Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM MUTU TIM PONEK

RS BHAYANGKARA TK IV TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN

Pelayanan Obstetri dan Neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan


bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit
Rumah Sakit Bhayangkara Tk IV Bogor sebagai Rumah sakit PONEK 24 jam merupkan
bagian dan sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan
neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi
baru lahir.
Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai
kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.
B. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Bhayangkara Tk IV Bogor sebagai Rumah Sakit PONEK 24 jam
merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal
dan Neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi
baru lahir Agar pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk IV Bogor
selalu bermutu dan dapat berjalan secara optimal perlu dibuatnya program mutu di Unit
PONEK tahun 2019
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dibuatnya Program Mutu ini adalah sebagai acuan pelaksanaan Program
Mutu di Unit PONEK
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kualitas pelayanan di PONEK
b. Memantau dan mengevaluasi tentang mutu di Unit PONEK
c. Meningkatkan kemampuan Tim PONEK
d. Meningkatkan komunikasi di unit PONEK
e. Terpenuhinya standar dan parameter pada akreditasi RS

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok :
Memantau dan mengevaluasi hasil dari mutu tim PONEK
2. Rincian Kegiatan
a. Mencatat hasil :
- Angka kematian ibu karena perdarahan
- Angka kematian ibu karena eklamsi
- Angka kematian ibu karena sepsis
- Angka pelaksanaan IMD
- Angka pelaksanaan Rawat Gabung
- Angka kematian perinatal aterm
- Kemampuan menangani BBLR 1500 gram – 2500 gram
- Angka pelaksanaan PMK (Perawatan Metode Kanguru)
- Angka Keterlambatan Operasi Sectio Caesarea(SC) > 30 menit
- Angka Keterlambatan Penyediaan Darah ( > 60 menit )

b. Melaporkan pencatatan mutu unit PONEK


c. Evaluasi pelaporan mutu unit PONEK

E. Cara melaksanakan kegiatan


1. Pencatatan dilakukan setiap hari dan direkapitulasi setiap bulan
2. Melaporkan pencatatan tersebut tiap bulan
3. Melakukan evaluasi tiap 3 bulan

F. Sasaran
1. Meningkatkan mutu pelayanan PONEK
2. Memantau dan mengevaluasi tentang mutu unit PONEK
3. Meningkatkan kemampuan di Tim PONEK
4. Meningkatkan Komunikasi di unit PONEK
5. Terpenuhinya standar dan parameter pada akreditasi RS

G. Jadwal Pelaksanaan kegiatan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi layanan sesuai dengan mutu unit PONEK yang kita buat akan dilakukan
evaluasi setiap bulan dan untuk pelaporannya akan kita lakukan setiap 3 bulan

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


1. Pencatatan
Pencatatan kegiatan dilaksanakan setiap hari kemudian dibuat rekapitulasi setiap
bulan

2. Pelaporan
Hasil pencatatan dilaporkan pada Kepala RS Bhayangkara Tk IV Bogor
dan ditembuskan ke bagian yang terkait

3. Evaluasi
Evaluasi kegiatan mutu unit PONEK dilakukan melalui rapat di ruangan
Evaluasi kegiatan mutu di unit PONEK sebagai hasil dilakukan melalui rapat di
unit PONEK
Hasil evaluasi disusun sebagai laporan unit PONEK
J. Penutup

Demikianlah Program Mutu PONEK ini disusun untuk mengetahui standar kualitas pelayanan
PONEK RS Bhayangkara Tk IV Bogor

