Anda di halaman 1dari 54

Modul Matematika - Fungsi 1

BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari Fungsi yang didalamnya
menyangkut tentang relasi dan fungsi, notasi fungsi, grafik fungsi, daerah asal
dan daerah hasil dari suatu fungsi, jenis-jenis fungsi (fungsi linear, fungsi
kuadrat, fungsi rasional), operasi aritmatika pada fungsi , fungsi komposisi,
sifat-sifat fungsi komposisi, fungsi invers, menentukan rumus fungsi invers.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini, para siswa diharapkan telah menguasai
bentuk akar dan pangkat, persamaan linear, persamaan kuadrat, operasi aljabar.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu Anda lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan, karena materi yang
mendahului merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua soal
latihan yang ada. Jika dalam mengerjakan soal Anda menemui kesulitan,
kembalilah mempelajari materi yang terkait.
3. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui kesulitan
dalam mengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi yang
terkait.
4. Jika Anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat Anda pecahkan,
catatlah, kemudian tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka
atau bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul ini.
Dengan membaca referensi lain, Anda juga akan dapat mempelajari
modul ini melalui Blog Pembelajaran http://vidyagata.wordpress.com/
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
1. Membedakan antara relasi dan fungsi,
2. Memberikan contoh-contoh fungsi sederhana,
3. Menulis notasi fungsi dengan benar,
4. Membuat sketsa grafik suatu fungsi

Modul Matematika - Fungsi 2


5. Menentukan daerah asal dan daerah hasil dari suatu fungsi,
6. Melakukan operasi aritmetika pada fungsi
7. Menyelesaikan masalah kontekstual yang dinyatakan dalam fungsi linear,
fungsi kuadrat, dan fungsi rasional
8. Menentukan aturan fungsi dari komposisi beberapa fungsi
9. Menentukan nilai fungsi komposisi terhadap komponen pembentuknya
10. Menentukan komponen fungsi jika aturan komposisinya diketahui
11. Memberikan syarat agar fungsi mempunyai invers.
12. Menentukan rumus fungsi invers dari suatu fungsi
13. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi invers

Modul Matematika - Fungsi 3


BAB II. PEMBELAJARAN
A. FUNGSI
Kompetensi Dasar :
3.3 Menjelaskan dan menentukan fungsi (terutama fungsi linear, fungsi
kuadrat, dan fungsi rasional) secara formal yang meliputi notasi, daerah
asal, daerah hasil, dan ekspresi simbolik, serta sketsa grafiknya.
3.4 Menjelaskan dan melakukan operasi aritmetika (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian) dan operasi komposisi pada
fungsi.
3.5 Menjelaskan fungsi invers dan sifat-sifatnya serta menentukan
eksistensinya.
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan daerah asal
dan daerah hasil fungsi
4.4 Menyelesaikan masalah yang melibatkan operasi aritmetika dan operasi
komposisi fungsi.
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi invers suatu
fungsi.
Indikator :
 Membedakan antara relasi dan fungsi,
 Memberikan contoh-contoh fungsi sederhana,
 Menulis notasi fungsi dengan benar,
 Membuat sketsa grafik suatu fungsi
 Menentukan daerah asal dan daerah hasil dari suatu fungsi,
 Melakukan operasi aritmetika pada fungsi
 Menyelesaikan masalah kontekstual yang dinyatakan dalam fungsi linear,
fungsi kuadrat, dan fungsi rasional
 Menentukan aturan fungsi dari komposisi beberapa fungsi
 Menentukan nilai fungsi komposisi terhadap komponen pembentuknya
 Menentukan komponen fungsi jika aturan komposisinya diketahui
 Memberikan syarat agar fungsi mempunyai invers.
 Menentukan rumus fungsi invers dari suatu fungsi
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi invers

Modul Matematika - Fungsi 4


Pengalaman Belajar :
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan
menyelesaikan beberapa permasalahan matematika yang menyangkut
Fungsi diharapkan peserta didik secara mandiri dan atau kelompok diskusi
menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu (himpunan, bentuk
akar dan pangkat, persamaan linear, persamaan kuadrat, operasi aljabar)
serta pengembangan dasar fungsi dari beberapa sumber referensi maupun
media interaktif. Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna
memahami beberapa hal berikut ini:

Pengantar Materi :
Konsep fungsi tepat dianggap sebagai salah satu yang paling
penting dalam semua matematika. Sebagai titik, garis dan teori yang
dominan dari zaman Yunani Kuno sampai Zaman Modern. Pengertian
fungsi dan turunan merupakan dasar dari analisis matematika, teori yang
menjadi pusat dalam pengembangan matematika sejak saat itu. Secara
historis, beberapa ahli matematika dapat dianggap telah diramalkan
dengan formulasi modern konsep fungsi .
Di antara mereka adalah Oresme (1323-1382), yang
mengembangkan teori geometris lintang bentuk yang mewakili tingkat
intensitas yang berbeda dan ekstensi. Munculnya gagasan fungsi sebagai
entitas matematika individual dapat ditelusuri ke awal dari kalkulus.
Descartes (1596-1650) dengan jelas menyatakan bahwa persamaan dalam
dua variabel, geometris diwakili oleh kurva yang menunjukkan
ketergantungan antara jumlah variabel.
Newton (1642-1727) adalah salah satu ahli matematika pertama
yang menunjukkan bagaimana fungsi dapat dikembangkan dalam seri
kekuatan yang tak terbatas, sehingga memungkinkan untuk intervensi
proses yang tak terbatas. Dia menggunakan istilah " fasih " untuk
menunjuk variabel independen, " quantitas relata " untuk menunjukkan
variabel dependen , dan " genita " untuk merujuk kepada jumlah yang
diperoleh dari orang lain menggunakan empat operasi aritmatika dasar.

Modul Matematika - Fungsi 5


Leibniz (1646-1716) yang pertama kali menggunakan istilah " fungsi "
pada tahun 1673. Dia mengambil fungsi untuk menunjuk, dalam istilah
yang sangat umum, ketergantungan jumlah geometris seperti subtangents
dan subnormals pada bentuk kurva . Dia juga memperkenalkan istilah "
konstan, " " variabel, " dan " parameter " .
Dengan perkembangan studi kurva dengan metode aljabar, sebuah
istilah untuk mewakili jumlah yang bergantung pada satu variabel dengan
cara ekspresi analitis semakin diperlukan . Akhirnya, "fungsi " diadopsi
untuk tujuan itu dalam korespondensi dipertukarkan oleh Leibniz dan Jean
Bernoulli (1667-1748) antara 1694 dan 1698. Dua tahun kemudian,
Bernoulli menerbitkan sebuah artikel yang akan memiliki penyebaran
yang luas berisi definisi tentang fungsi dari variabel sebagai jumlah yang
tersusun dalam beberapa cara dari bahwa variabel dan konstanta.

A.1. Relasi dan Fungsi

Definisi
Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota satu himpunan ke himpunan
lain. Suatu relasi dari himpunan 𝐴 ke himpunan 𝐵 adalah pemasangan atau
perkawanan atau korespondensi dari anggota himpunan A ke anggota-anggota
himpunan B.
Contoh Relasi :
a) Relasi “ ayah dari “

b) Relasi “kuadrat dari”

Modul Matematika - Fungsi 6


Definisi

Jika 𝐴 dan 𝐵 adalah sebarang himpunan, maka fungsi 𝑓 dari 𝐴 ke 𝐵 adalah


aturan yang menghubungkan setiap anggota 𝑥 di 𝐴 dengan tepat satu 𝑦
anggota di 𝐵.

Anggota 𝑦 yang dihubungkan dengan 𝑥 disebut peta dari 𝑥 dibawah 𝑓


dan dinotasikan dengan 𝑓(𝑥). 𝐴 disebut domain (daerah asal) dari 𝑓 dan
himpunan peta dari domain disebut range (daerah hasil).

Suatu fungsi 𝑓 yang memetakan setiap 𝑥 anggota himpunan A ke 𝑦


anggota himpunan B, dinotasikan dengan
𝑓 : 𝑥 → 𝑦 = 𝑓(𝑥)
Dibaca “ f memetakan 𝑥 ke 𝑦, 𝑦 disebut peta dari 𝑥 oleh 𝑓 atau nilai fungsi
dari 𝑓.
Contoh Fungsi :
Diketahui himpunan 𝐴={1,2,3,4} dan himpunan 𝐵={1,2,3,4,5,6,7,8}. Suatu
fungsi 𝑓:𝐴→𝐵 ditentukan oleh 𝑓 (𝑥) =2𝑥−1.
1. Gambarlah fungsi 𝑓 dengan diagram panah,
2. Tentukan range fungsi 𝑓,
3. Gambarlah grafik fungsi 𝑓.

Modul Matematika - Fungsi 7


Penyelesaian:
1. Diagram Panah

2. Dari diagram panah di atas, terlihat bahwa:


𝑓(𝑥) =2𝑥−1
𝑓(1) =2(1) −1=2−1=1
𝑓(2) =2(2) −1=4−1=3
𝑓(3) =2(3) −1=6−1=5
𝑓(4) =2(4) −1=8−1=7
Jadi, range fungsi 𝑓 adalah 𝑅𝑓={1,3,5,7}
3. Grafik Fungsi 𝑓

Daerah asal sebuah fungsi dapat juga ditetapkan secara jelas atau
tegas (eksplisit). Misalnya, jika ditulis seperti berikut.
𝑓(𝑥) = 2𝑥 2 0 ≤ 𝑥 ≤ 3
Dengan demikian daerah asal fungsinya adalah semua bilangan
real x yang dibatasi dengan 0 ≤ x ≤ 3. Jika daerah asal sebuah fungsi tidak
ditentukan secara tegas/jelas, maka dengan kesepakatan bahwa daerah asal
fungsi adalah himpunan semua bilangan real x yang membuat fungsi f
terdefinisi yaitu daerah hasilnya merupakan himpunan bilangan real.

Modul Matematika - Fungsi 8


Daerah asal yang ditentukan dengan cara seperti itu disebut daerah asal
alami atau domain alami atau natural domain.
Perhatikan fungsi berikut.
1
𝑓(𝑥) = dan 𝑔(𝑥) = √2𝑥
𝑥−2
Fungsi f tidak terdefinisi untuk nilai x yang membuat penyebutnya
bernilai 0, dalam hal ini fungsi f tidak terdefinisi pada x = 2. Dengan
demikian, domain fungsi f adalah {x : x ≠2, x ∈ R}. Fungsi g tidak
terdefinisi untuk x negatif, sehingga domain fungsi g adalah
{x : x ≥ 0, x ∈ R}.
Contoh 1 :
Tentukan daerah asal alami (natural domain) dari tiap fungsi berikut ini.
4
1. 𝑓(𝑥) = 𝑥+1
1
2. 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 −4𝑥+3

3. 𝑝(𝑥) = √4 − 𝑥 2
5
4. 𝑞(𝑥) = √𝑥 2
−5𝑥+6

Penyelesaian:
4
1. 𝑓(𝑥) = 𝑥+1

Supaya 𝑓(𝑥) bernilai real, maka 𝑥+1≠0 atau 𝑥≠−1.


Jadi, 𝐷𝑓={𝑥|𝑥∈𝑅 dan 𝑥≠−1}.
1
2. 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 −4𝑥+3

Supaya 𝑔(𝑥) bernilai real, maka 𝑥 2 − 4𝑥 + 3≠0


𝑥 2 − 4𝑥 + 3≠0
(𝑥−1 )(𝑥−3 )≠0
𝑥≠1 dan 𝑥≠3
Jadi, 𝐷𝑔={𝑥|𝑥∈𝑅 dan 𝑥≠1;𝑥≠3}.
3. 𝑝(𝑥) = √4 − 𝑥 2
Supaya 𝑝(𝑥) bernilai real, maka 4 − 𝑥 2 ≥0
4 − 𝑥 2 ≥0
𝑥 2 − 4≤0
(𝑥−2) (𝑥+2) ≤0 → −2 ≤ 𝑥 ≤ 2

Modul Matematika - Fungsi 9


Jadi, 𝐷𝑝={ 𝑥|−2 ≤ 𝑥 ≤ 2; 𝑥∈𝑅}.
5
4. 𝑞(𝑥) = √𝑥 2
−5𝑥+6

Supaya 𝑞(𝑥) bernilai real, maka 𝑥 2 − 5𝑥 + 6>0


𝑥 2 − 5𝑥 + 6>0
(𝑥−2) (𝑥−3) >0 → 𝑥<2 atau 𝑥>3
Jadi, 𝐷𝑞={𝑥|𝑥<2 atau 𝑥>3; 𝑥∈𝑅}

Kegiatan Modul 1

1. Diketahui 𝐴 = {1, 2, 3, 4} dan 𝐵 = {𝑎, 𝑏, 𝑐}. Apakah relasi-relasi dari 𝐴 ke


𝐵 berikut merupakan fungsi ? Jika tidak mengapa ?
a. 𝑅1 = {(1, 𝑎), (3, 𝑏), (4, 𝑐)}
b. 𝑅2 = {(1, 𝑐), (2, 𝑏), (3, 𝑐), (4, 𝑐)}
c. 𝑅3 = {(1, 𝑎), (2, 𝑎), (3, 𝑎), (4, 𝑎)}
d. 𝑅4 = {(1, 𝑏), (2, 𝑏), (2, 𝑐), (3, 𝑎), (4, 𝑐)}
2. Fungsi 𝑓: ℝ → ℝ ditentukan oleh 𝑓(𝑥) = 2𝑥
a. Tentukan 𝑓(0), 𝑓(2), 𝑓(−2), 𝑓(2).
b. Elemen mana dari daerah asal sehingga petanya 64 ?
3. Tentukanlah daerah dan daerah hasil dari fungsi berikut.
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3
b. 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥 − 8
c. ℎ(𝑥) = 𝑥 2 − 1, 2≤𝑥≤6
2
d. 𝑝(𝑥) = 𝑥(𝑥−5)

e. 𝑞(𝑥) = √𝑥 − 8
4. Suatu tanah lapang berbentuk persegi panjang dikelilingi pagar sepanjang
240 m.
a. Jika 𝑥 meter menyatakan panjang tanah lapang tersebut, nyatakan luas
tanah lapang tersebut (dalam meter persegi) sebagai fungsi 𝑥.
b. Apakah daerah asal fungsi ?
Jika anda sudah menyelesaikan Kegiatan Modul 1 cocokkan jawaban anda
pada kunci jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda

Modul Matematika - Fungsi 10


cocokkan berilah nilai kegiatan anda didalam mengerjakan Kegiatan Modul
1.
 Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham konsep relasi dan
fungsi maka anda harus mengulang kembali membaca dan memahami
konsep tentang relasi dan fungsi.
 Jika nilai perolehan ≥ 75 maka anda boleh meneruskan pada kegiatan
modul berikut ini.
A.2. Operasi Aljabar Pada Fungsi

Definisi

Jika 𝑓 suatu fungsi dengan daerah asal 𝐷𝑓 dengan 𝑔 suatu fungsi dengan daerah
asal 𝐷𝑔 , maka pada operasi aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian dinyatakan sebagai berikut.
1. Jumlah 𝑓 dan 𝑔 ditulis 𝑓 + 𝑔 didefinisikan sebagai (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)
dengan daerah asal 𝐷𝑓+𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 .
2. Selisih 𝑓 dan 𝑔 ditulis 𝑓 − 𝑔 didefinisikan sebagai (𝑓 − 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)
dengan daerah asal 𝐷𝑓−𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 .
3. Perkalian 𝑓 dan 𝑔 ditulis 𝑓 × 𝑔 didefinisikan sebagai (𝑓 × 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) ×
𝑔(𝑥) dengan daerah asal 𝐷𝑓×𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 .
𝑓 𝑓 𝑓(𝑥)
4. Perkalian 𝑓 dan 𝑔 ditulis 𝑔 didefinisikan sebagai (𝑔 ) (𝑥) = 𝑔(𝑥) dengan

daerah asal 𝐷𝑓 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 − {𝑥|𝑔(𝑥) = 0}


𝑔

Penjumlahan
Penjumlahan 𝑓 dan 𝑔 berlaku (𝑓+𝑔)( 𝑥) =𝑓 (𝑥) +𝑔(𝑥)
Contoh :
Diketahui ( ) =𝑥+2 dan 𝑔 𝑥 =𝑥2−4. Tentukan (𝑓+𝑔)(𝑥).
Penyelesaian:
(𝑓+𝑔) (𝑥 )= 𝑓(𝑥 )+𝑔(𝑥)
( 𝑓+𝑔)(𝑥) = 𝑥+2 +(𝑥2−4)
(𝑓+𝑔)(𝑥) = 𝑥+2+𝑥2−4
(𝑓+𝑔)( 𝑥) = 𝑥2+𝑥−2

Modul Matematika - Fungsi 11


Pengurangan
Pengurangan 𝑓 dan 𝑔 berlaku (𝑓−𝑔)(𝑥) = 𝑓( 𝑥) −𝑔(𝑥)
Contoh :
Diketahui 𝑓(x) =𝑥2−3𝑥 dan ( ) =2𝑥+1. Tentukan (𝑓−𝑔)(𝑥).
Penyelesaian:
(𝑓−𝑔)(𝑥) =𝑓( 𝑥) −𝑔(𝑥)
(𝑓−𝑔)(𝑥) = 𝑥2−3𝑥 +(2𝑥+1)
(𝑓−𝑔)(𝑥) =𝑥2−3𝑥−2𝑥−1
(𝑓−𝑔)(𝑥) =𝑥2−5𝑥−1
Perkalian
Perkalian 𝑓 dan 𝑔 berlaku (𝑓.𝑔)(𝑥) =𝑓(𝑥) .𝑔(𝑥)
Contoh :
Diketahui 𝑓 (𝑥) =𝑥−5 dan 𝑔 (𝑥) =𝑥2+𝑥. Tentukan (𝑓.𝑔)(𝑥).
Penyelesaian:
(𝑓.𝑔)(𝑥) =𝑓(𝑥) .𝑔(𝑥)
(𝑓.𝑔)(𝑥)= 𝑥−5 +(𝑥2+𝑥)
(𝑓.𝑔)(𝑥)=𝑥3+𝑥2−5𝑥2−5𝑥
(𝑓.𝑔)(𝑥)=𝑥3−4𝑥2−5𝑥

Pembagian
𝑓 𝑓(𝑥)
Pembagian f dan g berlaku ( 𝑔)(x) = ( 𝑔(𝑥)) dengan g(x)≠ 0

Contoh :
𝑓
Diketahui f(x) = 𝑥 2 − 4 dan g(x) =𝑥 + 2. Tentukan ( 𝑔)(x) .

Penyelesaian :
𝑓 𝑓(𝑥)
( 𝑔)(x) = 𝑔(𝑥)

𝑓 𝑥 2 −4
( 𝑔)(x) = 𝑥+2
𝑓 (𝑥+2)(𝑥−2)
( 𝑔)(x) = 𝑥+2
𝑓
( )(x) = x – 2
𝑔

Modul Matematika - Fungsi 12


Kegiatan Modul 2

1. Misalkan fungsi-fungsi 𝑓 dan 𝑔 ditentukan dengan rumus 𝑓(𝑥) = √𝑥 + 1


dan 𝑔(𝑥) = √16 − 𝑥 2 . Carilah fungsi-fungsi berikut ini kemudian
tentukanlah domain alaminya.
a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥)
b. (𝑓 − 𝑔)(𝑥)
c. (𝑓. 𝑔)(𝑥)
𝑓
d. (𝑔) (𝑥)

e. 𝑓 3 (𝑥)
2. Seorang fotografer dapat menghasilkan gambar yang bagus melalui dua
tahap, yaitu tahap pemotretan dan tahap editing. Biaya yang diperlukan
pada tahap pemotretan adalah (B1) adalah Rp500,00 per gambar,
mengikuti fungsi:
B1 (g) = 500g + 2.500 dan biaya pada tahap editing(B2) mengikuti fungsi
B2 (g) = 100g + 500, dengan g adalah banyak gambar yang dihasilkan.
a) Berapakah total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar
dengan kualitas yang bagus?
b) Tentukanlah selisih antara biaya pada tahap pemotretan dengan biaya
pada tahap editing untuk 5 gambar.
Jika anda sudah menyelesaikan Kegiatan Modul 2 cocokkan jawaban anda
pada kunci jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda
cocokkan berilah nilai kegiatan anda didalam mengerjakan Kegiatan Modul 2
 Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham konsep operasi
aljabar pada fungsi, maka anda harus mengulang kembali membaca dan
memahami konsep operasi aljabar pada fungsi.
 Jika nilai perolehan ≥ 75 maka anda boleh meneruskan pada kegiatan
modul berikut ini.

Modul Matematika - Fungsi 13


A.3. Fungsi Linear
Fungsi linear memiliki bentuk rumus fungsi y = f (x) = mx + b. Grafik dari
fungsi linear berupa garis lurus.
Contoh :
Jika diketahui 𝑓 𝑥 =2𝑥+3, gambarlah grafiknya!
Penyelesaian:

𝑓(𝑥) =2𝑥+3
𝑥 0 2
𝑓(𝑥) 3 0

Grafik :

Modul Matematika - Fungsi 14


A.4. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat memiliki bentuk rumus fungsi y = f (x) = ax2 + bx + c
dengan 𝑎 ≠ 0, a, b, dan c adalah bilangan real. Grafik dari fungsi kuadrat
berbentuk parabola. Jika 𝑎 > 0, maka grafik fungsinya terbuka keatas. Jika
𝑎 < 0, maka fungsinya terbuka kebawah. Grafik fungsi y = ax2 + bx + c
𝑏 𝐷
mempunyai titik balik dengan koordinat (− 2𝑎 , 4𝑎), dengan 𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐.

Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini.

Fungsi 𝑓 ditentukan oleh 𝑓(𝑥) =𝑥2+2𝑥−3.


Tentukanlah:
a. Domain fungsi 𝑓
b. Nilai minimum fungsi 𝑓
c. Nilai maksimum fungsi 𝑓
d. Range fungsi 𝑓
e. Pembuat nol fungsi 𝑓
f. Koordinat titik balik minimum
Penyelesaian:
a. Domain fungsi 𝑓 adalah 𝐷𝑓= {𝑥 | −4 ≤ 𝑥 ≤ 2, 𝑥∈𝑅 }
b. Nilai minimum fungsi 𝑓 adalah −4
c. Nilai maksimum fungsi 𝑓 adalah 5
d. Range fungsi 𝑓 adalah 𝑅𝑓= {𝑦 | −4 ≤ 𝑦 ≤ 5, 𝑦∈𝑅}
e. Pembuat nol fungsi 𝑓 adalah 𝑥=−3 dan 𝑥=1
f. Koordinat titik balik minimum grafik fungsi 𝑓 adalah (−1,−4)

Modul Matematika - Fungsi 15


A.5. Fungsi Rasional
Fungsi rasional kadang-kadang juga disebut sebagai fungsi pecah adalah
P( x)
fungsi yang dirumuskan oleh f ( x)  , P( x), Q( x) merupakan polinmomial
Q( x)
dalam x dan Q( x)  0 pada domainnya.
Contoh-contoh fungsi pecah adalah sebagai berikut

5 2x  3 x 2  4x  3 x 2  4x  3
f ( x)  , f ( x)  , f ( x)  , f ( x)  2
x x2 x5 x  3x  5
Asimtot grafik fungsi 𝑓 adalah sebuah garis lurus l demikian hingga
lambat laun jarak antara titik-titik pada grafik 𝑓 dengan garis l lebih kecil
daripada penggal garis yang manapun juga, tetapi tidak menjadi nol. Dengan
kata lain, antara grafik fungsi 𝑓 dan garis l semakin lama akan semakin
berdekatan, tetapi tidak akan memotongnya. Tentu saja tidak semua grafik
fungsi 𝑓 mempunyai asimtot. Grafik fungsi linear dan fungsi kuadrat,
misalnya, tidak mempunyai asimtot.
Rumus untuk mencari asimtot tegak pada bentuk fungsi pecah seperti
berikut.
ax  b
1. Fungsi pecah f ( x)  mempunyai asimtot tegak, yaitu pada garis
cx  d
d
x
c
ax 2  bx  c
2. Fungsi pecah f ( x)  2 mempunyai asimtot tegak, yaitu pada
px  qx  r

garis x  s dan x  t , jika px  qx  r  0 mempunyai penyelesaian di


2

x  s dan x  t
ax 2  bx  c
3. Fungsi pecah f ( x)  mempunyai asimtot tegak, yaitu pada
px  q
q
garis x  
p

Modul Matematika - Fungsi 16


Rumus untuk mencari asimtot datar pada bentuk fungsi pecah seperti
berikut.
ax  b
1. Fungsi pecah f ( x)  mempunyai asimtot tegak, yaitu pada garis
cx  d
a
y
c
ax 2  bx  c
2. Fungsi pecah f ( x)  2 mempunyai asimtot mendatar, yaitu pada
px  qx  r
a
garis y 
p
ax 2  bx  c
3. Fungsi pecah f ( x)  tidak mempunyai asimtot mendatar.
px  q

ax 2  bx  c
4. Fungsi pecah f ( x)  mempunyai asimtot miring
px  q
y  mx  n, jika terdapat m, n, dan t demikian sehingga

ax 2  bx  c t
f ( x)   mx  n  ;t  0
px  q px  q
Biasanya, langkah-langkah untuk menggambar grafik fungsi pecah
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mencari titik potongnya dengan sumbu X.
2. Mencari titik potongnya dengan sumbu Y.
3. Mencari asimtot-asimtotnya (asimtot mendatar, asimtot tegak, dan asimtot
miring).
4. Mencari titik potongnya dengan asimtot mendatarnya. Jika titik potong
antara grafik dengan asimtot mendatar ada, maka titik potong itu hanya
sebuah. Yang biasanya mempunyai titik potong dengan asimtot mendatar
adalah grafik fungsi pecah jenis kedua.
5. Mencari titik ekstrim dan jenisnya (maksimum atau minimum).
6. Untuk mempermudah menggambar grafik, kalau diperlukan ditentukan
beberapa titik bantu dan daerah grafiknya.
Setelah grafiknya dapat digambar, kita dapat pula menentukan daerah
hasil dari fungsi yang diketahui.

Modul Matematika - Fungsi 17


Contoh :
x2
Gambarlah grafik dari fungsi f ( x) 
1 x2
Penyelesaian:

1. Titik potong dengan sumbu X: f ( x)  0  x  0  x  0


2

Berarti titik potongnya dengan sumbu X ialah (0,0)


2. Titik potong dengan sumbu Y: x  0  f (0)  0  Grafik memotong
sumbu Y di (0,0)

x2
3. Asimtot mendatar: lim f ( x)  lim  1  asimtot mendatarnya
x  x  1  x 2

adalah y = -1

4. Asimtot tegak: 1  x  0  ( x  1)( x  1)  0  x  1  x  1


2

5. Titik balik:
x2
y 2 
x2
 m  x 2  m  mx 2  (m  1) x 2  m  0.....(1)
1 x 1 x 2
ym

D  0 2  4(m  1)m
 4(m  1)m  0  m  1  m  0
D0
 Untuk m = -1, dari persamaan (1) tidak diperoleh nilai x. Ini berarti
tidak ada titik balik yang bersesuaian dengan m= -1
 Untuk m = 0, dari persamaan (1) diperoleh x = 0, dan titik balik yang
bersesuaian adalah titik (0,0).
Untuk menentukan jenis titik balik yang diperoleh, nilai m yang
diperoleh ditempatkan pada garis bilangan, kemudian ditentukan tanda D
(negatif atau positifnya) pada interval-interval yang ada. (Ingat
penyelesaian pertidaksamaan kuadrat).

Modul Matematika - Fungsi 18


Grafiknya adalah sebagai berikut.

Kegiatan Modul 3
1. Diketahui fungsi 𝑓 dengan 𝑓(𝑥) = 3𝑥 + 6, 𝑥 ∈ ℝ.
a. Carilah 𝑓(0), 𝑓(2), dan 𝑓(𝑎 + 𝑏).
b. Gambarlah grafiknya.
c. Carilah daerah hasilnya.
2. Diberikan suatu fungsi kuadrat dengan persamaan 𝑝(𝑥) = 𝑥 2 + 3𝑥 +
2. Gambarlah grafik fungsinya dan tentukan daerah hasilnya.
3. Harga barang ditentukan oleh permintaan akan barang tersebut. Harga
2
barang ditentukan oleh fungsi 𝑝 = 80 − 3 𝑥, dengan 𝑥 adalah jumlah

permintaan barang, dan 𝑝 dalam ribuan.


a. Berapakah harga barang tersbut apabila jumlah permintaan adalah 18
unit.
b. Berapakah jumlah permintaan jika harga barang Rp. 50.000,-
c. Gambarkan fungsi harga tersebut pada bidang Cartesius

Jika anda sudah menyelesaikan kegiatan Kegiatan Modul 2 cocokkan jawaban


anda pada kunci jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda
cocokkan berilah nilai kegiatan anda didalam mengerjakan Kegiatan Modul 2

Modul Matematika - Fungsi 19


 Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham tentang fungsi linear,
fungsi kuadrat dan fungsi rasional, maka anda harus mengulang kembali
membaca dan memahami tentang fungsi linear, fungsi kuadrat dan fungsi
rasional.
 Jika nilai perolehan ≥ 75 maka anda boleh meneruskan pada kegiatan
modul berikut ini.
A.6. Komposisi Fungsi
a. Konsep Fungsi Komposisi
Contoh 1:
Di dalam pembuatan kertas kita tidak bisa mengolah kayu langsung
menjadi kertas tetapi mula-mula kayu diolah menjadi pulp oleh suatu
mesin tertentu dan baru kemudian pulp diolah lagi menjadi kertas
menggunakan mesin lain.
Misalkan mesin A adalah mesin pengolah kayu menjadi pulp (proses I),
sedangkan mesin B adalah pengolah pulp menjadi kertas (proses II). Jika
diilustrasikan dengan bagan, tampak seperti berikut ini.

Misalkan mesin C adalah mesin yang mampu mengolah kayu langsung


menjadi kertas (tentu di dalam mesin C terjadi proses I dan proses II).

Jadi pada mesin C terjadi komposisi antara proses I dan proses II.
b. Pengertian dan Aturan Fungsi Komposisi
Dari dua fungsi (𝑥) dan (𝑥) dapat dibentuk fungsi baru dengan
menggunakan operasi komposisi. Operasi komposisi dilambangkan dengan
∘ (dibaca: dot atau bundaran atau komposisi). Fungsi baru yang dapat
dibentuk dengan operasi komposisi itu adalah:
1. 𝑓∘𝑔 (𝑥), dibaca: 𝑓 komposisi 𝑔 𝑥 atau 𝑓 𝑔 𝑥.
2. 𝑔∘𝑓 (𝑥), dibaca: 𝑔 komposisi 𝑓 𝑥 atau 𝑔 𝑓 𝑥.

Modul Matematika - Fungsi 20


Diketahui 𝑓 adalah sebuah fungsi dari himpunan 𝐴 ke himpunan 𝐵,
sedangkan 𝑔 adalah fungsi dari himpunan 𝐵 ke himpunan 𝐶. Fungsi dari
himpunan 𝐴 ke himpunan 𝐵, kemudian dilanjutkan fungsi dari himpunan 𝐵
ke himpunan 𝐶, dinamakan fungsi komposisi yang dilambangkan dengan
(𝑔∘𝑓).
Fungsi (𝑓∘𝑔) adalah komposisi fungsi 𝑓 dan 𝑔 yang pengerjaannya
dilakukan pada fungsi 𝑔 terlebih dahulu kemudian dilanjutkan fungsi 𝑓.

Definisi
Jika f dan g fungsi serta 𝑅𝑓 ∩ 𝐷𝑔 ≠ ∅, maka terdapat suatu fungsi h dari
himpunan bagian 𝐷𝑓 ke himpunan bagian 𝑅𝑔 yang disebut fungsi komposisi f
dan g (ditulis g o f) yang ditentukan dengan
ℎ(𝑥) = (𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥))
Daerah asal fungsi komposisi f dan g adalah 𝐷𝑔𝑜𝑓 = {𝑥 ∈ 𝐷𝑓 |𝑓(𝑥) ∈ 𝐷𝑔 },
dengan
𝐷𝑓 = daerah asal (domain) fungsi f ; 𝐷𝑔 = daerah asal (domain) fungsi g;
𝑅𝑓 = daerah hasil (range) fungsi f ; 𝑅𝑔 = daerah hasil (range) fungsi g;

Modul Matematika - Fungsi 21


Catatan:
Fungsi komposisi (𝑓∘𝑓)(𝑥)=𝑓(𝑓(𝑥)) atau (𝑔∘𝑔)(𝑥)=𝑔(𝑔(𝑥)) disebut
fungsi komposisi diri, yaitu fungsi komposisi yang dibentuk dari dua
buah fungsi yang sama.
Contoh 1:
Misalkan fungsi 𝑓:𝑅→𝑅 dan 𝑔:𝑅→𝑅 ditentukan dengan aturan
(𝑥) =𝑥−3 dan (𝑥) = 𝑥 2 . Tentukanlah:
1. (𝑓∘ 𝑔) (𝑥)
2. (𝑔 ∘𝑓) (𝑥)
3. (𝑓∘𝑓) (𝑥)
4. (𝑔∘𝑔)(𝑥)
Penyelesaian:
1. Dengan menggunakan rumus, didapat:
(𝑓∘ 𝑔) (𝑥)= 𝑓 (𝑔(𝑥))= 𝑓(𝑥 2 )= 𝑥 2 − 3
Jadi, (𝑓∘ 𝑔) (𝑥)= 𝑥 2 − 3
2. Dengan menggunakan rumus, didapat:
(𝑔 ∘𝑓) (𝑥)= ((𝑥))= 𝑔(𝑥−3)= ( 𝑥 − 3)2 = 𝑥 2 − 6𝑥 + 9
Jadi, (𝑔 ∘𝑓) (𝑥)= 𝑥 2 − 6𝑥 + 9
3. Dengan menggunakan rumus, didapat:
(𝑓∘𝑓) (𝑥)= ((𝑥))= 𝑓(𝑥−3)= (𝑥−3) −3 = 𝑥− 6
Jadi, (f ∘𝑓) (𝑥)= 𝑥− 6
4. Dengan menggunakan rumus, didapat:
(𝑔∘𝑔)(𝑥)= 𝑔(𝑔(𝑥))= 𝑔( 𝑥 2 )= (𝑥 2 )2 = 𝑥 4
Jadi, (𝑔∘𝑔)(𝑥)= 𝑥 4
Contoh 2:
Misalkan fungsi 𝑓 dan 𝑔 dinyatakan dengan pasangan terurut
𝑓= {(−1,4), (1,6), (2,3), (8,5)}
𝑔= {(3,8), (4,1), (5,−1), (6,2)
Tentukanlah (𝑓∘𝑔) dan (𝑔∘𝑓).

Modul Matematika - Fungsi 22


Penyelesaian:
Fungsi komposisi dari dua fungsi yang dinyatakan dengan pasangan
terurut lebih mudah ditentukan dengan menggunakan diagram
pemetaan (diagram panah).
1. Fungsi komposisi (𝑓∘𝑔), pemetaan pertama oleh fungsi 𝑔
dilanjutkan pemetaan kedua oleh fungsi 𝑓. Diagram pemetaan
fungsi komposisi (𝑓∘𝑔) diperlihatkan pada gambar di bawah. Dari
gambar, tampak bahwa:
(f ∘𝑔) ={ (3,5), (4,6), (5,4), (6,3)}
2. Fungsi komposisi (𝑔∘𝑓), pemetaan pertama oleh fungsi 𝑓
dilanjutkan pemetaan kedua oleh fungsi 𝑔. Diagram pemetaan
fungsi komposisi (𝑔∘𝑓) diperlihatkan pada gambar di bawah. Dari
gambar, tampak bahwa:
(𝑔∘𝑓) ={ (−1,1), (1,2), (2,8), (8,−1)}

c. Syarat Dua Fungsi dapat dikomposisikan


Tidak setiap dua fungsi dapat dikomposisikan menjadi fungsi
komposisi. Untuk mengetahui syarat agar komposisi dua buah fungsi
merupakan sebuah fungsi komposisi, perhatikan gambar berikut ini.

Modul Matematika - Fungsi 23


Gambar di atas menunjukkan dua buah fungsi 𝑓:𝐴→𝐵 dan 𝑔:𝐵→𝐶.
Berdasarkan gambar tersebut, dapat diketahui bahwa
𝑓 (𝑎1) =𝑏1 dan 𝑔 (𝑏1)=𝑐1 sehingga (𝑔∘𝑓) (𝑎1)=𝑐1
𝑓 (𝑎2) =𝑏1 dan 𝑔 (𝑏1 )=𝑐1 sehingga (𝑔∘𝑓) (𝑎2)=𝑐1
𝑓 (𝑎3) =b3 dan 𝑔 (𝑏3 )=𝑐3 sehingga (𝑔∘𝑓) (𝑎3)=𝑐3
𝑓 (𝑎4) =𝑏3 dan 𝑔 (𝑏3 )=𝑐3 sehingga (𝑔∘𝑓) (𝑎4)=𝑐3
𝑓 (𝑎5) =𝑏4 dan 𝑔 (𝑏4 )=𝑐4 sehingga (𝑔∘𝑓) (𝑎5)=𝑐4
Dengan demikian, disimpulkan bahwa 𝑔∘ :𝐴→𝐶 merupakan sebuah
fungsi atau fungsi komposisi.
Dari gambar tersebut juga, terlihat bahwa 𝑔 adalah fungsi dengan
domain (daerah asal) himpunan 𝐵, sedangkan 𝑓 adalah fungsi dengan
kodomain (daerah kawan) himpunan 𝐵. Range fungsi 𝑓 adalah
𝑅𝑓= 𝑏1,3,𝑏4, sehingga range 𝑓 merupakan himpunan bagian dari
himpunan 𝐵. Dengan kata lain, range 𝑓 merupakan himpunan bagian
dari domain 𝑔.
Sekarang perhatikan gambar berikut ini.

Pada gambar tersebut, fungsi 𝑓:𝐴→𝐵 dan fungsi 𝑔:𝐷→𝐶


dengan 𝐷⊆𝐵. Jika dibuat fungsi komposisi 𝑔∘𝑓, komposisi fungsi
tersebut bukan merupakan sebuah fungsi karena
𝑓(𝑎3) =𝑏3 bukan anggota 𝑔, sehingga 𝑏3 tidak dipetakan oleh 𝑔. Jika
kita perhatikan, ternyata domain 𝑔 merupakan himpunan bagian dari
range 𝑓. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
Fungsi 𝑔 dapat dikomposisikan dengan fungsi 𝑓, sehingga komposisi
𝑔∘𝑓 merupakan sebuah fungsi apabila range 𝑓 merupakan himpunan
bagian dari domain 𝑔, atau dapat ditulis 𝑅𝑓⊂𝐷𝑔.

Modul Matematika - Fungsi 24


d. Nilai dari Fungsi Komposisi
Untuk menjelaskan nilai dari suatu fungsi komposisi, dapat dilakukan
dengan dua cara berikut ini.
1. Dengan menentukan rumus fungsi komposisinya dulu kemudian
mensubstitusikan nilainya.
2. Dengan mensubstitusikan secara langsung nilai pada fungsi yang
akan dicari.
Contoh 1:
Diketahui dua buah fungsi aljabar berikut yang dinyatakan dengan
rumus 𝑓(𝑥) = 2𝑥 − 5 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 + 1. Tentukanlah nilai-nilai dari
fungsi komposisi (𝑓𝑜𝑔)(2)
Penyelesaian:
Cara 1
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥 2 + 1)
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 2(𝑥 2 + 1) − 5
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 2𝑥 2 + 2 − 5
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 2𝑥 2 − 3
(𝑓𝑜𝑔)(2) = 2(2)2 − 3
(𝑓𝑜𝑔)(2) = 2.4 − 3 = 5
Cara 2
(𝑓𝑜𝑔)(2) = 𝑓(𝑔(2))
(𝑓𝑜𝑔)(2) = 𝑓(22 + 1)
(𝑓𝑜𝑔)(2) = 𝑓(5)
(𝑓𝑜𝑔)(2) = 2.5 − 5
(𝑓𝑜𝑔)(2) = 5

Modul Matematika - Fungsi 25


Contoh 2
Diketahui 𝑓: ℝ → ℝ ditentukan dengan rumus berikut ini.
𝟏 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≤ 0
𝑓(𝑥) = { 𝒙+𝟏 𝑗𝑖𝑘𝑎 0 < 𝑥 < 2
−𝟏 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 2
1. Hitunglah 𝑓(−2), 𝑓(1), dan 𝑓(2)
2. Hitunglah (𝑓𝑜𝑓)(−2), (𝑓𝑜𝑓)(1), dan (𝑓𝑜𝑓)(2)
Penyelesaian:
1. Nilai dari fungsi 𝑓(𝑥) berbeda-beda tergantung pada interval nilai
x-nya.
𝑓(−2) = 1
𝑓(1) = 1 + 1 = 2
𝑓(2) = −1
2. (𝑓𝑜𝑓)(−2) = 𝑓(𝑓(−2))
(𝑓𝑜𝑓)(−2) = 𝑓(1)
(𝑓𝑜𝑓)(−2) = 1 + 1 = 2
(𝑓𝑜𝑓)(1) = 𝑓(𝑓(1))
(𝑓𝑜𝑓)(1) = 𝑓(1 + 1)
(𝑓𝑜𝑓)(1) = 𝑓(2)
(𝑓𝑜𝑓)(1) = −1
(𝑓𝑜𝑓)(2) = 𝑓(𝑓(2))
(𝑓𝑜𝑓)(2) = 𝑓(−1)
(𝑓𝑜𝑓)(2) = 1

Modul Matematika - Fungsi 26


Kegiatan Modul 4

1. Diketahui 𝑓(𝑥) = 3𝑥 − 1dan 𝑔(𝑥) = 2𝑥 2 + 3. Tentukan (𝑔𝑜𝑓)(𝑥).


𝑥−1
2. Diketahui 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 5 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥+4 , 𝑥 ≠ 4. Tentukan (𝑓 𝑜 𝑔)(3).
𝑥+5 4𝑥+4
3. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = dan 𝑔(𝑥) = , 𝑥 ≠ 1. Tentukan
2 𝑥−1

(𝑓 𝑜 𝑔)(5) dan (𝑔 𝑜 𝑓)(5).


4. Diketahui 𝑓: ℝ → ℝ ditentukan dengan rumus berikut ini.
2𝑥 − 1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0 < 𝑥 < 1
𝑔(𝑥) = {
𝑥 2 + 1, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
a. Hitunglah 𝑔(2), 𝑔(−4), dan 𝑔(5).
b. Hitunglah (𝑔𝑜𝑔)(2), (𝑔𝑜𝑔)(−4), dan (𝑔𝑜𝑔)(5).
Jika Anda sudah menyelesaikan Kegiatan Modul 4, periksa jawaban Anda
dengan mencocokkannya pada kunci jawaban yang berada di bagian belakang
modul ini. Setelah Anda cocokkan, berilah nilai kegiatan Anda di dalam
mengerjakan Kegiatan Modul 4.
 Jika nilai perolehan < 75, artinya Anda belum paham konsep fungsi
komposisi, maka Anda harus mengulang kembali membaca dan
memahami konsep fungsi komposisi.
 Jika nilai perolehan ≥ 75, maka Anda boleh meneruskan pada kegiatan
modul berikut ini.
e. Sifat-sifat Fungsi Komposisi
 Diketahui f dan g fungsi. Jika 𝑅𝑓 ∩ 𝐷𝑔 ≠ ∅ ; 𝑅𝑔 ∩ 𝐷𝑓 ≠ ∅, maka tidak
berlaku sifat komutatif yaitu (𝒇𝒐𝒈) ≠ (𝒈𝒐𝒇).
 Diketahui fungsi f,g dan h suatu fungsi. Jika 𝑅ℎ ∩ 𝐷𝑔 ≠ ∅; 𝑅𝑔𝑜ℎ ∩
𝐷𝑓 ≠ ∅; 𝑅𝑔 ∩ 𝐷𝑓 ≠ ∅; 𝑅ℎ ∩ 𝐷𝑓𝑜𝑔 ≠ ∅, maka pada operasi komposisi
fungsi berlaku sifat asosiatif yaitu f o (g o h)=(f o g) o h.
 Diketahui f suatu fungsi dan I merupakan fungsi identitas. Jika 𝑅𝑓 ∩
𝐷𝑓 ≠ ∅, maka terdapat sebuah fungsi identitas , yaitu I (x) = x,
sehingga berlaku sifat identitas, yaitu f o I=I o f = f.

Modul Matematika - Fungsi 27


f. Fungsi Komposisi dari Beberapa Fungsi
Suatu fungsi komposisi dapat tersusun dari dua fungsi atau lebih. Jika
komposisi fungsi terdiri dari tiga fungsi atau lebih, pengerjaannya harus
dilakukan berurutan atau tidak boleh terbalik (kita bisa menggunakan sifat
komutatif tetapi bisa memanfaatkan sifat asosiatif untuk menyelesaikan
persoalan sejenis ini).
Contoh:
Diketahui tiga buah fungsi 𝑓, 𝑔, dan h pada bilangan real yang ditentukan
dengan rumus 𝑓(𝑥) = 2𝑥, 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 − 1, ℎ(𝑥) = 2𝑥. Tentukan
komposisi fungsi berikut ini.\
1. (𝑓𝑜𝑔)(𝑥)
2. (𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥)
Penyelesaian:
1. (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥 2 − 1)
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 2(𝑥 2 − 1)
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 2𝑥 2 − 2
2. Karena operasi komposisi berlaku sifat asosiatif, maka kita bisa
memilih untuk mengerjakan komposisi (𝑔∘𝑓) atau (𝑓∘h) terlebih
dahulu.
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = (𝑔𝑜(𝑓𝑜ℎ))(𝑥)
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔𝑜(𝑓𝑜ℎ)(𝑥)
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔𝑜𝑓(ℎ(𝑥))
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔𝑜𝑓(2𝑥)
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔(𝑓(2𝑥))
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔(2(2𝑥))
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔(4𝑥)
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = (4𝑥)2 − 1
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 16𝑥 2 − 1

Modul Matematika - Fungsi 28


g. Menentukan Fungsi Jika Fungsi Komposisi dan Fungsi Lain
Diketahui
Misalkan fungsi 𝑓 dan fungsi komposisi (𝑓∘𝑔) atau (𝑔∘𝑓) sudah diketahui,
maka fungsi 𝑔 dspst ditentukan. Begitu pula kalau fungsi 𝑔 dan fungsi
komposisi (𝑓∘𝑔) atau (𝑔∘𝑓) diketahui maka fungsi 𝑓 dapat ditentukan.
Cara untuk mentukan fungsi jika rumus fungsi komposisi dan fungsi
lainnya telah diketahui dapat dipelajari dari beberapa contoh berikut ini.
Contoh 1:
Diketahui 𝑓: ℝ → ℝ dan 𝑔: ℝ → ℝ. Tentukan 𝑔(x), jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 − 1
dan (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 3𝑥 2 + 2
Penyelesaian:
Dalam contoh ini fungsi komposisi (𝑓𝑜𝑔)(𝑥)dan 𝑓(𝑥) diketahui, yang
akan ditentukan adalah fungsi 𝑔(x).
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 3𝑥 2 + 2
𝑓(𝑔(𝑥)) = 3𝑥 2 + 2
𝑔(𝑥) − 1 = 3𝑥 2 + 2
𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 + 2 + 1
Jadi, fungsi 𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 + 2 + 1
Contoh 2:
Diketahui 𝑓: ℝ → ℝ dan 𝑔: ℝ → ℝ. Tentukan 𝑓(x), jika 𝑔(𝑥) = 𝑥 + 2
dan (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 3𝑥 2 + 4𝑥
Penyelesaian:
Dalam contoh ini fungsi komposisi (𝑓𝑜𝑔)(𝑥)dan 𝑔(𝑥) diketahui, yang
akan ditentukan adalah fungsi 𝑓(𝑥).
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 3𝑥 2 + 4𝑥
𝑓(𝑔(𝑥)) = 3𝑥 2 + 4𝑥
𝑓(𝑥 + 2) = 3𝑥 2 + 4𝑥
𝑓(𝑥 + 2) = 3(𝑥 + 2)2 − 8𝑥 − 12
12
𝑓(𝑥 + 2) = 3(𝑥 + 2)2 − 8(𝑥 + )
8
16 4
𝑓(𝑥 + 2) = 3(𝑥 + 2)2 − 8(𝑥 + − )
8 8

Modul Matematika - Fungsi 29


4
𝑓(𝑥 + 2) = 3(𝑥 + 2)2 − 8(𝑥 + 2) − 8(− )
8
𝑓(𝑥 + 2) = 3(𝑥 + 2)2 − 8(𝑥 + 2) + 4
Oleh karena 𝑓(𝑥 + 2) = 3(𝑥 + 2)2 − 8(𝑥 + 2) + 4
Dan jika kita misalkan 𝑥 + 2 = 𝑦, maka
𝑓(𝑦) = 3(𝑦)2 − 8𝑦 + 4
Jadi, 𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 − 8𝑥 + 4.

Kegiatan Modul 5

1. Fungsi f, g dan h pada bilangan real ditentukan dengan aturan


𝑓(𝑥) = 𝑥 + 3, 𝑔(𝑥) = 2𝑥 − 1, ℎ(𝑥) = 𝑥 2 . Tentukan berikut ini.
a. (𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥)
b. (ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥)
c. (𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(3)
d. (ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(3)
2. Diketahui fungsi f, g dan h pada bilangan real dan didefinisikan 𝑓(𝑥) =
𝑥 2 , 𝑔(𝑥) = 5𝑥 + 3, ℎ(𝑥) = √𝑥 + 1. Tentukan (𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥)
3. Misal fungsi komposisi (f o g) (x) = -2x + 3 dan f (x) = 2x + 1. Tentukan
fungsi g (x).
4. Diketahui fungsi komposisi (f o g) (x) = 4 – 2x dan fungsi g (x) = 2x + 2.
Tentukan fungsi f (x).
5. Diketahui f: ℝ → ℝ dan g: ℝ → ℝ, tentukan g(x), jika f(x)= 𝑥 2 + 5 dan
(f o g)(x) = 𝑥 2 − 2𝑥 + 6
Jika Anda sudah menyelesaikan Kegiatan Modul 5, periksa jawaban Anda
dengan mencocokkannya pada kunci jawaban yang berada di bagian belakang
modul ini. Setelah Anda cocokkan, berilah nilai kegiatan Anda di dalam
mengerjakan Kegiatan Modul 5.
 Jika nilai perolehan < 75, artinya Anda belum paham konsep fungsi
komposisi, maka Anda harus mengulang kembali membaca dan
memahami konsep fungsi komposisi.
 Jika nilai perolehan ≥ 75, maka Anda boleh meneruskan pada kegiatan
modul berikut ini.

Modul Matematika - Fungsi 30


A.8. Fungsi Invers
a. Konsep dan Sifat Invers Fungsi
Misalkan fungsi 𝑓 adalah pemetaan dari himpunan 𝐴 ke himpunan 𝐵
dinyatakan dalam bentuk pasangan terurut:
𝑓 = {(𝑎,𝑏)|𝑎∈𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑏∈𝐵}.
Suatu relasi dari himpunan 𝐵 ke himpunan 𝐴 yang diperoleh dengan cara
menukarkan tiap pasangan terurut (𝑎,)∈𝑓 menjadi (𝑏,𝑎) disebut invers
fungsi 𝑓. Invers fungsi 𝑓 dilambangkan dengan 𝑓−1.
Jadi invers suatu fungsi didefiniskan sebagai berikut:

Definisi
Jika fungsi f memetakan fungsi A ke B dinyatakan dengan
pasangan terurut f = {(a,b) | a  A dan b  B }, maka invers
fungsi f (dilambangkan f  1 ) adalah relasi yang memetakan B ke
A, dimana dalam pasangan terurut dinyatakan dengan
f  1 = {(b,a) | b  B dan a  A}.

Catatan:
1. Invers suatu fungsi tidak selalu merupakan fungsi.
2. Jika invers suatu fungsi merupakan fungsi maka invers fungsi itu disebut
fungsi invers.
Suatu fungsi 𝑓:𝐴→𝐵 mempunyai fungsi invers 𝑓−1:𝐵→𝐴 jika dan hanya
jika 𝑓 merupakan fungsi bijektif atau dari himpunan 𝐴 dan himpunan 𝐵
dalam korespondensi satu-satu.
b. Fungsi Invers dari Suatu Fungsi
Jika 𝑓 adalah suatu fungsi bijektif maka invers fungsi 𝑓 merupakan fungsi
atau 𝑓−1 adalah fungsi invers.
Misalkan fungsi 𝑓 adalah fungsi bijektif dan 𝑦 adalah peta dari 𝑥 oleh
fungsi 𝑓, sehingga pemetaan oleh fungsi 𝑓 dapat dinyatakan dengan
persamaan:
𝑦 =𝑓(𝑥)

Modul Matematika - Fungsi 31


Kalau 𝑓−1 adalah invers dari fungsi 𝑓, maka 𝑥 adalah peta dari 𝑦 oleh
fungsi 𝑓−1. Jadi, pemetaan oleh fungsi 𝑓−1 dapat dinyatakan dengan
persamaan:
𝑥=𝑓−1(𝑦)
Rumus 𝑥 = 𝑓−1(𝑦) diperoleh dengan cara menyatakan persamaan 𝑦 = 𝑓(𝑥)
dalam bentuk 𝑥 sebagai fungsi 𝑦. Selanjutnya dengan mengganti peubah 𝑦
pada 𝑓−1(𝑦) dengan peubah 𝑥, didapatlah rumus fungsi invers 𝑓−1(𝑥).
Berdasarkan uraian di atas, langkah-langkah untuk menentukan rumus
fungsi invers 𝑓−1(𝑥) kalau fungsi 𝑓(𝑥) sudah diketahui adalah sebagai
berikut.
Langkah 1
Ubah persamaan 𝑦=(𝑥) dalam bentuk 𝑥 sebagai fungsi 𝑦
Langkah 2
Bentuk 𝑥 sebagai fungsi 𝑦 pada langkah 1 dinamai dengan 𝑓−1(𝑦).
Langkah 3
Gantilah 𝑦 pada 𝑓−1(𝑦) dengan 𝑥 untuk mendapatkan 𝑓−1(𝑥).
𝑓−1(𝑥) adalah rumus fungsi invers dari fungsi 𝑓(𝑥).
Misalkan f sebuah fungsi bijektif dengan daerah asal 𝐷𝑓 dan daerah hasil
-1
𝑅𝑓 , sedangkan I(x) = x merupakan fungsi identitas. Fungsi f merupakan
fungsi invers dari fungsi f jika dan hanya jika
(𝒇 𝒐 𝒇−𝟏 )(𝒙) = 𝒙 = 𝑰(𝒙) untuk setiap x ∈ 𝐷𝑓 dan
( 𝒇−𝟏 𝒐𝒇)(𝒙) = 𝒙 = 𝑰(𝒙) untuk setiap x ∈ 𝑅𝑓
Contoh :
Jika diketahui 𝑓 (𝑥) = 2x + 5 dengan. Maka tentukanlah inversnya!
Penyelesaian:
Misalkan f (x) = y, dengan kata lain 𝑥=𝑓−1(𝑦) sehingga fungsinya menjadi
𝑓 (𝑥) = 2x + 5
y= 2x + 5
2x = y – 5
𝑦–5
x=
2

Modul Matematika - Fungsi 32


𝑦–5
Karena 𝑥=𝑓−1(𝑦), maka f –1 (y) =
2
𝑥–5
Sehingga f –1 (x) =
2
𝑥–5
Jadi, fungsi inversnya adalah f –1 (x) =
2
c. Grafik Fungsi Invers
i) Menentukan Domain dan Range Fungsi Invers
Contoh :
2
Diketahui fungsi 𝑓 ditentukan oleh rumus 𝑓 (𝑥) = .
𝑥+1
1. Carilah rumus 𝑓−1(𝑥)
2. Tentukan domain dan range fungsi 𝑓 agar (𝑥) mempunyai fungsi
invers.
Penyelesaian:
1. Misalkan f (x) = y
2
𝑓 (𝑥) =
𝑥+1
2
y=
𝑥+1
y(x+1) = 2
yx + y = 2
yx = 2 – y
2−𝑦
x=
𝑦
2−𝑦
𝑓−1(y)=
𝑦
2−𝑥
Jadi, invers dari fungsi f adalah 𝑓−1(𝑥)=
𝑥
2. Karena fungsi 𝑓 berbentuk fungsi rasional (pecahan), maka syarat
agar domainnya Real adalah bahwa penyebutnya tidak boleh sama
dengan nol. Dengan kata lain 𝑥+1≠0 atau 𝑥≠−1.
Jadi, domain untuk fungsi 𝑓 adalah 𝐷𝑓={𝑥|𝑥≠−1, 𝑥∈𝑅}.

Modul Matematika - Fungsi 33


2−𝑥
Kita mengetahui bahwa rumus (𝑓)−1(𝑥) = , sehingga domain
𝑥
alaminya adalah semua bilangan real yang membuat penyebutnya
tidak sama dengan nol, dengan kata lain 𝑥≠0.
Karena domain untuk 𝑓−1(𝑥) juga sekaligus range untuk fungsi 𝑓
(ingat definisi invers fungsi), maka kodomain dari 𝑓 adalah
𝐾𝑓={𝑥|𝑥≠0, 𝑥∈𝑅}.

ii) Menggambar Grafik Fungsi Invers


Telah diketahui bahawa fungsi 𝑓 memiliki invers (𝑓−1) jika dan hanya
jika fungsi 𝑓 adalah bijektif. Grafik fungsi bijektif pada himpunan
bilangan Real adalah kurva yang dibangun oleh himpunan titik-titik
{𝑥,(𝑥)}, sedangkan grafik fungsi inversnya dibangun oleh himpunan
titik-titik {𝑓(𝑥), 𝑥}.
Contoh:
Diketahui fungsi 𝑓:𝑅→𝑅 ditentukan oleh 𝑓 (𝑥) = 5𝑥+10. Tentukanlah:
1. Rumus fungsi 𝑓−1(𝑥)
2. Daerah asal (domain) untuk 𝑓(𝑥)
3. Daerah asal (domain) untuk 𝑓−1(𝑥)
4. Gambarlah grafik fungsi 𝑓(𝑥) dan 𝑓−1(𝑥)
Penyelesaian:
1. 𝑓 (𝑥) =𝑦
y = 5𝑥+10
y – 10 =5x
𝑦−10
x=
5
𝑦−10
𝑓−1(y) =
5
𝑥−10
𝑓−1(x) =
5
2. Daerah asal fungsi f adalah 𝐷𝑓={𝑥| 𝑥∈𝑅}.
3. Daerah asal fungsi 𝑓−1 adalah 𝐷𝑓-1={𝑥| 𝑥∈𝑅}.

Modul Matematika - Fungsi 34


4. Untuk 𝑓 (𝑥) = 5𝑥+10
x 0 -2
𝑓 (𝑥) 10 0

𝑥−10
Untuk 𝑓−1(x) =
5
x 0 10
𝑓-1 (𝑥) -2 0

Grafik (𝑥) dan 𝑓−1(𝑥)

𝑓 (𝑥) = 5𝑥+10 (𝑥)= y = x

𝑥−10
𝑓−1(x) =
5

Apabila diperhatikan dengan seksama, terlihat bahwa grafik fungsi (𝑥)


dengan grafik fungsi inversnya 𝑓−1(𝑥) simetris terhadap garis 𝑓(𝑥)= 𝑦
= 𝑥, sehingga dapat dikatakan bahwa:
Grafik dari fungsi invers 𝑓−1(𝑥) adalah pencerminan dari grafik fungsi
𝑓(𝑥) terhadap garis 𝑓(𝑥) = 𝑦 = 𝑥.

Modul Matematika - Fungsi 35


d. Invers dari Fungsi Komposisi
Perhatikan gambar diagram panah fungsi komposisi berikut ini.

Dari diagram tersebut terlihat bahwa fungsi komposisi (𝑔∘𝑓) memetakan


dari 𝑎 ke 𝑐. Sedangkan fungsi invers dari (𝑔∘𝑓) yaitu (𝑔∘𝑓)−1 memetakan
dari 𝑐 ke 𝑎, atau dapat dinyatakan dengan (𝑔∘𝑓)−1 (𝑐) = 𝑎.
Dalam hal ini, 𝑔−1 memetakan 𝑐 ke 𝑏 dan 𝑓−1 memetakan 𝑏 ke 𝑎, seperti
yang terlihat pada diagram berikut ini.

Maka diperoleh 𝑓−1(𝑔−1(𝑐)) =𝑓−1(𝑏)=𝑎 dengan 𝑓−1(𝑔−1 (𝑐))= (𝑓−1∘𝑔−1 )(𝑐).


Untuk sembarang nilai 𝑥, secara umum dapat dikatakan bahwa:
(𝑔∘𝑓)−1(𝑥) = (𝑓−1∘𝑔−1)(𝑥) .
Dengan perluasan konsep didapat pula bahwa
(𝑓∘𝑔∘h)−1(𝑥) = (h−1∘𝑔−1∘𝑓−1 )(𝑥).
e. Menentukan Komponen Fungsi Komposisi dengan Menggunakan
Sifat-sifat Inver Fungsi
 Misalkan f sebuah fungsi bijektif dengan daerah asal 𝐷𝑓 dan daerah
-1
hasil 𝑅𝑓 , sedangkan I(x) = x merupakan fungsi identitas. Fungsi f
merupakan fungsi invers dari fungsi f jika dan hanya jika
(𝒇 𝒐 𝒇−𝟏 )(𝒙) = 𝒙 = 𝑰(𝒙) untuk setiap x ∈ 𝐷𝑓 dan
( 𝒇−𝟏 𝒐𝒇)(𝒙) = 𝒙 = 𝑰(𝒙) untuk setiap x ∈ 𝑅𝑓

Modul Matematika - Fungsi 36


 Jika f sebuah fungsi bijektif dan f -1
merupakan fungsi invers f, maka
fungsi invers dari f -1 adalah fungsi f itu sendiri dan dapat disimbolkan
dengan (𝒇−𝟏 )−𝟏 = 𝒇
 Jika f dan g fungsi bijektif, maka berlaku
(𝒈𝒐𝒇)−𝟏 = (𝒇−𝟏 𝒐 𝒈−𝟏 )
(𝒇𝒐𝒈)−𝟏 = (𝒈−𝟏 𝒐 𝒇−𝟏 )
 Jika f o g = h, maka f = (𝒉 𝒐 𝒈−𝟏 )
 Jika f o g = h, maka 𝒈 = (𝒇−𝟏 𝒐 𝒉)
Contoh :
Jika (𝑓∘𝑔)(𝑥)= x2+ 3x dan 𝑔(𝑥)= x- 5, maka 𝑓(𝑥) = . . . .
Penyelesaian :
Berdasarkan sifat invers fungsi, bahwa jika f o g = h, maka f = h o g -1
Kita ketahui (𝑓∘𝑔)(𝑥) = x2+ 3x =h(𝑥). Maka kita perlu mencari terlebih
dahulu untuk rumus 𝑔−1(𝑥).
Misalkan 𝑔 (𝑥)=y sehingga x=𝑔−1(y), maka
y=x–5
x – 5=y
x = y+5
Karena x=𝑔−1(y), maka 𝑔−1(y)= y+5 atau 𝑔−1(x)= x+5
Jadi, diketahui diketahui bahwa 𝑔−1(x)= x+5.
f (x)= ℎ(𝑥) 𝑜 𝑔−1 (𝑥)
f (x)= ℎ(𝑔−1 (𝑥))
f (x)= ℎ(x+5)
f (x)= (x+5)2+ 3(x+5)
f (x)=𝑥 2 + 10𝑥 + 25 + 3𝑥 + 15
f (x)=𝑥 2 + 13𝑥 + 40
Jadi, rumus untuk fungsi f (x)=𝑥 2 + 13𝑥 + 40

Modul Matematika - Fungsi 37


Kegiatan Modul 6
1. Jika 𝑓 (𝑥) = 2x -6 5maka f –1 (x) = ...
1
2. Tentukan g –1 (x) jika diketahui g(x)= 5 − 3 𝑥
𝑥+3
3. Jika h(x)= , maka h–1 (x)=...
𝑥−2

4. Tentukan domain dari fungsi di bawah ini kemudian gambarkan grafik


fungsi dan inversnya pada susunan sumbu yang sama.
a) g(x)=4x – 3
b) h(x)= √𝑥 − 1
5. Diketahui 𝑓(𝑥) = 2𝑥 dan 𝑔(𝑥) = 3 − 5𝑥.Tentukan
a. (𝑔∘𝑓)−1(𝑥).
b. (𝑔∘𝑓)−1(6).
15
6. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 2 dan 𝑔(𝑥) = , maka tentukan x jika (𝑓−1∘𝑔−1)(𝑥)=1
𝑥

Jika Anda sudah menyelesaikan Kegiatan Modul 6, periksa jawaban Anda


dengan mencocokkannya pada kunci jawaban yang berada di bagian belakang
modul ini. Setelah Anda cocokkan, berilah nilai kegiatan Anda di dalam
mengerjakan Kegiatan Modul 6.
 Jika nilai perolehan < 75, artinya Anda belum paham konsep fungsi
komposisi, maka Anda harus mengulang kembali membaca dan
memahami konsep fungsi komposisi.
 Jika nilai perolehan ≥ 75, maka Anda boleh meneruskan pada kegiatan
modul berikut ini.

Modul Matematika - Fungsi 38


BAB III. PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, Anda berhak mengikuti tes untuk menguji
kompetensi yang telah Anda pelajari. Apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat
ketuntasan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk
melanjutkan ke topik/modul berikutnya.
Siapkan diri Anda untuk mengikuti tes akhir modul secara online/offline pada
guru Anda. Selamat berjuang.

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. 2016. Buku Matematika Pegangan Siswa Kelas X Edisi Revisi


2016. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sutrima, dkk. 2009. Wahana Matematika 2:untuk SMA/MA Kelas XI Program
Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Siswanto dan Umi Supraptinah. 2009. Matematika 2 untuk Kelas XI SMA/MA
Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen
Pendididkan Nasional.

Modul Matematika - Fungsi 39


KUNCI JAWABAN
Kegiatan Modul 1
1. Penyelesaian:
a. Relasi dari A ke B pada 𝑅1 bukan merupakan fungsi karena ada
anggota himpunan A yaitu 2 yang tidak memiliki pasangan di
himpunan B.
b. Relasi dari A ke B pada 𝑅2 merupakan fungsi karena semua
anggota himpunan A memiliki tepat satu pasang anggota di
himpunan B.
c. Relasi dari A ke B pada 𝑅2 merupakan fungsi karena semua
anggota himpunan A memiliki tepat satu pasang anggota di
himpunan B.
d. Relasi dari A ke B pada 𝑅1 bukan merupakan fungsi karena ada
anggota himpunan A yaitu 2 yang memiliki pasangan di himpunan
B tidak tepat satu.
2. Penyelesaian :
a. 𝑓(0) = 20 = 1
𝑓(2) = 22 = 4
1 1
𝑓(−2) = 2−2 = 2
=
2 4
𝑓(2) = 22 = 4
b. 𝑓(𝑥) = 2𝑥
64 = 2𝑥 → 𝑥 = 6
3. Penyelesaian :
a. 𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ∈ ℝ} dan 𝑅𝑓 = {𝑥|𝑥 ∈ ℝ}
b. 𝐷𝑔 = {𝑥|𝑥 ∈ ℝ} dan 𝑅𝑔 = {𝑥|𝑥 ≥ 9, 𝑥 ∈ ℝ}
c. 𝐷ℎ = {𝑥|𝑥 ∈ ℝ} dan 𝑅ℎ = {𝑥|𝑥 ≥ −1, 𝑥 ∈ ℝ}
d. 𝐷𝑝 = {𝑥|𝑥 ∈ ℝ} dan 𝑅𝑝 = {𝑥|𝑥 ∈ ℝ}
e. 𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≥ 8, 𝑥 ∈ ℝ} dan 𝑅𝑓 = {𝑥|𝑥 ∈ ℝ}

Modul Matematika - Fungsi 40


4. Penyelesaian :
a. Diketahui : Keliling pagar berbentuk persegi panjang = 240 m.
Panjang tanah lapang = x m.
𝐾 = 2(𝑝 + 𝑙) = 2𝑝 + 2𝑙
240 = 2𝑥 + 2𝑙
2𝑙 = 240 − 2𝑥
𝑙 = 120 − 2𝑥
Misalkan fungsi luas tanah lapang tersebut adalah L.
𝐿(𝑥) = 𝑥(120 − 𝑥) = 120𝑥−𝑥 2
Jadi, fungsi luas tanah lapang tersebut dalam x adalah 𝐿(𝑥) = 120𝑥−𝑥 2
b. Karena luas tidak pernah bernilai negatif maka haruslah 𝐿(𝑥) =
120𝑥−𝑥 2 ≥ 0
120𝑥−𝑥 2 = 𝑥(120 − 𝑥) ≥ 0 jika 0 ≤ 𝑥 ≤ 120. (Menggunakan konsep
himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear satu variabel)
Jadi, daerah asal fungsinya adalah {𝑥|0 ≤ 𝑥 ≤ 120, 𝑥 ∈ ℝ}

Kegiatan Modul 2
1. Penyelesaian :
a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) = √𝑥 + 1 + √16 − 𝑥 2
𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≥ −1}, 𝐷𝑔 = {𝑥| − 4 ≤ 𝑥 ≤ 4}, maka
𝐷𝑓+𝑔 = {𝑥|𝑥 ≥ −1} ∩ {𝑥|−4 ≤ 𝑥 ≤ 4} = {𝑥| − 1 ≤ 𝑥 ≤ 4},

b. (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) = √𝑥 + 1 + √16 − 𝑥 2


𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≥ −1}, 𝐷𝑔 = {𝑥| − 4 ≤ 𝑥 ≤ 4}, maka
𝐷𝑓−𝑔 = {𝑥|𝑥 ≥ −1} ∩ {𝑥|−4 ≤ 𝑥 ≤ 4} = {𝑥| − 1 ≤ 𝑥 ≤ 4},

c. (𝑓 ∙ 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) ∙ 𝑔(𝑥) = √𝑥 + 1 ∙ √16 − 𝑥 2 = √(16 − 𝑥 2 )(𝑥 + 1) =

√−𝑥 3 − 𝑥 2 + 16𝑥 + 16
𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≥ −1}, 𝐷𝑔 = {𝑥| − 4 ≤ 𝑥 ≤ 4}, maka
𝐷𝑓∙𝑔 = {𝑥|𝑥 ≥ −1} ∩ {𝑥|−4 ≤ 𝑥 ≤ 4} = {𝑥| − 1 ≤ 𝑥 ≤ 4},

Modul Matematika - Fungsi 41


𝑓 𝑓(𝑥) √𝑥+1
d. (𝑔) (𝑥) = 𝑔(𝑥) = √16−𝑥 2

𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≥ −1}, 𝐷𝑔 = {𝑥| − 4 ≤ 𝑥 ≤ 4},

𝑔(𝑥) = √16 − 𝑥 2 = 0, jika 16 − 𝑥 2 = 0 → 𝑥 = 4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −4


maka
𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≥ −1} ∩ {𝑥|−4 ≤ 𝑥 ≤ 4} − {−4, 4} = {𝑥| − 1 ≤ 𝑥 < 4}.
𝑔

e. 𝑓 3 (𝑥) = (𝑓 ∙ 𝑓 ∙ 𝑓)(𝑥) = 𝑓(𝑥) ∙ 𝑓(𝑥) ∙ 𝑓(𝑥) =


(√𝑥 + 1)(√𝑥 + 1)(√𝑥 + 1) = (𝑥 + 1)√𝑥 + 1
𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≥ −1}, maka 𝐷𝑓3 = {𝑥|𝑥 ≥ −1}

2. Fungsi biaya pemotretan: B1(g) = 500g + 2.500


Fungsi biaya editing B2(g) = 100g + 500
a) Gambar yang bagus dapat diperoleh melalui 2 tahap proses yaitu pemotretan
dan editing, sehingga fungsi biaya yang dihasilkan adalah
B1(g)+ B2(g) = (500g + 2.500) + (100g + 500)
= 600g + 3.000
Total biaya untuk menghasilkan 10 gambar (g = 10) adalah
B1 (g)+ B2 (g) = 600g + 3.000
B1 (10)+ B2(10) = (600 × 10) + 3.000
= 9.000
Jadi, total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar dengan
kualitas yang bagus adalah Rp9.000,00.

b) Selisih biaya tahap pemotretan dengan tahap editing adalah

B1(g) – B2(g) = (500g + 2.500) – (100g + 500)

= 400g + 2.000

Selisih biaya pemotretan dengan biaya editing untuk 5 gambar (g = 5) adalah

B1(g) – B2(g) = 400g + 2.000

B1(5) – B2(5) = (400 × 5) + 2.000 = 4.000

Modul Matematika - Fungsi 42


Jadi, selisih biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 5 gambar dengan
kualitas yang bagus adalah Rp 4.000,00.

Kegiatan Modul 3
1. Penyelesaian :
a. 𝑓(0) = 3(0) + 6 = 0 + 6 = 6
𝑓(2) = 3(2) + 6 = 6 + 6 = 12
𝑓(𝑎 + 𝑏) = 3(𝑎 + 𝑏) + 6 = 3𝑎 + 3𝑏 + 6
b. Misalkan f(x) = y. Mencari perpotongan grafik dengan sumbu x (y = 0) dan
sumbu y (x = 0)
x y
0 6
-2 0

c. 𝑅𝑓 = ℝ.

2. Misalkan 𝑝(𝑥) = 𝑦.
 Mencari perpotongan grafik dengan sumbu x (y = 0) dan sumbu y
(x = 0).
𝑥=0→𝑦=2
𝑦 = 0 → 𝑥 2 + 3𝑥 + 2 = 0
⇔ (𝑥 + 1)(𝑥 + 2) = 0

⇔ (𝑥 + 1) = 0 atau (𝑥 + 2) = 0

⇔ 𝑥 = −1 atau 𝑥 = −2

Jadi, perpotongan dengan sumbu y pada koordinat (0, 2) dan


perpotongan dengan sumbu x pada koordinat (-1, 0) dan (-2,0).

Modul Matematika - Fungsi 43


 Mencari titik balik
𝑏 3 3
𝑥𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 = − =− =−
2𝑎 2(1) 2

3 2 3 9 6 8 23
𝑦𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 =( ) + +2= + + =
2 2 4 4 4 4
13 11
Jadi, titik puncaknya adalah ( 2 , 2 )

Gambar grafik fungsi f.

3. Penyelesaian :
2
a. 𝑥 = 18 → 𝑝 = 80 − 3 (18) = 80 − 12 = 68

Jadi, harga barang tersebut jika jumlah permintaan 18 unit adalah Rp.
68.000,-
b. Jika harga barang Rp 50.000,- maka 𝑝 = 50
2
𝑝 = 50 → 50 = 80 − (𝑥)
3
3(80 − 50) 3(30)
⇔𝑥 = = = 45
2 2
Jadi, jumlah permintaan jika harga barang Rp 50.000,- adalah 45 unit,

c. Grafik fungsi harga tersebut


x p
0 80
120 0

Modul Matematika - Fungsi 44


Kegiatan Modul 4
1. Penyelesaian:
(𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥))
(𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = 𝑔(3𝑥 − 1)
(𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = 2(3𝑥 − 1)2 + 3
(𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = 2(9𝑥 2 − 6𝑥 + 1) + 3
(𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = 18𝑥 2 − 12𝑥 + 2) + 3
(𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = 18𝑥 2 − 12𝑥 + 5
Jadi, (𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = 18𝑥 2 − 12𝑥 + 5
2. Penyelesaian:
(𝑓𝑜𝑔)(3) = 𝑓(𝑔(3))
3−1
(𝑓𝑜𝑔)(3) = 𝑓 ( )
3+4
2
(𝑓𝑜𝑔)(3) = 𝑓 ( )
7
2
(𝑓𝑜𝑔)(3) = 2 ( ) + 5
7
4
(𝑓𝑜𝑔)(3) = + 5
7
4 + 35
(𝑓𝑜𝑔)(3) =
7
39
(𝑓𝑜𝑔)(3) =
7
39
Jadi, (𝑓𝑜𝑔)(3) = 7

Modul Matematika - Fungsi 45


3. Penyelesaian:
 (𝑓 𝑜 𝑔)(5) = 𝑓(𝑔(5))
20 + 4
(𝑓 𝑜 𝑔)(5) = 𝑓 ( )
5−1
24
(𝑓 𝑜 𝑔)(5) = 𝑓 ( )
4
24
+5
4
(𝑓 𝑜 𝑔)(5) =
2
24+20
4
(𝑓 𝑜 𝑔)(5) =
2
44
4
(𝑓 𝑜 𝑔)(5) =
2
11
(𝑓 𝑜 𝑔)(5) =
2
11
Jadi, (𝑓 𝑜 𝑔)(5) =
2

 (𝑔 𝑜 𝑓)(5) = 𝑔(𝑓(5))
(𝑔 𝑜 𝑓)(5) = 𝑔(5)
20 + 4
(𝑔 𝑜 𝑓)(5) =
5−1
24
(𝑔 𝑜 𝑓)(5) =
4
(𝑔 𝑜 𝑓)(5) = 6
Jadi, (𝑔 𝑜 𝑓)(5) = 6
4. Penyelesaian:
a. 𝑔(2) = 22 + 1 = 5
𝑔(−4) = (−4)2 + 1 = 17
𝑔(5) = 52 + 1 = 26
b. (𝑔𝑜𝑔)(2) = 𝑔(𝑔(2))
(𝑔𝑜𝑔)(2) = 𝑔(5)
(𝑔𝑜𝑔)(2) = 26

Modul Matematika - Fungsi 46


(𝑔𝑜𝑔)(−4) = 𝑔(𝑔(−4))
(𝑔𝑜𝑔)(−4) = 𝑔(17)
(𝑔𝑜𝑔)(−4) = 172 + 1
(𝑔𝑜𝑔)(−4)=290

(𝑔𝑜𝑔)(5) = 𝑔(𝑔(5))
(𝑔𝑜𝑔)(5) = 𝑔(26)
(𝑔𝑜𝑔)(5) = 262 + 1
(𝑔𝑜𝑔)(5) = 677
Kegiatan Modul 5
1. Penyelesaian:
a. (𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = (𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ))(𝑥)
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ)(𝑥)
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓𝑜𝑔(ℎ(𝑥))
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓𝑜𝑔(ℎ(𝑥))
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓𝑜𝑔(𝑥 2 )
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥 2 ))
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑓(2𝑥 2 − 1)
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = (2𝑥 2 − 1)+3
(𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 2𝑥 2 + 2
Jadi, (𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(𝑥) = 2𝑥 2 + 2
b. Penyelesaian:
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ𝑜(𝑔𝑜𝑓)(𝑥)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ𝑜(𝑔(𝑓(𝑥))
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ𝑜(𝑔(𝑥 + 3)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ(𝑔(𝑥 + 3)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ(2(𝑥 + 3) − 1)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ(2𝑥 + 6 − 1)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = ℎ(2𝑥 + 5)
(ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = (2𝑥 + 5)2
Jadi, (ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = (2𝑥 + 5)2

Modul Matematika - Fungsi 47


c. (𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ)(3) = 2(3)2 + 2 = 20
d. (ℎ𝑜𝑔𝑜𝑓)(3) = (2(3) + 5)2 = (6 + 5)2 = (11)2 = 121
2. Penyelesaian:
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔𝑜(𝑓𝑜ℎ)(𝑥)
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔𝑜𝑓(ℎ(𝑥))
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔𝑜𝑓(√𝑥 + 1)

(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔(𝑓(√𝑥 + 1))


(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 𝑔(𝑥 + 1)
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 5(𝑥 + 1) + 3
(𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 5𝑥 + 8
Jadi, (𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ)(𝑥) = 5𝑥 + 8
3. Penyelesaian:
(f o g) (x) = -2x + 3
f (g (x)) = -2x + 3
2 (g (x)) + 1 = -2x + 3
2 g (x) = -2x + 2
 2x  2
g (x) =
2
g (x) = -x + 1
Jadi fungsi g (x) = -x + 1
4. Penyelesaian:
(f o g) (x) = 4 - 2x
f (g (x)) = 4 – 2x
f (2x + 2) = 4 – 2x
f (2x + 2) = 4 – ((2x + 2) –2)
= 4 – (2x + 2) + 2
f (2x + 2) = 6 – (2x + 2)
f (x) =6–x
Jadi, f (x) =6–x

Modul Matematika - Fungsi 48


5. Peyelesaian:
(f o g)(x) = 𝑥 2 − 2𝑥 + 6
f(g(x)) = 𝑥 2 − 2𝑥 + 6
2
(𝑔(𝑥)) + 5 = 𝑥 2 − 2𝑥 + 6
2
(𝑔(𝑥)) = 𝑥 2 − 2𝑥 + 6 − 5
2
(𝑔(𝑥)) = 𝑥 2 − 2𝑥 + 1

𝑔(𝑥) = √𝑥 2 − 2𝑥 + 1
Jadi, 𝑔(𝑥) = √𝑥 2 − 2𝑥 + 1

Kegiatan Modul 6
1. Penyelesaian :
𝑓 (𝑥) = 2x - 6
y= 2x - 6
2x = 6-y
6−𝑦
x=
2
6−𝑦
Karena 𝑥=𝑓−1(𝑦), maka f –1 (y) =
2
6−𝑥
Sehingga f –1 (x) =
2
6−𝑥
Jadi, fungsi inversnya adalah f –1 (x) =
2
2. Penyelesaian :
1
g (𝑥) = 5 − 3 𝑥
1
y= 5 − 3 𝑥
1
y – 5=− 3 𝑥

3(𝑦 − 5) = −𝑥
3𝑦 − 15 = −𝑥
−3𝑦 + 15 = 𝑥
Karena 𝑥=g−1(𝑦), maka g –1 (y) = −3𝑦 + 15
Sehingga g –1 (x) = −3𝑥 + 15
Jadi, fungsi inversnya adalah g –1 (x) = −3𝑥 + 15

Modul Matematika - Fungsi 49


3. Penyelesaian :
𝑥+3
h(x)= 𝑥−2
𝑥+3
y= 𝑥−2

y (𝑥 − 2) = 𝑥 + 3
𝑦𝑥 − 2𝑦 = 𝑥 + 3
𝑦𝑥 − 𝑥 = 3 + 2𝑦
𝑥(𝑦 − 1) = 2𝑦 + 3
2𝑦 + 3
𝑥=
𝑦−1
2𝑦+3
Karena 𝑥=h−1(𝑦), maka f –1 (y) =
𝑦−1
2𝑥+3
Sehingga h –1 (x) =
𝑥−1
2𝑥+3
Jadi, fungsi inversnya adalah h –1 (x) =
𝑥−1
4. Penyelesaian:
a) 𝑔(𝑥) = 4𝑥 − 3
𝑔(𝑥) = 𝑦
𝑦 = 4𝑥 − 3
𝑦 + 3 = 4𝑥
𝑦+3
x=
4
𝑦+3
𝑔 −1(y) =
4
𝑥+3
𝑔 −1(x) = 4

Domain fungsi 𝑔 adalah D𝑔 ={𝑥| 𝑥∈𝑅}.


Domain fungsi 𝑔 −1 adalah 𝐷𝑔 -1={𝑥| 𝑥∈𝑅}.

Untuk 𝑔(𝑥) = 4𝑥 − 3
x 0 3/4
𝑔 (𝑥) -3 0

Modul Matematika - Fungsi 50


𝑥+3
Untuk 𝑔 −1(x)=
4
x 0 -3

𝑔 -1 (𝑥) 3/4 0

Grafik 𝑔(𝑥) dan 𝑔 −1(𝑥)


𝑔 (𝑥)= y = x

𝑥+3
𝑔 −1(x)=
4

𝑔(𝑥) = 4𝑥 − 3

Apabila diperhatikan dengan seksama, terlihat bahwa grafik fungsi


𝑔 (𝑥) dengan grafik fungsi inversnya 𝑔 −1(𝑥) simetris terhadap garis
𝑔 (𝑥)= 𝑦 = 𝑥, sehingga dapat dikatakan bahwa: Grafik dari fungsi invers
𝑔 −1(𝑥) adalah pencerminan dari grafik fungsi 𝑔 (𝑥) terhadap garis
𝑔 (𝑥) = 𝑦 = 𝑥.
b. h(x)= √𝑥 − 1
h(x)= 𝑦
𝑦 = √𝑥 − 1
𝑦2 = 𝑥 − 1
𝑦2 + 1 = 𝑥
𝑦 2 + 1 = ℎ−1 (𝑦)
𝑥 2 + 1 = ℎ−1 (𝑥)

Modul Matematika - Fungsi 51


Domain fungsi ℎ adalah Dℎ ={𝑥≥ 1| 𝑥∈𝑅}.
Domain fungsi ℎ−1 adalah 𝐷ℎ−1 ={𝑥| 𝑥∈𝑅}.
Untuk h(x)= √𝑥 − 1
x 0 1

𝑔 (𝑥) - 0

Untuk ℎ−1 (𝑥))= 𝑥 2 + 1


x 0 -
𝑔 (𝑥) 1 0

Grafik ℎ(𝑥) dan ℎ−1 (𝑥)

ℎ −1(x)= 𝑥 2 + 1 ℎ (x)= √𝑥 − 1

5. Penyelesaian:
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 𝑔(𝑥) = 3 − 5𝑥
𝑓(𝑥) = 𝑦 𝑔(𝑥) = 𝑦
2𝑥 = 𝑦 3 − 5𝑥 = 𝑦
1
𝑥 = 2𝑦 −5𝑥 = 𝑦 − 3
1 3−𝑦
𝑓−1(y)= 𝑦 𝑥=
2 5
1 3−𝑦
𝑓−1(x)= 𝑥 𝑔−1 (𝑦) =
2 5

Modul Matematika - Fungsi 52


3−𝑥
𝑔−1 (𝑥) =
5

(𝑔∘𝑓)−1(𝑥)=( 𝑓−1 o 𝑔 −1)(x)


= 𝑓−1(𝑔 −1(x))
3−𝑥
= 𝑓−1( )
5
1 3−𝑥
= ( )
2 5
3−𝑥
=
10
3−𝑥
Jadi, (𝑔∘𝑓)−1(𝑥) =
10

3−6 −3
b. (𝑔∘𝑓)−1(6)= =
10 10
6. Penyelesaian:
𝑓(𝑥) = 𝑦 𝑔(𝑥) = 𝑦 (𝑓−1∘𝑔−1)(𝑥)=1
15
𝑦 =𝑥+2 𝑦= 𝑓−1(𝑔−1(𝑥))= 1
𝑥
15 15
𝑥 =𝑦−2 𝑥= 𝑓−1( 𝑥 ) = 1
𝑦
15 15
𝑓−1(y)= 𝑦 − 2 𝑔 −1(y)= −2=1
𝑦 𝑥
15 15
𝑓−1(x)= 𝑥 − 2 𝑔 −1(x)= =3
𝑥 𝑥
𝟏𝟓
𝒙= =𝟓
𝟑

Modul Matematika - Fungsi 53


Modul Matematika - Fungsi 54

Anda mungkin juga menyukai