Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta PDF
Utilitas Hotel Amaris Yogyakarta PDF
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul
LAPORAN ANALISIS UTILITAS BANGUNAN„HOTEL AMARIS
YOGYAKARTA‟
Halaman Judul
Kata Pengantar…………………………………………………… 1
Daftar Isi…………………………………...……………………… 2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………. 3
A. Latar Belakang………………………………………...…… .. 3
B. Rumusan Masalah………………………………...…...…… .. 3
C. Tujuan …………………………………....................………... 3
D. Waktu dan Tempat…………………….………...………..… 3
E. Teknik Survey…………………….……....................……….. 4
DAFTAR PUSTAKA……..……..............…………….………....……. 85
A. Latar Belakang
Dalam bidang arsitektur, utilitas adalah hal-hal yang menyebabkan bangunan
dapat digunakan atau berfungsi sebagaimana mestinya. Utilitas merupakan
hal yang sangat vital pada suatu bangunan. Dengan adanya penerapan sistem
utilitas yang benar dan tepat maka bangunan tersebut dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Sebaliknya, apabila penerapan sistem utilitas kurang
baik, maka fungsi bangunan akan terhambat. Oleh karena itu, kami
menyadari bahwa pengetahuan mengenai penerapan sistem dan jaringan
utilitas sangatlah penting. Melalui proposal ini, kami mengharapkan
kesediaan pihak Amaris Hotel Diponegoro Yogyakarta untuk memberikan
ijin survey utilitas bangunan di Amaris Hotel Diponegoro Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
a. Sistem utilitas seperti apa yang diaplikasikan pada Amaris Hotel
Diponegoro Yogyakarta?
b. Bagaimana system utilitas tersebut bekerja?
C. Tujuan
Mempelajari penerapan sistem dan jaringan utilitas pada bangunan berlantai
banyak (lebih dari 3 lantai), meliputi sistem dan jaringan air bersih, sistem
dan jaringan air kotor, sistem transportasi dalam bangunan (lift, tangga
umum, dan tangga darurat), sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air
Conditioning), sistem penerangan, sistem pencegahan kebakaran, jaringan
listrik, penangkal petir, dan jaringan telekomunikasi.
E. Teknik survey
Survey dilakukan melalui pengamatan obyek secara langsung, pengukuran,
dokumentasi, wawancara, dan mempelajari gambar kerja.
Pada Hotel Amaris Jogjakarta, bangunan gedung tidak terlalu luas dan tinggi.
Hotel Amaris Jogjakarta merupakan bangunan empat lantai (termasuk basement)
dengan fungsi komersial yaitu hotel. Pada lantai terbawah bangunan terdapat
basement dengan fungsi utama parkir. Pada basement juga terdapat ruang listrik,
dapur, ruang CCTV, ruang karyawan, dan ruang STP. Pada lantai pertama
bangunan, terdapat lobi dan area makan bagi pengunjung. Terdapat juga toilet
umum dan kamar hotel. Pada lantai dua dan tiga bangunan, difungsikan maksimal
sebagai area komersial yaitu sebagai kamar hotel.
Hotel Amaris, walaupun bukan merupakan bangunan hotel yang luar dan tinggi,
tetapi menyediakan fasilitas-fasilitas yang cukup memadai. Terdapat lift untuk
akses keseluruh lantai bangunan, terdapat juga tangga manual yang difungsikan
1. Up-feed system
Dalam sistem ini pipa distribusi langsung dari tangki bawah tanah
(ground tank) dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa
utama penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini
menggunakan sepenuhnya
kemampuan pompa. Karena
terbatasnya tekanan dalam pipa
dan dibatasinya ukuran pipa
cabang dari pipa utama tersbut,
Pipa distribusi
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 10
a. Tegangan dan kuat arus listrik harus stabil apabila
menggunakan unti pemanas dengan sistem pemanasan listrik.
b. Panel kotrol menunjukan indikasi dari:
Volume air panas dalam tanki air panas
Tekanan air
Suhu air panas
Volume bahan bakar apabila mrnggunakan bahan bakar.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 11
Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang
lebih rendah secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih
rendah
b. Sistem bertekanan.
Sistem yang menggunakan alat ( pompa ) karena saluran umum
letaknya lebih tinggi dari letak alat plambing, sehingga air buangan di
kumpulkan terlebih dahulu dalam suatu bakpenampungan, kemudian
di pompakan keluar ke roil umum. Sistem ini mahal, tetapi biasa di
gunakan pada bangunan yang mempunyai alat – alat plambing di
basement pada bangunan tinggi / bertingkat
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 12
1. Pompa Submersible, berfungsi untuk menaikan level air kotor pada daerah
level terendah ke instalasi pengolah yang levelnya lebih tinggi.
2. sewage Treatment Plant ( STP )
STP berfungsi sebagai pengolah air buangan sehingga memenuhi
persyaratan sebagai air buangan rumah tangga ( domestic waste ), yaitu
dengan ketentuan :
a. Kandungan zat tersuspensi rata-rata dalam waktu 24 jam adalah 20 mg
/ liter.
b. Kebutuhan biologi untuk oksigen ( BOD ) rata-rata dalam waktu 24
jam adalah 20 mg / liter dengan kapasitas maksimum yang
diperbolehkan s/d 30 mg / liter.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 13
Merupakan kombinasi antara Extended Aeration Activated Sludge
Process dengan Rotating Biological Contactor.
Sumber :
engineeringbuilding.blogsp
ot.com
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 14
C. Lift, Tangga Umum dan Darurat
ELEVATOR
VERTIKAL TANGGA
TRANSPORTASI ESKALATOR
DALAM BANGUNAN
KONVEYOR
HORIZONTAL
KORIDOR
TRANSPORTASI VERTIKAL
Transportasi vertical, adalah metoda transportasi digunakan untuk
mengangkut suatu benda atau manusia dari bawah ke atas ataupun
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 15
sebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi vertical, di antaranya
tangga, lift, travator, escalator, dan dumbwaiter.