Ditetapkan di : Bogor
Tanggal : 20 Mei 2019

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK IV BOGOR

dr. FAUZIAH RIHANI


PEMBINA NIP 196410041997032001
INDIKATOR MUTU UNIT PONEK TAHUN 2019

1. ANGKA KEMATIAN IBU KARENA PERDARAHAN

: Angka Kematian Ibu karena Perdarahan


INDIKATOR
Dimensi Mutu : Keselamatan
Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan RS Bhayangkara Tk IV Bogor
terhadap pelayanan dengan ibu yang mengalami
perdarahan
Definisi Operasional : Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena
perdarahan. Perdarahan adalah yang terjadi pada saat
kehamilan semua skala persalinan dan nifas
Frekuensi Pengumpulan : 1 bulan
Data
Periode Analisa : 3 bulan
Numerator : Jumlah kematian pasien persalinan karena perdarahan
Denominator : Jumlah pasien – pasien persalinan dengan perdarahan
Sumber Data : Rekam Medis
Standar : 1%
Penanggung Jawab : PIC data Rawat inap
Pengumpul Data
Format pencatatan :
NO NO.RM NAMA IBU TANGGAL TANGGAL
MASUK MENINGGAL

2. ANGKA KEMATIAN IBU KARENA EKLAMSI

: Angka Kematian Ibu karena Eklamsi


INDIKATOR
Dimensi Mutu : Keselamatan
Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan RSUD dr.Murjani Sampit
terhadap pelayanan dengan ibu yang mengalami eklamsi
Definisi Operasional : Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena
eklamsi. Eklamsi adalah tanda pre eklamsi yang disertai
dengan kejang dan atau penurunan kesadaran
Pre eklamsi dan eklamsi mulai terjadi pada kehamilan
trimester kedua, pre eklamsi dan eklamsi merupakan
kumpulan dari 2 dari 3 tanda, yaitu :
- Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolik >
110 mmHg
- Protein uria > 5 gr/24 jam 3+/4- pada pemeriksaan
kualitaif
- Odema tungkai
Frekuensi Pengumpulan : 1 bulan
Data
Periode Analisa : 3 bulan
Numerator : Jumlah kematian pasien persalinan karena eklamsi
Denominator : Jumlah pasien – pasien persalinan dengan eklamsi
Sumber Data : Rekam Medis
Standar : 30%
Penanggung Jawab : PIC Data Rawat inap
Pengumpul Data
Format pencatatan :
NO NO.RM NAMA IBU TANGGAL TANGGAL
MASUK MENINGGAL

3. ANGKA KEMATIAN IBU KARENA SEPSIS

: Angka Kematian Ibu karena Sepsis


INDIKATOR
Dimensi Mutu : Keselamatan
Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan RSUD dr.Murjani Sampit
terhadap pelayanan dengan ibu yang mengalami sepsis
Definisi Operasional : Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena sepsis.
Sepsis adalah tanda – tanda sepsis yang terjadi akibat
penanganan aborsi, persalinan dan nifas yang tidak
ditangani dengan tepat oleh pasien atau penolong.
Frekuensi Pengumpulan : 1 bulan
Data
Periode Analisa : 3 bulan
Numerator : Jumlah kematian pasien persalinan karena sepsis
Denominator : Jumlah pasien – pasien persalinan dengan sepsis
Sumber Data : Rekam Medis
Standar : 0,2%
Penanggung Jawab : PIC data rawat inap
Pengumpul Data
Format pencatatan :
NO NO.RM NAMA IBU TANGGAL TANGGAL
MASUK MENINGGAL

4. ANGKA PELAKSANAAN IMD (INISIASI MENYUSUI DINI)

: Angka Pelaksanaan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)


INDIKATOR
Dimensi Mutu : Kesinambungan Pelayanan
Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan RS Bhayangkara Tk Iv Bogor
terhadap penanganan bayi baru lahir untuk pelaksanaan
IMD
Definisi Operasional : Segera menaruh bayi didada ibunya, kontak kulit ke kulit
segera setelah lahir setidaknya 1 jam atau lebih sampai
bayi menyusu sendiri. IMD ini dilakukan pada bayi bugar.
Frekuensi Pengumpulan : 1 bulan
Data
Periode Analisa : 3 bulan
Numerator : Jumlah bayi yang dilakukan IMD
Denominator : Jumlah semua kelahiran bayi yang bugar di RS
Bhayangkara Tk IV Bogor
Sumber Data : Rekam Medis
Standar : 75%
Penanggung Jawab : PIC data rawat inap
Pengumpul Data
NO NO.RM NAMA TANGGAL TANGGAL JENIS
Format pencatatan : BAYI LAHIR SUNTIK KELAMIN

