Anda di halaman 1dari 48

Kebijakan Pemenuhan Kebutuhan Jabatan

Fungsional Tertentu
(Perspektif UU ASN dan Permenpan 48 Tahun 2014 dan
Permenpan 13 Tahun 2016)

Yulina Setiawati NN, SH MM


Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian
Jakarta, 08 Februari 2017
Outline BKN

I Pe n d a h u l u a n

II Manajamen PNS di Era UU ASN

III Pembinaan Jabatan Fungsional

IV Pemenuhan Kebutuhan JF Arsiparis

V Penutup
BKN

I Pe n d a h u l u a n
Reformasi Birokrasi Nasional BKN

Sasaran RB
1. Terwujudnya pemerintahan
yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi, dan nepotisme;
2. Meningkatnya kapasitas dan
akuntabilitas kinerja birokrasi;
3. Meningkatnya kualitas
pelayanan publik.

TATANAN REGULASI
1. RUU ITE – UU. No. 11/2008
2. RUU OMBUDSMAN – UU No. 38 Tahun 2008
3. RUU Pelayanan Publik – UU No. 25/2009
4. RUU ASN – UU No. 05/2014
5. REVISI UU No. 32 Tahun 2004 – UU No. 23/2014
6. RUU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN – UU No. 30/2014

Program Nasional

8 Area Perubahan di Instansi
1. Organisasi;
2. Tatalaksana;
3. Peraturan Perundang‐undangan;
4. Sumber Daya Manusia Aparatur;
5. Pengawasan;
6. Akuntabilitas;
7. Pelayanan publik;
8. Mindset dan cultural Set Aparatur.
Reformasi Bidang Kepegawaian BKN

1. Recruitment • Restrukturisasi organisasi (right 
2. Placement and promotion sizing; flat org.)
3. Performance‐based Mgt./SKP • Service Delivery 
4. Kinerja • OutcomesOriented
5. Core competency training • Mind‐set dan Culture set
6. Welfare dan Renumerasi • Strong commitment

SDM Penataan
Organisasi/Bis
Aparatur nis Proses

Modernisasi
Regulasi Pelayanan • Sistem Informasi Kepegawaian
• Pemanfaatan TIK (e‐office,  e‐gov 
• Deregulasi
dan i‐gov)
• Law Enforcement
• Transparansi dan akuntabilitas
• Reward and Punishment
• Efektivitas dan efisiensi
• De‐kooptasi dengan politik
• Simplifikasi proses
• Minimalisasi spoiling system
• Wasdal/supervisi 
9 RENCANA AKSI PENINGKATAN  BKN

PROFESIONALISME PNS

Program Percepatan
Reformasi Birokrasi

RENCANA AKSI

a. Penetapan standar kompetensi


jabatan
Identifikasi jabatan fungsional
PROGRAM
b. Peningkatan kemampuan PNS 
berbasis kompetensi (Diklat)
Identifikasi output jabatan
c. Sistem Nasional Diklat PNS berbasis  fungsional
kompetensi
Profesionalisasi d. Penegakan Etika dan Disiplin PNS  Penyusunan standar
kompetensi
PNS

e. Sertifikasi kompetensi profesi Pengelolaan kinerja jabatan


fungsional
f.  Mutasi dan Rotasi sesuai kompetensi
secara perodik
Penyesuaian tunjangan jabatan
fungsional
g. Pengukuran Kinerja Individu

h. Penguatan Jabatan Fungsional


DRIVING FACTORS BKN
PERUBAHAN MANAJEMEN KEPEGAWAIAN

Intervensi Politik tinggi, sehingga netralitas terganggu

PNS belum dianggap sebagai sebuah profesi

Penetapan formasi PNS belum melalui analisis jabatan, analisis beban kerja dan perencanaan
SDM yang benar

Penempatan dan pengangkatan dalam jabatan belum berbasis kompetensi terjadi mismacht

Terbatasnya mobilitas PNS secara Nasional

Terbatasnya kesempatan mengembangkan diri karena keterbatasan kuota jumlah peserta