TRANSPORTASI HORIZONTAL
Sistem transportasi horizontal merupakan jalur angkut / lalu-lalang
antar ruang dalam satu lantai. Prosentase kemiringan pada jenis
sirkulasi ini tidak lebih dari 10 %. Alat transportasi yang bersifat
horizontal ini adalah konveyor dan koridor.
UMUM
TANGGA
MANUAL DARURAT
RAMPS
TRANSPORTASI
DALAM BANGUNAN ESKALATOR
MEKANIS KONVEYOR
PENUMPANG
LIFT
(ELEVATOR)
BARANG
TRANSPORTASI MANUAL
Sistem transportasi ini disebut juga dengan sistem transportasi
tanpa mesin. Sehingga sistem transportasi yang dipakai berupa tangga
dan ramps. Sistem ini pun tidak perlu mengeluarkan banyak biaya
seperti pada sistem mekanis.
TRANSPORTASI MEKANIS
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 16
Berbeda dengan sistem manual , sistem transportasi ini disebut
juga dengan sistem transportasi alat / mesin. Sistem ini tentunya akan
mengeluarkan banyak biaya , diantaranya saat pemesanan,
operasionalnya sehari- hari dan biaya untuk perawatannya. Sistem
transportasi mekanis ini berupa eskalator, konveyor, lift dan eskalator
BAGIAN – BAGIAN
A. Tangga
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 17
Keterangan:
http://www.verhelst.be
B. Tangga darurat
C. RAMPS
Adapun keriteria dan persyaratan ramps pada sebuah bangunan :
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 18
1. Ramps rendah sampai dengan 5% kemiringan Ramps jenis landai ini
tidak perlu menggunakan anti selip untuk lapisan permukaan lantainya.
D. Koridor
a. Urutan yang logis baik dalam ukuran ruang, bentuk, dan arah.
b. Pencapaian yang mudah dan langsung dengan jarak sependek
mungkin.
c. Memberi gerak yang logis dan pengalaman yang indah bermakna.
d. Aman, persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin atau dihindari
sama sekali.
e. Cukup terang.
E. Konveyor
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 19
Konveyor merupakan suatu
alat transportasi angkut untuk
orang atau barang secara
horizontal. Dipasang dalam
keadaan datar atau sudut
kemiringan kurang dari 10˚.
Alat ini digunakan dalam
jarak tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini dipasang di
bandara, terminal, pabrik. Alat transportasi ini menggunakan system
mekanik.
F. LIFT
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 20
e. Rel Lift dari bahan baja
f. Saat operasi ruang Lift harus tertutup rapat
g. Lubang masuk lift hanya satu tidak boleh lebih
h. Jarak tepi cabin lift dengan tepi lantai maksimal 4 cm
i. Tiap lift harus memiliki motor penggerak dan panel kontrol sendiri
j. Dasar lubang lift harus memiliki pondasi kedap air
k. Pintu otomatis
l. Panel Control yang jelas pada cabin
m. Elevator barang tidak diperkenankan menjadi satu dengan tangga
darurat
n. Elevator berdiri sendiri / satu kesatuan . Tabung lift menerus
kepuncak bangunan
o. Ruang mesin lift memiliki ketinggian minimal 2,1 m, terhindar dari
petir, air, api
G. Eskalator
Syarat eskalator:
a.Dilengkapi dengan railing,
b. Tidak ada celah antara lantai dengan anak tangga pada escalator, dan
c. Sebaiknya didesain secara otomatis.
PERLETAKAN ESKALATOR:
a. Paralel. Diletakkan secara paralel. Perencanaannya lebih menekankan
segi arsitektural dan memungkinkan sudut pandang yang luas.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 21
b.Cross Over. Perletakan bersilangan secara menerus (naik saja atau
turun saja). Kurang efisien dalam sistim sirkulasi tetapi bernilai estetis
tinggi.
c. Double Cross Over. Perletakan bersilangan antara naik dan turun,
sehingga dapat mengangkut penumpang dengan dalam jumlah lebih
banyak.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 22
D. Jaringan Listrik
Pada setiap bangunan, baik itu bangunan sederhana maupun
bangunan yang menjulang tinggi selalu membutuhkan adanya listrik,
untuk keperluan: penerangan, penggerak motor listrik, alat-alat rumah
tangga dan keperluan lainnya.
Ada 3 jenis sumber listrik yautu:
1. PLN
Aliran berasal dari jaringan kota yang dikelola oleh pemerintah
sehingga watt yang dapat digunakan dibatasi oleh PLN.
Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga PLN antra lain :
a. Pengadaan awal lebih murah dibandingkan dengan sumber
tenaga lainnya
b. Dalam operasional tidak membutuhkan perawatan yang berarti
c. Tidak menimbulkan dampak yang merugikan seperti
pencemaran, getaran, kebisingan
d. Tidak membutuhkan ruangan khusus untuk pengontrolan.
Terdapat 2 (dua) sistem penyaluran aliran listrik dari PLN ke
konsumen, yaitu :
a. Diatas Permukaan Tanah
Kabel-kabel penyalur aliran listrik dipasang diatas, pada tiang-
tiang listrik.
b. Dibawah Permukaan Tanah
Kabel-kabel penyalur aliran listrik ditempatkan dalam pipa-
pipa yang ditanam dibawah permukaan tanah pada kedalaman
sekitar 0,75 meter.Sistem ini biasanya digunakan untuk kota-
kota dengan bangunan-bangunannya menjulang tinggi.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 23
b. Lamanya tenaga bekerja hanya dibatasi oleh ukuran tangki
bahan bakar
c. Biaya relatif murah bila diperhitungkan dalam jangka waktu
yang lama.
