Anda di halaman 1dari 21

Contoh 3.

1
Fungsi gelombang suatu partikel yang bergerak sepanjang sumbu X diberikan oleh
ψ ( x ) = Ce -│x│sin αx
a. Tentukan konstanta C jika fungsi gelombang ternormalisasi
b. Jika α=π , hitung kemungkinan untuk mendapatkan partikel berada di
sebelah kanan titik x = 1
Penyelesaian :
a. Suatu gelombang ternomalisasi jika memenuhi

2
∫ |ψ ( x)| dx=1
−∞
Secara eksplisit ψ ( x ) diberikan oleh

Tampak bahwa fungsi terakhir adalah fungsi genap, dan rekaan grafiknya
diberikan oleh gambar berikut

Karena itu
∞ 0 ∞
2
∫ |ψ ( x)| dx= ∫ C2 e 2 x sin 2 αx dx +∫ C 2 e−2 x sin2 αx dx
−∞ −∞ 0

¿ 2C 2∫ e−2 x sin2 αx dx
0
Untuk menghitung integral terakhir ini, fungsi sinus ditulis dalam bentuk
eksponensial
Ingat
1 ix −ix
sin x= ( e −e )
2i
Maka
−1 iax −iax 2
sin 2 αx= ( e −e )
4
1
¿− ( e2 iax −2 eiax−iax + e−2 iax )
4
1 2 iax −2 iax
¿− ( e + e −2 )
4
sehingga

−1 2 −2 x ( 2 iax −2iax )
1= C ∫ e e +e −2 dx
2 0

1
¿− C 2∫ ( e( 2 ai−2 ) x + e−( 2 ai+2) x −2 e−2 x ) dx
2 0

1
¿− C 2
2 |
e (2 ai−2) x e−(2 ai+2) x −2 x

2 ai−2 2 ai+2
+e
0
|
1
¿− C 2 0−
2 [ ( 1

2 ai−2 2 ai+2
1
+1 )]
2 ai+2−( 2 ai−2 ) +(2 ai−2)(2 ai+2)
1
¿ C2
2 ( (2 a i−2)(2 ai+ 2) )
4 +(−4 a2−4)
1
¿ C2
2 (
−4 a2−4 )
−4 a2
1
¿ C2
2 (
−4 a 2−4 )
1 2 a2
¿ C 2
2 a +1 ( )
C=
Jadi
√ 2( a2+ 1)
a2

ψ ( x )=
√ 2(a2 +1) −|x|
a2
e sin αx
b. Besar kemungkinan partikel berada di x≥1

2
P ( x ≥1 ) =∫ |ψ ( x )| d x
1

2(a2 +1)
¿
a
2 ∫ e−2 x sin2 αx dx
1
Dari hasil perhitungan di bagian a
−1 e( 2 ai−2 ) x e−(2 ai+2 ) x −2 x
∫ e−2 x
sin 2
αx dx= (
4 2 ai−2 2ai+2
− +e )
Maka

P ( x ≥1 ) =
a2 |
−2(a 2+1) 1 e ( 2 ai−2) x e−( 2ai +2) x −2 x

4 2 ai−2 2 ai+ 2
+e
1
|
¿−
a 2+1
2 a2
0−
[ (
e( 2ai−2 ) e−( 2ai +2) −2

2 ai−2 2 ai+2
+e )]
a2+ 1 e( 2 ai−2 ) e−( 2 ai+2) −2
¿ ( −
2 a2 2 ai−2 2 ai+2
+e )
Untuk α =π
π 2 +1 e( 2 π i−2 ) e−(2 π i+2 ) −2
P ( x ≥1 ) = 2 (
2 π 2 π i−2 2 π i+2
− +e )
Ingat : e iθ =cos θ+i sinθ

( )
−2 −2
π 2 +1 e (cos 2 π +isin 2 π) e (cos 2 π −isin 2 π ) −2
P ( x ≥1 ) = − +e
2π2 2 π i−2 2 π i+2
e−2 (π 2 +1) 1 1
¿
2π 2 ( 2 π i−2

2 π i+2
+1 )
e−2 (π 2 +1) 2 π i+ 2−( 2 π i−2 ) −4 π 2−4
¿
2π2 ( −4 π 2−4 )
e−2 (π 2 +1) −4 π 2
¿
2π2 ( −4 π 2−4 )
e−2 (π 2 +1) 1
¿
2 ( )
π 2+1
e−2
¿
2
1
¿ 2
2e
¿ 0,06 8
Contoh 3.2 :
Keadaan pertikel setiap saat di dalam kotak satu dimensi L diberikan oleh

Dengan ψ 1 ( x ,t ) dan ψ 2 ( x ,t ) adalah keadaan dasar dan keadaan tereksitasi


tingkat pertama setiap saat partikel di dalam kotak.
a. tuliskan secara eksplisit bentuk dari ψ ( x , t )
b. perlihatkan bahwa energi rata – rata partikel
dengan P1 dan P2 masing – masing adalah rapat probabilitas keadaan
dasar dan keadaan eksitasi pertama. Kemudian hitung ⟨ E ⟩ tersebut.
c. Tentukan posisi rata – rata ⟨ x ⟩ partikel

Penyelesaian
a. Dari ungkapan (3.37) didapatkan

b. Dari definisi nilai harap


c. Posisi rata – rata partikel, menggunakan notasi (3.1)

Dari ungkapan partikel di dalam kotak satu dimensi didapatkan


Jadi ⟨x⟩ berosilasi di sekitar titik tengah kotak dengan amplitudo

ω
sebesar 16L/9 π 2 dan frekuensi v = =3 E1 /h .

Contoh 3.3
Suatu electron terperangkap di dalam kotak satu dimensi dengan panjang 1
A. Hitung :
a. Energy tingkat dasar electron tersebut.
b. Besar peluang untuk menemukan electron di daerah.
0 0
1 3
A <x< A
2 4

Penyelesaian
a. Energy partikel di dalam kotak L diberikan oleh

b. Dari Gambar 3.4, daerah ½ A < x < ¾ A identik dengan daerah L/2 < x < 3L/4
A Karena itu,
Contoh 3.4
Misalkan, ada seribu electron yang masing-masing berenergi 27 eV ditembakkan
kea rah daerah bertangga potensial dengan ketinggian 24 eV. Hitung jumlah
electron yang berbalik ketika electron-elektron tersebut sampai pada tangga
potensial.

Penyelesaian :
Energy electron, E = 27 eV
Tangga potensial V0 = 24 eV
Koefisien refleksi untuk E > V0 diberikan oleh pers. (3.54)
2
k−k '
R= ( k+k' )
Dengan k dan k’ seperti ungkapan (3.45b) dan (3.51b). dalam ungkapan E dan V0,

Substitusi harga-harga E dan V0, didapatkan


R = 0,25
Karena itu, ada sejumlah N
N = 1000 x R
= 250 elektron
Yang dipantulkan.
Sekali lagi, inilah yang membedakan dari perumusan klasik. Menurut mekanika
klasik semua electron (1000 elektron) tersebut akan lolos melewati tangga
potensial karena E > V0, tanpa ada satupun electron yang dipantulkan.

Contoh 3.5
Suatu elektron bergerak di dalam sumur potensial yang mempunyai
kedalaman 20 eV. Energi tingkat dasar electron ternyata adalah -15eV.
Tentukan/ hitung :
a. Lebar sumur (dalam A)
b. Jumlah tingkat energi diskrit yang mungkin
c. Besar peluang mendapatkan electron keadaan dasar berada di luar sumur

Penyelesaian :
a. Karena energi tingkat dasar merupakan jenis solusi dengan paritas genap,
maka lebar sumur 2a dapat ditentukan menggunakan pers. (3.66b), (3.65) dan
(3.60),

Subtitusi harga-harga V0 = 20 eV dan E = 15 eV, didapatkan lebar sumur:


2a = 1,83A
b. Dari harga a di atas, di dapat harga parameter ε

sehingga
hal ini berarti, menggunakan pers. (3.54)-harga N = 1. Karena itu tingkat
energi diskrit yang mungkin adalah N + 1 = 2
c. Memperhatikan kesimetrisan fungsi gelombang keadaan dasar (gambar 3.15),
maka besar peluang untuk mendapatkan elektron di luar sumur cukup
dihitung untuk daerah positif.

Menggunakan ungkapan (3.55) untuk fungsi φ , didapatkan,

Dan

Karena itu,

Subtitusi harga-harga k, q, a, e dan Vo, didapatkan :


Contoh 3.6
Menurut teori Gamow, Gurney dan Condon, partikel α di dalam sumur
potensial yang dibentuk oleh inti dan gaya Coulomb mempunyai peluang untuk
menerobos potensial penghalang. Keluarnya partikel α .
Ilustrasinya diberikan oleh gambar berikut.

Energi partikel α di dalam inti berjejari R adalah Εα . Hitung


probabilitas partikel α meluruh atau keluar sumur potensial berjejari R
tersebut.

Penyelesaian :
Potensial berbentuk

Dan energy partikel α

Probabilitas partikel α meluruh T,

dengan

Integral dapat diperoleh menggunakan table integral. Tetapi di sini akan


dihitung langsung dengan penggantian variabel.
r = b cos 2 θ
dengan penggantian variabel ini diperoleh
dr = -2b sin θ cos θ d θ
untuk batas integrasi

maka

Jika Εα sangat kecil, maka seperti tampak pada gambar di depan, b ¿ R.


untuk x kecil sekali
arccos x ≈ arccos 0 – x = π /2 – x
maka didapatkan

Dengan demikian

Sebagai ilustrasi kongret, ambil peluruh

Harga T diperoleh, dengan harga-harga


Subtitusi nilai – nilai di atas, didapatkan koefisien transmisi T partikel α
Τ =e−90 ≈ 10−39
Suatu harga yang tidak nol walaupun sangat kecil.

Contoh 3.7 :
Suatu electron berenergi E ditembakkan dari kiri melewati penghalang
potensial seperti Gambar 3.23, dengan penghalang
V0 = 20 eV dan lebar 2A. hitung :
a. Koefisien transmisi jika energi partikel E=V0.
b. Energi resonasi pertama dan kedua dari electron.

Penyelesaian :
a. Karena penghalang potensial konstan dan q →0 maka penghitungan
koefisien transmisi dapat diperoleh menggunakan ungkapan (3.95),
dengan
ℏ2
ε= = 3,8 eV
2 ma2
Dengan demikian, koefisien transmisinya :
1
Τ= = 0.16
1+ ( V 20 /ε Ε )
Jadi, ada sekitar 16 elektron dari 100 elektron datang, yang diteruskan
melewati penghalang.
b. Keadaan resonansi merupakan keadaan yang mana semua partikel (yang
ditembakkan) dari kiri tidak ada yang dipantulkan atau dengan kata lain
semua partikel diteruskan, T=1. Hal ini hanya mungkin terjadi jika E
¿ V 0 , tepatnya menggunakan koefisien transmisi T (3.104) dengan
energi partikel memenuhi pers. (3.106)
Jadi energi keadaan resonansi pertama dan kedua

Contoh 4.1
Untuk bilangan kuantum n = 4, tuliskan fungsi eigen dengan semua nilai  dan m
yang mungkin.
Penyelesaian :
Dari uraian di depan didapatkan bahwa untuk n tertentu terdapat n harga  .
Untuk n = 4 maka
  0,1,2,3

Sedangkan untuk  tertentu ada  2  1 harga m. Lengkapnya, diberikan dalam

fungsi gelombang  nm seperti tabel berikut :


n=4
 m.  nm  r , ,  
0 0  400  r ,  ,  
1 -1  411  r , ,  
0  410  r ,  ,  
1  411 r ,  ,  
2 -2  422  r ,  ,  
-1  421  r , ,  
0  420  r ,  ,  
1  421 r ,  ,  
2  422  r ,  ,  
3 -3  433  r ,  ,  
-2  432  r , ,  
-1  431  r ,  ,  
0  430  r ,  ,  
1  431 r ,  ,  
2  432  r ,  ,  
3  433  r ,  ,  

Contoh 4.2. :
Hitung kemungkinan mendapatkan electron berada pada jarak kurang dari jari-jari
Bohr untuk atom hydrogen dalam keadaan dasar.
Penyelesaian :
Fungsi radial keadaan dasar atom hidrogen
R10 (r )  2(a0 ) 3 / 2 e  r / a0

Maka probabilitas per satuan panjang untuk mendapatkan elektron pada jarak r

4r 2  2 r ' / a 0
P (r )  3
e
dari inti, a0

Karen itu, probabilitas elektron berada pada jarak kurang dari a0 ,


a0 a
4 0  2 r / a0 2
0 P ( r ) dr 
a0 0
3
e r dr

4  a 
a0 a
a 0
 3   0 e  2 r / a 0 r 2  0  e  2 r / a0 2rdr 
a0  2 0 2 0 

= 1 – 5/e2
= 0,323

Contoh 4.3 :
Hitung :
a. Energi kinetik rata-rata
b. Energi potensial rata-rata, elektron dalam keadaan dasar dari atom hidrogen.
Penyelesaian :

a. Fungsi gelombang keadaan dasar  100 hanya bergantung pada jari-jari r,


1 1 r / a0
 100  r , ,    3/ 2
e
 a0
Karena itu, energi kinetik rata-ratanya :
 p2 
Ek   100    100dv
 2 me 

1
  100   i   100 dv
2

= 2me
 2 1 r / a0  1 d  2 d  

r / a
 e 0 4r dr
2
e  2  r 
2m a0 3  r dr  dr  
=

r / a0  d 2 d  r / a0 2
2 2
 r dr 
2

3 
 e  2
  e
=
ma0 0  dr r dr 

 
2 2 4 2
5  4 
2 r / a0 2
 e r dr  e 2 r / a0 r dr
me a0 0 me a0 0
=
2 2 2
 2
 2
me a0 me a0
=
2
2
me a0
=
= 13,6 eV
b. Energi total elektron keadaan dasar
Ek  E p  E

Maka
E k  E p  Ek  E p

E
=
=E

Contoh 4.5
a. Tunjukkan bahwa fungsi
2

  cre  r / 2 cos  , dengan mke2
adalah solusi dari atom hidrogen.
b. Tentukan energi keadaan tersebut.
c. Hitung nilai momentum sudut (i) L dan (ii) Lz

d. Hitung komponen momentum sudut Lz dari L


Penyelesaian :
a. Operasikan operator energi kinetik pada  ,

2 2  2 1    2   1   1  2 
     r   sin   
2m 2mr 2 r 2  r  r  sin    sin 2   2 

Jelas suku ketiga ruas kanan sama dengan nol, karena  tidak bergantung 
secara eksplisit. Sementara dua suku lainnya,
1     cre  r / 12    cos  
 sin     sin  
i) sin      sin     

cre r / 2 

sin  

sin 2  
=
cre  r / 2
  2 sin  cos 
= sin 
 r / 2
=  2cre cos 

=  2
  2    2 
 r   c cos   r  re  r / 2  

ii) r  r  r  r 

  2   r / 2 r  r / 2  
c cos   r  e  e  
= r   2  

   r / 2 r 2  r / 2   3r 2  r / 2 r 3  r / 2  
c cos    2re  e     e  e  
=   2   2  2  2
 

2 r2
2cre  r / 2 cos  rcre  r / 2 cos  cre  r / 2 cos
=   2  2
s
2r r2
2   
=   2  2
Substitusi kembali ke dalam persamaan kinetis di atas, kita dapatkan
2 2 2 1  r 2 2r 
   2 
 
2m 2m r   2  2
 

2 2
 
= m r 2m  2  2

ke2

m ke2

  2

= r 8 2
Atau


2 2
 
ke2

m ke2

  2

2m r 8 2
Persamaan ini tidak lain adalah persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen

ke2
V r  
dengan energi potensial r sehingga dalam ungkapan Hamiltonian
H,


 
2 2 
  V  r     H  
m ke2

  2

 2M  8 2

b. Dari persamaan eigen


H  E
Didapatkan bahwa energi keadaan tersebut adalah

E
 
m ke2
2

8 2
c. Nilai momentum sudut  dapat diperoleh dengan menerapkan

Operasikan L seperti (4.33) pada  ,


2
i)
 1     1 2 
L2   2   sin    
 sin      sin 2   2 

 2    
 sin   0
= sin     

=     2 
2

2
Tampak bahwa nilai eigen dari operator L2 adalah 2 .
Karena itu, nilai momentum sudut  adalah 2 .
ii) Terapkan operator Lz (4.32c) untuk mendapatkan nilai komponen-
komponen dari momentum sudut

Lz  i


cre  r / 2 cos  0 
Karena  tidak bergantung pada  secara eksplisit.
d. Menggunakan uangkapan (4.71) dan (4.59) didapatkan
L   Lx  iL y 

 
i  sin   i cos    i  cos   i sin   cot 
=  

= i  sin   i cos   cre   sin   i


r / 2

=  icre
 r / 2
sin   sin   i cos  

Selanjutnya operasikan Lz pada L



Lz  L   i


 icre  r / 2 sin   sin   i cos   


 i  icre  r / 2 sin     sin   i cos 
=

=  i  ihcre
 r / 2

sin   cos   i sin  


=   icre
 r / 2

sin    i cos   sin  

=  cre sin   sin   i cos   


 r / 2

= L
Jadi L+ adalah fungsi eigen dari L2 dengan nilai eigen  . Atau dengan kata lain,

komponen-z momentum sudut keadaan elektron L+ adalah  .

me e 4
  Ek
E p  E  Ek 32 2 e0  2
2
Sehingga =
= – 13,6 – 13,6 eV = -27,2 eV
Contoh 4.4
Satu elektron di dalam medan Coulomb dari suatu pohon mempunyai
keadaan yang dinyatakan oleh fungsi gelombang.

 r   1
6
  
 4 100 r  3 211 r  210 r  10 211 r 
Hitung harga ekspektasi dari
a. Energi
b. L2
c. Lz, dari elektron
Penyelesaian
a. Hamilton (4.3) dan persamaan eigen (4.4) memberikan


H nlm r  E n nlm r 
Dengan energi eigen hanya bergantung pada bilangan kuantum utama n
mee 4 1
En  
32 02 2 n 2

Kemudian menginat ortonormalitas fungsi eigen  nlm r



  nlm    n 'n l 'l m 'm
n 'l ' m ',

Kita dapatkan
E   * Hdv


*
H
1
6
    

4 100  r   3 211 r   210  r   10 211  r  dv
=

 4 E   r   3E   r   E   r   
1    

*
1 100 2 211 2 210 10 E2 211  r  dv
= 6
1


16 100  
E1 100  9 111 
E2 211   210 
E2 210  10 211E2 211 dv 
= 36
1
16 E1  9 E2  E2  10 E2 
= 36
1
16 E1  20 E2 
= 36
1  20 
 16 E1  E1 
= 36  4 

7
E1
= 12
b. Menggunakan pers.(4.64)
I .2 Ylm     1  2Ylm

Yang hanya bergantung pada bilangan kuantum orbital, maka



L2 100  r   0
i)
 
ii) L  211 r   2  211 r 
2 2

 
iii) L  210 r  2  210 r
2 2
 
 
iv) L  211  r   2  211  r 
2 2

sehingga
L2    L2 dv

 
2
     
  r  0  3.2 211  r   2 210  r   10 2 211  r  dv
= 6

2
 
0  9. 211

2 211   210

2 210  10 21
 

1 2 211  r  dv
= 36
10 2
= 9
c. Menggunakan pers.(4.61)
LzYlm  ,   mYlm  , 

Yang hanya bergantung bilangan kuantum magnetik, diperoleh



i) L z 100  r  0
 
ii) Lz 211 r    211 r 

iii) Lz 210  r   0
 
iv) Lz 211  r    211  r 
bersama ortonormalitas (4.25) memberikan
Lz   * Lz dv



6    

 * 0  3.1 211  r   0  10 211  r  dv



36 

9. 211
*
 211  10 21
*

1 211 dv



36

Anda mungkin juga menyukai