Kualifikasi dan kompetensi PNS tidak sesuai kebutuhan

Masalah overstaff (kelebihan secara kuantitas/jumlah) dan understaff (kekurangan secara 


kualitas/kompetensi)

Budaya kinerja PNS masih rendah

Gaji PNS belum berdasarkan individual, internal, & eksternal equity

Tsunami Pensiun
VISI DAN MISI KEPEGAWAIAN NEGARA BKN

DI ERA UU ASN

Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang


VISI memiliki integritas, profesional, melayani dan
sejahtera

Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari


MISI Comfort Zone ke Competitive Zone
BKN

2025 BIROKRASI BERSIH, 
KOMPETEN SEJAHTERA
MELAYANI

2019

PENGEMBANGAN 
POTENSI/HUMAN 
CAPITAL
2000
MANAJEMEN 
SDM

ADMINISTRASI 
KEPEGAWAIAN
BKN

PENGUATAN IMPLEMENTASI MERIT SYSTEM


Manajemen SDM secara efektif dan efisien 
dan terintegrasi

Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan 
publik

menerapkan prinsip fairness

Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif

Penggajian, reward, & punishment berbasis 
kinerja

Melindungi pegawai dari intervensi politik & 
memproteksi pegawai dari kegiatan politik & dari 
tindakan semena‐mena
IMPLIKASI BERLAKUNYA UU ASN BKN

Kegiatan/Program:
Belanja Pegawai  • Analisis & Pemetaan Jabatan
• Kebijakan Minus Growth  /zero/moratorium
efektif melalui   • Kebijakan Pembatasan dan/atau Pengurangan Belanja Pegawai
Penataan Jumlah dan • Monev Redistribusi/  Realokasi PNS
Distribusi  ASN • Kebijakan Pensiun Dini

• Kebijakan Seleksi CPNS  Seleksi dengan Computer Assissted Test


(CAT)
Seleksi dan Promosi  • Kebijakan Promosi PNS dengan assessment center, diklat
Terbuka PNS penjenjangan dan/atau fungsional
• Kebijakan Pengisian Lowongan Jabatan Secara terbuka antar instansi

• Penetapan Standar Kompetensi


• Peningkatan Kemampuan PNS  Berbasis Kompetensi
• Sistem Nasional Diklat PNS Berbasis Kompetensi
• Penegakan Etika dan Disiplin Pegawai Negeri
• Sertifikasi Kompetensi Profesi
Profesionalisme ASN • Pengukuran Kinerja Individu
• Penguatan Jabatan Fungsional  (Penambahan jumlah, pola karir,
• peningkatan kemampuan,  penambahan tunjangan)
• Pengembangan karir PNS
PNS Facts and Figures, Des 2016 BKN

3.08%
4.498.643
PNS terhadap Angkatan PNS Pusat : 20.94%
Jumlah PNS per Desember
Kerja PNS Daerah : 79.06%
2016
(118.19 juta)

‐0.44% 45 tahun BUP 2016‐2020


Rata‐rata pertumbuhan Rata‐rata  752.271 PNS
per tahun 2010‐2015
47 tahun
Median 
51 tahun
Modus  Tingkat Pendidikan PNS 
Rendah : 28.32%
13.71%  Menengah : 20.09%
10.6% Struktural
PNS diatas 55 Tahun Tinggi : 51.59%
51.13% JFT
38.27% JFU
Jumlah PNS menurut Jenis Jabatan dan Gender BKN

Jenis Jabatan Pria Wanita Jumlah


Struktural 332.112 144.462 476.574

Fungsional Tertentu 914.325 1.386.025 2.306.048

Fungsional Umum 1.049.743 671.976 1.716.021


Jumlah 2.296.180 2.202.463 4.498.643

6,56%
Wanita
30,51%
Pria 14,46%

45,72%

39,82%
Struktural

Fungsional Tertentu
62,93%

Fungsional Umum
Jumlah PNS yang akan memasuki Batas Usia Pensiun (BUP) 2016‐2020

Fungsional Fungsional
Tahun BUP Struktural Jumlah
Tertentu Umum

2016 13.026 60.313 49.176 122.515

2017 16.854 67.389 48.572 132.815

2018 18.433 82.377 55.539 156.349

2019 16.545 93.906 45.599 156.050

2020 20.971 105.815 57.756 184.542

Jumlah 85.829 409.800 256.642 752.271

BKN
BKN

II Manajamen PNS
BKN

Manajemen PNS di Era UU ASN
MANAJEMEN PNS BKN

• Setiap instansi wajib menyusun kebutuhan jenis dan jumlah jabatan untuk 5 tahun
1. Penyusunan & kedepan dan dirinci pertahun sesuai prioritas kebutuhan berdasarkan ANJAB dan ABK 
Penetapan serta peta jabatan
Kebutuhan • Penyusunan kebutuhan dilakukan setelah penetapan rencana strategis instansi
• Usulan menggunakan e‐formasi paling lambat bulan Maret

• Sistem registrasi on‐line
• Seleksi menggunakan CAT
• Seleksi administrasi, Tes Kemampuan Dasar (TKD), & Tes Kemampuan Bidang (TKB)
2. Pengadaan
• Masa percobaan CPNS 1 tahun
• Diklat prajabatan terintegrasi

• Pangkat adalah tingkatan dalam jabatan sebagai dasar penggajian
• Penetapan pangkat berdasarkan evaluasi jabatan
• Pengangkatan dalam jabatan merupakan perbandingan obyektif kompetensi, kualifikasi jabatan 
dengan yang dimiliki pegawai.
3. Pangkat &
• Ditetapkan persyaratan setiap jabatan, dikecualikan untuk syarat gaji PNS yang ikut sekolah 
Promosi
kader dengan predikat sangat memuaskan
Jabatan
• Promosi Jabatan dengan Open Recruitment & Talent Pool
• Larangan rangkap jabatan
• Instansi menyusun rencana suksesi
• Tujuan untuk kejelasan dan kepastian karier
• Instansional dan Nasional
4. Pengembangan • Berdasarkan kualifikasi, kinerja, dan kompetensi
Karir • Memperhatikan integritas, dan moralitas
• dilakukan dengan promosi dan mutasi serta penugasan khusus
• Info lowongan jabatan dilakukan oleh BKN
MANAJEMEN PNS BKN

• Tujuan Pemenuhan Kebutuhan Kompetensi PNS dengan standart kompetensi jabatan


5. Pengembangan dan rencana pengembangan karier
Kompetensi • Merupakan hak PNS, minimal 80 jam dalam per tahun
• Setiap 1 instansi menyusun rencana pengembangan kompetensi
• Melakukan analisis kesenjangan kompetensi
• Tujuannya untuk penyelarasan potensi PNS dengan penyelenggaraan tugas
• Terintegrasi secara nasional
6. Pola Karir
• Setiap instansi wajib menyusun pola karir
• Pola karier dapat berbentuk horisontal, vertikal dan diagonal
• Mutasi tugas/ lokasi antar instansi Pusat, instansi daerah
• Rotasi nasional
• Mutasi dilakukan paling singkat 2 tahun maksimal 5 tahun
• Mutasi dilakukan atas dasar kesesuaian kompetensi PNS dan syarat jabatan, 
7. Mutasi
klasifikasi jabatan dan pola karier
• Mutasi harus ada pertimbangan dari Tim Penilai kinerja
• Untuk menjamin objektifitas penilaian
•Dibentuk tim penilai kinerja
•SKP disusun berdasarkan RKT
8. Penilaian •Bobot Penilaian SKP 80%, Perilaku 20% dengan metode 360o
Kinerja •Tidak mencapai target dikenakan sanksi administrasi
•Dilakukan pembinaan kinerja melalui bimbingan dan konseling
•Dibuat sistem informasi kinerja PNS
•Sangat baik 2 tahun berturut turut diberi apresiasi
MANAJEMEN PNS BKN

• Berdasarkan beban kerja, tanggung jawab & risiko pekerjaan
9. Penggajian Dan
• Tunjangan kinerja berbasis kinerja individu. 
Tunjangan
• Tingkat kemahalan sesuai indeks wilayah

