PROPOSAL
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama
Islam (FAI)Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
OLEH:
YANI ADRIANI
NPM: 162410074
BAB I : PENDAHULUAN
B. Batasan Masalah..................................................................... 4
2. Materi ................................................................................. 8
4. Akhlak ................................................................................ 33
A. Jenis Penelitian....................................................................... 52
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
SWT ciptakan, dengan berbagai potensi yang ia miliki untuk tumbuh dan
memiliki kesatuan qolbiah dan aqliah demi bisa membentuk manusia yang
Didalam Islam faktor yang sangat penting yaitu kepribadian, dapat dilihat
seperti saat ini, setiap peserta didik diajarkan Pendidikan Agama Islam
namun didalam diri mereka pembentukan kepribadian Islam itu sendiri belum
terbentuk (Hamzah, 2017: 75-95). Sehingga akhlak menjadi hal yang penting
Akhlak merupakan hal yang sangat penting bagi setiap diri individu
1
2
dimasyarakat (Bahari, 2010: 1). Dilihat dari sudut pandang Ahmad Wahib
berperilaku yang intelektual dengan kata lain terdidik dalam beragama. Dari
pernyataan diatas dapat dilihat bahwa akhlak adalah sesuatu yang penting
ukuran yang menjadi baik dan buruknya akhlak sumbernya adalah al-Qur’an
dan Sunnah tersebut (Fadillah, 2018). Oleh sebab itu pentingnya akhlak juga
dibahas Allah salah satunya didalam al- Qur’an surah Shaad ayat 46:
َ ص ٰن ُه ِْۚم بخَال
ِۚصةِۚ ذ ْك َرى الدَّار ْ َانَّاِۚ ا َ ْخل
3
terhadap akhlak dan prestasi belajar peserta didik di SMA UII Yogyakarta
arah yang negatif (Suwahyu, 2017). Kemudian menurut Akhmad Riyadi yang
terhadap akhlak remaja usia 12- 15 tahun didesa Purwosari Sayung Demak
terhadap akhlak remaja usia 12-15 tahun di Desa Purwosari Sayung Demak
yang tentang pengaruh kepribadian guru PAI terhadap akhlak siswa kelas X
di SMA Al- Islam Krian dengan kesimpulan bahwa kepribadian guru PAI di
SMA Al- Islam Krian dapat meningkatkan akhlak siswa kelas X (Saifudin,
2012).
akhlak peserta didik, bahwa sampai saat ini akhlak peserta didik masih
sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Hal ini diketahui pendidik dalam
bersosial dengan teman yang lain agama; jarang bertegur sapa dengan teman
lain terlebih orang non muslim, kurang rasa berbagi kepada teman non-
Muslim, dan kurangnya rasa simpati kepada orang non-Muslim, kurang bisa
olok ajaran agama lain selain Islam; seperti menghina Tuhan yang diyakini
Sebab kurangnya akhlak peserta didik seperti gejala- gejala yang terlihat,
maka peneliti melihat hal yang berbeda dari berbagai solusi yang diberikan
oleh peneliti sebelumnya hal ini dilihat dari segi dibutuhkannya penanaman
Kabupaten Bengkalis.
B. Pembatasan Masalah
peserta didik. Akhlak peserta didik yang dimaksudkan adalah akhlak terhadap
C. Perumusan Masalah
Bengkalis?
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
b. Sumber informasi bagi penelitian sejenis pada masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
6
peserta didik.
harus diemban.
tercapai.
F. Sistematika Penulisan
data.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN- LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Teori
dari sumber utama yaitu al-Qur’an dan hadis, melalui kegiatan bimbingan,
2. Materi
a. Pengertian Materi
adalah bahan ajar yang disusun dalam pokok pembahasan dan sub-sub
8
9
lain.
nonmuslim.
beribadah.
3. Toleransi Beragama
serta menghormati apa yang diyakini oleh orang lain tanpa perlu
2009: 12).
(Fachrian,2018: 12 ).
(A.Guillaume,1970: 231).
13
umat beragama hal ini berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Pasal 29
menggangu.
masing.
