Anda di halaman 1dari 2

SYIAR RAMADAN MADRASAH

Oleh : Anis Rochma Pratiwi


Tema : Dr. Hj. Luluk Fikri Zuhriyah, M.Ag.
Pemateri : Menjadi Pribadi yang Santun dan Jujur
Channel TV : Metro TV
Hari/Tanggal : Kamis/7 Mei 2020

Perhatikan Q.S. At-Taubah ayat 119 berikut ini

Dalam pandangan agama, benar berarti sesuai dengan apa yang diyakini. Makna jujur
atau ash-shiddiq berkembang sehingga mencakup arti sesuainya berita dengan kenyataan.
Sesuainya perbuatan dengan keyakinan. Serta adanya kesungguhan dalam upaya dan tekad
mencakup apa yang dikehendaki.
Orang yang jujur adalah orang yang bisa dipercaya. Orang jujur adalah orang yang tidak
berbohong dan munafik. Mengapa kita harus jujur? Karena semua orang tidak mau dibohongi.
Dan yang paling penting adalah jujur merupakan peruntah Allah SWT. Juga dan sifat nabi.
Perintah ini dinyatakan berkali-kali dalam Al-Qur’an. Muhammad Fuad Abdul Al Baqi mencatat
ada 154 kali kata shidiq. Dengan 49 bentuk dari fasih kata. Dalam ajaran islam, kejujuran
dipraktekkan dalam segala aspek kehidupan. Misalnya pada saat sholat dan puasa. Ketika
seorang muslim sholat, maka ia tidak korupsi dengan mengurangi raka’at sholat. Demikian pula
Ketika kita puasa, maka kita senantiasa menjaga segala hal yang membatalkan dan
mengurangi nilai puasa kita. Meskipun tidak semua orang tau bahwa kita sedang berpuasa. Ini
merupakan Latihan praktis dalam kejujuran batin. Maka dari itu, kita harus jujur pada diri sendiri
maupun pada orang lain.
Selain jujur, kita juga harus mengembangkan sikap santun. Santun adalah berkata
lemah lembut serta bertingkah laku halus, baik dan menjaga perasaan orang lain. Kesantunan
orang akan terlihat pada tutur kata dan perilakunya. Jadi santun itu mencakup dua hal. Yaitu
dalam hal ucapan dan dalam hal perbuatan. Dengan santun akan tercipta kedamaian dan
keharmonisan di bumi. Damai adalah dambaan setiap makhluk. Dan dengan santun,
permusuhan akan dapat dihindari bahkan dapat berubah menjadi pertemanan yang baik. Allah
SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 83 menyatakan :
Melalui ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yang
baik kepada manusia, teman, kerabat, keluarga, bapak ibu guru, orang tua semuanya wajib kita
perlakukan dengan baik. Berkata dan berperilaku santun kepada mereka membuat harga diri
kita semakin meningkat. Kita akan semakin dihargai dan dihormati oleh orang lain manakala
kita menghormati orang lain. Ibarat kalau kita bercermin, Ketika bercermin dalam keadaan
tersenyum, maka bayangan yang ada adalah tersenyum. Begitupula sebaliknya, Ketika kita
bercermin dalam keadaan cemberut, maka bayangan yang kita lihat adalah bayangan
cemberut.
Oleh karena itu, mari kita kembangkan sikap dan sifat jujur, santun pada diri sendiri
maupun orang lain. Bersikap santun karena dengan santun kita lebih dihormati oleh orang lain.
Meskipun kita tidak meminta untuk dihormati.

Anda mungkin juga menyukai