5. ANGKA PELAKSANAAN RAWAT GABUNG

INDIKATOR : Angka Pelaksanaan Rawat Gabung

Dimensi Mutu : Kesinambungan Pelayanan


Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan RS Bhayangkara Tk IV Bogor
terhadap pelaksanaan rawat gabung
Definisi Operasional : Perawatan bayi dekat/gabung dengan ibunya sehingga
terjadi Bonding dalam waktu 2x24 jam pada bayi bugar
Frekuensi Pengumpulan : 1 bulan
Data
Periode Analisa : 3 bulan
Numerator : Jumlah bayi yang dilakukan rawat gabung
Denominator : Jumlah semua bayi bugar yang dilahirkan di RS
Bhayangkara Tk IV Bogor
Sumber Data : Rekam Medis
Standar : 90%
Penanggung Jawab : PIC data rawat inap
Pengumpul Data

Format Pencatatan :
NO NAMA TANGGAL TANGGAL JENIS
BAYI LAHIR RG KELAMIN
6. ANGKA KEMATIAN PERINATAL ATERM

INDIKATOR : Angka Kematian Perinatal Aterm

Dimensi Mutu : Keselamatan


Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan RS Bhayangkara Tk IV
Bogor terhadap penanganan Perinatal
Definisi Operasional : Kematian yang terjadi pada bayi dengan kehamilan 37 –
42 minggu dan meninggal pada umur 0-7 hari
Frekuensi Pengumpulan : 1 bulan
Data
Periode Analisa : 3 bulan
Numerator : Jumlah bayi yang meninggal pada umur 0-7 hari
Denominator : Jumlah semua bayi pulang dari RS Bhayangkara Tk IV
Bogor
Sumber Data : Rekam Medis dan Register Pasien
Standar : 10 %
Penanggung Jawab : PIC data rawat inap
Pengumpul Data
Format Pencatatan :
NO NO. NAMA TANGGAL TANGGAL SEBAB
RM BAYI MSK RS MENINGGAL KEMATIAN

7. ANGKA PELAKSANAAN PMK (PERAWATAN METODE KANGURU)

INDIKATOR : Angka Pelaksanaan PMK (Perawatan Metode Kanguru)

Dimensi Mutu : Kesinambungan Pelayanan

Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan RS Bhayangkara Tk IV


Bogor terhadap pelaksanaan PMK
Definisi Operasional : Satu cara untuk menolong bayi mendapatkan kebutuhan
penyesuaian kehidupan di luar rahim pada bayi BBLR (BB
kurang dari 2500 gram) dengan menjaga kontak kulit bayi
dengan kulit ibu
Frekuensi Pengumpulan : 1 bulan
Data
Periode Analisa : 3 bulan
Numerator : Jumlah bayi BBLR yang dilakukan PMK
Denominator : Jumlah semua bayi BBLR yang pulang hidup
Sumber Data : Rekam Medis
Standar : 95%
Penanggung Jawab : PIC data rawat inap
Pengumpul Data
Format Pencatatan :
NO NO. NAMA TGL TGL TGL BERAT
RM BAYI MASUK PMK KELUAR BADAN
RS RS

8. KEMAMPUAN MENANGANI BBLR 1500 GR – 2500 GR

INDIKATOR : Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr

Dimensi Mutu : Keselamatan dan efektifitas


Tujuan : Tergambarnya kemampuan dalam menangani BBLR

Definisi Operasional : BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 gr
– 2500 gr
Frekuensi Pengumpulan : 1 bulan
Data
Periode Analisa : 3 bulan
Numerator : Jumlah BBLR 1500 gr – 2500 gr yang berhasil ditangani
Denominator : Jumlah seluruh BBLR 1500 gr – 2500 gr yang ditangani
Sumber Data : Rekam Medis
Standar : 100%
Penanggung Jawab : PIC data rawat inap
Pengumpul Data
Format Pencatatan :
NO NO. NAMA TANGGAL TANGGAL BERAT
RM BAYI LAHIR PULANG BADAN

