1. Wiknjosastro H, et.al. Penyakit Menular. Dalam: Wiknjosastro H, Saifuddin A
B, Rachimhadhi T. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Bagian Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006; 556. 2. Soedarmo S S, et.al. Human Imunodeficiency Virus. Dalam: Soedarmo S S, Garna H, Hadinegoro S R, Satari H I. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi ke-2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008; 243-247. 3. Cunningham F G, et.al. Penyakit Menular Seksual. Dalam: Cunningham F G, Gant N F, Leveno K J, Gilstrap L C, Hauth J C, Wenstrom, K D. Obstetri Williams. Jakarta: EGC. 2006; 1677-1678. 4. Cunningham F G, et.al. Penyakit Menular Seksual. Dalam: Cunningham F G, Gant N F, Leveno K J, Gilstrap L C, Hauth J C, Wenstrom, K D. Obstetri Williams. Jakarta: EGC. 2006; 1498-1504 5. Beers MH, Berkow R. Human immunodeficiency virus infection. In: The th Merck Manual of Diagnosis and Theraphy. 17 ed. West Point: Merck and co;1999; 1312-23 6. Avroy AF, Richard JM. Neonatal-perinatal medicine diseases of the fetus and infant. 6th ed. St.Louis Baltimore:Mosby,1996; 330-333. 7. Anonim. Statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia. Disadur dari: http://www.lp3y.org/content/AIDS/Sti.htm. Diakses 21 Juli 2019. 8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia kerjasama dengan The Ford Foundation dan studio Drya Media. AIDS dan penanganannya.1997; 17-25. 9. Anonim. Preventing mother-to-child transmission of HIV. Disadur dari: http://www.fhi.org. Accessed July, 20 2019. 10. Best K. Family Planning and the Prevention of mother-to-child transmission of HIV. Disadur dari : http://www.fhi.org. Diakses 20 Juli 2019. 11. Peiperl L MD. Antiretroviral Treatment to reduce Mother-to-Child Transmission of HIV. Diambil dari : http://www.hivinsite.com. Diakses 21 Juli 2019. 12. Green WC. Latar belakang dan masalah umum Green WC 7th. HIV, kehamilan, dan kesehatan perempuan. Yayasan spiritia, Jakarta; 2009; 4-6. 13. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Faktor risiko penularan HIV dari ibu ke bayi. Dalam: Pratomo H. et al. (eds). Pedoman pencegahan penularan HIV dari ibu dan bayi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2006; 13-16. 14. Samsuridjal D. Gejala-gejala infeksi HIV/AIDS. Dalam kumpulan Artikel dan Makalah untuk Pelatihan Penatalaksanaan HIV/AIDS di RS provinsi sumatera Utara. Medan; 2002 15. Anonim. Preventing mother-to-child transmission of HIV. Disadur dari: http://www.who.int. Diakses 21 Juli 2019. 16. Judarwanto W. HIV Mengancam anak Indonesia. Disadur dari: Http://www.depkes.com. Diakses 21 Juli 2019. 17. Anonim. Pedoman pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi terbaru dari WHO. 2013. Disadur dari: http://marhendraputra.co.cc. diakses 22 Juli 2019. 18. Anonim. Jaringan pencegahan HIV dari ibu ke anak. Kebijakan PMTCT Indonesia: PMTCT.net; 2008; 1-2 19. Yayasan Spiritia. Pencegahan penularan dari ibu-ke-bayi. (PMTCT). 2008. Diunduh dari: http://spiritia.or.id. Diakses 22 Juli 2019. 20. Cunningham, F.G et al. 2005. Williams Obstetrics.22st edition. New York: Mc Graw Hill Medical Publising Division 21. Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Sarwono Prawirohardjo; 2010 22. Hasanah, N.U. Studi Penggunaan Kostikosteroid Antenatal sebagai Terapi Pematangan Paru pada Bayi Terlahir Prematur. Surabaya: SMF Obstetri & Ginekologi RSUD dr. Soetomo, 2014.