Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN EKSTREMITAS ATAS

RUMKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


BHAYANGKARA SPO-JM/27/lI/2017/Rumkit 1 1/5
DENPASAR

Ditetapkan:
KARUMKIT BHAYANGKARA DENPASAR
SPO Tanggal terbit
2 Februari 2017
dr.I G.A.A. DIAH YAMINI D., Sp.THT-KL
AKBP NRP. 72020683

PENGERTIAN 1. Pemeriksaan ekstremitas superior adalah pemeriksaan radiologis


dari organ-organ gerak atas.
2. Organ-organ gerak atas meliputi tulang humerus, anterbrachi, sendi,
manus ( tulang-tulang tangan) berserta sendi-sendinya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan
radiologi ekstremitas atas di instalasi radiologi Rumah Sakit
Bhayangkara Denpasar untuk memvisualisasikan objek pada organ-
organ gerak atas meliputi humerus, anterbrachi, sendi, manus ( tulang-
tulang tangan) berserta sendi-sendinya serta menggambarkan fisiologi
dan anatomi kondisi secara umum untuk menegakan diagnosa.
KEBIJAKAN Keputusan Karumkit Bhayangkara Denpasar Nomor: Kep/205/I/2017.
Tentang pemberlakuan pedomaSn pelayanan Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar.
PROSEDUR 1. Persiapan alat
Jenis peralatan pokok sama dengan peralatan yang tercatum pada
SOP pelayanan pemeriksaan Imejing Radiodiagostik tanpa media
kontras-prosedur teknis umum.

2. Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus hanya benda-benda logam yang dapat
menimbulkan arterfak dilepas. Misalnya : cincin, gelang, kancing
baju, dll.

3. Teknik pemeriksaan
A. Pemeriksaan os humerus ( Lengan Atas)
Posisi pasien erect (berdiri) atau pun supine berbaring diatas
meja pemeriksaan, sesuai dengan keadan umum pasien.
a. Proyeksi Antero Posterior ( AP )
a) Posisi objek :
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS ATAS

RUMKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


BHAYANGKARA SPO-JM/27/lI/2017/Rumkit 1 2/5
DENPASAR

 Lengan atas dan lengan bawah lurus, sedikit


abduksi dan diposisikan supine.
 Lengan atas diletakkan memanjang pada
pertengahan kaset, sendi siku dan sendi bahu
masuk dalam lapangan pemotretan dengan
gambaran true AP.
b) Kaset tanpa grid/bucky.
c) Arah sinar vertikal tegak lurus kaset apabila pasien
supine dan arah sinar horisontal tegak lurus kaset
apabila pasien erect.
d) Kondisi pemotretan
FFD : 100 cm, kV : 44, mA 200 , mAS : 2-3
e) Kriteria : tampak gambaran os humerus pada aspek
AP, dengan batas maksimal sendi bahu dan batas
distal sendi siku. Caput humeri menghadap ke medial.

b. Proyeksi lateral
a) Posisi objek : lengan atas dan lengan bawah lurus,
sedikit abduksi dan disposisi supine.
b) Kaset tanpa grid/bucky
c) Arah sinar vertikal horisontal tegak lurus kaset apabila
pasien supine dan arah sinar horisontal tegak lurus
kaset apabila pasien erect.
d) Kondisi pemotretan
FFD : 100 cm, kV : 45 , mA : 200, mAS : 2-3
e) Kriteria : tampak gambaran os humerus pada aspek
lateral, batas proksimal sendi bahu dan batas distal
sendi siku, caput humerus menghadap ke posterior.

B. Pemeriksaan Sendi Siku (Elbow Joint)


Posisi pasien duduk menyamping meja pemeriksaan pada sisi
tangan yang akan difoto atau supine di atas bronchard,
tergantung kondisi umum pasien.
a. Proyeksi Antero Posterior ( AP )
a) Posisi objek :sendi siku ekstensi penuh, kemudian
ditempatkan supine true AP dibagian tengah kaset.
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS ATAS

RUMKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


BHAYANGKARA SPO-JM/27/lI/2017/Rumkit 1 3/5
DENPASAR

b) Kaset tanpa grid/bucky.end


c) Arah sinar vertikal tegak lurus kaset dengan sentrasi
pada pertengahan sendi.
d) Kondisi pemotretan
FFD : 100 cm, kV 44 , mA 200, mAS : 2-3
e) Kriteria : Sendi siku tampak seluruhnya dalam aspek
AP, Rongga sendi tampak jelas, beserta caput os
radius dan capitulum humerus.