9. ANGKA KETERLAMBATAN OPERASI SECTIO CAESAREA (SC) > 30 MENIT

: Angka Keterlambatan Operasi Sectio Caesarea (SC) >


INDIKATOR 30 menit
Dimensi Mutu : Keselamatan
Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan RS Bhayangkara Tk IV Bogor
terhadap pelayanan Operasi Sectio Caesarea (SC)
Definisi Operasional : SC adalah suatu tindakan pembedahan untuk
mengeluarkan janin dari perut ibu Keterlambatan SC
adalah penundaan pelaksanaan SC lebih 30 menit dari
waktu yang telah dijadwalkan oleh DPJP
Frekuensi Pengumpulan : 1 bulan
Data
Periode Analisa : 3 bulan
Numerator : Jumlah keterlambatan operasi SC > 30 menit
Denominator : Jumlah semua operasi SC
Sumber Data : Rekam Medis
Standar : 0%
Penanggung Jawab : PIC data rawat inap
Pengumpul Data
Format pencatatan :
NO TGL NAMA NO. JAM MULAI RENTANG
IBU RM INST INSISI WAKTU

10. ANGKA KETERLAMBATAN PENYEDIAAN DARAH ( > 60 MENIT ) UNTUK


PELAYANAN PONEK

: Angka Keterlambatan Penyediaan Darah (> 60 menit)


INDIKATOR pelayanan PONEK
Dimensi Mutu : Keselamatan
Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan RS Bhayangkara Tk IV Bogor
terhadap pelayanan penyediaan darah
Definisi Operasional : Keterlambatan penyediaan darah adalah keterlambatan
waktu menyediaan labu darah sesuai pesanan > 60 menit
terhitung mulai form permintaan darah diterima oleh petugas
Bank darah sampai dengan labu darah diterima oleh
petugas ruangan.
Frekuensi Pengumpulan : 1 bulan
Data
Periode Analisa : 3 bulan
Numerator : Jumlah keterlambatan penyediaan darah untuk PONEK
Denominator : Jumlah seluruh permintaan darah dari PONEK
Sumber Data : Rekam Medis
Standar : 0%
Penanggung Jawab : PIC data rawat inap
Pengumpul Data
Format pencatatan :
NO TGL NAMA NO. JAM DARAH RENTANG
IBU RM FORM DISERAHKAN WAKTU
DITERIMA KE
BDRS RUANGAN
LAPORAN PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU UNIT PONEK
TRIMESTER I MEI-JULI 2019

1. ANGKA KAMATIAN IBU KARENA PERDARAHAN

NO BULAN STANDAR CAPAIAN ANALISA REKOMENDASI


1 MEI 1% 0% Pada bulan Mei 1. Diharapkan ibu
samoai dengan hamil untuk ANC
bulan Juni tidak ada minimal 4 kali
2 JUNI 1% 0%
kematian ibu selama kehamilan
karena perdarahan, 2. Persalinan
dilakukan faskes
3 JULI 1% 0%
tingkat 1 dan
ditolong oleh
tenaga yang
kompeten

Grafik. 1

Angka kematian ibu karena perdarahan


20%

15%

10%

5%

0%
Januari Pebruari Maret
Standar 1% 1% 1%
Capaian 0% 0% 16%

PLAN DO STUDY ACTION


Mengupayakan 1.Monitoring Hasil capaian 1. Kontrol ANC ibu
indikator tidak evaluasi kematian indikator mutu masih hamil minimal 4
melebihi dari target ibu dan kematian dibawah target kali
bayi pada lintas 2. Masih ada
program dengan persalinan yang
melakukan tidak dilakukan di
kegiatan AMP faskes tingkat 1
dan masih ditolong
oleh tenaga yang
tidak kompeten
2. ANGKA KEMATIAN IBU KARENA EKLAMSI

