BSE Seni Musik Klasik SMK (KERTASENI - Com) PDF
BSE Seni Musik Klasik SMK (KERTASENI - Com) PDF
untuk SMK
ISBN XXX-XXX-XXX-X untuk
Sekolah Menengah Kejuruan
Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah
Moh. Muttaqin | Kustap
Penulis:
Drs. Moh. Muttaqin, M.Hum.
Kustap, S.Sn., M.Sn.
Editor
Drs. Hari Martopo, M.Sn.
Editor
Drs. Hari Martopo, M.Sn.
410
Bibliografi : hlm.129
Jakarta, 2008
ii
PENGANTAR
DIREKTUR PEMBINAAN SMK
iii
DAFTAR TIM PENYUSUN
iv
DAFTAR ISI
PENGANTAR PENULIS ii
PENGANTAR DIREKTUR SMK iii
DAFTAR TIM PENYUSUN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR ILUSTRASI x
DAFTAR TABEL xv
LEMBAR PENGESAHAN xvi
DAFTAR ISTILAH xvii
PETA KOMPETENSI xxii
BAB 1 PRELUDE 1
BAB 7 TANGGANADA 53
7.1. Tangganada Mayor 53
7.2. Tangganada Minor 56
v
7.3. Tangganada Lain 58
7.4. Kunci 59
BAB 9 INTERVAL 75
9.1. Pengertian 75
9.2. Penamaan Interval 75
9.3. Kualitas Interval 76
9.4. Interval Konsonan 77
9.5. Interval Disonan 78
9.6. Perubahan Kualtias Interval Disonan 79
9.7. Interval Enharmonis 80
vi
12.3. Era Barok (1600 – 1750) 112
vii
BAB 21 SEKSI GESEK 247
21.1. Biola 247
21.2. Biola Alto 256
21.3. Cello dan Contra Bass 262
viii
DAFTAR ILUSTRASI
BAB 4
Ilustrasi 4.1. Susunan Tangga Nada Mayor 30
Ilustrasi 4.2. Susunan tangga nada Minor Asli dari “A”. 30
Ilustrasi 4.3. Contoh letak petunjuk tempo (Allegro Vivace) 31
dan tanda irama 2/4 pada Sonata Beethoven
(Serie 16; Np. 139)
Ilustrasi 4.4. Irama “common time” ditandai dengan tanda 32
“C” pada permulaan lagu untuk solo gitar.
Ilustrasi 4.5. ”Fugue” dari Prelude, Fugue, and Allegro, BWV 34
998 (J.S. Bach)
Ilustrasi 4.6. ”Fugue” dari Prelude, Fugue, and Allegro, BWV 35
998 (J.S. Bach)
BAB 5
Ilustrasi 5.1. Unsur-unsur Bentuk Nada 40
Ilustrasi 5.2. Bentuk tanda nada dan istirahat ”breve” 41
Ilustrasi 5.3. ”Pizza” perbandingan nilai nada 42
Ilustrasi 5.4. Perbandingan nilai nada berdasarkan 42
jumlahnya.
BAB 6
Ilustrasi 6.1. Paranada, birama, garis birama dan garis 48
bantu
Ilustrasi 6.2. Posisi nada-nada dalam paranada 49
Ilustrasi 6.3. Posisi nada C berdasarkan kunci (clef) 49
BAB 7
Ilustrasi 7.1. Tangga nada C mayor 54
Ilustrasi 7.2. Daftar tangga nada Mayor berkres 54
Ilustrasi 7.3 Daftar tangga nada bermol 55
Ilustrasi 7.4. Tangga nada A minor asli/ natural 56
Ilustrasi 7.5. Tangga nada A minor harmonis 57
Ilustrasi 7.6. Tangga nada A minor melodis 58
Ilustrasi 7.7. Tangga nada Kromatis 58
Ilustrasi 7.8. Tangga nada Whole-Tone 59
BAB 9
Ilustrasi 9.1. Nama-nama Interval di atas Tonika 76
Tangganada Mayor
Ilustrasi 9.2. Interval-interval Murni 77
Ilustrasi 9.3. Perubahan kualitas dari Murni ke Berlebih 77
x
Ilustrasi 9.4. Perubahan dari interval Murni ke Menyempit 78
Ilustrasi 9.5. Interval-interval mayor 78
Ilustrasi 9.6. Interval-interval mayor 79
Ilustrasi 9.7. Perubahan pada interval Terts Mayor 79
Ilustrasi 9.8. Perubahan pada interval Terts Minor 80
Ilustrasi 9.9. Fenomena enharmonis pada interval Oktaf 80
dan Septim
BAB 10
Ilustrasi 10.1. Susunan trinada di atas tangga nada C mayor 84
Ilustrasi 10.2. Trinada C augmented. 86
Ilustrasi 10.3. Susunan trinada di atas tangga nada A minor 86
harmonis
Ilustrasi 10.4. Trisuara C diminished. 87
Ilustrasi 10.5. Dominant 7th pada tangga nada C mayor 87
Ilustrasi 10.6. Dominat 7th pada tangga nada A minor 88
Ilustrasi 10.7. Trinada pembalikan 89
Ilustrasi 10.8. Latihan arpegio untuk piano 90
BAB 11
Ilustrasi 11.1. Lukisan pada kuburan Mesir di Thebes yang 95
menunjukkan alat-alat musik harpa, lute, oboe
ganda, dan lyra.
Ilustrasi 11.2. Syair Guido d’Arezzo sebagai dasar Solfegio 96
Ilustrasi 11.3. Keterangan gambar menurut arah jarum jam 97
dari kiri atas: (1) Trouveres terakhir dan
terbesar, Adam de la Halle, dari Arras(1288);
(2) Tannhaüser dalam pakaian Ksatrio Orde
Jerman, tampil dalam Kontes Menyanyi di
Wartburg; (3) Henrich Frauenlob, salah
seorang pendiri Meistersingers, tampak di
antara para musisi; (4) Pommers (sebuah
instrumen reed ganda) dan beberapa trompet,
dari iluminasi koleksi Richenthal Chronicle.
BAB 12
Ilustrasi 12.1. Dua Tokoh Musik Abad Pertengahan 108
Ilustrasi 12.2. Para Tokoh Musik Jaman Renaisans 111
Ilustrasi 12.3. Para Tokoh Musik Jaman Barok 118
BAB 13
Ilustrasi 13.1. Para Tokoh Musik Jaman Klasik 125
BAB 14
Ilustrasi 14.1. Para Tokoh Musik Jaman Romantik 131
Ilustrasi 14.2. Para Tokoh Musik Jaman Romantik 138
xi
Ilustrasi 14.3. Para Tokoh Musik Jaman Romantik 150
BAB 15
Ilustrasi 15.1. Para Tokoh Musik Era Kontemporer 158
Ilustrasi 15.2. Para Tokoh Musik Era Kontemporer 166
Ilustrasi 15.3. Para Tokoh Musik Era Kontemporer 170
BAB 16
Ilustrasi 16.1. Perbandingan Tingkat Ketrampilan Instrumen 176
BAB 17
Ilustrasi 17.1. Frase Tunggal Berbirama Empat 184
Ilustrasi 17.2. Contoh frase lengkap 184
Ilustrasi 17.3. Kadens setengah di akhir frase 185
Ilustrasi 17.4. Hubungan sebuah frase dalam kesatuan 185
periode
Ilustrasi 17.5. Frase yang terdiri dari satu birama 187
Ilustrasi 17.6. Frase berbirama tiga 187
Ilustrasi 17.7. Struktur dasar bentuk periode 189
Ilustrasi 17.8. Bentuk kalimat/ periode 189
Ilustrasi 17.9. Periode parallel 189
Ilustrasi 17.10. Contoh periode kontras 190
BAB 18
Ilustrasi 18.1. Formula pembentukan periode 195
Ilustrasi 18.2. Melodi yang tersusun dari bentuk lagu dua 196
bagian
Ilustrasi 18.3. Bahan baku Part III pada bentuk lagu tiga 197
bagian
Ilustrasi 18.4. Pengulangan pada bentuk lagu tiga bagian 197
BAB 19
Ilustrasi 19.1. Legrenzi, Sonata Quarta, Op. 10 201
Ilustrasi 19.2. Area-area tonal yang berbeda dan tema-tema 204
yang kontras
Ilustrasi 19.3. Caldara: Trio Sonate G-moll 206
Ilustrasi 19.4. Bagan bentuk Sonata-Allegro 208
Ilustrasi 19.5. Skema analisis Fountaiin (1967) pada Sonata 209
Beethoven, Op. 10, No. 3
Ilustrasi 19. 6 Diabelli, Sonatine IV 213
Ilustrasi 19. 7. Skema Umum Sonatatine 215
BAB 20
Ilustrasi 20. 1. Pertunjukan Musik Orkestra 224
Ilustrasi 20. 2. Pertunjukan Musik Orkestra 229
xii
Ilustrasi 20. 3. Kondakter Lorin Maazel 232
Ilustrasi 20. 4. Leonard Bernstein 234
Ilustrasi 20. 5. Zubin Mehta 236
BAB 21
Ilustrasi 21. 1. Biola dan tongkat penggeseknya 248
Ilustrasi 21. 2. Pemain biola dunia, Yehudi Menuhin 249
Ilustrasi 21. 3. Anatomi instrumen Biola 251
Ilustrasi 21. 4. Bagian-bagian biola 252
Ilustrasi 21. 5. Nada-nada Biola pada Posisi Dawai Lepas 253
Ilustrasi 21. 6. Wilayah Nada Instrumen Biola 254
Ilustrasi 21. 7. Biola Alto 256
Ilustrasi 21. 8. Wilayah Nada Instrumen Biola Alto 257
Ilustrasi 21. 9. Tuning Peg (pasak penala) Biola Alto 258
Ilustrasi 21.10. Posisi Bermain Bass 263
Ilustrasi 21.11. Wilayah Nada Instrumen Contra Bas 264
BAB 22
Ilustrasi 22.1. Gambar instrumen Cello dilihat dari depan 266
Ilustrasi 22.2. Wilayah Nada Cello 267
Ilustrasi 22.3 Dawai – dawai Cello dalam Posisi Lepas 268
BAB 23
Ilustrasi 23.1. Seorang Pemain Cello (Cellist) 278
Ilustrasi 23.2. Cellistt Julian Lloyd Webber (kiri) dan 285
Mstislav Rostrpovich.
Ilustrasi 23.4.
Cara memainkan tangganada 289
Ilustrasi 23.5.
Bentuk dasar permainan arpegio 289
Ilustrasi 23.6.
Ritmis yang gunakan tangganada 292
Ilustrasi 23.7.
Arpegio dengan tiga nada dalam sekali 294
gesekan
Ilustrasi 23.8. Sistem bowing untuk tangganada G 296
Ilustrasi 23.9. Konten muatan teknis Standar Kompetensi 300
dan Kompetensi dasar instrumen Cello
BAB 24
Ilustrasi 24.1. Timpani 306
Ilustrasi 24.2. Sticks and mallets 307
Ilustrasi 24.3. Perangkat lengkap Timpani 307
Ilustrasi 24.4. Timpani dari arah belakang kursi pemain 308
Ilustrasi 24.5. Bass Drum 308
Ilustrasi 24.6. Keluarga drum set 309
Ilustrasi 24.7. Tamburin dan Kastanet 310
Ilustrasi 24.8. Perkusi dengan efek hentakan berdesing 310
Ilustrasi 24.9. Marimba 311
xiii
Ilustrasi 24.10. Perkusi bernada paling sederhana 312
Ilustrasi 24.11. Xylophone 312
Ilustrasi 24.12. Vibraphone 313
BAB 25
Ilustrasi 25.1. Wilayah Nada Instrumen Flute 315
Ilustrasi 25.2. Flute 316
Ilustrasi 25. 3. Oboe 317
Ilustrasi 25.4. Wilayah nada instrumen oboe 318
Ilustrasi 25.5. Bagian-bagian Cor Anglais 319
Ilustrasi 25.6. Clarinet dan Bagian-bagiannya 320
Ilustrasi 25.7. Wilayah Nada Instrumen Klarinet in Bes 321
Ilustrasi 25.8. Macam-maca Clarinet 322
Ilustrasi 25.9. Wilayah Nada Instrumen Bassoon 324
Ilustrasi 25.10. Bagian-bagian basson 325
Ilustrasi 25.11. Horn 326
Ilustrasi 25.12. Wilayah Nada Instrumen Horn 327
Ilustrasi 25.13. Bagian-bagian Tuba 328
Ilustrasi 25.14. Wilayah Nada InstrumenTuba 329
BAB 26
Ilustrasi 26.1. Wilayah nada Trombone 331
Ilustrasi 26.2. Trombon dan Bagiannya 332
BAB 27
Ilustrasi 27.1. Moche Trompet. 300 A.D. Koleksi Museum 348
Larco, Lima, Peru.
