Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK RADIOGRAFI EKSTREMITAS

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
TAHUN 2016
TEKNIK PEMERIKSAAN EKSTREMITAS INFERIOR
(Cruris, Ankle Dan Patella)
DAFTAR ISI EKSTREMITAS INFERIOR

(LOWER LIMB)
Teknik Radiografi Pemeriksaan
Ossa Cruris

1. ANATOMI CRURIS

Cruris
Ossa cruris biasa disebut tungkai bawah, didalam tungkai bawah terdapat 2 tulang yaitu
os tibia dan os fibula.

Tibia
adalah satu dari dua tulang yang lebih besar dan lebih kuat yang berada di
bawah lutut pada vertebrata (tulang yang satunya lagi adalah fibula), yang menghubungkan lutut
dengan tulang pergelangan kaki. Secara umum dikenal sebagai tulang yang paling kuat dalam
memikul beban berat, tibia dapat ditemukan di sebelah fibula. Merupakan tulang terbesar kedua
dalam tubuh manusia, yang terbesar adalah femur.
Fibula
Adalah tulang panjang bagian samping tungkai bawah. tulang ini sangat ramping
dibandingkan dengan tibia, yang brsama membentuk rangka tungkai bawah, karena tidak
menyangga berat badan . fibula memiliki bagian kepala yatu diujung atas dan , batang dan
bagian bawah yang membentuk suatu penojolan bernama maleolus lateral. kepala fibula bersendi
dengan tibia tepat dibawah lutut ,sedangkan ujung bawah bersendi dengan saah satu tulang kaki
yaitu talus.

INDIKASI PEMERIKSAAN :
 Fraktur yaitu patah atau retak tulang akibat benturan atau kekerasan
 Fisura yaitu bagian Tulang yang retak dan masih dalam bentuk yang sama
 Corpus alienum / foreign body yaitu adanya benda asing di dalam tubuh
 Kelainan patologis yaitu kelainan akibat sesuatu penyakit seperti osteoma
 Dislokasi / luksasi yaitu terlepasnya atau bergesernya sendi dari mangkok sendi

2. TEKNIK RADIOGRAFI OS CRURIS


Persiapan Pasien
Tidak memerlukan persiapan kusus, hanya melepas atau menyingkirkan benda yang
dapat mengganggu gambaran radiograf.

Proyeksi AP
Posisi Pasien : Pasien diposisikan duduk atau supine
Posisi Objek :
 Kaki pasien diekstensikan
 Atur cruris pada posisi true AP
 Atur cruris pada pertengahan kaset
 Pastikan nantinya tidak ada gambaran yang terpotong
 Pasang marker R/L
Central Point (CP) : Pertengahan Cruris
Central Ray (CR) : Vertikal Tegak Lurus Kaset
FFD : 100 cm
Kaset : 30x40cm dibagi 2

( 1.1 Posisi Pemeriksaan Cruris AP )


Kriteria Radiograf :
 Tampak kedua persendian atau salah satu dari ankle dan knee joint
 Maleolus lateral dan medial tampak jelas
 Tidak ada rotasi pada ankle dan knee joint
 Artikulasi tibia dan fibula yang beroverlap di bagian proximal dan distal

(1.2 Hasil Radiografi Cruris AP)


Proyeksi LATERAL ( MEDIOLATERAL )
Posisi Pasien : Pasien diposisikan duduk atau supine
Posisi Objek :
 Kaki pasien diekstensikan
 Atur cruris pada posisi true lateral
 Atur supaya kaki yang akan di foto menempel dikaset
 Usahakan malleolus medialis dan lateralis sejajar
 Pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
 Pasang marker R/L
Central Point (CP) : Pertengahan Cruris
Central Ray (CR) : Vertikal Tegak Lurus Kaset
FFD : 100 cm
Kaset : 30x40cm Dibagi Dua

(1.2 Posisi Pemeriksaan Cruris Lateral )


Kriteria Radiograf :
 Tampak kedua persendian atau salah satu dari ankle dan knee joint
 Maleolus lateral dan medial saling superposisi
 Persendian knee dan ancle tanpa rotasi
 Sedikit overlap tibia pada kepala fibular proximal
 Distal dan proksimal fibula superposisi dengan tibia
(1.2 Hasil Radiografi Cruris Lateral)
Teknik Radiografi Pemeriksaan
Ankle Joint

1. ANATOMI ANKLE JOINT

Ankle Joint
Ankle joint termasuk sendi sinovial hinge joint, dibentuk oleh malleolus tibia dan fibula
serta talus à membentuk tenon and mortise joint. Diperkuat oleh ligamen deltoideum dan liga-
men collateral lateral
Pada sisi medial ankle joint diperkuat oleh 5 ikatan ligamen yang kuat, 4 ligamen yang
menghubungkan malleolus medial tibia dengan tulang tarsal bagian posterior, calcaneus, talus
dan navicular.
2. TEKNIK RADIOGRAFI ANKLE JOINT
Persiapan Pasien
Tidak memerlukan persiapan kusus, hanya melepas atau menyingkirkan benda yang
mengganggu gambaran radiograf.