• Reward berdasarkan capaian kinerja


10. Penghargaan • Prioritas untuk pengembangan kompetensi
• Tanda Kehormatan

• Penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai dengan perubahan jenis‐jenis 
11. Disiplin hukuman

• Reformulasi jenis‐jenis pemberhentian


12. Pemberhentian • Perubahan beberapa sanksi administrasi

13. Jaminan Pensiun • Pensiun dengan Dual system pay as you go dan fully funded


Dan Hari Tua • THT dual system asuransi SOS dengan manfaat pasti dan bersifat pengembalian 
tabungan ditambah hasil pengembangan

• Bantuan hukum bagi yang terkena kasus hukum
• Ontop dari Sistem Jaminan Sosial Nasional untuk kesehatan, kecelakaan kerja, dan 
14. Perlindungan
jaminan kematian
 Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan jabatan berdasarkan tingkat
kesulitan, tanggungjawab, dampak dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan
sebagai dasar penggajian.

UTAMA

MADYA
PRATAMA

JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN ADMINISTRASI
 Utama  Penyelia
ADMINSTRATOR  Madya  Mahir
 Muda  Terampil
PENGAWAS  Pertama  Pemula

PELAKSANA
KEAHLIAN KETERAMPILAN
Rancangan Pangkat PNS

JF
JPT JA
JF/JP17
JPT IX JA 15 JF/JP 16
JA 14 JF/JP 15
JPT VIII
JA 13 JF/JP 14
JPT VII
JA 12 JF/JP 13
JPT VI JA 11 JF/JP 12

JA 10 JF/JP 11
JPT V
JA 9 JF/JP 10
JPT IV JF/JP 9
JA 8
JA 7 JF/JP 8
JPT III
JA 6 JF/JP 7
JPT II
JF/JP 6
JA 5
JPT I JF/JP 5
JA 4
JF/JP 4
JA 3
JF/JP 3
JA 2
JF/JP 2
JA 1
JF/JP 1
Konsepsi Reformulasi Sistem Penggajian PNS
BKN

1. 2. 3.
Pay for Position Pay for Person Pay for Performance

4.
Pay for Living Cost (Lc)

Idealnya gaji pegawai dibayar dengan menggabungkan 3P + Lc


BKN

III Pembinaan Jabatan Fungsional


JUMLAH JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU BKN

Dokter  Tenaga Fungsiona


Dokter
No Instansi Guru Dokter Pendidik  Bidan Perawat Perawat Gigi Kesehatan l Tertentu  Jumlah
Gigi
Klinis Lainnya Lainnya

1 Pusat 138,069 2,760 924 653 872 14,352 467 5,553 166,055 329,705

2 Daerah 1,577,135 21,275 480 6,264 74,943 142,884 9,463 63,693 80,206 1,976,343

Jumlah 1,715,204 24,035 1,404 6,917 75,815 157,236 9,930 69,246 246,261 2,306,048
TREND
PERTUMBUHAN 43 INSTANSI PEMBINA
JABATAN JFT
FUNGSIONAL

2012 2013 2014 2015 2016 2017


JABATAN 
FUNGSIONAL

142 jenis 142 jenis 147 jenis 147 Jenis

TERAMPIL 110 jenis 124 jenis

AHLI 2.303.887
org
2.306.048
org
2.285.264
org
2.276.925
BKN

JABATAN FUNGSIONAL
sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.

KEDUDUKAN
Pejabat Fungsional berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab secara langsung kepada Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, atau
pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan dengan
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
BKN

TUJUAN PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL

1. PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA PNS

2. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UNIT KERJA 

3. PENINGKATAN KARIER PNS

4. PENINGKATAN PROFESIONALISME PNS
PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL KEDEPAN
BKN

1 Pemisahan JF Ahli dan JF Terampil secara bertahap
• JF Keahlian : utama, madya, muda, pratama
• JF Keytampilan : penyelia, mahir, terampil, pemula
• Jumlah JF dari 129 menjadi 147
2 Usulan JF baru pada  17 K/L : 43 JF terampil dan ahli

3 Penyempurnaan dalam pengaturan
Kegiatan berdasarkan proses Prestasi kerja JF lebih terukur
produk/output akhir, dan outcome

