Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Antebrachii


Antebrachii terdiri dari dua tulang panjang yaitu radius dan ulna, namun
kita harus memperhatikan syarat pada setiap pemeriksaan tulang panjang, selain
objek inti yang kita foto, kedua persendian tulang harus tampak.

Gambar 2.1. Anatomi os ulna (Putz & Pabst, 2007)

Os radius terletak di lateral dan merupakan tulang yang lebih pendek dari
dari dua tulang di lengan bawah. Ujung proksimalnya meliputi caput pendek,
collum, dan tuberositas yang menghadap ke medial. Corpus radii, berbeda
dengan ulna, secara bertahap membesar saat ke distal. Ujung distal radius
berbentuk sisi empat ketika dipotong melintang. Processus styloideus radii
lebih besar daripada processus styloideus ulnae dan memanjang jauh ke

3
distal. Hubungan tersebut memiliki kepentingan klinis ketika ulna dan/atau
radius mengalami fraktur (Hartanto, 2013).

Gambar 2.2 Anatomi os radius (Putz & Pabst, 2007)


Os radius dan ulna secara konseptual dapat diibaratkan sebagai dua kerucut
(cones) yang terletak berdampingan dengan satu sama lain saling menunjuk
pada arah yang berlawanan. Karena letaknya yang berdampingan, maka segala
cedera yang terjadi pada regio antebrachii menimbulkan efek pada kedua tulang
tesebut beserta ligamen yang melekat pada os radius dan os ulna. Seperti
dikatakan sebelumnya bahwa secara konseptual, os radius dan ulna diibaratkan
sebagai dua kerucut (cones) yang ujungnya sejajar, hal ini memungkinkan
gerakan supinasi dan pronasi dengan radius bergulir di sekitar ulna. Hal ini
memunculkan aksioma bahwa fraktur pada salah satu tulang di regio
antebrachii, terutama ketika terjadi angulasi dan displacement, biasanya disertai
oleh fraktur atau dislokasi dari tulang regio antebrachii lainnya.
2.2 Patologi Fraktur Antebrachii

4
Gambar 2. 3 Proyeksi AP (anteroposterior)

(Bontrager, 2014)

c. Pengaturan Sinar

 Central Ray (CR) : vertikal tegak lurus ke pertengahan


kaset

 Center Point (CP) : tepat pertengahan antebrachii

 Focus Film Distance (FFD) : 100 cm

 Kolimasi : batas atas elbow joint dan batas


bawah wrist joint.
 Faktor Eksposi : 60 kV dan 5,6 mAs
d.Kriteria Gambar
 Tampak kedua os radius dan ulna
 Tampak kedua persendian elbow joint dan wrist joint.
 Pada epicondilus tidak ada rotasi dan tidak saling superimposisi.
 Space elbow dan wrist tampak jelas.
 Caput radius, ulna dan collum radius dan ulna saling overlaping.
 Epicondilus medial dan lateral os humerus tidak mengalami
elongasi dan foreshotened.

9
Gambar 2.4 Hasil gambar radiografi antebrachii proyeksi AP
(anteroposerior)

(Bontrager, 2014)
2. Proyeksi Lateral
a. Posisi pasien
Pasien duduk menyamping meja pemeriksaan.
b. Posisi objek
 Atur lengan bawah fleksi 900 dengan lengan atas dengan tepi ulnaris
menempel kaset.
 Atur antebrachii pada pertengahan kaset.

Gambar 2.5 Proyeksi lateral

(Bontrager, 2014)

10
c. Pengaturan Sinar

 Central Ray (CR) : vertikal tegak lurus ke pertengahan


kaset

 Center Point (CP) : tepat pertengahan antebrachii

 Focus Film Distance (FFD) : 100 cm

 Kolimasi : batas atas elbow joint dan batas


bawah wrist joint.
 Faktor Eksposi : 60 kV dan 5,6 mAs
d. Kriteria gambar
 Radius dan ulna tampak superposisi pada bagian distal dengan
batas atas elbow joint dan batas bawah wrist joint tidak terpotong
 Caput radius dan prosesus coronoid overlap.
 Epicondilus humerus superposisi.
 Elbow kelihatan fleksi.
 Softissue dan trabecula tampak dalam gambaran radiograf

