paper dan makalah
Seperti yang telah dibahas di atas bahwa paper dan makalah merupakan rumusan atau
simpulan pemikiran sebagai hasil telaah atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi
bacaan, pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini biasa
diberikan oleh dosen atau guru kepada mahasiswa atau siswanya. Pada dasarnya, isi dari paper
dan makalah sama, yang membedakan adalah sistematika penyajiannya. Makalah mempunyai
sistematika yang lebih lengkap daripada paper. Berikut akan disajikan perbedaan sistematika
penulisan paper dan makalah (Alex & Achmad, 2010: 116-119).
Tabel 2 Sistematika Penulisan Paper dan Makalah
Paper Makalah

1. Bagian awal, terdiri dari: 1. Bagian awal, terdiri dari:


a. Halaman sampul (bagian sampul a. Halaman sampul.
ini opsional, terkadang hanya b. Kata pengantar.
langsung dituliskan nama c. Daftar isi.
mahasiswa di bagian pojok atas d. Daftar tabel dan gambar (kalau
paper yang dibuat). ada).
2. Bagian tengah, terdiri dari: 2. Bagian tengah, terdiri dari:
a. Pendahuluan. a. Pendahuluan.
b. Uraian masalah yang dibagi b. Uraian masalah yang dibagi
menjadi bab-bab. menjadi bab-bab.
c. Kesimpulan. c. Kesimpulan.
3. Bagian akhir, terdiri dari: 3. Bagian akhir, terdiri dari:
a. Daftar pustaka. a. Daftar pustaka.

Berikut ini penjelasan masing-masing bagian yang ada pada paper dan makalah.
1) Bagian awal
a. Halaman sampul
Isi halaman sampul ini terdiri dari 1) judul paper/ makalah, 2) logo instansi, 3) nama
penulis, 4) nama jurusan, dan 5) tahun penyelesaian/ penulisan.
b. Kata pengantar
Kata penantar berisi ucapan rasa syukur dan terima kasih kepada berbagai pihak atas
terselesaikannya makalah. Ucapan terima kasih itu ditulis sesudah rasa syukur.
c. Daftar isi
Daftar isi memuat keterangan tentang pokok-pokok makalah. Di sini dicantumkan
tiap-tiap subjudul dan subbagian diberi nomor dan nomor halaman yang memuatnya.
2) Bagian tengah
a. Pendahuluan
Isi pendahuluan merupakan penjelasan-penjelasan yang erat sekali hubungannya
dengan masalah yang dibahas dalam bab-bab. Bagian ini menjelaskan tentang alasan
pemilihan pokok masalah dan hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan pokok
masalah.
b. Bab-bab pengurai
Uraian makalah ini harus memuat tafsiran analisis terhadap data yang berhasil
dikumpulkan. Data-data tersebut berasal dari studi pustaka yang sebelumnya
dilakukan oleh pembuat makalah/ paper. Bab-bab pengurai ini harus dapat menjawab
masalah yang dikemukakan pada bagian pendahuluan.
c. Kesimpulan
Kesimpulan ditarik dari uraian yang telah ditulis pada bagian bab-bab pengurai.
Walaupun demikian, kesimpulan bukanlah ringkasan dari bab-bab pengurai, tetapi
lebih pada hal pokok yang dapat ditarik dari jawaban-jawaban rumusan masalah. Data
atau informasi baru tidak dapat dimasukkan dalam bab kesimpulan.
3) Bagian akhir
a. Daftar pustaka
Semua sumber kepustakaan, baik berupa ensiklopedia, buku, majalah, surat kabar, atau
jurnal terdahulu disusun dalam daftar khusus yang diletakkan pada akhir makalah/
paper. Teknik dan cara penulisan daftar pustaka akan dijelaskan secara terperinci pada
bagian selanjutnya.
2. Laporan praktikum
Seperti yang telah dikemukakan di atas, unsur kronologis menjadi sangat penting dalam
laporan praktikum karena praktik kerja baik di lapangan maupun di laboratorium terdiri atas
tahapan-tahapan yang sistematis yang harus dilaporkan secara sistematis juga. Oleh sebab itu,
sistematika penulisan laporan praktikum ini harus sesuai dengan tahapan praktik yang telah
dilakukan. Biasanya, sistematikan laporan praktikum ini terdiri atas halaman judul, disusul
dengan tahapan praktik yang telah dilakukan.
3. Artikel
Ditinjau dari segi teknik penulisan dan media yang akan dituju, artikel dapat dibedakan
atas dua macam, yaitu artikel ilmiah dan artikel populer. Artikel ilmiah biasanya dikirim ke
jurnal ilmiah, sedangkan artikel populer dikirim ke media massa seperti koran. Arikel ilmiah
ini pun masih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan
artikel ilmiah hasil pemikiran (Dibia & Dewantara, 2017:144). Pada bagian ini hanya akan
dijelaskan tentang artikel ilmiah. Artikel ilmiah hasil penelitian dan hasil pemikiran berbeda
sistematikanya. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3 Sistematika Artikel Jurnal Ilmiah Hasil Penelitian dan Hasil Pemikiran
Artikel