ت ُ الطا
ِ غ ْو َّ فَ َم ْن يَّ ْكفُ ْر ِب ُۚ ِ الر ْشد ُ ِمنَ ْالغَي ُّ َالدي ُۗ ِْن َق ْد ت َّ َبيَّن
ِ َل اِ ْك َراهَ ِفى ٰٓ َ
ام لَ َها ُۗ َو ه
ُّٰللا َ ص َ ا ْن ِف س َك بِ ْالعُ ْر َو ِة ْال ُوثْ ٰقى ََل َويُؤْ ِم ْۢ ْن بِ ه
َ اّٰللِ فَقَ ِد ا ْست َ ْم
)٢٥٦(ع ِل ْي ٌم َ س ِم ْي ٌعَ
15
telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak
Agama RI).
yang halal dan haram, bernafkah dijalan Allah, hukum arak dan
hukum perang. Ketiga, kisah Nabi Muasa a.s dengan Bani Israil.
16
paksaan dan intervensi dari pihak lain. Justru dengan cara yang
antarumat beragama.
108.
َك ٰذ ِل َك زَ يَّنَّا ِل ُك ِل ا ُ َّمة َع َملَ ُه ْۖ ْم ث ُ َّم ا ِٰلى َر ِب ِه ْم َّم ْر ِجعُ ُه ْم فَيُن َِبئ ُ ُه ْم ِب َما
اج ُك ْم أ َ ْن
ِ علَى ِإ ْخ َر ِ ِين َوأ َ ْخ َر ُجو ُك ْم ِم ْن ِد َي
َ ار ُك ْم َو
َ ظاه َُروا ِ الد
َّ ت َ َولَّ ْو ُه ْم َو َم ْن َيت َ َولَّ ُه ْم فَأُولَ ِئ َك ُه ُم
ِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚۚ)٩( َالظا ِل ُمون
Allah.
keyakinan, serta berlaku adil dan berbuat baik kepada sesama manusia
ajaran masing-masing.
21
petunjuk karena Allah adalah Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha
beragama.
22
manusia, hal ini akan terjadi apabila terjadi interaksi sosial yang baik
baik kepada mereka, hal ini apabila mereka tidak mengajak kepada
bahwa Allah tidak melarang untuk berlaku adil dan baik kepada
H: 8-9). Bahwa hal tersebut merupakan sikap menjaga agama maka hal
agama juga dikatakan menjaga aqidah (hifzh al-aqidah. Berikut ini hal-
kebatilan, dosa, dan sesuatu yang bersifat haram. Dan haram dalam
pandangan syariat.
25
2) Merusak Akidah
Agama RI).
Allah.
bahwa sembelihan Majusi untuk api dan berhala tidak boleh dimakan.
daging hewan yang sembelih tanpa nama Allah, atau dengan nama
Hal yang sama apabila kita mengucapkan Selamat Hari Raya Natal
)٤٢( َاط ِل َوتَ ْكت ُ ُموا ْال َح َّق َوا َ ْنت ُ ْم تَ ْعلَ ُم ْون
ِ سوا ْال َح َّق ِب ْال َب
ُ َو ََل ت َ ْل ِب
Begitu juga pendapat dari Ibn Katsir, hal ini karena agama disisi
bin Sirin, al-Dahhak, al-Rabi’ bin Anas dan para Tabi’in lainnya
perayaan non-Muslim.
kata “la yasyhadun ” berarti mereka tidak menyaksikan, dan kata “zur”
bermakna syirik atau berhala atau kebohongan, atau alat untuk hiburan,
karenanya sesuai konteks ayat dalam surah al-Furqan bahwa salah satu
28
5) Membantu Kezaliman.
serta semua hal yang disebutkan tadi merupakan aniaya. Dan tolong-
kekufuran.
keagamaan non-Muslim dan semua hal yang berkaitan dengan hal itu
6) Berbuat Bahaya.
ع ْنهُ أ َ َّن
َ ُي هللا ِ س ْع ِد ب ِْن َما ِل ِك ب ِْن ِسنَان ْالـ ُخد ِْري ِ َر
َ ض َ ع ْن أ َ ِبـ ْي
َ س ِعيْد َ
haram.
e. Tujuan Toleransi
berlaku adil serta berbuat baik kepada sesama manusia. Dari keempat
Didalam Qur’an Surah Al-Kafirun ayat 1-6, Yunus ayat 99, dan
f. Pendidikan Toleransi
agama yang membawa kepada pandangan yang luas dan sikap yang
ini meliputi berbagai kalangan dari anak muda hingga dewasa lanjut.
baik.
4. Akhlak
a. Pengertian Akhlak
buah dari akidah dan syariah yang benar. Akhlak merupakan buah,
buah akan rusak jika pohonnya rusak dan pohon itu adalah syariah, dan
pohonnya pun akan rusak jika akarnya rusak, maka akar tersebut
“lughan” bentuk kata jamak dari khuluq yang bermakna budi pekerti,
perangai, tingkah laku serta tabiat. Akhlak berakar dari kata khalaqo,
(Ilyas, 2001).
didalam hati yang mendorong diri untuk berbuat tanpa memikirkan dan
ditanamkan didalam hati yang dengan hal itu muncullah dalam bentuk-
timbang.
35
nilai serta sifat-sifat yang ditanam didalam jiwa, yang disorot serta
bentuk akhlak yang terpuji dinamakan akhlak yang baik atau “akhlak
2012: 142).
didalam hati seseorang. Oleh sebab itu akhlak yang baik merupakan
wujud dari dorongan keimanan yang ada didalam hati, karena iman itu
2016: 55-70).
b. Sumber Akhlak
masyarakat seperti konsep didalam etika dan moral. Serta bukan juga
dan Sunnah) sebagai penilaian akhlak itu sendiri. Didalam syara’ sifat-
sifat yang baik didalam perwujudan sebuah akhlak (Ilyas, 2002: 4-5).
untuk membedakan yang baik dan yang buruk. Dan apa yang
dan ridha, ikhlas, khauf dan raja’, tawakal, syukur, muraqabah, dan
dengan penuh kasih dan sayang, sejalan dengan ini maka seorang
kita telah menaati Allah, dan siapa yang berpaling maka Rasul
b) Akhlak Pribadi
untuk membalas.
bermakna berbuat baik kepada orang tua. Yang kedua hak yang
kepada isteri serta hak isteri kepada suami, dan kasih sayang
sayang yang diberikan oleh orang tua kepada anak dan tanggung
jawab orang tua terhadap anak sesuai syariat. Dan yang keempat
usulnya sedarah.
162).
e) Akhlak Bernegara
bentuk menjaga amanah dari Allah untuk menjaga apa yang telah
Allah berikan.
Berikut ini wujud dari perbuatan akhlak menurut (Nata, 2015: 109-
123) :
1) Kebebasan
dari atau keterkaitan kepada orang lain. Kebebasan dari segi sifat
kebebasan moral.
2) Tanggung Jawab
3) Hati Nurani
berakhlak
4) Hak
orang lain.
5) Kewajiban
renggut.
6) Keadilan
agama.
44
Nata:
dermawan, karena Islam tidak akan sempurna jika tidak ada akhlak
dan kedermawanan.
kepada orang yang tak dikenal, maka hal ini merupakan perkara
yang mempermudah proses hisab dan menjadi salah satu hal yang
3) Menghilangkan Kesulitan
B. Penelitian Relevan
prestasi belajar pes erta didik di SMA UII Yogyakarta. Penelitian ini juga
akan dianalisa dengan akhlak dan juga prestasi belajar para peserta didik di
tahap pertama akan digunakan metode kuantitatif dan pada tahap kedua
peserta didik di SMA UII Yogyakarta adalah tinggi. Hal ini dibuktikan
dari jumlah akun yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik yang
banyak dan juga intensitas penggunaan media sosial yang terlalu sering
dalam sehari. 2) Munculnya beberapa sifat yang kurang baik dari peserta
46
didik yang timbul akibat terlalu sering berinteraksi di media sosial seperti
malas, boros, hilangnya rasa malu, dan lain-lain. 3) Tidak adanya batasan
menurun yang dibuktikan dengan nilai UTS peserta didik. Sehingga dapat
yang mempunyai anak remaja usia 12-15 tahun di Desa Purwosari Sayung
Demak; 2). Tingkat akhlak remaja usia 12-15 tahun di Desa Purwosari
Sayung Demak; dan 3) Adakah pengaruh keteladanan akhlak orang tua (X)
terhadap akhlak remaja usia 12-15 tahun (Y) di Desa Purwosari Sayung
tabel pada taraf signifikansi 0,01 dan 0,05. Dari hasil uji t juga menunjuk-
akhlak orang tua terhadap akhlak remaja usia 12-15. Hal ini ditunjukkan
dan masukan bagi para orang tua dan seluruh penduduk desa tempatlokasi
dan keteladanan yang baik bagi pembinaan dan pembentukan akhlak anak-
anaknya.
akhlak siswa terutama siswa yang duduk di bangku SMA karena pengaruh
guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam disini sangat berarti bagi
siswa siswi agar akhlak mereka bisa berubah semakin baik. Karena itulah
product moment. Setelah nilai Rxy diketahui yaitu 0, 82. Dan selanjutnya
dilihat dengan df-28 berarti taraf 1%=0,478 dan taraf 5%=0,374 berarti ro
> rt, maka konsekuensinya adalah (Ha) diterima dan (Ho) ditolak. Jadi,
C. Konsep Operasional
Berikut ini merupakan Konsep operasional yang dapat dilihat dari Tabel
indikatornya.
