Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Hari, tanggal: Kamis, 2 Mei 2019

Teknologi Minyak Atsiri Gol/Kel : P1/5


Rempah & Fitofarmaka Dosen : Prof.Dr.Ir Erliza Hambali
Asisten : Ruri A.S (F34159001)
Praktikan : Riyadi (F34160026)

ISOLASI EUGENOL MINYAK CENGKEH

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan
Tabel 1 Hasil Rendemen Eugenol Dengan Teknik Isolasi Sederhana
Parameter Rendemen (%)
Hasil Praktikum Literatur
(SNI 06-2387-2006 )

Minyak Cengkeh 20 Min 78

Tabel 2 Hasil Uji Visual Eugenol Hasil Isolasi Eugenol Sederhana


Parameter Warna Aroma Viskositas
Minyak Cengkeh Coklat Aroma Cair sedikit
Kemerahan Cengkeh kental

Pembahasan
Praktikum kali ini yaitu isolasi eugenol pada minyak cengkerh dimana
isolasi eugenol berarti memisahkan atau mengambil senyawa eugenol pada minyak
cengkeh. Eugenol sendiri merupakan senyawa yang paling bayak terkandung dalam
minyak cengkerh sekitar 70-80%. Eugenol juga banyak digunakan sebagai
sampuran bahan pewangi seperti parfum, deodoran, sabun, shampo, detergen, serta
bahan intermediet dalam produksi vanili sintetik (Soesanto 2006). Prinsip uji isolasi
eugenol yaitu oemisahan suatu zat berdasarkan kelarutan zat terhadap suatu pelarut
senyawa polar dengan senyawa polar dan sebaliknya (Vogel 1988).
Berdasarkan hasil praktikum, dilakukan pengujian hasil isolasi eugenol
serta uji visual pada hasil isolasi eugenol meliputi warna, aroma, serta viskositas.
Pada uji visual isolasi eugenol hasil praktikum, didapatkan hasil dari warna, aroma,
dan viskositas dari eugenol yaitu coklat kemerahan, beraroma khas cengkeh serta
memliki viskositas cair namun sedikit kental. Menurut SNI 06-2387-2006, warna
dari minyak cengkeh atau hasil eugenol minyak cengkeh yaitu kuning sampai coklat
tua serta memiliki aroma khas minyak cengkeh, dimana hasil praktikum yang
didapat hampir mendekati literatur. Selain itu terdapat juga parameter rendemen
dari hasil isolasi eugenol, dimana hasil rendemen isolasi eugenol yang didapat dari
praktikum yaitu 20% sedangkan menurut SNI 06-2387-2006 total eugenol dari
minyak cengkeh yaitu minimal 78. Perbedaan rendemen ini didapat karena terjadi
kealahan praktikan selama proses isolasi eugenol dimana mengakibatkan rendemen
dari eugenol minyak cengkeh berkurang dan kesil dibandingkan dengan literatur.
Hal ini yang menyebabkan rendemen dari hasil praktikum dengan literatur tidak
sesuai.
Perhitungan rendemen merupakan hal yang sangat penting untuk
mendapatkan kuantitas yang diinginkan. Rendemen yang banyak menunjukkan
kuantitas yang baik, namun jumlah rendemen yang besar pesentasenya belum tentu
seperti yang diinginkan sesuai dengan standar (Putri et.al 2014). Hasil rendemen
pada isolasi eugenol dipengaruhi oleh penggunaan basa kuat sebagai pelarut.
Dimana penggunaan basa kuat KOH biasanya memiliki nilai rendemen yang lebih
tinggi dibandingkan dengan penggunaan basa kuat lainnya, karena pada proses
pengambilan kembali eugenol menggunakan asam kuat terjadi pembentukan garam
K2SO4. Garam ini berwarna putih transparan dan mudah larut dalam air, maka saat
pengambilan eugenol dari garamnya akan sangat mudah dan menghasilkan
rendemen yang cukup besar (Putri et.al 2014). Selain itu faktor lainnya yang
mempengaruhi rendemen kandungan eugenol dalam minyak atsiri diantaranya
yaitu kandungan eugenol dari minyak tergantung dari waktu destilasi. Waktu
destilasi yang singkat (cepat) menghasilkan minyak dengan kandungan eugenol
yang jauh lebih tinggi daripada yang biasa dilakukan dengan waktu yang lebih
lama. Makin lama waktu penyulingan, makin rendah kadar eugenol dari minyak
yang dihasilkan. (Nurdjannnah et al., 1990).
Eugenol tidak hanya ada pada daun cengkeh saja, tetapi ada beberapa
tanaman yang sama memiliki kandungan eugenol didalamnya seperti selasih, kayu
manis, pala, dan daun salam (Laitupa dan Susane 2010). Walaupun dibandingkan
dengan lainnya, cengkeh merupakan sumber eugenol yang paling potensial
dikarenakan cengkeh memiliki kandungan eugenol yang tinggi dibandingkan
tanaman yang lainnya yaitu sekitar 70-90%.
Teknik isolasi yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ekstraksi cair-cair.
Selain teknik ekstraksi cair-cair, masih terdapat beberapa teknik isolasi lainnya
yaitu distilasi fraksionasi (rektifikasi), kromatografi kolom, ekstraksi superkritik,
distilasi molekuler dan masih banyak lagi (Anny 2002). Metode distilasi fraksionasi
merupakan metode isolasi eugenol dengan tekanan rendah tanpa menggunakan
bahan lain (pelarut) untuk mencegah dekomposisi komponen dalam minyak daun
cengkeh sehinga dapat mengambil komponen eugenol sebagai produk utama dari
minyak daun cengkeh tanpa merusak performa minyak daun cengkeh tersebut
karena berlangsung pada temperatur rendah. Pemurnian minyak cengkeh dengan
distilasi fraksinasi dilakukan didasarkan pada perbedaan titik didih antara eugenol,
isoeugenol dan caryofilen yang merupakan komponen utama minyak cengkeh
(Amiriani dan Primasari 2006)
Hasil isolasi eugenol pada praktikum yang dilakukan oleh kedua kelompok
memiliki perbedaan dalam hasil visual eugenolnya terutama pada parameter warna
dimana warna eugenol pada kelompok P3 yaitu berwarna hitam sedangkan warna
eugenol pada kelompok P1 berwarna coklat kemerahan. Eugenol dengan hasil
warna yang gelap merupakan eugenol kasar, untuk memperoleh eugenol dengan
warna yang cerah harus dilakukan pencerahan (Fitri, 2006). Perbedaan warna ini
dikarenakan beberapa hal yaitu seperti suhu pemanasan, penggunaan basa kuat serta
penggunaan basa kuat pada minyak cengkeh selama proses isolasi eugenol (Putri
et.al 2014). Penambahan basa kuat pada minyak daun cengkeh akan mengubah
warna minyak daun cengkeh menjadi lebih coklat karena basa kuat yang bersifat
alkali.Eugenol yang bersifat fenol akan bereaksi dengan basa kuat dan melepas H+,
proses pemanasan hingga 50oC akan mengubah warna minyak daun cengkeh.Hal
ini juga terjadi pada saat penambahan asam kuat yang sangat reaktif dengan udara
dan panas membuat perubahan warna pada minyak daun cengkeh yang menjadi
eugenol.