b. Proyeksi lateral
a) Posisi objek
 Sendi siku fleksio 90 0 , lengan bawah dan
tangan diposisikan lateral (miring), dengan sisi
ulna pada permukaan kaset.
 Sendi bahu direndahkan, sendi siku diatur true
lateral.
b) Sendi bahu direndahkan, sendi siku diatur true lateral.
c) Kaset tanpa grid/bucky
d) Arah sinar vertikal tegak lurus, dengan sentrasi pada
epicondylus bateralis.
e) Kondisi pemotretan
FFD : 100 cm, kV : 45, mA : 200, mAS : 4
f) Kriteria : tampak gambaran sendi siku dengan sudut
900 .

C. Pemeriksaan Lengan Bawah/ antebrachi


Posisi pasien duduk menyamping meja pemeriksaan pada sisi
tangan yang akan difoto. Kaset diletakkan diatas meja
pemeriksaan, lengan bawah diletakkan di atas kaset.
a. Proyeksi Antero Posterior (AP)
a) Posisi objek : lengan bawah diletakkan terlentang
memanjang pada AP diatas kaset.
b) Kaset tanpa grid/bucky
c) Arah sinar vertikal tegak lurus kaset, dengan sentrasi
pada pertengahan antebrachi pada aspek ventral.
d) Kondisi pemotretan
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS ATAS

RUMKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


BHAYANGKARA SPO-JM/27/lI/2017/Rumkit 1 4/5
DENPASAR

FFD : 100 cm, kV : 45 , mA : 200 , mAS : 6


e) Kriteria : tampak gambaran AP tulang antebrachi, os
ulna dan os radius satu sama lain.

b. Proyeksi lateral
a) Posisi objek :
 Sendi siku fleksi 900 , lengan bawah diposisikan
miring di atas kaset dengan tepi digiti V
menempel pada permukaan kaset.
 Sendi bahu direndahkan mendekati meja
pemeriksaan, sehingga sendi siku dapat
diposisisikan miring (true lateral).
 Sendi pergelangan tangan diposisikan true
lateral, dan gambaran kedua sendi tersebut
diusahakanmasuk ke dalam film.
b) Kaset tanpa grid/bucky
c) Arah sinar vertikal tegak lurus kaset, dengan sentrasi
pada pertengahan antebrachi pada aspek radial.
d) Kondisi pemotretan
FFD : 100 cm, kV : 45, mA : 200, mAS : 6
e) Kriteria
 Tampak gambaran aspek lateral ossa
antebrachi. os ulna dan os radius superposisi
satu sama lain terutama pada bagian distal dan
proximal.
 Sendi siku pada batas proximal dan
pergelangan tangan pada batas distal,
keduanya dalam gambaran aspek lateral.

D. Pemeriksaan Ossa Manus


Pasien duduk menyamping di sis meja pemeriksaan. Kaset
diletakkan diatas meja pemeriksaan, dan tangan yang akan
diperiksa di atas kaset.
a. Proyeksi Postero Anterior
a) Posisi objek : Telapak tangan menempel pada kaset,
jari-jari tangan lurus.
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS ATAS

RUMKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman


BHAYANGKARA SPO-JM/27/lI/2017/Rumkit 1 5/5
DENPASAR

b) Kaset tanpa grid/bucky.


c) Arah sinar vertikal tegak lurus kaset, dengan sentrasi
pada caput metacarpal III.
d) Kondisi pemotretan
FFD : 100 cm, kV : 44, mA 200, mAS : 4
Kriteria : tampak gambaran tulang-tulang metacarpal
dan phalanx.

b. Proyeksi Oblique Posterior


a) Posisi Objek : Tangan diletakan di atas kaset, dengan
telapak tangan menempel sedekat - dekatnya pada
kaset jari-jari lurus.
b) Kaset tanpa grid/bucky
c) Arah sinar vertikal tegak lurus kaset dengan sentrasi
pada metacarpophalangeal joint digiti III.
d) Kondisi pemotretan
FFD : 100 cm, kV : 44 , mA : 200 , mAS : 4
e) Kriteria : Tampak gambaran oblique dari ossa manus,
kecuali ibu jari Mendekati posisi lateral dengan os
metacarpal IV dan V mengalami overlap.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai