Anda di halaman 1dari 8

PREDICARA Volume. 1 Nomor.

1 September 2012

MEDITASI METTA-BHAVANA (LOVING-KINDNESS MEDITATION)


UNTUK MENGEMBANGKAN SELF-COMPASSION
Kharina1 dan Juliana Irmayanti Saragih2
PS Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
Jl. Dr Mansur No. 7 Padang Bulan Medan
1
mei2ririn@hotmail.com
2
julie_psyusu@yahoo.com

Abstrak
Selama kehidupannya, manusia berusaha menjadi yang terbaik dan memiliki self-esteem yang
tinggi. Keinginan untuk mempertahankan self-esteem yang tinggi membuat individu memiliki
kecenderungan memandang diri sendiri lebih baik dari yang sebenarnya. Karena hal inilah,
para ahli mencoba memperkenalkan konsep baru untuk menilai diri sendiri secara lebih sehat.
Self-compassion merupakan cara untuk menilai diri dengan menggunakan compassion. Self-
compassion ditemukan berhubungan kuat dengan berbagai karakteristik positif dalam diri
individu, sehingga pengembangan self-compassion menjadi penting. Salah satu cara untuk
mengembangkan self-compassion adalah dengan melakukan meditasi metta-bhavana (loving-
kindness meditation). Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran dengan jenis
mixed method research. Desain penelitian yang dipakai adalah dominant status-sequential
design, QUAN qual. Metode penelitian kuantitatif dalam penelitian ini adalah metode
eksperimental semu dimana tiap partisipan yang terdiri dari 30 orang kelompok kontrol, 30
orang kelompok eksperimen dengan pembagian 12 orang kelompok eksperimen 1 (Meditator
pemula), dan 18 orang kelompok eksperimen 2 (Meditator lama) diberikan kuisioner self-
compassion. Hasil penelitian eksperimen semu ini kemudian diperdalam secara kualitatif
dengan wawancara terhadap 2 orang responden yang memiliki skor self-compassion tertinggi.
Hasil penelitian eksperimen menunjukkan adanya perbedaan self-compassion pada meditator
metta-bhavana (loving-kindness meditation) dan pada non-meditator, dimana self-compassion
pada kelompok meditator lebih tinggi. Selain itu terdapat perbedaan self-compassion yang
signifikan antara kelompok meditator pemula dan lama, dengan self-compassion yang lebih
tinggi pada kelompok meditator lama. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa proses
mindfulness, yaitu selalu berusaha bersikap sadar dan penuh konsentrasi pada latihan meditasi
menjadi faktor penentu meditator dalam mendapatkan manfaat dari meditasi metta-bhavana.
Kata Kunci: Self-Compassion, meditasi Metta-Bhavana (loving-kindness meditation)

Abstract
During their life, humans try to be the best and having a high self-esteem. The desire to
maintain high self-esteem makes individuals have a tendency to see themselves better than
their real selves. Because of this, new concept of a healthier way to see oneself is introduced.
Self-compassion is a way to judge yourself using compassion. Self-compassion was found
strongly associated with many positive characteristics within the individual, so the
development of self-compassion is becoming important. One way to develop self-compassion
is by doing loving-kindness meditation.This research used mixed research method with using
mixed method research type. The research design used was dominant status-sequential
design, QUAN qual. Quantitative research method in the research was quasi experimental
research which each participant consisted of a control group of 30 people, 30 people with the
experimental group of 12 people as the experimental group 1 (novice meditator), and 18 of
the experimental group 2 (long meditator) is given the scale of a self-compassion. The results
of this quasi-experimental study then deepened qualitatively by interviewing two respondents
who had the highest score of self-compassion.The results of experimental studies reveal

9
PREDICARA Volume. 1 Nomor. 1 September 2012

differences in self-compassion of loving-kindness meditators and non-meditators, which is


self-compassion is higher in meditator group. Furthermore there are significant differences
in self-compassion between novice meditators and long meditator, which is self-compassion
is higher in long meditator. The results of the qualitative analysis showed that the process of
mindfulness- always focus and self-conscious in meditation becomes the deciding factor in
getting the benefits of loving-kindness meditation.
Key Words : Self-Compassion, loving-kindness meditation (Metta-Bhavana)

Self-esteem yang tinggi mendatangkan Meditasi Metta-Bhavana dan Self-


banyak karakter positif yang kuat dalam Compassion
diri individu, namun hasil penelitian Neff (2011) mendefinisikan self-
belakangan ini menunjukkan bahwa compassion sebagai sikap memiliki
terdapat pula beberapa dampak negatif perhatian dan kebaikan terhadap diri
yang muncul akibat self-esteem yang sendiri saat menghadapi berbagai kesulitan
tinggi tersebut. Karena hal inilah, dewasa dalam hidup ataupun terhadap kekurangan
ini para ahli psikolog telah berusaha untuk dalam dirinya serta memiliki pengertian
memperkenalkan konsep baru mengenai bahwa penderitaan, kegagalan dan
sikap yang lebih sehat untuk menilai diri kekurangan merupakan bagian dari
sendiri tanpa melibatkan evaluasi diri kehidupan manusia dan setiap orang –
ataupun perbandingan sosial, melainkan termasuk diri sendiri- adalah berharga.
menggunakan compassion. Konsep Memiliki self-compassion membawa
tersebut adalah self-compassion yang banyak pengaruh positif dalam kehidupan
dikenalkan oleh Kristin Neff. Hasil-hasil seseorang, antara lain tingginya tingkat
penelitian terhadap self-compassion kepuasaan hidup, emotional intelligence
menunjukkan bahwa self-compassion yang lebih baik, kebijaksanaan,
berhubungan kuat dengan psychological kebahagiaan, rasa optimis, inisiatif
well-being dan berbagai karakter positif personal, rendahnya tingkat depresi, rasa
dalam diri individu. Oleh karena itu cemas dan takut akan kegagalan (Neff,
menjadi penting mengembangkan self- 2009). Banyaknya hasil positif dari self-
compassion pada diri seseorang. Salah satu compassion membuat kita sadar betapa
cara untuk dapat mengembangkan self- pentingnya mengembangkan self-
compassion pada diri seseorang adalah compassion pada diri seseorang.
dengan melakukan meditasi. Dalam ajaran Salah satu cara untuk dapat
Buddhis, terdapat satu tipe meditasi yang mengembangkan self-compassion pada diri
disebut dengan Metta-Bhavana atau lebih seseorang adalah dengan melakukan
dikenal dengan Loving-kindness meditasi. Shapiro (dalam Ringenbach,
meditation. Melalui penelitian campuran 2009) menunjukkan bahwa self-
(mixed research) ini, peneliti ingin compassion dapat ditingkatkan melalui
melihat: partisipasi dalam program meditasi
1. Apakah ada perbedaan self-compassion sementara. Pada ajaran Buddhis, terdapat
pada meditator metta-bhavana (loving- satu jenis tipe meditasi yang disebut
kindness meditation) dan pada non- dengan Metta-Bhavana atau lebih dikenal
meditator, serta antara meditator dengan Loving-kindness meditation.
pemula dan meditator lama? Meditasi Metta-Bhavana berusaha untuk
2. Tahapan atau step manakah dalam mengembangkan cinta kasih kepada orang
proses meditasi yang berperan dalam lain begitu pula dengan diri sendiri dengan
pengembangan self-compassion dalam pemfokusan pikiran dan pemancaran cinta
diri meditator metta-bhavana? kasih yang tak terkondisi. Weibel (2007)
dalam penelitiannya mengenai meditasi
loving-kindness sebagai intervensi untuk