Hasil Penelitian Hasil Pemikiran

Judul artikel Judul artikel


Identitas penulis Identitas Penulis
Abstrak Abstrak
A. Pendahuluan A. Pendahuluan
B. Metode penelitian B. Pembahasan
C. Pembahasan C. Penutup
D. Penutup D. Daftar pustaka
E. Daftar pustaka

Berikut ini penjelasan masing-masing bagian artikel ilmiah (Dibia & Dewantara, 2017:145-
148).
1) Judul artikel
Judul artikel ilmiah sebaiknya ditulis singkat. Jumlah kata dalam judul sebaiknya
tidak melebihi 15 kata.
2) Identitas penulis
Nama penulis ditulis secara lengkap. Apabila nama penulis cukup panjang, maka
sebaiknya nama belakang penulis tidak disingkat. Nama yang disingkat adalah nama
depan atau nama tengah. Selain nama penulis, dicantumkan pula nama instansi di mana
penulis bernaung dan alamat e-mail penulis.
3) Abstrak
Abstrak merupakan istilah yang cukup asing bagi mahasiswa. Abstrak merupakan
deskripsi singkat yang memuat informasi mengenai isi artikel ilmiah secara singkat. Istilah
abstrak sangat berbeda dengan ringkasan. Abstrak berisi hal-hal lebih khusus daripada
ringkasan. Perbedaan ini dapat dilihat dari panjang dan isinya. Panjang abstrak lebih
pendek daripada ringkasan. Panjang abstrak umumnya hanya satu paragraf saja atau antara
150 sampai 200 kata. Walaupun demikian, abstrak harus menjelaskan garis besar laporan
penelitian. Setelah abstrak, diberikan kata kunci atau keywords. Abstrak ditulis dengan
format times new roman 12 dan spasi 1.
4) Pendahuluan
Bagian ini menjelaskan hal-hal yang mendasari atau melatarbelakangi munculnya
masalah atau ketertarikan kita pada masalah yang akan dibahas. Pada bagian ini dijelaskan
berbagai argumentasi yang menguatkan bahwa masalah tersebut memang layak untuk
dikaji. Pada bagian ini kita juga dapat memaparkan tentang kesenjangan antara harapan
dan kenyataan di lapangan. Kesenjangan ini dipaparkan untuk mengetahui apakah masalah
tersebut penting untuk dikaji dan kemenarikan masalah atau fenomena yang akan dikaji.
Argumentasi yang kita paparkan pada bagian ini dapat diperkuat dengan dasar teori
atau data agar pembaca yakin dan tertarik untuk membaca hasil penelitian kita. Hal ini
berarti dalam pendahuluan juga terdapat kajian teori yang digunakan dalam penelitian.
Selain itu, kita juga perlu menyertakan hasil-hasil studi sebelumnya yang relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Hal ini perlu untuk membedakan hasil penelitian kita
dengan hasil penelitian orang lain selanjutnya. Pembedaan ini dilakukan untuk
meminimalisir terjadinya plagarisme. Pendahuluan dalam artikel juga menjelaskan
rumusan masalah dan tujuan penulisan
Walaupun demikian, terdapat beberapa jurnal yang memisahkan kajian teori
dengan bagian pendahuluan. Hal ini terkait dengan gaya selingkung masing-masing jurnal
ilmiah.
5) Metode penelitian
Bagian ini hanya ada dalamartikel ilmiah hasil penelitian. Bagian ini menjelaskan
metode penelitian yang digunakan secara singkat, tidak perlu mendetail seperti pada
laporan penelitian. Ada beberapa komponen yang harus dijelaskan pada bagian ini, yaitu:
a. Jenis penelitian. Pada bagian ini dijelaskan tentang jenis penelitian yang digunakan