NO BULAN STANDAR CAPAIAN ANALISA REKOMENDASI


1 MEI 30% 0% Capaian indikator Mempertahankan
mutu sesuai target capaian yang sudah

2 JUNI 30% 0% diperoleh

3 JULI 30% 0%

Grafik. 2

35%

30%
angka kematian ibu eklamsi

25%

20%

15%

10%

5%

0%
Januari Pebruari Maret
Standar 30% 30% 30%
Capaian 0% 0% 0%

PLAN DO STUDY ACTION


Mengupayakan Monitoring evaluasi Hasil capaian 1. Kontrol ANC ibu
capaian tidak lebih kematian ibu dan indikator mutu masih hamil minimal 4
dari target kematian bayi pada dibawah target kali
lintas program 2. Masih ada
dengan melakukan persalinan yang
kegiatan AMP tidak dilakukan di
faskes tingkat 1
dan masih
ditolong oleh
tenaga yang tidak
Kompeten
3. ANGKA KEMATIAN IBU KARENA SEPSIS

NO BULAN STANDAR CAPAIAN ANALISA REKOMENDASI


1 MEI 0,2% 0% Capaian indikator Mempertahankan
mutu sesuai target capaian yang sudah

2 JUNI 0,2% 0% diperoleh

3 JULI 0,2% 0%

Grafik. 3

Kematian ibu karena sepsis


0,25%

0,20%

0,15%

0,10%

0,05%

0,00%
Category 1 Category 2 Category 3

Standar Capaian

PLAN DO STUDY ACTION


Mengupayakan Monitoring evaluasi Hasil capaian 1. Kontrol ANC ibu
capaian tidak lebih kematian ibu dan indikator mutu masih hamil minimal 4
dari target kematian bayi pada dibawah target kali
lintas program 2. Masih ada
dengan melakukan persalinan yang
kegiatan AMP tidak dilakukan di
faskes tingkat 1
dan masih ditolong
oleh tenaga yang
tidak kompeten
4. ANGKA PELAKSANAAN IMD (INISIASI MENYUSU DINI)

NO BULAN STANDAR CAPAIAN ANALISA REKOMENDASI


1 MEI 75% 100% Pada bulan Mei Mempertahankan
dan Juni angka capaian yang sudah

2 JUNI 75% 100% pelaksanaan IMD diperoleh


sudah tercapai,
sedangkan pada
3 JULI 75% 0%
bulan Juli karen
tidak ada bayi yg
lahir jadi target
tidak tercapai

Grafik. 4

Angka Pelaksanaan IMD

75% 75% 75%


80%

60%

40%

20% 11,31% 10,00%


7,00%

0%
Januari Pebruari Maret
Standar 75% 75% 75%
Capaian 11,31% 7,00% 10,00%

PLAN DO STUDY ACTION


Mengupayakan 1. Pelaksanaan IMD Pencapaian Meningkatkan
pencapaian indikator terus dilakukan indikator mutu belum pencapaian mutu
mutu sesuai target ditempat sesuai target
pelayanan
2. Supervisi dari
kepala ruangan
kepada petugas
dalam
pelaksanaan IMD
5. ANGKA PELAKSANAAN PMK (PERAWATAN METODE KANGURU)

NO BULAN STANDAR CAPAIAN ANALISA REKOMENDASI


1 MEI 95% 0% Pada bulan Mei-Juli -
Angka pelaksanaan
PMK belum
mencapai target
2 JUNI 95% 0%
95% dikarenakan
tidak ada bayi
BBLR yang lahir di
3 JULI 95% 0%
RS Bhayangkara
Tk IV Bogor

Grafik 5 :

