MODUL
MODUL
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari Fungsi yang didalamnya
menyangkut tentang relasi dan fungsi, notasi fungsi, grafik fungsi, daerah asal
dan daerah hasil dari suatu fungsi, jenis-jenis fungsi (fungsi linear, fungsi
kuadrat, fungsi rasional), operasi aritmatika pada fungsi , fungsi komposisi,
sifat-sifat fungsi komposisi, fungsi invers, menentukan rumus fungsi invers.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini, para siswa diharapkan telah menguasai
bentuk akar dan pangkat, persamaan linear, persamaan kuadrat, operasi aljabar.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu Anda lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan, karena materi yang
mendahului merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua soal
latihan yang ada. Jika dalam mengerjakan soal Anda menemui kesulitan,
kembalilah mempelajari materi yang terkait.
3. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui kesulitan
dalam mengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi yang
terkait.
4. Jika Anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat Anda pecahkan,
catatlah, kemudian tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka
atau bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul ini.
Dengan membaca referensi lain, Anda juga akan dapat mempelajari
modul ini melalui Blog Pembelajaran http://vidyagata.wordpress.com/
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
1. Membedakan antara relasi dan fungsi,
2. Memberikan contoh-contoh fungsi sederhana,
3. Menulis notasi fungsi dengan benar,
4. Membuat sketsa grafik suatu fungsi
Pengantar Materi :
Konsep fungsi tepat dianggap sebagai salah satu yang paling
penting dalam semua matematika. Sebagai titik, garis dan teori yang
dominan dari zaman Yunani Kuno sampai Zaman Modern. Pengertian
fungsi dan turunan merupakan dasar dari analisis matematika, teori yang
menjadi pusat dalam pengembangan matematika sejak saat itu. Secara
historis, beberapa ahli matematika dapat dianggap telah diramalkan
dengan formulasi modern konsep fungsi .
Di antara mereka adalah Oresme (1323-1382), yang
mengembangkan teori geometris lintang bentuk yang mewakili tingkat
intensitas yang berbeda dan ekstensi. Munculnya gagasan fungsi sebagai
entitas matematika individual dapat ditelusuri ke awal dari kalkulus.
Descartes (1596-1650) dengan jelas menyatakan bahwa persamaan dalam
dua variabel, geometris diwakili oleh kurva yang menunjukkan
ketergantungan antara jumlah variabel.
Newton (1642-1727) adalah salah satu ahli matematika pertama
yang menunjukkan bagaimana fungsi dapat dikembangkan dalam seri
kekuatan yang tak terbatas, sehingga memungkinkan untuk intervensi
proses yang tak terbatas. Dia menggunakan istilah " fasih " untuk
menunjuk variabel independen, " quantitas relata " untuk menunjukkan
variabel dependen , dan " genita " untuk merujuk kepada jumlah yang
diperoleh dari orang lain menggunakan empat operasi aritmatika dasar.
Definisi
Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota satu himpunan ke himpunan
lain. Suatu relasi dari himpunan 𝐴 ke himpunan 𝐵 adalah pemasangan atau
perkawanan atau korespondensi dari anggota himpunan A ke anggota-anggota
himpunan B.
Contoh Relasi :
a) Relasi “ ayah dari “
Daerah asal sebuah fungsi dapat juga ditetapkan secara jelas atau
tegas (eksplisit). Misalnya, jika ditulis seperti berikut.
𝑓(𝑥) = 2𝑥 2 0 ≤ 𝑥 ≤ 3
Dengan demikian daerah asal fungsinya adalah semua bilangan
real x yang dibatasi dengan 0 ≤ x ≤ 3. Jika daerah asal sebuah fungsi tidak
ditentukan secara tegas/jelas, maka dengan kesepakatan bahwa daerah asal
fungsi adalah himpunan semua bilangan real x yang membuat fungsi f
terdefinisi yaitu daerah hasilnya merupakan himpunan bilangan real.
3. 𝑝(𝑥) = √4 − 𝑥 2
5
4. 𝑞(𝑥) = √𝑥 2
−5𝑥+6
Penyelesaian:
4
1. 𝑓(𝑥) = 𝑥+1
Kegiatan Modul 1
e. 𝑞(𝑥) = √𝑥 − 8
4. Suatu tanah lapang berbentuk persegi panjang dikelilingi pagar sepanjang
240 m.
a. Jika 𝑥 meter menyatakan panjang tanah lapang tersebut, nyatakan luas
tanah lapang tersebut (dalam meter persegi) sebagai fungsi 𝑥.
b. Apakah daerah asal fungsi ?
Jika anda sudah menyelesaikan Kegiatan Modul 1 cocokkan jawaban anda
pada kunci jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda
Definisi
Jika 𝑓 suatu fungsi dengan daerah asal 𝐷𝑓 dengan 𝑔 suatu fungsi dengan daerah
asal 𝐷𝑔 , maka pada operasi aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian dinyatakan sebagai berikut.
1. Jumlah 𝑓 dan 𝑔 ditulis 𝑓 + 𝑔 didefinisikan sebagai (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)
dengan daerah asal 𝐷𝑓+𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 .
2. Selisih 𝑓 dan 𝑔 ditulis 𝑓 − 𝑔 didefinisikan sebagai (𝑓 − 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)
dengan daerah asal 𝐷𝑓−𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 .
3. Perkalian 𝑓 dan 𝑔 ditulis 𝑓 × 𝑔 didefinisikan sebagai (𝑓 × 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) ×
𝑔(𝑥) dengan daerah asal 𝐷𝑓×𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 .
𝑓 𝑓 𝑓(𝑥)
4. Perkalian 𝑓 dan 𝑔 ditulis 𝑔 didefinisikan sebagai (𝑔 ) (𝑥) = 𝑔(𝑥) dengan
Penjumlahan
Penjumlahan 𝑓 dan 𝑔 berlaku (𝑓+𝑔)( 𝑥) =𝑓 (𝑥) +𝑔(𝑥)
Contoh :
Diketahui ( ) =𝑥+2 dan 𝑔 𝑥 =𝑥2−4. Tentukan (𝑓+𝑔)(𝑥).
Penyelesaian:
(𝑓+𝑔) (𝑥 )= 𝑓(𝑥 )+𝑔(𝑥)
( 𝑓+𝑔)(𝑥) = 𝑥+2 +(𝑥2−4)
(𝑓+𝑔)(𝑥) = 𝑥+2+𝑥2−4
(𝑓+𝑔)( 𝑥) = 𝑥2+𝑥−2
Pembagian
𝑓 𝑓(𝑥)
Pembagian f dan g berlaku ( 𝑔)(x) = ( 𝑔(𝑥)) dengan g(x)≠ 0
Contoh :
𝑓
Diketahui f(x) = 𝑥 2 − 4 dan g(x) =𝑥 + 2. Tentukan ( 𝑔)(x) .
Penyelesaian :
𝑓 𝑓(𝑥)
( 𝑔)(x) = 𝑔(𝑥)
𝑓 𝑥 2 −4
( 𝑔)(x) = 𝑥+2
𝑓 (𝑥+2)(𝑥−2)
( 𝑔)(x) = 𝑥+2
𝑓
( )(x) = x – 2
𝑔
e. 𝑓 3 (𝑥)
2. Seorang fotografer dapat menghasilkan gambar yang bagus melalui dua
tahap, yaitu tahap pemotretan dan tahap editing. Biaya yang diperlukan
pada tahap pemotretan adalah (B1) adalah Rp500,00 per gambar,
mengikuti fungsi:
B1 (g) = 500g + 2.500 dan biaya pada tahap editing(B2) mengikuti fungsi
B2 (g) = 100g + 500, dengan g adalah banyak gambar yang dihasilkan.
a) Berapakah total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar
dengan kualitas yang bagus?
b) Tentukanlah selisih antara biaya pada tahap pemotretan dengan biaya
pada tahap editing untuk 5 gambar.
Jika anda sudah menyelesaikan Kegiatan Modul 2 cocokkan jawaban anda
pada kunci jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda
cocokkan berilah nilai kegiatan anda didalam mengerjakan Kegiatan Modul 2
Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham konsep operasi
aljabar pada fungsi, maka anda harus mengulang kembali membaca dan
memahami konsep operasi aljabar pada fungsi.
Jika nilai perolehan ≥ 75 maka anda boleh meneruskan pada kegiatan
modul berikut ini.
𝑓(𝑥) =2𝑥+3
𝑥 0 2
𝑓(𝑥) 3 0
Grafik :
Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini.
5 2x 3 x 2 4x 3 x 2 4x 3
f ( x) , f ( x) , f ( x) , f ( x) 2
x x2 x5 x 3x 5
Asimtot grafik fungsi 𝑓 adalah sebuah garis lurus l demikian hingga
lambat laun jarak antara titik-titik pada grafik 𝑓 dengan garis l lebih kecil
daripada penggal garis yang manapun juga, tetapi tidak menjadi nol. Dengan
kata lain, antara grafik fungsi 𝑓 dan garis l semakin lama akan semakin
berdekatan, tetapi tidak akan memotongnya. Tentu saja tidak semua grafik
fungsi 𝑓 mempunyai asimtot. Grafik fungsi linear dan fungsi kuadrat,
misalnya, tidak mempunyai asimtot.
Rumus untuk mencari asimtot tegak pada bentuk fungsi pecah seperti
berikut.
ax b
1. Fungsi pecah f ( x) mempunyai asimtot tegak, yaitu pada garis
cx d
d
x
c
ax 2 bx c
2. Fungsi pecah f ( x) 2 mempunyai asimtot tegak, yaitu pada
px qx r
x s dan x t
ax 2 bx c
3. Fungsi pecah f ( x) mempunyai asimtot tegak, yaitu pada
px q
q
garis x
p
ax 2 bx c
4. Fungsi pecah f ( x) mempunyai asimtot miring
px q
y mx n, jika terdapat m, n, dan t demikian sehingga
ax 2 bx c t
f ( x) mx n ;t 0
px q px q
Biasanya, langkah-langkah untuk menggambar grafik fungsi pecah
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mencari titik potongnya dengan sumbu X.
2. Mencari titik potongnya dengan sumbu Y.
3. Mencari asimtot-asimtotnya (asimtot mendatar, asimtot tegak, dan asimtot
miring).
4. Mencari titik potongnya dengan asimtot mendatarnya. Jika titik potong
antara grafik dengan asimtot mendatar ada, maka titik potong itu hanya
sebuah. Yang biasanya mempunyai titik potong dengan asimtot mendatar
adalah grafik fungsi pecah jenis kedua.
5. Mencari titik ekstrim dan jenisnya (maksimum atau minimum).
6. Untuk mempermudah menggambar grafik, kalau diperlukan ditentukan
beberapa titik bantu dan daerah grafiknya.
Setelah grafiknya dapat digambar, kita dapat pula menentukan daerah
hasil dari fungsi yang diketahui.
x2
3. Asimtot mendatar: lim f ( x) lim 1 asimtot mendatarnya
x x 1 x 2
adalah y = -1
5. Titik balik:
x2
y 2
x2
m x 2 m mx 2 (m 1) x 2 m 0.....(1)
1 x 1 x 2
ym
D 0 2 4(m 1)m
4(m 1)m 0 m 1 m 0
D0
Untuk m = -1, dari persamaan (1) tidak diperoleh nilai x. Ini berarti
tidak ada titik balik yang bersesuaian dengan m= -1
Untuk m = 0, dari persamaan (1) diperoleh x = 0, dan titik balik yang
bersesuaian adalah titik (0,0).
Untuk menentukan jenis titik balik yang diperoleh, nilai m yang
diperoleh ditempatkan pada garis bilangan, kemudian ditentukan tanda D
(negatif atau positifnya) pada interval-interval yang ada. (Ingat
penyelesaian pertidaksamaan kuadrat).
Kegiatan Modul 3
1. Diketahui fungsi 𝑓 dengan 𝑓(𝑥) = 3𝑥 + 6, 𝑥 ∈ ℝ.
a. Carilah 𝑓(0), 𝑓(2), dan 𝑓(𝑎 + 𝑏).
b. Gambarlah grafiknya.
c. Carilah daerah hasilnya.
2. Diberikan suatu fungsi kuadrat dengan persamaan 𝑝(𝑥) = 𝑥 2 + 3𝑥 +
2. Gambarlah grafik fungsinya dan tentukan daerah hasilnya.
3. Harga barang ditentukan oleh permintaan akan barang tersebut. Harga
2
barang ditentukan oleh fungsi 𝑝 = 80 − 3 𝑥, dengan 𝑥 adalah jumlah
Jadi pada mesin C terjadi komposisi antara proses I dan proses II.
b. Pengertian dan Aturan Fungsi Komposisi
Dari dua fungsi (𝑥) dan (𝑥) dapat dibentuk fungsi baru dengan
menggunakan operasi komposisi. Operasi komposisi dilambangkan dengan
∘ (dibaca: dot atau bundaran atau komposisi). Fungsi baru yang dapat
dibentuk dengan operasi komposisi itu adalah:
1. 𝑓∘𝑔 (𝑥), dibaca: 𝑓 komposisi 𝑔 𝑥 atau 𝑓 𝑔 𝑥.
2. 𝑔∘𝑓 (𝑥), dibaca: 𝑔 komposisi 𝑓 𝑥 atau 𝑔 𝑓 𝑥.
Definisi
Jika f dan g fungsi serta 𝑅𝑓 ∩ 𝐷𝑔 ≠ ∅, maka terdapat suatu fungsi h dari
himpunan bagian 𝐷𝑓 ke himpunan bagian 𝑅𝑔 yang disebut fungsi komposisi f
dan g (ditulis g o f) yang ditentukan dengan
ℎ(𝑥) = (𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥))
Daerah asal fungsi komposisi f dan g adalah 𝐷𝑔𝑜𝑓 = {𝑥 ∈ 𝐷𝑓 |𝑓(𝑥) ∈ 𝐷𝑔 },
dengan
𝐷𝑓 = daerah asal (domain) fungsi f ; 𝐷𝑔 = daerah asal (domain) fungsi g;
𝑅𝑓 = daerah hasil (range) fungsi f ; 𝑅𝑔 = daerah hasil (range) fungsi g;
Kegiatan Modul 5
Definisi
Jika fungsi f memetakan fungsi A ke B dinyatakan dengan
pasangan terurut f = {(a,b) | a A dan b B }, maka invers
fungsi f (dilambangkan f 1 ) adalah relasi yang memetakan B ke
A, dimana dalam pasangan terurut dinyatakan dengan
f 1 = {(b,a) | b B dan a A}.
Catatan:
1. Invers suatu fungsi tidak selalu merupakan fungsi.
2. Jika invers suatu fungsi merupakan fungsi maka invers fungsi itu disebut
fungsi invers.
Suatu fungsi 𝑓:𝐴→𝐵 mempunyai fungsi invers 𝑓−1:𝐵→𝐴 jika dan hanya
jika 𝑓 merupakan fungsi bijektif atau dari himpunan 𝐴 dan himpunan 𝐵
dalam korespondensi satu-satu.
b. Fungsi Invers dari Suatu Fungsi
Jika 𝑓 adalah suatu fungsi bijektif maka invers fungsi 𝑓 merupakan fungsi
atau 𝑓−1 adalah fungsi invers.
Misalkan fungsi 𝑓 adalah fungsi bijektif dan 𝑦 adalah peta dari 𝑥 oleh
fungsi 𝑓, sehingga pemetaan oleh fungsi 𝑓 dapat dinyatakan dengan
persamaan:
𝑦 =𝑓(𝑥)
𝑥−10
Untuk 𝑓−1(x) =
5
x 0 10
𝑓-1 (𝑥) -2 0
𝑥−10
𝑓−1(x) =
5
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda berhak mengikuti tes untuk menguji
kompetensi yang telah Anda pelajari. Apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat
ketuntasan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk
melanjutkan ke topik/modul berikutnya.
Siapkan diri Anda untuk mengikuti tes akhir modul secara online/offline pada
guru Anda. Selamat berjuang.
DAFTAR PUSTAKA
Kegiatan Modul 2
1. Penyelesaian :
a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) = √𝑥 + 1 + √16 − 𝑥 2
𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≥ −1}, 𝐷𝑔 = {𝑥| − 4 ≤ 𝑥 ≤ 4}, maka
𝐷𝑓+𝑔 = {𝑥|𝑥 ≥ −1} ∩ {𝑥|−4 ≤ 𝑥 ≤ 4} = {𝑥| − 1 ≤ 𝑥 ≤ 4},
√−𝑥 3 − 𝑥 2 + 16𝑥 + 16
𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≥ −1}, 𝐷𝑔 = {𝑥| − 4 ≤ 𝑥 ≤ 4}, maka
𝐷𝑓∙𝑔 = {𝑥|𝑥 ≥ −1} ∩ {𝑥|−4 ≤ 𝑥 ≤ 4} = {𝑥| − 1 ≤ 𝑥 ≤ 4},
= 400g + 2.000
Kegiatan Modul 3
1. Penyelesaian :
a. 𝑓(0) = 3(0) + 6 = 0 + 6 = 6
𝑓(2) = 3(2) + 6 = 6 + 6 = 12
𝑓(𝑎 + 𝑏) = 3(𝑎 + 𝑏) + 6 = 3𝑎 + 3𝑏 + 6
b. Misalkan f(x) = y. Mencari perpotongan grafik dengan sumbu x (y = 0) dan
sumbu y (x = 0)
x y
0 6
-2 0
c. 𝑅𝑓 = ℝ.
2. Misalkan 𝑝(𝑥) = 𝑦.
Mencari perpotongan grafik dengan sumbu x (y = 0) dan sumbu y
(x = 0).
𝑥=0→𝑦=2
𝑦 = 0 → 𝑥 2 + 3𝑥 + 2 = 0
⇔ (𝑥 + 1)(𝑥 + 2) = 0
⇔ (𝑥 + 1) = 0 atau (𝑥 + 2) = 0
⇔ 𝑥 = −1 atau 𝑥 = −2
3 2 3 9 6 8 23
𝑦𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 =( ) + +2= + + =
2 2 4 4 4 4
13 11
Jadi, titik puncaknya adalah ( 2 , 2 )
3. Penyelesaian :
2
a. 𝑥 = 18 → 𝑝 = 80 − 3 (18) = 80 − 12 = 68
Jadi, harga barang tersebut jika jumlah permintaan 18 unit adalah Rp.
68.000,-
b. Jika harga barang Rp 50.000,- maka 𝑝 = 50
2
𝑝 = 50 → 50 = 80 − (𝑥)
3
3(80 − 50) 3(30)
⇔𝑥 = = = 45
2 2
Jadi, jumlah permintaan jika harga barang Rp 50.000,- adalah 45 unit,
(𝑔 𝑜 𝑓)(5) = 𝑔(𝑓(5))
(𝑔 𝑜 𝑓)(5) = 𝑔(5)
20 + 4
(𝑔 𝑜 𝑓)(5) =
5−1
24
(𝑔 𝑜 𝑓)(5) =
4
(𝑔 𝑜 𝑓)(5) = 6
Jadi, (𝑔 𝑜 𝑓)(5) = 6
4. Penyelesaian:
a. 𝑔(2) = 22 + 1 = 5
𝑔(−4) = (−4)2 + 1 = 17
𝑔(5) = 52 + 1 = 26
b. (𝑔𝑜𝑔)(2) = 𝑔(𝑔(2))
(𝑔𝑜𝑔)(2) = 𝑔(5)
(𝑔𝑜𝑔)(2) = 26
(𝑔𝑜𝑔)(5) = 𝑔(𝑔(5))
(𝑔𝑜𝑔)(5) = 𝑔(26)
(𝑔𝑜𝑔)(5) = 262 + 1
(𝑔𝑜𝑔)(5) = 677
Kegiatan Modul 5
1. Penyelesaian:
a. (𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = (𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ))(𝑥)
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ)(𝑥)
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓𝑜𝑔(ℎ(𝑥))
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓𝑜𝑔(ℎ(𝑥))
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓𝑜𝑔(𝑥 2 )
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥 2 ))
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓(2𝑥 2 − 1)
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = (2𝑥 2 − 1)+3
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 2𝑥 2 + 2
Jadi, (𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 2𝑥 2 + 2
b. Penyelesaian:
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ𝑜(𝑔𝑜𝑓)(𝑥)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ𝑜(𝑔(𝑓(𝑥))
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ𝑜(𝑔(𝑥 + 3)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ(𝑔(𝑥 + 3)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ(2(𝑥 + 3) − 1)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ(2𝑥 + 6 − 1)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ(2𝑥 + 5)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = (2𝑥 + 5)2
Jadi, (ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = (2𝑥 + 5)2
𝑔(𝑥) = √𝑥 2 − 2𝑥 + 1
Jadi, 𝑔(𝑥) = √𝑥 2 − 2𝑥 + 1
Kegiatan Modul 6
1. Penyelesaian :
𝑓 (𝑥) = 2x - 6
y= 2x - 6
2x = 6-y
6−𝑦
x=
2
6−𝑦
Karena 𝑥=𝑓−1(𝑦), maka f –1 (y) =
2
6−𝑥
Sehingga f –1 (x) =
2
6−𝑥
Jadi, fungsi inversnya adalah f –1 (x) =
2
2. Penyelesaian :
1
g (𝑥) = 5 − 3 𝑥
1
y= 5 − 3 𝑥
1
y – 5=− 3 𝑥
3(𝑦 − 5) = −𝑥
3𝑦 − 15 = −𝑥
−3𝑦 + 15 = 𝑥
Karena 𝑥=g−1(𝑦), maka g –1 (y) = −3𝑦 + 15
Sehingga g –1 (x) = −3𝑥 + 15
Jadi, fungsi inversnya adalah g –1 (x) = −3𝑥 + 15
y (𝑥 − 2) = 𝑥 + 3
𝑦𝑥 − 2𝑦 = 𝑥 + 3
𝑦𝑥 − 𝑥 = 3 + 2𝑦
𝑥(𝑦 − 1) = 2𝑦 + 3
2𝑦 + 3
𝑥=
𝑦−1
2𝑦+3
Karena 𝑥=h−1(𝑦), maka f –1 (y) =
𝑦−1
2𝑥+3
Sehingga h –1 (x) =
𝑥−1
2𝑥+3
Jadi, fungsi inversnya adalah h –1 (x) =
𝑥−1
4. Penyelesaian:
a) 𝑔(𝑥) = 4𝑥 − 3
𝑔(𝑥) = 𝑦
𝑦 = 4𝑥 − 3
𝑦 + 3 = 4𝑥
𝑦+3
x=
4
𝑦+3
𝑔 −1(y) =
4
𝑥+3
𝑔 −1(x) = 4
Untuk 𝑔(𝑥) = 4𝑥 − 3
x 0 3/4
𝑔 (𝑥) -3 0
𝑔 -1 (𝑥) 3/4 0
𝑥+3
𝑔 −1(x)=
4
𝑔(𝑥) = 4𝑥 − 3
𝑔 (𝑥) - 0
ℎ −1(x)= 𝑥 2 + 1 ℎ (x)= √𝑥 − 1
5. Penyelesaian:
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 𝑔(𝑥) = 3 − 5𝑥
𝑓(𝑥) = 𝑦 𝑔(𝑥) = 𝑦
2𝑥 = 𝑦 3 − 5𝑥 = 𝑦
1
𝑥 = 2𝑦 −5𝑥 = 𝑦 − 3
1 3−𝑦
𝑓−1(y)= 𝑦 𝑥=
2 5
1 3−𝑦
𝑓−1(x)= 𝑥 𝑔−1 (𝑦) =
2 5
3−6 −3
b. (𝑔∘𝑓)−1(6)= =
10 10
6. Penyelesaian:
𝑓(𝑥) = 𝑦 𝑔(𝑥) = 𝑦 (𝑓−1∘𝑔−1)(𝑥)=1
15
𝑦 =𝑥+2 𝑦= 𝑓−1(𝑔−1(𝑥))= 1
𝑥
15 15
𝑥 =𝑦−2 𝑥= 𝑓−1( 𝑥 ) = 1
𝑦
15 15
𝑓−1(y)= 𝑦 − 2 𝑔 −1(y)= −2=1
𝑦 𝑥
15 15
𝑓−1(x)= 𝑥 − 2 𝑔 −1(x)= =3
𝑥 𝑥
𝟏𝟓
𝒙= =𝟓
𝟑