• Pengelolaan kompetensi JF dapat  
berjalan secara efektif
Menyusun standar kompetensi JF • Terwujudnya kelas jabatan
• diklat JF dapat direncanakan  
berdasarkan training need assessment  
(TNA)

Persyaratan pengangkatan dalam JF   • Peningkatan profesionalisme dapat  
berdasarkan uji kompetensi dilakukan
• JF menjadi pilihan karier
Mengharuskan instansi pembina JF  
untuk melakukan pengelolaan JF  secara  Pengelolaan profesionalisme JF dapat  
profesional dilakukan
BKN

diagonal
Perpindahan dari
= perpindahan dari jabatan
struktural ke fungsional. jabatan

Vertikal Horizontal
= perpindahan yang = perpindahan jabatan
bersifat kenaikan jabatan pada tingkat dan pangkat
(promosi); jabatan yang sama;
BKN
PENGANGKATAN  PENGANGKATAN 
INPASSING PERTAMA PERPINDAHAN
PROMOSI

PENGANGKATAN DLM
JAB FUNG BAGI PNS
PENGANGKATAN YG
PENGANGKATAN
YANG MELAKSANAKAN
TUGAS POKOK JABFUNG
PENGANGKATAN UNTUK
DILAKUKAN MELALUI YG DILAKUKAN 
PADA SAAT JF TERSEBUT MENGISI FORMASI MELALUI PERPINDAHAN DARI MELALUI
DITETAPKAN DGN CPNS JS ATAU JF LAIN PERPINDAHAN DARI JF
MENETAPKAN KE DALAM JAB. FUNG
TERTENTU (143)
KE DALAM
JENJANG JABATAN SESUAI
STRUKTURAL
DENGAN PANGKAT YANG
DIMILIKI

PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
BKN

Pembinaan Jabatan Fungsional

1.Bina Karier
2.Bina Profesionalisme
3.Bina Budaya Kerja
4.Bina Disiplin
5.Bina Kode Etik
6.Bina Teknologi
BKN
PEMBINAAN KARIER JABATAN FUNGSIONAL

1. Pengambilan Sumpah atau Janji.


2. Kegiatan dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi kegiatan dalam
bentuk angka kredit.
3. Kenaikan jabatan fungsional berdasarkan angka kredit.
4. Pemberhentian sementara PNS:
a. diangkat menjadi pejabat negara;
b. diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga non struktural;
c. ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana;
5. Rangkap jabatan tidak diperbolehkan kecuali yang kompetensi dan bidang
tugas jabatannya sama dan tidak dapat dipisahkan.
6. Pemberhentian, PNS diberhentikan dari JF apabila:
a. mengundurkan diri dari jabatannya;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh di luar JFnya; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
BKN

PERAN INSTANSI PEMBINA

1. menyusun kurikulum diklat


2. menyelenggarakan diklat
3. menyusun standar kompetensi
4. menyusun pedoman formasi
5. membangun pusat informasi
6. menfasilitasi pelaksanaan jabatan
7. menfasilitasi pembentukan organisasi
8. menfasilitasi penyusunan kode etik
9. monitoring dan evaluasi
10. mengusulkan tunjangan jabatan
BKN

Tugas Instansi Pengguna


1. menyusun formasi jabatan fungsional
2. melaksanakan pengangkatan, Pemindahan,
pemberhentian sementara
3. mengusulkan pengangkatan, Pemindahan,
pemberhentian sementara, dari dan dalam
jab. Fung untuk jenjang Jenjang Utama (IV/d
dan IV/e) kepada Presiden
4. penyelenggaraan pembinaan karier
5. memfasilitasi pelaksanaan tugas Jab. fung
6. berkoordinasi dengan instansi pembina Jab
BKN

IV Pemenuhan Kebutuhan JF Arsiparis


 UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
 PP Nomor 16 Tahun 1994 Tentang Jabatan Fungsional PNS Jo
PP Nomor 40 Tahun 2010
 Permenpan Dan RB Nomor 48 Tahun 2014 Tentang Jabatan
Fungsional Arsiparis Jo Permenpan-RB Nomor 13 Tahun 2016
 Peraturan Kepala BKN Nomor 24 Tahun 2016 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembinaan Jabatan Fungsional Arsiparis