Kekurangan atau kelemahan Gen Set
a. Memerlukan pemeliharan yang konstan dan testing yang teratur
b. Kesulitan penyimpanan bahan bakar
c. Dampak sampingan berupa kebisingan getaran dan suara dari
saluran pembuangan gas
3. Baterai
Sering digunakan untuk mensuplay kebutuhan tenaga listrik dalam
keadaan emergency yang terbatas, terutama untuk penerangan.
Beberapa unit ditempatkan pada individual cabinet atau pada rak untuk
instalasi yang lebih besar dan selalu dilengkapi dengan peralatan
otomatic charging.
Keuntungan pemakaian sumber tenaga baterai :
a. Tidak membutuhkan ruangan sendiri dan terpisah
b. Dapat dipasang pada sisitem sentral dengan didistribusikan
melalui saluran dari baterai langsung melalui fasilitas yang ada.
Kerugian :
a. Lamanya terbatas
b. Manual
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 24
E. HVAC (Heating, Ventilation, dan Air Conditioning)
Air conditioner adalah perangkat teknik untuk mengkondisikan
lingkungan terutama udara untuk berbagai keperluan. Pengkondisian
lingkungan adalah usaha untuk mengatur dan mengontrol besaran-besaran
yang memenuhi kondisi tertentu yaitu kondisi yang lain dari pada yang
diberikan oleh iklim alam dengan cara non alamiah. Manusia selalu
menginginkan kondisi lingkungan yang serba nyaman (comfortable
). Prinsip AC yaitu memindahkan kalor dari satu tempat ke tempat yang
lain. AC sebagai pendingin memindahkan kalor dari dalam ke luar
ruangan, AC sebagai pemanas, memindahkan kalor dari sistempemanas ke
dalam ruangan (di negara kutub)
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 25
Sumber : http://cvastro.com/wp-content/uploads/2008/10/ACsystem.jpg
Gambar.Prinsipkerja Air Conditioner (AC) Unithttp://air-conditioner-
ariffandisaputra.blogspot.com/2012/03/bab-iii-pengetahuan-dasar-
tentang-ac.html
b) AC Central
AC Central adalah satu sistem AC yang digunakan untuk seluruh
bangunan. Untuk multi storiesbuilding dilengkapi dengan AHU (Air
Handling Unit) di tiap lantai. Fungsi AHUadalah untuk mengatur
distribusi udara yang dikondisikan pada setiap lantai.Evaporator
terdapat pada setiap AHU atau pada tiap ruang, bila dikehendaki
untukdiatur suhunya.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 26
Cara kerja AC Sentral:
1. Air dari cooling tower masuk refrigerator melalui condensor,
refrigerator ini difungsikan untuk mendinginkan air panas dari
AHU
2. Dalam refrigerator ini terjadi proses pendinginan air, air panas dari
AHU masuk chiller dalam refrigerator diubah menjadi air dingin,
yang kemudian air dingin tersebut disirkulasikan kembali ke dalam
AHU yang mana AHU digunakan untuk mengkondisikan/
mengubah udara panas dalam ruang menjadi dingin
3. Udara panas dalam ruang akan dihisap kedalam AHU melalui
lubang register yang kemudian diubah menjadi udara dingin
dengan penambahan O2
4. Udara segar dari AHU ini akan didistribusikan kembali pada setiap
ruangan dengan tekanan velocity yang cukup
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 27
http://www.mediaproyek.com/2014/01/jenis-dan-macam-macam-ac.html
AC ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Indoor dan Outdoor. Indoor
adalah bagian yang mengeluarkan hawa dingin dan Outdoor adalah
bagian tempat dimana mesin berada. Acapkali outdoor ditempatkan
diluar ruangan karena mengeluarkan hawa yang panas dan kadangkala
suaranya yang berisik.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 28
2. AC Window
http://www.mediaproyek.com/2014/01/jenis-dan-macam-macam-ac.html
3. AC Sentral
http://www.mediaproyek.com/2014/01/jenis-dan-macam-macam-ac.html
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 29
4. AC Standing Floor
AC Standing Floor adalah AC yang unit Indoonya berdiri dan mudah
dipindahkan. Karena kepraktisannya ini, AC ini sering digunakan
dalam acara-acara seperti acara ulang tahun, perkawinan, hajatan dan
acara lainnya.
5. AC Cassette
http://www.mediaproyek.com/2014/01/jenis-dan-macam-macam-ac.html
Jenis AC Cassette ini, indoornya menempel di plafon. jenis AC
Cassette dengan berbagai ukuran mulai dari 1.5pk sampai dengan 6pk.
6. 6. AC Split Duct
http://www.mediaproyek.com/2014/01/jenis-dan-macam-macam-ac.html
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 30
AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya
menggunakan Sistem Ducting. Ini artinya, AC Split Duct tidak
memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu
titik!. Tipe AC ini biasanya digunakan di Mall atau gedung-gedung
yang memiliki ruangan luas.
F. Fire Protection
Sistem fire protection atau disebut juga dengan sistem fire alarm (sistem
pengindra api) adalah suatu sistem terintegrasi yang didesain untuk
mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberiperingatan
(warning) dalam sistem evakuasi dan ditindaklanjuti secara otomatis maupun
manual dengan deengan sistem instalasi pemadam kebakaran (sistem Fire
fighting).
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 31
Peralatan utama dari sistem protection ini adalah MCFA (Main Control
Fire Alarm) atau disebut juga dengan Fire Alarm Control Panel (FACP).
MACP berfungsi meneriman sinyala masuk (input signal) dari detector dan
komponen pendeteksi lainnya(Fixed Heat detector dan smoke detector).
Dalam prakteknya, ada 3 sistem pendetectian dari fire protection ini, yaitu:
a. Non addresable System
Sistem ini disebut juga dengan sistem konvensional. Pada sistem inji
MCFA menerima sinyal masukan langsung dari detector (biasanya
jumlahnya sangat terbatas) tanpa pengalamatan dan langsung
memerintahkan komponen outpu (keluaran) untuk merespon input
(masukan) tersebut. Sistem ini pada umumnya digunakan pada
bangunan / area supervisi berskala kecil, seperti perumahan, pertokoan,
perkantoran, dan lain-lain.
b. Semi addresable System
Pada sistem ini dilakukan pengelompokan pada detector dan alat
penerima masukan (input) berdasarkan area pengawasan (supervisory
area). Masing-masing zona dikendalikan (baik input maupun output)
oleh zona kontroler yang mempunyai alamat/ adress yang spesifik.