Ilustrasi 27.2. Tiruan Trompet Jaman Barok oleh Michael 349
Laird
Ilustrasi 27.3. Tiruan Trompet Jaman Barok oleh Michael 350
Laird
Ilustrasi 27.4. Ambitus nada Trompet 351
Ilustrasi 27.5. Trompet-Piccolo in Bes, dengan pipa pengantar 352
untuk menala ke Bes (pendek) dan ke A
(panjang)
Ilustrasi 27.6. Trompet in C dengan katup-katup memutar 353
Ilustrasi 27.7. Penampilan Seorang Pemain Trompet dalam 356
Pentas Bersama Band AAU Amerika di Eropa
Ilustrasi 27.8. Beberapa Latihan Dasar 356
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
5.1. Bentuk, Nama, Nilai not dan Tanda Diam 40
5.2. Jenis-jenis Tanda Irama Reguler 43
7.1. Kunci dasar dan Tanda Kunci 60
19.1. Evolusi Sonata 203
xv
DAFTAR ISTILAH
xvi
Frase Unit frase empat birama
Fundamental Dasar-dasar pengetahuan atau ketrampilan musik
Harmoni Aransemen pengiring suatu melodi dalam susun-
an horizontal berupa rangkaian akor-akor.
Homofonik Tekstur musikal yang menggunakan sistem
harmoni
Interval Jarak dari nada ke nada yang dihitung dari nada
terrendah sebagai hitungan pertama.
Irama Susunan aksen dengan hitungan yang teratur pada
suatu denyut yang stabil.
Komposisi Hasil karya musik.
Kondaktor Pemimpin suatu kelompok paduan suara atau
orkestra.
Konser Pertunjukan musik tanpa pengecualian jumlah
pemeran utama.
Konserto Komposisi orkestra yang melibatkan seorang solis
sebagai penyeimbang peran orkestra
Kontrapung Teknik penulisan aransemen dengan mengguna-
kan alur-alur melodi secara horizontal sebagai
pengiring.
Kunci/ clef Adalah simbol di awal paranada yang menentu-
kan identitas setiap garis dan spasi
Mayor Biasa digunakan untuk akor atau tangga nada
untuk membedakan dari jenis yang minor.
Melismatis Teknik menyanyikan sebuah kata dengan bebera-
pa nada berbeda.
Minor Jenis tangga nada atau akor yang merupakan
pasangan dari jenis-jenis mayor.
Modulasi Perpindahan nada dasar di tengah-tengah lagu.
Monofonik Tekstur musik yang hanya terdiri dari satu alur
melodi.
Musik Kamar Bentuk permainan ensambel yang tertentu jumlah
pemainnya, seperti duet, trio, kuartet, quintet, dan
sekstet.
xvii
Musik Klasik Musik seni yang biasa disebut sebagai musik
seriosa, sebagai lawan dari musik hiburan.
Musik Seni Musik yang biasa disebut Art music dalam bahasa
Inggris.
Not balok Sistem penulisan umum nada-nada dalam musik
klasik.
Oktaf Pengulangan nada yang sama pada tingkat
ketinggian yang berbeda.
Opera Seni pertunjukan musik yang melibatkan berbagai
cabang seni lain seperti teater dan seni rupa.
Orkestra Bentuk ensambel yang besar dan melibatkan
hampir seluruh instrumen musik.
Overture Adalah karya instrumental yang merupakan
musik pembuka dalam suatu karya opera.
Paranada Lima buah garis horizontal yang digunakan untuk
menuliskan butir-butir notasi nada-nada.
Pentatonik Sistem musik dengan lima nada
Polifoni Tekstur alur banyak suara
Prelude Pembukaan sebuah karya musik yang terdiri dari
kumpulan karya-karya dengan satu topik (suite)
Prinsipal Pimpinan pemain sekelompok instrumen dalam
orkestra.
Quadruple Irama dengan empat hitungan.
Quaver Jenis nada atau tanda istirahat seperdelapan.
Rekapitulasi Kembalinya materi eksposisi setelah melalui
bagian development dalam keadaan yang telah
berubah, pada bentuk sonata.
Resital Pertunjukan yang menampilkan peranan tunggal.
Semi Frase Unit frase dua birama.
Semi quaver Jenis nada atau tanda istirahat seperenambelas.
Semibreve Jenis nada atau tanda istirahat penuh.
Semi-tone Jarak atau laras setengah nada yang terdapat di
antara dua nada berurutan.
xviii
Seni Musik Jenis musik serius yang biasa disebut Musical arts
dalam bahasa Inggris.
Silabis Cara menyanyi nada-nada yang sejalan dengan
kata-kata.
Simfoni Karya standar orkestra.
Solmisasi Sistem pengucapan nada-nada diatonik dalam
menyanyi.
Sonata Suaru bentuk standar dalam musik klasik yang
tersusun dari eksposisi (pameran tema), develop-
ment (pengembangan) dan rekapitulasi.
Sonatine Sonata kecil.
Sub Dominan Di bawah dominan atau dominan bawah
Tanda Kunci Dalam bahasa Inggris disebut key signature (bukan
clef) yang berarti tanda yang menunjukkan nada
dasar suatu karya musik
Tangga nada Susunan nada-nada yang meningkat secara
bertahap mulai dari Tonik hingga oktafnya.
Tempo Tingkat kecepatan irama musiik.
Teori musik Pengetahuan kognitif yang menyertai tingkat ke-
trampilan instrumen musik.
Titinada Tingkat ketinggian nada yang biasa disebut pitch,
dalam bahasa Inggris.
Tonal Sistem musik diatonik yang mendasarkan pe-
ngembangan kreatifnya berdasarkan nada Atonik
(nada pertama)
Tonik Nada atau akor pertama dalam suatu sistem
diatonik.
Transkripsi Penyalinan ulang kepada instrumen yang
berlainan, biasanya disertai dengan transposisi
nada dasar.
Transposisi Pemindahan nada dasar suatu karya musik
sebagai konsekuensi transkripsi
Trinada Susunan tiga nada di atas landasan suatu nada
dalam tangga nada ,dengan dua interval terts
(ketiga) dari nada ke nada.
xix
Triple Jenis irama tiga ketukan
Whole tone Sistem tangga nada yang berjarak penuh dari satu
nada ke nada yang lain.
xx
PETA KOMPETENSI
2. Guide:
Jasa Informasi
3. Event Organizer :
menyiapkan jasa penyelenggaraan pertunjukan
xxi
BAB 1
PRELUDE
P
relude adalah bagian pembuka suatu karya musik klasik.
Terminologi ini populer dalam kehidupan musik abad ke-17,
sebagai pembuka kumpulan jenis-jenis tarian tradisional di Eropa.
Pada musik populer saat ini, musik umumnya didahului oleh
introduksi, diselingi interlude instrumental di tengah-tengah sebagai
jembatan pengulangan lagu, dan diakhiri dengan bagian akhir yang
disebut Coda yang secara literal berarti ekor. Walaupun termasuk genre
kuno, hingga saat ini beberapa komposer juga menggunakan istilah
tersebut yang walaupun dengan maksud yang berbeda, namun
pengertian dasarnya sama yaitu pembuka. Dalam buku ini istilah
tersebut dipinjam sebagai pendahuluan dari buku ini.
Jenis-jenis musik yang ada di seluruh dunia dapat dikelompokkan
dengan berbagai cara, di antaranya dapat dikelom-pokkan berdasarkan
kemiripan ciri-ciri umumnya (genre), fung-sinya, maupun geografi.
Secara geografi, musik dapat dibagi menjadi musik Barat yang mengacu
kepada negara-negara Eropa, dan musik Timur di wilayah Asia dan
Timur Tengah yang memiliki varian yang sangat banyak.
Dari berbagai kemungkinan pengelompokan yang ada, tampaknya
secara umum musik yang ada di dunia dapat dikelompokkan kepada tiga
jenis yaitu musik tradisi, musik hiburan, dan musik serius yang
umumnya disebut orang sebagai musik klasik. Kreativitas pertunjukan
dan penciptaan musik tradisi dibatasi oleh norma-norma yang berlaku
pada suatu kebudayaan sehingga memiliki ciri lokal yang amat kental. Di
Indonesia, musik-musik tradisi dapat dikenali berdasarkan batasan
geografis dan etnisitasnya, misalnya, musik Minang, musik Batak, musik
Dayak, dan musik Jawa. Di Jawa dan Bali ada istilah khusus untuk
menyebut musik tradisi, yaitu yang dikenal dengan istilah karawitan.
Sekarang ada istilah untuk menyebut seluruh musik yang terdapat di
seluruh wilayah kepuluan Indonesia, termasuk karawitan, yaitu musik
Nusantara.
Musik hiburan adalah musik yang paling populer di kalangan
masyarakat modern saat ini. Secara umum, kreativitas musik hiburan
dibatasi oleh selera masyarakat. Dari segi ekonomi, musik hiburan
merupakan salah satu bentuk industri. Keberhasilan pertunjukan musik
2 Prelude
Bab 1
B
idang keahlian seni musik klasik meliputi banyak hal namun
secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua arus. Arus
pertama berkaitan dengan kesenimanan musik dan arus kedua
bidang keilmuan musik. Bidang kesenimanan dalam musik klasik
meliputi Komposisi atau penciptaan musik dan pertunjukan musik.
Bidang keahlian pertunjukan musik klasik di antaranya meliputi resitalis
(penampil solo instrumen atau vokal), instrumen pengiring (biasanya
piano), pemain orkestra, pemain ensambel, dan pemain musik kamar.
Kondakting atau keahlian memimpin orkestra termasuk ke dalam bidang
pertunjukan musik. Arus kedua yang membidangi keilmuan musik
meliputi bidang musikologi (termasuk etnomusiko-logi) dan transfer
keilmuan dan ketrampilan musik atau dikenal dengan pendidikan musik.
2) Memainkan arpegio
3) Memainkan tangga nada kromatik
4) Memainkan akor dominan tujuh
14 Bidang Keahlian Musik Klasik
Bab 2
PENGERTIAN MUSIK
M
usik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggu-
nakan bunyi sebagai media penciptaannya. Walaupun dari
waktu ke waktu beraneka ragam bunyi, seperti klakson
maupun mesin sepeda motor dan mobil, handphone, radio, televisi, tape
recorder, dan sebagainya senantiasa mengerumuni kita, tidak semuanya
dapat dianggap sebagai musik karena sebuah karya musik harus
memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut merupakan
suatu sistem yang ditopang oleh berbagai komponen seperti melodi,
harmoni, ritme, timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan bentuk.
Sebelum lebih jauh membahas syarat-syarat tersebut berikut aspek-aspek
lain yang terkait dengannya seperti sejarah musik, pencipta musik, karya-
karya musik, dan berbagai formasi pertunjukan musik, bab ini akan
terlebih dahulu meninjau beberapa definisi tentang musik, fungsi musik,
dan jenis-jenis musik.
unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan
ekspresi sebagai satu kesatuan. Rina (2003, 9) setuju dengan pendapat
bahwa musik merupakan salah satu cabang kesenian yang
pengungkapannya dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian. Prier
(1991, 9) sependapat degan Aristoteles bahwa musik merupakan curahan
kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam
suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.
“The science and art of the rhytmic combination of tones, vocal or instrumental,
embracing melody and harmony for the expression of anything possible by this means,
but chiefly emotional”
”Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental,
yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang
memungkinkan, namun khususnya bersifat emosional”
Aristoteles, filsuf Yunani yang lahir di Stagira pada tahun 384 SM,
mengatakan bahwa musik mempunyai kemampuan untuk mendamaikan
hati yang gundah. Sehubungan dengan itu musik memiliki efek terapi
18 Pengertian Musik
Bab 3
yang rekreatif dan lebih jauh lagi dapat menumbuhkan jiwa patriotisme.
Pandangan Aristoteles ini setidaknya memberikan gambaran kepada kita
bahwa dalam mengarungi bahtera kehidupannya, manusia tidak selalu
menjumpai hal-hal yang menyenangkan. Suatu ketika ia bisa mengalami
peristiwa yang menyedihkan, memilukan, atau bahkan menyakitkan,
sedangkan di lain waktu, bisa juga mengalami peristiwa yang sungguh
menyenangkan.
Sebagai bagian dari kesenian yang merupakan salah satu dari tujuh
unsur kebudayaan universal, musik memiliki fungsi sosial yang secara
universal umumnya dapat ditemukan di setiap kebudayaan suku bangsa
manapun di seluruh dunia.
Lagu-lagu Jawa, mulai dari yang klasik hingga kini yang berwarna
populer seperti musik campursari, digemari masyarakat Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melengkapi musik kroncong yang
lebih dahulu berkembang. Ada budaya Jawa yang dilestarikan melalui
syair-syair berbasa Jawa, melodi-melodi yang bernuansa Jawa dari
karawitan. Demikian pula dengan musik Sunda dan sekitarnya di
Propinsi Jawa Barat, memiliki rasa yang sangat khas adalah bagian dari
upacara-upacara sosial dan keagamaan masyarakatnya. Dengan
demikian jelas bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya dan
terutama musiknya seperti termasuk yang paling dikenal dunia seperti
Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan bahkan Papua.
P
ada bab ini kita akan mempelajari elemen-elemen dasar
pembentuk musik. Sebagaimana halnya produk-produk manusia
yang lain seperti kendaraan bermotor, gedung, senjata, dan apapun
yang terdapat di dunia ini, bahkan termasuk manusia sendiri yang
merupakan ciptaan Tuhan, maka musik pun tersusun dari unsur-unsur
yang membentuk keberadaannya. Jika dibandingkan dengan manusia
hidup maka musik juga memiliki jiwa, jantung, pikiran, dan kerangka.
Jiwa musik terdapat pada melodi, jantung atau denyut jantungnya
adalah ritme, pikiriannya adakah harmoni dan kontrapung, dan
kerangkanya ialah bentuk. Beberapa komponen pembentuk musik
tersebut tersusun dari bahan-bahan pembentuk unsur-unsur tersebut
yang akan dibahas dalam bab ini.
4.2. Melodi
Melodi yang setiap hari didengar oleh setiap pecinta musik klasik
tersusun dari tangga nada diatonis. Dia, dari bahasa Latin, berarti tujuh,
dan tonis dari kata tonic yang berarti nada. Jika ditambahkan satu nada
lagi sebagai pengulangan nada pertama maka seluruhnya terdiri dari
delapan nada. Penyebutan nada-nada musikal menggunakan tujuh abjad
pertama yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. Walaupun demikian tangga nada
mayor yang paling mendasar mulai dari nada C sebagai nada yang
terrendah dan dilanjutkan dengan D, E, F, G, A, B, hingga yang tertinggi
sebagai kelipatan nada perama yaitu C, disebut sebagai oktaf.
Ilustrasi 4.1.:
Susunan Tangga Nada Mayor
Ilustrasi 4.2.:
Susunan tangga nada Minor Asli dari “A”.
Elemen-elemen Dasar Musik 31
Bab 4
Ilustrasi 4.3.:
Contoh letak petunjuk tempo (Allegro Vivace) dan tanda irama 2/4
pada Sonata Beethoven (Serie 16; Np. 139)
32 Elemen-elemen Dasar Musik
Bab 4
Pada setiap karya musik terdapat Tanda Birama. Istilah ini berasal
dari istilah bahasa Inggris, time signature. Walaupun demikian di negara
kita sering juga disebut dengan istilah lain seperti Tanda Sukat. Tanda
ini ditulis dalam bentuk pembagian angka yang menunjukan jumlah
tekanan dalam setiap birama, yaitu ruas-ruas yang membatasi
pengulangan-pengulangan pola ritme (akan dijelkaskan pada bab yang
lain).
Ilustrasi 4.4.:
Irama “common time” ditandai dengan tanda “C” pada
permulaan lagu untuk solo gitar.
Ilustrasi 4.5:
.”Fugue” dari Prelude, Fugue, and Allegro, BWV 998 (J.S. Bach)
Elemen-elemen Dasar Musik 35
Bab 4
Ilustrasi 4.6.:
”Prelude” dari Cello Suite No. 1 (J.S. Bach)
Ewen, David. 1963. “The ABC of Music” dalam The Home Book of
Musical Knowledge. New Jersey: Prentice Hall, Inc., hal. 3-6.
• Latihan-latihan :
1. Menurutmu apa perbedaan di antara “bunyi” dan “nada”?
2. Sebutkan empat elemen dasar musik!
3. Jelaskan perbedaan konstruksi di antara tangga nada Mayor
dan Minor!
4. Ada berapa variasi tangga nada Minor? Sebutkan masing-
masing!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Tempo” dan “Ritme”!
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tanda irama? Berikan
contohnya!
7. Apa yang dimaksud “common time”?
Elemen-elemen Dasar Musik 37
Bab 4
H
ingga kini kita mengenal beberapa sistem notasi yang digunakan
dalam permainan musik seperti notasi angka, tablatur dan notasi
balok. Notasi angka digunakan untuk menyanyikan laval solfegio,
yaitu nada-nada dalam tangga nada seperti: do, re, mi, fa, sol, la, si, dan
do. Notasi tablatur digunakan untuk penulisan lagu-lagu instrumen petik
seperti gitar dan bass. Notasi balok digunakan untuk penulisan musik
semua instrumen termasuk vokal. Notasi ini menunjukkan aspek-aspek
tinggi rendah maupun panjang pendeknya nada secara eksak.
Tabel 5.1. : Bentuk, nama, dan nilai not dan tanda diam
1/2 Minim
1/4 Crotchet
1/8 Quaver
Ilustrasi 5.2.:
Bentuk tanda nada dan istirahat ”breve”
Ilustrasi 5.3.:
Ilustrasi 5.4.:
• Latihan
= ............................ = ..................................
= ............................ = ..................................
= ............................ = ..................................
= .......... X
= .......... X
= .......... X
= .......... X
= .......... X
GARIS PARANADA
M
embaca notasi balok bukan semata-mata syarat ketrampilan
yang paling dasar untuk memainkan maupun menyanyikan
musik klasik melainkan juga untuk pemahaman dalam rangka
mencapai penikmatan musik yang lebih mendalam. Sebenarnya
membaca notasi balok tidaklah sulit. Walaupun demikian hal tersebut
akan terasa lebih sulit dan sukar dipahami jika tidak disertai tujuan
musikal misalnya sebagai landasan untuk mempelajari permainan alat
musik atau lagu-lagu. Membaca akan lebih cepat jika juga bisa menulis.
Sehubungan dengan itu pada bab ini kita akan mempelajari elelemen-
elemen dasar notasi balok dan latihan menuliskannya.
Suatu karya musik dapat ditulis dalam satu paranada atau lebih.
Karya paduan suara dengan susunan sopran-alto-tenor-bass, misalnya,
menggunakan 4 paranada untuk masing-masing jenis vokal pada setiap
barisnya; Sebuah nyanyian hanya menggunakan satu paranada saja
kecuali jika disertai dengan iringan piano. Penggunaan sistem paranada
yang terbanyak ialah pada karya orkestra sehingga untuk satu baris saja
memakan tempat satu halaman penuh. Walaupun demikian beberapa
instrumen solo seperti piano, gitar, dan harpa, menggunakan satu hingga
dua paranada saja namun di dalamnya termuat empat atau lebih alur
suara. Piano dan harpa menggunakan dua paranada, masing-masing
untuk tangan kiri dan kanan, sementara itu gitar menggunakan satu
paranada saja.
48 Garis Paranada
Bab 6
Ilustrasi 6.1.:
Paranada, birama, garis birama dan garis bantu
Ilustrasi 6.3.:
Posisi nada C berdasarkan kunci (clef)
50 Garis Paranada
Bab 6
Taylor, Eric.1989. The ABC Guide to Music Theory (Part I). London:
The Associated Board of the Royal Schools of Music.
• Latihan:
1. Tulislah sebuah nada semi breve pada setiap garis dan spasi di
antara nada-nada yang tersedia!
8. Buatlah tanda kunci yang sesuai agar nama-nama nada berikut ini
benar!
BAB 7
TANGGA NADA
D
alam dunia pendidikan musik Indonesia istilah “tangga nada”
adalah pengganti istilah internasional yang disebut scale (Inggris).
Nada-nada yang berurutan secara alfabetis adalah susunan nada-
nada dalam tangga nada. Nada pertama pada sebuah tangga nada
memiliki kedudukan sebagai Tonika yang sekaligus menjadi nama dari
tangga nada tersebut. Dengan demikian rangkaian nada-nada yang
berawal dari B disebut tangganada B dan B adalah tonika dari tangga
nada tersebut.
Secara umum ada dua tangga nada yang digunakan dalam musik
klasik yang menggunakan sistem tonal, yaitu tangga nada mayor
dan minor. Tangga nada mayor ialah yang memiliki jarak setengah
di antara nada ketiga dan keempat, dan di antara nada ketujuh dan
kedelapan (oktafnya). Sebagai penjelasan awal akan kita amati
tangga nada C mayor yang dikenal juga dengan istilah ”tangga nada
natural” karena nada-nadanya menggunakan huruf asli atau belum
mengalami perubahan, yaitu C, D, E, F, G, A, B, dan C, sebagaimana
tampak pada ilustrasi berikut ini:
54 Tangganada
Bab 7
Ilustrasi 7.1. :
Tangga nada C mayor.
Ilustrasi 7.2.:
Daftar tangga nada Mayor berkres
Ilustrasi 7.3.:
Ilustrasi 7.4 :
Ilustrasi 7.5.:
Tangga nada A minor harmonis
keenam yaitu dari F menjadi Fis. Pada saat turun, kedua nada yang
sebelumnya telah dinaikkan dengan tanda aksidental kres, kini
dikembalikan ke nada aslinya dengan aksidental natural ( ).
Ilustrasi 7.6. :
Ilustrasi 7.7.:
Ilustrasi 7.8. :
Tangga nada Whole-Tone
7.4. Kunci
• Latihan-latihan:
3. Beri nama nada dasar yang tepat pada tanda-tanda kunci ini:
BAB 8
P
ada bab ini kita akan membahas pengertian tempo dan tanda-tanda
ekspresi dalam konteks musik klasik maupun musik non-klasik
yang menggunakan sitem diatonis. Pada bab terdahulu yang
berhubungan dengan elemen-elemen musik, materi ini telah disinggung.
Walaupun demikian pada bab ini kita akan membahasnya lebih jauh agar
memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
8.1. Tempo
8.1.1. Metronome
Di samping tanda tempo yang tetap di atas ada juga istilah yang
mengindikasikan perubahan tempo. Yang paling sering digunakan
di antaranya ialah accelerando (berangsur-angsur menjadi cepat) dan
ritardando (berangsur melambat); tanda a tempo (kembali ke tempo
asal) biasanya terdapat pada bagian yang telah dilalui tanda
perubahan tempo namun bukan di bagian akhir lagu.
SUB
KATEGORI KETERANGAN
KATEGORI
8.2. Dinamika
Tabel 8.2.:
TANDA-TANDA DINAMIK
SIMBOL
TINGKAT ISTILAH DINAMIK
VOLUME
Lemah Piano p
Kuat Forte f
jumlahnya semakin meningkat pada abad ke-18 dan selama abad ke-
19, sebagai konsekuensi meningkatnya keinginan komposer untuk
menunjukkan niat/ keinginannya. Sebagai contoh dapat kita
bandingkan di antara naskah-naskah musikal Bach dan Tchaikovsky.
Tabel 8.3.:
PERUBAHAN DINAMIK
Descrescendo atau
Berangsur melemah
Diminuendo
Tekanan mendadak/
Aksen pada satu nada Sforzando sf / forced
atau satu akor
• Latihan-latihan:
10. Waltz of the Flower diciptakan oleh siapa (nama komponis) dan
kira-kira untuk instrumen apa?
INTERVAL
I
stilah “interval” dalam teori musik mengandung pengertian yang
khusus. Pada dasarnya interval ialah jarak di antara satu nada ke
nada yang lainnya. Walaupun demikian pengertian jarak di sini
berbeda maksudnya dengan laras di antara satu nada ke nada yang lain
dalam tangga nada seperti semi tone dan tone.
9.1. Pengertian
Ilustrasi 9.1.:
Ilustrasi 9.2. :
Interval-interval Murni
Ilustrasi 9.3.:
Perubahan kualitas dari Murni ke Berlebih
Ilustrasi 9.4. :
Perubahan dari interval Murni ke Menyempit.
Ilustrasi 9.5.:
Interval-interval mayor
Ilustrasi 9.6.:
Interval-interval mayor
Interval 79
Bab 9
Ilustrasi 9.7.:
Ilustrasi 9.8.:
Ilustrasi 9.9.:
Taylor, Eric.1989. The ABC Guide to Music Theory (Part I). London:
The Associated Board of the Royal Schools of Music.
• Latihan:
a. a. ……………
b. b. ……………
c. c. ……………
d. d. ……………
82 Interval
Bab 9
e. e. ……………
f. f. ……………
D
i samping melodi, musik tersusun dari akor-akor yang
merupakan elemen harmoni. Dalam prakteknya harmoni juga
disebut akor karena nada-nadanya yang trsusun secara vertikal
sehingga harus dibunyikan secara serempak. Jika sebuah akor dimainkan
secara terputus-putus atau nadanya dibunyakan tidak bersamaan namun
satu persatu, misalnya dari yang terrendah hingga yang tertinggi, maka
disebut arpegio. Istilah arpeggio, dari bahasa Italia, berarti akor yang
terputus-putus, yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai broken
chord. Dengan demikian, di sisi lain istilah akor dan arpegio digunakan
dalam konteks kegiatan praktek instrumental, yaitu cara memainkannya.
Cara membunyikan dengan serempak disebut akor sedangkan secara
terputus-putus disebut arpegio.
10.1. Trisuara
Ilustrasi 10.1. :
Ilustrasi 10.2.:
Trinada C augmented.
Ilustrasi 10.3.:
Ilustrasi 10.4. :
Trisuara C diminished.
Ilustrasi 10.5.:
Dominant 7th pada tangga nada C mayor
88 Akor dan Arpegio
Bab 10
Ilustrasi 10.6.:
Dominat 7th pada tangga nada A minor
Ilustrasi 10.7. :
Trinada pembalikan
10.4. Arpegio
Ilustrasi 10.8.
• Latihan-latihan:
P
erkembangan musik klasik dapat dikelompokkan dengan
berbagai sistem. Sebagai contoh ialah yang mengacu pada
perkembangan tekstur musikal, seperti periodesasi yang di buat
oleh Ewen (1963:7-13): Era Polifonik (1200-1650), Masa Kelahiran
Homofonik (abad ke-17), Periode Klasik (abad ke-18 hingga permulaan
abad ke-19) Periode Roantik (abad ke-19) dan Periode Modern (abad ke-
20).
Ilustrasi 11.1 :
Ilustrasi 11.2.:
Syair Guido d’Arezzo sebagai dasar Solfegio
Ilustrasi 11.3. :
Keterangan gambar menurut arah jarum jam dari kiri atas: (1)
Trouveres terakhir dan terbesar, Adam de la Halle, dari Arras(1288);
(2) Tannhaüser dalam pakaian Ksatrio Orde Jerman, tampil dalam
Kontes Menyanyi di Wartburg; (3) Henrich Frauenlob, salah seorang
pendiri Meistersingers, tampak di antara para musisi; (4) Pommers
(sebuah instrumen reed ganda) dan beberapa trompet, dari iluminasi
koleksi Richenthal Chronicle.
98 Tinjauan Sejarah Musik
Bab 11
• Latihan-latihan:
1. Umumnya sejarahwan musik mengelompokkan sejarah musik ke
dalam batasan jaman-jaman. Bagaimana David Ewen
mengelompokkan periodisasi sejarah musik dan apa
pendapatmu?
2. Sebutkan tiga komponen kebudayaan yang membentuk
perkembangan awal Musik Barat!
3. Siapakah Guido Aretinius d’Arezzo (ca. 997 – ca. 1050), dan apa
kontribusinya terhadap perkembangan musik diatonis?
4. Sebutkan nama kelompok-kelompok alat musik kuno yang
tergambar pada Pada artefak ukiran batu kuno dari tahun 800 SM
Di wilayah Timur Tengah dan Mesir!
BAB 12
P
ada bab sebelumnya telah dibahas karakteristik periodisasi sejarah
musik dari mulai abad pertengahan hingga kontemporer. Berkaitan
dengan penjelasan tersebut maka sebagai kelengkapan historis
pada bab ini diuraikan riwayat hidup singkat para komposer yang juga
disusun secara kronologis berdasarkan periodisasi tersebut. Untuk yang
pertama ialah daftar komposer Era Abad Pertengahan hingga Barok.
Ilustrasi 12.1.
Dua Tokoh Musik Abad Pertengahan
Para Komposer Abad Pertengahan Hingga Barok 109
Bab 12
Ilustrasi 12.2.
Ilustrasi 12.3.:
Para Tokoh Musik Jaman Barok
Para Komposer Abad Pertengahan Hingga Barok 119
Bab 12
• Latihan-latihan
E
ra Klasik dalam sejarah musik klasik yang hadir setelah era Barok
dan Rokoko. Era ini diawali oleh ciptaan Johann Wenzel Anton
Stamitz dari Cekoslowakia yang mulai meminimalisir gaya-gaya
ornamen dan kontrapung. Kebiasaan-kebiasaan baru menyolok yang
timbul dalam karya-karyanya ialah kontras-kontras dan fleksibilitas
dinamika. Komposer ini juga dikenal sebagai pelopor Simfoni Klasik. Era
ini kemudian dipertegas dengan kehadiran tiga tokoh Klasik yaitu
Mozart, Haydn, dan Beethoven.
Mozart sangat suka pada semua gaya musik dan menciptakan musik-
musiknya dengan sangat baik. Opera-operanya menjadi repertoar
penting pada gedung-gedung opera, beberapa simfoni terutama nomor-
nomor 36, 39, 40, dan 41, secara tetap dimainkan; selain itu juga konserto-
konserto untuk piano maupun biola sangat dikenal publik. Selama masa
hidupnya yang singkat, ia mencipta banyak kumpulan karya seperti 49
sinfoni, 40 konserto dalam berbagai variasi solo, 16 opera, musik-musik
kamar, sebuah musik kematian requiem, 15 misa, dan Magnificat. Ia
mampu mencipta komposisi secara lengkap hanya di benaknya saja dan
kemudian menuliskannya pada kertas. Simfoni No. 36 dicipta,
diorkestrasi, dilatih, dan dikonserkan—hanya dalam waktu empat hari
saja.
Ilustrasi 13.:
• Latihan-latihan:
1. Dari tahun berapa sampai berapakah era Klasik dalam sejarah
musik berlangsung?
2. Siapa sajakah komposer yang termasuk tokoh yang terkenal di era
Klasik?
3. Sipakah komposer Austria yang turut mewujudkan beberapa
landasan penting terhadap perkembangan musik Klasik Wina?
4. Dalam masa hidupnya yang singkat komposer ini mampu
menciptakan 49 sinfoni, 40 konserto, 16 opera, musik-musik
kamar, 15 misa, dan sebuah musik kematian, réquiem. Tahukan
Anda siapakah komposer tersebut?
BAB 14
E
ra Romantik merupakan suatu era di dalam sejarah musik. Dalam
era ini, para komposer mulai jera dengan aturan-aturan tonalitas
Klasik yang akhirnya dirasa kaku dan mengikat. Mereka
kemudian memutuskan untuk mengeksplorasi tonalitas untuk
keutamaan ekspresi yang maksimal. Sebagai akibatnya berkembang
aspek-aspek yang berlebihan dari ciri Klasik. Sebagai contoh ialah tempo
bagian Minuet dalam sebuah karya besar yang biasanya mengikuti irama
tarian kemudian diganti oleh bagian yang sangat lincah yaitu Scherzo.
Untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang komposer Klasik, pada
bab ini dipaparkan riwayat singkat para komposer Klasik.
kepada publik. Ia menulis dua simfoni, dua piano concerto (yang kedua
diselesaikan orang lain setelah ia meninggal dunia), dan banyak lagu-
lagu dan karya-karya piano, antara lain Oriental Fantasy berjudul Islamey
sebagai salah-satu yang paling menarik.
Komposer Jerman, tokoh penting pada era Akhir Klasik dan Awal
Romantik. Secara struktural komposisinya menjadi puncak dari
keanggunan dan kejernihan Klasikisme Wina. Secara isi emosional
komposisinya menggunakan kekuatan warna instrumen dan
menunjukkan ciri-khas musik Jerman selama abad ke-19. Barangkali tak
ada komposer yang mampu menyamai prestasinya dalam mencipta
berbagai jenis komposisis seperti dirinya. Wagner dan para pengikutnya
menemukan inspirasi dalam daya dan orkestrasi Beethoven, ungkapan-
ungkapan perasaan; Brahms telah dituntun oleh konsep-konsep bentuk
musik dan proses-proses pengembangan musik Beethoven. Kehidupan
Beethoven selalu dibagi dalan tiga periode komposisionalnya; pertama
sampai dengan tahun 1800 ia mencipta dua simfoni, tiga konserto piano,
dan beberapa karya musik untuk piano.
Berlioz, Hector
Ilustrasi 14.1.:
Para Tokoh Musik Jaman Romantik
132 Para Komposer Jaman Romantik
Bab 14
Franz Liszt
Ilustrasi 14.2. :
Para Tokoh Musik Jaman Romantik
Para Komposer Romantik 139
Bab 14
Ilustrasi 14.3.:
Pada tahun 1860 ia ditetapkan sebagai pemain solo biola untuk Kaisar
Rusia dan pada tahun 1862-1869 mengajar pada Konservatori Petersburg.
Tahun 1872-74 Wieniawski mengadakan tur ke Amerika Serikat untuk
bermain bersama pianis Anton Rubinstein, dan disela-sela itu ia
mengajar pada Konservatori Brussels. Sebagai seorang pemain biola,
Wieniawski memiliki kecakapan teknis tinggi. Komposisi untuk biola
ciptaannya dalam gaya Romantik dan sangat menunjukkan
virtousitasnya. Ia mencipta dua buah konserto biola, pertama dalam Fis
Minor Opus 14, yang kedua dalam D Minor Opus 22. Komposisi lainnya
termasuk Le Carnaval Russe Opus 11, Legende Opus 17, Scherzo-Tarantelle
Opus 16, Etude, Mazurka, dan Polonaise.
• Latihan-latihan
1. Tahukah Anda faktor apakah yang melatar belakangi munculnya
gerakan romantisisme dalam musik?
2. Sebutkan empat tokoh musik jaman Romantik yang cukup
terkenal!
Para Komposer Romantik 153
Bab 14
D
ari awal abad pertengahan hingga akhir abad ke-19 musik klasik
didominasi oleh sistem Tonal. Hingga saat itu perkembangan
musik adalah suatu gerakan yang merupakan reaksi dari jaman
sebelumnya. Kebangkitan Renaisans adalah reaksi dari Abad
Pertengahan; Barok adalah reaksi dari Renaisans, Klasik dari Barok,
Romantik dari Klasik. Berbeda dengan yang lainnya, Modernisme abad
ke-20 adalah reaksi terhadap keseluruhan periode sebelumnya. Hal
tersebut karena musik Modern menolak tonalitas yang mendominasi
musik klasik selama ini.