36
STATISTIK ARSIPARIS
(Berdasarkan Data e-PUPNS)
Jumlah

2500

2000

1500
Jumlah
1000

500

0
Pusat 2.100 Daerah 1.288

TOTAL  3.388
Kebutuhan Arsiparis 5 (lima) Tahun Kedepan

3.388 2.37%

142.760 97.63%

Jumlah sekarang Kebutuhan 5 Tahun kedepan
Keahlian
Utama (IV/d-IVe)
Madya (IV/a-IV/b-IV/c)
Muda (III/c-III/d)
Pertama (III/a-III/b)

Keterampilan
Penyelia ( III/c –III/d)
Pelaksana L/Mahir (III/a – III/b)
Pelaksana/Terampil (II/c-II/d)

39
Pemenuhan Kebutuhan Jabatan
Fungsional Arsiparis

1. Pengangkatan 2. Pengangkatan 3.Penyesuaian/ 4. Pengangkatan


Pertama Perpindahan Inpassing Kembali
pengangkatan pengangkatan yg Pengangkatan dlm Setelah dinyatakan
untuk dilakukan
Jab fung bagi PNS tidak bersalah oleh
melalui
mengisi lowongan perpindahan yang Melaksanakan Pengadilan, setelah
formasi melalui dari CLTN, setelah Tugas
js atau jf lain tugas pokok jabfung
CPNS Belajar, setelah
ke dalam jab. pada saat Peraturan
fung tertentu ditugaskan diluar
ditetapkan jabatan arsiparis

Inpassing 
Nasional ?

Sampai saat ini sudah 147 jabatan fungsional yang telah ditetapkan
40
Persyaratan Pengangkatan melalui Inpassing 
Jabatan Fungsional Arsiparis 

1. Memiliki ijazah SLTA;


2. Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c;
3. Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan kearsipan paling
kurang 2 tahun;
4. Mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang kearsipan;
5. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
6. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
7. Pegawai Negeri Sipil yang disesuaikan (di‐inpassing), setelah diangkat dalam jabatan
fungsional Arsiparis harus memperoleh ijazah Diploma III (D.III) bidang kearsipan atau
bidang ilmu lain yang ditentukan oleh Instansi Pembina, dalam jangka waktu paling lama 5
tahun terhitung mulai tanggal pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Arsiparis;
8. PNS yang berijazah D.III bidang ilmu lain wajib mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan
Fungsional Arsiparis;
9. PNS yang tidak memperoleh ijazah D.III, diberhentikan dalam jabatan fungsional Arsiparis;
10. Untuk menjamin keseimbangan antara beban kerja dan jumlah Pegawai Negeri Sipil yang
akan disesuaikan (di‐inpassing), maka pelaksanaan penyesuaian (inpassing) harus
mempertimbangkan formasi jabatan;
11. Penyesuaian (inpassing) berlaku selama 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini berlaku
(Desember 2014 s/d Desember 2016);
12. Penyesuaian Inpassing berdasarkan Perka BKN 24/2016 s/d Desember 2018.
1. Arsiparis yang diberhentikan sementara sebagai PNS, dapat diangkat kembali dalam
Jabatan Fungsional Arsiparis apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana
percobaan;
2. Arsiparis yang diberhentikan sementara karena menjalani cuti di luar tanggungan negara,
dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Arsiparis apabila telah selesai
menjalani cuti di luar tanggungan negara;
3. Arsiparis yang diberhentikan sementara karena menjalani tugas belajar lebih dari 6
(enam) bulan, diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Arsiparis apabila telah selesai
menjalani tugas belajar;
4. Arsiparis yang diberhentikan sementara karena ditugaskan secara penuh di luar Jabatan
Fungsional Arsiparis, dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Arsiparis apabila
berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun bagi Pengawas yg akan menduduki
Arsiparis Ahli Muda.
5. Arsiparis yang diberhentikan sementara karena ditugaskan secara penuh di luar Jabatan
Fungsional Arsiparis, dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Arsiparis apabila
berusia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pej Administrator yg akan
menduduki Arsiparis Ahli Madya dan Pejabat JPT yg akan menduduki Arsiparis Ahli Madya
atau Ahli Utama
6. Arsiparis yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2,
angka 4, dan angka 5 dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Arsiparis apabila
telah mengikuti dan lulus uji kompetensi pada jenjang jabatan terakhir yang dimilikinya.
Masa Peralihan JF Arsiparis
• Arsiparis yang telah mengumpulkan angka kredit tetapi belum
mencapai jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, sebagaimana diatur dlm
Permenpan Nomor PER/3/M.PAN/3/2009, perolehan angka
kreditnya dapat diperhitungkan dan diakumulasikan dengan angka
kredit hasil konversi untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih
tinggi
• Arsiparis yang telah mengumpulkan angka kredit dan/atau melebihi
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat
setingkat lebih tinggi, dapat dinaikkan jabatan/pangkatnya setingkat
lebih tinggi dari jenjang jabatan pangkat yang didudukinya.
• Arsiparis yang menduduki jenjang jabatan lebih tinggi dari pangkat,
golongan ruang yang dimilikinya atau memiliki pangkat, golongan
ruang lebih tinggi dari jabatan yang didudukinya, dan telah
ditetapkan perolehan angka kreditnya sebelum tanggal 1 Juli 2OI7,
penyesuaian dalam jenjang jabatan/pangkat berikutnya dilakukan
melalui penghitungan angka kredit konversi hasil penilaian SKP.