Pada saat detector atau alat penerima masukan lainnya memberikan
sinyal, maka MCFA akan meresponnya (I/O) berdasar zona kontroler
yang mengumpulkannya.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 32
c. Full Adresable System
Merupakan pengembangan dari sistem semi adresibble. Pada system
ini semua detector dan alat pemberi masukan (deteksi) mempunyai
alamat yang spesifik, sehingga proses pemadaman dan evakuasi dapat
dilakukan langsung pada titik yang diperkirakan mengalami
kebakaran.
2. Peralatan Utama
a. Pendeteksi
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 33
G. Penangkal Petir
Penangkal petir merupakan rangkaian alat-alat yang difungsikan untuk
menyalurkan sambaran petir yang akan mengenai bangunan langsung ke
tanah. Penangkal petir dianggap efektif karena mengurangi kerugian terkait
kebakaran dan kerusakan struktural akibat sambaran petir.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 34
Prinsip kerja penangkal petir elektrostatis mengadopsi sebagian system
penangkal petir radio aktif, yaitu menambah muatan pada ujung
finial/splitzer agar petir selalu melilih ujung ini untuk di sambar. Perbedaan
dengan system radio aktif adalah jumlah energi yang dipakai. Untuk
penangkal petir radio aktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan
zat berradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatis energi listrik
yang dihasilkan dari listrik awan yang menginduksi permukaan bumi.
b. Kabel Konduktor
c. Grounding Sistem
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 35
rod) yang tertanam di tanah. Batang pentanahan terbuat dari
bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan
panjang sekitar 1,8 – 3 m
3. Cara Kerja:
Terjadinya beda potensial antara awan petir dan tanah akan
merangsang adanya loncatan elektron dari petir ke tanah. Loncatan
elektron yang terlihat melalui kilat akan tertangkap oleh batang
penangkal. Dari batang penangkal petir akan diteruskan melalui kabel
konduktor menuju grounding sistem ke batang pentanahan yang akan
diteruskan menuju tanah di bumi.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 36
Besarnya kebutuhan suatu bangunan terhadap instalasi proteksi
petir ditentukan oleh besarnya kemungkinan kerusakan serta bahaya yang
terjadi jika bangunan tersebut tersambar petir. Berdasarkan Peraturan
umum Instalasi Penangkal Petir besarnya kebutuhan tersebut mengacu
kepada penjumlahan indeks-indeks tertentu yang mewakili keadaan
bangunan di suatu lokasi dan dituliskan sebagai berikut;
R = A+B+C+D+E
Dari persamaan tersebut maka akan terlihat bahwa semakin besar nilai
indeks akan semakin besar pula resiko (R) yang di tanggung suatu
bangunan sehingga semakin besar kebutuhan bangunan tersebut
akan sistem proteksi petir.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 37
dan atau monumen sejarah yang penting
Instalasi gas minyak atau bensin, dan 5
rumah sakit
Bangunan yang mudah meledak dan 15
menimbulkan bahaya yang tak terkendali
bagi sekitarnya misalnya instalasi nuklir.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 38
100 8
140 9
200 10
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 39
H. Telekomunikasi
Pengertian
Dalam hubungannya dengan eksisnya sebuah bangunan, maka
yang dibahas di sini adalah komunikasi antar ruang dalam bangunan,
maupun komunikasi dari atau luar bangunan.
a. Komunikasi dari/keluar bangunan, untuk hal ini diperlukan
jaringann komunikasi yang menghubungkan antara sebuah
bangunan dengan kantor telepon pusat.
b. Komunikasi di dalam bangunan, dibutuhkan untuk interaksi
aktivitas di dalam bangunan, dan ini memerlukan jaringan yang
berada pada jaringan khusus dalam bangunan.
Jenis Telekomunikasi
Menurut pemakaiannya
a. Umum, dengan menggunakan radio gelombang pendek/air phone
b. Pribadi, dengan telephone yang melalui operator
c. Rahasia, dengan telex yang tidak melalui operator
Menurut arahannya
a. One way communication (komunikasi satu arah) seperti: TV, radio,
sound system, cctv
b. Two way communication (komunikasi dua arah) seperti: telepon
Menurut medianya
a. Audio
b. Video
c. Teletext
d. Telegraph
Menurut gelombang pembawanya
a. Tanpa kabel (wireless); elektromagnet, cordless, radio
telekomunikasi
b. Dengan kabel (wired); jaringan telepon kota, interkom
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 40
BAB IV
PEMBAHASAN SISTEM JARINGAN UTILITAS
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 41
2. Up-feed System
Dari keberadaannya tangki air, maka dapat diketahui sistem
distribusi apa yang digunakan oleh Amaris Hotel ini, yaitu up-feed
system. Diperkuat lagi dengan hasil wawancara dengan pihak ME
Hotel yang mendampingi kami bahwa sistem pendistribusian air bersih
yang digunakan Amaris Hotel adalah air bersih yang ditampung di
ground tank akan dipompa dan langsung didistribusikan ke kamar-
kamar. Letak tangki air bersih dengan daerah sanitasi buangan seperti
pengolahan limbah dan lainnya memiliki jarak lebih dari 45m.
GT P
>45m
PL
GT = Ground Tank
P = Ruang Pompa
PL = Pengolahan Limbah
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 42
Dalam penggunaan distribusi air bersih secara up-feed system, ada
kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah pembuatan relatif
murah. Namun jika dibandingkan, sistem ini lebih banyak memiliki
kekurangan, yaitu:
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 43
Pompa sirkulasi Heat pump
Panel surya untuk memenuhi kebutuhan Tangki air panas yang mengatur air
energi listrik pemanas air panas tetap pada suhu yang stabil
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 44
Signage sistem aliran air panas
Sebenarnya tidak hanya pipa air yang perlu diletakkan dalam shaft,
kabel listrik pun perlu. Idealnya, kedua shaft ini tidak dijadikan satu.
Shaft air berisi pipa vertikal air bersih, air kotor, dan kotoran.
Sedangkan shaft listrik berisi pipa-pipa kabel listrik.Untuk
memudahkan perbaikan, pipa-pipa yang ada di dalam shaft ini perlu
identitas. Karena itu akan lebih baik bila pipa-pipa tersebut diberi
warna. Biasanya pipa air bersih diberi warna biru, air kotor warna abu-
abu, dan pipa kotoran warna hitam.
Pipa Tinja
Pipa Air Kotor Kamar Mandi
Pipa AC
S Pipa untuk Kabel-kabel
a
Katup
f
Pipa Air Dingin
t
a
i
r
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 46
dengan lantai lainnya melewati shaft air ini. Shaft ini dapat diletakkan
pada sisi luar bangunan, atau dimasukkan ke dalam denah kamar
mandi. Namun pintu kecil lebih aman bila diletakkan di dalam
ruangan.Agar lebih mudah menghubungkan pipa secara vertikal dari
satu lantai ke lantai lainnya, maka sebaiknya area basah dijadikan satu
zona. Misalnya, kamar mandi lantai 2 berada persis di atas kamar
mandi lantai 1.
Ada hal yang unik di Amaris Hotel di bagian sistem shaft. Pihak
Amaris Hotel memang sengaja mendesain pintu/jendela shaft menjadi
bagian dari dekorasi. Karena jendela shaft berada di luar kamar, maka
akan mempermudah ketika maintenance yang tidak perlu mengakses
ke dalam kamar hotel, apalagi ketika kamar tersebut sedang digunkan.
Satu shaft pada Amaris Hotel bisa untuk satu kamar ataupun dua
kamar, untuk dua kamar, maka ukuran shaft akan lebih besar dari yang
untuk satu kamar.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 47
Perletakan shaft terhadap letak kamar
mandi
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 48
B. Air Kotor dan Limbah
Sumber air kotor dan limbah berasal dari :
1. Toilet
2. Drainase Kamar Mandi
3. Air Hujan
4. Wastafel
5. Dapur
a. Menurut jenisnya
1. Sistem Pembuangan Air Tinja
2. Sistem Pembuangan Air Sabun dan Lemak
3. Sistem Pembuangan Air Hujan dan Air Pembuangan AC
4. Sistem Pembuangan Air Khusus
d. Menurut letaknya
Pada Amaris Hotel, letak STP (sewage treatment plant) berada
diujung bangunan namun bergabung dengan bangunan, sehingga sistem
pembuangannya terletak di dalam bangunan.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 49
Sistem jaringan yang digunakan pada Amaris Hotel adalah two
pipe system dimana pipa saluran air tinja dengan air kotor dipisah lalu
digabungkan di ruang STP (sewage treatment plant) lalu dipompa menuju
riol kota selanjutnya.
Closet
Floordrain
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 50
Shaft
Pada tiap dua kamar hotel, terdapat satu shaft yang menyalurkan
air limbah kedalam Ruang Pengolahan Limbah (STP) yang berada pada
bagian belakang gedung Hotel Amaris. Namun ada juga yang satu kamar
memiliki satu shaft namun dengan ukuran yang lebih kecil. Shaft pada
Hotel Amaris dapat dibilang unik karena pintu shaft merangkap sebagai
ornament estetika dalam lorong Gedung. Seperti dapat dilihat diatas, pintu
shaft tidak berada di dalam ruang hotel, tetapi berada di lorong hotel.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 51
STP (Sewage Treatment Plant)
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 52
Pada sistem pengolahan air sabun dan lemak, terdapat bak kontrol
lemak dengan dimensi yang cukup besar. Air dari wastafel, shower, dan
dapur masuk ke dalam bak lemak. Sisa lemak akan diendapkan di bak
kontrol lemak, sedangkan air sisa pembuangan akan dialirkan masuk ke
dalam pengolahan sistem air tinja, dan akan di alirkan ke riol kota. Sisa-
sisa limbah padat akan diambil setiap hari oleh petugas dan akan
ditampung oleh pemerintah.
Air Hujan
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 53
Jalur air hujan pada rooftop
Selokan untuk drainase
Bak kontrol
Sumur Peresapan
Sewage Treatment Plant (STP)
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 54
C. Lift, Tangga Umum dan Darurat
TANGGA
Pada hotel Amaris, terdapat 5 jenis tangga berdasarkan fungsi dan aksesnya .
Kelima jenis tangga tersebut memiliki fungsi yang berbeda – beda dan
penempatan yang berbeda pula.
Fungsi tangga – tangga tersebut diantaranya:
1. Tangga depan atau atau tangga akses menuju ke dalam bangunan
2. Tangga penghubung tiap lantai
3. Tangga untuk maintenance peralatan
4. Tangga akses pada roof top
5. Tangga yang menghubungkan ruang staff dengan basement
Gambar denah peletakan setiap tangga :
Tangga depan Jumlah lantai pada hotel Tangga ini hanya difungsikan Jumlah tangga
hanya berjumlah amaris ini adalah 3 buah khusus untuk staff ( karyawan). darurat sama
1 buah, karena ditambah basement. Tangga ini merupakan tangga dengan tangga
hanya Sehingga toltal tangga akses antara ruang karyawan umum yaitu 3
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 55
difungsikan buah.
penghubung yang ada Hotel Amarisdengan ruang
sebagai entrance berjumlah 3 buah service pada basement
1. Tangga Umum
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 56
3 Step nose Step nose berfungsi untuk menghindari
pengguna dari licinnya lantai. Selain itu
untuk menghindari pengguna dari ujung
anakan tangga yang tajam
4 Keramik Plin Keramik Plin berfungsi untuk menghindari
tembok dari kotoran akibat alas kaki
pengguna
Ukuran – ukuran yang digunakan pada tangga umum Hotel Amaris yang
mengacu pada standar:
Optrede = 19cm
90 cm
Antrede = 30cm
150 cm
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 57
bordes
5 Lebar Tangga Lebar anak tangga untuk Lebar anak tangga pada hotel
satu orang cukup 90 cm, amaris adalah 90 cm, oleh
sedangkan untuk dua karena itu hanya tangga untuk
orang 110-120cm. satu orang.
6 Tinggi Tinggi balustrade sekitar Tinggi balustrade 150 cm
balustrade 80-90 cm.
2. Tangga Darurat
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 59
5 Lebar Suplai udara segar diatur / dialirkan Exhaust fan
Tangga (menggunakan Exhaust fan atau Smoke atau Smoke
Vestibule pada puncak / ujung tangga) vestibule
sehingga pernafasan tidak terganggu; ditempatkan
dilangit langit /
plafon tangga.
6 Tinggi Pintu pada lantai terbawah terbuka langsung
balustrade kearah luar gedung;
Terdapat pintu
keluar dari
dalam tangga
menuju ke luar
bangunan.
3. Tangga depan
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 60
kanannya agar menarik pengunjung
untuk masuk kedalam hotel.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 61
RAMPS
Ramps pada bangunan Hotel Amaris dibagi menjadi 3 fungsi utama yaitu:
1. Ramps akses kedalam basement
2. Ramps akses dari luar menuju kedalam bangunan
3. Ramps pada koridor Hotel sebagai penghubung akibat ketinggian
lantai yang berbeda
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 62
LIFT
Pada hotel ini terdapat satu buah lift yang difungsikan tidak hanya
untuk pengunjung namun juga untuk keperluan service. Namun pihak hotel
telah mengatur ketika service bekerja agar tidak mengganggu kegiatan tamu
hotel.
Lift pada hotel ini termasuk jenis lift Machine Room Lift (MRL)
yang bertujuan penghematan ruang dalam gedung bangunan karena tidak
memerlukan ruangan khusus (machine room) untuk meletakkan mesin
motor dan relay, dimana mesin motor diletakan pada bagian overhead dari
hoistway, dan panel diletakkan pada tembok di lantai teratas. Sistem pada lift
ini adalah menggunakan tarikan kabel baja dari atas.
SPESIFIKASI LIFT
MERK SCHINDLER
KAPASITAS (orang) 8
KAPASITAS (kg) 630kg
RATED SPEED n/a
CAR INSIDE 3mx3m
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 63
D. Jaringan Listrik
Jaringan listrik adalah sistem listrik yang terdiri dari hantaran dan
peralatan listrik, yang terhubung satu sama lain unuk menyalurkan tenaga
listrik. Ada tiga sumber listrik yang dapat digunakan yaitu PLN, genset,
atau baterai. Hotel Amaris Yogyakarta menggunakan dua sumber listrik
yaitu PLN dan genset.
PLN
Ruang listrik pada Amaris Hotel terletak pada lantai basemen. Sumber
listrik dari PLN disalurkan melalui saluran kabel bawah tanah menuju
ruangan ini yang memiliki peralatan penerima dan pengontrol distribusi
listrik untuk selanjutnya akan didistribusikan keseluruh bangunan. Listrik
yang diperoleh dari PLN sebesar 390 volt, sedangkan listrik yang
bersumber dari genset memiliki kapasitas sebesar 180 kVa, dengan input
147 kVa. Genset yang digunakan memiliki ukuran sebesar 400 x 130 x
190 cm. Sumber listrik dari genset digunakan apabila pasokan listrik dari
PLN berkurang atau mengalami gangguan. Mesin genset akan otomatis
menyala dalam 8 detik ketika listrik dari PLN berkurang atau mengalami
gangguan.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 64
Ruang listrik yang terletak pada lantai basemen ini dilengkapi absorber
suara pada dindingnya. Adanya absorber ini dimaksudkan agar suara dari
mesin genset yang sedang beroperasi tidak terdengar keluar ruangan ini
sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya. Lapisan absorber ini
melapisi seluruh bagian dinding dan langit-langit ruangan. Mesin genset
bergerak dengan bantuan solar, sehingga ruangan ini terhubung langsung
dengan tangki solar yang terletak di luar ruangan. Tempat pengisian solar
terletak diluar gedung yang terhubung dengan pipa berwarna kuning
menuju tangki penampung solar untuk kemudian dialirkan pada mesin
genset. Selain memiliki saluran untuk pengisisna solar, ruangan ini juga
memiliki pipa yang fungsinya untuk mengeluarkan panas dan limbah dari
genset ketika beroperasi.
Jalur pengisian solar dapat dilihat pada gambar di bawah ini dimana
pengisian solar utama diletakkan dibagian depan bangunan untuk
selanjutnya dialirkan menuju tangki pengisian solar
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 65
Pemasangan panel pada Amaris Hotel
Yogyakarta dilakukan dengan menggunakan Surface
type. Penggunaan surface type ini ditandai dengan
pemasangan komponen listrik pada permukaan
dinding atau kolom dengan menggunakan bantuan
sekrup. Cara pemasangan seperti ini disebut
jugadengan system pemasangan out-bow.
Peletakan panel dan alur peletakan kabel pada lantai basemen dan
lantai satu dapat dijelaskan dengan gambar di bawah ini:
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 66
Agar lebih mudah dalam
mengatur maintenance, kabel-kabel
disatukan pada rak listrik yang
melingkupi kumpulan kabel. Rak
kabel ini biasanya jalurnya disamakan
dengan jalur plumbing.
Rak Kabel
Listrik dari PLN dan dari genset ditampung pada Panel Distribusi
Tegangan Rendah (PDTR) yang juga disebut dengna MDP ( Main
Distribution Panel) yang terletak pada ruang panel lantai basemen. Listrik
dari PDTR kemudian didistribusikan menuju 5 SDP (Sub Distribution
Panel) diantaranya panel lantai basemen, panel lantai 1, panel lantai atap,
panel utama kebakaran, dan panel utama pompa. Untuk selanjutnya SDP
yang sudah dibagi 5 ini dibagi-bagi lagi sesuai dengan kebutuhan,
misalnya pada panel lantai 1 didistribusikan lagi menuju panel lantai 2 dan
panel lantai 3, atau pada sub panel utama kebakaran didistribusikan lagi
menuju panel elektronik dan panel penerangan luar. Untuk lebih jelasnya,
skema pendistribusuan listrik pada Hotel Amaris Yogyakarta dapat dilihat
pada gambar dibawah.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 67
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 68
E. HVAC (Heating, Ventilation, dan Air
Conditioning)
Sistem penghawaan buatan yang diterapkan oleh Hotel Amaris ini
menggunakan sistem penghawaan buatan yaitu AC Split.Penggunaan AC
di Hotel ini untuk memperoleh kondisi lingkungan yang serba nyaman
(comfortable ). Selain itu pemilihan AC Split sangat tepat mengingat jenis
bangunan Hotel yang membutuhkan ke efektifan harga ( ekonomis ) dari
segi pemakaian ( operasionalnya ) dan dari maintenancenya.
Peletakan AC Split
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 69
PELETAKAN KOMPONEN AC PADA DENAH LANTAI
AC Split
Kamar Hotel
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 70
Lantai 1 ,kondensor diletakkan Untuk lantai 2 dan 3 , kondensor
di basement dan dibagian diletakkan di rooftop dan di
samping bangunan bagian samping bangunan
Kondensor AC
Pada Basement
Kondensor AC
pada Rooftop
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 71
Jalur Distribusi Sistem AC Split pada Hotel Amaris
Evaporator
Kondensor
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 72
Sumber:http://2.bp.blogspot.com/kOywlVtWhT8/T5Apnyv3G0I/AAA
AAAAAAEE/z_v9rML9waQ/s1600/Standart+Installasi+AC+CV.+Cahya
+Sentosa.png
Secara garis besar prinsip kerja air conditioner split pada Hotel Amaris
adalah sebagai berikut:
Lubang Lubang
exhaust fan exhaust fan
pada koridor pada
bangunan basement
Hotel Hotel
Sistem kerja exhaust fan, adalah udara – udara panas pada bangunan
Hotel amaris dihisap menuju ke saluran , selanjutnya udara akan
diteruskan dan dikeluarkan lewat lubang pengeluaran ( outdoor) . Lubang
pengeluaran tersebut terletak di rooftop bangunan
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 74
F. Fire Protection
Preservatif Treatment :
1. Perlengkapan pencegahan
2. Pemilihan bahan bangunan,
Material yang digunakan oleh apartement sejahtera adalah beton
bertulang. Material ini tahan terhadap api sampai batasan tertentu.
Sehingga, jika terjadi kebakaran, dapat dipastikan penyebaran apinya
cukup lambat dibandingkan material lainnya.
Represif Treatment :
1. Smoke detector
2. Speaker
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 75
diharapkan dapat terdengar pengguna dari
seluruh sudut Hotel sehingga proses evakuasi
dapat dilaksanakan dengan cepat.
Sirine/alarm
Control
Api dan Detector/ Automatic dialer
asap pekat sensor panel system
dll
keypad
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 76
Alat Deteksi Api Manual pada Hotel
Amaris
Sumber : Pribadi
adanya api pada bangunan sehingga akan menghidupkan alarm pada
seluruh Hotel. Tuas tersebut berada pada kotak berwarna merah cerah
dengan tujuan warna mencolok sehingga mudah untuk dicari.
4. Fire Extinguisher
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 77
Pada setiap lantai pada Amaris Hotel diletakkan perangkat
pemadam kebakaran berupa Portabel Fire Extinguisher (PFE) dengan
berbagai macam ukuran dengan rincian sebagai berikut:
a. Lantai basement, memilliki 2 PFE 5kg yang dipasang ada
ruang pompa dan ruang genset dan panel. 4 PFE 2,5
kgcyang dipasang pada dining room, ruang parkir, dan
dapur. 1 PFE 25 Kg yang terletak pada ruang genset dan
panel.
b. Lantai 1, memiliki 1 PFE 2,5 kg di receptionist, dan 3 PFE
2,5 kg di koridor, juga 1 PFE 5 kg di ruang panel
c. Lantai 2, memiliki 4 PFE 2,5 kg di koridor, dan 1 PFE 5
kg di ruang panel
d. Lantai 3, memiliki 4 PFE 2,5 kg di koridor, dan 1 PFE 5 kg
di ruang panel
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 78
G. Penangkal Petir
Kriteria kebutuhan bangunan terhadap ancaman bahaya petir, Hotel Amaris
• Macam atau jenis bahan (index a)
Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari atau tempat tinggal orang,
termasuk ruko dan industry kecil.
Nilai index a = 1
• Bahan kontruksi (index b)
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang, kerangka besi dan atap bukan
logam.
Nilai index b = 2
• Kriteria tinggi bangunan (index c)
Tinggi Edu Hostel termasuk 12-17 m.
Nilai index c = 3
• Kriteria situasi bangunan (index d)
Situasi bangunan berada di kaki bukit sampai ¾ tinggi bukit atau di
pegunungan sampai 1000 m dari muka air laut.
Nilai index d = 1
• Kriteria jumlah hari Guntur (index e)
Jumlah hari guruh per tahun adalah 16 – 32 hari
Niai index e = 4
• Matrix tingkat kepentingan pemasangan penangkal petir
R= A + B + C + D + E
R= 1 + 2 + 3 +1 + 4 = 11
Perkiraan bahaya cukup besar, pengamanan perlu.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 79
melalui kabel coaxial 35mm menuju ke bak kontrol sebagai grounding
sistem di lantai 1.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 80
H. Telekomunikasi
Telepon
Jaringan telepon pada Amaris Hotel terdiri dari dua sumber, yaitu
PT. Telkom dan dari PABX internal bangunan. Di setiap unit kamar
hotel terdapat 1 unit telepon sedangkan di lobby terdapat unit telepon
dan faksmile.