10
PREDICARA Volume. 1 Nomor. 1 September 2012

meningkatkan compassion pada pelajar probabilitas. Karakteristik partisipan yang


yang mengikuti kelas psikologi juga dikelompokkan sebagai kelompok
mendapatkan hal serupa, yaitu terjadinya eksperimen adalah sebagai berikut:
peningkatan self-compassion dan 1. Meditator dengan objek meditasi cinta-
compassionate love serta penurunan kasih (loving-kindness) yang berada di
kecemasan yang lebih besar pada kota Medan
kelompok treatment dibandingkan dengan 2. Frekuensi latihan meditasi yang
kelompok kontrol. dilakukan minimal seminggu sekali
3. Waktu yang dipakai selama latihan
Penelitian ini meditasi antara setengah sampai
Penelitian yang membahas mengenai dengan satu jam
meditasi metta-bhavana dan kaitannya
terhadap self-compassion masih cukup Dua orang partisipan penelitian yang
sedikit. Dengan demikian, peneliti ingin memperoleh skor self-compassion tertinggi
melihat adakah perbedaan self-compassion pada kelompok eksperimen kemudian
antara meditator metta-bhavana Penelitian dipilih sebagai responden dalam analisa
ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
campuran (mixed research). Jenis mixed
research yang dipakai dalam penelitian ini Prosedur dan Alat ukur
adalah mixed method research. Desain Penelitian ini menggunakan kuisioner
penelitian yang dipakai adalah dominant self-compassion yang diadopsi dari
status-sequential design yaitu QUAN kuisioner yang dibuat oleh Kristin Neff.
qual. Desain ini menunjukkan bahwa Kuisioner ini disusun berdasarkan
metode penelitian kuantitatif adalah komponen-komponen self-compassion
metode penelitian yang dominan dalam yang dikemukakan oleh Kristin Neff
penelitian ini dan kemudian analisis (2011). Kuisioner ini memiliki 6 subscales
kualitattif dilakukan setelahnya yaitu subscale self-kindness, self-judgment,
(sequential). Dalam penelitian ini, peneliti common humanity, isolation, mindfulness
ingin melihat apakah terdapat perbedaan dan over-identified. Model kuisioner yang
self-compassion antara meditator metta- digunakan adalah kuisioner likert (SL
bhavana dan non meditator, juga apakah =Selalu; S=Sering; KD=Kadang-kadang;
terdapat perbedaan antara meditator yang J=Jarang;TP=Tidak Pernah). (Tidak
telah lama melakukan latihan meditasi Pernah) pada setiap aitem berdasarkan
(meditator lama) dan meditator yang baru kesesuaian pernyataan dengan dirinya.
(meditator pemula). Selain itu peneliti juga Pemberian skor diberikan untuk
ingin melihat bagaiman proses meditasi pernyataan positif (self-kindness, common
yang dilakukan seorang meditator humanity, dan mindfulness) setiap
sehingga dapat mengembangkan self- jawaban (SL) diberi skor 5, (S) diberi skor
compassion pada dirinya. 4, (KD) diberi skor 3, (J) diberi skor 2,dan
(TP) diberi skor 1, untuk pernyataan
Metode negatif (self-judgment, isolation, dan over-
Partisipan identified) sebaliknya yaitu, jika jawaban
Partisipan penelitian untuk metode (SL) diberi skor 1, (S) diberi skor 2, (KD)
kuantitatif terdiri dari 30 orang kelompok diberi skor 3, (J) diberi skor 4, dan (TP)
kontrol (individu yang tidak melakukan diberi skor 5. Semakin tinggi skor yang
meditasi) dan 30 orang kelompok diperoleh, semakin tinggi self-compassion
eksperimen (individu yang melakukan yang dimiliki. Kuisioner ini memiliki 33
meditasi). Partisipan direkruit dengan aitem setelah diujicobakan dengan α= .897
menggunakan teknik pengambilan dan corrected item to totalcorrelation=
Probability Purposive Sampling non .279 sampai dengan .684.

11
PREDICARA Volume. 1 Nomor. 1 September 2012

Kuisioner ini kemudian disebarkan 6.040), p =.000. Hal ini berarti semakin
kepada partisipan penelitian untuk melihat lama latihan meditasi yang dilakukan oleh
nilai self-compassion yang dimiliki. individu maka semakin baik pula self-
Peneliti kemudian menganalisa data compassion yang dimilikinya.
dengan bantuan program SPSS version Hasil analisa kualitatif terhadap
17.0 For Windows. Pengolahan data dua orang responden yang memiliki nilai
dilakukan menggunakan independent self-compassion tertinggi kemudian
sample t-test untuk melihat perbedaan self- menunjukkan bahwa proses mindfulness
compassion pada kedua kelompok yaitu selalu berusaha bersikap sadar dan
partisipan. penuh konsentrasi selama latihan meditasi
Hasil analisa data statistik ini yang menjadi faktor penentu dalam
kemudian dilanjutkan dengan analisa kemampuan meditator untuk
kualitatif terhadap dua orang responden mengembangkan self-compassion dalam
yang dipilih dari kelompok eksperimen dirinya. Proses pemfokusan dan
dengan nilai self-compassion tertinggi. Hal mengkonsentrasikan pikiran terhadap
ini dikarenakan responden ini dianggap objek meditasi metta-bhavana ini
dapat menjadi perwakilan agar peneliti kemudian dapat mempertajam kesadaran
dapat menggali lebih dalam mengenai mengenai yang dimiliki seseorang
bagaimana proses meditasi dapat mengenai pemahaman hidup yang
mempengaruhi self-compassion. dimilikinya sehingga memudahkan
meditator metta-bhavana dalam
Hasil mengembangkan karakter-karakter yang
Penelitian ini melihat adakah pengaruh positif dan baik dalam dirinya termasuk
meditasi metta-bhavana terhadap self-compassion.
pengembangan self-compassion pada diri
individu, kami melakukan analisa Diskusi
independent sample t-test. Pertama, hasil Hasil penelitian menunjukkan terdapat
analisis Kolmogorov-Smirnov’s Test perbedaan self-compassion pada meditator
mengindikasikan bahwa distribusi skor metta-bhavana dan pada non-meditator
partisipan untuk kelompok meditator dan yang berarti pada partisipan penelitian
kelompok non-meditator pada kuisioner yang mengikuti kegiatan meditasi,
self-compassion D(30), p = .200 tidak kemampuan untuk memberi perhatian dan
berdeviasi dari normal. Hasil analisa data kebaikan terhadap diri sendiri saat
dengan menggunakan independent sample menghadapi berbagai kesulitan dalam
t-test kemudian mengindikasikan adanya hidup ataupun terhadap kekurangan dalam
pengaruh meditas metta-bhavana terhadap dirinya lebih baik dibandingkan partisipan
self-compassion pada partisipan penelitian. penelitian yang tidak mengikuti meditasi
Kelompok meditator metta-bhavana metta-bhavana. Selain itu partisipan
memiliki nilai self-compassion yang lebih penelitian yang mengikuti kegiatan
tinggi (M= 139,60, SD= 10.562) meditasi juga lebih memiliki pengertian
dibandingkan dengan kelompok non- bahwa penderitaan, kegagalan dan
meditator (M=115,37, SD= 14.454) pada kekurangan merupakan bagian dari
partisipan penelitian ini t(-7.414), p =.000. kehidupan manusia dan melihat
Selain itu ketika dilakukan analisa data penderitaan- baik dalam pikiran maupun
tambahan terhadap kelompok meditator perasaan- dalam keadaan yang sadar
lama dan pemula didapatkan bahwa nilai penuh, bukan dalam kondisi yang melebih-
sef-compassion pada meditator lama lebihkan. Hasil penelitian sebelumnya juga
(M=149.17, SD=7.697) lebih tinggi menunjukkan hal serupa dimana individu
dibandingkan dengan kelompok meditator yang mengikuti program meditasi
pemula (M= 133.22, SD= 6.656), t(- memiliki self-compassion yang lebih baik,