Ilustrasi 15.1.:
Hindemith, Paul
Ilustrasi 15.2.:
Para Tokoh Musik Jaman Kontemporer
Komposer Era Kontemporer (1900-Sekarang) 167
Bab 15
Ilustrasi 15.3.:
Para Tokoh Musik Jaman Kontemporer
Komposer Era Kontemporer (1900-Sekarang) 171
Bab 15
studinya pada tahun 1908, mulai bekerja sebagai kondaktor pada teater-
teater dan orkestra-orkestra di Vienna. Ia juga mengabdi sebagai militer
selama Perang Dunia I. Kemudian Webern memilih sebagai guru
sebelum akhirnya mengalami kecelakaan hingga meninggal tertembak
oleh seorang polisi militer Amerika dalam masa Austria diduduki setelah
berakhirnya Perang Dunia II. Ciptaannya tergolong relatif kecil dan
kebanyakan pendek. Terlihat sangat retroprektif, karya-karyanya
menggunakan model-model terkekang, intensitas, ketrampilan serial,
dan ekonomis.
• Latihan-latihan
SOLFEGIO
S
tandar kompetensi (SK) program keahlian musik klasik untuk
Sekolah Menengah Kejuruan musik yang pertama ialah dapat
mengidentifikasi solfegio. Secara rinci kompetensi dasar yang
harus dikuasainya ialah dapat menirukan, menuliskan, dan membaca
beberapa aspek musikal yaitu: (1) interval, (2) akord, (3) ritme, (4) melodi.
Ilustrasi 16.1.:
Perbandingan tingkat ketrampilan instrumen
Solfegio 177
Bab 16
Latihan 1: Irama
Latihan 2: Ritme
• Menirukan ritme
182 Solfegio
Bab 16
Membaca Ritme
M
elodi ialah jiwa dari musik. Oleh karena itu dari perspektif
musik pertunjukan jika pemain salah dalam mengiterpretasikan
melodi maka permainannya seakan-akan tak berjiwa. Dalam
bidang komposisi musik tonal yang bertekstur homofonik, peranan
melodi sangat penting. Dalam musik populer misalnya, superioritas lirik
bisa menjadi tak berarti tanpa dukungan melodi yang bagus. Secara
teknis, melodi adalah sederetan nada yang tersusun sedemikian rupa
sehingga menjadi rangkaian bunyi yang enak didengar. Walaupun musik
tanpa melodi bisa saja terjadi namun secara umum akan terasa adanya
kekurangan. Dengan melodi, musik akan terasa memiliki kehidupan.
Setelah memahami unit-unit sub frase yang terdiri dari figure dan
motif yang membentuk frase, dan unit pelengkap frase, kadens,
sebagaimana yang terdapat pada bab ketiga, dalam bab ini dibahas jenis-
jenis frase yang merupakan unit-unit sub struktur yang lebih luas yaitu
kalimat. Berdasarkan pengetahuan tentang frase untuk selanjutnya dalam
bab ini juga akan dibahas bentuk-bentuk kalimat dan pengembangannya.
17.1. Frase
Frase ialah suatu seksi dalam suatu alur musikal yang
sepadan dengan “klausa” atau “kalimat” pada prosa. (Randel )
Kata “frase” dalam diktat ini diadobsi dari kata bahasa Inggris
phrase, sedangkan “kalimat” dari kata sentence. Frase memiliki
fungsi dan tingkat kepanjangan yang berbeda dari kalimat, yaitu
lebih pendek karena merupakan komponen pelengkap struktur
kalimat.
Guna memperoleh pemahaman tentang frase, Stein
(1962:22) menawarkan empat asumsi. Yang pertama bahwa frase
konvensional umumnya adalah sebuah unit yang terdiri dari empat
birama; yang kedua bahwa frase adalah unit terpendek yang
diakhiri oleh kadens; yang ketiga bahwa sebuah frase biasanya
memiliki hubugan dengan frase-frase lain; dan yang keempat
bahwa pada dasarnya frase adalah basis struktural bentuk-bentuk
184 Gramatika Melodi dan Bentuk-bentuk Dasar
Bab 17
Ilustrasi 17.1:
Frase tunggal berbirama empat.
Ilustrasi 17.2:
Contoh frase lengkap
Ilustrasi 17.3.:
Kadens setengah di akhir frase
Ilustrasi 17.4.:
Hubungan sebuah frase dalam kesatuan periode
bagian dari bentuk lagu atau tema yang berdiri sendiri, interlude,
transisi atau retransisi.
• Secara identik
• Dengan hiasan
• Dengan perubahan harmoni
• Dengan perubahan pola iringan
• Dengan perubahan register
• Dengan perubahan warna
Ilustrasi 17.5.:
Frase yang terdiri dari satu birama
Ilustrasi 17.6.:
Frase berbirama tiga
• Perluasan di awal
Ilustrasi 17.7.:
Struktur dasar bentuk periode
Ilustrasi 17.8.:
Bentuk kalimat/periode
Ilustrasi 17.9.:
Periode parallel
190 Gramatika Melodi dan Bentuk-bentuk Dasar
Bab 17
Ilustrasi 17.10.:
Contoh periode kontras
• Latihan-latihan:
P
ada bab sebelumnya kita telah membahas unit-unit sub frase dan
sub struktur yang berakhir dengan pembahasan sitem
perkalimatan dalam musik tonal yang menjadi dasar bagi
pengetahuan tentang bentuk lagu. Dalam bab ini dibahas bentuk-bentuk
dasar lagu yang meliputi bentuk-bentuk lagu dua dan tiga bagian.
Bentuk lagu berkisar dari yang paling sederhana yaitu dari bentuk
satu hingga lima bagian. Di antara bagian-bagian (parts) terdapat
beberapa kemungkinan elemen-elemen sisipan yang berfungsi sebagai
pendukung yang memperhalus hubungan di antara bagian-bagian
tersebut. Semakin besar suatu komposisi musik maka semakin besar pula
keterlibatan elemen-elemen pendukungnya demikian pula sebaliknya.
18.1. 1. Introduksi
18.1.2. Transisi
18.1.3. Retransisi
18.1.4. Kodeta
18.1.5. Interlude
18.1.6. Seksi
18.1.7. Episode
Pada musik homofoni dan polifoni istilah episode
digunakan secara berbeda. Suatu bagian yang agak panjang,
seringkali diturunkan dari materi tematik sebelumnya dan bersifat
meninggalkan subjek atau tema. Pada fuga dan invention, episode
adalah suatu potongan yang hanya merupakan sebuah fragmen
tematik atau yang menggunaan materi counter-thematic. Pada
musik homofoni episode yang agak panjang tersusun dari seksi-
seksi sedangkan dalam polifoni episode adalah bagian atau seksi
yang berdiri sendiri. Istilah episode juga kadang-kadang digunakan
untuk mengidentifikasi tema kedua pada bentuk rondo.
18.1.8. Disolusi
Disolusi ialah suatu tipe perluasan khusus yang di
dalamnya terdapat satu atau lebih figur-figur dari materi tematik
yang langsung datang sebelumnya dan diolah secara repetisi,
sekuen, dan modulasi. Disolusi mengikuti suatu tema atau bagian
dan mengantar kepada sebuah transisi atau bagian baru.
18.1.9. Koda
Berasal dari bahasa Italia yang berarti ekor. Adalah suatu
potongan yang datang setelah bagian terakhir dari tema atau
bagian yang terakhir. Komposisi yang pendek tidak berisi koda tapi
kodeta atau langsung bagian terakhir dengan kodeta yang pendek.
Koda bisa terdiri dasri beberapa seksi, dengan materi yang diambil
dari beberapa porsi komposisi yang muncul sebelumnya. Materi
baru kadang juga digunakan.
18.1.10. Postlude
Postlude ialah suatu seksi yang berdiri sendiri di akhir
suatu karya yang dapat juga tampil sebagai bagian akhir dari suatu
koda. Postlude berbeda dari koda karena materinya yang berbeda.
Materi yang berdiri sendiri pada polude juga terdapat pada
introduksi. Dengan demikian tujuan postlude adalah menyatukan
(framing) keutuhan komposisi. Kira-kira sepadan dengan
kesimpulan sebagai lawan dari introduksi.
Bentuk-bentuk Lagu Dasar 195
Bab 18
Ilustrasi 18.1.:
Formula pembentukan periode
Ilustrasii 18.2.:
Melodi yang tersusun dari bentuk lagu dua bagian
Ilustrasi 18.3.:
Bahan baku Part III pada bentuk lagu tiga bagian
A : B A :
dan
: A : : B A :
Ilustrasi 18.4.:
Pengulangan pada bentuk lagu tiga bagian
198 Bentuk-bentuk Lagu Dasar
Bab 18
K
ata sonata berasal dari kata Italia, sonare atau sounare), yang berarti
membunyikan atau bermain, sebagaimana halnya kantata dari
cantare, menyanyi. Sonata adalah salah satu bentuk bagian
tunggal. Namun karena pembahasannya tidak sedikit maka dibahas
dalam sub bab tersendiri. Ada beberapa istilah berkaitan dengan sonata
yang saling tumpang tindih, seperti bentuk ”sonata allegro”, ”bentuk
sonata”, dan ”sonatina”. Istilah-istilah tersebut menginduk pada istilah
”sonata” yang memiliki dua maksud. Pertama, sonata adalah bentuk
multi bagian pada musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga
atau empat sub bagian; bahkan kadang-kadang bisa hingga lima bagian.
Bagian pertama biasanya dalam tempo cepat, bagian kedua lambat,
bagian ketiga minuet dan trio, dan keempat bagian penutup yang cepat.
Ilustrasi 19.1. :
Legrenzi, Sonata Quarta, Op. 10
202 Sonata: Bentuk Khas Musik Klasik
Bab 19
Ilustrasi 19.2.:
Area-area tonal yang berbeda dan tema-tema yang kontras
Sonata: Bentuk Khas Musik Klasik 205
Bab 19
Ilustrasi 19.3.:
Caldara: Trio Sonate G-moll
saja. Bagian ini ditutup oleh Codetta, yaitu Coda kecil, atau dapat
berarti penutup sementara.
Introduksi Opsional
EKSPOSISI (diulang) Tema Pokok Tonik
Transisi
Tema Sub Ordinat Dominan atau kunci
relatif
Codetta atau bagian
penutup
DEVELOPMENT Bentuk seksional
Retransisi
REKAPITULASI Tema Pokok Tonik
Transisi
Tema Sub Ordinat Transposisi ke Tonik
Codetta atau bagian
penutup
Coda
Ilustrasi 19.4.:
Bagan bentuk Sonata-Allegro
Ilustrasi 19.5 :
Skema analisis Fountaiin (1967) pada Sonata Beethoven,
Op. 10, No. 3
Epilog Eksposisi yang terdiri dari tiga birama sangat sederhana dan
pendek. Bagian ini diolah dengan dua kali permainan skala dalam
dominan dengan kadens sempurna dalam kunci G.
Sonata: Bentuk Khas Musik Klasik 211
Bab 19
212 Sonata: Bentuk Khas Musik Klasik
Bab 19
Sonata: Bentuk Khas Musik Klasik 213
Bab 19
Ilustrasi 19.6.:
Diabelli, Sonatine IV
Ilustrasi 19.7:
Skema Umum Sonatatine
• Latihan-latihan:
ORKESTRA
O
rkestra adalah formasi kelompok musik besar yang memiliki
susunan instrumen musik terlengkap di antara kelompok-
kelompok musik yang lain. Di samping memiliki formasi
standar, kadang-kadang orkestra juga secara fleksibel melibatkan
instrumen-instrumen lain. Untuk memahami orkestra dan alat-alat
musiknya maka dalam bab ini akan dipaparkan sejarah singkat orkestra,
formasi orkestra, dan instrumen-intrumen pendukung orkestra yang
meliputi seksi gesek, tiup kayu, tiup logam, dan perkusi.
Meskipun hal ini sedikit berhasil, tetapi ada kesulitan dasar dalam
konsep komposisinya yaitu saat pergantian tempo musik.
Orkestra bertahan selama 10 tahun di Uni Sovyet sebelum
akhirnya dilarang karena beberapa pemainnya mulai menentang
terhadap beberapa aturan dan kontrol yang mereka anggap terlalu
berlebihan.
orkestra penuh yang didukung oleh 100 pemain. Formasi besar ini
biasa disebut sebagai orkes simfoni atau orkes filharmonik.
Perbedaan ukuran tersebut tidak memberikan pengaruh yang
signifikan, baik terhadap susunan seksi-seksi instrumen maupun
aturan-aturan dalam orkestra itu sendiri.