Jaringan dari PT. Telkom merupakan jenis gelombang dengan
kabel (wired) yang biasa dipakai pada bangunan-bangunan lain.
Gelombang ini ditangkap oleh terminal box PT. Telkom yang terdapat
di hotel lalu disalurkan ke MDF-TP (Main Distribution Frame
Telephone System) yang terletak di basement hotel
Begitu juga dengan jaringan PABX hotel, jaringan berasal dari
mesin PABX yang terhubung dengan operator lalu juga disalurkan
melewati MDF-TP sebelum akhirnya disalurkan ke setiap unit atau
ruangan di hotel. Setiap komunikasi yang dilakukan di dalam
bangunan melalui jaringan PABX harus melalui operator terlebih
dahulu, selain itu mesin PABX harus selalu terhubung dengan listrik,
sehingga jaringan PABX sangat tergantung dengan ketersediaan listrik
di bangunan.
Setelah kedua jaringan (PT. Telkom line dan PABX) sampai di
Main Distribution Frame (MDF-TP), jaringan dialirkan terlebih
dahulu ke Junction Box Telephone System yang berada di setiap lantai
melalui pipa PVC, yang nantinya akan melanjutkan penyaluran
gelombang ke setiap unit telepon didalam kamar dan ruangan per
lantai.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 81
Sound system
Tujuan utama dari pemasangan sound system adalah untuk
mempermudah distribusi informasi serta aktivitas di dalam bangunan
hotel. Sound System merupakan salah satu bentuk komunikasi internal
dalam bangunan, yang gelombangnya di salurkan melalu kabel
(wired).
Jaringan sound system mempunyai 2 sumber, yaitu dari Mixerdan
Microphone di ruang kontrol. Suara yang berasal dari mixer
merupakan suara yang berasal dari kaset rekaman atau sirene, suara itu
lalu di salurkan terlebih dahulu keequalizer, lalu di gabungkan dengan
sumber suara dari Microphoneruang kontrol di Main Distributin
Frame Sound System (MDF-SS). Setelah sampai di MDF – SS suara
didistribusikan ke Junction Box Sound System yang berada di setiap
lantai sebelum akhirnya didistribusikan ke Ceiling Speaker (speaker di
langit – langit).
Televisi
Jaringan televisi pada Amaris Hotel berasal dari dua sumber, yaitu
parabola dan antena. Gelombang TV yang didapat pada parabole
berupa siaran televisi internasional sedangkan siaran televisi nasional
diterima oleh antena. Kedua benda ini berada di roof top agar
mendapatkan sinyal yang baik.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 82
Antena TV Parabola
WiFi
WiFi adalah salah satu bentuk jaringan komunikasi yang tidak
menggunakan kabel (wireless) melainkan menggunakan gelombang
elektromagnetik. Pada Amaris Hotel, jaringan WiFi selain berada di
lobby, juga berada di setiap koridor menuju kamar hotel sehingga
pengguna bisa mengakses meskipun berada di dalam kamar.
yustana.blogspot.com
Wireless Router
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 83
CCTV
CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi
untuk memonitor suatu ruangan melalui layar televisi/monitor, yang
menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang di setiap
sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian
keamanan. Sistem kamera dan TV ini terbatas pada bangunan tersebut
(closed). Semua kegiatan di dalamnya dapat dimonitor di suatu
ruangan sekuriti.
CCTV ini dapat bekerja selama 24
jam sesuai dengan kebutuhan. Setiap
gambar dapat ditayang-ulang pada posisi
waktu yang diinginkan oleh operator.
Karena bersifat rahasia, maka peletakan
kamera dan tempat monitor diatur oleh
CCTV bagian sekuriti. Ruang sekuriti pada hotel
Amaris ini diletakan di basement dekat dengan ramp kendaraan
menuju basement.
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 84
DAFTAR PUSTAKA
Tanggoro, Dwi. 1999. Utilitas Bangunan.. Universitas Indonesia: Jakarta.
http://www.rakitrumah.com/2011/04/sistem-pembuangan-air-kotor.html diakses
tanggal 5 April 2014 jam 15.00
http://engineeringbuilding.blogspot.com/2011/03/sistem-pembuangan-air-
buangan.html diakses tanggal 5 April 2014 jam 15.52
http://aloekmantara.blogspot.com/2012/09/fire-protection-system-sistem-fire-
alarm.html diakses tenggal 5 April 2014 jam 15.54
http://jofania.wordpress.com/2013/06/30/penangkal-petir-lightning-protection/
diakses padatanggal 7 April 2014
http://www.chayoy.com/2012/03/makalah-penangkal-petir.html
https://www.google.com/search?q=jenis+penangkal+petir&oq=jenis+penangkal+
petir&aqs=chrome..69i57j69i60l3j69i61.3894j0j4&sourceid=chrome&espv=210
&es_sm=122&ie=UTF-8
:http://www.tiket.com/img/business/a/m/business-amaris-dipenogoro_L.l.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-k7tIxy-
ITZQ/UPxyQwtq6gI/AAAAAAAAAHE/0NvprdHDWts/s1600/koridor_1.jpg
http://www.ise.ncsu.edu/kay/mhetax/TransEq/Conv/Images/Live%20Roller%20Co
nv.gif
http://cvastro.com/wp-content/uploads/2008/10/ACsystem.jpg
http://www.mediaproyek.com/2014/01/jenis-dan-macam-macam-ac.html
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 85
L a p o r a n A n l i s i U t i l i t a s B a n g u n a n ‘ A m a r i s H o t e l ’ | 86