Anda di halaman 1dari 2

HASIL RAPAT PENJELASAN (AANWIJZING) SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR

PUSAT INFORMASI PARIWISATA


Selasa, 13 Agustus 2019
Balairung Soesilo Soedarman – Kementerian pariwisata

A. Pengantar dari para Juri :

Anneke Prasyanti :
Kenapa sayembara ini dilangsungkan sebenarnya kami memerlukan lebih banyak inspirasi
desain yang berwajah nusantara. Yang sebelumnya dalam tim percepat homestay di
Kemenpar kami mengalami banyak proses dilapangan karena tidak semua dapat tereksekusi
dimana ada kendala di material, jadi mungkin untuk pekerjaan saat ini yang dibutuhkan
Indonesia di kota-kota besar adalah pusat informasi. Karena begitu kita landing di bandara
atau stasiun keretakta kadang kala kita susah mendapatkan informasi tentang suatu daerah.
Kenyataannya baik petugas di bandara atau stasiun kereta pusat informasi tidak bisa
memberikan jawaban mengenai informasi dari daerah tersebut. Kenapa harus ada wadah ini
Kemenpar menginisiasi adanya pusat informasi bagi turis atau semua para pendatang agar
bisa bertanya apa saja dan mendapatkan informasi yang lebih jelas dan semua informasi
terkumpul semua disana, kenapa dibutuhkan ada banyak ruangan sesuai dengan yang sudah
ditentukan agar pendatang merasa nyaman didaerah tsb serta yang terpenting adalah
suasananya dan dengan demikian tidak berbentuk ruko-ruko lagi karena orang-orang tidak
akan berminat untuk memasuki ruangan tersebut. Diharapkan lebih berwajah Indonesia
dengan mengungsung bahan-bahan lokal yang bisa diusulkan, bentuk bangunan tidak harus
seperti bangunan adat tetapi jiwa dari daerah tersebut yang bisa diusung.

Lea Aziz :
Kita bisa menambah dari desain interiornya karena di beberapa pusat informasi yang ada di
bandara Indonesia kurang mengundang untuk orang bertanya, jadi kita harus membuat lebih
menarik seperti menaruh tempat-tempat brosur, ada media dan lain-lain, dibuat sedemikian
rupa agar pusat informasi ini menjadi wadah bagi para turis baik lokal maupun internasional
sehingga informasi ini tidak hanya bisa mewakilkan dari daerah tersebut tetapi juga informasi
yang didapat bisa menjadi bagian dari interior tersebut.

Hari Sungkari :
Pusat informasi ini juga bisa menjadi ikon dari daerah tersebut

Yori Antar :
Kemenpar dengan Propan sangat konsisten untuk mengadakan sayembara sambil
mempromosikan pariwisata di Indonesia, sayembara dengan tema arsitektur nusantara ini
memang sangat dibutuhkan. Saat mendampingi bapak Presiden dan Menteri Pariwisata untuk
mengunjungi daerah super prioritas seperti Labuan Bajo, Danau Toba dan semuanya akan
digeber tahun depan harus sudah jadi. Negara ini butuh banyak arsitek untuk membangun
negara, bapak Presiden sangat menitik beratkan 11 destinasi prioritas pariwisata di Indonesia.
Likupang muncul karena turis yang paling banyak muncul dari Sulawesi Utara yang disebut
Marsturism. Sasarannya adalah daerah desa-desa yang mempunyai nilai kelokalan agar
masyarakat bisa diajak untuk mengembangkan pariwisata. Informasi dari Menteri Pariwisata
bapak Arief Yahya bahwa destinasi super prioritas akan dibangun termasuk karya dari para
pemenang sayembara sebelumnya, jadi untuk peserta sayembara semakin tahu arahnya akan
kemana. Salah satunya mempromosikan kelokalan budaya Indonesia. Mari kita sukseskan
program sayembara pemerintah ini yang menjadi sorotan bapak Presiden, peserta harus bisa
membuat desain dengan mengangkat kelokalan daerah tersebut tetapi bukan membangun
rumah adat tetapi bangunan modern yang bertema kelokalan. Informasi pariwisata itu tidak
semua tempat memahami dan pariwisata itu harus terupdate selain berisi display dan lainnya.
Para peserta harus bisa membuat desain yang beyond dan wow.

Sesi - Tanya jawab :

1. Apakah saya boleh mendesain lebih dari 1? Boleh harus memilih desain wajib, pilihan 1,
dan pilihan 2, destinasi pilihan wajib harus dikirim / dibuat karena jika pilihan wajib tidak dikirim
akan di diskualifikasi
Desain gambar lebih ditonjolkan daripada filosofi daerahnya, bahan bangunan lebih
diperhatikan, warna bangunan bisa diperlihatkan

2. Terkait sayembara, apakah ada realisasi dari hasil lomba dari tahun” sebelumnya? Ada
beberapa yang sudah di bangun, misal homestay sudah mulai dibangun di Labuan Bajo,
Lombok. Karena proses birokrasi menjadi kendala dari bahan bangunan dan lokasi yang akan
dibangun.

3. Sayembara berkelompok maksimal anggota berapa? Tidak ada batasan

4. Sevisioner apa kita boleh merancang desain interiornya, ada budget atau ada nilai plusnya
atau tidak? Karena tema nusantara, ini di daerah-daerah yang terpencil, jadi harus mengikuti
ketentuan-ketentuan yang berlaku di masing-masing daerah Destinasi. Munculkan bagaimana
kearifan material lokalnya. Lokasi harus terdekat dari Bandara atau Stasiun, potensi dari cuaca
daerah sekitar harus diperhatikan

5. Prioritas penilaian lebih ke realisasi atau lebih ke desain? Penilaian lebih ke gagasannya,
regulasi dari lokasi lebih penting.

Jakarta, 13 Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai