(LOWER LIMB)
Teknik Radiografi Pemeriksaan
Ossa Cruris
1. ANATOMI CRURIS
Cruris
Ossa cruris biasa disebut tungkai bawah, didalam tungkai bawah terdapat 2 tulang yaitu
os tibia dan os fibula.
Tibia
adalah satu dari dua tulang yang lebih besar dan lebih kuat yang berada di
bawah lutut pada vertebrata (tulang yang satunya lagi adalah fibula), yang menghubungkan lutut
dengan tulang pergelangan kaki. Secara umum dikenal sebagai tulang yang paling kuat dalam
memikul beban berat, tibia dapat ditemukan di sebelah fibula. Merupakan tulang terbesar kedua
dalam tubuh manusia, yang terbesar adalah femur.
Fibula
Adalah tulang panjang bagian samping tungkai bawah. tulang ini sangat ramping
dibandingkan dengan tibia, yang brsama membentuk rangka tungkai bawah, karena tidak
menyangga berat badan . fibula memiliki bagian kepala yatu diujung atas dan , batang dan
bagian bawah yang membentuk suatu penojolan bernama maleolus lateral. kepala fibula bersendi
dengan tibia tepat dibawah lutut ,sedangkan ujung bawah bersendi dengan saah satu tulang kaki
yaitu talus.
INDIKASI PEMERIKSAAN :
Fraktur yaitu patah atau retak tulang akibat benturan atau kekerasan
Fisura yaitu bagian Tulang yang retak dan masih dalam bentuk yang sama
Corpus alienum / foreign body yaitu adanya benda asing di dalam tubuh
Kelainan patologis yaitu kelainan akibat sesuatu penyakit seperti osteoma
Dislokasi / luksasi yaitu terlepasnya atau bergesernya sendi dari mangkok sendi
Proyeksi AP
Posisi Pasien : Pasien diposisikan duduk atau supine
Posisi Objek :
Kaki pasien diekstensikan
Atur cruris pada posisi true AP
Atur cruris pada pertengahan kaset
Pastikan nantinya tidak ada gambaran yang terpotong
Pasang marker R/L
Central Point (CP) : Pertengahan Cruris
Central Ray (CR) : Vertikal Tegak Lurus Kaset
FFD : 100 cm
Kaset : 30x40cm dibagi 2
Ankle Joint
Ankle joint termasuk sendi sinovial hinge joint, dibentuk oleh malleolus tibia dan fibula
serta talus à membentuk tenon and mortise joint. Diperkuat oleh ligamen deltoideum dan liga-
men collateral lateral
Pada sisi medial ankle joint diperkuat oleh 5 ikatan ligamen yang kuat, 4 ligamen yang
menghubungkan malleolus medial tibia dengan tulang tarsal bagian posterior, calcaneus, talus
dan navicular.
2. TEKNIK RADIOGRAFI ANKLE JOINT
Persiapan Pasien
Tidak memerlukan persiapan kusus, hanya melepas atau menyingkirkan benda yang
mengganggu gambaran radiograf.
INDIKASI PEMERIKSAAN :
Fraktur yaitu patah atau retak tulang akibat benturan atau kekerasan.
Fisura yaitu bagian Tulang yang retak dan masih dalam bentuk yang sama.
Corpus alienum / foreign body yaitu adanya benda asing di dalam tubuh.
Kelainan Patologis; yaitu kelainan akibat sesuatu penyakit seperti osteoma.
Dislokasi / luksasi yaitu terlepasnya atau bergesernya sendi dari mangkok
sendi.
Proyeksi AP
Posisi Pasien : Pasien diposisikan duduk atau supine
Posisi Objek :
Kaki pasien diekstensikan
Pedis juga di fleksikan
Atur angkle joint pada posisi AP
Atur ankle pada pertengahan pasien
Pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
Pasang marker R/L
Central point (CP) : Pertengahan Ankle (Diantara Kedua Maleolus Lateral Dan
Medial)
Central Ray (CR) : Vertikal Tegak Lurus Kaset
FFD : 100 cm
Kaset : 18x24 atau 24x30 Cm dibagi dua
(2.1 Posisi Pemeriksaan Ankle Joint PA)
Kriteria Radiograf :
Tampak tibiolatar joint space
Talus superposisi dengan distal fibula
Tampak maeolus medial dan lateral
Ankle joint pada pertengahan Tampak os tibia dan os fibula
Tampak navicular
Tampak calcaneum
Tampak cuboideium
1. ANATOMI PATELLA
INDIKASI PEMERIKSAAN :
Fraktur yaitu patah atau retak tulang akibat benturan atau kekerasan.
Fisura yaitu bagian Tulang yang retak dan masih dalam bentuk yang sama.
Corpus alienum ( foreign body ); yaitu adanya benda asing di dalam tubuh.
Kelainan Patologis; yaitu kelainan akibat sesuatu penyakit seperti osteoma
Dislokasi ( luksasi ); yaitu terlepasnya atau bergesernya sendi dari mangkok sendi.
2. TEKNIK RADIGRAFI OS PATELLA
Persiapan Pasien
Tidak memerlukan persiapan kusus, hanya melepas atau menyingkirkan benda yang
dapat mengganggu gambaran radiograf.
Proyeksi PA (TANGENSIAL)
Posisi Pasien : Pasien diposisikan prone
Posisi Objek :
Knee fleksi
Atur knee agar tidak ada rotasi
Atur knee pada pertengahan kaset
Pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
Central point (CP) : Pertengahan petelofemoral joint
Central Ray (CR) : Vertikal Dengan Disudutkan 150-200 Chepalad
FFD : 100 Cm
Kaset : 24x3 Cm dibagi dua