Anda di halaman 1dari 8

Laporan Analisis Hari/tanggal : Jumat, 10 Mei 2019

Sistem dan Pengambilan Golongan/Kel. : K1/11


Keputusan Dosen : Dr. Eng. Taufik Djatna, MSi.
Asisten : Faisal Ridho H. (F341500

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM PENJADWALAN PROYEK


PEMBANGUNAN PABRIK YOGHURT DENGAN METODE PDM
BERBASIS DBE

Disusun Oleh :
1. Wahyu Arga K. (F34160007)
2. Riyadi (F34160026)
3. Aries Kurniawan (F34160031)
4. Anisa Septi A. (F34160051)
5. Rahma Maulida (F34160060)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sistem informasi termasuk salah satu jenis perangkat lunak yang terdiri dari
fungsi – fungsi kompleks yang mengatur manusia, perangkat lunak, perangkat keras,
jaringan komputer dan sumber data agar dapat menyimpan, memproses, dan
menyebarkan informasi. Pengembangan proyek sistem informasi memiliki tiga hal
yang harus diperhatikan, tiga hal tersebut ialah waktu, anggaran dan tujuan (Hallows
J 2005). Sistem informasi yang dikembangkan dapat dikatakan sukses jika waktu,
anggaran dan tujuan sesuai dengan perencanaan. Untuk mencapai kesuksesan tersebut,
maka dibutuhkan manajemen dalam mengembangkan proyek sistem informasi.
Menurut Dimyati dan Nurjaman (2014), Manajemen proyek merupakan proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota
organisasi serta sumber daya lainnya sehingga dapat mencapai sasaran organisasi
telah ditentukan sebelumnya (Soeharto 1999).
Tujuan dari manajemen proyek adalah untuk dapat mengelola fungsi-fungsi
manajemen sehingga diperoleh hasil yang optimum sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan serta untuk mengelola sumber daya secara efektif dan efisien.
Dengan demikian dilakukan analisis dan desain sistem aplikasi manajemen proyek
sehingga tercapai sasaran manajemen proyek yang telah ditentukan. Manajemen
proyek menggunakan PDM dapat membantu manajer proyek dalam melakukan
penjadwalan proyek pembangunan pabrik yoghurt dan dapat diketahui hubungan
antar pekerjaan, pekerjaan mana yang dapat ditunda pengerjaannya dan pekerjaan
mana yang tidak dapat ditunda pengerjaannya, sehingga proyek dapat selesai tepat
pada waktunya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
yang akan dikaji adalah bagaimana membangun desain sistem dan aplikasi
manajemen proyek di pabrik Yoghurt.

Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam membangun desain sistem dan aplikasi
manajemen proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Membantu tenaga ahli teknik lingkungan dalam penjadwalan serta mengendalikan
biaya dan waktu agar waktu serta biaya yang direncanakan dapat sesuai dengan
pengerjaan proyek hingga selesai.
2. Membantu tenaga ahli teknik lingkungan dalam melakukan manajemen resiko
proyek sehingga hambatan-hambatan yang muncul selama pengerjaan proyek dapat
diidentifikasikan sebelum pengerjaan proyek dan resiko-resiko yang muncul telah
dimitigasi dengan baik agar perusahaan dapat meminimalisir kemungkinan resiko
yang akan muncul.
TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat
mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat
sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan
biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber
pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada
umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang
mempunyai nilai tambah. Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat
kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi), dimana Operasi-Produksi
mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktivitasnya biasanya bersifat permanen
atau mungkin semi permanen untukmenghasilkan produk atau layanan (jasa/servis).
Pada prakteknya, tipe manajemen pada kedua sistem ini sering berbeda, dengan
kemampuan teknis dan keputusan manajemen strategis yang spesifik.
Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan
proyek dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami
sebelumnya. Pada umumnya batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan,
waktu pekerjaan dan anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut dengan "triple
constrains" atau "tiga batasan". Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan harkat
dan martabat individu dalam menjalankan proyek, maka batasan ini kemudian
berkembang dengan ditambahkan dengan batasan keempat yaitu faktor keselamatan.
Tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengoptimasikan dan pengalokasian
semua sumber daya dan mengintegrasikannya untuk mencapai tujuan proyek yang
telah ditentukan.

Proses Bisnis
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang
saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan
produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah
menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tetapi juga
berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis
umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan
aktivitas atau kegiatan. Terdapat tiga jenis proses bisnis Proses manajemen, yakni
proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem. Contohnya semisal
Manajemen Strategis. Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan
menciptakan aliran nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur,
pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan. Proses pendukung, yang mendukung
proses inti. Contohnya semisal akunting, rekruitmen, pusat bantuan.