SIMPULAN
Eugenol merupakan senyawa yang paling banyak terdapat di dalam minyak
cengkeh. Eugenol merupakan senyawa atau cairan tak berwarna, berbau, keras dan
mempunyai rasa pedas. Isolasi eugenol dapat dilakukan dengan beberapa proses
pemurnian (isolasi) yaitu ekstraksi cair-cair, distilasi fraksionasi (rektifikasi),
kromatografi kolom, ekstraksi superkritik, dan distilasi molekuler. Praktikum ini
dilakukan isolasi eugenol dengan teknik ekstraksi cair-cair dengan dilakukan
pengujian pada hasil rendemen serta visual eugenol minyak cengkeh seperti warna,
aroma, dan viskositas. Hasil rendemen yag didapat masih kurang sesuai dengan
literature dikarenakan adanya kesalahan praktikan yang menyebebakan rendemen
nya berkurang, sedangkan pada pengujian visual sudah memiliki kesesuaian dengan
literatur.

DAFTAR PUSTAKA
Amiriani R, Primasari RY. 2006. Isolasi Eugenol Dalam Minyak Cengkeh Dengan
Proses Distilasi Fraksionasi Tekanan Rendah. Semarang(ID) : Jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Anny S. 2002. Pengolahan Lanjut Minyak Atsiri dan Penggunaannya Dalam
Negeri. Workshop Nasional Minyak Atsiri 30 Oktober 2002, Dirjen Industri
Kecil Dagang Menengah, Depperindag.
Badan Standarisasi Nasional [BSN]. 2006. SNI-06-2387-2006. Minyak Daun
Cengkeh. Jakarta(ID) : Badan Standarisasi Nasional.
Fitri, N. 2006. Perbandingan Variabel pada Isolasi dan Pemurnian Eugenol dari
Minyak Daun Cengkeh. Media Litbang Kesehatan.16(2):14-20.
Laitupa, F. dan H. Susane. 2010. Pemanfaatan eugenol dari minyak cengkeh untuk
mengatasi ranciditas pada minyak kelapa. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Diponegoro.
Nurdjannah N, S. Rusli dan A. Vianna, 1990. Pengaruh bobot dan waktu
penyulingan tangkai cengkeh terhadap mutu dan rendemen minyak yang
dihasilkan. Pemberitaan Littri. Vol 15 (4) : 153 – 157.

Putri R L, Hidayat N, Rahmah N L. 2014. Pemurnian Eugenol Dari Minyak Daun


Cengkeh Degan Reaktan Basa Kuat KOH dan Ba(OH)2 (Kajian Konsentrasi
Reaktan). Jurnal Industrial. Vol 3 (1) : 1-12
Soesanto, H. (2006). Pembuatan isoeugenol dari eugenol menggunakan
pemanasan gelombang mikro. [Skripsi]. Bogor (ID) : Departemen Teknologi
Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.
Vogel. 1988. Text Book Of Practical Organic Chemistry Longman Book. London :
PP

Anda mungkin juga menyukai