Anda di halaman 1dari 15

Mahasiswa mampu menganalisis perhitungan kimia dan menentukan

penggunaan konsep mol yang sesuai, menentukan rumus empiris dan


molekul, serta menyetarakan reaksi kimia

1
2
Berapakah jumlah baju dalam satu lusin? ….

Berapakah jumlah topi dalam 1 lusin?..

Berapakah jumlah sendok dalam 1 lusin?...

Ada beberapa unit yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti lusin,
gross, pasang, dsb. Unit-unit tersebut digunakan untuk menyeragamkan jumlah beda,
walaupun jenis benda tersebut berbeda. Hal yang sama juga kita gunakan dalam
kuantifikasi atom, unsur, maupun senyawa yang disebut sebagai Mol. Mol adalah
banyaknya suatu zat yang mengandung entitas dasar (atom, molekul, atau partikel
lain) sebanyak jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram karbon-12.

1 mol = NA = 6,0221367 x 1023

Misalkan 1 mol Fe, maka jumlah atom Fe dalam 1 mol tersebut adalah sebanyak
6,0221367 x 1023 atom, dan dalam 1 mol NH3 berarti mengandung sebanyak
6,0221367 x 1023 molekul NH3. Bilangan 6,0221367 x 1023 dikenal sebagai bilangan
Avogrado

3
Massa Molekul /Massa Molar/Mr

Massa molekul (berat molekul) adalah jumlah dari massa-massa atom (dalam sma)
dalam suatu molekul (Chang, 2005). Contoh massa molekul H2O adalah sebagai
berikut :

Massa molekul H2O = 2 x massa atom H + massa atom O

= 2 x 1,008 g/mol + 16 g/mol

= 18,016 g/mol
H
Contoh lain : Menghitung massa molekul NH3
NH3
Jumlah N dalam NH3 =1 N

Jumlah H dalam NH3 =3

Maka massa molar NH3 adalah 1 x Massa Atom (Ar) N + 3 x Massa Atom (Ar) = 1 x
14,007 g/mol + 3 x 1,008 g/mol =

Tugas
Tentukan massa molar senyawa dibawah ini :

• Aspartame C14H18N2O5

4
• Asam tanat C76H52O46

• Chitosamine (C6H13NO5)

5
Konversi jumlah partikel, massa dan mol

Mol x Bil.
Massa/Mr Avogardo
Massa suatu Jumlah mol Jumlah atom/
unsur suatu unsur unsur/ senyawa
Mol x Mr Jumlah
partikel/Bil
Avogadro
Contoh soal :
Lihat Kimia dasar jilid I, Raymond Chang, Bab 3, Contoh 3.5 dan 3.6

Persen Komposisi Senyawa


Persen komposisi adalah persentase massa dari tiap unsur yang terkandung dalam
suatu senyawa. Persen komposisi dapat diperoleh melalui persamaan berikut:

Persen komposisi suatu unsur =

Missal % komposisi masing-masing unsur dalam senyawa NH3.

%N= x 100% =

%H = x 100% =

Tugas
Hitung % masing-masing unsur dari senyawa berikut :
a. C3H4O3
b. KMnO4
c. Mg3(PO4)2

6
Rumus Empiris dan Rumus Molekul

Rumus Empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari
unsur-unsur yang menyusun senyawa. Rumus empiris bisa diperoleh melalui
percobaan. Prosedur umum penentuan rumus empiris adalah sebagai berikut:

Penentuan
gram unsur

Konversi gram
ke mol

Perhitungan
rumus empiris

Suatu senyawa terdiri dari 60% karbon, 5% hydrogen dan sisanya adalah nitrogen. Jika
massa molar senyawa tersebut adalah 80 gram/mol dengan Ar C = 12 ,01 g/mol; Ar H =
1,008 g/mol; Ar N = 14,01 g/mol. Maka rumus empiris dapat dihitung dengan cara
berikut :

Penyelesaian :

%N = 100% - (%C + %H) = 100% - (60% + 5%) = 35%

Misalkan massa senyawa adalah 100 gram, maka:

Massa C = 60% x 100 gram = 60 gram

Massa H = 5% x 100 gram = 5 gram

Massa N = 35% x 100 gram = 35 gram

7
Maka perbandingan mol dari masing-masing unsur tersebut adalah :

Mol C = = 5 mol

Mol H = = 5 mol

Mol N = = 2,5 mol

Maka mol C : mol H : mol N = 5 : 5 : 2,5 = 2 : 2 : 1

Sehingga rumus empiris senyawa tersebut adalah : C2H2N

Selanjutnya adalah menentukan rumus molekul. Rumus molekul adalah rumus


sebenarnya dari senyawa tersebut. Apabila kita melanjutkan dari pembahasan di atas,
kita dapat memperoleh rumus molekul dari senyawa C2H2N tersebut. Diketahui bahwa
massa molar senyawa tersebut adalah 80 g/mol.

Langkah 1 : hitung massa molar C2H2N

Massa molar C2H2N : 2 x massa molar C + 2 x massa molar H + 1 x massa molar N = 2


x 12,01 g/mol + 2 x 1,008 g/mol + 1 x 14,01 g/mol = 40,046 g/mol.

Tentu massa tersebut lebih kecil daripada massa molar sebenarnya, karena rumus
empiris merupakan bentuk rumus senyawa yang paling kecil/paling sederhana.
Sehingga kita harus menentukan factor pangali untuk mendapatkan rumus molekul
senyawa tersebut.

Langkah 2 : menentukan factor pengali

n (factor pengali) = =

maka, rumus molekul senyawa tersebut adalah :

(C2H2N)n = (C2H2N)2 = C4H4N2.

Selanjutnya buktikan bahwa massa senyawa C4H4N2 adalah 80 g/mol.

8
Latihan :
1. Lindan merupakan salah satu insektisida yang tersusun atas 24,78% C, 2,08%
H, dan 73,14% Cl. Jika berat molar dari Lindan adalah 290,85 g/mol. Tentukan
rumus molekul Lindan !
2. Cacodyl yang memiliki bau seperti bawang putih dan digunakan dalam industri
herbisida memiliki komposisi berat 22,88% C, 5,76% H dan 71,36% As serta
memiliki berat molar 209,96 g/mol. Apakah rumus molekul Cacodyl ?

9
Reaksi Kimia dan Persamaan Kimia

Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat diubah menjadi satu atau lebih zat yang
baru. Persamaan kimia adalah persamaan yang menggunakan lambing kimia untuk
menunjukkan apa yang terjadi saat reaksi kimia berlangsung (Chang,2004).

Langkah-langkah dalam menulis reaksi kimia

Contoh :

Reaksi termit adalah campuran dari besi(III)oksida dan serbuk aluminium yang pernah
digunakan untuk mengelas rel kereta api. Ini mengalami reaksi yang spektakuler untuk
menghasilkan aluminium oksida padat dan besi cair. Berapa mol besi(III)oksida yang
diperlukan untuk membentuk 3,60x103 mol besi? Sertakan diagram yang menunjukkan
bagaimana anda merencanakan solusi.

Langkah 1. Tulis rumus kimia dari masing-masing zat/senyawa yang bereaksi


Besi(III)oksida = Fe2O3
Serbuk alumunium = Al
Alumunium oksida = Al2O3
Besi = Fe

Langkah 2 . Tulis reaksi yang terjadi


Fe2O3 + Al  Al2O3 + Fe

Langkah 3. Tambahkan fasa masing-masing zat


Besi (III) oksida adalah padatan, maka tambahkan symbol s (solid)
Serbuk alumunium adalah padatan, maka tambahkan symbol s (solid)
Alumunium oksida padat adalah padatan, maka tambahkan symbol s (solid)
Besi cair adalah cairan, maka tambahkan symbol l (liquid)
Maka, reaksinya adalah sebagai berikut :
Fe2O3 (s) + Al (s)  Al2O3 (s) + Fe (l)

10
Langkah 4. Setarakan jumlah atom kanan dan kiri
Jumlah Fe di kiri panah = 2
Jumlah Fe di kanan panah = 1, maka Fe di sebelah kanan dikalikan 2 dengan cara
menambahkan angka 2 sebagai koefisien di depan Fe(l)
Jumlah Al di kiri panah = 1
Jumlah Al di kanan = 2, maka Al di sebelah kiri dikalikan 2 dengan cara menambahkan
angka 2 sebagai koefisien di depan Al(s)
Jumlah O di kanan = jumlah O di kiri
Maka, reaksi lengkapnya adalah sebagai berikut:
Fe2O3 (s) + 2Al (s)  Al2O3 (s) + 2Fe (l)

Langkah 5. Tuliskan persamaan stoikiometri


Fe2O3 (s) + 2Al (s)  Al2O3 (s) + 2Fe (l)
Mula-mula
Bereaksi
Sisa

Langkah 6. Hitung mol masing-masing zat.


Diketahui jumlah Fe yang dihasilkan adalah 3,60x103 mol

Perlu diketahui, koefisien memiliki banyak makna, salah satunya adalah menunjukkan
perbandingan jumlah masing masing zat. Pada reaksi diatas, perbandingan koefisien
Fe2O3 : Al : Al2O3 : Fe adalah 1 : 2 : 1 : 2, yang dapat dimaknai bahwa 1 mol Fe2O3
bereaksi dengan 2 mol Al menghasilkan 1 mol Al2O3 dan 2 mol Fe. Sehingga mol
besi(III)oksida yang diperlukan dapat dihitung dengan metoda perbandingan koefisien
sebagai berikut :
koefisien besi oksida
Mol besi(III)oksida = mol besi mol mol
koefisien besi

11
Pereaksi pembatas dan hasil reaksi

Pereaksi pembatas adalah zat pereaksi yang pertama kali habis digunakanpada reaksi
kimia. Sedangkan pereaksi berlebih adalah zat pereaksi yang tersisa pada akhir reaksi.
Agar lebih jelas, mari kita tinjau ulang reaksi berikut :

Fe2O3 (s) + 2Al (s)  Al2O3 (s) + 2Fe (l)

Jika awalnya kita memiliki 2 mol Fe2O3 dan 5 mol Al, maka untuk dapat menentukan
yang mana pereaksi pembatas adalah dengan membandingkan koefisien zat-zat yang
jumlahnya diketahui (dalam hal ini, Fe2O3 dan Al)

Koef Fe2O3 : Koef Al = 1 : 2, artinya 1 Fe2O3 bereaksi dengan 2 Al. Pada kondisi reaksi ini,
koef Fe2O3 dan jumlah mol mula-mulanya lebih kecil daripada yang dimiliki Al, sehingga dapat
kita prediksikan bahwa Fe2O3 adalah pereaksi pembatas. Dengan demikian banyaknya zat yang
beraksi dapat dihitung dengan cara berikut :

Mol Fe2O3 yang berekai = = 2 mol

Mol Al yang bereaksi =

Mol Al2O3 yang dihasilkan = l

Mol Fe yang dihasilkan =

Fe2O3 (s) + 2Al (s)  Al2O3 (s) + 2Fe (l) Produk hasil
Mula-mula 2 mol 5 mol - - reaksi

Bereaksi -2 mol -4 mol + 2 mol + 4 mol +


Sisa 0 1 mol 2 mol 4 mol

Pereaki yang
Merupakan pereaksi bersisa di
pembatas, karena habis akhir reaksi
pada saat akhir reaksi

12
Persen hasil dalam reaksi

Secara teoritis, kita memprediksi jumlah produk yang dihasilkan maupun kemungkinan
jumlah reaktan yang tersisa dengan cara menghitung menggunakan persamaan reaksi
yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil reaksi yang didapat dari perhitungan disebut
sebagai perolehan teoretis (theoretical yield). Pada kenyataannya, perolehan
percobaan tidaklah selalu sama dengan perolehan teoretis (hasil perhitungan).
Perolehan percobaan (actual yield) biasanya lebih kecil dari perolehan teoretis. Untuk
menentukan efisiensi dari suatu reaksi, persen hasil dihitung melalui persamaan berikut
:

Contoh soal :
Sumber Kimia Dasar, Raymond Chang Jilid 1, bab 3. No. 3.85
Hydrogen fluoride digunakan pada pembuatan Freon dan logam alumuniun. Senyawa
hydrogen fluoride dibuat melalui reaksi berikut :
CaF2 (s) + H2SO4(aq)  CaSO4 (aq) + 2HF (aq)
Dalam satu proses, 6,00 kg CaF2 bereaksi dengan H2SO4 berlebih dan menghasilkan
2,86 kg HF. Hitunglah persen hasil dari HF.

Penyelesaian :

Langkah 1. Hitung masing-masing mol dari semua zat yang terlibat dalam reaksi
dan diketahui jumlahnya.
massa a g
Mol CaF2 = massa molar g mol
a ⁄mol

Jumlah H2SO4 yang digunakan dalam reaksi ini adalah berlebih. Maka, akan bersisa
pada akhir reaksi. pernyataan tersebut menandakan senyawa yang akan habis adalah

13
CaF2, sehingga CaF2 merupakan pereaksi pembatas. Maka mol CaF2 yang akan
koef a
beraksi adalah = mol a mol mol
koef a
koef a
Mol CaSO4 yang dihasilkan = mol a mol mol
koef a
koef
Mol HF yag dihasilkan = koef mol a mol mol
a

Langkah 2. Tulis persamaan stoikiometri (diagram) reaksi kimia

CaF2 (s) + H2SO4(aq)  CaSO4 (aq) + 2HF (aq)

Mula-mula 76,92 mol berlebih 0 0

Bereaksi 76,92 mol + 76,92 mol +153,84 mol +

Sisa 0 mol 76,92 mol 153,84 mol

Massa HF = mol HF x massa molar HF

= 153,84 mol x 20 g/mol

= 3076.92 g

= 3,076 kg  massa teoretis

Langkah 3. Hitung persen hasil HF


massa teoretis
% hasil HF = massa sebenarn a

Soal Latihan Modul 2

1. Berapa mol atom kalsium (Ca) yang terkandung dalam 77,4 g Ca?
2. Manakah yang mempunyai massa lebih berat: 2 atom timbal atau 5,1 x 10 -23 mol helium?
3. Hitunglah massa molar dari suatu senyawa jika 0,372 mol dari senyawa ini mempunyai
massa 152 g.
4. Urea [(NH2]2CO] adalah senyawa yang digunakan untuk pupuk dan hal lainnya. Hitunglah
jumlah atom N, C, O, dan H dalam 1,68 x 104 g urea.
14
5. Apakah rumus empiris senyawa yang mempunyai komposisi sebagai berikut :
a. 2,1 % H, 65,3 % O, 32,6 % S
b. 20,2 % Al, 79,8% Cl
c. 40,1 % C, 6,6 % H, 53,3% O
d. 18,4 % C, 21,5 % N, 60,1% K
5. Fermentasi adalah suatu proses kimia yang kompleks, misalnya pada proses pembuatan
anggur, di mana glukosa diubah menjadi etanol dan karbon dioksida:
C6H12O6  2C2H5OH + 2CO2
glukosa etanol

Jika kita mempunyai 500,4 g glukosa, berapa jumlah maksimum etanol (dalam gram dan
liter) yang dapat dihasilkan melalui proses ini? (Kerapatan etanol = 0,789 g/mL)

6. Tiap satuan tembaga(II) sulfat berikatan dengan lima molekul air dalam Kristal tembaga(II)
sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O). Jika senyawa ini dipanaskan di udara pada suhu lebih
dari 100°C, senyawa tersebut akan kehilangan kelima molekul air dan warna birunya:
CuSO4.5H2O  CuSO4 + 5H2O
Jika dihasilkan 9,60 g CuSO4 setelah 15,01 g senyawa biru itu dipanaskan, hitunglah
jumlah mol H2O yang mula-mula ada pada senyawa ini.

15

Anda mungkin juga menyukai