INDIKASI PEMERIKSAAN :
 Fraktur yaitu patah atau retak tulang akibat benturan atau kekerasan.
 Fisura yaitu bagian Tulang yang retak dan masih dalam bentuk yang sama.
 Corpus alienum / foreign body yaitu adanya benda asing di dalam tubuh.
 Kelainan Patologis; yaitu kelainan akibat sesuatu penyakit seperti osteoma.
 Dislokasi / luksasi yaitu terlepasnya atau bergesernya sendi dari mangkok
sendi.

Proyeksi AP
Posisi Pasien : Pasien diposisikan duduk atau supine
Posisi Objek :
 Kaki pasien diekstensikan
 Pedis juga di fleksikan
 Atur angkle joint pada posisi AP
 Atur ankle pada pertengahan pasien
 Pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
 Pasang marker R/L
Central point (CP) : Pertengahan Ankle (Diantara Kedua Maleolus Lateral Dan
Medial)
Central Ray (CR) : Vertikal Tegak Lurus Kaset
FFD : 100 cm
Kaset : 18x24 atau 24x30 Cm dibagi dua
(2.1 Posisi Pemeriksaan Ankle Joint PA)
Kriteria Radiograf :
 Tampak tibiolatar joint space
 Talus superposisi dengan distal fibula
 Tampak maeolus medial dan lateral
 Ankle joint pada pertengahan Tampak os tibia dan os fibula
 Tampak navicular
 Tampak calcaneum
 Tampak cuboideium

(2.2 Hasil Radiografi Ankle Joint PA)


Proyeksi LATERAL ( LATERO MEDIAL )
Posisi Pasien : Pasien diposisikan duduk atau supine
Posisi Objek :
 Kaki sedikit fleksi
 Atur ankle joint pada posisi Lateral
 Pastikan angkle joint dalam posisi true lateral
 Atur ankle pada pertengahan pasien
 Pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
Central point (CP) : Pertengahan Angkle (Tembusan Maeolus Medial)
Central Ray (CR) : Vertikal Tegak Lurus Kaset
FFD : 100 cm
Kaset : 18x24 atau 24x30 Cm dibagi dua

(2.3 Posisi Pemeriksaan Ankle LATERAL)


Kriteria Radiograf :
 Tampak navicular
 Tampak calcaneum
 Tampak cuboideium
 Tampak malleolus medialis
 Tampak tibiolatar joint space
 Maleolus medial dan lateral saling superposisi
 Ankle joint pada pertengahan kaset
( 2.4 Hasil Radiografi Ankle Joint LATERAL )
Teknik Pemeriksaan Radiografi
PATELLA

1. ANATOMI PATELLA

TULANG LUTUT ATAU PATELLA


Adalah tulang tempurung pada bagian kaki yang merupakan penghubung antara tulang
paha dengan tulang kering dan tulang betis.

INDIKASI PEMERIKSAAN :
 Fraktur yaitu patah atau retak tulang akibat benturan atau kekerasan.
 Fisura yaitu bagian Tulang yang retak dan masih dalam bentuk yang sama.
 Corpus alienum ( foreign body ); yaitu adanya benda asing di dalam tubuh.
 Kelainan Patologis; yaitu kelainan akibat sesuatu penyakit seperti osteoma
 Dislokasi ( luksasi ); yaitu terlepasnya atau bergesernya sendi dari mangkok sendi.
2. TEKNIK RADIGRAFI OS PATELLA
Persiapan Pasien
Tidak memerlukan persiapan kusus, hanya melepas atau menyingkirkan benda yang
dapat mengganggu gambaran radiograf.

Proyeksi LATERAL ( MEDIO LATERAL )


Posisi Pasien : Pasien diposisikan duduk atau supine
Posisi Objek :
 Knee Fleksi 50-100
 Atur knee pada pertengahan kaset
 Atur lutut dalam posisi lateral sehingga epicondyles tulang paha superposisi dan
patella tegak lurus dengan film
 Pastikan nantinya tidak ada gambaran yang terpotong
Central Point (CP) : Pertengahan Petelofemoral Joint
Central Ray (CR) : Vertikal Tegak Lurus Kaset
FFD : 100 cm
Kaset : 24x30 Cm dibagi dua

(3.1 Posisi Pemeriksaan Patella LATERAL )


Kriteria Radiograf :
 knee tampak fleksi 5-10 derajat
 tampak patelofemoral joint space
(3.2 Hasil Radiografi Patella LATERAL)

Proyeksi PA (TANGENSIAL)
Posisi Pasien : Pasien diposisikan prone
Posisi Objek :
 Knee fleksi
 Atur knee agar tidak ada rotasi
 Atur knee pada pertengahan kaset
 Pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
Central point (CP) : Pertengahan petelofemoral joint
Central Ray (CR) : Vertikal Dengan Disudutkan 150-200 Chepalad
FFD : 100 Cm
Kaset : 24x3 Cm dibagi dua

(3.3 Posisi Pemeriksaan Patella TANGENSIAL )


Kriteria Radiodraf :
 patelofemoral artikulasi tampak
 femoral condilus tampak
 tidak ada rotasi

(3.4 Hasil Radiografi Pemeriksaan Patella PA)


DAFTAR PUSTAKA

Balinger, Philip W (1955). Merril Atlas Of Radiographic Posititoning


and Radiologic Procedures Edisi 10 volume 1.
Whitley, A Stewart. Clark Positioning. London. Tahun 2005. Edisi 12.

Anda mungkin juga menyukai