Batas akhir penetapan kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dgn 
menggunakan AK paling lambat periode Oktober 2017
I. Peta JFT yang Masih Proses Inpassing
PERATURAN BERSAMA/ MASA BERLAKU INPASSING
NO JABATAN FUNGSIONAL PERMENPAN-RB KETERANGAN
PERKA BKN MULAI BERAKHIR
Baru
1 PEMBINA JASA KONSTRUKSI 38 TAHUN 2013 04/PRT/M/2014 1 JUNI 2014 31 MEI 2015 PROSES
(KEM. PEKERJAAN UMUM DAN
PDT) 18-10-2013 8 TAHUN 2014 diperpanjang s.d
Baru
2 POLISI PAMONG PRAJA 4 TAHUN 2014 34 TAHUN 2015 1 MARET 2015 29 FEBRUARI 2016 PROSES
(KEM. DALAM NEGERI) 08-01-2014 9 TAHUN 2015
Baru
3 PENGAMAT TERA 33 TAHUN 2014 12/M-DAG/PER/1/2015 1 MARET 2015 28 FEBRUARI 2017 PROSES
(KEM. PERDAGANGAN) 02-10-2014 14 TAHUN 2015
Baru
4 PRANATA LABORATORIUM 34 TAHUN 2014 14/M-DAG/PER/1/2015 1 MARET 2015 28 FEBRUARI 2017 PROSES
KEMETROLOGIAN 02-10-2014 13 TAHUN 2015
(KEM. PERDAGANGAN) 30-01-2015

Baru
5 PENGAWAS KEMETROLOGIAN 35 TAHUN 2014 13/M-DAG/PER/1/2015 1 MARET 2015 28 FEBRUARI 2017 PROSES
(KEM. PERDAGANGAN) 02-10-2014 12 TAHUN 2015
30-01-2015

Baru
6 PENGUJI KESELAMATAN 36 TAHUN 2014 1 TAHUN 2015 1 FEBRUARI 2015 31 JANUARI 2016 PROSES
DAN KESEHATAN KERJA (K3) 16-10-2014 2 TAHUN 2015 diperpanjang s.d
(KEM. KETENAGAKERJAAN) 13-01-2015 28 FEBRUARI 2017

7 ANALIS PERTAHANAN NEGARA 7 TAHUN 2016 PROSES


(KEM. PERTAHANAN) 30-06-2016
Baru
8 PENILAI PEMERINTAH 18 TAHUN 2016 PROSES
(KEM KEUANGAN) 13-10-2016
Baru
9 ANALIS ANGGARAN 21 TAHUN 2016 PROSES
(KEM KEUANGAN) 03-11-2016