Angka Pelaksanaan PMK

100% 95% 95% 95%


90%
80%
70%
60%
50%
40%
27,50%
30%
17,80%
20%
10% 4,57%
0%
Januari Pebruari Maret

Standar Pencapaian

PLAN DO STUDY ACTION

Mengupayakan 1. Melakukan Hasil capaian belum Meningkatkan


pencapaian indikator edukasi tujuan sesuai target pencapaian
mutu 95% dan manfaat PMK
2. Mengajarkan
keluarga cara
melakukan PMK
6. ANGKA PELAKSANAAN RAWAT GABUNG

NO BULAN STANDAR CAPAIAN ANALISA REKOMENDASI


1 MEI 90% 100% Pelaksanaan rawat Mempertahankan
gabung pada bulan pencapaian
2 JUNI 90% 100% Mei-Juni sudah
mencapai target, pada
3 JULI 90% 0% Juli karena tidak ada
bayi yang lahir di
bulan jadi belum
mencapai target
Grafik 7 :

Angka pelaksanaan rawat gabung

100% 90% 87,70% 90% 90%


83,20%
80%
57,30%
60%

40%

20%

0%
Januari Pebruari Maret
Standar Capaian

PLAN DO STUDY ACTION


Mengupayakan Memberikan edukasi Hasil capaian belum Meningkatkan
pencapaian indikator pada keluarga tujuan sesuai target pencapaian indikator
mutu 90% dan manfaat mutu
dilakukannya rawat
gabung
7. ANGKA KEMATIAN PERINATAL ATERM

NO BULAN STANDAR CAPAIAN ANALISA REKOMENDASI


1 MEI 10% 0% Angka kematian Mempertahankan
perinatal dengan pencapaian
kehamilan 37-42
2 JUNI 10% 0%
minggu dan
meninggal di usia
3 JULI 10% 0% 0-7 hari
pencapaian 0%

Grafik 8 :

Angka kematian perinatal aterm

12% 10% 10% 10%


10%
8%
5,40%
6%
2,80% 3,30%
4%
2%
0%
Januari Pebruari Maret

Standar Capaian

PLAN DO STUDY ACTION


Diharapkan hasil 1. Dilakukan update Hasil capaian Mempertahankan
capaian tidak diatas ilmu dengan indikator mutu capaian
target yaitu 10% pelatihan masih di bawah
resusitasi target
neonatus, dan
kegawatan
neonatus
2. Pengadaan alat
berteknologi
untuk menunjang
pelayanan bayi
dengan asfiksia
8. KEMAMPUAN MENANGANI BBLR 1500 GRAM – 2500 GRAM

NO BULAN STANDAR CAPAIAN ANALISA REKOMENDASI


1 MEI 100% 0% Pada bulan Mei-Juli -
tidak ada bayi BBLR

2 JUNI 100% 0% yang lahir

3 JULI 100% 0%

9. ANGKA KETERLAMBATAN PENYEDIAAN DARAH ( > 60 MENIT )

NO BULAN STANDAR CAPAIAN ANALISA REKOMENDASI


1 MEI 0% 0% Angka keterlambatan -
penyediaan darah masih

2 JUNI 0% 0% 0% karena tidak ada


pasien transfusi pada
bulan Mei-Juli
3 JULI 0% 0%
10. ANGKA KETERLAMBATAN OPERASI SC ( > 30 MENIT )

NO BULAN STANDAR CAPAIAN ANALISA REKOMENDASI


1 MEI 0% 100% Belum penghitungan Waktu yang
untuk waktu cito operasi akan datang

2 JUNI 0% 100% sectio caesarea (SC) akan dilakukan


yaitu 30 menit penghitungan
waktu cito
3 JULI 0% 0%
Grafik

Angka Keterlambatan Operasi SC ( >30 menit )

120%
100% 100% 100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
JANUARI PEBRUARI MARET

STANDAR CAPAIAN

Bogor, 30 juli 2019


Ketua Tim PONEK

dr. Zainul Ichwan, Sp. OG

Anda mungkin juga menyukai