Gambar 2.6 Hasil gambar radiografi antebrachii proyeksi lateral

(Bontrager, 2014)

11
Gambar 3.1 Hasil Gambar Radiografi Antebrachii AP (Anteroposterior)

(Hasil Foto Antebrachii AP (Anteroposterior) Nn. NCF pada tanggal 22 Januari


2021)

e. Evaluasi gambar
 Terlihat internal fiksasi yang terpasang
 Tidak tampak tanda-tanda osteomyelitis
 Celah dan permukaan sendi tampak baik
 Tak tampak destruksi tulang
 Tak tampak soft tissue mass/swelling
3.3.2 Radiografi antebrachii proyeksi lateral
a. Posisi pasien
Pasien duduk menyamping meja pemeriksaan.
b. Posisi objek
 Atur lengan bawah fleksi 900 dengan lengan atas dengan tepi ulnaris
menempel kaset.
 Atur antebrachii pada pertengahan kaset.
c. Pengaturan Sinar

 Central Ray (CR) : vertikal tegak lurus ke pertengahan


kaset

 Center Point (CP) : tepat pertengahan antebrachii

 Focus Film Distance (FFD) : 100 cm

 Kolimasi : batas atas elbow joint dan batas

14
bawah wrist joint.

 Faktor Eksposi : 60 kV dan 5,6 mAs


d. Hasil gambar

Gambar 3.2 Hasil Gambar Radiografi Antebrachii Lateral

(Hasil Foto Antebrachii Lateral Nn. NCF pada tanggal 22 Januari 2021)

e. Evaluasi gambar
 Terlihat fraktur radius distal sinistra dengan displacement fragment
distal ke posterior
 Terlihat internal fiksasi yang terpasang
 Tidak tampak tanda-tanda osteomyelitis
 Celah dan permukaan sendi tampak baik
 Tak tampak destruksi tulang
 Tak tampak soft tissue mass/swelling

3.4 Processing gambar


Processing gambar di instalasi radiologi Rumah Sakit Universitas
Surabaya menggunakan sistem digital yaitu dengan dengan cara menggunakan
operator melalui computed radiography (CR) dimana mengklik tombol print
dengan kondisi gambar yang telah diatur terlebih dahulu , mulai mengatur
marker , mengatur ukuran dan kontras yang sesuai
3.5 Usaha Proteksi Radiasi

15
Proteksi radiasi yang diusahakan oleh Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Universitas Airlangga Surabaya dalam pemeriksaan antebrachii adalah
sebagai berikut :
1. Proteksi radiasi untuk pekerja radiasi adalah dengan menggunakan apron
dan berada di ruangan eksposi saat mulai mengekspos.
2. Proteksi radiasi untuk pasien adalah menggunakan coat apron dan thyroid
shield serta menggunakan kolimasi seminimal mungkin.
3. Proteksi radiasi untuk masyarakat umum adalah dengan tidak mengijinkan
pihak-pihak yang tidak berkepentingan di dalam ruangan
3.6 Pembahasan Hasil Pemeriksaan
Beberapa hal yang berhubungan dengan pemeriksaan radiografi
antebrachii dengan klinis pasca ORIF (Open Reduction Internal Fixation)
fraktur radius distal sinistra di unit radiologi rumah Universitas Airlangga
Surabaya adalah:

Gambar 3.3 Hasil Gambar Radiografi Antebrachii AP (Anteroposterior) dan


lateral Nn. NCF di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Universitas Airlangga
Berdasarkan hasil pemeriksaan antebrachii proyeksi AP
(Anteroposterior) dan lateral di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Universitas
Airlangga yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pasien tersebut telah
melakukan tindakan ORIF. Open Reduction Internal Fixation (ORIF) adalah
suatu jenis operasi dengan pemasangan internal fiksasi yang dilakukan ketika
fraktur tersebut tidak dapat direduksi secara cukup atau ketika plaster gagal

16

Anda mungkin juga menyukai