(misalnya penelitian komparasi, penelitian deskriptif kualitatif, penelitian analisis isi,
penelitian tindakan kelas, penelitian pengembangan, dan lain sebagainya).
b. Sasaran penelitian. Sasaran penelitian atau sering disebut objek penelitian merujuk
pada unit atau satuan yang diteliti.
c. Lokasi penelitian. Bagian ini menjelaskan lokasi tempat penelitian berlangsung.
Lokasi penelitian hanya ada dalam penelitian lapangan, sedangkan untuk penelitian
analisis isi tidak perlu menjelaskan lokasi karena bukan penelitian lapangan.
d. Teknik sampling. Teknik sampling merupakan dara dalam menentukan sampel
(khususnya pada penelitian kuantitatif).
e. Hipotesis (bila ada). Hipotesis dapat dinyatakan secara tertulis (menggunakan kalimat)
atau dengan menggambarkan hubungan geometris antar variabel.
f. Teknik pengumpulan data. Pada bagian ini, peneliti menjelaskan bagaimana peneliti
mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.
g. Teknik analisis data. Analisis data dalam penelitian kuantitatif dapat menggunakan
statistik dan SPSS sebagai alat bantu dalam membuat kesimpulan, sedangkan dalam
penelitian kualitatif terdapat banyak teknik yang dapat dipilih, misalnya dengan model
analisis miles dan huberman.
6) Pembahasan
Bagian pembahasan merupakan inti yang menjadi jantung sebuah artikel ilmiah. Di
sinilah orisinalitas sebuah artikel ilmiah akan ditunjukkan. Bagian ini merupakan bagian
yang menguraikan berbagai temuan dan berbagai hasil pemikiran penulis yang bertujuan
untuk memecahkan masalah yang dikaji. Pemikian atau argumentasi penulis dapat
dituangkan dalam bagian ini. Tentu saja saat membahas masalah yang diangkat, peneliti
harus menggunakan teori tertentu.
7) Penutup
Bagian penutup terdiri atas simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban
akhir masalah yang sedang dikaji. Simpulan harus konsisten dengan rumusan masalah.
Oleh sebab itu, jumlah simpulan perlu disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah. Saran
tidak selalu ada pada bagain penutup sebuah artikel ilmiah (terutama artikel hasil
pemikiran). Saran merupakan sebuah uraian singkat mengenai apa yang
direkomendasikan penulis kepada pihak lain yang berkepentingan berdasarkan hasil
temuan. Saran disusun berdasarkan simpulan yang telah dibuat sebelumnya.
8) Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel,
dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karya tulis
atau sebagian dari karya tulis. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan
itu, para pembaca dapat memeriksa atau membaca pada sumber aslinya (Sumarwati, 2015:
53). Daftar pustaka ini selalu ada dalam setiap karya ilmiah. Teknik dan cara penulisan
daftar pustaka ini akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Sistematika artikel ilmiah di atas merupakan sistematika secara umum. Walaupun


demikian, perlu diingat bahwa setiap jurnal yang akan menerbitkan suatu artikel mempunyai
sistematika tertentu yang harus dipatuhi. Sistematika khusus ini sering disebut sebagai gaya
selingkung jurnal. Pada bagian lampiran, disajikan beberapa contoh gaya selingkung junal
nasional terakreditasi (Jurnal Litera Jurnal dan Jurnal Teknologi Pendidikan).

4. Tugas Akhir
Seperti yang telah dikemukakan di atas, baik skripsi (S1), tesis (S2), maupun disertasi
(S3) merupakan karya ilmiah yang ditujukan untuk mengakhiri studi di perguruan tinggi. Pada
dasarnya, sistematika penyusunan ketiganya sama, yang membedakan adalah tingkat
kedalamannya dan subjek/ objek penelitiannya. Skripsi hanya menuntut penerapan teori pada
permasalahan tertentu yang subjek/ objeknya tunggal. Tesis menuntut penerapan teori, bahkan
sampai pada menemukan teori. Objek/ subjeknya pun harus lebih dari satu. Disertasi sampai
pada tahap memberikan sumbangan baru bagi ilmu pengetahuan dengan berpijak pada teori-
teori yang telah ada (Alex & Achmad, 2010:153-155).
Seperti halnya artikel ilmiah, terdapat perbedaan sistematika penulisan tugas akhir
setiap universitas atau institusi pendidikan. Berikut akan dipaparkan sistematika umum
penulisan laporan hasil penelitian dari Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan
Nasional (Dikti dalam Fatihudin & Holisin, 2011:120).
 Judul.
 Lembar pengesahan.
 Abstrak.
 Kata pengantar.
 Daftar isi.
 Daftar tabel.
 Daftar gambar.
 Bab I Pendahuluan (Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian).
 Bab II Kajian pustaka (teori terkait, temuan penelitian sebelumnya).
 Bab III Metode penelitian (prosedur pengumpulan data dan teknik pengolahan data).
 Bab IV Pembahasan.
 Bab V Kesimpulan dan saran.
 Daftar Pustaka.
 Daftar Lampiran.

Berikut ini disajikan pula sistematika penulisan tugas akhir yang ada di Universitas Sanata
Dharma. Sistematika penulisan tugas akhir ini didapatkan melalui beberapa pencermatan tugas
akhir yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa dan buku pedoman akademik.

 Halaman judul.
 Halaman persetujuan pembimbing.
 Halaman pengesahan.
 Halaman persembahan.
 Moto.
 Lembar pernyataan persetujuan publikasi karya untuk kepentingan akademis.
 Lembar pernyataan keaslian karya.
 Abstrak (bahasa indonesia dan bahasa Inggris).
 Kata pengantar.
 Daftar isi.
 Daftar tabel.
 Daftar gambar.
 Daftar skema.
 Bab I pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil
penelitian, ruang lingkup penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian).
 Bab II kajian pustaka (penelitian yang relevan, kajian teori, hipotesis jika jenis
penelitiannya kuantitatif, dan kerangka berpikir).
 Bab III metodologi penelitian (jenis penelitian, sumber dan jenis data, teknik pengumpulan
data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data).
 Bab IV hasil dan pembahasan (deskripsi data, hasil analisis data, dan pembahasan).
 Bab V penutup (kesimpulan, implikasi, keterbatasan penelitian, dan saran ).
 Daftar pustaka.
 Lampiran – lampiran.

TEKNIK DAN CARA PENULISAN KARYA ILMIAH


Di dalam menulis karya ilmiah, terdapat beberapa teknik dan cara tertentu agar karya
ilmiah yang dihasilkan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Pada bagian ini, hanya akan dibahas
tentang teknik dan cara 1) penulisan kutipan, 2) penulisan daftar pustaka, dan 3) penulisan catatan
kaki. Masing-masing akan dijabarkan sebagai berikut.
1. Teknik dan cara penulisan kutipan
Kutipan dalam karya ilmiah lazim digunakan pada saat memaparkan kajian teori yang
akan digunakan untuk membahas data yang diperoleh. Kutipan dalam karya ilmiah ini dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu berupa kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Pengutipan ini harus dilakukan dengan teknik dan cara tertentu agar kita sebagai peneliti tidak
dianggap sebagai penjiplak atau plagiat. Masing-masing cara dan teknik pengutipan (baik
langsung maupun tidak langsung) akan dipaparkan sebagai berikut (Supratiknya, 2008: 101-
108).
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah mengutip sumber referensi tertentu secara langsung (kata-kata
yang digunakan persis di dalam buku). Jika kutipan langsung yang diambil kurang dari 40
kata, boleh dicantumkan menyatu dengan teksnya dan harus ditulis di antara tanda petik
(‘....’). Namun, jika kutipan langsung yang diambil terdiri dari 40 kata atau lebih, perlu
disajikan sebagai blok kutipan terpisah dari teks, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Mulailah blok kutipan itu pada baris baru.
2) Indenlah blok kutipan itu kita-kira ½ inci atau 1,3 cm atau lima spasi dari margin kiri
dan kanan.
3) Blok kutipan tidak perlu ditempatkan di antara tanda petik buka dan tutup.
4) Jika kutipan itu mengandung satu paragraf atau lebih, indenlah baris pertama paragraf
atau masing-masing paragraf itu ½ inci dari margin blok kutipan.
5) Ketiklah seluruh blok kutipan dengan format hufur baku dan spasi tuggal.
6) Kutipan langsung di dalam teks harus disertai keterangan tentang nama pengarang,
tahun terbitan, dan nomor halaman tempat kutipan diambil. Dalam daftar pustaka
sumber asal kutipan itu harus dicantumkan secara lengkap.
7) Kutipan langsung harus akurat. Penggunaan kata, ejaan, dan tanda baca kutipan
langsung harus mengikuti sumber aslinya, sekalipun sumber itu sendiri mungkin keliru.
8) Jika ada kesalahan dalam hal ejaan, tanda baca, atau tata kalimat pada sumber kutipan
dan kesalahan itu diduga bisa menimbulkan salah tafsir, sisipkan kata sic (bahasa latin,
berarti ‘ya betul, demikian’) tercetak miring di antara tanda kurung, di belakang
kesalahan itu.
b. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung merupakan perujukan sebuah sumber referensi dengan
memparafrasekan inti dari sumber referensi dengan bahasa sendiri. Tentu saja, saat
merujuk juga perlu dicantumkan sumber rujukan dengan menuliskan nama belakang
pengarang, tahun terbit: dan halaman (misalnya Chaer, 1984:22).
2. Teknik dan cara penulisan daftar pustaka
Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karya tulis atau
sebagian dari karya tulis. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan itu, para
pembaca dapat memeriksa atau membaca pada sumber aslinya. Adapun hal paling penting
yang harus dimasukkan dalam identitas sebuah pustaka adalah (1) nama pengarang yang
dikutip secara lengkap, (2) judul buku, termasuk judul tambahannya, (3) data publikasi yang
meliputi penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi atau cetakan keberapa, dan (4) untuk sebuah
jurnal atau buku kumpulan artikel diperlukan judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,
jilid, nomor, dan tahun (Sumarwati, 2015: 53).
Adapun, menurut Arifin (2003: 57) dalam daftar pustaka dicantumkan semua
kepustakaan, baik yang dijadikan acuan atau landasan penyusunan karangan ilmiah maupun
yang hanya dijadikan bahan bacaan, termasuk di dalamnya artikel (dalam majalah atau dalam
surat kabar), makalah, skripsi, disertasi, buku, diktat, dan antologi. Selain itu, menurut
Kuncoro (2015: 199) daftar pustaka menunjukkan bahwa tulisan yang disusun tidak
seluruhnya merupakan gagasan sendiri, tetapi sebagian merupakan gagasan, informasi, karya,
data, dan bukti dari orang lain atau lembaga tertentu.
Menurut buku pedoman penulisan karya ilmiah IPB (2012: 78—92) ada beberapa cara
penulisan daftar pustaka. Setiap jenis bahan rujukan yang ditulis dalam daftar pustaka
memiliki cara penulisan yang berbeda-beda. Hal yang umum dan harus diperhatikan dalam
penulisan daftar pustaka semua jenis bahan rujukan adalah penulisan nama yang harus dibalik
(nama belakang kemudian nama depan) dan penghilangan gelar akademik. Berikut dijelaskan
tentang cara penulisan daftar pustaka berdasarkan jenis bahan rujukan.
a. Cara Penulisan Daftar Pustaka Artikel Berkala Ilmiah
 Cara penulisan artikel berkala ilmiah bentuk cetak, yaitu:
Nama penulis. Tahun terbit. Judul artikel. Nama berkala ilmiah. Volume
(edisi):halaman.nomor doi.
 Cara penulisan artikel berkala ilmiah bentuk elektronik, yaitu:
Nama penulis. Tahun terbit. Judul artikel. Nama berkala ilmiah [internet]. Waktu
pembaharuan; waktu unduh [diunduh tahun bulan tanggal];
Volume(edisi):lokasi. Catatan.
(cetak tebal merupakan bagian tambahan untuk mengacu melalui internet)
b. Cara Penulisan Daftar Pustaka Buku
Nama penulis [atau editor]. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit: Nama penerbit.
c. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Prosiding
 Cara penulisan artikel dalam buku, yaitu:
Nama penulis. Tahun terbit. Judul artikel. Di dalam: Nama editor prosiding. Judul
publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; Waktu pertemuan (tahun,
bulan, tanggal); Kota tempat pertemuan, Nama negara. Tempat terbit (kode
negara): Nama penerbit. Halaman artikel.
 Cara penulisan abstrak dalam buku, yaitu:
Nama penulis. Tahun terbit. Judul abstrak. Di dalam: Nama Editor prosiding. Judul
publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; Waktu pertemuan (tahun,
bulan, tanggal); Kota tempat Pertemuan, Nama negara. Tempat terbit (kode
Negara): Nama penerbit. Halaman abstrak. Nomor abstrak.
d. Cara Penulisan Daftar Pustaka Sumber Lainnya (Bibliografi, Surat Kabar, dan Dokumen)
 Cara Penulisan bibliografi, yaitu:
Nama penulis. Tahun terbit. Judul [bibliografi]. Tempat terbit (kode negara): Nama
penerbit. Catatan.
 Cara Penulisan surat kabar, yaitu:
Nama penulis. Tanggal terbit (tahun, bulan, tanggal). Judul. Nama Surat Kabar.
Informasi Seksi jika ada, menggantikan Volume dan Edisi: Nomor halaman awal
artikel (nomor kolom).
 Cara Penulisan dokumen, yaitu:
Nama instansi penerbit. Tahun terbit. Judul. Tempat terbit (ID): Nama penerbit.
e. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
Nama penulis. Tahun terbit. Judul artikel. Nama berkala ilmiah (edisi) [internet].
(Tanggal diperbaharui, tanggal [diunduh tahun bulan]), volume (terbitan): lokasi.
Catatan.
3. Teknik dan cara penulisan catatan kaki
Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah halaman buku.
Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna
menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok (KBBI, 2008). Trdapat dua jenis catatan
kaki yang biasanya digunakan dalam karya ilmiah, yaitu catatan kaki tentang isi dan catatatn
kaki tentang sumber kutipan. Masing-masing akan dijabarkan sebagai berikut (Supratiknya,
2008: 89-90).
a. Catatan kaki tentang isi
Jenis catatan kaki ini bertujuan untuk melengkapi atau memperluas informasi isi di dalam
teks. Jangan mencantumkan informasi yang kompleks atau rumit, tidak relevan, atau tidak
esensial dalam catatan kaki. Dengan kata lain, catatan seperti ini boleh dicantumkan jika
benar-benar memperjelas uraian dalam teks. Selain itu, sebuah catatan kaki tentang isi
hanya boleh mengandung satu gagasan. Jika catatan kaki berkembang menjadi sebuah
paragraf, lbih baik sertakan dalam teks atau jadikan sebagai lampiran.
b. Catatan kaki tentang sumber kutipan
Jenis catatan kaki ini bertujuan untuk menjelaskan sumber dari mana kutipan yang disebut
di dalam teks diambil. Jenis catatan kaki ini juga diberi nomor secara urut dalam seluruh
karangan berdasarkan urutan munculnya di dalam teks. Cara mengacu catatan kaki di
dalam teks adalah dengan memberikan angka kecil di atas kutipan teks.

DAFTAR PUSTAKA
Alex & Achmad. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.
Arifin, Zaenal. 2003. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: PT Grasindo.
Dibia, Ketut & Dewantara, I Putu Mas. 2017. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Depok:
PT Raja Grafindo Persada.
Fatihudin, Didin & Holisin, Iis. 2011. Cara Praktis Memahami Penulisan Karya Ilmiah, Artikel
Ilmiah & Hasil Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Yogyakarta: Unit Percetakan
Sekoleh Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Institut Pertanian Bogor. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Ed 3. Bogor: IPB Press.
journal.uny.ac.id/index.php/litera diunduh pada 3 september 2016 pukul 12.14 WIB.
Kuncoro, Mudrajad. 2015. Menulis Skripsi/Tesis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Lasa, H. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sumarwati. 2015. Menulis Karya Ilmiah dalam Bahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press.
Supratiknya, A. 2008. Tata Tulis Artikel Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
www.jteknodik.com diunduh pada 3 september 2016 pukul 13.12 WIB.

Anda mungkin juga menyukai