Ilustrasi 20.1.:
Pertunjukan Musik Orkestra
(Sumber: Encarta Music Corporation)
kapasitas panggung yang akan digunakan. Dalam keadaan
tertentu dapat saja seorang kondakter hanya menggunakan 50
orang atau bahkan lebih kecil dari jumlah tersebut. jumlah yang
pasti untuk pemusik yang digunakan dalam satu pertunjukan
tertentu, di sa mping tergantung dari karya yang akan dimainkan,
juga
Orkestra 225
Bab 20
20.3. Kondaktor
Ilustrasi 20.2.:
Pertunjukan Musik Orkestra
230 Orkestra
Bab 20
Lorin Maazel
Ilustrasi 20.3.:
Kondakter Lorin Maazel
Leonard Bernstein
Ilustrasi 20.4.:
Leonard Bernstein
Orkestra 235
Bab 20
Zubin Mehta
Ilustrasi 20.5.:
Zubin Mehta
Orkestra 237
Bab 20
20.4.1. Bolero
20.4.2. Concertante
20.4..3. Concertino
20.4.4. Concerto
20.4.5. Divertimento
20.4.6. Fantasia
20.4.7. Intermezzo
20.4.8. March
20.4.9. Minuet
20.4.10. Nocturne
20.4.11. Overture
20.4.12. Rhapsody
20.4.13. Rondo
20.4.14. Simfonietta
20.4.15. Suite
20.4.17. Symphony
20.4.18. Waltz
• Latihan-latihan:
SEKSI GESEK
S
ebagaimana telah dijelaskan, bahwa seksi gesek terdiri dari biola,
biola alto, cello, dan kontra bass. Berikut ini ialah penjelasan dari
masing-masing intrumen tersebut. Penjelasan seksi ini dan juga
seksi instrumen orkestra yang lain meliputi aspek-aspek historis,
konstruksi, sistem penalaan, kekhasan, musik, dan beberapa tokoh
penting. Walaupun demikian penjelasannya disampaikan secara
fleksibel, baik urutan maupun penempatan ilustrasi gambar-gambarnya.
21.1 Biola
Ilustrasi 21.1:
Biola dan tongkat penggeseknya
Ilustrasi 21.2:
Pemain biola dunia, Yehudi Menuhin
Selama abad ke-19 pemain biola yang melegenda di seluruh
Eropa, di antaranya ialah Giovanni Viotti dan Nicolo Paganini,
Louis Sphor dan Joseph Joachim dari Jerman, Pablo de Sarasate
dari Spanyol, dan Henri Vieuxtemps dan Eugene Ysaye dari
Belgia. Pada abad ke-20 biola mencapai nilai artistik yang baru
250 Seksi Gesek
Bab 21
dan teknik yang tinggi di tangan para pemain biola Amerika, Isaac
Stern dan Yehudi Menuhin, keturunan Austria Fritz Kreisler,
keturunan Rusia Jascha Heifetz, Mischa Elman dan Nathan
Milstein yang menjadi penduduk Amerika, biolis Hongaria Joseph
Szigeti, dan David Oitsrakh dari Rusia.
Ilustrasi 21.3.:
Anatomi instrumen Biola
c. Neck, yaitu leher di antara bagian kepala (peg box) dan badan
(table) biola.
Ilustrasi 21.4.:
Bagian-bagian biola
i. Lobang suara.
Ilustrasi 21.5.:
Nada-nada Biola pada Posisi Dawai Lepas
dengan baik seperti melodi-melodi yang ada pada lirik lagu. Para
pemain biola juga bisa menciptakan efek yang bagus dengan
tekhnik berikut ini: dengan menggunakan jari tanpa stik, dengan
memetik senar-senarnya; dengan mengulang satu nada yang sama
atau dua nada yang sama dengan cepat, menggesek stik pada
senar-senarnya dengan cepat;
Ilustrasi 21.6.:
Wilayah Nada Instrumen Biola
Ilustrasi 21.7.:
Biola Alto
Ilustrasi 21.8.:
Wilayah Nada Instrumen Biola Alto
Ilustrasi 21.9.:
Tuning Peg (pasak penala) Biola Alto
Brahms juga menulis Two Song for Alto with Viola and
Piano (Zwei Gesänge für eine Altstimme mit Bratsche und
Pianoforte), Op. 91, "Gestillte Sehnsucht" atau "Satisfied Longing"
atau "Geistliches Wiegenlied" atau "Spiritual Lullaby," sebagai
hadiah untuk pemain biola terkenal Joseph Joachim dan istrinya,
Amalie. Antonin Dvořák bermain viola, dan ia mengatakan bahwa
instrument tersebut adalah favoritnya. Karya musik kamarnya
kaya dengan bagian-bagian penting untuk viola. Komposer Czech
yang lain, Bedřich Smetana, melibatkan part viola yang signifikan
dalam kuartetnya, "From My Life"; kuartet tersebut mulai dengan
suatu pernyataan impassioned yang dibawakan oleh viola.
Ilustrasi 21.10.:
Posisi Bermain Bass
Double bass berevolusi dari biola sejak tahun 1500an. Sejak saat
itu, banyak bentuk dan ukuran telah dibuat untuk mempermudah
dalam memainkan bass. Anda dapat melihat pemain bass di belakang
cello, bagian kanan konduktor.
Bentuk badan instrumen ini adalah cekungan, dengan demikian
akan menjadi satu resonansi yang penting untuk bunyi serasi. Empat
dawainya (kadang-kadang lima pada kontrabass) terbuat dari usus
binatang yang oleh karena perkembangannya akhirnya dibuat dari
sutera, nilon, baja. Dawai-dawai ini diregangkan dengan ketat ke
seberang satu jembatan untuk menghasilkan titi nada.
264 Seksi Gesek
Bab 21
Ilustrasi 21.11.:
Wilayah Nada Instrumen Contra Bas
BAB 22
E
mpat instrumen pokok di dalam keluarga instrumen berdawai,
biola, biola alto, Cello dan kontrabass, dibuat dengan cara yang
sama. Instrumen-instrumen tersebut dibuat dari potongan-
potongan kayu yang direkatkan - tidak pernah dipaku - bersama-sama.
Badan instrumen adalah cekungan, sehingga menjadi sebuah kotak
resonansi untuk bunyi. Dawai-dawai tersebut (kadang-kadang lima
pada kontrabass) dibuat dari usus binatang, nilon, atau baja dibungkus
poin di bawah atau atas par bekerja giat satu sangat: tiada batas
instrumen dan dihubungkan dengan satu tailpiece pada yang lain.
Mereka diregangkan dengan ketat ke seberang satu jembatan untuk
menghasilkan titi nada yang ditentukan.
Ilustrasi 22.1. :
Gambar instrumen Cello dilihat dari depan
Notasi 22.2.::
Wilayah Nada Cello
Ilustrasi 22.3.:
Dawai – dawai Cello dalam Posisi Lepas
22.4. Perekat
Ada pula busur yang terbuat dari serat karbon yang lebih
kuat dari kayu. Busur yang banyak digunakan para siswa
biasanya terbuat dari serat fiber. Panjang busur biasanya sekitar 73
cm, dengan tinngi 3 cm, dan lebar 1,5 cm.
22.8. Accessories
• Latihan-latihan:
1. Sebutkan instrumen pokok dalam keluarga instrumen
berdawai!
2. Dalam sebuah simfoni, ada berpakah kira-kira jumlah
Cello yang dipakai?
3. Sebutkan jangkauan nada instrumen Cello!
4. Sebutkan bagian-bagian Cello yang Anda ketahui!
5. Apa sebutan untuk pemain Cello?
BAB 23
B
ab ini membahas teknik-teknik dasar dalam permainan Cello.
Teknik yang dibahas meliputi posisi tubuh atau cara memegang
Cello, dan teknik-teknik lain yang khas. Di samping teknik-
teknik juga dibahas penggunaan Cello baik sebagai instrumen solo
maupun ensambel dan penggunaannya dalam musik populer,
khususnya pop dan jazz. Untuk menutup bab ini juga akan dibahas
penerapan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam bidang
keahlian Cello.
Ilustrasi 23.1 :
Seorang Pemain Cello (Cellist)
ujung jari dan dawai dapat diubah dari bagian kuku menjadi
bagian dalam ujung jari, sehingga mampu menghasilkan vibrato
yang lebih baik.
23.1.2. Vibrato
23.1.3. Harmoni
Hal ini akan mampu menghasilkan nada diatas C tengah. Hal ini
biasa ditampilkan dalam nada sentuh sebuah perfect fourth
diatas nada henti, yang akan menghasilkan nada dua oktaf diatas
nada henti, walaupun dapat juga dimainkan dengan interval
lain. Semua harmoni menghasilkan suara yang menyerupai flute,
dan biasanya dimainkan tanpa vibrato.
23.1.4. Glissando
23.1.6. Pizzicato
23.1.8. Spiccato
23.1.9. Staccato
23.1.10. Legato
23.2.1. Orchestra
23.2.2. Solo
Ilustrasi 23.2:
Cellistt Julian Lloyd Webber (kiri) dan Mstislav Rostrpovich.
Kodaly, dan tiga suite tunggal untuk Cello karya Britten. Karya
penting lainnya adalah Trois strophes sur le Nom de sacher karya
Dutilleux, Les Mots Sont Alles karya Berio, sonata karya Ligeti dan
Carter, Nomos Alpha, dan Kottos karya Xenakis.
23.3.1. Semester 1
Daftar A
1. Anon. French Bourée in C. No.9 From ViolonCello Music for
Beginner I, ed. Lengyel Pejtsik (editio Musica/Boosey & Hawkes)
2. Neidhart Van Reuethal May Song. No. 1 From ViolonCello
Music for Beginner I, ed. Lengyel Pejtsik (editio Musica/Boosey &
Hawkes)
3. J. S. Bach Minuet in C. Bach for the Cello, trans. Krane
(Schirmer/Music Sales)
4. F. Couferin A Trifle (Le Petit-Rien). No. 7 from Easy Classic for
Cello, arr. Forbes (O.U.P)
288 Bidang Keterampilan Cello
Bab 23
5. Haydn Trio (from Minuet no. 5). Time Pieces for Cello, vol. 1,
arr. Black and Harris (Associated Board)
6. L. Mozart Bourlesg. No. 1 from the Notebooks for A.M. Bach and
W.A. Mozart, arr. Bartlest (Universal 18650/M.D.S.)
Daftar B
1. Carse A Martial Tune: no. 3 from ‘3 short Pieces’ (Stainer &
Bell)
2. Katherine and Hugh College Full Moon: from ‘Waggon
Wheels’ for Cello and Piano (Boosey & Hawkes)
3. Colin Evans Lazy Days: no. 2 from ‘Cello Tome’
(Novello/Music Sales)
4. Schubert Landler. No.26 from Piece by Piece 1 for Cello and
Piano, arr. Nelson (Boosey & Hawkes)
5. Rezó Sugár Old Hungarian Folk Song. No. 27 No. 1 from
ViolonCello Music for Beginner I, ed. Lengyel Pejtsik (editio
Musica/Boosey & Howkes)
6. Tchaikovsky Chanson Russe (Op. 39 no. 12). Time Pieces for
Cello, vol. 1, arr. Black and Harris (Associated Board)
Daftar C
1. Lajos Áes Bear’s Dance. No. 25 from ViolonCello Music for
Beginner I, ed. Lengyel Pejtsik (editio Musica/Boosey & Howkes)
2. Sándor Szokolay Sorrowful Song: no. 1 from ‘Small Suite’.
No.28/1 from From ViolonCello Music for Beginner I, ed. Lengyel
Pejtsik (editio Musica/Boosey & Howkes)
3. Alan Bullard Hungarian Dance or Jazz Waltz: from ‘Party
Time!’ for Cello and Piano (Associated Board)
4. Paul Harris March of the Stegosaurus. Time Pieces for Cello,
vol. 1, arr. Black and Harris (Associated Board)
Bidang Keterampilan Cello 289
Bab 23
Ilustrasi 23.4
Cara memainkan tangganada.
Ilustrasi 23.5
Bentuk dasar permainan arpegio
290 Bidang Keterampilan Cello
Bab 23
23.3.2. Semester 2
Daftar A
1. Anon. Italian Rant Time Pieces for Cello, vol. 1, arr. Black and
Harris (Associated Board)
2. Beethoven Marmotte, Op. 52 no. 7 Time Pieces for Cello, vol. 1,
arr. Black and Harris (Associated Board)
3. J. S. Bach March in G. Bach for the Cello, trans. Krane
(Schirmer/Music Sales)
4. Handel March from ‘Flavius’. No. 6 from Easy Classic for Cello,
arr. Forbes (O.U.P)
5. L. Mozart Schwaben Tanz. No.4 from the Notebooks for A.M.
Bach and W.A. Mozart, arr. Bartlest (Universal 18650/M.D.S.)
6. Purcel Come, ye sons of Art. Time Pieces for Cello, vol. 2, arr.
Black and Harris (Associated Board)
Daftar B
1. Haydn Minuet and Trio. No. 25. from Piece by Piece 1 for Cello
and Piano, arr. Nelson (Boosey & Hawkes)
Bidang Keterampilan Cello 291
Bab 23
Daftar C
Ilustrasi 23.6.:
Ritmis yang gunakan tangganada.
23.3.3. Semester 3
Daftar A
1. Carissimi Vittoria! No.9 Classical and Romantic Pieces for Cello,
arr. Forbes (O.U.P.)
2. Purcell Rondeau from ‘The Fairy Queen’. No. 3 Classical and
Romantic Pieces for Cello, arr. Forbes (O.U.P.)
3. Galliard Hornpipe a l’Inglese First Repertoire for Cello Book 2,
arr. Legg and Gout (Faber)
4. Lully Gavotte and Mousette First Repertoire for Cello Book 1,
arr. Legg and Gout (Faber)
5. Muffat Bourrée (I and II) No. 16 From ViolonCello Music for
Beginner 2, ed. Lengyel Pejtsik (editio Musica/Boosey & Howkes)
Bidang Keterampilan Cello 293
Bab 23
Daftar B
1. Borodin Polovstian Dance First Repertoire for Cello Book 2,
arr. Legg and Gout (Faber)
2. Alan Gout Barcarolle. First Repertoire for Cello Book 1, arr.
Legg and Gout (Faber)
3. Grieg Solveig’s Song from ‘Peer Gynt’ Time Pieces for Cello,
vol. 2, arr. Black and Harris (Associated Board)
4. Schubert 2 German Dances Time Pieces for Cello, vol. 2, arr.
Black and Harris (Associated Board)
5. Steibelt Un Ballo. Melodies by Old Masters for Young Cellistt,
Vol. 1 arr. Rapp (Schott 2384/M.D.S.)
6. Arnold Trowel Menuet (end Trio) no. 4 from ’12 Morceaux
Faciles’, Op. 4, Book 2 (Schott 11211/M.D.S.)
Daftar C
1. Howard Blake Walking in the Air: no. 2 from ‘Snowman
Suite’ for Cello (Faber)
2. Katherine and Hugh College Cossacks or Stiffkey Blues:
no.13 or no. 15 from ‘Shooting Stars’ for Cello and Piano
(Boosey & Hawkes)
3. Grechaninov The Joker: no. 3 from ‘Early Morning’, Op.
126b (Schott 2143/M.D.S.)
4. Kabalevsky Gallop Time Pieces for Cello, vol. 2, arr. Black and
Harris (Associated Board)
5. Satie Chez le docteur Time Pieces for Cello, vol. 2, arr. Black and
Harris (Associated Board)
6. Pamela Wedgwood Build that Wall or Pandora’s Box: no. 1
or no. 4 from ‘Up-Grade! Cello Grades 3-4’ (Faber)
294 Bidang Keterampilan Cello
Bab 23
Ilustrasi 23.7
Arpegio dengan tiga nada dalam sekali gesekan
23.3.4. Semester 4
Daftar A
1. Boyce Minuet (from Concerto Grosso in B minor). Time
Pieces for Cello, vol. 3, arr. Black and Harris (Associated Board)
Bidang Keterampilan Cello 295
Bab 23
Daftar B
1. Margery Dawe The Gipsy Fiddler: no.44 from ‘New Road
to String Playing’ for Cello, Book 3 (Cramer: piano accomp.,
published Separately)
2. Dvořák Lento (2nd movt from ‘American’ Quartet’) First
Repertoire for Cello Book 3, arr. Legg and Gout (Faber)
3. Weissenborn Humoreske, Op. 9 First Repertoire for Cello
Book 3, arr. Legg and Gout (Faber)
4. Katherine Lovell Summer Song (no. 3 of ‘3 summer
Sketches’) (Braydeston Press/William Elkin)
5. Squire L’Innocence: no.5 from ‘Petits Morceaux’, Op. 16
(Stainer & Bell)
6. Tchaikovsky Hamoreske. Time Pieces for Cello, vol. 3, arr.
Black and Harris (Associated Board)
Daftar C
2. C.K. Harris After the Ball is Over. First Repertoire for Cello
Book 2, arr. Legg and Gout (Faber)
3. Paul Harris Black and White Blues. Time Pieces for Cello,
vol. 3, arr. Black and Harris (Associated Board)
4. Christopher Le Fleming Air: From ‘Air and Dance’
(Chester/Music Sales)
5. Squire 12 Easy Exercises for Cello, Op. 18: no. 3 in F
(Stainer & Bell)
7. Pamela Wedgwood Ho Down-Show Down: No. 4 from
‘Jazzin’ About‘ for Cello (Faber)
Ilustrasi 23.8.:
Sistem bowing untuk tangganada G.
23.3.5. Semester 5
Daftar A
Daftar B
1. Dvořák Allegro appassionato, Op. 75 no. 3 Cello Meets Piano
II (Könemann Music/Kevin Mayhew)
2. Tchaikovsky Chanson triste, Op. 40 no.2 Cello Meets Piano II
(Könemann Music/Kevin Mayhew)
298 Bidang Keterampilan Cello
Bab 23
Daftar C
1. Bridge Meditation (Stainer & Bell)
2. Alan Gout Strutting over the strings. Learning the Tenor Clef,
arr. Legg and Gout (Faber)
3. G. Jacob Robot’s March. The Contemporary Cellistt, Book 2
(Associated Board)
4. Janáček 3 Moravian Folk Song: Complete. Amazing Solos for
Cello, arr. Harrison (Boosey & Hawkes)
5. S. Lee 12 Melodic Studies Op. 113: no. 5 in D minor (Schott
969/M.D.S)
6. Pamela Wedgwood 2010: no.8 from ’Up-Grade! Cello
Grades 3-4’ (Faber)
KUNCI KD
SK Tangga
MAYOR MINOR Arp Prv D7 Krom Dim7
nada
2 G, D - √ √ √ - - -
3 F, A, Bb D √ √ √ - - -
4 ,, C, G √ √ √ √ - -
5 Es ,, √ √ √ √ √
6 Ab ,, √ √ √ √ √ √
Ilustrasi 23.9.
Konten muatan teknis Standar Kompetensi dan
Kompetensi dasar instrumen Cello
Latihan-latihan
C mayor (2 oktaf)
G mayor
C mayor
Bidang Keterampilan Cello 301
Bab 23
A mayor
F mayor
Bes mayor
D minor (harmonis)
D minor (melodis)
F mayor
302 Bidang Keterampilan Cello
Bab 23
A mayor
Bes mayor
D minor
C minor harmonis
C minor melodis
G minor harmonis
G minor melodis
G minor
Es mayor
Kromatis (C)
Es mayor
C Dominan 7
304 Bidang Keterampilan Cello
Bab 23
As mayor
As kromatis
As mayor
Es dominan tujuh
E diminis tujuh
BAB 24
SEKSI PERKUSI
R
itme adalah jantung dari musik sehingga jika sebuah melodi
tidak memiliki pola ritme yang jelas akan terkesan mengam-
bang. Hal tersebut perlu diperhatikan, baik oleh komposer
maupun para pemain. Dalam menulis komposisi, seorang komposer
perlu menetapkan penataan ritme macam apa yang akan diterapkan
agar musiknya terdengar berkarakter. Bagi pemain, sebagai seorang
interpreter, perlu mengekspresikan aspek-aspek ritmis yang dituntut
oleh komposer. Sebuah permainan instrumen yang tidak
memperhatikan hal tersebut akan menghasilkan musik yang tidak jelas.
24.2.1. Timpani
Ilustrasi 24.1.:
Timpani
Ilustrasi 24.2.:
Sticks dan mallets
Ilustrasi 24.3.:
Perangkat lengkap Timpani
308 Seksi Perkusi
Bab 24
Ilustrasi 24.4.:
Timpani dari arah belakang kursi pemain
Ilustrasi 24.5. :
Bass Drum
Seksi Perkusi 309
Bab 24
Ilustrasi 24.6:
Keluarga drum set.
Ilusrasi 24.7.:
Tamburin dan Kastanet
Ilustrasi 24.8.:
Perkusi dengan efek hentakan berdesing
Ilustrasi 24.9. :
Marimba
Ilustrasi 24.10.:
Perkusi bernada paling sederhana
Ilustrasi 24.11:
Xylophone
Seksi Perkusi 313
Bab 24
Ilustrasi 24.12:
Vibraphone
SEKSI TIUP
P
ada bab ini akan dibahas seksi tiup kayu dan seksi tiup logam.
Pembahasan mengandung misi ntuk meningkatkan apresiasi
pembaca terhadap instrumen-instrumen orkestra. Khusus untuk
tiup logam, trompet dan trombone tidak disertakan karena akan dibahas
dalam bab tersendiri.
25.1.1. Flute
Ilustrasi 25.1
Wilayah Nada Instrumen Flute
316 Seksi Tiup
Bab 25
Ilustrasi 25.2.:
Flute
25.1.2. Oboe
Oboe adalah sebuah instrumen reed ganda yang panjangnya
kira-kira dua kaki. Reed ganda terdiri dari dua strip atau keping kecil
Ilustrasi 25.3. :
Oboe
318 Seksi Tiup
Bab 25
Ilustrasi 25.4.:
Wilayah Nada Instrumen Oboe
Seksi Tiup 319
Bab 25
Ilustrasi 25.5:
Bagian-bagian Cor Anglais
320 Seksi Tiup
Bab 25
25.1. 3. Clarinet
Ilustrasi 25.6 :
Clarinet dan Bagian-bagiannya
Seksi Tiup 321
Bab 25
Ilustrasi 25.7:
Wilayah Nada Instrumen Klarinet in Bes
Ilustrasi 25.8.:
Macam-maca Clarinet
25.1.4.. Bassoson
Ilustrasi 25.9.:
Wilayah Nada Instrumen Bassoon
Seksi Tiup 325
Bab 25
Ilustrasi 25.10.:
Bagian-bagian Bassoon
326 Seksi Tiup
Bab 25
25.2.1. Horn
Ilustrasi 25.11.:
Horn
Seksi Tiup 327
Bab 25
Ilustrasi 25.25.:
Wilayah Nada Instrumen Horn
25.2.2. Tuba
Ilustrasi 25.13.:
Bagian-bagian Tuba
Seksi Tiup 329
Bab 25
Ilustrasi 25.14:
Wilayah Nada Instrumen Tuba
BAB 26
TROMBONE
T
rombone ialah salah satu anggota keluarga tiup logam yang unik.
Dibandingkan instrumen lain trombone termasuk alat musik yang
paling jarang diminati atau kurang populer di sekolah-sekolah
musik. Mungkin di samping harganya tidak murah, alat ini juga tidak
mudah memainkannya, sementara peranannya di orkestrapun tidak
sebanyak instrumen lain.
Ilustrasi 26.1.:
Wilayah nada Trombone
332 Trombone
Bab 26
Ilustrasi 26.2.:
Trombon dan Bagiannya
Daftar A
Daftar B
Daftar C
TEKNIK
Daftar A
Daftar B
Daftar C
TEKNIK:
Daftar A
Daftar B
Daftar C
TEKNIK
Tangganada kromatik
Daftar A
Daftar B
Daftar C
TEKNIK
Tangganada kromatik:
Daftar A
Daftar B
Daftar C
TEKNIK
Tangganada kromatik
TROMPET
T
rompet merupakan instrument brass yang paling tinggi
jangkauan nadanya. Nenek moyang trompet pada masa
terdahulu digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh dan sering
juga dihubungkan dengan militer dan peperangan. Trompet dahulu
tidak mempunyai lubang atau klep untuk mengubah suara. Kemudian,
pada awal tahun 1800an, sebuah trompet modern diciptakan oleh
Stolzel dan Blumhel. Trompet yang mereka ciptakan mempunyai tiga
klep yang, ketika ditekan, menciptakan suara-suara yang berbeda.
Ilustrasi 27.1.:
Moche Trompet. 300 A.D. Koleksi Museum Larco, Lima, Peru.
Ilustrasi 27.2:
Tiruan Trompet Jaman Barok oleh Michael Laird
Ilustrasi 27.3.:
Trompet dan perangkat produksi suaranya
Ilustrasi 27.4.:
Ambitus nada Trompet
Ilustrasi 27.5.:
Trompet-Piccolo in Bes, dengan pipa pengantar untuk menala ke Bes
(pendek) dan ke A (panjang)
Ilustrasi 27.6:
Trompet in C dengan Katup-katup Memutar
Ilustrasi 27.7.:
Penampilan Seorang Pemain Trompet dalam Pentas
Bersama Band AAU Amerika di Eropa
Ilustrasi 27.8.:
Beberapa Latihan Dasar
Trompet 357
Bab 27
Trompet kromatik:
• Kent Wheeler KENNAN Sonata for Trompet and Piano (1956 and
1986 editions)
• DEBUSSY La Mer
Fêtes from Nocturnes (Muted Trio &
Open Section 13-14)
Le Chant du Rossignol
Capriccio Italien
Instrumen:
Trompet, Cornet (Bb dan Eb Soprano) dan Flu- gelhorn Trompet,
Cornet And Flugelhorn Tingkat Dasar 1
Repertoar:
setiap peserta uji kompetensi harus memilih satu repertoar dari
setiap kelompok dalam daftar A, B dan C; Eb soprano Cornet,
peserta uji kompetensi juga dapat memilih alternatif pada daftar
repertoar A dan B untuk Eb Horn.
Daftar A
1. Anon. Dance (from’The English Dancing Master ‘)Time Pieces
for Trompet .Vol.1.arr. Harris and Wallace (Associated Board)
2. Daquin Menuete } Time Pieces for Trompet .Vol.1.arr. Harris
and Wallace (Associated Board)
3. Anon. Russian The birch tree. Beginners please!,arr.wiggins (Bb
& edition: Rosehill Music)
4. Bull Brunswick’s Toy }Bravo !Trompet,arr. Barratt (Boosey &
Hawkes)
5. Haydn Minuet Bravo ! Trompet, arr. Barratt (Boosey & Hawkes)
6. Handel See, the Conquering Hero Comes (from’Judas
Maccabacus’). No.9 from Up-Grade!Trompet Grades 1-2,arr.
Wedgwood (Faber)
7. Susato Ronde.No.7 from First Book of Trompet Solos, arr.
Wallace and Miller (Faber)
Daftar B
1. Keith Amos Morris Miler: no.5 from ‘The Eddies Stobart
Collection’ (CMA Publications 266)
362 Trompet
Bab 27
Daftar C
1. Keith Amos Sequences or Fred Bean: no.7 or no.9 from ’24
Carat Gold’ (CMA Publications 273)
2. Deborah Calland March Past or Jump To It, from ‘Top
Brass’(Stainer &Bell)
3. Edward Gregson Hugarian Dance: no.4 from’ 20 Supplementary
Tunes for Beginner Brass (& edition: Brass Wind)
4. John Miller Pastorale or Russian Dance: no.4 or no.11 from
‘Simple Studies for Beginner Brass (Faber)
5. Mark Nightingale A small Step: no.1 from’Easy Jazzy ‘Tudes’(&
brass edition:Warwick Music)
Teknik
Daftar A
1. Arbeau Branle des sabots. Time Pieces for Trompet. Vol.3
,arr. Harris and Wallace (Associated Board)
2. Clarke The Emperor of Germany’s March.Shore’s Trompet,
arr. Barsham (Boosey & Hawkes)
3. attrib.Henry VIII Pastime with Good Company.Beginners
please!,arr. Wiggins (Bb & edition:Rosehill Music)
4. Hummel ecossaise. Time Pieces for Trompet.Vol .1,arr.
Harris and Wallace (Associated Board)
5. Janáĉek 2 Moravian Folk Songs. Time Pieces for Trompet.Vol
.2,arr. Harris and Wallace (Associated Board)
6. Mozart Aria (from ‘The Marriage of Figaro’). Winners
Galore, arr.Lawrance (&edition: Brass Wind: Piano
Accomp,Published separately)
364 Trompet
Bab 27
Daftar B
1. George Barnard Alabama Dream: Ragtime Cake-Walk. No. 20
from first Book of Trompet Solos, arr. Walace and Miller. (Faber)
2. Carol Barratt Fivepins.Bravo! Trompet, arr. Barratt (Boosey
&Hawkes)
3. L.Bernstein I Feel Pretty (from ‘West Side Story ‘). Easy
winners arr. Lawrance (&edition: Brass Wind: Piano Accomp,
Published separately)
4. Rory Boyle Iron Fillings: 4 from ‘Metal Pieces’(Associated
Board)
5. Erskine Hawkins, Wiliam Johnson and Julian Dash Tuxedo
Junction.no.3 from All Jazzed Up for Trompet,arr. Wilson-Smith
(Brass Wind)
6. Christopher Norton Duet: no.4 from ‘The Microjazz Trompet
Collection 2’(Boosey &Hawkes)
7. Pamela Wedgwood Chinese Take It Away or Scale-Learning
Blues!No.2 or no.7 from Up-Grade!Trompet Grades 2-3,arr.
Wedgwood (Faber)
Daftar C
1. Keith Amos Kilory Was here or Wee Wullie: no.14 or
no17from ’24 Carat Gold’(CMA Publications 273)
2. Deborah Calland Brass Bells of Easy Rider, from ‘Top
Brass’(Stainer &Bell)
3. Edward Gregson March of Justine’s March: no.7 or no.14
from ‘20 Supplementary Tunes for Beginner Brass’ (& edition:
Brass Wind)
4. John Miller Scottich Warrior: no.21 from ‘Simple Studies for
Beginner Brass’ (Faber)
5. Mark Nightingale Coo’s Blues or Ready, Aim,Fire!no.3 or no.
4 from’Easy Jazzy ‘Tudes’(& brass edition:Warwick Music)
Trompet 365
Bab 27
TEKNIK
Daftar A
1. Anon British Grenadiers Going Solo- Trompet, arr. Miller
and Pearson (Faber)
2. Anon. American JohnnyGet Your Hair Cut} Time Pieces For
Trompet,Vol.3. arr. Harris and Wallace( Associated Board)
3. Britten A New York Carol (from ‘Friday Afternoons’ Op.7}
Time Pieces For Trompet,Vol.3. arr. Harris and Wallace(
Associated Board)
366 Trompet
Bab 27
Daftar B
1. Keith Amos Crushing Division or The Silver Mot: no.9 or
no.10from ‘The Eddie Stobart Collection’ (CMA Publication 266)
2. Paul Harris Serenade: no.5 from’ 6 Miniatures for Trompet
‘(Ricordi/U.M.P.)
3. Joplin Easy Winner. Easy Winner, arr. Lawrance (&edition:
Brass Wind: Piano Accomp,Published separately)
4. Henry Mancini Pink Phanter. No.7 from All Jazzed Up for
Trompet, arr. Wilson- Smith (Brass Wind)
5. Christopher Norton Big Time or On Sheashore (mute
optional): no.5 or no.28 from ‘The Microjazz Trompet Colletion
2 ‘(Boosey&Hawkes)
6. Prokofiev Troika (from ‘Liutenant Kije’). Amazing Solos for
Trompet or Cornet,arr Harrison (Boosey & &Hawkes)
7. Richard Rodgers Blue Moon What Jazz’n’Blues Can I
Play?.Trompet Grades 1,2,&3 (I.M.P)
8. Michael Rose Calypso: no.5 from ‘Trompeter’s
Ten’(Associated Board)
Daftar C
1. Keith Amos The Last Run or A Soul- Stirring sight: no.13 or
no.21 from ‘24 Carat Gold’ (CMA Publication 273)
Trompet 367
Bab 27
TEKNIK
Daftar A
2. Purcell Failrest Isle No.6} Going Solo –Trompet, arr. Miller and
Person (Faber)
Daftar B
1. Keith Amos Ice Cream Cornet: no.17 from ‘The Eddie Stobart
Collection’ (CMA Publications 266)
Daftar C
TEKNIK
Daftar A
Daftar B
Daftar C
Daftar A
7. Sullivan Sorry Her Lot Who Loves Too Well (from ‘H.M.S.
Pinafore’) The Victorian Trompet ,arr Wallace and Rickard
(Faber)
Trompet 373
Bab 27
Daftar B
Daftar C
TEKNIK
Duarte, John and Poulton, Diana (transk.). 1974. Robert Dowland: Varietie
of Lute Lesson (1610), Voll V-Galliard. Italy: Bérben Edizioni
Musical.
Harder, Thomas Lee. 1992. The Vihuella Fantasias from Migulde Fuenllana’s
“Orphénica Lyra”: Introduction and guitar transription of nine
representative works. U.S.A.: U.M.I. D.M.A. diss. Arizona States
University.
Hunt, Edgar (piano transk.). 1956. Robert Dowland: Varietie of Lute Lesson
(1610). London: Schott & Co. Ltd.
Indrawan, Andre (ed.). 1991. Modul Silabus dan Bahan Ujian Mata Kuliah
Mata Kuliah Praktek Gitar Tahun Akademik 1992/1993. Yogyakarta:
Jurusan Musik, FK ISI Yogyakarta.
Indrawan, Andre. 1995. Galliard 2: The most sacred Queene Elizabeth, Her
Galliard. Yogyakarta: Transkripsi cetakan sendiri.
Indrawan, Andre. 2003. Johann Sebastian Bach: Prelude, Fugue and Allegro.
Melbourne: Transkripsi cetakan sendiri
Kopp, James B., 1999. "The Emergence of the Late Baroque Bassoon", in
The Double Reed, Vol. 22 No. 4.
Lange, H.J. and Thomson, J.M., "The Baroque Bassoon", Early Music, July
1979.
Piano Sonatas K 533, 545, 570, 576 MP3 Creative Commons Recording
Pidoux. Pierre. 1948. Girolamo Frescobalsi: Organ and Keyboard Works ( the
second book of Toccatas, Canzoni etc, 1637) Jilid IV. London:
Bärenreiter 2204
Popkin, Mark and Glickman, Loren, 2007 .Bassoon Reed Making, Charles
Double Reed Co. Publication, 3rd ed.,
Retro, Dejavu. 2001. Andrés Segovia. EEC: Dejavu Retro Gold Collection-
Recording Arts SA (rekaman kompilasi)
Kepustakaan 373
Sadie, Stanley, ed., The New Grove Dictionary of Musical Instruments, s.v.
"Bassoon", 2001
Schmidt III, Henry Louis. 1969. The First Printd Lute Books: Francesco
Spiracino’s “Intabulatura de Lauto, Libro primo & Libro secondo
(Venice: Petrucci, 1507)”. Ph.D. the University of California at
Chapel Hill.
Silsen, Myrna. 1973. Renaissance Lute Music for the Guitar; An Anthology of
Constant Delight. New York: Robins Music Corporation.
Tyler, James. 1992. The Solo Lute Music of John Dowland. Ph.D. Berkeley:
University of California.
374 Kepustakaan
Ward, John Milton.1953. The Vihuela de Mano and its Music (1536-1576).
Ph.D. New York University.
Sumber internet:
"Credits: Beatles for Sale". All Music Guide. Retrieved February 18, 2005.
"Early Timpani in Europe". The Vienna Symphonic Library. Retrieved
February 4, 2005.
"Historical DCI Scores". 2005. The Sound Machine Drum Corps Scores
Archive. Retrieved February 17, 2005.
"Credits: Tubular Bells". All Music Guide. Retrieved February 18, 2005.
untuk SMK
ISBN XXX-XXX-XXX-X untuk
Sekolah Menengah Kejuruan
Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah
Moh. Muttaqin | Kustap