10 ARSIPARIS 24 TAHUN 2016 PALING LAMBAT PROSES


(ANRI) 23-12-2016 31 DESEMBER 2018
II. Peta JFT yang Inpassingnya Tidak Berdasarkan Angka Kredit
Kumulatif Permenpan 26/2016 (Dari SKP ke Angka Kredit)
PERATURAN BERSAMA/ MASA BERLAKU INPASSING
NO INSTANSI PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL PERMENPAN-RB JUKNIS KETERANGAN
PERKA BKN MULAI BERAKHIR

1 KEMENTERIAN ANALIS KETAHANAN PANGAN 38 TAHUN 2014 47/PERMENTAN/KP.240/8/2015 PALING LAMBAT PROSES
PERTANIAN 16-10-2014 28 TAHUN 2015 7 SEPTEMBER 2017
18-08-2015

2 SEKJEN DPR RI ANALIS ANGGARAN DAN 39 TAHUN 2014 3 TAHUN 2015 PALING LAMBAT PROSES
PENDAPATAN BELANJA NEGARA 16-10-2014 27 TAHUN 2017 8 JULI 2017
08-07-2015

3 KEMENTERIAN PELATIH OLAHRAGA 40 TAHUN 2014 PERKA BKN PERMENPORA PALING LAMBAT SUDAH
PEMUDA DAN OLAHRAGA 16-10-2014 38 TAHUN 2015 36 TAHUN 2016 31 OKTOBER 2016 BERAKHIR
09-10-2015

4 KEMENTERIAN ASISTEN PELATIH OLAHRAGA 41 TAHUN 2014 PERKA BKN PERMENPORA PALING LAMBAT SUDAH
PEMUDA DAN OLAHRAGA 16-10-2014 39 TAHUN 2015 36 TAHUN 2016 31 OKTOBER 2016 BERAKHIR
09-10-2015

5 KEMENTERIAN ANALIS KEUANGAN PUSAT 42 TAHUN 2014 74/PMK.07/2015 PERMENKEU PALING LAMBAT PROSES
KEUANGAN DAN DAERAH 16-10-2014 17 TAHUN 2015 201/PMK.07/2016 28 FEBRUARI 2017
09-04-2015

6 KEMENTERIAN PELELANG 43 TAHUN 2014 PERKA BKN PROSES 1 JUNI 2016 31 MEI 2017 PROSES
KEUANGAN 16-10-2014 11 TAHUN 2016
7 KEMENTERIAN PENGELOLA EKOSISTEM LAUT 44 TAHUN 2014 74/PMK.07/2015 PERMEN KP PALING LAMBAT PROSES
KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN PESISIR 16-10-2014 17 TAHUN 2015 20/PERMEN-KP/2016 31 MARET 2017
09-04-2015

8 KEMENTERIAN ASSESSOR MANAJEMEN 45 TAHUN 2014 PERKA BKN PROSES 1 SEPT 2016 31 AGUSTUS 2017 PROSES
PERINDUSTRIAN MUTU INDUSTRI 16-10-2014 20 TAHUN 2016
26-08-2016

9 BADAN NARKOTIKA NASIONAL PENYULUH NARKOBA 46 TAHUN 2014 PERKA BKN PERKA BNN 31 OKTOBER 2017 PROSES
16-10-2014 47 TAHUN 2015 9 TAHUN 2015
02-12-2015

10 ARSIPARIS NASIONAL ARSIPARIS 48 TAHUN 2014 PERKA BKN PROSES PALING LAMBAT PROSES
16-10-2014 jo 24 TAHUN 2016 31 DESEMBER 2018
Nomor 13 TAHUN 2016 23-12-2016
15-08-2016

11 SEKRETARIAT KABINET PENERJEMAH 49 TAHUN 2014 PERKA BKN PERSESKAB PALING LAMBAT PROSES
16-10-2014 jo 21 TAHUN 2016 8 TAHUN 2016 31 AGUSTUS 2017
Nomor 1 TAHUN 2016 26-08-2016
23-02-2016
S E M O GA
B E R M A N FA AT

Anda mungkin juga menyukai