12
PREDICARA Volume. 1 Nomor. 1 September 2012

meningkatnya mindfulness serta penurunan dan aspek yang terjadi dalam hidup
simptom stress (e.g., Birnie, Speca dan membantu mereka untuk dapat lebih
Carlson,2009, Weibel, 2007). Penelitian menyadari dan menerima kejadian dalam
ini juga mendukung hasil penelitian hidupnya sehingga pada akhirnya mereka
sebelumnya yang menunjukkan praktik dapat mengembangkan karakter-karakter
meditasi metta-bhavana dapat mengubah positif seperti yang telah dijelaskan di atas.
hubungan yang sulit dan berkurangnya Hal ini dapat dikaitkan dengan mekanisme
perasaan terisolasi (eg. Leppma, 2011). dari mindfulness yaitu dengan tujuan (I)
Selain itu hasil penelitian juga untuk mengamati (A) dengan cara terbuka
menunjukkan terdapat perbedaan self- dan tanpa penilaian (A) membawa
compassion pada meditator pemula dan perubahan dalam cara pengambilan
meditator lama yang menunjukkan dengan perspektif. Sehingga diperoleh cara
semakin lama latihan meditasi yang pengambilan perspektif yang baru atau
dilakukan self-compassion yang dimiliki reperceiving yang membuat kemampuan
pun akan semakin berkembang. Dari mekanism tambahan juga berkembang
penelitian sebelumnya yang (lihat Shapiro et all, 2006).
membandingkan antara kelompok Selanjutnya, kami menyadari
meditator pemula (novice) dengan kekurangan dari penelitian ini. Pertama,
kelompok meditator ahli (expert) penggunaan bahasa yang digunakan dalam
didapatkan hasil bahwa pada kelompok kuisioner self-compassion masih
meditator ahli menunjukkan hasil yang merupakan bahasa yang masih kurang
lebih besar. Namun penelitian juga sering dipakai oleh orang awam.
menunjukkan bahwa dengan hanya Sehingga, akan sangat baik jika penelitian
mengikuti meditasi singkat, kelompok selanjutnya mempertimbangkan
meditator pemula (novice) dapat penggunaan bahasa yang lebih akrab di
mengalami perubahan yang signifikan bila kalangan awam sehingga tidak
dibandingkan dengan kelompok kontrol menimbulkan kebingungan atau
(e.g, Fredickson et al 2008, Lutz 2009) kesalahpahaman mengenai kalimat yang
Apabila dilihat dari analisa per- dimaksud.
komponen antara kelompok meditator Kedua, penelitian ini memang berfokus
pemula dengan meditator lama hanya pada untuk melihat efektivitas dari meditasi
komponen mindfulness dan overidentified metta-bhavana terhadap pengembangan
yang terdapat perbedaan signifikan. Hal ini self-compassion pada diri individu. Namun
berarti dengan semakin lama latihan sebenarnya meditasi yang dapat berkaitan
meditasi yang dilakukan seseorang, dengan self-compassion bukan hanya
kemampuan untuk mengamati pikiran dan meditasi metta-bhavana saja. Sehingga
emosi negatif secara lebih jelas dan akan sangat menarik apabila pada
penerimaan tanpa menghakimi tentang apa penelitian selanjutnya melihat efek jenis
yang sedang terjadi pada masa ini semakin meditasi lainnya terhadap self-compassion.
terasah. Sedangkan kebiasaan melebihkan Ketiga, penelitian ini tidak melihat
dan terpaku dan terhanyut pada emosi dan dinamika self-compassion pada diri
pikiran negatif semakin berkurang seiring meditator metta-bhavana sehingga
berjalannya kegiatan latihan meditasi. Dari disarankan untuk penelitian selanjutnya
hasil wawancara kedua responden dilakukan penggalian terhadap dinamika
diketahui bahwa proses mindfulness pada self-compassion pada diri meditator.
latihan meditasi menjadi faktor penentu Terakhir sebagai saran praktis bagi
meditator dalam mendapatkan manfaat tempat pelatihan meditasi dan meditator
dari meditasi loving-kindness. Kedua sendiri:
responden menyatakan proses selalu sadar 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(mindfulness) terhadap segala sensasi, rasa latihan meditasi yang dilakukan secara

13
PREDICARA Volume. 1 Nomor. 1 September 2012

rutin dan dalam jangka waktu panjang Anderson, Janice E. (2002). Self esteem:
dapat memberikan berbagai dampak The Myth of the Century. Campbell
positif bagi diri individu, maka University
sebaiknya tempat pelatihan meditasi Ary, J.R. (1982). Pengantar Penelitian
dapat memberikan informasi mengenai Dalam Pendidikan. (Penerjemah:
pentingnya melakukan latihan meditasi Furchan) Surabaya: Usaha Nasional.
secara rutin dan berulang. Azwar, Saifuddin. (2000). Penyusunan
2. Dalam melakukan meditasi diperlukan Skala Psikologi.Yogyakarta: Pustaka
konsentrasi yang terfokus Pelajar.
(mindfulness) sehingga manfaat Baumeister, Roy F, dkk. (1996). Relation
meditasi dapat dirasakan, oleh sebab of threatened egotism to violence
itu hendaknya tempat pelatihan and aggresion: the dark side of high
meditasi memberikan latihan self-esteem. The American
mindfulness terlebih dahulu kepada Psychological Association,1, 5-33.
para meditator Baeur, Jack J & Watment, Heidi A.
3. Manfaat dari meditasi sudah dapat (2008). Transcending Self-Interest:
dirasakan dari awal sejak latihan Psychological Exploration of the
meditasi dijalankan. Namun untuk Quiet Ego. Washington DC: APA
dapat merasakan manfaat dari meditasi Books
secara lebih mendalam, latihan Bhante Vimalaramsi. (2010). Breath of
meditasi harus dilakukan terus- Love. Ehipassiko Foundation
menerus secara rutin. Oleh karena itu Birnie, Kathryn, Michael Speca & Linda
diperlukan tekad yang kuat dalam E. Carlson. (2009). Exploring Self-
menjalankan latihan meditasi dan Compassion of Mindfulness-Based
latihan terus-menerus sehingga Stress Reduction (MBSR). Stress
manfaat meditasi lebih dapat and Health
dirasakan.. Dhammarakkhita, Ven. (2001). Metta
4. Kebiasaan untuk selalu bersikap fokus Bhavana, Loving-Kindness
dan sadar (mindfulness) dalam meditasi Meditation. Buddha Dharma
cukup berperan dalam memberikan Education Association Inc
berbagai manfaat positif pada diri Field, Andy. (2000). How to Design and
seseorang sehingga ada baiknya Report Experiments. London :
seseorang selalu berusaha untuk fokus SAGE Publications
dan sadar terhadap apa yang sedang Fredrickson, Barbara.L, et all. (2008).
dikerjakan dalam aktivitas sehari-hari Open Hearts Build Lives: Positive
Emotions, Induced Through Loving-
Kindness Meditation, Build
DAFTAR PUSTAKA Consequential Personal Resources.
Akin, Ahmet. (2008). Self-Compassion American Psychological
and Achievement Goals: A Association: Journal of Personality
Structural Equation Modeling and Social Psychology,5. 1045-1062
Approach. Eurasion Journal of Germer , Christopher K. (2009). The
Educational Research,31, 1-15 Mindful Path to Self-Compassion,
Akin, Ahmet. (2009). Self-Compassion Freeing Yourself from Destructive
and Submissive Behavior. Education Thoughts and Emotions. New York:
and Science, 34,138-147 The Guilford Press
Akin, Ahmet. (2010). Self Compassion Hadi, S. (2000). Metodologi research:
and Loneliness. International Online Jilid I. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Journal of Educational Sciences, Hadi, S. (2000). Metodologi research:
2(3), 702-718. Jilid II. Yogyakarta : Penerbit Andi.

14
PREDICARA Volume. 1 Nomor. 1 September 2012

Hoyer, W.J. ,& Roodin, P. A. (2003). Neff, Kristin . (2009). The role of self
Adult Development and Aging. compassion in development: a
Boston: McGraw-Hill healthier way to relate to oneself.
Hutcherson, Cendri A., Emma M. Seppala, Human Development, 52, 211-214
& James J. Gross. (2008). Loving- Neff, Kristin. (2011). Self Compassion,
Kindness Meditation Increases Stop Beating Yourself Up and Leave
Social Connectedness. American Insecurity Behind. London: Hodder
Psychological Association,5. 720- &Stoughton Ltd
724 Neff, Kristin. (2011). Self Compassion,
Hussain, Dilwar & Braj Bhushan. (2010). Self Esteem, and Well Being. Social
Psychology of Meditation and and Personality Compass,5,1-12
Health : Present Status and Future Piyadassi Thera. (2005). Meditasi Buddhis,
Direction. International Journal of Jalan Menuju Ketenangan dan
Psychology and Psychological Kebersihan Batin. Surabaya:
Therapy,10,3. 439-451. Penerbit Paramita
Johnson, Burke & Larry Christensen. Poerwandari. (2009) Pendekatan
(2004). Educational Research; Kualitataif untuk Penelitian Perilaku
Quantitative, Qualitative, and Mixed Manusia. Fakultas Psikologi,
Approaches. America: Pearson Universitas Indonesia: Lembaga
Education, Inc Pengembangan Sarana Pengukuran
Kerlinger, F.N. (2002). Azas-azas dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)
penelitian behavioral (edisi ke-3). Ringenbach, Ron. (2009). Dissertation. A
Yogyakarta: Gajah Mada University Comparison Between Counselors
Press. who Practice Meditation and Those
Who Do Not on Compassion
Leary, M.R & Hoyle, R.H. (2009). Fatigue, Compassion Satisfaction,
Handbook of Individual Differences Burnout, and Self Compassion.
in Social Behavior. Guilford Press. University of Akron
Leppma, Monica. (2011). Dissertation. Robson, P.J (1998). Self esteem: A
The Effect of Loving-Kindness Psychiatric View (Review Article).
Meditation on Empathy, Perceieved The British Journal of
Social Suport, and Problem Solving Psychiatry,153, 6-15
Appraisal in Counseling Students. Seniati, L, Yulianto, Aries, dan Setiadi,
Florida: Department of Educational Bernadette N. (2005). Psikologi
and Human Sciences, University of Eksperimen. Jakarta: Gramedia.
Central Florida Shapiro, Shauna L, Roger Walsh, &
Lopez, Shane, J. (2009). The Encyclopedia Willoughby B. Britton. (2003). An
of Positive Psychology. Blackwell Analysis of Recent Meditation
Publishing. Research and Suggestions for Future
Moleong. (2005). Metodologi Kualitatif Directions. Journal for Meditation
Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja and Meditation Research,3, 69-90
Rosdakarya Shapiro,et all. (2006). Mechanism of
Neff, Kristin. (2003). The Development Mindfulness.Journal of Clinical
and Validation of Scale to Measure Psychology,10. 1-14
Self-Compassion. Self and Identity,2 Shapiro, Shauna L, Kirk Warren Brown,
. 223-250 John A. Astin. Toward the
Neff, Kristin . (2004). Self Compassion Integration of Meditation into
and Psychological Well Being. Higher Education: A Review of
Journal of Constructivism in the Research.
Human Science,9, 27-37.

15
PREDICARA Volume. 1 Nomor. 1 September 2012

Shapiro, Shauna L Christin D. Izett.


Meditation- A Universal Tool for
Cultivating Empathy
Sujiva, Ven. 1991. Loving-Kindness
Meditation. Buddha Dharma
Education Association Inc
Weibel, David. T. (2007). Dissertation. A
Loving-Kindness Intervention:
Boosting Compassion for Self and
Others. Ohio University

16

Anda mungkin juga menyukai