D. Kerangka Berpikir
Akhlak terhadap
Toleransi
Sesama Manusia
Beragama
(Non-Muslim)
E. Hipotesis Penelitian
satu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal yang dituntut untuk dilakukan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) (Riduan, 2010: 244).
Bengkalis. Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April 2019- Juni 2019.
2 Pengumpulan X X X X
Data
3 Pengolahan X X X X
Dan Analisis
Data
4 Penyusunan X X X X
Laporan
Penelitian
52
53
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa muslim kelas
obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
dapat dihitung jumlahnya secara jelas (Riduwan. 2010: 8). Populasi pada
Dalam Riduwan, sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
hanya populasi peserta didik Muslim. Dari 391 populasi peserta didik
156).
54
Kabupaten Bengkalis
Sampel
Populasi Populasi Peserta
No Kelas Peserta Didik
Keseluruhan Didik Muslim
Muslim
1. Kelas IX.1 40 32 4
2. Kelas IX.2 40 33 4
3. Kelas IX.3 40 35 4
4. Kelas IX.4 40 30 4
5. Kelas IX.5 40 35 3
6. Kelas IX.6 40 31 3
7. Kelas IX.7 40 32 3
8. Kelas IX.8 40 36 3
9. Kelas IX.9 40 33 3
dengan cara:
1. Angket
ketahui. Angket ini disebarkan kepada siswa untuk memperoleh data yang
orang paling tahu dengan dirinya sendiri. Angket dalam penelitian ini
Bertindak bijaksana 3 4
Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Skala Likert yang biasa ini
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Adapun cara memberikan skor pada angket penelitian dapat dilihat pada
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
58
2. Dokumentasi
mengumpulkan data dan informasi yang berasal dari pihak sekolah, seperti
perkembangannya, tata usaha yaitu untuk memperoleh data tentang sarana dan
1. Editing
2. Coding
Pemberian data, simbol, dan kode bagi tiap data yang termasuk dalam
kategori yang sama. Tanda ini dapat berupa angka atau huruf.
59
3. Tabulating
4. Scoring
dalam angket atau kuesioner disajikan dalam bentuk skala peringkat yang
adalah melakukan uji coba instrumen penelitian. Uji coba dari butir-butir
a) Uji Reliabilitas
(Ghozali, 2013: 47). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
b) Uji Validitas
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
yang diteliti (Sugiyono, 2010: 172). Validitas adalah suatu ukuran yang
(Arikunto, 2010: 11). Dengan kata lain, suatu kuesioner dikatakan valid
2. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
(Ghozali, 2013: 160). Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini
signifikan lebih dari 0.05 data berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai
b. Uji Linearitas
dengan cara test for linaerity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel
mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Data yang
linear antara dua variabel yang mempunyai distribusi data normal (Priyatno,
prestasi belajar siswa dan untuk menentukan apakah variabel X dan variabel
𝑛 (∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋). (∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛. ∑ 𝑋 − (∑ 𝑌)2} . {𝑛 ∑𝑋 2 − (∑ 𝑌)2}
Keterangan:
N = Jumlah Sampel
∑𝑋 = Jumlah Variabel X
∑𝑌 = Jumlah Variabel Y
0.60-0.799 Kuat
0.20-0.399 Rendah
4. Uji Anova
yang mana menilai adakah perbedaan rerata antara kelompok. Hasil akhir dari
analisis ANOVA adalah nilai F test atau F hitung. Nilai F Hitung ini yang
nantinya akan dibandingkan dengan nilai pada tabel f. Jika nilai f hitung lebih
atau yang berarti ada perbedaan bermakna rerata pada semua kelompok.
bersifat linier, dimana perubahan pada variabel X akan diikuti oleh perubahan
pada variabel Y secara tetap. Sementara pada hubungan non linier, perubahaan
seperti pada model kuadratik, perubahan x diikuti oleh kuadrat dari variabel x.
Y = A + BX + e
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Bakar, '. A. (2006). Islam yang Paling Toleran: Kajian tentang Fanatisme dan
Toleransi dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Haricahyono. (1995).
(t.thn.). HR. Malik, Ahmad, Ibn Majjah, al-Hakim, al-Baihaqi, dan al-Daruqhthni.
Mulyadi. (2012).
Nata, A. (2015).