INTERNAL EKSTERNAL
KEKUATAN PELUANG
1. Eksistensi Lembaga Sumber Daya Aparatur di Daerah (UU No. 43 1. Keputusan. MENPAN tentang Penataan PNS;
Tahun 1999 beserta peraturan pelaksananya, Keppres No. 59 Tahun 2. Keputusan Kepala BKN No 46 A tentang Standar kompetensi
1999); Jabatan Struktural dan No 46 B tentang Evaluasi Jabatan;
2. Pelimpahan kewenangan pengelolaan aparatur dari Pusat ke 3. Surat Gubernur tentang tes potensi untuk pejabat struktural;
Daerah, sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 sebagaimana telah 4. Tuntutan tentang Standar pelayanan minimal (SPM) dalam Pelayanan
diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008; Kepegawaian;
3. Tersedianya sistem dan prosedur verja yang baku dalam 5. Kebijakan kepegawaian secara nasional yang mensyaratkan diklat
pengelolaan Sumber Daya Aparatur; sebagai bagian sistem pembinaan pegawai;
4. Tersedianya pengelola Sumber Daya Aparatur yang memadahi; 6. Banyaknya lembaga pendidikan dan pelatihan lokal maupun nasional
5. Tersedianya Sumber Daya Aparatur yang dikelola; yang bisa diajak kerjasama diindikasikan dengan Kerjasama
6. Tersedianya uraian tugas yang jelas pada masing-masing fungsi; penyelenggaraan Diklat dengan sistem pola kemitraan;
7. Hasil-hasilpengelolaan Sumber Daya Aparatur yang selama 7. Kerjasama dalam proses pelayanan kepegawaian (pensiun, askes, dll);
ini telah dilaksanakan. 8. Banyaknya tawaran peningkatan SDM (diklat fungsional, beasiswa,
pendidikan formal);
9. Makin banyaknya lembaga pengawasan formal dan non formal.
KELEMAHAN ANCAMAN
7. Belum tersedianya analisa jabatan sebagai dasar perencanaan 1. Situasi kondisi politik nasional dan lokal (dalam komitmen
manajemen SDM; pengembangan SDM Aparatur);
8. Belum optomalnya pemberdayaan diklat di masing-masing SKPD 2. Komitmen pengembangan dan peningkatan kualitas SDM berupa
9. Kurangnya pemahaman proses manajemen pengembangan SDM anggaran belum sesuai (dibawah standar) dengan kektentuan SE.
diindikasikan dengan masih lemahnya koordinasi; MENDAGRI. Dengan diindikasikan terbatasnya kwantitas
10. Belum tersedianya sarana dan prasarana SIMPEG yang pengiriman dan penyelenggaraan Diklat Teknis / Fungsional;
memadahi sebagai pengelola SDM Aparatur.; 3. Adanya Peraturan Perundang-undangan yang kurang mendukung
11. Kurang tersedianya saranadan prasarana diklat yang memadahi;
12. Masih terdapatnya pelanggaran disiplin PNS. terhadap pelaksanaan Diklat di Daerah;
4. Belum pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap aparatur;
5. Semakin kritisnya pola pikir masyarakat;
6. Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur di daerah
lain;
7. Globalisasi (transparansi, akuntabel pengelolaan SDM).