Business Process Model and Ntation (BPMN)


Business Process Model and Notation (BPMN) adalah standar untuk
pemodelan proses bisnis yang menyediakan notasi grafis untuk menentukan proses
bisnis dalam Diagram Proses Bisnis (BPD), berdasarkan teknik flowchart yang sangat
mirip dengan diagram aktivitas dari Unified Modeling Language (UML) . Tujuan
BPMN adalah untuk mendukung manajemen proses bisnis, untuk pengguna teknis
dan pengguna bisnis, dengan memberikan notasi yang intuitif untuk pengguna bisnis,
namun mampu mewakili proses semantik yang kompleks. Spesifikasi BPMN juga
menyediakan pemetaan antara grafik notasi dan konstruksi yang mendasari bahasa
eksekusi, khususnya Bahasa Eksekusi Proses Bisnis (BPEL).
Tujuan utama BPMN adalah untuk memberikan notasi standar yang mudah
dimengerti oleh semua pemangku kepentingan bisnis. Ini termasuk analis bisnis yang
membuat dan memperbaiki proses, pengembang teknis yang bertanggung jawab
untuk mengimplementasikannya, dan manajer bisnis yang memantau dan
mengelolanya. Akibatnya, BPMN berfungsi sebagai bahasa umum, menjembatani
kesenjangan komunikasi yang sering terjadi antara desain dan implementasi proses
bisnis.

Digital Business Ecosystem (DBE)


Digital Business Ecosystem tersusun atas tiga kata yang mengandung makna
sebagai berikut, Digital (ecosystem) merupakan infrastruktur teknis berbasis
pendistribusian teknologi perangkat lunak secara peer to peer (P2P) yang
mentransportasikan, menemukan, menghubungkan layanan dan informasi melalui
interner yang memungkinkan transaksi menggunakan jaringan dan distribusi semua
objek digital menggunakan infrastruktur tersebut. Business (ecosystem) merupakan
masyarakat ekonomi yang didukung oleh lembaga organisasi yang saling berinteraksi
maupun individual. Ecosystem merupakan istilah dalam dunia biologi yang
menggaris bawahi ketergantungan untuk semua aktor pada suatu lingkungan. Pada
kasus Digital Business Ecosystem terdapat model yang identik antara perilaku
biologis dan perilaku software, berdasarkan implikasi teori sains komputer dan
mengarah ke evolusi, mengorganisir diri, dan penyesuaian diri pada lingkungan.
Berdasarkan tiga istilah diatas maka dapat disimpulkan bahwa Digital
Business Ecosystem adalah suatu sistem interaksi bisnis yang terjadi secara peer to
peer (P2P) antara aktor-aktor pada ekosistem bisnis yang saling terkait pada
lingkungan digital yang dihubungkan menggunakan suatu jaringan information
communicating technology, sehingga aktor-aktor pada lingkungan ekosistem tersebut
dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi bisnis menggunakan infrastruktur
digital.
METODOLOGI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
[Terlampir]

Pembahasan
Penjadwalan dan pengendalian proyek adalah bagian penting dari manajemen
proyek konstruksi dalam mencengah keterlambatan proyek. Keterlambatan suatu
pekerjaan dalam proyek merupakan efek kombinasi dari ketergantungan antar
pekerjaan dan variabilitas dalam proyek. Variabilitis yang cukup tinggi dalam proses
kontruksi dapat mengakibatkan terjadinya aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan
nilai tambah (Napsiyana 2013). Penjadwalan merupakan pengalokasian waktu yang
tersedia untuk melaksanakan aktivitas pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu
proyek sehingga mencapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan
yang ada. Penjadwalan proyek adalah urutan waktu kegiatan proyek yang berguna
sebagai pokok garis pedoman pada saat proyek dilaksanakan. Penjadwalan adalah
proses mengurutkan tugas/jenis-jenis pekerjaan dalam rangkaian aktivitas yang akan
dilaksanakan. Penjadwalan adalah penentuan kapan aktivitas dimulai, ditunda dan
diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumberdaya bisa disesuaikan
waktunya menurut kebutuhan yang telah ditentukan. Dari keempat definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa penjadwalan merupakan penentuan urutan kegiatan proyek
dari mulai hingga selesai dengan mempertimbangkan keterbatasan dalam pelaksanaan
(Napsiyana 2007).

Stakeholder merupakan sekelompok orang yang berada di dalam maupun di


luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan suatu
perusahaan. Secara garis besar konsep stakeholder dapat didefinisikan sebagai
individu atau organisasi atau kelompok baik profit maupun non profit yang memiliki
kepentingan dengan perusahaan sehingga dapat mempengaruhi atau dipengaruhioleh
pencapaian tujuan perusahaan (Estaswara 2010). Dalam proyek pembangunan pabrik
terdapat beberapa stakeholder, yaitu manajer proyek, manajer keuangan, kontraktor,
supplier material, supplier alat dan mesin, serta pekerja. (bahas peran)
PENUTUP
Simpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai