Dalam melakukan pemeriksaan radiografi knee joint memerlukan beberapa proyeksi yaitu
Proyeksi Antero Posterior (Proyeksi AP), Proyeksi Postero Anterior (Proyeksi PA), Proyeksi
Lateral (Proyeksi Mediolateral), Proyeksi Antero Posterior Weight Bearing, Proyeksi Antero
Posterior Oblique, Proyeksi Postero Anterior Weight Bearing, dan Proyeksi Postero Anterior
Dalam pemeriksaan knee Joint tidak diperlukan persiapan khusus, karena tidak
menaikkan celananya, melepas deker yang dipasang dilututnya, dan benda lain yang berada di
Gambar radiograf dari knee joint dapat dibuat dengan atau tanpa menggunakan grid.
Ukuran knee pasien, keputusan radiografer dan dokter adalah faktor yang dipertimbangkan untuk
mencapai keputusan.
ekstremitas bawah. (apron tidak ditunjukkan dalam ilustrasi model karena akan menghalangi
Pasien diatur dalam posisi supine, dan atur tubuh sehingga pelvis tidak mengalami rotasi.
1) Letakkan IR berada di bawah knee pasien, sedikit fleksikan sendi, tempatkan apex patella, dan
luruskan knee pasien, atur inchi (1,3 cm) bawah apex patella di pertengahan kaset. Ini akan
2) Atur kaki pasien dengan meletakkan femoral epicondyles parallel terhadap kaset agar true AP.
Patella sedikit menempel ke sisi medial. Jika knee tidak bisa full ekstensi, membengkokkan kaset
mungkin diperlukan.
3) Gonad shield
2) Berdasarkan pada pengukuran antara anterior superior iliac spine (ASIS) dan permukaan atas
19 sampai 24 cm 00
(Ballinger, 2007)
e. Kriteria Radiograf
Gambar IIC.3 Gambar Radiograf Antero Posterior Knee Joint Normal (CLARK, 2005)
b) Ruang femorotibial joint terbuka, dengan articular facets tibia terlihat di akhir dengan
a) Tidak ada rotasi dibuktikan dengan tibial condyles dan ruang sendinya simetris.
3) Kolimasi dan CR
4) Kriteria eksposi
a) Eksposi yang optimal akan menampakkan garis tepi patella pada sistal femur, dan caput fibula
Gambar IIC.4 Posisi Knee untuk Proyeksi Postero Anterior (Ballinger, 2007)
a. Image receptor (IR) : 24 x 30 cm melintang
Atur pasien prone dengan jari kaki diistirahatkan diatas meja pemeriksaan, atau letakkan sandbag
1) Letakkan inchi (1,3 cm) bawah apex patella pada pertengahan IR, dan atur kaki pasien
2) Gonad shield
Diarahkan dengan sudut 50 caudad keluar dari titik inchi (1,3 cm) inferior apex patella. Karena
tibia dan fibula sedikit condong, central ray akan parallel dengan tibial plateau.
e. Kriteria Radiograf
Gambar IIC.5 Gambaran Radiograf Knee Joint Normal pada Proyeksi Postero Anterior
(Ballinger, 2007)
2) Posisi
b) Patella berada di pertengahan femur dengan anterior knee sedikit rotasi internal.
3) Kolimasi dan CR
Pertengahan dan penyudutan benar jika knee joint terbuka dan patella berada di pertengahan
bidang kolimasi.
4) Kriteria Eksposi
Eksposi optimal tanpa pergerakan akan memperlihatkan soft tissue di area sendi dan juga terlihat
jelas ketajaman trabekula tulang dan garis tepi parela yang terlihat pada distal femur.
rotasi
2) Untuk proyeksi lateral standar, atur pasien untuk meletakkan knee di depan dan luruskan knee
yang tidak diperiksa di belakangnya. Knee yang lain dapat ditempatkan di depan knee yang sakit
untuk fiksasi.
1) Memfleksikan 200 hingga 300 biasanya lebih digunakan karena posisi ini merelaksasi otot dan
2) Untuk mencegah celah fragmen dalam fraktur patela baru atau belum sembuh, knee tidak harus
4) Pegang epicondilus dan tambahkan fiksasi sehingga dapat tegak lurus dengan kaset (condylus
5) Gonad shield.
1) Diarahkan menuju knee joint 1 inchi (2,5 cm) distal ke medial epicondyles pada sudut
50 hingga 70 cephalad.
2) Sedikit penyudutan central ray akan mencegah ruang sendi menjadi tidak jelas karena
magnifikasi gambar dari medial femoral condyles. Sebagai tambahan, pada posisi lateral
e. Kriteria Radiograf
Gambar IIC.7 Gambaran Radiograf Knee Joint pada Proyeksi Lateral (Mediolateral) Normal
(CLARK, 2005)
Gambar IIC.8 Gambaran Radiograf Knee Joint Osteoarthritis pada Proyeksi Lateral
a) Distal femur, proksimal tibia dan fibula, dan patella terlihat dalam posisi lateral
a) Overrotasi atau underrotasi dapat dilihat dengan identifikasi adductor tubercle pada medial
condyle, jika memungkinkan dan superposisi caput fibula dengan tibia. (overrotasi, sedikit
b) True lateral knee tanpa rotasi tampak dengan posterior border dari femoral condyles
superposisi.
3) Kolimasi dan CR
a) Sudut CR 50 hingga 100 cephalad dihasilkan dalam superposisi langsung distal border condyles.
b) Knee joint berada di pertengahan lapangan kolimasi. Meminimalkan kolimasi. Terlihat soft
tissue.
4) Kriteria eksposi
Eksposi yang optimal tanpa pergerakan akan menampakkan detail soft tissue, termasuk lapisan
2007)
Atur pasien supine diatas meja pemeriksaan dan beri fiksasi pada ankle joint.
1) Jika diperlukan, angkat hip joint pada sisi yang tidak sakit untuk merotasikan bagian yang
sakit.
2) Beri fiksasi pada hip yang diangkat dan knee pada bagian yang tidak sakit.
5) Gonad shield
Diarahkan pada inchi (1,3 cm) inferior apex patella. Sudutnya bervariasi, tergantung
19 hingga 24 cm 00
e. Kriteria Radiograf
Gambar IIC.10 Gambaran Radiograf Knee Joint Normal pada Proyeksi Antero Posterior
a) Terlihat distal femur dan proksimal tibia dan fibula superposisi dengan femoral condyles
lateral.
b) Medial condyles femur dan tibia ditunjukkan dengan baik, dan medial dan lateral ruang sendi
2) Posisi
a) Objek dalam posisi oblique ditunjukkan dengan proksimal fibula superposisi dengan proksimal
tibia, medial condyles femur dan tibia terlihat pada hasil radiograf.
3) Kolimasi dan CR
4) Kriteria Eksposi
a) Eksposi yang optimal tanpa pergerakan terlihat dengan tampaknya soft tissue di area knee
joint, dan trabekula tulang terlihat jelas dan tajam. Mengindikasikan tidak ada pergerakan.
b) Teknik harus cukup untuk menunjukkan caput dan leher fibula supeimposisi dengan tibia.
Gambar IIC.11 Posisi Knee untuk Proyeksi Antero Posterior Oblique ke arah medial (Ballinger,
2007)
Pasien supine diatas meja pemeriksaan, beri fiksasi pada ankle joint.
1) Rotasikan bagian yang sakit ke arah medial dan angkat sedikit hip di bagian yang sakit untuk
3) Gonad shield
19 hingga 24 cm 00
e. Kriteria Radiograf
Gambar IIC.12 Gambaran Radiograf Knee Joint Normal pada Proyeksi Antero Posterior Oblique
a) Terlihat distal femur dan proksimal tibia dan fibula superposisi dengan femoral condyles
medial.
b) Lateral condyles femur dan tibia ditunjukkan dengan baik, dan medial dan lateral ruang sendi
2) Posisi
a) Objek dalam posisi oblique ditunjukkan dengan proksimal persendian tibiofibular terbuka
b) Caput dan leher fibula tidak superposisi dan kira-kira setengah patella bebas superposisi
dengan femur
3) Kolimasi dan CR
4) Kriteria Eksposi
Eksposi yang optimal tanpa pergerakan terlihat dengan tampaknya soft tissue di area knee joint,
dan trabekula tulang terlihat jelas dan tajam. Caput dan leher fibula tidak overekspos.
Berdiri
Gambar IIC.13 Posisi Knee untuk Proyeksi Antero Posterior Weight Bearing (Ballinger, 2007)
Leach, Gregg, dan siber merekomendasikan bahwa proyeksi weight bearing Antero
Posterior bilateral akan lebih sering digunakan di pemeriksaan radiografi pada arthtritic knees.
Mereka menemukan bahwa weight bearing mempelajari tentang pembatasan ruang sendi yang
Tempatkan pasien dalam posisi tegak dengan bagian belakang menempel grid vertical.
2) Letakkan jari-jari kaki lurus didepan, dengan kaki diberi sedikit jarak untuk keseimbangan.
3) Minta pasien untuk berdiri lurus dengan knee full ekstensi dan lebar sama besar pada kaki.
5) Gonad shield.
Horizontal dan tegak lurus dengan pertengahan IR, memasuki titik inchi (1,3 cm) bawah apex
patella.
e. Kriteria Radiograf
Gambar IIC.14 Gambaran Radiograf Knee Joint Normal dan Knee Joint dengan pen pada
Tampak distal femur, proksimal tibia, dan dibula dan ruang femirotibial joint terlihat bilateral.
2) Posisi
a) Tidak ada rotasi antara kedua knee terlihat dari femoral dan tibial condyles simetris.
3) Kolimasi dan CR
a) Ruang knee joint terlihat terbuka jika sudut CR benar (parallel dengan tibial plateau)
b) Lapangan kolimasi harus berada di tengah ruang knee joint dan sedikit femur untuk
4) Kriteria eksposi
a) Eksposi yang optimal harus menampakkan garis tepi patella pada femur
b) Soft tissue terlihat, tampak trabekula tulang yang tajam, mengindikasikan tidak ada
pergerakan.
Berdiri Fleksi
Gambar IIC.15 Posisi Knee untuk Proyeksi Postero Anterior Weight Bearing (Rosenberg
Pasien berdiri dengan aspek anterior knee berada di pertengahan grid vertical
1) Untuk proyeksi PA, pasien berdiri dengan kedua knee menempel di grid vertical.
2) Pertengahan kaset berada pada inchi (1,3 cm) bawah apicies patella.
3) Pasien menggenggam tepi grid dan knee difleksikan untuk menempatkan femur pada sudut 450
4) Gonad shield
Horizontal dan tegak lurus terhadap petengahan kaset. CR tegak lurus dengan tibial dan fibula.
e. Kriteria radiograf
Gambar IIC.16 Gambaran Radiograf Knee Joint Normal pada Proyeksi Postero Anterior Weight
Distal femur, proksimal tibia, dan fibula, ruang femorotibial joint, dan intecondylar fossa terlihat
2) Struktur Posisi
a) Tidak ada rotasi kedua knee terlihat jelas dengan femoral dan tibial condyles simetris.
3) Kolimasi dan CR
a) Ruang knee joint tampak terbuka jika sudut CR benar dan tibia difleksikan 450.
4) Kriteria Eksposi
a) Eksposi yang optimal memperlihatkan intercondylar fossa dan proksimal tibia dengan runag
b) Trabekula tulang tampak jelas dan tajam, mengindikasikan tidak ada pergerakan.
8. PROYEKSI POSTERO ANTERIOR OBLIQUE (PROYEKSI PA OBLIQUE)
Rotasi Medial
Gambar IIC.17 Posisi Knee untuk Proyeksi Postero Anterior Oblique ke arah medial (Ballinger,
2007)
1) Kaki dirotasikan ke arah medial, angkat hip pada bagian yang tidak sakit agar objek
3) Gonad shield
Tegak lurus terhadap knee joint pada inchi (1,3 cm) bawah apex patella.
e. Kriteria Radiograf
Gambar IIC.18 Gambaran Radiograf Knee Joint Normal pada Proyeksi Postero Anterior Oblique
hasil gambar menunjukkan proyeksi PA oblique dari rotasi femoral condyles medial, patella,
2) Kriteria Evaluasi
b) Posterior tibia
Rotasi Lateral
Gambar IIC.19 Posisi Knee untuk Proyeksi Postero Anterior Oblique ke arah lateral (Ballinger,
2007)
1) Angkat hip joint pada bagian yang sakit, dan rotasikan jari kaki dan knee ke arah lateral agar
3) Gonad shield
Tegak lurus terhadap knee joint pada inchi (1,3 cm) bawah apex patella.
e. Kriteria Radiograf
Gambar IIC.20 Gambaran Radiograf Knee Joint Normal pada Proyeksi Postero anterior Oblique
Hasil gambar dari proyeksi PA oblique menunjukkan rotasi lateral femoral condyles, patella,
2) Kriteria Evaluasi
b) Tibial plateau